Anda di halaman 1dari 13

BAB 1.

Membangun Jiwa Kewirausahaan 2021

BAB I
KONSEP DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN
1.1. PENDAHULUAN
Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan secara umum dinilai dari tingkat
kemajuan ekonomi. Kemajuan ekonomi akan dapat dicapai jika ada spirit
kewirausahaan yang kuat dari warga negaranya. Menurut Irianto.Y.B. (2010) sebuah
negara sudah dapat dikatakan maju apabila memiliki wirausaha minimal 2% dari jumlah
penduduknya. Amerika sebagai salah satu negara maju, misalnya, memiliki wirausaha
11,5 persen dari total penduduknya. Singapura 7,2 persen penduduknya adalah
pengusaha, sehingga negara kecil itu merupakan salah satu negara maju. Indonesia
dengan segala sumberdayanya yang serba melimpah, ternyata hanya memiliki
wirausaha tak lebih dari 0,18 persen dari total penduduknya, sehingga masih belum bisa
dimasukkan dalam kategori negara maju.
Apabila Indonesia ingin maju, maka jiwa kewirausahaan harus dibangkitkan
pada masyarakat Indonesia. Penanaman jiwa kewirausahaan ini tidak bisa hanya
dibatasi pada orang dewasa saja. Bahkan akan lebih baik bila jiwa kewirausahaan ini
datanamkan pada masyarakat Inodesia mulai dari anak-anak, remaja, pemuda sampai
dewasa.
Dahulu jiwa kewirausahaan dianggap sebagai bakat bawaan sejak lahir dan
diasah melalui pengalaman langsung di lapangan, tetapi sekarang paradigma ini telah
berubah. Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup
untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu kewirausahaan dapat dipelajari dan
diajarkan, sehingga setiap individu memiliki peluang untuk tampil sebagai seorang
wirausahawan (entrepreneur).
Bahkan untuk menjadi wirausahawan sukses, memiliki bakat saja tidak cukup,
tetapi juga harus memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang akan ditekuninya.
Tugas dari wirausaha sangat banyak, antara lain tugas dalam mengambil keputusan,
kepemimpinan teknis, kepemimpinan berorganisasi dan komersial, penyediaan modal
dan lain-lain.
Pola pikir wirausaha adalah alat mental untuk membuat perubahan dimana
seorang wirausahawan mampu melihat peluang, mampu berinovasi dan memberikan
nilai baru pada sebuah produk atau jasa.
1.2. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan ruang lingkup kewirausahaan
serta mampu merubah pola pikir dan terbangun jiwa kewirausahaan dalam dirinya.

1.3. MATERI PEMBELAJARAN


A. Konsep / Pengertian Kewirausahaan

H.S. Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 1


BAB 1. Membangun Jiwa Kewirausahaan 2021
Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan dengan kata
kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan dengan kata kewirausahaan. Istilah
kewirausahaan berasal dari “entrepreneuship” yang artinya seorang pelaku (actor) yang
memimpin suatu proyek produksi (Suryana, 2003).
Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprenore yang artinya
memulai atau melaksanakan. Wiraswasta/wirausaha berasal dari kata: Wira: utama,
gagah berani, luhur; swa: sendiri; sta: berdiri; usaha: kegiatan produktif. Dari asal kata
tersebut, wiraswasta pada mulanya ditujukan pada orang-orang yang dapat berdiri
sendiri. Di Indonesia kata wiraswasta sering diartikan sebagai orang-orang yang tidak
bekerja pada sektor pemerintah yaitu; para pedagang, pengusaha, dan orang-orang yang
bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan adalah orang-orang yang
mempunyai usaha sendiri. Wirausahawan adalah orang yang berani menghadapi resiko
untuk membuka kegiatan produktif secara mandiri.
Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008:h 10) mendifinisikan: “Kewirausahaan
adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya
yang diperlukan, menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko sosial yang
mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, sertra kepuasan dan kebebasan
pribadi”.
Dalam buku Manajemen Kewirausahaan (2020) karya Kurnia Dewi dan teman-
teman, definisi kewirausahaan adalah sikap atau kemampuan untuk menciptakan hal-hal
baru dan memiliki nilai serta manfaat untuk diri sendiri maupun orang lain.
Eddy Soeryanto Soegoto mengatakan, kewirausahaan ialah usaha kreatif yang
dilakukan berdasarkan inovasi untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai
tambah, memberikan manfaat, menciptakan lapangan kerja, dan hasilnya berguna bagi
orang lain.
Menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer, Kewirausahaan
adalah merupakan proses menciptakan sesuatu yang berbeda, dengan mengabdikan
seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan,
sosial, dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.
Dalam menjalankan ataupun menciptakan suatu usaha, seorang wirausahawan
wajib memiliki bekal pengetahuan yang cukup, agar usaha yang dijalankannya berjalan
lancar, dan mampu mengatasi permasalahan yang muncul pada saat usaha ini berjalan.
Dari beberapa pendapat tersebut, ada kesamaan inti antara definisi
kewirausahaan yang satu dengan lainnya. Kewirausahaan merupakan
kemampuan melihat dan menganalisis peluang, mengelola sumberdaya yang
dibutuhkan untuk melakukan proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda
serta berani mengambil risiko untuk meningkatkan kesejahteraan individu dan
orang lain.
Dari pengertian kewirausahaan di atas, ada 6 (enam) konsep kewirausahaan yang
harus diketahui para calon wirausahawan. Ke enam konsep kewirausahaan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Kelincahan / Agility
Kelincahan atau agility, merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu ia bergerak tanpa kehilangan

H.S. Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 2


BAB 1. Membangun Jiwa Kewirausahaan 2021
keseimbangan, sehingga dapat beradaptasi dan bertahan dengan segala perubahan
zaman
2. Daya Tahan (Eundurance)
Daya tahan atau endurance menyatakan keadaan yang menekankan pada
kapasitas kerja secara terus menerus. Banyak sekali sektor ekonomi gulung tikar di
masa pandemi ini. Imunitas pada diri pribadi, maupun perusahaan, terdampak oleh
pandemi.
3. Kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan
berkesinambungan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seorang wirausaha, harus
memiliki kecepatan dalam berinovasi untuk melesat maju untuk menjawab tantangan
pasar dan secepat apa seorang wirausahawan mampu melaju melebihi pesaingnya.
4. Kelenturan
Kelenturan adalah seseorang yang mampu menyesuaikan kehidupan dimanapun
tempatnya. Kelenturan menjadi salah satu faktor yang diperlukan dalam beradaptasi.
Seorang wirausahawan, diharapkan memiliki kemampuan beradaptasi yang baik.
Dimanapun tempatnya, mampu memaksimalkan potensi ruang yang ada, untuk
melakukan proses usaha, tanpa harus mengeluh dengan kondisi tempat yang ada.
5. Kekuatan
Kekuatan atau strength, yaitu suatu kemampuan kondisi fisik manusia yang
diperlukan dalam peningkatan prestasi belajar gerak. Kekuatan merupakan salah satu
unsur kondisi fisik yang sangat penting dalam merespon kegiatan kewirausahaan,
karena dapat membantu meningkatkan fungsi komponen-komponen seperti kecepatan,
kelincahan dan ketepatan.
6. Kemandirian
Kemandirian adalah seseorang harus memiliki kemauan dan kemampuan
mengelola usahanya dan mengatasi segala kendala yang dihadapi tanpa ketergantungan
kepada pihak lain. Ciri orang yang mandiri adalah selalu berpikir positif dan selalu
berpikir bahwa sesuatu yang terjadi pada dirinya karena buah dari keputusannya.
Lumpkin dan Dess (1996) dalam Slamet F dkk ( 2016) mendefinisikan bahwa
entrepreneurial atau kewirausahaan adalah sebagai proses dalam mengupayakan sebuah
usaha baru, baik itu berupa produk baru yang akan diluncurkan ke dalam pasar,
memasuki pasar baru bagi produk yang telah ada saat ini, dan/atau penciptaan
organisasi baru. Proses entrepreneurial terdiri atas empat fase, yaitu:
1. Fase identifikasi dan evaluasi peluang.
2. Fase pengembangan rencana bisnis.
3. Fase penentuan sumberdaya yang diperlukan, dan
4. Fase pengelolaan usaha
Masing-masing fase tidaklah bersifat independel satu sama lain dan tidaklah
harus dilakukan oleh calon wirausaha secara berurutan, dalam arti tidak harus selalu
fase berikutnya dilakukan setelah fase sebelumnya selesai. Sebagai contoh; saat berada
pada fase ke 1, seorang wirausahawan akan sukses melakukan identifikasi dan
mengevaluasi peluang jika dia telah memiliki keinginan kuat tentang bentuk usaha apa
yang akan dikelolanya pada fae ke 4.
H.S. Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 3
BAB 1. Membangun Jiwa Kewirausahaan 2021
B. Karakteristik Jiwa Wirausaha
Karakteristik Jiwa Wirausaha yang harus dimiliki dan dikembangkan antara lain:
1) Percaya diri
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini
merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan
suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu kepercayaan diri
memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan.
Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan
kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.
2) Berorientasi pada tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan
dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan
berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai. Untuk memulai
diperlukan niat dan tekad yang kuat, serta karsa yang besar. Sekali sukses atau
berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya semakin
maju dan semakin berkembang.
3) Keberanian mengambil resiko
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai
utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan
sukar memulai atau berinisiatif. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai
usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan.
Dengan demikian, keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai
kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan
realistik. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan
tugas-tugasnya secara realistik. Artinya, wirausaha menyukai tantangan yang
sukar namun dapat dicapai. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah
karena tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin
berhasil.
4) Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepernimpinan,
kepeloporan, keteladanan. la selalu ingin tampil berbeda lebih dulu lebih
menonjol. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan keinovasiannya, ia
selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat,
lebih dulu dan segera berada di pasar.
5) Berorientasi ke masa depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif
dan pandangan ke masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang jauh ke masa
depan, maka selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang
sudah ada sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah
untuk mencari peluang dan tantangan demi pembaharuan masa depan.

H.S. Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 4


BAB 1. Membangun Jiwa Kewirausahaan 2021
Pandangan yang jauh ke depan, membuat wirausaha tidak cepat puas dengan
karsa dan karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab itu, ia selalu
mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
6) Kreatif dan inovatif
Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new things) dan
keinovasian adalah melakukan sesuatu yang baru (doing new things).
Kreatifitas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide baru dan untuk
menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan mencari peluang.
Keinovasian diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam
rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk mempertinggi dan
meningkatkan taraf hidup. Oleh karena itu, kewirausahaan adalah berpikir dan
bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara
baru.
7) Memiliki 8 K
a. Keuletan
b. Ketabahan
c. Ketekunan
d. Kejujuran
e. Kedisiplinan
f. Ketulusan
g. Keikhlasan
h. Kesopanan
Menurut Kasmir (2009) bahwa seorang pengusaha dan seluruh karyawannya harus
memiliki sikap dan perilaku sebagai berikut:
1. Jujur dalam bertindak dan bersikap
2. Rajin, tepat waktu dan tidak malas
3. Selau murah senyum
4. Lemah lembut dan ramah tamah
5. Sopan santun dan hormat
6. Selalu ceria dan pandai bergaul
7. Fleksibel dan suka menolong pelanggan
8. Serius dan memiliki rasa tanggung jawab
9. Rasa memiliki perusahaan yang tinggi.

C. Pengusaha, wirausaha, dan penemu


Tidak semua pengusaha adalah wirausahawan. Sebagai contoh seorang
pengusaha yang karena ia memiliki saham disuatu perusahaan dan memiliki koneksi
tertentu dengan pejabat pemerintah sehingga ia memperoleh fasilitas-fasilitas istimewa
baik dalam memenangkan tender maupun kemudahan dalam perizinan bukanlah
seorang wirausahawan.
Orang tersebut tidak lebih hanyalah seorang pengusaha/pedagang. Kita dapat
mengambil contoh pengusaha air minum dalam kemasan dengan merk Aqua, Bapak
Tirto Utomo. Dia dapat dikatakan seorang wirausahawan karena ia melakukan
terobosan dalam usaha baru air minum dalam kemasan yang pada saat itu dikuasai oleh
minuman bersoda dan beralkohol. Pada awal berdirinya perusahaan Aqua banyak orang
mempertanyakan mengapa air tawar diperjual belikan yang biasanya di Indonesia dapat

H.S. Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 5


BAB 1. Membangun Jiwa Kewirausahaan 2021
diminta dengan gratis, tetapi usaha tersebut ternyata berhasil bahkan kini banyak
perusahaan lain yang mengikutinya.
Wirausaha berbeda dengan penemu (inventor) yaitu orang yang menemukan
sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia, misalnya Thomas Alpha Edison
menemukan listrik. Einstein menemukan atom, dan lainnya. Mereka tidak dapat disebut
wirausahawan jika penemuannya tersebut tidak ditransformasikan oleh mereka sendiri
ke dalam dunia usaha. Wirausahawan adalah orang yang yang memanfaatkan penemuan
tersebut ke dalam dunia usaha.
D. Wirausahawan dan Manajer
Wirausahawan berbeda dengan manajer. Meskipun demikian tugas dan perannya
dapat saling melengkapi. Seorang wirausahawan yang membuka suatu perusahaan harus
menggunakan keahlian manajerial (manajerial skills) untuk mengimplementasikan
visinya. Dilain pihak seoarng manajer harus menggunakan keahlian dari wirausahawan
(entrepreneurial skill) untuk mengelola perubahan dan inovasi.
Menurut Kao (1989), secara umum posisi wirausahawan adalah menempatkan
dirinya terhadap risiko atas guncangan-guncangan dari perusahaan yang dibangunnya
(venture). Wirausahawan memiliki risiko atas finansialnya sendiri atau finansial orang
lain yang dipercayakan kepadanya dalam memulai suatu. Ia juga berisiko atas
keteledoran dan kegagalan usahanya. Sebaliknya manajer lebih termotivasi oleh tujuan
yang dibebankan dan kompensasi (gaji dan benefit lainnya) yang akan diterimanya.
Seorang manajer tidak toleran terhadap sesuatu yang tidak pasti dan membingungkan
dan kurang berorientasi terhadap resiko dibandingkan dengan wirausahawan. Manajer
lebih memilih gaji dan posisi yang relatif aman dalam bekerja.
Wirausahawan lebih memiliki keahlian intuisi dalam mempertimbangkan suatu
kemungkinan atau kelayakan dan perasaan dalam mengajukan sesuatu kepada orang
lain. Dilain pihak, maner memiliki keahlian yang rational dan orientasi yag terperinci
(rational and detailed-oriented skills).
Wirausahawan adalah orang yang berani menjadi pemula, yang memulai dari
aktivitas “kelas ringan” atau dari aktivitas yang tidak biasa dipikirkan orang lain.
Seorang wirausahawan mempunyai kepekaan khusus terhadap peluang yang
diciptakan melalui terobosan inovasi untuk mendapatkan nilai tambah (added value).
Wirausahawan tidak pernah menunggu peluang muncul, tetapi menciptakan
adanya peluang, yang dapat diterapkan secara sistematis dalam tindakan nyata berupa
bentuk produk atau jasa yang dibutuhkan orang banyak.
E. Pola Pikir Kewirausahaa
 Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantang
hidup untuk memperoleh memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang
mungkin dihadapi.
 Ilmu kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan sehingga setiap individu
memiliki peluang untuk tampil sebagai seorang wirausahawan
(entrepreneur).
 Pola pikir kewirausahaan adalah alat mental untuk membuat perubahan di
mana seorang wirausahawan mampu melihat dan menganalisis peluang,

H.S. Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 6


BAB 1. Membangun Jiwa Kewirausahaan 2021
mamapu mengelola sumberdaya, mampu berinovasi dan memberikan nilai
baru pada sebuah produk.
F. Manfaat Mempelajari Kewirausahaan
Mempelajari pengetahuan dan praktek kewirausahaan mempunyai beberapa
manfaat. Manfaat tersebut akan memberikan kita pilihan karir untuk berperan menjadi:
1. Wirausahawan (entrepreneurs)
2. Wiramanajer (intrapreneurs)
3. Wirakaryawan (innopreneurs)
4. Ultramanajer (ultrapreneur)
5. Pendidik/ Pemikir
Jika wirausahawan adalah orang yang menjalankan usahanya sendiri,
wiramanajer adalah orang yang memiliki kemampuan sebagai wirausahawan tetapi
tidak menjalankan usaha sendiri melainkan menjalankan usaha atau memimpin usaha
orang lain.
Wiramanajer adalah manajer yang meng-implementasikan ide-ide
wirausahawan menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi organisasi/perusahaan
(pinchott III, 1985). Tanri Abeng yang pernah menjadi manajer Bakri Group dan PT
Multi Bintang adalah contoh seorang wiramanajer yang berhasil.
Wirakaryawan adalah para karyawan yang memiliki kemampuan sebagai
wirausahawan tetapi karena sebab-sebab tertentu mereka memilih untuk bekerja di suatu
perusahaan/organisasi. Mereka adalah karyawan dari segala lapisan manajemen yang
dapat meng-implementasikan ide-ide yang inovatif di dalam struktur perusahaan yang
ada (Lynn dan Lynn, 1992).
Ultramanajer. Adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk membuka
bidang usaha baru di berbagai tempat dengan pendekatan yang inovatif.
Pendidik/pemikir. Belajar kewirausahaan dapat pula dimanfaatkan untuk
menjadi pendidik atau pemikir dalam kewirausahaan. Mereka adalah orang-orang yang
mempelajari kewirausahaan tetapi bukan bermaksud untuk menjadi pelaku yang
berhubungam dengan kewirausahaan, melainkan untuk kepentingan pendidikan atau
menganalisis sesuatu yang membutuhkan pengetahuan tentang kewirausahaan.
Manfaat wirausaha
1. Membuka lapangan kerja baru, sehingga bisa mengurangi jumlah
pengangguran.
2. Sebagai generator pembangunan lingkungan di bidang produksi, distribusi,
pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan sebagainya.
3. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial
sesuai dengan kemampuannya.
4. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, dan
tekun dalam menghadapi pekerjaan.
5. Memberi contoh kepada orang lain, bagaimana kita harus bekerja keras.
6. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.
G. Ruang Lingkup Kewirausahaan Pertanian

H.S. Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 7


BAB 1. Membangun Jiwa Kewirausahaan 2021
Kewirusahaan yaitu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan,
dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang
dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Menurut Thomas W. Zimmerer,
Kewirausahaan adalah hasil dari suatu proses disiplin serta proses sistematis penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
Ruang lingkup kewirausahaan pertanian meliputi:
1. Lapangan Agraris
Ruang lingkup dalam lapangan agraris ini mencakup beberapa kegiatan
kewirausahaan dalam berbagai macam sektor, seperti:
 Pertanian Tanaman Pangan
 Pertanian Tanaman Hortikultura
 Perkebunan
 Kehutanan
Misalnya seperti petani yang menanam padi, kemudian setelah beberapa
lama maka panen, dan setelah itu petani tersebut menjual gabah atau
berasnya.
Selain itu juga ada petani yang menanam tanamannya dikebun-kebun,
setelah panen maka hasil dari apa yang ditanam itu dijual ke pasar. Hasil-
hasil dari perkebunan misalnya seperti teh, kopi, kelapa sawit, rempah-
rempah, dll.
2. Lapangan Perikanan
Dalam ruang lingkup perikanan terbagi menjadi beberapa sektor, seperti:
 Pemeliharaan ikan
 Penetasan ikan
 Makanan Ikan
 Penganggutan Ikan
Untuk pemeliharaan dan penetasan ikan, kita mungkin sudah familiar, baik
itu jenis ikan air tawar maupun ikan air laut. Contoh yang banyak kita
jumpai adalah untuk ikan lele, ikan mas, ikan tuna, dan yang lainnya.
Untuk makanan ikan, usahanya bisa berupa pembuatan makan ikan seperti
pelet dan yang lainnya. Sedangkan untuk pengangkutan ini bisa berupa jasa
antar (distribusi) untuk ikan-ikan atau lainnya yang akan diperjualbelikan.
3. Lapangan Peternakan
Pada lapangan peternakan, ruang lingkupnya bisa berupa:
 Ternak ruminansia besar
 Ternak ruminansia kecil
 Ternak unggas dan aneka ternak

H.S. Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 8


BAB 1. Membangun Jiwa Kewirausahaan 2021
Untuk bangsa burung dan unggas sendiri misalnya seperti ayam, bebek,
burung, dan yang lainnya. Sedangkan untuk bangsa binatang menyusui
seperti misalnya kambing, domba, sapi, kerbau, unta, dan yang lainnya.
4. Lapangan Perindustrian dan Pengolahan
Untuk lapangan perindustrian, terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
 Industri besar.
 Industri menengah.
 Industri kecil
Dan untuk lapangan pengolahan terbagi juga menjadi beberapa bagian,
yaitu:
 Pengolahan hasil pertanian.
 Pengolahan hasil perkebunan.
 Pengolahan hasil perikanan.
 Pengolahan hasil peternakan.
 Pengolahan hasil kehutanan.
5. Lapangan Perdagangan
Dalam lapangan perdagangan ini terbagi menjadi beberapa sektor, yaitu:
 Sektor pedagang besar.
 Sektor pedagang menengah.
 Sektor pedagang kecil.
6. Lapangan Pemberian Jasa.
Ruang lingkup yang terdapat dalam lapangan pemerian jasa meliputi:
 Sebagai pedagang perantara.
 Sebagai pemberi kredit.
 Sebagai pengusaha angkutan.
 Sebagai pemberi pelatihan dan konsultan
 Sebagai pengusaha auransi, pergudangan, perbengkelan, koperasi,
dan lain sebagainya.

1.4. RANGKUMAN
Kewirausahaan merupakan kemampuan melihat dan menganalisis peluang,
mengelola sumberdaya yang dibutuhkan untuk melakukan proses penciptaan sesuatu
yang baru dan berbeda serta berani mengambil risiko untuk meningkatkan kesejahteraan
individu dan orang lain.
Ada 6 (enam) konsep kewirausahaan yang harus diketahui para calon
wirausahawan. Ke enam konsep kewirausahaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kelincahan / Agility
2. Daya tahan (Eundurance)
3. Kecepatan
4. Kelenturan

H.S. Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 9


BAB 1. Membangun Jiwa Kewirausahaan 2021
5. Kekuatan, dan
6. Kemandirian.
Kewirausahaan adalah sebagai proses dalam mengupayakan sebuah usaha baru,
baik itu berupa produk baru yang akan diluncurkan ke dalam pasar, memasuki pasar
baru bagi produk yang telah ada saat ini, dan/atau penciptaan organisasi baru. Proses
entrepreneurial terdiri atas empat fase, yaitu 1). Fase identifikasi dan evaluasi peluang;
2) Fase pengembangan rencana bisnis; 3) Fase penentuan sumberdaya yang diperlukan,
dan 4) Fase pengelolaan usaha.
Karakteristik Jiwa Wirausaha yang harus dimiliki dan dikembangkan antara lain:
adalah; 1) Percaya diri; 2) Berorientasi pada tugas dan hasil; 3) keberanian mengambil resiko;
4) kepemimpinan; 5) berorientasi ke masa depan; 6) kreatif dan inovatif; dan 7) memiliki 8 K
(Keuletan; Ketabahan; Ketekunan; Kejujuran; Kedisiplinan; Ketulusan; Keikhlasan; Kesopanan)
Pola Pikir Kewirausahaan yang harus dikembangkan adalah:
 Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang
nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantang
hidup untuk memperoleh memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang
mungkin dihadapi.
 Ilmu kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan sehingga setiap individu
memiliki peluang untuk tampil sebagai seorang wirausahawan
(entrepreneur).
 Pola pikir kewirausahaan adalah alat mental untuk membuat perubahan di
mana seorang wirausahawan mampu melihat dan menganalisis peluang,
mamapu mengelola sumberdaya, mampu berinovasi dan memberikan nilai
baru pada sebuah produk.
Mempelajari pengetahuan dan praktek kewirausahaan mempunyai beberapa
manfaat. Manfaat tersebut akan memberikan kita pilihan karir untuk berperan menjadi
a) Wirausahawan (entrepreneurs); atau b) Wiramanajer (intrapreneurs); atau c)
Wirakaryawan (innopreneurs); atau d) Ultramanajer (ultrapreneur); atau e) Pendidik/
Pemikir
Ruang lingkup kewirausahaan pertanian meliputi; a) lapangan agraris; b)
lapangan peternakan; c) lapangan perikanan; d) lapangan perindustrian dan pengolahan;
e) lapangan perdagangan; f) lapangan pemberian jasa.

1.5. TUGAS MAHASISWA


Lakukan pengenalan diri sendiri dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tulislah 5 – 10 hal-hal yang baik dari diri Anda menurut pendapat Anda
sendiri, dan 5 – 10 hal-hal buruk pada diri Anda menurut pendapat Anda
sendiri.
2. Pilihlah dua orang teman yang paling akreb dengan Anda. Mintalah 2 teman
Anda tersebut menuliskan 5 – 10 hal-hal yang yang ada pada diri Anda dan 5
– 10 hal-hal yang buruk yang ada pada diri Anda menurut mereka (harus
diungkapkan secara jujur).
3. Kumpulkan hasil yang Anda tulis dengan yang teman Anda tulis, dan
tuangkan dalam tabel berikut.

H.S. Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 10


BAB 1. Membangun Jiwa Kewirausahaan 2021

4.
5. Keterangan
 Jumlah yang sama adalah penjumlahan dari hal-hal yang sama
antara yang Anda tulis dan yang teman Anda tulis.
 Jumlah tambahan adalah semua hal yang ditulis teman Anda
dikurangi jumlah yang sama.
 Jumlah kurangan adalah semua hal yang Anda tulis dikurangi
jumlah yang sama.
6. Buatlah kotak Johary Window, sebagai berikut

7. Masukkan jumlah yang sama pada kuadran OPEN AREA; jumlah tambahan
pada kuadran BLIND AREA; dan jumlah kurangan pada kuadran HIDDEN
AREA
8. Penjelasan
 Kuadran Pertama disebut OPEN AREA adalah bagian diri dimana
baik diri sendiri maupun orang lain mengetahuinya.
 Kuadran kedua disebut BLIND AREA yaitu bagian diri yang
dikenali orang lain tetapi diri sendiri tidak menghiraukannya.
 Kuadran ke tiga disebut HIDDEN AREA yaitu beberapa hal yang
kita sembunyikan dari orang lain.

H.S. Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 11


BAB 1. Membangun Jiwa Kewirausahaan 2021
 Kuadran ke empat disebut UNKNOWN AREA yaitu bagian diri
yang baik secara sadar maupun tidak sadar tidak diketahui baik oleh
diri sendiri maupun orang lain.
9. Diskusikan dengan kelompok Anda, dan jawab pertanyaan di bawah ini.
 Apa manfaat konsep Johari Window dalam menumbuhkan jiwa
wirausaha ?
 Supaya jiwa wirausaha seseorang bisa tumbuh dan berkembang,
kuadran mana yang harus diperluas? Mengapa ? Jelaskan.
 Jelaskan berbagai teknik yang bisa dilakukan untuk memperluas
kuadran tersebut.

1.6. LATIHAN
1. Mengapa kewirausahaan penting bagi perekonomian suatu bangsa ?
2. Apakah yang dimaksud dengan kewirausahaan dan jelaskan bagaimana
proses kewirausahaa (entrepreneurial) itu ?
3. Karakteristik apa sajakah yang membedakan seorang wirausahawan dengan
pengusaha, manajer, dan penemu.
4. Jelaskan pola pikir kewirausahaan yang harus dikembangkan di masa
sekarang ?
5. Sebutkan dan jelaskan konsep kewirausahaan.
6. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup kewirausahaan pertanian.

1.7. REFERENSI
Arman Hakim Nasution, dkk (2007), Entrepreneurship,Membangun Spirit
Teknopreneurship, Pener bit Andi Yogyakarta.
Alma Buchari ( 2005), Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum; Penerbit
Alfabeta, Bandung
Benedicta Prihatin Dwi Riyanti (2003), Kewirausahaan Dari Sudut Pandang
Psikologi Kepribadian, Grassindo, Jakarta.
Craig Hall (2001), The Responsible Entrepreneur : How to Make Money and Make
a Difference, Career Press 3 Tice Rd, Franklin Lakes, USA.
David E. Rye (1995), The Vest Pocket Entrepreneur, Everything You Need to Start
and Run Your Own Business, Prentice-Hall, Inc, Englewood Cliffs, NJ.
David Osborne dan Ted Gaebler (1992), Mewirausahakan Birokrasi Reinventing
Government, Mentransformasi Semangat Wirausaha ke dalam Sektor
Publik, PPM, Seri Umum No. 17, Jakarta.

H.S. Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 12


BAB 1. Membangun Jiwa Kewirausahaan 2021
Dion Alexander Nugraha (2008), 8 Revolusi Sikap Menjadi Entrepreneur, Penerbit
PT Elex Media Komputindo,, Kompas Gramedia,Jakarta.
Fitri Rasmita, dkk ((2009), Pintar Soft Skills Membentuk Pribadi Unggul, Baduose
Media.
Gede Prama (2004), Catatan Konsultan, Sukses dan Sukses, Sukses di Perjalanan,
Sukses di Tempat Tujuan, Diterbitkan PT Elex Media Kpmputindo
Kelompok Gramedia, Jakarta.
Husain Syahatah dan Siddiq Muh. Al-Amin Adh-Dhahir (2005), Transaksi dan
Etika Bisnis Islam, Visi Insani Publishing, Jakarta.
Kasmir; (2009); Kewirausahaan ; PT. Raja Grafindo Persada; Jakarta’
Slamet F, dkk (2016); Dasar-Dasar Kewirausahaan Teori dan Praktik; Penerbit
Indeks, Jakarta.
William D. Bygrave (1996), The Portable MBA Entrepreneurship, Binarupa Aksara,
Jakarta.
Yopi Hendra & Deny Riana (2008), Spiritual Entrepreneur, MQS Publishing,
KPAD Geger Kalong, Bandung.

Ooo0ooO

H.S. Sutoyo: Kewirausahaan Pertanian 13

Anda mungkin juga menyukai