Anda di halaman 1dari 11

BUNYI

2014

A. Pengertian Bunyi

Bunyi adalah peristiwa perambatan getaran yang dapat didengarkan.


Syarat-syarat terdengarnya bunyi, sebagai berikut :
Adanya sumber bunyi
( Sumber bunyi adalah benda yang bergetar )
Besar frekuensinya tertentu
( Bunyi yang dapat didengarkan oleh manusia yang frekuensinya antara 20 Hz sampai
dengan 20.000 Hz )
Adanya medium perantara untuk merambatnya bunyi
Mis : Udara, air, Logam, dsb.
Diterima oleh telinga dalam keadaan sadar
Kuat Bunyi
Kuat Bunyi ditentukan oleh :
Amplitudo Bunyi
Semakin besar amplitudonya, maka bunyi terdengar semakin kuat dan sebaliknya.
Jarak Pendengar ke Sumber Bunyi
Semakin dekat pendengar ke sumber bunyi, maka bunyi terdengar semakin kuat dan
sebaliknya.
Nyaring Bunyi
Nyaring Bunyi ditentukan oleh :
Frekuensi Bunyi
Semakin besar frekuensinya , maka bunyi terdengar semakin nyaring dan sebaliknya.
Cepat Rambat Bunyi
Cepat Rambat Bunyi adalah perbandingan antara jarak yang ditempuh oleh bunyi dengan waktu yang
diperlukan oleh bunyi tersebut.
Simbol : V
Satuan : m/s
Persamaan :

DISUSUN OLEH Drs. AGUS PURNOMO KHUSUS UNTUK SISWA SMPN 3 TAMAN

2014

BUNYI

V
Karena

V F.

S
t

V
1
F

dan

1
, maka diperoleh :
T

Keterangan :
T = Periode Gelombang Bunyi (s)
F = Frekuensi Gelombang Bunyi (Hz)
S = jarak yang ditempuh oleh bunyi ( m)
= Panjang Gelombang Bunyi (m)
V = Cepat Rambat Gelombang Bunyi (m/s atau cm/s)

Cepat rambat bunyi ditentukan oleh :


Jenis Medium
Bunyi merambat lebih cepat melalui logam, dibandingkan di dalam zat gas atau zat cair.
Mis : Di udara = 340 m/s
Di dalam air = 1.400 m/s
Di dalam besi = 5.000 m/s
Suhu Medium
Bunyi merambat lebih cepat melaluimedium yang suhunya lebih tinggi, dibandingkan di
dalam medium yang suhunya lebih rendah.
Mis : Di suhu 0C = 332 m/s
Di suhu 15C = 340 m/s
Di suhu 25C = 347 m/s
Berdasrkan perubahan suhu mediumnya, cepat rambat bunyi dapat dinyatakan dalam persamaan
sebagai berikut ini :
Vt = Vo + 0,6.t

Keterangan :
Vo = cepat rambat bunyi pada suhu mula-mula (m/s)
Vt = cepat rambat bunyi pada suhu mula-mula (m/s)
t = perubahan suhu medium (C)
DISUSUN OLEH Drs. AGUS PURNOMO KHUSUS UNTUK SISWA SMPN 3 TAMAN

BUNYI

2014

LATIHAN SOAL
1.

Berapa jarak yang ditempuh oleh bunyi selama 15 sekon, jika cepat rambat bunyi di udara 240 m/s?

2.

Bila cepat rambat bunyi dianggap 300 m/s, berapa lama waktu yang diperlukan oleh bunyi untuk
menempuh jarak sejauh 3,6 km?

3.

Bila cepat rambat bunyi di udara pada suhu 15C sebesar 340 m/s, berapakah besar cepat rambat bunyi
pada suhu 20C, 35C dan 48C?

4.

Berapa jarak yang ditempuh oleh bunyi selama 25 sekon di dalam besi, jika cepat rambat bunyi di dalam
besi 5.000 m/s?

5.

Tentukan perbandingan antar jarak yang ditempuh oleh suatu bunyi jika merambat di dalam medium
udara dan di dalam medium air selama 5 jam!

B. Macam-Macam Bunyi
Bunyi Infrasonik
Batas Dengar

Bunyi Audiosonik
Bunyi Ultrasonik
Desah

BUNYI

Frekuensi
Nada
Dentum (Sonic Bomb)
Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
Pemantulan

Gaung atau Kerdam


Gema

DISUSUN OLEH Drs. AGUS PURNOMO KHUSUS UNTUK SISWA SMPN 3 TAMAN

BUNYI

2014

Bunyi Infrasonik
Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hertz.
Sifat-sifatnya :
Tidak dapat didengar oleh manusia
Dapat didengar oleh beberapa binatang, mis : anjing, jangkrik, dsb.

Bunyi Audiosonik
Bunyi Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya terletak antara 20 Hertz sampai 20.000 Hertz.
Sifat-sifatnya :
Dapat didengar oleh manusia
Umumnya dapat didengar binatang

Bunyi Ultrasonik
Bunyi Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hertz.
Sifat-sifatnya :
Tidak dapat didengar oleh manusia
Dapat didengar oleh beberapa binatang, mis :kelelawar, lumba-lumba, dsb.
Pemamfaatan bunyi Ultarsonik dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :
Untuk mengaduk campuran susu agar homogen
Untuk mematikan bakteri pada makanan yang diawetkan
Untuk meratakan campuran logam dalam pengelasan
Untuk mendeteksi kebocoran pipa air bawah tanah
Untuk membunuh kuman-kuman penyakit dalam bidang kedokteran, dsb.

Desah
Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur.
Sifat-sifatnya :
Tidak enak didengar oleh telinga
Frekuensinya acak tidak menentu
Contohnya :
- suara air terjun
- suara hembusan angin
- suara air dituangkan dalam gelas, dsb.

DISUSUN OLEH Drs. AGUS PURNOMO KHUSUS UNTUK SISWA SMPN 3 TAMAN

2014

BUNYI
Dentum (Sonik Bomb)
Dentum adalah bunyi yang terjadi secara tiba-tiba yang frekuensinya cukup tinggi.
Sifat-sifatnya :
Dihasilkan oleh gelombang kejut (denyut)
Berekibat mengejutkan
Contohnya :
- suara benda jatuh
- suara ledakan bom,dsb.

Nada
Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur.
Sifat-sifatnya :
Enak didengar oleh telinga (merdu)
Frekuensinya berubah secara teratur membentuk irama
Contohnya :
- suara gamelan
- bunyi nyanyian
- suara alat-alat musik, dsb.

Deret Nada
Deret nada adalah surtan nada-nada dasar yang sesuai dengan urutan besarnya frekuensi nada-nada
tersebut.
Lambang
(Notasi)

C
1
Do

D
2
Re

E
3
Mi

F
4
Fa

G
5
Sol

A
6
La

B
7
Si

C
1
Do

Interval Nada

24

27

30

32

36

40

45

48

Perbandingan

5
4

4
3

3
2

5
3

15
8

Nama

9
8

Prime Sekunde

Terts

Kuart

Kuint

Sext

Septime

Oktaf

Sebagai nada dasar adalah nada dasar A, yang frekuensinya sudah ditetapkan terlebih dahulu, dan
berlaku secara Internasional yang besarnya 440 Hertz.
Dua bunyi yang frekuensinya sama, tetapi kedengarannya berbeda disebut dengan Warna Bunyi
(TIMBRE)
Mis : nada dasar C terdengar beda yang dihasilkan oleh Gitar dan Biola!

LATIHAN SOAL

1. Bila frekuensi nada dasar A 440 Hz, tentukan besar frekuensi dalam semua deret nada diatas!
2. Tentukan frekuensi suatu nada yang :
a. 1 Oktaf lebih tinggi dari nada dasar D
b. 2 Kuint lebih tinggi dari nada dasar C
c. 5 Sext lebih tinggi dari nada dasar F
d. 10 Septime lebih tinggi dari nada dasar E
e. 4 Oktaf lebih tinggi dari nada dasar A
f. 2 Oktaf lebih rendah dari nada dasar C
g. 1 Kuart lebih rendah dari nada dasar B

DISUSUN OLEH Drs. AGUS PURNOMO KHUSUS UNTUK SISWA SMPN 3 TAMAN

2014

BUNYI
C. Tinggi Nada & Hukum Marsene

Tinggi Nada
Tinggi nada tergantung frekuensi dari bunyi itu. Semakain besar frekuensinya, maka nada itu terdengar
semakin tinggi, dan sebaliknya.
Tinggi nada yang dihasilkan oleh sumber bunyi berupa senar/dawai, tergantung kepada :
Panjang dawai
Semakin panjang dawainya, maka semakin rendah nada yang terdengar dan sebaliknya.
Penampang dawai
Semakin besar penampang dawainya, maka semakin rendah nada yang terdengar dan sebaliknya.

Hukum Marsene
Dari hasil percobaannya, Marsene menyimpulkan bahwa frekuensi suatu nada yang dihasilkan oleh
sumber bunyi yang berupa dawai/senar ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut ini :
(Seterusnya disebut dengan Hukum Marsene)
Berbanding terbalik dengan panjang dawai (l)
Berbanding lurus dengan akar tegangan dawi (F)
Berbanding terbalik dengan akar massa jenis dawai ()
Berbanding terbalik dengan akar penampang dawi (A)
Sehingga dapat dinyatakan dalam Persamaan :

1
2l

F
. A

Dari persamaan diatas, dapat dinyatakan dalam bentuk sebagai berikut :

f1 l 2

f 2 l1

f1 : f2 = l2 : l1

Keterangan :
l1 = panjang dawai pertama ( m atau cm )
l2 = panjang dawai kedua ( m atau cm )
f1 = frekensi nada pada dawai pertama ( Hz )
f2 = frekensi nada pada dawai kedua ( Hz )

DISUSUN OLEH Drs. AGUS PURNOMO KHUSUS UNTUK SISWA SMPN 3 TAMAN

BUNYI

2014

LATIHAN SOAL

1.

Dua buah senar yang penampangnya sama, panjangnya 20 cm dan 80 cm diber tegangan yang sama.
Ternyata senar yang lebih panjang bergetar dengan frekuensi 400 Hz, berapakah frekuensi getaran senar
lainnya?

2.

Dua buah senar yang penampangnya sama, panjangnya 60 cm dan 3 m diber tegangan yang sama.
Ternyata senar yang lebih pendek bergetar dengan frekuensi 900 Hz, berapakah frekuensi getaran senar
lainnya?

3.

Dua buah senar yang penampangnya sama, panjangnya berbanding 2 : 5 diber tegangan yang sama.
Ternyata senar yang lebih panjang bergetar dengan frekuensi 1400 Hz, berapakah frekuensi getaran senar
lainnya?

D.

Pemantulan Bunyi

1. Bunyi Pantul yang Memperkuat Bunyi Asli


Yaitu : bunyi pantul yang semuanya terjadi bersamaan dengan bunyi aslinya.
Sifat-sifatnya :
Terjadi bersamaan dengan bunyi aslinya
Jarak sumber bunyi dengan dinding pemantul berdekatan
Memperkuat bunyi aslinya
Menguntungkan karena dapat memperkuat bunyi aslinya
Contohnya :
Suara guru dalam kelas
Suara kereta api api terowongan
Suara radio dalam kamar
Suara air kran di kamar mandi, dsb.

DISUSUN OLEH Drs. AGUS PURNOMO KHUSUS UNTUK SISWA SMPN 3 TAMAN

2014

BUNYI

2. Gaung atau Kerdam


Yaitu : bunyi pantul yang hanya sebagian saja yang terjadi bersamaan dengan bunyi aslinya.
Sifat-sifatnya :
Terjadi hanya sebagian saja yang bersamaan dengan bunyi aslinya
Jarak sumber bunyi dengan dinding pemantul agak berjauhan
Merusak atau mengaburkan bunyi aslinya
Merugikan karena dapat merusak bunyi aslinya
Untuk mengatasinya , pada dinding pemantul dipasang lapisan yang dapat meredam atau
menyerap bunyi, mis : busa, karpet, dsb.
Contohnya :
Suara orang pidato di dalam gedung yang besar
Suara film dalam gedung bioskop, dsb.
Bunyi asli
: ma ta ha ri
Bunyi pantul
:
ma ta ha ri
Terdengar
ma (tidak jelas) ri

3. Gema
Yaitu : bunyi pantul yang terjadi setelah dengan bunyi aslinya terdengar.
Sifat-sifatnya :
Terjadi setelah bunyi aslinya terdengar
Jarak sumber bunyi dengan dinding pemantul berjauhan
Mengulangi bunyi aslinya
Contohnya :
Suara orang berteriak ditengah sawah
Suara orang berteriak di tengah hutan
Pemamfaatan bunyi pantul dalam kehidupan sehari-hari:
Untuk menentukan kedalaman dasar laut (SONAR)
(SONAR = Sound and Ranging)
Untuk menentukan posisi atau jarak suatu obyek/sasaran (RADAR)
(RADAR = Radio Detection and Ranging)
Persamaan :
2.x = V.t
x=

V .t
2

2.x = C.t
x=

SONAR

RADAR

C.t
2

DISUSUN OLEH Drs. AGUS PURNOMO KHUSUS UNTUK SISWA SMPN 3 TAMAN

2014

BUNYI
Keterangan :
x = jarak suatu obyek (m)
t = selang waktu yang dicatat (s)
V = cepat rambat bunyi (m/s)
C = cepat rambat gelombang elektromagnetik (m/s)
C = 3.108 m/s

LATIHAN SOAL

1.

Getaran bunyi pada sebuah kapal terdengar sekon setelah bunyi aslinya dipantulkan. Hitunglah
kedalaman laut saat itu, bila cepat rambat bunyi dalam air laut 1.400 m/s!

2.

Pada kedalaman laut 2.000 meter, terdengar bunyi pantul setelah

1
sekon dari saat bunyi aslinya
2

dipancarkan. Hitunglah cepat rambat bunyi di dalam air laut saat itu!
3.

Radar pada pesawat tempur, dapat mendeteksi sasaran yang berada pada jarak 1.500 km. Bila cepat
rambat gelombang elektromagnetik 3.108 m/s, terntukan selang waktu yang diperlukan oleh sinyal Radar
tersebut!

4.

Seorang mengucapkan sebuah kata bersuku kata lima. Setelah diucapkan suku kata kedua, terdengar
bunyi pantul dari suku kata pertama. Bila dalam 1 detik dapat diucapkan 5 suku kata dan cepat rambat
bunyi di udara 350 m/s. tentukan jarak dinding pantul ke orang tersebut!

5.

Seorang mengucapkan sebuah kata bersuku kata empat. Setelah diucapkan suku kata ketiga , terdengar
bunyi pantul dari suku kata pertama. Bila dalam 1 detik dapat diucapkan 6 suku kata dan cepat rambat
bunyi di udara 330 m/s. tentukan jarak dinding pantul ke orang tersebut!

E. Resonansi Bunyi

DISUSUN OLEH Drs. AGUS PURNOMO KHUSUS UNTUK SISWA SMPN 3 TAMAN

BUNYI

2014

Resonansi Bunyi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena benda lain yang bergetar
disebabkan karena frekuensu\inya sama.
Perhatikan gambar berikut ini!

D
A

C
B

Apabila bandul C diayunkan, ternyata bandul A juga berayun dengan sendirinya, karena keduanya
mempunyai panjang tali yang sama sehingga frekuensinya juga sama. Peristiwa inilah yang disebut
dengan gejala resonansi.
Macam-macam Resonansi
Resonansi Frekuensi Sama
Terjadi karena dua benda atau lebih mempunyai frekuansi sama .
Contoh :
Dua garputala yang diletakkan berdekatan
Bunyinya radio penerima karena resonansi dengan pemancarnya
Terlihat gambar di TV penerima karena resonansi dengan pemancarnya,dsb.
Resonansi Selaput Tipis
Terjadi karena udara digetarkan berulang-ulang didalam membran atau selaput tipis.
Contoh :
Bunyi katak atau beruk
Suara kendang/ketipung,bedug, dsb.

Resonansi Kolom Udara/ Pipa Organa

DISUSUN OLEH Drs. AGUS PURNOMO KHUSUS UNTUK SISWA SMPN 3 TAMAN

10

2014

BUNYI

Terjadi karena udara digetarkan berulang-ulang didalam suatu kolom udara tau pipa organa.
Contoh :
Bunyi seruling
Bunyi piano, dsb.
Resonansi pada Pipa Organa

L = (2.n 1 )

n = 1, 2, 3, .

Keterangan :
L = panjang pipa organa ( m atau cm )
n = bilangan yang menyatakan terjadinya resonansi ke n
= panjang gelombang bunyi yang digunakan ( m atau cm )

LATIHAN SOAL
1. Suatu sumber bunyi beresonansi pertama kali saat tinggi kolom udara 20 cm. Berapakah panjang
gelombang bunyi yang digunakan?
2. Suatu sumber bunyi beresonansi pertama kali saat tinggi kolom udara 30 cm. Bila cepat rambat
bunyi yang digunakan 360 m/s, Berapakah panjang gelombang bunyi yang digunakan? Berapakah
frekuensi bunyi yang digunakan ?
3. Suatu sumber bunyi beresonansi pertama kali saat tinggi kolom udara 17,5 cm. Bila cepat rambat
bunyi yang digunakan 350 m/s, Berapakah panjang gelombang bunyi yang digunakan? Berapakah
frekuensi bunyi yang digunakan ?
4. Pada kolom udara, resonansi kedua terjadi saat panjang kolom udara 60 cm. Bila frekuensi bunyi
yang digunakan 400 Hz, Berapakah panjang gelombang bunyi yang digunakan? Berapakah cepat
rambat bunyi yang digunakan tersebut?
5. Pada kolom udara, resonansi ketiga terjadi saat panjang kolom udara 75 cm. Bila frekuensi bunyi
yang digunakan 300 Hz, Berapakah panjang gelombang bunyi yang digunakan? Berapakah cepat
rambat bunyi yang digunakan tersebut?

Drs. Agus Purnomo


NIP. 196806271996011001

DISUSUN OLEH Drs. AGUS PURNOMO KHUSUS UNTUK SISWA SMPN 3 TAMAN

11

Anda mungkin juga menyukai