Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KONSEP KEWIRAUSAHAAN”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu :
Dr. Syamsuardi, S.Pd., M.Pd.

Oleh :
Kelompok 01

Radia Magfirah 210407500035


Fatimah Az Zahra Rala 210407501063
Reski Musriani Saputri 210407500033
Khaerunnisa 210407501062
Muh. Mursalim A 210407502077

Kelas M21.5

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah
SWT. Karena rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Syamsuardi,
S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Kewirausahaan yang telah
membimbing dan mengarahkan kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kelompok yang telah
menuangkan akal dan fikkrannya dalam hal membantu mengumpulkan referensi
dan juga gagasannya dalam pembuatan makalah ini.
Mungkin dalam penyususnan makalah ini terdapat kesalahan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik membangun dari teman-
teman maupun Bapak Dosen demi tercapainya makalah yang sempurna.

Makassar, 12 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Entrepreneurship (kewirausahaan) menjadi kata yang sering kita dengar di
tengah masyarakat Entrepreneur (wirausaha) merupakan seseorang yang
menjalankan konsep kewirausahaan. Peran wirausahawan ini penting
memberi konstribusi terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Salah satu
indikator kemajuan suatu negara yaitu rasio jumlah wirausaha berkisar 2%
dari jumlah penduduk.
Peran terhadap seluruh eleman bangsa berperan aktif dalam mwningkatkan
semangat berwirausaha. Universitas diharapkan dapat mendorong serta
menghasilkan alumni yang memiliki jiwa kewirausahaan yang dapat berperan
aktif dalam memajukan perekonomian terhdap bangsa dan negara. Sejalan
dengan hal tersebut, Universitas Negeri Makassar ( UNM) dengan visinya.
mempersiapkan dan menciptakan alumni berwawasan kependidikan dan
kewirausahaan. Oleh karena itu, awal mula mahasiswa dibekali dengan mata
kuliah Kewirausahaan. Diharapkan sejak dibangku kuliah telah menerapkan
jiwa kewirausahaan dan kelak nantinya setelah selesai dapat mengaplikasikan
di masyarakat
Mindset yang berorientasi hanya ingin menjadi pengawal atau karyawan
beranggapan bahwa hidupnya akan lebih stabil dengan penghasilan yang tetap
setiap bulannya. Berbeda bila memilih menjadi seorang wirausaha dengan
penghasilan tidak tetap. Resiko tidak tetap, namun punya resiko potensi untuk
mendapatkan penghasilan yang lebih besar.
Selanjutnya, bagaimana kita dapat memanfaatkan peluang yang ada dan
memiliki pengetahuan serta keterampilan sebagai syarat menjadi seorang
wirausaha (Farid, 2014).
Perubahan ini diharapkan akan merubah mindset sebagai pegawai atau
karyawan dan akhimya memilih menjadi seorang wirausaha. Selain itu
wirausaha berperan penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan
memajukan perekonomian suatu bangsa serta meningkatkan rasio wirausaha
dan bersaing dengan negara lainnya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan yang kami angkat dalam penyusunan makalah ini, yaitu ;
1. Konsep dasar kewirausahaan
2. Karakteristik kewirausahaan
3. Nilai-nilai hakiki kewirausahaan
4. Proses kewirausahaan
5. Berfikir kreatif dalam kewirausahaan

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, yaitu ;
1. Diharapkan kepada pembaca dapat mengetahui konsep dasar
kewirausahaan
2. Diharapkan kepada pembaca dapat mengetahui karakteristik
kewirausahaan
3. Diharapkan kepada pembaca dapat memahami nilai-nilai hakiki
kewirausahaan
4. Diharapkan kepada pembaca dapat memahami proses kewirausahaan
5. Diharapkan kepada pembaca dapat mengetahui berfikir kreatif dalam
kewirausahaan.
BAB I

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Kewirausahaan


Wirausaha adalah individu atau sekelompok orang yang memiliki
karakter atau sifat kreatif, inovatif, percaya diri berinisiatif, berjiwa
kepemimpinan, berani mengambil resiko, dan suka tantangan. Oleh karena
itu, proses kreatif dan inovatif hanya dapat dilakukan oleh orang yang
memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan, yaitu: (1) percaya diri, artinya
yakin optimis, dan penuh komitmen, (2) berinisiatif, artinya: energik dan
percaya diri, (3) memiliki motivasi berprestasi, artinya berorientasi hasil
dan berwawasan ke depan, (4) memiliki jiwa kepemimpinan, artinya
berani tampil berbeda, (5) berani mengambil resiko dengan penuh
perhitungan, artinya: la suka dengan tantangan.

1. Sifat dan karakteristik wirausaha


Seorang wirausaha selalu bersikap kreatif dan menunjukkan sifat
atau karakteristik seperti tingginya kebutuhan yang ingin dipenuhi,
keinginan untuk mengambil resiko, moderat, percaya diri, dan adanya
keinginan yang kuat untuk berusaha.
Proses kreatif dan inovatif hanya dapat dilakukan oleh orang-orang
yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan, yaitu orang yang
percaya diri, artinya yakin, optimis, dan penuh komitmen, berinisiatif,
artinya: energik dan petcaya pada kemampuan diri sendiri, memiliki
motivasi berprestasi, artinya: berorientasi hasil dan berwawasan ke
depan, memiliki jiwa kepemimpinan, artinya: berani tampil berbeda,
dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan. Dengan
demikian seorang wirausaha suka akan tantangan.
2. Kebutuhan akan keberhasilan
Sebagai mana diketahui bahwa setiap orang berbeda dalam tingkat
kebutuhan akan keberhasilannya. Setiap orang yang mempunyai
tingkat kebutuhan keberhasilan yang rendah, terlihat puas dengan
status yang dimilikinya. Di sisi lain orang dengan tingkat kebutuhan
keberhasilan yang tinggi senang bersaing dengan standar keunggulan
dan bertanggungjawab secara pribadi atas tugas yang dibebankan
padanya.
Seorang peneliti motivasi keberhasilan adalah McClelland,
psikolog dari Harvard University telah menemukan adanya korelasi
positif antara kebutuhan akan keberhasilan dan aktivitas wirausaha.
McClelland (Petty, 2001) menguraikan bahwa orang yang telah
menjadi wirausaha, rata-rata mempunyai tingkat kebutuhan
keberhasilan yang lebih tinggi dibanding orang lain pada umumnya.
Ketika penelitian dilakukan lebih lanjut, akhirnya ditemukan bahwa
wirausaha adalah peraih keberhasilan tingkat tinggi dan karakteristik
yang sama juga ditemukan pada eksekutif perusahaan yang terbilang
sukses.
Dorongan untuk meraih keberhasilan akan muncul dalam pribadi
yang ambisius untuk memulai perusahaan barunya. Demikian pula
dorongan menjadi wirausaha terlihat pada usia yang masih sangat
mudah. Contohnya, seorang anak mungkin akan mengambil rute
pengiriman majalah dan menyerahkan kontraknya (ikatan kerjanya)
pada saudara perempuan atau saudara laki-lakinya, kemudian ia lalu
mencoba bekerja pada perusahaan lain. Praktek demikian sama dengan
seorang mahasiswa memulai mengambil alih kegiatan perusahaan
yang berhubungan dengan profesinya sebagai mahasiswa sehingga dia
dapat berusaha sambil menjalankan program akademisnya.
3. Kemampuan untuk mengambil resiko
Resiko yang akan diambil oleh wirausaha di dalam memulai
dan/atau menjalankan bisnisnya tidak selalu sama. Saat
menginvestasikan modalnya, mereka mendapat resiko terhadap
keuangan. Jika wirausahawan meninggalkan pekerjaannya, sama
halnya mempertaruhkan kariernya. Tekanan dan waktu yang perlukan
untuk memulai dan menjalankan bisnisnya juga mendatangkan resiko
terhadap keluarganya. Seorang wirausaha yang mengidentifikasikan
secara teliti kegiatan bisnisnya dan harus menerima resiko fisik
sebagaimana mereka menghadapi kemungkinan terjadinya kegagalan.
juga menemukan bahwa orang dengan kebutuhan yang tinggi akan
keberhasilan, juga memiliki kecenderungan untuk mengambil resiko
yang moderat. Ini berarti mereka memilih resiko yang hasilnya nanti
dapat dikendalikan oleh mereka. Peristiwa ini berlawanan dengan
situasi pertaruhan yang hasilnya hanya tergantung pada kesempatan
yang ada.
Besarnya perbedaan kecenderungan pengambilan resiko setiap
wirausaha masih diperdebatkan. Beberapa penelitian telah menemukan
persamaan pengambilan resiko pada wirausaha dan manajer
professional, sedangkan penelitian lain menemukan adanya
kemampuan pengambilan resiko yang lebih besar pada wirausaha
Perdebatan demikian seharusnya tidak diperbolehkan karena
mengingkari kenyataan, bahwa seorang wirausaha harus mau
menerima resiko. Mereka secara tipikal menempatkan segala sesuatu
yang dimilikinya ketika mereka memilih untuk memasuki bisnis demi
diri mereka sendir
4. Percaya diri
Orang yang memiliki keyakinan pada dirinya sendiri, selalu merasa
dapat menjawab tantangan yang ada di depan mereka dan mempunyai
pemahaman atas segala jenis masalah yang mungkin muncul.
Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari wirausaha yang.
sukses adalah orang yang percaya pada dirinya sendiri dan mengakui
adanya masalah di dalam peluncuran perusahaan baru, tapi ia
mempercayai kemampuan dirinya untuk mengatasi masalah tersebut.
Beberapa penelitian yang dilakukan pada wirausaha telah
mengukur besarnya keyakinan terhadap kemampuan yang mereka
miliki. Menurut Rotter (Petty, 2001), seorang psikolog. wirausaha
yang mempercayai bahwa kesuksesannya tergantung pada usaha
mereka sendiri mempunyai pengendalian yang disebut internal locuc
of control (kepercayaan bahwa kesuksesan seseorang tergantung pada
usahanya sendiri), sebaliknya wirausaha yang- merasa bahwa hidupnya
dikendalikan oleh besarnya keberuntungan atau nasib mempunyai
pengendalian yang disebut external locus of control (kepercayaan
bahwa kehidupan seseorang lebih dikendalikan oleh keberuntungan
atau nasib daripada usahanya sendiri). Penelitian yang
mengindikasikan bahwa wirausaha memiliki pengendalian "ke dalam"
lebih tinggi bila dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya,
meskipun mereka tak berbeda secara signifikan dari manajer lain pada
karakteristik ini.

B. Karakteristik Kewirausahaan
Banyak ahli mengemukakan bahwa karakteristik kewirausahaan dengan
berbagai konsep yang berbeda-beda. karakteristik wirausaha dalam islam
(Buchari, Alma, 2006).
1. Sifat takwa, tawakal, zikir, dan syukur.
2. Jujur.
3. Bangun subuh dan bekerja
4. Toleransi.
5. Berinfak dan berzakat

C. Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan


Setiap karakteristik kewirausahaan memiliki makna dan perangai
tersendiri yang disebut dengan nilai. Nilai-nilai kewirausahaan lebih identik
dengan sistem nilai yang melekat pada sistem nilai manajer. Ada 4 (empat)
nilai dengan orientasi dan ciri masing-masing sebagai berikut:
1. Wirausaha berorientasi kemajuan untuk memper oleh materi, ciri-cirinya
pengambilan risiko, terbuka ter hadap teknologi, dan mengutamakan
materi.
2. Wirausaha berorientasi pada kemajuan tetapi bu kan untuk mengejar
materi. Hal ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan,
sikap positif dan kreatif.
3. Wirausaha berorientasi pada materi, dengan berapa tokan pada kebiasaan
yang sudah ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira,
sering menghadap ke arah tertentu (aliran fengsui) supaya berhasil.
4. Wirausaha berorientasi pada nonmateri

D. Proses Kewirausahaan
Kewirausahaan diawali dengan proses imitasi dan duplikasi, kemudian
berkembang menjadi pengembangan, dan berakhir pada proses penciptaan
proses sesuatu yang baru dan berbeda. proses penemuan sesuatu yang baru
dan berbeda itulah yang disebut tahap kewirausahaan.
Tahapan inovasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari
pribadi maupun lingkungan. Faktor pribadi yang memicu kewirausahaan
adalah motivasi berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi, pendidikan, dan
pengalaman. Faktor pemicu yang berasal dari lingkungan pada masa inovasi
adalah peluang, peran, dan aktivitas. fungsi dari kompetensi, insentif, dan
lingkungan merupakan perilaku kewirausahaan.
Secara umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu
(innovator) dan sebagai perencana (planner). Sebagai penemu (innovator),
wirausaha menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi dan cara
baru, ide-ide baru, dan organisasi usaha baru. Sebagai perencana (planner),
wirausaha berperan merancang usaha baru, merencanakan strategi perusahaan
baru, merencanakan ide-ide dan peluang dalam perusahaan dan menciptakan
organisasi perusahaan baru.

E. Berfikir Kreatif dalam Kewirausahaan


Menurut Zimmerer tujuh langkah proses kreatif yaitu dengan menggunakan
otak sebelah kiri, antara lain:
1. Preparation (Persiapan), yaitu menyangkut kesiapan kita untuk berpikir
kreatif.
2. Investigasi (penyelodikan) dalam penyelidikan yang diperlu kan individu
yang dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang
masalah atau keputusan.
3. Transformation (transformasi), yaitu menyangkut ke samaan dan
perbedaan pandangan di antara informasi yang terkumpul.
4. Incubation (peneteaan), yaitu menyiapkan pikiran bawah sadar untuk
merenungkan informasi yang terkumpul.
5. Illumination (penerangan), yaitu ketika ada pemecahan spontan yang
menyebabkan adanya titik terang yang terus-menerus.
6. Verification (pengujian), yaitu menyangkut ketepatan ide-ide seakurat
mungkin dan semanfaat mungkin.
7. Implementation (implementasi) yaitu mentransforma sikan ide-ide ke
dalam praktik bisnis.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai