Anda di halaman 1dari 4

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANALGETIK NON NARKOTIK

PADA PASIEN POLI GIGI PUSKESMAS IV SIPIN KOTA JAMBI

Dosen Pembimbing :
Drs. HISRAN H, Apt, ME
Dr. Dona Muin,M.Si.,Apt

Disusun Oleh :
Haura Thanaska (PO71390200050)
Tingkat 3B

POLTEKKES KEMENKES JAMBI


PRODI D-III FARMASI
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kesehatan Gigi dan Mulut adalah keadaan sehat dari jaringan keras dan jaringan lunak gigi
serta unsur-unsur yang berhubungan dalam rongga mulut, yang memungkinkan individu makan,
berbicara dan berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan estetik, dan ketidaknyamanan karena
adanya penyakit, penyimpangan oklusi dan kehilangan gigi sehingga mampu hidup produktif
secara sosial dan ekonomi.
Kesehatan gigi dan mulut bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan, kesehatan gigi dan
mulut dapat mempengaruhikesehatan tubuh secara keseluruhan; misalnya terjadinya kekurangan
nutrisi dan beberapa gejala penyakit lain di tubuh. Gangguan pada kesehatan gigi dan mulut dapat
berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari di antaranya menurunnya kesehatan secara umum,
menurunkan tingkat kepercayaan diri, dan mengganggu performa dan kehadiran di sekolah,
tempat kerja, atau aktifitas lainnya.
Masalah penyakit gigi dan mulut di Indonesia sampai saat ini masih perlu mendapatkan
perhatian, mengingat berbagai upaya peningkatan dan usaha untuk mengatasi masalah kesehatan
gigi dan mulut yang belum menunjukkan hasil nyata bila diukur dengan indikator derajat
kesehatan gigi dan mulut masyarakat, yaitu prevalensi karies gigi dan penyakit periodontal.7
Hampir semua manusia pernah mengalami problem terhadap kesehatan gigi dan mulutnya, bisa
berupa gigi berlubang, radang gusi, radang penyangga gigi dan bau mulut. (Adnyani, Made, &
Artawa, 2016)
Nyeri juga merupakan salah satu aspek penting dalam bidang medis dan menjadi penyebab
tersering yang mendorong seseorang untuk mencari pengobatan ( Hartwig dan Wilson, 2012).
Berdasarkan The Global Burden of Disease Study 2016 masalah kesehatan gigi dan mulut
khususnya karies gigi merupakan penyakit yang dialami hampir dari setengah populasi penduduk
dunia (3,58 milyar jiwa). Penyakit pada gusi (periodontal) menjadi urutan ke 11 penyakit yang
paling banyak terjadi di dunia. Kanker mulut menjadi urutan□Sementara di Asia Pasifik ke 3 jenis
kanker yang paling banyak diderita (Kemenkes, 2015 ).Berdasarkan Riskesdas 2018, persentase
penduduk di Propinsi Jawa Tengah yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar
25,9%. Proporsinya pada kelompok umur 10–14 tahun yang merupakan usia anak sekolah sebesar
25,2% sedangkan dalam kebiasaan menyikat gigi sebesar 2,3% yang menyikat gigi dengan benar
pada tahun 2013 dan menurun menjadi 2 % pada tahun 2018. (Kristiyaningrum, 2021)
Analgesik adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau
obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Obat ini digunakan untuk membantu
meredakan sakit, sadar tidak sadar kita sering mengunakannya misalnya ketika kita sakit gigi,
salah satu komponen obat yang kita minum biasanya mengandung analgesik atau pereda nyeri.
(Kristiyaningrum, 2021)
Obat Analgesik Non-Narkotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah
Analgetik/Analgetika/ Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-
obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik Non-
Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan
rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek
menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik /Obat Analgesik Perifer ini juga
tidak mengakibatkan efek adiksi pada penggunanya .(Mita & Husni, 2017)
Obat analgetik non narkotik dalam farmakologi juga sering dikenal dengan istilah Analgetik,
Analgetika, Analgesik Perifer, Analgetik Non Opioid.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya. (CASBEE Technical Manual, 2014)
Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan dasar dalam sistem
pelayanan kesehatan di Indonesia. Penelitian ini diambil di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota
Jambi karena pasien di poli gigi mengalami kenaikan setiap bulanya. Berdasarkan latar belakang
diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Penggunaan Obat
Analgetik Non Narkotik Pada Pasien Poli Gigi di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Bagaimana gambaran penggunaan obat analgetik non narkotik pada pasien poli gigi di puskesmas
simpang IV sipin Jambi?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Untuk mengetahui gambaran penggunaan obat analgetik non narkotik pada pasien poli giui
dipuskesmas simpang IV sipin Jambi?
DAFTAR PUSTAKA

Adnyani, N. P., Made, I., & Artawa, B. (2016). Pengaruh Penyakit Gigi Dan Mulut Terhadap
Halitosis. Jurnal Kesehatan Gigi, 4(1), 24–28.
CASBEE Technical Manual. (2014). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における
健康関連指標に関する共分散構造分析 Title.
Kristiyaningrum. (2021). Gambaran Penggunaan Obat Analgetik Non.
Mita, R. S., & Husni, P. (2017). Pemberian Pemahaman Mengenai Penggunaan Obat
Analgesik Secara Rasional Pada Masyarakat Di Arjasari Kabupaten Bandung. Aplikasi
Ipteks Untuk Masyarakat, 6(3), 193–194.

Anda mungkin juga menyukai