Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

( LKPD )

Kelas/Semester : I / 1 (Satu)
Tema : 2 ( Kegemaranku )
Sub Tema : 1 ( Gemar Berolahraga )
Pembelajaran :4

A. JUDUL KEGIATAN
Resonansi dan Bunyi Pada Gelas Kaca

B. LANDASAN TEORI
Kata resonansi berasal dari bahasa latin, yaitu bergema terdengar bersama-
sama suara keras. Resonansi gak bisa dipisahkan dari getaran dan bunyi,
karena dari getaran tersebut resonansi akan menghasilkan suara.Proses
terjadinya resonansi saat sistem mampu menyimpan dan mudah mentransfer
energi antara dua atau lebih mode penyimpanan yang berbeda.
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda
lain yang bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan
bulat dari frekuensi sumber itu. Jika sebuah garpu tala dipukul maka garpu
tala yang lain akan ikut bergetar. Frekuensi bunyi yang dihasilkan bergantung
pada bentuk, besar, dan bahan garpu tala yang digunakan (Drajat, 2009).
Apabila pada kolom udara yang terletak di atas permukaan air digetarkan
sebuah garpu tala, molekul-molekul udara dalam kolom udara tersebut akan
ikut bergetar. Syarat terjadinya resonansi, antara lain: (Drajat, 2009)
1. Pada permukaan air harus terbentuk simpul gelombang.
2. Pada ujung tabung bagian atas merupakan perut gelombang.
Peristiwa resonansi terjadi sesuai dengan getaran udara pada pipa organa
tertutup. Jadi, resonansi pertama akan terjadi jika panjang kolom udara di atas
air 1/4A, resonansi kedua 3/4A, resonansi ketiga 5/4A, dan seterusnya. Dari
uraian tersebut dapat ditentukan bahwa resonansi berurutan dapat didengar
(Drajat, 2009).
Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium
atau perantara. Gelomabgn dapat dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat
fisisnya, yaitu: (Suharyanto, 2009)
1. Berdasarkan arah getarnya. Gelombang dapat dibedakan menjadi dua
yaitu gelombang longitudinal dan gelombang transversal.
a) Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah getarannya
tegak lurus dengan arah rambatannya.
b) Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarannya tegak
lurus dengan arah rambatannya.Contohnya gelombang pada tali dan
gelombang cahaya.
2. Berdasarkan amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
a) Gelombang berjalan, yaitu gelombang yang amplitudonya tetap pada
setiap titik yang dilalui gelombang tali.
b) Gelombang diam, yaitu gelombang yang amplitudonya berubah,
misalnya gelombang pada senar gitar yang dipetik.
3. Berdasarkan zat perantara, gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu
a) Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang dalam perambatannya
memerlukan medium. Misalnya gelombang tali, gelombang air, dan
gelombang bunyi.
b) Gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang dalam
perambatannya tanpa memerlukan medium,misalnya gelombang
cahaya.

Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda
lain yang bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat
dari frekuensi itu. Resonansi sangat penting di dalam dunia musik. Dawai tidak
dapat menghasilkan nada yang nyaring tanpa adanya kotak resonansi. Pada gitar
terdapat kotak atau ruang udara tempat udara ikut bergetar apabila senar gitar
dipetik. Udara di dalam kotak ini bergerak dengan frekuensi yang sama dengan
yang dihasilkan oleh senar gitar, peristiwa ini disebut dengan resonansi, resonansi
menghasilkan pola gelombang stasioner yang terdiri atas perut dan simpul
gelombang dengan panjang gelombang tertentu. Pada saat gelombang berdiri
terjadi pada senar maka senar akan bergetar pada tempatnya. Pada saat
frekuensinya sama denga frekuensi resonansi, hanya diperlukan sedikit usaha
untuk menghasilakan amplitudio besar. Hal inilah yang terjadi pada senar yang
dipetik.
Udara yang mengisi tabung gamelan juga akan ikut bergetar jika
lempengan logam pada gamelan tersebut dipukul. Tanpa adanya tabung kolom
udara di bawah lempengan logamnya, Anda tidak dapat mendengar nyaringnya
bunyi gamelan tersebut. Resonansi juga dipahami untuk mengukur kecepatan
perambatan bunyi di udara.
Resonansi bunyi merupakan peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat
getaran yang dihasilkan oleh sumber bunyi. Resonansi bunyi hanya dapat terjadi
jika suatu benda memiliki frekuensi alami yang sama dengan frekuensi alami
sumber bunyi yang bergetar. Selain benda, udara atau gas di sekitar sumber bunyi
juga dapat beresonansi, asalkan memiliki frekuensi alami yang sama dengan
frekuensi alami sumber bunyi.
Sebuah getaran yang menghasilkan bunyi bisa dikatakan sebagai
resonansi, kalo getaran tersebut memenuhi syarat-syarat terjadinya resonansi,
diantaranya yaitu:
 Ada sumber bunyi. Sumber bunyi maksudnya berasal dari sebuah benda
yang apabila digerakkan bisa menghasilkan getaran dan suara.
 Ada medium perantara buat merambat. Medium perantara tersebut bisa
berupa benda padat atau udara.
 Ada penerima atau benda lain. Ada benda lain yang mempunyai frekuensi
yang sama, buat menghasilkan getaran dan suara.
 Frekuensi sumber bunyi sama dengan frekuensi alamiah benda yang punya
frekuensi yang sama. Adanya kolom udara dengan ketinggian kolom udara
yang sama.
Meski terlihat sangat sepele, cuma sebuah getaran yang menghasilkan
bunyi. Tapi dalam kehidupan sehari-hari, terjadinya resonansi ini juga
memberikan manfaat loh buat kamu semua, diantaranya yaitu:
 Resonansi bisa menghasilkan suara pada alat musik saat dimainkan seperti
pada alat musik gitar, biola, kendang, kulintang, gamelan dan alat musik
lain sebagainya.
 Dengan adanya resonansi, manusian jadi bisa mendengar bunyi karena
adanya peristiwa resonansi pada telinga. Didalam telinga ada selaput
gendang telinga yang sangat tipis, jadi mudah beresonansi dengan bunyi
audiosonik.
 Selain alat musik diatas tadi, resonansi juga bisa menghasilkan suara merdu
buat alat-alat musik klasik seperti seruling, jadi suara yang dihasilkan
menjadi keras.
Contohnya seperti percobaan garpu tala tadi. Ketika salah satu garpu tala
dipukul, akan dihasilkan bunyi dan getaran yang membuat garpu tala di
sebelahnya ikut bergetar.
Pada percobaan tersebut, digunakan tabung, air, dan garpu tala dengan
frekuensi alami tertentu. Tujuan dari percobaan itu adalah untuk mengetahui
terjadinya resonansi bunyi. Mula-mula, tabung diisi dengan air sampai penuh.
Lalu, garpu tala digetarkan di dekat mulut tabung.
Percobaan tersebut dilakukan berulang kali dengan ketinggian kolom udara
yang berbeda. Kolom udara ini diukur berdasarkan jarak antara mulut tabung
dengan titik permukaan air pada tabung. Jadi, saat garpu tala dipukul, dan tabung
yang berisi airnya menghasilkan bunyi dengung yang lebih keras pada ketinggian
kolom udara tertentu, disitulah terjadi resonansi.
Contoh lain peristiwa resonansi adalah pada pipa organa. Pipa organa
merupakan semua pipa yang berongga di dalamnya, bahkan Anda dapat
membuatnya dari pipa paralon.
Pipa organa ini ada dua jenis yaitu:
 Pipa organa terbuka berarti kedua ujungnya terbuka . nada dasar pipa organa
terbuka bersesuaian dengan pola sebuah perut pada bagian ujung dan sebuah
simpul pada bagian tengahnya.
 Pipa organa tertutup berarti salah satu ujungnya tertutup dan ujung lain
terbuka. Kedua jenis pipa ini memiliki pola gelombang yang berbeda.

syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi kedua benda sama, adanya


selaput tipis, dan ada ruang udara yang panjangnya sama dengan bilangan ganjil
1/4 kali panjang gelombang.

C. TUJUAN KEGIATAN
Setelah melakukan praktikum, siswa diharapkan mampu mengetahui
pengaruh panjang ruang dengan frekuensi bunyi yang dihasilkannya.

D. ALAT DAN BAHAN


1. 1 buah gelas berbahan kaca
2. 1 botol air

E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Tuang air pada gelas sampai volumenya 1/4 gelas
3. Celup jari telunjuk dan jari tengah pada air
4. Pegang kaki gelas agar tidak goyang atau jatuh saat melakukan
praktikum
5. Gesek bibir gelas dengan kedua jari yang telah basah tadi
6. Amati bunyi yang terjadi
7. Tuang air pada gelas kembali sehingga volumenya menjadi 1/2 gelas
8. Ulangi langkah 2, 3, 4, dan 5
9. Tuang kembali air sehingga volume menjadi 3/4 gelas
10. Ulangi kembali langkah 2, 3, 4, dan 5
F. TABEL PENGAMATAN
No Volume Air pada Gelas Bunyi yang dihasilkan
1 Volume air ¼ gelas ………
2 Volume air ½ gelas ………
3 Volume air ¾ gelas ………

Pertanyaan :
1. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, mengapa bunyi pada setiap
gelas berbeda?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………

G. KESIMPULAN
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………

H. REFERENSI

Oden Ramadhan, 2012. Laporan Praktikum Fisika Tentang resonansi dan


bunyi pada gelas kaca.
http://ramadhanputraoddenk.blogspot.com/2012/09/laporan-
praktikum-fisika-tentang_18.html?m=1
Alonso, M. Dan Finn, E.D. 1980. Fundamental University Physics. New
York: Addison-Wesley Longman.
Beiser, Arthur. 1999. Konsep Fisika Modern (terjemahan). Jakarta : Erlangga.
Surya, Yohanes. 1996

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1

RADIA MAGFIRAH 210407500035


RESKI MUSRIANI SAPUTRI 210407500033
FATIMAH AZ ZAHRA RALA 210407501063
KHAERUNNISA 210407501062
MUH. MURSALIM A 210407502077

Anda mungkin juga menyukai