Anda di halaman 1dari 24

NAMA:RAFIUDDAROJATUL ULA

NIM:20222510012
PRODI:TEKNIK SIPIL
KELAS C
NOMER TUGAS 7
ABSEN 7

GETARAN,BUNYI DAN CAHAYA


GETARAN
Pengertian Getaran
Getaran merupakan suatu peristiwa gerak bolak balik suatu benda yang melalui titik
setimbang.
Getaran juga sering disebut gerak periodik dimana memang sejatinya gerak dari getaran
adalah selalu periodik dalam setiap waktunya.

Dalam getaran kita mengenal yang dinamakan amplitudo. Amplitudo sendiri merupakan
simpangan yang dilalui benda pada titik terjauh dari titik setimbang.

Kuat lemah pergerakan gerak periodik dipengaruhi oleh energi yang diberikan. Semakin
besar energi  yang diberikan maka semakin kuat getaran yang terjadi.

Kuatnya getaran tersebut juga mengakibatkan besarnya amplitudo getaran tersebut.


Satu kali benda mengalami getara adalah satu kali gerak bolak balik penuh dari benda
tersebut.

Banyak ilustrasi untuk menggambarkan pergerakan getaran suatu benda. Marikita lihat
ilustrasi dibawah.

Getaran Pada Bandul

Gambar bandul diatas ialah salah satu contoh getaran yang diaplikasikan pada bandul
sederhana. Berdasarkan pada bandul diatas kita akan menjelaskan seberapa satu getaran
itu.
Oke bandul mengalami satu kali getaran jika benda tersebut melewati posisi A-B-C-B-A
itu adalah benda mengalami satu kali getaran

Getaran Pada Pegas

Pada ilustrasi pegas diatas pegas mengalami satu kali getaran jika benda tersebut
melewati posisi C-A-B-A-C. Dari situlah kita mengetahui pegas mengalami satu kali
getaran.

Parameter Dalam Getaran


Setelah mengetahui jenis getaran pada bandul sederhana kita akan mengenal beberapa
parameter yang ada dalam suatu getaran.

Oke masih siapkan kita memebahas perlahan. Parameter getaran disini antara lain:

1. Amplitudo
Seperti yang telah dijelaskan diatas amplitudo merupakan simpangan terjauh dari titik
setimbang.

 Pada bandul, titik kesetimbangan berada pada titik B dan amplitudonya adalah dari A-
B atau B-C
 Pada pegas, titik setimbangnya berada pada A dan amplitudonya dari A-B atau A-C
2. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya genaran dalam satu detik. Satuan dari frekuensi adalah
Hertz (Hz)

3. Periode
Periode secara pengertian adalah waktu yang dibutuhkan suatu benda untuk mengalami
satu kali getaran.
Secara mudah frekuensi dan periode adalah saling berkebalikan.

Rumus Getaran
Kita telah mempelajari banyak variabel dalam getaran untuk menyelesaikannya kita perlu
memahami rumus rumus yang digunakan. Ini adalah rumus yang ada dalam getaran.

1. Frekuensi
F = n/t

Dimana

 F = frekuensi (Hz)
 n = jumlah getaran
 t = waktu (s)
2. Periode
T = t/n

Dimana

 T = periode (s)
 t = waktu (s)
3. Perbandingan T dan F
T = 1/F dan F = 1/T

BUNYI
Bunyi adalah salah satu energi yang dekat dengan kehidupan manusia.
Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang ditimbulkan oleh getaran dari
suatu sumber bunyi dan merambat melalui media atau penghantar lainnya. Bunyi
dapat terdengar jika terdapat sumber bunyi yang bergetar, telinga yang dapat
mendengar, serta benda yang menghantarkan bunyi ke telinga. Semua getaran
yang dapat menghasilkan bunyi adalah sumber bunyi. Sumber bunyi yang berada
di sekitar manusia adalah radio, televisi, alat musik, klakson kendaraan bermotor
serta lainnya. Manusia dapat mendengarkan bunyi melalui indera pendengaran
(telinga). Hal inilah yang menyebabkan telinga akan merasakan sakit jika
mendengar bunyi yang terlalu keras. Sumber bunyi yang berada semakin jauh
akan menghasilkan suara yang semakin lemah. Sedangkan kuat lemahnya bunyi
akan ditentukan oleh amplitudo, serta tinggi rendah nada bunyi yang ditentukan
oleh frekuensi. Frekuensi bunyi adalah jumlah gelombang bunyi yang diterima
oleh telinga setiap detik dengan satuan Herz (Hz). Frekuensi bunyi yang dapat
didengar oleh telinga manusia berkisar dari 16-20.000 Hz.

Klasifikasi Bunyi
Elo tau gak kalau normalnya kita hanya dapat mendengar bunyi di rentang
frekuensi 20 – 20.000 Hz? Yap, jadi gelombang bunyi juga ada rentang
frekuensinya gitu, Sobat Zenius. Nah, lihat rentangnya di bawah ini.

 Infrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz. Normalnya, manusia


tidak bisa mendengar bunyi ini. Yang bisa mendengar bunyi ini adalah
hewan seperti anjing, jangkrik, gajah, hiu, dan laba-laba. Selain itu, bunyi
infrasonik juga dimanfaatkan oleh seismometer untuk mendeteksi gempa
bumi.
 Audiosonik: bunyi yang memiliki frekuensi di kisaran 20 – 20.000 Hz.
Nah, bunyi inilah yang bisa didengar oleh manusia.
 Ultrasonik: bunyi yang memilki frekuensi > 20.000 Hz (20 KHz). Wah,
tinggi banget frekuensinya! Berhubung bunyi ini sangat tinggi, jadi kita
tidak bisa mendengarnya, guys. Yang bisa mendengar bunyi ini adalah
kelelawar dan lumba-lumba. Selain itu, bunyi ini juga dimanfaatkan untuk
USG (ultrasonografi) yang digunakan untuk mendiagnosa janin di dalam
kandungan.

Karakteristik Bunyi
Berikut ini yang merupakan karakteristik gelombang bunyi, yaitu:

 Bunyi merupakan gelombang longitudinal.


 Hanya merambat melalui medium padat, cari, dan gas. Dengan kata lain
tidak dapat merambat pada ruang hampa.
 Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh kerapatan medium perambatannya.
Bunyi akan lebih cepat merambat pada medium yang memiliki kerapatan
tinggi, yaitu medium padat.
 Bunyi dapat memantul kalau gelombangnya mengenai suatu benda.

Sifat Sifat Gelombang Bunyi


Ternyata bunyi juga punya sifat-sifat ya, Sobat Zenius? Kira-kira apa saja sifat sifat dasar
gelombang bunyi? Ada 6 sifat dan rumus gelombang bunyi yang harus elo ketahui.
Nah, sifat sifat gelombang bunyi sebenarnya sama dengan sifat dari gelombang. Masih
ingat apa saja sifat gelombang? Mari kita bahas!

Refleksi
Tahu kan arti lainnya dari refleksi? Yap, refleksi atau pemantulan adalah sifat bunyi yang
akan pertama dibahas. Ketika bunyi merambat melalui mediumnya, maka bunyi akan
dipantulkan apabila mengenai permukaan benda yang keras. Misalnya, bunyi tersebut
mengenai permukaan batu, kaca, ataupun besi.
Oh iya, contoh kasusnya begini, ketika elo berada di dalam gua, maka suara elo akan
terdengar lebih keras akibat pantulan dari dinding gua. Tapi, sebelumnya gue akan
sebutkan faktor yang mempengaruhi pemantulan bunyi dulu, antara lain:
 Sudut bunyi yang datang sama dengan sudut bunyi yang terpantulkan. Nah lho,
gimana tuh? Gini deh, misal bunyi datang 60° dari arah kiri, nah bunyi tersebut
akan terpantulkan pada arah kanan sebesar 60° juga.
 Arah datang, arah pantulan, dan garis normal bunyi di antara keduanya berada
dalam satu bidang yang sama.

Ilustrasi pemantulan bunyi.

Refraksi
Sifat selanjutnya adalah refraksi atau pembiasan. Sifat ini terjadi ketika ada
bunyi yang melewati dua medium perambatan yang berbeda, misalnya
melewati air dan udara, maka bunyi tersebut akan dibiaskan atau dibelokkan.

Difraksi
Sifat difraksi atau pelenturan ini berlaku apabila ada bunyi yang melewati celah
sempit, maka bunyi tersebut akan dilenturkan.

Contohnya begini, ketika elo melewati gang sempit, elo akan tetap bisa
mendengar orang-orang berbicara dari dalam ruangan atau di seberang gang,
karena bunyi bisa melewati celah-celah sempit.

Efek Doppler
Sifat yang satu ini bakal menjelaskan kalau ada sumber bunyi yang menjauhi
atau mendekati pendengar, maka frekuensi yang didengar oleh si pendengar
akan naik turun (perubahan frekuensi). Bingung ah! 

Oke gue coba kasih contoh. Misalnya elo lagi berdiri di pinggir jalan, tiba-tiba
elo mendengar suara sirine ambulance dari kejauhan. Nah, ketika ambulance
tersebut berjalan menjauh, maka suara sirine yang elo dengar akan lebih
rendah. Berikut ini rumusnya:

Keterangan:

Fp: frekuensi yang didengar oleh pendengar (Hz).

Fs: frekuensi sumber bunyi (Hz).


v: cepat rambat bunyi di udara (m/s).

vp: kecepatan pendengar (m/s) à bernilai positif kalau pendengar mendekati


sumber bunyi, negatif kalau pendengar menjauhi sumber bunyi, dan 0 kalau
pendengar diam.

vs: kecepatan sumber bunyi (m/s) à Kebalikan dari vp: bernilai positif kalau
sumber bunyi menjauhi pendengar, negatif kalau sumber bunyi mendekati
pendengar.

Nah, efek doppler itulah yang menyebabkan frekuensi sirine ambulance


berubah ketika mendekati atau menjauhi kita sebagai pendengar. Efek doppler
juga akan berpengaruh ketika sumber bunyi dan pendengar bergerak relatif
satu sama lainnya,

Interferensi

Rumus interferensi
Interferensi atau perpaduan ini terjadi apabila ada dua bunyi yang saling padu.
Kalau keduanya memiliki frekuensi yang sama, maka bunyi yang dihasilkan
akan semakin kuat. Namun, jika salah satu bunyi tersebut frekuensinya lebih
rendah, maka bunyi yang akan terdengar hanya satu, yaitu yang lebih nyaring
atau frekuensinya tinggi. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Rumus (a) untuk perpaduan yang frekuensinya saling menguatkan (interferensi


konstruktif).

Rumus (b) untuk perpaduan yang frekuensinya saling melemahkan


(interferensi destruktif).

Pelayangan Gelombang
Sifat yang terakhir adalah pelayangan bunyi. Sifat yang satu ini menjelaskan
apa sih? Jadi, sifat ini akan menjelaskan kalau ada dua bunyi yang berbunyi
secara bersamaan, tetapi memiliki frekuensi yang berbeda. Berikut ini
merupakan ilustrasi bunyi yang memiliki frekuensi berbeda.

Cara mencari frekuensi layangan itu bagaimana? Di bawah ini aku tulis
rumusnya.

Frekuensi layangan (fL) = |f1 – f2|

Karena mutlak, jadi hasil dari frekuensi layangan selalu positif.

Menghitung Cepat Rambat Bunyi


Pada prinsipnya, rumus cepat rambat bunyi adalah sebagai berikut:
Cara menghitung cepat rambat bunyi.
Keterangan: v (cepat rambat bunyi), s (jarak tempuh), dan t (waktu).

Seperti yang sudah dibahas di atas, kalau bunyi melalui medium


perambatannya terlebih dahulu sebelum sampai ke gendang telinga. Nah,
cepat rambatnya bunyi juga tergantung medium perambatannya.

Cepat rambat bunyi yang dipengaruhi oleh mediumnya, itulah mengapa suara
di permukaan bumi dapat didengar dengan mudah. Karena di bumi terdapat
medium perambatan bunyi, yaitu udara, sementara di luar angkasa tidak ada
medium perambatan ini. 

Bunyi tidak dapat merambat tanpa adanya medium sehingga tidak bisa
merambat di luar angkasa.

Medium Padat
Elo ingat kan kalau bunyi akan lebih cepat merambat pada medium yang
memiliki kerapatan tinggi. Nah, medium padat ini akan lebih cepat
merambatkan bunyi dibandingkan dengan medium lainnya, karena penyusun
zat padat itu sangat rapat. Persamaan dari cepat rambat bunyi yang melalui
medium padat adalah sebagai berikut:

Cara menghitung cepat rambat bunyi yang


melalui medium padat.
Keterangan: v (cepat rambat bunyi), E (modulus young), ρ (massa jenis).
Medium Cair
Medium selanjutnya adalah cair. Contohnya apa nih kira-kira? Yap, ada air
tawar, air laur, air raksa, dll. Kecepatan rambat bunyi yang melalui medium cair
lebih rendah dibandingkan dengan medium padat. Kenapa? karena, kerapatan
molekul penyusunnya lebih longgar. Jadi, simpelnya bunyi yang diterima oleh
pendengar akan lebih lama sampai dibandingkan melalui zat padat. Rumus
persamannya begini:

Cara menghitung cepat rambat bunyi yang melalui medium cair.

Keterangan: v (cepat rambat bunyi), E (modulus young), ρ (massa jenis).

Medium Gas
Terakhir adalah medium gas. Contohnya adalah udara. Medium ini merupakan
medium yang memiliki kecepatan rambat paling rendah dibandingkan kedua
medium di atas. Hal ini dikarenakan molekul penyusun gas berubah-ubah dan
menyebar.

Cara menghitung cepat rambat bunyi yang melalui medium gas.


Keterangan: v (cepat rambat bunyi), y (konstanta laplace), R (konstanta gas
umum), T (suhu gas), M (massa molekul relatif gas).

Penerapan Gelombang Bunyi dalam


Kehidupan Sehari-hari
Nah, barusan sudah membahas mengenai seluk-beluk gelombang bunyi nih.
Sekarang,saya mau mengajak kalian untuk mengeksplor lagi mengenai
penerapan gelombang bunyi bagi kehidupan kita. Kira-kira sudah ada yang
kepikiran belum apa saja sih penerapan dari gelombang bunyi ini? Kita bahas
satu-satu ya.

Mengenal Konsep Gelombang Cahaya


Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang kasat mata atau dapat terlihat.
Cahaya memiliki spektrum atau paket cahaya yang dipersepsikan secara visual oleh
indra penglihatan sebagai warna.  

Alasan kenapa cahaya disebut sebagai gelombang elektromagnetik adalah karena


gelombang cahaya yang bergetar adalah medan elektromagnetik dan merambat di ruang
tanpa permukaan medium.

Kenapa tanpa medium? Karena di antara matahari bumi ada ruang hampa, yang artinya
tidak ada materi atau medium satupun yang bisa digunakan oleh gelombang cahaya
untuk merambat.

Sifat Gelombang Cahaya


Meskipun jenis-jenis atau tipe-tipe gelombang ada banyak jenis nya, namun setiap
gelombang memiliki sifat dan karakteristiknya masing-masing, berikut beberapa sifat
atau karakteristik dari gelombang cahaya. 
Merambat Lurus

Ilustrasi hasil perambatan cahaya melalui senter (Dok. freepik.com)

Sifat cahaya yang satu ini sepertinya merupakan sifat yang paling umum yang paling
mudah elo temukan. Secara natural atau alamiah, cahaya akan memiliki arah rambatan
yang lurus. 

Jika ingin membuktikannya, elo bisa mencoba menyalakan senter, laser


atau flashlight di ponsel pintar. Cahayanya dapat berubah jika ada gangguan dari faktor
eksternal seperti medium rambatan atau dari pergerakan sumber cahaya.

Dapat Dipantulkan (Refleksi)


Ilustrasi hasil pemantulan cahaya melalui cermin (Dok. freepik.com)

Bentuk pantulannya berbeda tergantung bidang yang dipantulkan, berdasarkan bentuk


pantulannya, jenis pemantulannya dibagi menjadi 2, yaitu dipantulkan dan dibiaskan.
Untuk permukaan datar seperti cermin, maka cahaya akan dipantulkan seutuhnya,
sedangkan untuk permukaan yang tidak rata seperti batu, maka cahaya akan dibiarkan.

Dapat Dibiaskan (Refraksi)

Ilustrasi pembiasan cahaya (Dok. pribadi)

Refraksi merupakan perubahan arah cahaya datang yang merambat dari medium ke
medium yang lain. Pembiasan biasanya terjadi karena adanya perbedaan index bias, dan
besarnya perubahan arah yang dihasilkan tergantung dengan index bias kedua
mediumnya. 

Contoh yang paling sering ditemukan adalah sedotan dalam gelas berisi air yang terlihat
seakan-akan patah. Hal ini dikarenakan udara dan air memiliki index bias yang berbeda.

Dapat Diuraikan (Dispersi)

Pelangi adalah contoh bahwa cahaya bisa diuraikan (Dok. freepik.com)

Dispresi merupakan proses terurainya atau terpisahnya cahaya putih atau cahaya
polikromatik menjadi cahaya monokromatik dengan panjang gelombang yang berbeda
setelah melewati sebuah medan pembias seperti prisma yang terbuat dari bahan gelas
bening, atau yang sering kita temui sehabis hujan yaitu pelangi. 
Dapat Diserap (Absorpsi)
Ilustrasi mata saat melihat cahaya (Dok. freepik.com)

Ketika sebuah bahan atau material transparan yang terkena cahaya, maka sebagian
energi dari cahaya tersebut akan terdisipasi (berkurang) oleh material atau bahan
tersebut menjadi energi panas. Hal ini terjadi secara alami pada mata kita, untuk melihat
warna disekitar kita.
Dapat Disearahkan (Polarisasi)

Ilustrasi filter kamera (Dok. freepik.com)

Polarisasi merupakan keadaan dimana intensitas cahaya berkurang, dikarenakan sifat


cahaya yang secara natural tegak lurus dengan arah perambatannya, sehingga cahaya
terbatas untuk satu arah bidang, dan jika arahkan ke media polarisator, intensitas cahaya
berkurang akibat berkurangnya komponen gelombang cahaya.
Contoh penerapan sifat ini yang paling umum adalah filter pada kamera kamu.
Dapat Menembus Benda Bening

Ilustrasi lampu rumah (Dok. freepik.com)


Yap cahaya dapat menembus benda bening. Contoh paling umumnya adalah lampu
rumah kamu. Cahaya dapat menembus kaca pada bohlam lampu rumah sehingga bisa
menerangi satu ruangan rumah. 
Mengalami Pelenturan (Difraksi)
Difraksi cahaya merupakan kecenderungan gelombang cahaya dapat menyebar atau
berbelok pada celah sempit ketika merambat. Difraksi dapat diamati dalam 2 percobaan
yaitu difraksi celah tunggal dan difraksi celah banyak.
Interferensi Cahaya 
Interferensi Cahaya adalah interaksi atau penjumlahan dari dua gelombang cahaya atau
lebih berpadu membentuk gelombang cahaya baru gabungan.  Agar interferensi terjadi
diperlukan 2 syarat, yaitu:
 Sumber cahaya harus koheren, yaitu fasenya tetap (satu terhadap yang lain) dan
frekuensi yang sama
 Sumber cahaya harus monokromatis, yaitu hanya mempunyai panjang gelombang
tunggal
Interferensi Celah Ganda Young
Thomas Young, seorang fisikawan yang banyak berkontribusi di bidang cahaya, mekanika,
energi, dan lainnya melakukan percobaan mengenai interferensi cahaya celah ganda dan
berhasil mendemonstrasikan interferensi cahaya pada tahun 1801. Sekarang dikenal
dengan interferensi celah ganda young.
Interferensi memiliki 2 sifat yang bertolak belakang yaitu membangun atau disebut
interferensi konstruktif dan merusak atau disebut interferensi destruktif. Akibat dari
kedua sifat ini interferensi cahaya memiliki 2 pola yaitu pola terang dan pola gelap.
Pola Terang dihasilkan karena superposisi yang konstruktif atau saling menguatkan
Pola Gelap dihasilkan karena superposisi yang destruktif atau saling melemahkan 

Celah Ganda Young.

Dalam interferensi celah ganda young terdapat 2 persamaan, yaitu


Persamaan untuk interferensi maksimum di P (pola terang)

Persamaan untuk interferensi minimum di P (pola gelap)

Dimana, 
p  = Jarak dari garis gelap ke terang pusat
d  = Jarak antar 2 celah 
L  = Jarak celah ke layar
ƛ  = panjang gelombang cahaya
n  = orde interferensi (n= 1, 2, 3,…)
Interferensi pada Selaput Tipis
Sesuai dengan namanya, interferensi ini terjadi di pada lapisan tipis contohnya seperti
sabun dan minyak.
Pada percobaan ini didapatkan bahwa jika sinar monokromatik mengenai lapisan tipis
maka sebagian cahaya akan dipantulkan dan sebagiannya lagi akan dibiaskan dan
kemudian dipantulkan lagi, kombinasi keduanya akan menyebabkan terjadinya
interferensi. 
Interferensi Selaput Tipis.
Seberkas cahaya datang pada selaput tipis dan membentuk sudut i, kemudian sebagian
cahaya tersebut dipantulkan di bagian atas membentuk pantulan AE, dan sebagian lagi
dibiaskan membentuk ABC dan kemudian keduanya saling berinterferensi ke titik P.
Dalam interferensi selaput lapis, juga terdapat 2 persamaan, yaitu:
Persamaan untuk interferensi maksimum di P (pola terang)

Persamaan untuk interferensi minimum di P (pola gelap)

Dimana, 
d = tebal lapisan
n = indeks bias lapis tipis
r  = sudut bias sinar
ƛ  = panjang gelombang sinar
m = orde interferensi
Contoh Soal Interferensi Cahaya
Ciri-ciri Gelombang Cahaya
Yuk simak beberapa ciri-ciri gelombang cahaya di bawah ini:
1. Cahaya termasuk gelombang mekanis karena dapat merambat dalam ruang hampa
dan tanpa medium apapun, karena merupakan gelombang elektromagnetik. 
2. Cahaya termasuk gelombang transversal karena arah rambatnya tegak lurus
dengan arah getarannya. 
3. Gelombang cahaya dapat dipantulkan jika mengenai sebuah bidang, baik rata
ataupun tidak.
4. Gelombang cahaya dapat diteruskan melalui medium gas, air, ataupun padat. 
5. Pemanfaatan Cahaya

Television (Dok. freepik.com)


Perlu diketahui, kalau cahaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal, salah satunya
dalam televisi. Saat ini, layar televisi sudah dibagi menjadi beberapa tipe seperti LCD dan
LED. Ukuran untuk televisi pun sudah semakin beragam dan semakin tipis namun dapat
menampilkan gambar berkualitas HD maupun 3D.
TV LCD menggunakan teknologi Liquid Crystal Display yang mempunyai dua lapisan kaca
terpolarisasi dan saling menempel, di mana satu lapisan kaca terdapat cairan kristal.
Cairan kristal pada lapisan kaca tersebut berguna untuk memblokir cahaya agar
menghasilkan gambar pada layar saat arus listrik melewatinya dan dibantu oleh
serangkaian lampu neon yang terdapat di belakang layar televisi. Lampu neon ini akan
membuat gambar yang dibuat oleh cairan kristal dapat dilihat oleh penonton.
Selanjutnya, TV LED memanfaatkan dua macam teknologi yaitu Full LED dan Edge LED.
Sumber cahaya yang digunakan sebelum ini ditukarkan dari lampu kepada LED, sehingga
gambar yang dihasilkan lebih jernih dan jelas.
Penerapan Gelombang Cahaya

Ilustrasi
cahaya matahari pagi (Dok. freepik.com)
Biar kamu gak penasaran buat apa sih cahaya aja dipelajarin, sebenernya ilmu mengenai
gelombang cahaya ini penting dan udah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang
mungkin kamu gak sadari.
Selain cahaya berfungsi untuk keringin jemuran atau buat kamu bisa bedain siang dan
malam, berikut beberapa penerapan gelombang cahaya di bidang teknologi.
Sinar Gamma
Sinar gamma banyak dimanfaatkan dalam dunia pengobatan seperti untuk mendiagnosis
dan terapi kanker, dan juga membantu perkembangan dalam bidang pengetahuan
astronomi dan fisika. Sinar gamma memiliki frekuensi antara   Hz dengan panjang
gelombang antara  cm sampai   cm. 
Radar

Contoh soal

Contoh Soal
1. Suatu gelombang bunyi merambat dari salah satu ujung pada batang baja dengan
panjang  . Jika batang baja tersebut memiliki modulus elastisitas sebesar   
dan massa jenis  , berapakah waktu yang dibutuhkan gelombang bunyi untuk
melintasi batang besi tersebut?
a. 1,0 s
b. 0,1 s
c. 0,01 s
d. 0,001 s
e. 0,0001 s
Pembahasan

Cepat rambat bunyi pada padatan adalah 

Jadi waktu yang dibutuhkan adalah 0,0001 s (E)

Anda mungkin juga menyukai