“”GELOMBANG BUNYI”
JURUSAN FISIKA
2021
A. SUMBER GELOMBANG BUNYI
1. Pengertian Bunyi
Bunyi adalah sebuah gelombang mekanik longitudinal yang menyebar melalui
udara, air, dan media material lainnya. Setiap bunyi yang kita dengar dihasilkan oleh
suatu benda yang bergetar. Benda yang bergetar tersebut disebut sumber bunyi. Piano,
biola, dan instrumen yang dipergunakan dalam suatu orkes musik merupakan beberapa
contoh benda-benda yang bertindak sebagai sumber bunyi. Bunyi yang dihasilkan
bergantung pada mekanisme yang dipergunakan untuk membangkitkan bunyi. Getaran
yang timbul dalam musik mungkin dihasilkan oleh gesekan, petikan, atau dengan
meniupkan udara ke dalam instrumen tersebut. Biola, gitar, dan piano menggunakan
senar yang bergetar untuk menghasilkan bunyi. Sementara itu, terompet, seruling, dan
flute menggunakan kolom udara yang bergetar.
Gambar diatas menunjukkan gelombang berdiri yang dihasilkan pada senar, yang
menjadi dasar untuk semua alat petik. Frekuensi dasar atau frekuensi resonan paling
rendah ditunjukkan dengan simpul tertutup yang terdapat pada kedua ujungnya. Panjang
gelombang nada dasar pada senar adalah dua kali panjang senar tersebut, sehingga
frekuensi dasarnya adalah:
Getaran yang dihasilkan senar tidak menghasilkan bunyi yang cukup keras karena
senar terlalu tipis untuk menekan dan meregangkan banyak udara, maka diperlukan
sejenis penguat mekanis untuk memperluas bidang permukaan yang bersentuhan dengan
udara, sehingga dihasilkan bunyi yang lebih kuat. Sebagai contoh adanya kotak bunyi
pada gitar dan biola, atau papan bunyi pada piano.
Panjang tali berhubungan dengan setengah panjang gelombang (1/2 λ), dengan λ
adalah panjang gelombang dasar. Ketika frekuensi sama dengan kelipatan bilangan bulat
dari dasar, merupakan fekuensi alami yang disebut nada atas. Frekuensi ini disebut juga
harmoni, yang frekuensi dasarnya disebut harmoni pertama.
Harmoni kedua adalah mode berikutnya setelah dasar memiliki dua loop. Panjang
tali l berhubungan dengan satu panjang gelombang atau dituliskan l = λ2 . Untuk harmoni
ketiga adalah l = 3/2 λ3 , harmoni keempat l = 2λ4 , dan seterusnya, yang dapat
dinyatakan:
dengan n adalah bilangan bulat yang menunjukkan indeks harmoni, sehingga λn dapat
dituliskan dalam bentuk:
Kecepatan gelombang bunyi bergantung pada medium rambatnya. Suara yang melalui
zat padat bergerak lebih cepat dibandingkan pada gas. Cepat rambat gelombang ini juga
meningkat seiring peningkatan suhu mediumnya.
Untuk menghitung cepat rambat bunyi berdasarkan mediumnya, kita dapat menggunakan
rumus-rumus berikut :
1. Medium Padat
Pada medium padat gelombang bunyi merambat paling cepat dibandingkan
medium cair dan gas. Faktor yang mempengaruhinya adalah kerapatan dari medium dan
juga elastisitas medium. Semakin tinggi tingkat elastisitas medium (E) dan kerapatannya
rendah (rho) maka semakin tinggi cepat rambat bunyi di medium padat. Dalam bentuk
persmaan matematika ditulis sebagai berikut:
Keterangan :
V = kecepatan
𝜌 = kerapatan medium
Contoh Soal :
2. Medium Cair
Hampir sama dengan perambatan pada medium padat. Cepat rambat bunyi pada
medium air bergantung pada faktor elastisitas medium dan kerapatan. Elastistas medium
pada keadaan ini, tentunya elastisitas medium cair yang sering disebut modulus Bulk (B),
dan kerapatannya. Semakin besar nilai modulus Bulk dan rendahnya kerapatan medium
menjadikan laju bunyi semakin tinggi.
Keterangan :
V = kecepatan
𝜌 = kerapatan medium
Contoh Soal
• Modulus bulk dan kerapatan jenis air laut masing-masing 2.156 x 109 N/m2 dan
1.1 x 103 kg/m3. Pada eksperimen mengukur kedalaman laut dengan gema terukur
bunyi dua detik sejak bunyi dipancarkan sampai gema pantulan diterima kembali.
Tentukanlah kedalaman laut tersebut!
Jawab:
Besaran yang diketahui.
Kedalaman laut
3. Medium Gas
Pada medium gas, kelajuan cepat rambat bunyi ditentukan oleh faktor suhu udara
dan massa relatif udara atau gas. Semakin tinggi suhu suatu udara maka semakin tinggi
pula laju bunyi di udara. Hal sebaliknya terjadi jika massa relatifnya kecil maka laju
bunyi semakin tinggi.
Keterangan :
V = kecepatan
γ = konstanta Laplace
R = Konstanta gas universal
T = suhu mutlak
M = massa relatif gas (M).
Contoh Soal
• Gas hidrogen dan oksigen mempunyai tetapan Laplace yang sama. Pada temperatur yang
sama, tentukanlah perbandingan kecepatan gas hidrogen terhadap oksigen!
Jawab:
Besaran yang diketahui :
C. INTESITAS BUNYI
1. Pengertian Intensitas
Kata intensitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu intense yang berarti semangat, giat
(Echols, 1993). Sedangkan menurut Hazim (2005), Intensitas adalah kebulatan tenaga
yang dikerahkan untuk suatu usaha. Jadi intensitas secara sederhana dapat dirumuskan
sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan penuh semangat untuk mencapai
tujuan. Menurut Dewi (2014), intensitas terbagi menjadi 3 yaitu ringan, sedang, berat.
Dalam hal ini kata intensitas diartikan sebagai energi yang dipindahkan dalam tiap
satuan waktu dan tidap satuan luas, dan dikatahui bahwa energi tiap satuan waktu ialah
pengertian daya maka intensitas dapat juga dikatakan sebagai daya tiap satuan luas.
Keterangan :
I = Intensitas bunyi (W/m2)
P = Energi tiap waktu atau daya (W)
A = Luas (m2)
Jika sumber bunyi memancarkan ke segala arah sama besar (isotropik), luas yang
dimaksud sama dengan luas permukaan bola, yaitu : , maka persamaan di atas dapat kita
modifikasi menjadi :
Keterangan :
TI = Taraf Intensitas bunyi ( desiBell disingkat dB)
I = Intensitas bunyi (W/m2)
Io = intensitas ambang pendengaran manusia (10-12 W/m2)
Untuk n buah sumber bunyi identik, misalnya terdapat n sirine yang dinyalakan bersama-
sama, maka besarnya taraf intensitas bunyi dinyatakan sebagai :
Dengan TI1 adalah taraf intensitas bunyi untuk satu buah sumber. Jika didengar di dua
titik yang jaraknya berbeda, besar intensitas bunyi di titik ke-2 bisa dinyatakan sebagai :
5. Contoh Soal
a. Bunyi mempunyai intensitas 1 x 10⁻7 W/m². Berapa taraf intensitasnya dalam satuan
desibel (dB) ?
Pembahasan
Diketahui:
I = 1 x 10⁻7 W/m2
Io = 1 x 10^-12 W/m2
Ditanya : Taraf Intensitas (dB) ?
Jawab :
TI = 10 log (I / Io)
TI = 10 log (10⁻7/ 10^-12)
TI = 10 log (10⁷)
TI = 10 (7)
TI = 70 dB
Taraf intensitasnya dalam satuan desibel (dB) adalah 70 dB
b. Dua gelombang bunyi mempunyai intensitas 1 x 10⁻7 W/m2 dan 1 x 10⁻⁴ W/m².
Perbedaan taraf intensitasnya dalam dB adalah…
Pembahasan
Diketahui :
intensitas 1 (I₁) = 1 x 10⁻7 W/m²
intensitas 2 (I₂) = 1 x 10⁻⁴ W/m²
taraf intensitas pendengaran (I₀) = 10⁻¹² W/m²
Ditanya : Perbedaan taraf intensitas (TI) dalam dB ?
Jawaban :
Taraf intensitas (TI) = 10 log I/I₀
TI₁ = 10 log (10⁻7/10⁻¹²)
TI₁ = 10 log (10⁻7⁺¹²)
TI₁ = 10 log (10⁷)
TI₁ = 10 (7)
TI₁ = 70 dB
TI₂ = 10 log (10⁻⁴/10⁻¹²)
= 10 log (10⁻⁴⁺¹²)
= 10 log (10⁸)
= 10 (8)
TI₂ = 80 dB
Perbedaan taraf intensitas = 80 dB - 70 dB = 10 dB
D. EFEK DOPPLER
1. Pengertian Efek Doppler
Secara umum, efek doppler dialami ketika ada suatu gerak relatif antara sumber
gelombang dan pengamat. Ketika sumber bunyi dan pengamat bergerak saling mendekati,
pengamat mendengar frekuensi bunyi yang lebih tinggi daripada frekuensi bunyi yang
dipancarkan sumber tanpa adanya gerak relatif. Ketika sumber bunyi dan pengamat
bergerak saling menjauhi, pengamat mendengar frekuensi bunyi yang lebih rendah
daripada frekuensi sumber bunyi tanpa adanya gerak relatif.
Efek Doppler, dinamakan mengikuti tokoh fisika, Christian Johann Doppler. Efek
Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari sebuah sumber
gelombang yang diterima oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang tersebut bergerak
relatif terhadap pengamat/pendengar. Untuk gelombang yang umum dijumpai, seperti
gelombang suara yang menjalar dalam medium udara, perhitungan dari perubahan
frekuensi ini, memerlukan kecepatan pengamat dan kecepatan sumber relatif terhadap
medium di mana gelombang itu disalurkan.
Keterangan :
fp = frekuensi pendengar (Hz)
fs = frekuensi sumber (Hz)
v = kecepatan bunyi di udara (340 m/s)
vs = kecepatan sumber gelombang relatif terhadap medium, positif jika pengamat
mendekati sumber gelombang/suara, negatif jika pengamat menjauhi sumber
gelombang/suara.
vp = kecepatan pengamat (receiver) relatif terhadap medium; positif jika sumber
menjauhi pengamat, negatif jika sumber mendekati pengamat.
va = kecepatan angin; positif jika arah angin dari sumber ke pendengar, negatif jika arah
angin dari pendengar ke sumber.
Dalam hal ini akan dibahas perumusan efek doppler dengan mengabaikan pengaruh
angin dengan beberapa kondisi sebagai berikut :
a. Sumber Bunyi Bergerak dan Pengamat Diam
Jika sumber bunyi diam terhadap pengamat yang juga diam, frekuensi yang
terdengar oleh pengamat sama dengan frekuensi yang di pancarkan oleh sumber
bunyi. Frekuensi yang terdengar oleh pengamat akan berbeda jika ada gerak relatif
antara sumber bunyi dan pengamat. Untuk kasus sumber bunyi bergerak dan
pengamat diam, frekuensi yang terdengar oleh pengamat dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1) Sumber Bunyi Bergerak Mendekat dan Pengamat Diam
4. Contoh soal
Ani berdiri di tepi jalan. Dari kejauhan datang sebuah mobil ambulan bergerak mendekati
bagus, kemudian lewat didepannya, lalu menjauhinya dengan kecepatan tetap 20 m/s.
Jika frekuensi sirine yang dipancarkan mobil ambulan 8640 Hz, dan kecepatan
gelombang bunyi di udara 340 m/s, tentukanlah frekuensi sirine yang didengarkan bagus
pada saat mobil ambulan mendekati dan menjauhi Ani!
Diketahui :
V=340 ms⁻¹; Vs= 20 ms⁻¹; dan fs = 8640 Hz
a. Pada saat mobil ambulan mendekati Ani.
E. Gelombang kejut
1. Pengertian gelombang kejut
Gelombang kejut adalah gelombang dari sebuah aliran yang sangat cepat
dikarenakan kenaikan tekanan, temperature, dan densitas secara mendadak pada waktu
bersamaan. Seperti gelombang pada umumnya shock wave juga membawa energi dan
dapat menyebar melalui medium padat,cair ataupun gas.
Gambar gelombang subsonik (a) sumber bunyi diam (b) sumber bunyi bergerak ; (c)
gelombang kejut dengan kecepatan supersonik
2. Kecepatan bunyi
Kecepatan suara tergantung dari renggangan dan kepadatan materinya. Secara garis
besar, dalam suatu medium (bukan hanya udara) kecepatan suara ditentukan dengan
persamaan :
𝐸
𝑐=√
𝜌
Dimana :
c = kecepatan suara dalam suatu medium ( m/s)
E = Modulus Young ( modulus elastisitas) ( N/m2)
r = massa jenis medium ( kg/m3)
Pada Persamaan tersebut menunjukkan semakin tinggi kepadatan udara, maka
semakin kecil kecepatan suaranya. Suara akan merambat lebih cepat di udara hangat bila
dibandingkan dengan udara dingin, karena semakin tinggi tekanan, semakin tinggi pula
kepadatan udara, dan hal ini biasanya terjadi pada tempat yang bersuhu rendah atau
tempat tinggi. karena itu dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk gelombang suara untuk
mencapai suatu titik tertentu. Itu sebabnya pesawat supersonik beroperasi paling baik di
ketinggian sangat tinggi yang dingin, karena mereka tidak perlu melaju terlalu kencang
untuk melampaui kecepatan bunyi. Pada ketinggian 9 km di atas permukaan laut, udara
cukup dingin dan tipis sehingga kecepatan bunyi hanya 1100 km/jam.
3. Bilangan Mach
Perbandingan antara kecepatan sumber bunyi dengan kecepatan suara
didefinisikan sebagai bilangan Mach (M) yang ditujukan untuk memberikan parameter
kecepatan suatu benda terhadap kecepatan suara yang dilaluinya, dan dirumuskan sebagai
berikut :
𝑣
𝑀=
𝑐
Dimana :
M = bilangan Mach
v = kecepatan benda ( m/s)
c = kecepatan suara dalam medium tertentu (m/s)
Nilai Mach selain menggunakan persamaan tersebut juga dapat ditentukan dengan
mengilustrasikan gelombang kejut yang terjadi pada suatu medium yang diperlihatkan
pada gambar di atas. Dengan mengambil setengan kerucut mach (Mach Cone), akan
tampak sebuah segitiga siku-siku. Sumber bunyi bergerak pada titik awal (A) sampai titik
B. Gelombang kejut (warna pink) dilukiskan dengan lingkaran yang menyinggung
selimut kerucut. Dengan menarik garis dari titik pusat lingkaran sampai garis singgung
selimut kerucut didapat jari-jari lingkaran yang saling tegak lurus dengan garis selimut
kerucut (OA) yang besarnya sama dengan jarak tempuh kecepatan suara (𝑎 𝑥 𝑡) di udara.
dan jarak AB merupakan jarak tempuh sumber bunyi (𝑢 𝑥 𝑡) Dengan asumsi 𝑐 = 𝑎 dan
𝑣 = 𝑢 maka didapat :
𝑢 𝑢 .𝑡 𝐴𝐵 1
𝑀= = = =
𝑎 𝑎. 𝑡 𝑂𝐴 sin 𝜇
sehingga disimpulkan :
1
𝜇 = 𝑎𝑟𝑐 sin [ ]
𝑀
Dan M disebut dengan Mach Angel.
Dengan adanya Mach number, kecepatan dibagi menjadi empat wilayah yaitu :
• Subsonik (Mach < 1,0)
Berasal dari kata (sub = dibawah) dan (sonic= kecepatan suara ), yang berarti
kecepatan sumber bunyi dibawah kecepatan suara. Sebagai contoh dimana udara
disekeliling pesawat memiliki kerapatan yang bervariasi disebabkan tekanan yang
bervariasi pula yang terdapat disekeliling pesawat. Hal ini membuat aliran udara
yang memiliki tekanan yang lebih rendah dipaksa terbelah dan terlempar ke atas
dan kebawah badan pesawat. molekul udara masih sempat bergerak sehingga
sedikit terjadi penumpukan molekul-molekul udara. Hingga mencapai tekanan
maksimum aliran udara lambat laun akan menyatu kembali seiring dengan
turunnya tekanan pada sekeliling pesawat. Sehingga udara mengalir seperti awal
kembali.
A.Serway , Raymond (2004). Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Jakarta : Salemba Teknika
Drajat. 2006. Fisika untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_Doppler
https://gurumuda.net/contoh-soal-intensitas-dan-taraf-intensitas-bunyi.htm
https://sainsmini.blogspot.com/2015/10/sumber-gelombang-bunyi.html
http://www.fisikasekolah.com/2016/08/cepat-rambat-bunyi.html
https://www.gurupendidikan.co.id/intensitas-gelombang/
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/mengenal-konsep-gelombang-
bunyi-2717/
https://www.scribd.com/doc/201626561/Makalah-Efek-Doppler
Tamin, Ofyar Z, Edisi ke-2, 2000, “Perencanaan dan Pemodelan Transportasi”,
Teknik SipilInstitut Teknologi Bandung