Anda di halaman 1dari 4

Rasi Bintang Menurut Al-quran

Gagasan Rasi bintang sebenarnya telah berkembang sejak zaman dahulu,


namun gagasan mengenai rasi bintang modern di kemukakan oleh Ptolomeus
sekitar tahun 150 M yang memuat daftar 48 rasi bintang yang di kelompokkan
berdasarkan letaknya di langit yaitu belahan langit utara, belahan langit selatan,
dan belahan langit khatulistiwa, yang di tulis dalam salah satu bukunya yang
berjudul Almagest.
Perkembangan astronomi islam berkembang sangat pesat pada abad
pertengahan setelah runtuhnya dua peradaban besar Yunani dan Romawi, di awali
dengan penerjemahan karya Ptolomeus yaitu Almagest di Baghdad ke dalam
bahasa Arab. Kebangkitan islam dalam sains mempelopori kebangkitan sains
modern terutama dalam ilmu astronomi. Islam memperbaharui ilmu astronomi
yang telah ada sebelumnya dengan merevisi dan memasukan banyak tambahan
substansial, membersikannya dari mitos dan sihir. Oleh karena itu banyak
bintang-bintang dan konstelasi yang masih menggunakan nama Arab seperti :
Achernar )

"(Akhir

Nahr"

(muara

sungai),

Altair )" (al-Thair"

(burung), Beta Tauri )" ( Bait Tsauri" (rumah banteng), Betelgeuse (


)"Bait al-Gauz" (Walnut House/ buah kenari),

Dubhe )" (ad-Dubb"

(Bear), Fomalhaut )" ( Famul Hut" (mulut hiu), Kalbehasit

)"Qalbul asad" (jantung singa), Rigel )" ( Rajul Jauzaa" (laki-laki).


Perkembangan astronomi di islam sangat pesat karena gejala-gejala alam
yang berkaitan dengan astronomi telah Allah jelaskan dalam kitabnya yaitu Alquran. Dalam alquran banyak ayat-ayat yang menjelaskan fenomena astronomi
salah satunya yaitu mengenai rasi bintang atau gugusa bintang sebagai mana
firman

Allah dalam Qs Al Buruj: 1 yang artinya yaitu :Demi langit yang

memiliki gugusan bintang.dalam ayat tersebut Allah SWT bersumpah demi


makhluknya. Berdasarkan beberapa referensi yang telah di baca Ketika Allah
bersumpah demi suatu makhluk dalam al-Qur'an, pasti akan memberikan
peringatan kepada umat manusia betapa dahsyat dan pentingnya makhluk yang
disumpahkan itu, karena Allah Maha kaya atas segala sumpah-Nya.

Adapun pendapat-pendapat ahli tafsir dunia tentang ayat Sumpah: (


)" was-samaai zaatil buruj" (demi langit yang mempunyai gugusan (rasi)
bintang), seperti:
1. Ibnu Katsir, berkomentar: "Sesungguhnya Allah bersumpah demi
langit dan rasi-rasi bintang, yaitu bintang-bintang yang perkasa", dia
merujuk pendapat Ibnu Abbas bahwa: )" (al-buruj" yaitu bintangbintang, pendapat Yahya bin Rafi': )" (al-buruuj"ialah menara di
langit, pendapat al-Minhal bin Amar: adalah ciptaan yang indah dan
menurut Jarir: adalah orbit-orbit matahari dan bulan yang terdapat 12
orbit (menara), yang dilewati matahari setiap orbit sekali sebulan dan
bulan melewati setiap orbit tersebut sekali dalam 2 + sepertiga malam,
maka jumlahnya adalah 28 orbit dan tertutupi dua malam.
2. Sayyid Quthub[5], berkomentar: "Surah al-Qur'an ini sebelum
bercerita tentang peristiwa )" (al-Ukhdud" (perjanjian) dimulai
dengan sumpah ini: "demi langit yang mempunyai tower", yaitu
kemungkinan dimaksudkan sebagai objek bintang-bintang massive,
seakan-akan tower langit yang besar atau bangunan mansion. Atau
mungkin juga persinggahan yang dilewati objek-objek tersebut selama
peredarannya.."
3. Tim penyusun tafsir al-Muntakhab, berkomentar tentang pengertian
ayat ini: "Allah bersumpah demi langit yang mempunyai persinggahan,
yang disinggahi bintang-bintang selama peredarannya"
4. Ash-Shabuni, mengomentari ayat ini: "Yaitu Allah bersumpah demi
langit yang spektakuler yang mempunyai singgasana yang tinggi,
disinggahi bintang-bintang selama dalam peredarannya. Dia merujuk
kepada pendapat beberapa tokoh tafsir klasik, bahwa singgasana ini
disebut juga )" (buruuj" (tower) karena menonjolnya, bagaikan
tower yang sangat tinggi sebagai persinggahan bagi bintang-bintang
yang beredar.
Kesimpulan: Berdasarkan dari keterangan-keterangan di atas dan
ditambah oleh pencerahahan dari tokoh-tokoh besar tafsir dunia, meskipun
mereka tidak menyebutkan secara eksplisit, karena mereka umumnya lahir

sebelum masa observasi besar-besaran keruang angkasa setelah tahun


1960-an, namun penulis tetap berkesimpulan tanpa ragu-ragu bahwa
yang dimaksud ayat sumpah: "demi langit yang mempunyai buruuj", tiada
lain adalah "Rasi Bintang".(http://my-bukukuning.blogspot.com :2012)

Manfaat Rasi Bintang Menurut Al-quran


a.

Rasi bintang sebagai sarana petunjuk arah di pada kegelapan darat dan lautan.

Allah SWT berfirman:


)(


Artinya: "Dan Dia-lah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar
kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut.
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami)
kepada orang-orang yang mengetahui" (QS: 6: 97).

Ayat ini dapat menunjukan bahwa Allah SWT telah merekayasa bintangbintang di langit membentuk sebuah konfigurasi khusus sebagai konstelasi
atau rasi bintang, sehingga dapat menentukan arah.

b.

Rasi bintang sebagai penghias langit dunia: Rasi bintang sebagaimana juga
bintang lainnya dan planet-planet, merupakan keistimewaan langit dunia dan
penghiasnya, seperti firman Allah:
)(

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintangbintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang
yang memandang(nya)" (QS: 15: 16).
) (

Artinya:"Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan
hiasan, yaitu bintang-bintang" (QS:37:6)

c. Bintang-bintang (pelita), planet-planet dan satelit-satelit alami adalah sarana


yang paling penting untuk cahaya gelap malam

Anda mungkin juga menyukai