Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANDIRI

RESUME MATERI GELOMBANG

DOSEN PENGAMPU: Dr. INDRAYANI M.SI

NAMA: MUHAMMAD ADRIYAN


NPM: 2207210010
KELAS: TEKNIK SIPIL A1 PAGI

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
Gelombang bunyi
Suara atau bunyi merupakan gelombang merambat yang dihasilkan dari benda bergetar
sebagai sumber bunyinya. 

Sehingga gelombang bunyi adalah gelombang yang merambat melalui medium tertentu.
Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yang digolongkan sebagai gelombang
longitudinal.

Kenapa gelombang longitudinal? Karena, arah rambat bunyi itu searah. Dan dikatakan
sebagai gelombang mekanik, karena bunyi membutuhkan medium perambatan. sebelum
sampai ke telinga , bunyi yang berasal dari sumber bunyi tersebut akan merambat terlebih
dahulu di udara ataupun air.

Syarat bunyi dapat didengar ada 3: sumber bunyi, medium perambatan, dan pendengar.

Medium perambatan bunyi yang paling umum itu udara. Misalnya, temen elo lagi curhat, elo
bisa dengar curhatan temen itu karena bunyi atau suara yang dia katakan merambat lewat
udara. Bayangkan kalau kalian berdua curhatannya lagi di tempat kedap udara, suara temen
elo itu tidak akan bisa didengar.

Klasifikasi Bunyi

Elo tau gak kalau normalnya kita hanya dapat mendengar bunyi di rentang frekuensi 20 –
20.000 Hz? Yap, jadi gelombang bunyi juga ada rentang frekuensinya gitu, Sobat Zenius.
Nah, lihat rentangnya di bawah ini.

1. Infrasonik: bunyi yang memiliki frekuensi < 20 Hz. Normalnya, manusia tidak bisa
mendengar bunyi ini. Yang bisa mendengar bunyi ini adalah hewan seperti anjing,
jangkrik, gajah, hiu, dan laba-laba. Selain itu, bunyi infrasonik juga dimanfaatkan oleh
seismometer untuk mendeteksi gempa bumi.
2. Audiosonik: bunyi yang memiliki frekuensi di kisaran 20 – 20.000 Hz. Nah, bunyi
inilah yang bisa didengar oleh manusia.
3. Ultrasonik: bunyi yang memilki frekuensi > 20.000 Hz (20 KHz). Wah, tinggi banget
frekuensinya! Berhubung bunyi ini sangat tinggi, jadi kita tidak bisa
mendengarnya, guys. Yang bisa mendengar bunyi ini adalah kelelawar dan lumba-
lumba. Selain itu, bunyi ini juga dimanfaatkan untuk USG (ultrasonografi) yang
digunakan untuk mendiagnosa janin di dalam kandungan.
Karakteristik Gelombang Bunyi

Berikut ini yang merupakan karakteristik gelombang bunyi, yaitu:

1. Bunyi merupakan gelombang longitudinal.


2. Hanya merambat melalui medium padat, cari, dan gas. Dengan kata lain tidak dapat
merambat pada ruang hampa.
3. Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh kerapatan medium perambatannya. Bunyi akan
lebih cepat merambat pada medium yang memiliki kerapatan tinggi, yaitu medium
padat.
4. Bunyi dapat memantul kalau gelombangnya mengenai suatu benda.

Sifat Sifat Gelombang Bunyi

a. Refleksi
atau pemantulan adalah sifat bunyi yang akan pertama dibahas. Ketika bunyi merambat
melalui mediumnya, maka bunyi akan dipantulkan apabila mengenai permukaan benda yang
keras. Misalnya, bunyi tersebut mengenai permukaan batu, kaca, ataupun besi.
Oh iya, contoh kasusnya begini, ketika elo berada di dalam gua, maka suara elo akan
terdengar lebih keras akibat pantulan dari dinding gua. Tapi, sebelumnya gue akan sebutkan
faktor yang mempengaruhi pemantulan bunyi dulu, antara lain:
1. Sudut bunyi yang datang sama dengan sudut bunyi yang terpantulkan. Misal bunyi
datang 60° dari arah kiri, bunyi tersebut akan terpantulkan pada arah kanan sebesar
60° juga.
2. Arah datang, arah pantulan, dan garis normal bunyi di antara keduanya berada dalam
satu bidang yang sama.
Refraksi
Sifat selanjutnya adalah refraksi atau pembiasan. Sifat ini terjadi ketika ada bunyi yang
melewati dua medium perambatan yang berbeda, misalnya melewati air dan udara, maka
bunyi tersebut akan dibiaskan atau dibelokkan.

Difraksi
Sifat difraksi atau pelenturan ini berlaku apabila ada bunyi yang melewati celah sempit, maka
bunyi tersebut akan dilenturkan.
Contohnya, melewati gang sempit, kita akan tetap bisa mendengar orang-orang berbicara dari
dalam ruangan atau di seberang gang, karena bunyi bisa melewati celah-celah sempit.

Efek Doppler
Sifat yang satu ini bakal menjelaskan kalau ada sumber bunyi yang menjauhi atau mendekati
pendengar, maka frekuensi yang didengar oleh si pendengar akan naik turun (perubahan
frekuensi).
contoh. Misalnya elo lagi berdiri di pinggir jalan, tiba-tiba kita mendengar suara sirine
ambulance dari kejauhan. ketika ambulance tersebut berjalan menjauh, maka suara sirine
yang kita dengar akan lebih rendah.

Berikut ini rumusnya:

Keterangan:
Fp: frekuensi yang didengar oleh pendengar (Hz).
Fs: frekuensi sumber bunyi (Hz).
v: cepat rambat bunyi di udara (m/s).
vp: kecepatan pendengar (m/s) à bernilai positif kalau pendengar mendekati sumber bunyi,
negatif kalau pendengar menjauhi sumber bunyi, dan 0 kalau pendengar diam.
vs: kecepatan sumber bunyi (m/s) à Kebalikan dari vp: bernilai positif kalau sumber bunyi
menjauhi pendengar, negatif kalau sumber bunyi mendekati pendengar.

itulah yang menyebabkan frekuensi sirine ambulance berubah ketika mendekati atau
menjauhi kita sebagai pendengar. Efek doppler juga akan berpengaruh ketika sumber bunyi
dan pendengar bergerak relatif satu sama lainnya.
Interferensi

Interferensi atau perpaduan ini terjadi apabila ada dua bunyi yang saling padu. Kalau
keduanya memiliki frekuensi yang sama, maka bunyi yang dihasilkan akan semakin kuat.
Namun, jika salah satu bunyi tersebut frekuensinya lebih rendah, maka bunyi yang akan
terdengar hanya satu, yaitu yang lebih nyaring atau frekuensinya tinggi. Rumusnya adalah
sebagai berikut:

Rumus (a) untuk perpaduan yang frekuensinya saling menguatkan (interferensi konstruktif).

Rumus (b) untuk perpaduan yang frekuensinya saling melemahkan (interferensi destruktif).

Pelayangan Gelombang

Sifat yang terakhir adalah pelayangan bunyi. sifat ini akan menjelaskan kalau ada dua bunyi
yang berbunyi secara bersamaan, tetapi memiliki frekuensi yang berbeda. Berikut ini
merupakan ilustrasi bunyi yang memiliki frekuensi berbeda.

Pelayangan bunyi dengan frekuensi berbeda Cara mencari frekuensi layangan itu bagaimana?
Di bawah ini aku tulis rumusnya.
Frekuensi layangan (fL) = |f1 – f2|

Karena mutlak, jadi hasil dari frekuensi layangan selalu positif.


Menghitung Cepat Rambat Bunyi

Pada prinsipnya, rumus cepat rambat bunyi adalah sebagai berikut:

S
V=
t
Cara menghitung cepat rambat bunyi.
Keterangan:
v (cepat rambat bunyi)
s (jarak tempuh)
t (waktu)
Seperti yang sudah dibahas di atas, kalau bunyi melalui medium perambatannya terlebih
dahulu sebelum sampai ke gendang telinga. cepat rambatnya bunyi juga tergantung medium
perambatannya.

Cepat rambat bunyi yang dipengaruhi oleh mediumnya, itulah mengapa suara di permukaan
bumi dapat didengar dengan mudah. Karena di bumi terdapat medium perambatan bunyi,
yaitu udara, sementara di luar angkasa tidak ada medium perambatan ini. 

Bunyi tidak dapat merambat tanpa adanya medium sehingga tidak bisa merambat di luar
angkasa.

Medium Padat

ingat kan kalau bunyi akan lebih cepat merambat pada medium yang memiliki kerapatan
tinggi. Nah, medium padat ini akan lebih cepat merambatkan bunyi dibandingkan dengan
medium lainnya, karena penyusun zat padat itu sangat rapat. Persamaan dari cepat rambat
bunyi yang melalui medium padat adalah sebagai berikut:

V=
√ E
ρ
Cara menghitung cepat rambat bunyi yang melalui medium padat.
Keterangan:
v (cepat rambat bunyi)
E (modulus young)
ρ (massa jenis)
Medium Cair

Medium selanjutnya adalah cair. Contohnya apa nih kira-kira? Yap, ada air tawar, air laur, air
raksa, dll. Kecepatan rambat bunyi yang melalui medium cair lebih rendah dibandingkan
dengan medium padat. Kenapa? karena, kerapatan molekul penyusunnya lebih longgar. Jadi,
simpelnya bunyi yang diterima oleh pendengar akan lebih lama sampai dibandingkan melalui
zat padat. Rumus persamannya begini:

V=
√ B
ρ
Cara menghitung cepat rambat bunyi yang melalui medium cair.
Keterangan:
v (cepat rambat bunyi)
E (modulus young)
ρ (massa jenis)

Medium Gas

Terakhir adalah medium gas. Contohnya adalah udara. Medium ini merupakan medium yang
memiliki kecepatan rambat paling rendah dibandingkan kedua medium di atas. Hal ini
dikarenakan molekul penyusun gas berubah-ubah dan menyebar.


V= V =
RT
M
Cara menghitung cepat rambat bunyi yang melalui medium gas.
Keterangan:
v (cepat rambat bunyi)
y (konstanta laplace)
R (konstanta gas umum)
T (suhu gas)
M (massa molekul relatif gas)

Anda mungkin juga menyukai