: 1301018
Kelas : S1-VIA
Dosen :
Erniza Pratiwi, M.Farm., Apt
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
hanya atas rahmat dan petunjuk-Nya saya dapat menyelesaikan karya tulis berupa
makalah yang berjudul Faktor Yang Mengubah Seseorang Menjadi Wirausaha
dan Tipe Wirausaha.
Sumber dari makalah ini diambil dari buku-buku yang berhubungan
dengan
satu
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi ............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan ...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Faktor Yang Mengubah Seseorang Menjadi Wirausaha........................3
2.2 Tipe Wirausaha......................................................................................17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................20
3.2 Saran .....................................................................................................20
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap individu memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan
untuk memilih dan bebas memilih jenis pekerjaan sesuai dengan minat dan
kompetensi yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani
kebutuhan masyarakat, mendapat keuntungan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri dan meningkatkan harga dirinya. Secara sosial, individu
yang bekerja mendapat status sosial yang lebih terhormat daripada yang
tidak bekerja dan individu yang bekerja secara psikologis harga diri dan
kompetensi dirinya akan meningkat.
Individu yang mau menciptakan pekerjaan sesuai bidang pendidikan
dan keahliannya, memiliki, mengelola, dan melembagakan usahanya sendiri
itulah yang disebut wirausaha. Faktor yang mendorong seseorang
mengambil keputusan karier berwirausaha dapat diketahui melalui penilaian
kepribadian khususnya pengalaman dan latar belakangnya. Hal ini perlu
dilakukan untuk melihat keterampilan, dan kompetensi yang dimiliki
seorang wirausahawan, pengembangan nilai-nilai kewirausahaan, dan
mendorong untuk mencetuskan ide- ide kewirausahaan.
Terdapat
banyak
tantangan
yang
harus
dihadapi
seorang
wirausahawan yang ingin sukses dalam kariernya, antara lain modal, usia
dan bakat. Tantangan yang dihadapi para wirausahawan berbeda-beda,
maka hasilnya juga bervariasi tergantung kemampuan orang tersebut
dalam memecahkan masalahnya. Banyak orang yang memandang sebelah
mata pada wirausahawan karena bagi mereka, ketika memutuskan
berwirausaha mereka memerlukan modal yang besar, tempat usaha yang
luas, usia yang lebih muda atau lebih tua, kemauan untuk bekerja keras,
tekanan emosional yang tinggi, komitmen bahkan ada yang menganggap
berwirausaha itu adalah bakat yang diturunkan faktor genetik, sehingga
terkadang menjadi hambatan terbesar seseorang untuk berwirausaha.
Kewirausahaan
Beberapa
faktor
yang
menentukan
keberhasilan
seorang
BAB II
Kewirausahaan
PEMBAHASAN
2.1
membuat
perencanaan
usaha,
mengorganisasikan
dan
Kewirausahaan
keberhasilan
Kewirausahaan
Kewirausahaan
dalam maupun dari luar lingkungannya. Penilaian diri ini terdiri dari beberapa aspek
sebagai berikut:
1) Pengendalian Diri
Seseorang dengan pengendalian diri adalah harus mampu mengendalikan kekuatan
jiwanya untuk dapat mengendalikan lingkungan dalam dirinya dan lebih menyukai
kekuatan dalam dirinya daripada kekuatan yang datang dari orang lain.
2) Efisiensi diri
Efisiensi diri merupakan kepercayaan pada kemampuan pribadi untuk dapat
menyelesaikan tugas. Seseorang dengan efisiensi diri tinggi lebih menyukai untuk
mengekpresikan kesempatan berwiraswastanya daripada orang yang mempunyai
efisiensi rendah.
c. Karakteristik Kognitif
Karakteristik kognitif merupakan faktor yang mempengaruhi seseorang
berfikir dan membuat keputusan. Diantara karakter kognitif yang mempengaruhi
adalah sebagai berikut:
1) Kepercayaan diri yang tinggi
Sesuatu yang umumnya digambarkan sebagai optimisme atau suatu anggapan
kepercayaan dari suatu kepemimpinan dan memberikan data yang nyata
2) Bersifat Mewakili
Wiraswastawan dapat dijadikan seseorang yang mewakili untuk menyelasaikan
permasalahan atau sebagai penyusun ide-ide kreatif dan inovatif yang dapat
dijadikan pegangan bagi orang lain.
3) Intuisi
Intuisi merupakan suatu kepercayaan atau perasaan bahwa sesuatu adalah benarbenar dapat dilakukan dengan menunjukkan ketelitian usaha secara nyata. Individu
dengan intuisinya akan meningkatkan kecenderungan seseorang agar mempunyai
kesempatan mengekspresikan usaha berwiraswasta..
Kewirausahaan
Keterampilan
yang
diperoleh
tersebut
nantinya
dapat
Kewirausahaan
Usia
Usia seseorang untuk memulai usaha sulit ditentukan karena
rentangnya
Pertama, dipandang dari segi energi yang dimiliki manusia, masa muda
memiliki energi yang paling tinggi, dorongan serta daya tahan fisik kuat
sehingga jika ingin menekuni bidang wirausaha, ia harus memulai pada
masa ini.
b) Kedua, wirausaha yang memulai pada usia tua tidak memiliki masa
rentang yang panajang sebagai wirausaha sebagaimana orang yang
memulai di usia muda. Mereka biasanya lebih cepat berhasil karena faktor
pengalaman yang mereka miliki.
d) Jenis Kelamin
Dipandang dari segi jenis kelamin, Sexton dan Bowman dalam
Sjabadhyni (2001: 273) menyatakan bahwa antara laki-laki dan perempuan
tidak ada perbedaannya tentang kualitas kewirausahaannya. Perbedaan yang
ada hanya pada aspek dalam pemilihan usaha, wanita lebih banyak memilih
bidang usaha eceran, pelayanan dan melakukan bisnis dirumah. Wanita lebih
berkonsentrasi pada bisnis kecil, dalam arti volume penjualan dan jumlah
Kewirausahaan
perilaku
secara
yang
ditampilkan
dalam
Kewirausahaan
mengenai
nilai
instrumental
kewirausahaan
Kewirausahaan
10
Kewirausahaan
11
Kewirausahaan
12
percaya
bahwa
mereka
mempunyai
kemampuan
untuk
menyelesaikan apa yang mereka mulai. Rasa percaya diri ini, bukan hanya
omong kosong belaka. Banyak dari mereka yang memiliki pengetahuan
tentang pasar dan industri.Tak jarang dari mereka yang melakukan
berbagai investigasi untuk mencari informasi. Bukanlah hal yang aneh
apabila seorang pengusaha belajar dari usaha orang lain. Mereka pun
mengembangkan usahanya sembari bekerja dari orang lain. Dengan
demikian, mereka akan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman untuk
belajar dari kesalahan orang lain pula. Seorang pengusaha yang sukses
mengatakan, Lebih baik saya belajar mengendarai motor dengan
menggunakan motor orang lain daripada milik saya sendiri.
d. Tekad yang kuat
Hampir setiap pengusaha mempunyai motivasi dan tekad yang kuat untuk
mencapai sukses. Para pengusaha percaya bahwa kesuksesan dan
kegagalan mereka disebabkan oleh diri sendiri. Kualitas diri ini juga
disebut sebagai internal locus of control. Seseorang yang percaya bahwa
takdir, ekonomi, dan faktor faktor eksternal lainnya merupakan kunci
kesuksesan tidak cocok menjadi pengusaha.
e. Pengolahan Risiko
Dalam kacamata orang awam, para pengusaha umumnya adalah orang
orang yang mudah mengambil risiko, itupun dalam jumlah yang sangat
Kewirausahaan
13
besar. Hal ini tidak selamanya benar. Pertama, seperti yang dikatakan
diatas, mereka bekerja terlebih dahulu secara penuh, atau paruh waktu.
Lalu kemudian memulai bisnisnya secara perlahan, hingga akhirnya
sampai pada puncak kesuksesan.
f. Melihat perubahan sebagai peluang
Oleh orang awam, perubahan merupakan sesuatu yang mengerikan dan
harus dihindari. Para pengusaha melihatnya sebagai sesuatu yang normal
dan perlu. Mereka mencari perubahan, dan menjawab perubaan itu,
kemudian mencari peluang, dan akhirnya menciptakan inovasi.
g. Toleransi akan Ambiguitas
Hidup seorang pengusaha sangatlah tidak terstruktur. Tidak ada yang
menetapkan jadwal dan proses langkah demi langkah. Tidak ada yang
menentukan berapa persentase kesuksesan. Banyak faktor faktor yang
tidak bisa diukur seperti ekonomi, cuaca, dan perubahan keiingan
konsumen yang seringkali membawa dampak yang drastis dalam usaha.
Hidup seorang pengusaha bisa dikatakan hidup yang penuh dengan
ambiguitas, tidak jelas. Namun, pengusaha yang sukses merasa nyaman
dengan semua itu.
h. Perlunya Inisiatif dan Pencapaian
Hampir setiap orang percaya bahwa pengusaha yang sukses mengambil
inisiatif penuh dalam situasi dimana yang lain tidak akan maju. Keinginan
para pengusaha untuk bertindak sesuai dengan ide mereka terkadang
sering mengaburkan pandangan mereka yang bukan pengusaha. Banyak
orang yang mempunyai ide brilian, namun ide ide ini tidak pernah
direalisasikan. Para pengusaha bertindak berdasarkan idealis mereka untuk
mencapai sebuah hasil, sebuah pencapaian. Pencapaian itu kemudian
diubah menjadi dorongan dan inisiatif.
i. Detil, dan perfeksionisme
Sebagian besar para pengusaha perfeksionis. Segala sesuatunya dilakukan
dengan sempurna, baik produk maupun servis. Namun, hal ini kerap kali
menjadi sumber frustasi pekerja yang bukan perfeksionis. Oleh karenanya,
para pekerja kerap melihat para pengusaha sebagai orang yang sulit.
j. Persepsi akan Menghabiskan Waktu
Kewirausahaan
14
Para pengusaha sadar bahwa waktu bergulir secara cepat dan, mereka pun
menjadi orang yang tidak sabaran. Karena hal inilah, segala sesuatunya
tidak pernah selesai dengan cepat dan mulailah masuk ke dalam krisis.
Orang orang yang tidak terbiasa akan merasa risih dengan hal ini.
k. Kreativitas
Salah satu alasan para pengusaha sukses adalah karena mereka mempunyai
imajinasi dan rencana rencana lain. Mereka memiliki kemampuan untuk
melihat peluang lebih dari apa yang orang awam lihat.
l. Kemampuan untuk melihat secara garis besar
Para pengusaha seringkali melihat sesuatu secara holistik, mereka dapat
melihat garis besar ketika yang lain hanya melihat bagian dari garis
tersebut. Berdasarkan sebuah studi, seorang pengusaha menjalankan
usahanya dengan mencari informasi yang lebih banyak tentang lingkungan
kerjanya dibanding mereka yang tidak sukses. Dengan proses ini,
pengusaha melihat lingkungan kerja secara keseluruhan, dan membuat
rancangan kerja untuk memperbesar aktivitas usahanya.
m. Faktor Faktor yang Memotivasi
Meskipun banyak orang yang percaya bahwa para pengusaha termotivasi
oleh uang, banyak faktor yang sebenarnya lebih penting, seperti perlunya
mencapai sebuah hasil yang maksimal (pencapaian) seperti yang telah
ditunjukkan diatas. Sebuah keinginan untuk mandiri lebih penting
dibandingkan motivasi akan uang itu sendiri. Para pengusaha pada
awalnya memulai usahanya karena tidak ingin memiliki bos / atasan.
Setidaknya, 3.000 pengusaha mengidentifikasi beberapa faktor dibawah ini
sebagai alasan mengapa mereka berwirausaha:
- Menggunakan ketrampilan dan kemampuan diri sendiri
- Mendapatkan kontrol dalam hidup mereka
- Ingin menghadiahkan sesuatu bagi keluarganya
- Karena dia suka akan tantangan
- Untuk hidup bebas dimana diri sendirilah yang menentukan
Sedangkan faktor yang lainnya adalah: ingin diakui, ingin mendapatkan
hadiah dan penghargaan, dan ingin memuaskan hasrat dan ekspektasi diri.
n. Kepercayaan Diri
Konsep kepercayaan
diri
mempengaruhi
keinginan
seseorang.
Kewirausahaan
15
Kewirausahaan
16
2.2
TIPE WIRAUSAHA
Kewirausahaan
17
umum yang
Kewirausahaan
18
d) Academic Entrepreneur
Ini menggambarkan akademisi yang megajar atau mengelola lembaga
pendidikan dengan pola dan gaya entrepreneur sambil tetap menjaga
tujuan mulia pendidikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Faktor yang menentukan keberhasilan wirausaha antara lain faktor
internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari motivasi yang timbul dari
dalam diri pelaku usaha, pengalaman dan pendidikan yang dimiliki wirausaha
serta kepribadian wirausaha tersebut. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari
dua faktor yaitu faktor lingkungan keluarga dan faktor lingkungan kerja.
Kewirausahaan
19
DAFTAR PUSTAKA
Kewirausahaan
20
Kewirausahaan
21