Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTROBIOGRAFI DAN BIOAKUSTIK


Dosen pembimbing Heru Kurniawan S.Pd.M.Pd

Disusun oleh:
Annisa Erla Zaliyanti(P22060)

Annisa Salsabila(P22061)

Ikhsan Dwi (P22083)

Ririn Agustina (P22103)

Viona Cantika A(P22109)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SIRAKARTA

TAHUN 2022/2023
A.TUJUAN

Tujuan dari percobaan ini antara lain adalah sebagai berikut.

a.Mengamati dan memahami peristiwa resonansi dan gelombang suara

b.Menentukan kecepatan garputala dngan salah satu diantaranya diketahuifrekuensinya

c.Menentukan frekeunsi dari suatu garputala

B.TEORI DASAR

Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lainyang
bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat darifrekuensi itu.
Resonansi sangat penting di dalam dunia musik. Dawai tidak dapatmenghasilkan nada yang
nyaring tanpa adanya kotak resonansi. Pada gitar terdapatkotak atau ruang udara tempat
udara ikut bergetar apabila senar gitar dipetik. Udara didalam kotak ini bergerak dengan
frekuensi yang sama dengan yang dihasilkan olehsenar gitar, peristiwa ini disebut dengan
resonansi, resonansi menghasilkan polagelombang stasioner yang terdiri atas perut dan
simpul gelombang dengan panjanggelombang tertentu. Pada saat gelombang berdiri terjadi
pada senar maka senar akan bergetar pada tempatnya. Pada saat frekuensinya sama denga
frekuensi resonansi,hanya diperlukan sedikit usaha untuk menghasilakan amplitudio besar.
Hal inilahyang terjadi pada senar yang dipetik.Udara yang mengisi tabung gamelan juga
akan ikut bergetar jika lempenganlogam pada gamelan tersebut dipukul. Tanpa adanya
tabung kolom udara di bawahlempengan logamnya, Anda tidak dapat mendengar
nyaringnya bunyi gamelantersebut. Resonansi juga dipahami untuk mengukur kecepatan
perambatan bunyi diudara.Bila suatu suatu sumber bunyi bergetar di atas mulut tabung
resonansi, pada panjang kolom udara tertentu dapat didengar dengung sangat keras, ini
berarti terjadiresonansi bunyi. Saat itu dalam tabung resonansi terjadi gelombang
longitudinalstasioner. Pada permukaan air terdapat simpul gelombang dan pada mulut
tabungterdapat perut gelombang.

C.Alat dan bahan:

Garputala frekuensi 02288H2

D.TAHAP-TAHAP PEMERIKSAAN

a. Tes suara berbisik/noise box


Telinga normal dapat mendengar suara berbisik dengan tone/ nada rendah. Misalnya suara
konsonan dan palatal: b, p, t, m, n pada jarak 5-10 meter. Suara berbisik dengan nada tinggi
misalnya suara desis/sibiland s, z. ch, sh, shel pada jarak 20meter.

b. Tes gerputala

Untuk mengetahui secara pati apakah penderita tuli konduksi atau persepsi dapat
mempengaruhi garputala. Frekuensi yang dipakai Cis, C4, C. Ada tiga macam tes yang
mempengaruhi garputala, yaitu tes weber, tes rinne dan tes schwabach.

1. Tes Waber: Garputala Ciz digerakan kemudian diletakkan pada vertex dahi / puncak dahi
vertex. Pada penderita tuli konduktif (disebabkan wax atau otitis media) akan terdengar
terang/baik pada telinga yang sakit. Misalnya telinga kanan yang terdengar bail / terang
disebut Weber lateralisasi ke kanan. Pada penderita tuli persepsi taraf, getaran gerputala
terdengar terang pada telinga normal.

2. Uji Rinne

Tes ini membandingkan antara konduksi melalui tulang dan udara. Garputala digetarkan
(C128) kemudia diletakkan pada proses mastoideus (di belakang telinga), setelah tidak
mendengar getaran lagi, garputala dipindahkan di depan liang telinga tanyakan penderita
apakah masih normal: Konduksi melalui udara 85-90 detik. Konduksi melalui tulang 45 detik.
Tes Rinne positif (Rinne +): Pendengaran penderita baik juga pada penderita tuli persepsi
(Saraf).

Tes Rinne Negatif (Rinne -): Pada penderita tuli konduksi dimana jarak waktu konduksi
tulang mungkin sama atau bahkan lenih panjang.

3. Tes Schwabach

Tes ini membandingkan jangka waktu konduksi tulang melalui vertex atau proses
mastoideus penderita dengan konduksi tulang si pemeriksa. Pada tuli konduksi tulang
pebderita lebih panjang dari pada si pemeriksa. Sedangkan pada tuli saraf persepsi konduksi
tulang sangat pendek.

E.DATA PENGAMATAN
F.DOKUMENTASI
F.PEMBAHASAN
Dalam laporan praktikum kali ini akan membahas mengenai resonansi bunyi,resonansi
adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain.Adanya peristiwa
resonansi yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari seperti duagarpu tala yang mempunyai
bilangan getar atau frekuensi yang sama bila garpu talayang satu digetarkan/dibunyikan
maka garpu tala yang lainnya akan ikut bergetar/berbunyi. Resonansi merupakan suatu
fenomena dimana sebuah sistem yang bergetar dengan amplitudo yang maksimum akibat
adanya impuls gaya yang berubah –ubah yang bekerja pada impuls tersebut. Kondisi seperti
ini dapat terjadi bilafrekuensi gaya yang bekerja tersebut berimpit atau sama dengan
frekuensi getar yangtidak di redam oleh system tersebut. Agar lebih memahami tentang
peristiwaresonansi bunyi maka di lakukan percobaan pada garpu penala dengan ukuran
yangfrekuensi yang berbeda- beda.
G.KESIMPULAN
1. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran bendalain,
dimana frekuensi benda yang bergetar sama dengan sumber yangmenggetarkannya.
2. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dapat merambat melalui
berbagaimedium, baik gas, cair, maupun padat.
3. Semakin besar panjang ruang pada tabung, atau semakin kecil volume air didalamnya,
maka akan semakin besar frekuensi bunyi yang akan dihasilkan, begitusebaliknya, semakin
kecil panjang ruang pada tabung, atau semakin besarnyavolume air di dalamnya, maka
frekuensi yang dihasilkan akan semakin kecil.Sehingga, volume air berbanding lurus dengan
frekuesi bunyi yang dihasilnya.
4. Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda bergetar sehingga menyebabkangangguan
kerapatan pada medium.
5. Gangguan kerapatan pada medium berlangsung melalui interaksi molekul-molekul
medium disepanjang arah perambatan gelombang. Adapun Molekulhanya bergetar
kedepan dan kebelakang disekitar posisi kesetimbangan.
DAFTAR PUSAKA

Dr.G.C.Gerrits dan Ir. Soemani.S.Soerjohoedojo. 1953. Buku Peladjaran Ilmu Alam


jilid.Jakarta : J.B.Wolters.Giancolli, Douglas. 2001. Fisika jilid 1. Jakarta: Erlangga.Tippler,
Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.(Ramadhan Putra. 2012.
http://ramadhanputraoddenk.blogspot.com/2012/09/laporan- praktikum-fisika-
tentang_18.html) (Own. 2013. http://sidenye.blogspot.com/2013/10/resonansi-bunyi.html)

Anda mungkin juga menyukai