Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PEMASARAN FARMASI

“Sifat Dasar Kemampuan Pada Seorang Wirausaha”

Di Susun Oleh :

1. Elsa Rahayu (PO71390200002)


2. Haura Thanaska (PO71390200050)
3. Ellyza Sazqa Sazmita (PO71390200068)
4. Ilta Daraziah (PO71390200080)
5. Siti Marian Belina (PO71390200078)
6. Dinti Putri Zahra (PO71390200086)

Dosen Pengampu :

D-III FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat illahi rabbi yang dengan segala
nikmatnya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarganya, sahabatnya, dan umatnya
hingga akhir zaman.
Makalah yang berjudul “Sifat dasar kemampuan pada seorang mahasiswa” ini
kami ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pemasaran farmasi
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan dan memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Dan kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami
selaku penyusun makalah ini dan umumnya bagi yang berkepentingan terhadap
makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budaya wirausaha belum menjadi bagian dari kalangan pelajar,

praktisi pendidikan dan masyarakat Indonesia panda umumnya,

demikian juga pendidikan wirausaha belum mendapat perhatian yang

optimal. Pendidikan wirausaha yang ada baru dalam tahab

menyiapkan output yang siap kerja belum menyiapkan output yang

siap menjadi wirausahawan.

Orientasi peserta didik setelah lulus kebanyakan adalah

mencari pekerjaan atau meninginkan menjadi karyawan, pegawai dan

atau pegawai negeri sipil. Persepsi yang ada dalam masyarakat

seorang pegawai atau pekerja adalah seorang yang memiliki setatus

sosial yang tinggi dihormati dan disegani, apalagi pegawai negeri

sipil.

Ada beberapa fakta yang terkait dengan kewirausahaan, antara

lain :

1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2010

mencapai 7,14 persen atau 8,3

juta orang dari jumlah angkatan kerja yang berjumlah 116,5juta orang.

Pengangguran terbuka adalah

orang yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak

mungkin mendapatkan pekerjaan, sudah punya pekerjaan tetapi


belum mulai bekerja. (hp://www.bps.go.id (hp://www.bps.go.id)

diambil tanggal 22 Maret 2011 pukul 22.30 WIB).

2. Diantara jumlah pengangguran terbuka yang dari lulusan sarjana

sebesar 11,92% dan yang lulusan diploma sebesar 12,78%.

3. Jumlah penduduk miskin Indonesia pada Maret 2011 sebesar 31,02

juta orang atau 13,33% (www.bps.go.id diambil tanggal 22 Maret 2011

pukul 2.30 WIB)

4. Jumlah entrepreneur atau wirausahawan di Indonesia masih rendah.

Terbukti, dari 231,83 juta jiwa penduduk Indonesia, baru 4,6 juta saja

yang berwirausaha. “Jumlah itu masih cukup rendah atau jika

diprosentasekan baru 2 persen dari total jumlah penduduk,” ujar

Menteri Koperasi dan UKM Dr Syarief Hasan di Surabaya, Sabtu

(13/2/2010). Persentase penduduk Singapura yang berwirausaha

mencapai 7 persen, China dan Jepang mencapai 10 persen. Sedangkan

yang tertinggi adalah Amerika Serikat sebesar 11,5-12 persen.

“Entrepreneurshi” kita masih rendah. ( hp://edukasi.kompas.com

(hp://edukasi.kompas.com) diambil tgl 22 Maret 2011 pkl 21.00 WIB)

Orientasi dan persepsi diatas harus dirubah menuju ke pengembangan

wirausaha karena sudah tidak sesuai dengan tuntutan kehidupan

yang komplek dan kompetitif apalagi dengan melihat fakta-fakta

diatas. Solusi dari beberapa fakta diatas adalah peran serta pemerintah

dan peran aktif masyarakat dengan menumbuhkan kemandirian yakni

dengan wirausaha.
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas maka dalam makalah ini akan

dibahas tentang sifar dasar kemampuan pada seorang wirausaha.

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui

penjelasan dan pengertian sifar dasar kemampuan pada seorang

wirausaha
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

a. Pengertian wirausaha

Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18

diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap,

mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan

dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas.

Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama. Secara

sederhana arti wirausahawan (entrepreneur ) adalah orang

yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha

dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko

artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa

diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak

pasti. (Kasmir, 2007 : 18).

b. Pengertian Sifat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sifat adalah :

1. dasar watak (dibawa sejak lahir

2. ciri khas yang ada pada sesuatu

3. keadaan yang menurut kodratnya ada pada sesuatu


Untuk mencapai kualitas manusia wirausaha, seseorang

harus memiliki kekuatan sebagai modal. Sedang untuk

memiliki modal kekuatan seseorang harus belajar sehingga ia

memiliki kemampuan sumberdaya manusia yang terkandung

didalam pribadinya. Besar tidaknya sumberdaya manusia

sangat bergantung pada kuat tidaknya pribadi manusia itu.

Dari dalam pribadi manusia yang kuat , akan tumbuh motivasi

dan potensi untuk maju dan berprestasi. Sebaliknya, dari

pribadi yang lemah

terpancar benih-benih sikap dan pikiran yang kerdil dan picik.

Permasalahan maju dan tidaknya kehidupan manusia

tergantung pada dirinya sendiri. Oleh karena itu, kita sebagai

kaum muda yang sedang belajar seharusnya tidak membiarkan

diri kita dikuasai oleh jiwa yang kerdil.

Wasty Soemanto berpendapat bahwa manusia wirausaha

adalah manusia yang berkepribadian kuat dan memiliki cirri-

ciri sebagai berikut:

1. Memiliki moral tinggi

2. Memiliki sikap mental wirausaha

3. Memiliki kepekaan terhadap lingkungan

4. Memiliki ketrampilan wirausaha

B. Sifat dasar kemampuan pada seorang wirausaha


sifat –sifat yang harus dimiliki dalam berwirausaha pada

prinsipnya adalah sifat atau dasar atau watak manusia sesuai

dengan Fitrah manusia sendiri, yakni :

1. Percaya Diri

Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak

tergantung pada orang lain, dia memiliki rasa

tanggungjawab yang tinggi, obyektif dan kritis.Dia tidak

begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain, tetapi

ia mempertimbangkan secara kritis. Emosionalnya boleh

dikatakan sudah stabil, tidak gampang tersinggung dan

naik pitam. Juga tingkat sosialnya tinggi, mau menolong

orng lain, dan yang paling tinggi ialah kedekatannya

dengan khaliq sang pencipta, Allah SWT. Diharapkan

wirausahawan seperti ini betul-betul dapat menjalankan

usahanya secara mandiri, jujur, dan disenangi oleh semua

relasinya.

2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil

Orang ini tidak mengutamakan prestise dulu, prestaasi

kemudian. Akan tetapi, ia gandrung pada prestasi baru

kemudian setelah berhasil prestisenya akan naik. Anak

muda yang selalu memikirkan prestise lebih dulu dan

prestasi kemudian, tidak akan mengalami kemajuan.

Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita

berusaha menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja


keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita

kerjakan itu pekerjaan halal.

3. Pengambilan resiko

Dalam wirausaha penuh dengan tantangan dan resiko,

seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan

sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi

dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan sudah matang,

membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka

berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya.

4. Kepemimpinan

Kepemimpinan memang ada dalm diri masing-masing

individu. Namun sekarang ini, sifat kepemimipinan sudah

banyak dipelajari dan dilatih. Ini tergantung kepada

masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan

organisasi atau orang yang ia pimpin. Pemimpin yang baik

harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat

responsif.

5. Keorisinilan

Orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang

dimaksud orisinil disini ialah ia tidak hanya mengekor pada

orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang

orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu.

Bobot kreativitas orisinil suatu produk akan tampak sejauh

manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya.


Keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya

kreativitas dalam pelaksanaan tugasnya. kreativitas adalah

kemampuan untuk membuat kombinasi- kombinasi baru.

Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas ini akan

sanngat menunjang kemajuan bisnisnya

6. Berorientasi ke masa Depan

Seorang wirausaha haruslah perspektif, mempunyai visi ke

depan, apa yang hendak ia lakukan, apa yang ingin ia capai?

Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara,

tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu factor kuntinuitas

harus dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh ke depan,

seorang wirausaha akan menyusun perencanaan dan

strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan

dilaksanakan.

Fadel Muhammad (1992: 138) menyatakan bahwa

ada tujuh ciri yang merupakan identitas yang melekat pada

diri seorang wirausaha.

a. Kepemimpinan

b. Inovasi

c. Cara pengambilan keputusan

d. Sikap tanggap kepada perubahan

e. Bekerja ekonomis dan efisien

f. Visi masa dapan


g. Sikap terhadap resiko

7. Kreativitas

Sifat keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya

kreativitas dalam pelaksanaan tugasnya. Jadi kreativitas

adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi

baru atau melihat hubungan- hubungan baru antara unsure,

data, variable yang sudah ada sebelumnya.

8. Sifat jujur

Sifat jujur akan membawa kepercayaan kepada rekan usaha

dan masyarakat sehingga proses dalam berwirausaha akan

mudah mendapat dukungan dari berbagi pihak.sifat jujur

juga akan membawa berkah bagi usaha berwirausaha

karena sifat yang tidak jujur atau curang akan membawa

kecelakaan

9. sifat cerdas

Cerdas atau pintar atau tajam pemikiran. sifat ini sudah

dimiliki pada semua orang walaupun kapasitasnya berbeda-

beda dan sifat ini dapat dikembangkan atau ditingkatkan.

Kecerdasan yang dikenal saat ini ada tiga (kamus Bahasa

Indonesia Online hp://pusatbahasa.diknas.go.id

(hp://pusatbahasa.diknas.go.id)) yaitu:
1. Cerdas emosional yaitu kecerdasan yang berkenaan

dengan hati dan kepedulian antar sesame manusia,

makhluk lain dan alam sekitar.

2. Intelektual yaitu kecerdasan yang menuntut

pemberdayaan otak, hati, jasmani,dan pengaktifan

manusia intuk berinteraksi secara fungsional dengan

orang lain.

3. Spiritual yaitu kecerdasan berkenaan dengan hati dan

kepedulian antar sesame manusia makhluk lain dan

alam sekitar berdasar keyakinan akan adanya Tuhan

Yang Maha Esa.

Konsep 10 D dari Bygrave Selanjutnya dapat

digambarkan beberapa karakteristik dari wirausahawan

yang berhasil memiliki sifat-sifat yang dikenal dengan

istilah 10 D (Bygrave, 1994:5)

a) Dream, seorang wirausaha mempunyai kemampuan

untuk mewujudkan impiannya.

b) Decisiveness, seoorang wirausaha adalah orang yang

tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan

secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan

dan ketepatan dalam dia mengambil keputusan

adalah merupakan factor kunci (key factor ) dalam

kesuksesan bisnisnya.
c) Doers, begitu wirausaha membuat keputusan maka

dia langsung menindak lanjutinya.

d) Determination, seorang wirausaha melaksanakan

kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa

tanggungjawabnya tinggi dan tidak mau menyerah,

walaupun dia dihadapkan pada halangan atau

rintangan yang tidak mungkin diatasi.

e) Dedication, Dedikasi seorang wirausaha terhadap

bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang ia

mengorbankan hubunngan kekeluargaann,

melupakan hubungan keluarganya untuk sementara.

Semua kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk

bisnisnya.

f) Devotion, berarti kegemaran atau kegila-gilaan.

Demikian seorang wirausaha mencintai pekerjaan

bisnisnya dia mencintai pekerjaann dan produk yang

dihasilkannya. Hal ini yang mendorong ia mencapai

keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual

produk yang ditawarkan nya.

g) Details, Seorang wirausaha sangat memperhatikan

factor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau

mengabaikan factor-faktor kecil yang dapat

menghambat kegiatan usahanya.


h) Destiny, Seorang wirausaha bertanggungjawab

terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya.

Dia merupakan orang yang bebas tidak mau

tergantung pada orang lain.

i) Dollars, Wirausaha tidak sangat mengutamakan

mencapai kekayaan. Motivasinya bukan memperoleh

uang. Akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran

kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi jika mereka

sukses berbisnis maka mereka pantas mendapat

laba/bonus/hadiah. Distribute, Seorang wirausaha

bersedia mendistribusikanan kepemilikan bisnisnya

terhadap oaring-orang kepercayaannya


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seorang wirausahawan adalah seorang yang mampu melihat ke

depan, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari

berbagai alternative masalah dan pemecahannya. Kemandirian

merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh wirausahawan dalam

memenuhi kebutuhan usahanya secara realistis. Sifat-sifat yang ada

dimakalah adalah sifat dasar manusia yang harus dikembangkan dan

selalu dipertahankan agar dalam berwirausaha mendapatkan

kesuksesan dan keberkahan.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis sangat mengharapkan

berbagai masukan dan saran yang bersifat membangun guna untuk

memperbaiki penulisan makalah ini kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

Alma Buchari, Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta 2002

Hantoro Sirod, Kiat Sukses Berwirausaha, AdiCita

Soemanto, Wasty. 1989. Pendidikan Wiraswasta. Jakarta: Bina Aksara

A. Khoerussalim Ikhs, To Be The Moslems Entrepreneur, Pustaka Al Kautsar

Jakarta 2005

Muhammad Bin Sarrar, Tanngga menuju Sukses, At Tibyan solo

hp://www.bps.go.id (hp://www.bps.go.id)

Anda mungkin juga menyukai