Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif


yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya
krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa,
persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai
manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, ciri-ciri dan
karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian nasional.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Apakah pengertian wiraswasta ?
b. Apakah Unsur penting dalam wiraswasta ?
c. Apakah Lima tipe pokok wiraswasta ?
d. Apakah Kelebihan dan ciri-ciri wiraswasta ?
e. Apakah Pengertian Wirausaha ?
f. Apakah Tujuan Kewirausahaan ?
g. Apakah Manfaat Kewirausahaan ?
h. Apakah Perbedaan antara wirausaha dengan wiraswasta ?
i. Bagaimana Ruang Lingkup Kewirausahaan ?
j. Apakah Faktor Penyebab Keberhasilan Kewirausahaan ?
k. Apakah Faktor Penyebab Kegagalan Kewirausahaan ?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
a. Apakah pengertian wiraswasta ?
b. Apakah Unsur penting dalam wiraswasta ?
c. Apakah Lima tipe pokok wiraswasta ?
d. Apakah Kelebihan dan ciri-ciri wiraswasta ?
e. Apakah Pengertian Wirausaha ?
f. Apakah Tujuan Kewirausahaan ?
g. Apakah Manfaat Kewirausahaan ?
h. Apakah Perbedaan antara wirausaha dengan wiraswasta ?
2

i. Bagaimana Ruang Lingkup Kewirausahaan ?


j. Apakah Faktor Penyebab Keberhasilan Kewirausahaan ?
k. Apakah Faktor Penyebab Kegagalan Kewirausahaan ?
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian wiraswasta
Pengertian wiraswasta dan menurut para ahli lengkap – Wiraswasta adalah orang yang
memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang
diperlukan untuk mengambil keuntungan darinya serta mengambil tindakan yang tepat, guna
memastikan kesuksesan. Itulah pengertian wiraswasta secara umum. Atau definisi wiraswasta
yang lainnya yaitu orang yang memiliki pribadi hebat, produktif, dan kreatif. Melaksanakan
kegiatan perencanaan berasal dari idenya sendiri, lalu mengembangkan kegiatannya dengan
menggunakan tenaga orang lain dan selalu berpegang pada nilai-nilai disiplin dan kejujuran yang
tinggi.
Berikut ini pengertian wiraswasta menurut beberapa ahli :
1. Menurut Sumahawijaya [1980]: wiraswasta memuat sifat keberanian, keutamaan,
keteladanan, dan semangat yang bersumber dari kekuatan sendiri.
2. Menurut Suryo [1986]: mengatakan bahwa secara definitif wiraswastawan adalah orang
yang memiliki sifat mandiri, berpandangan jauh, kreatif, inovatif, tangguh & berani
menanggung resiko dalam pengelolaan usaha & kegiatan yang mendatangkan keberhasilan.
3. Menurut Suhadi [1985]: mengemukakan bahwa wiraswasta memuat sejumlah karakteristik
seperti percaya pada kemampuan diri sendiri, berpandangan luas jauh ke depan,
mempunyai keuletan mental, lincah dalam berusaha.
B. Unsur penting dalam wiraswasta
Dalam wiraswasta terdapat beberapa unsur penting yang satu sama lainnya saling
terkait atau terhubung. Unsur-unsur tersebut yaitu seperti:
1. Unsur pengetahuan, mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki oleh seseorang. Biasanya
unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang yang bersangkutan.
2. Unsur keterampilan, pada umumnya didapatkan melalui latihan atau pengalaman kerja
nyata. Biasanya wiraswastawan yang dilengkapi dengan keterampilan yang tinggi, akan
memiliki tingkat keberhasilan yang relatif tinggi pula.
3. Unsur kewaspadaan, merupakan paduan antara unsur pengetahuan dan sikap mental dalam
menghadapi keadaan yang akan terjadi ataupun yang akan datang. Kewaspadaan
berhubungan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang
mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.
4

C. Lima tipe pokok wiraswasta


1. Wiraswasta sebagai orang vak, “captain of industry”, di suatu bidang tertentu,
dimana ia membaktikan prestasi teknik dan mengadakan penemuan ataupun peniruan.
Yang menjadi perhatian utamanya adalah aspek teknik dari usaha yang dijalankannya,
sedangkan langganan diperolehnya tidak secara disengaja tetapi melalui mutu barang
dan/atau mutu prestasinya.
2. Wiraswasta sebagai orang bisnis, yang terus menerus secara tekun menganalisa
kebutuhan dan selera masyarakat, menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru melalui
reklame. Yang menjadi perhatian dan keprihatinan utamanya adalah angka dan grafik
penjualan dan karenanya juga barang (produksi) yang mempunyai masa depan yang
cerah.
3. Wiraswasta sebagai orang uang, yang mengumpulkan dan menyalurkan dana,
mendirikan konsern-konsern, yang pada pokoknya bergerak di pasaran uang dan modal.
4. Wiraswasta sebagai social engineer, pengusaha yang berusaha mengikat para
pekerjanya melalui berbagai karya sosial (welfareworks), baik atas pertimbangan moral
ataupun berdasarkan perhitungan zakelijk, yaitu mengelakkan kerugian yang
diakibatkan pertukaran personil yang terlalu kerap dan cepat.
5. Wiraswasta sebagai manajer, yang memajukan usahanya dengan menggunakan
pengetahuan-pengetahuan bisnis modern dan memperhitungkan sepenuhnya azas
efisiensi. Disini usaha meraih keuntungan tidak lagi sinonim dengan usaha mencapai
pendapatan yang sebesar mungkin bagi si pengusaha, sebab alam pribadi pengusaha
terpisah dari alam usaha itu sendiri.

Kita mengharapkan secara nasional, kita memiliki bangsa yang kelak dapat
berdiri penuh atas nilai-nilai kepribadian yang bermutu tinggi. Jadi kewiraswastaan
terdiri dari 3 bagian pokok yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya, yaitu:
1. Sikap mental wiraswasta
2. kewaspadaan mental wiraswasta
3. Keahlian dan keterampilan wiraswasta
Bagian ke-3 ini telah banyak didapatkan dari pendidikan sekolah-sekolah yang
ada. Akan tetapi, bagian ke-1 dan ke-2 masih memerlukan banyak waktu dan pemikiran
untuk mengembangkannya.
Khususnya untuk masyarakat pedesaan, yang tingkat pendidikan formalnya
hanya rata-rata sampai dengan Sekolah Dasar, maka pendidikan kewiraswastaan ini
harus secara penuh diberikan untuk tiga unsur di atas. Dorongan untuk memajukan
wiraswasta adalah seperti sebuah mobil yang tidak punya dinamo. Bila sang mobil
didorong-dorong maka ia akan berjalan. Akan tetapi, begitu berhenti didorong, maka
mobil pun berhenti. Bukankah yang kita perlukan dinamo? Dinamo yang dimaksudkan
adalah daya penggerak diri.
Jadi, setiap orang harus kita berikan dinamo itu agar dia dapat berjalan sendiri
tanpa perlu didorong. Demikianlah peranan pendidikan kewiraswastaan dalam
memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Dengan kata lain,
bahwa untuk menjadikan jumlah penduduk yang besar menjadi modal pembangunan
adalah melalui pendidikan kewiraswastaan. (Suparman Sumahamijaya).
Moh. Said Reksohadiprodjo menulis, bilamana istilah wiraswasta diterima wira
atau prawira berarti apa yang bersifat mulia atau luhur, dan swasta yang biasanya
digunakan untuk menyatakan pihak bukan pemerintah, sebenarnya berarti
5

kemampuan untuk berdiri (=sta) atas kekuatan sendiri (=swa), jadi kemampuan untuk
berdikari, otonom, berdaulat atau merdeka lahir batin.
Jadi seorang wiraswasta adalah seorang usahawan yang di samping mampu
berusaha dalam bidang ekonomi umumnya dan niaga khususnya secara tepat guna
(tepat dan berguna, efektif dan efisien), juga berwatak merdeka lahir batin serta
berbudi luhur. Gambaran ideal manusia wiraswasta adalah orang yang dalam keadaan
bagaimanapun daruratnya, tetap mampu berdiri atas kemampuan sendiri untuk
menolong dirinya keluar dari kesulitan yang dihadapinya, termasuk mengatasi
kemiskinan tanpa bantuan instansi pemerintah atau instansi sosial. Dan dalam keadaan
yang biasa (tidak darurat) manusia-manusia wiraswasta bahkan akan mampu
menjadikan dirinya maju, kaya, berhasil lahir dan batin, karena mereka mempunyai
kelebihan.

D. Kelebihan dan ciri-ciri wiraswasta

Kelebihan seorang wiraswasta


a. Tahu apa maunya, dengan merumuskannya, merencanakan upayanya, dan
menentukan program batas waktu untuk mencapainya.
b. Berpikir teliti dan berpandangan kreatif dengan imajinasi konstruktif.
c. Siap mental untuk menyerap dan menciptakan kesempatan serta siap mental
dan kompetensi untuk memenuhi persyaratan kemahiran mengerjakan
sesuatu yang positif.
d. Membiasakan diri bersikap mental positif maju dan selalu bergairah dalam
setiap pekerjaan.
e. Mempunyai daya penggerak diri yang selalu menimbulkan inisiatif.
f. Tahu mensyukuri dirinya, waktu dan mensyukuri lingkungannya.
g. Bersedia membayar harga kemajuan, yaitu kesediaan berjerih payah.
h. Memajukan lingkungan dengan menolong orang lain, agar orang lain dapat
menolong dirinya sendiri.
i. Membiasakan membangun disiplin diri, bersedia menabung dan membuat
anggaran waktu dan uang.
j. Selalu menarik pelajaran dari kekeliruan, kesalahan dan pengalaman pahit,
serta berprihatin selalu.
k. Menguasai salesmanship (kemampuan jual), memiliki kepemimpinan, dan
kemampuan memperhitungkan resiko.
l. Mereka berwatak maju dan cerdik, seta percaya pada diri sendiri.
m. Mampu memusatkan perhatiannya terhadap setiap tujuannya.
n. Berkepribadian yang menarik, memahami seni berbicara dan seni bergaul.
o. Jujur, bertanggung jawab, ulet, tekun dan terarah.
p. Memperhatikan kesehatan diri, tidak suka begadang, jangan menjadi perokok
berat, tidak minum alkohol, dan narkotik.
q. Menjauhkan diri dari sifat iri, dengki, rakus, dendam, takut disaingi, khawatir
dan ragu-ragu (hambatan yang dibuat sendiri).
r. Tunduk dan bersyukur kepada Tuhan YME untuk mendapatkan ridhonya,
beriman dan memperhatikan hukum Allah, peraturan dan hukum yang berlaku
sebagai pedoman. (Suparman Sumahamijaya).
6

s. Seorang wiraswasta ialah seseorang yang memiliki pribadi hebat, produktif,


kreatif, melaksanakan kegiatan perencanaan bermula dari ide sendiri,
kemudian mengembangkan kegiatannya dengan menggunakan tenaga orang
lain dan selalu berpegang pada nilai-nilai disiplin dan kejujuran yang tinggi.
t. Jika ada orang melaksanakan usaha, mencapai kemajuan sebagian besar
melalui KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) atau hanya sebagai calo, tukang
catut, maka dia itu tak tergolong wiraswasta sejati, bisnis seperti ini akan
mengalami kehancuran pada waktunya.

ciri-ciri seorang wiraswasta ialah:


a. perilaku orangnya terpuji, disiplin, jujur, tekun.
b. Berani menanggung resiko dengan penuh perhitungan yang matang.
c. Mempunyai daya kreasi, motivasi dan imajinasi.
d. Hidup efisien, tidak boros, tidak pamer kekayaan (demonstration effect).
e. Mampu menarik orang lain, karyawan untuk bekerjasama.
f. Mampu menganalisa, melihat peluang-peluang.

E. Pengertian Wirausaha
Wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan
segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta
mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.
Beberapa pengertian wirausaha adalah sebagai Berikut :
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama dengan
wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
2. Wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya untuk
melakukan inovasi atau kombinasi-kombinasi yang baru untuk sebuah inovasi.
3. Wirausaha, yaitu melakukan sebuah proses yang disebut creative destruction
(pengrusakan yang kreatif) untuk menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna
menghasilkan nilai yang lebih tinggi, sehingga inti dari keterampilan wirausaha adalah
kreativitas.
4. Wirausaha adalah orang yang berani mengusahakan suatu pekerjaan baik untuk diri
sendiri ataupun untuk orang lain.
5. Menurut Richard Cantillon (1755), entrepreneurial is an innovator and individual
developing something unique and new (wirausaha adalah seorang penemu dan
individu yang membangun sesuatu yang unik dan baru).
7

6. Menurut J.B Say (1803), wirausaha adalah pengusaha yang mampu mengelola
sumber-sumber daya yang dimiliki secara ekonomis (efektif dan efisien) dan tingkat
produktivitas yang rendah menjadi tinggi.
7. Menurut Dan Stein dan Jhon F.Burgess (1993), wirausaha adalah orang yang
mengelola, mengorganisasikan, dan berani menanggung segala resiko untuk
menciptakan peluang usaha dan usaha baru.
8. Menurut Schumpeter (dalam Bygrave, 1996), wirausaha adalah seorang yang
memperoleh peluang dan menciptakan organisasi untuk mengejar peluang tersebut.
9. Menurut Mas’ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz (2004), wirausaha adalah
seorang inovator yang mampu mengubah kesempatan menjadi sebuah ide yang bisa
di jual, dapat memberikan nilai tambah melalui upaya, waktu, biaya, serta kecakapan
dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Contoh Wiraswasta yang Mudah di Jalani. Ada banyak macam jenis wiraswasta yang
bisa Anda jalani, tapi tidak semuanya bisa dilakukan dengan mudah. Berikut adalah
beberapa usaha wiraswasta yang bisa dijalani.
1. Jasa Laundry
Jasa laundry baru baru ini telah menjamur hingga pelosok desa, bukan hanya peluang
usaha yang menjanjikan penghasilannya pun tidak main main. Untuk memulai jasa
laundry langkah pertama yang harus dilakukan adalah membeli peralatan mesin cuci
dan juga setrika. Dengan menggunakan kedua alat tersebut Anda sudah bisa
membuka jasa laundry. Untuk memulainya Anda bisa mengerjakan sendiri karena
memang ini adalah wiraswasta secara mandiri. Tapi, ketika jasa laundry ini
berkembang, Anda bisa merekrut seorang karyawan yang bisa membantu pekerjaan,
apalagi jika banyak yang melaundry kan. Jika usaha Anda ini berkembang menjadi
besar, Anda pun bisa mulai mempercayakan jasa laundry tersebut kepada beberapa
orang karyawan.
2. Kuliner
Selama manusia butuh makan maka bisnis dibidang kuliner akan tetap jalan, begitulah
prinsip usaha di bidang kuliner. Nyatanya, setiap manusia tiap harinya selalu
membutuhkan makan jadi usaha kuliner pasti akan selalu kontinu atau terus hidup.
Usaha kuliner bisa Anda lakukan dengan modal kecil atau modal besar. Jika awal
permulaan usaha bisnis dilakukan dengan membuat kuliner makanan ringan, Anda
bisa menitipkannya di toko atau di warung warung sekitar. Jika, Anda memiliki modal
8

yang besar, Anda bisa membuka sebuah kafe atau restoran yang menargetkan
kalangan menengah keatas atau sesuai dengan tempat ruang lingkup Anda usaha.
3. Depo Isi Ulang Air Minum
Saat ini belum banyak depo isi ulang air minum, jadi usaha jenis ini masih besar
peluangnya untuk Anda kembangkan. Untuk memulai usaha ini memang
membutuhkan modal yang relatif besar karena untuk membeli peralatan filter air.
Selain itu, Anda juga harus siap selalu menjaga kebersihan peralatan atau mesin
sehingga Air tetap dalam keadaan yang bersih dan layak konsumsi.
4. Jasa Potong Rambut
Setiap harinya pasti ada orang yang akan memotong rambut, baik pegawai, pelajar
maupun anak anak . Dengan begitu, jasa potong rambut pasti akan tetap berjalan.
Untuk mendirikan potong rambut, Anda harus memiliki keahlian memotong rambut
terlebih dahulu. Ikuti gaya potong rambut terkini dan sedang tren, apalagi kaula muda
pasti ingin memiliki gaya rambut yang sedang ngetren. Supaya potong rambut Anda
sedikit berbeda dari yang lain, Anda bisa menambah fasilitas yang bisa memanjakan
para pelanggan.
F. Tujuan Kewirausahaan
Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkandi
Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan diberbagai kursus
bisnis. Di dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswadiajari dan ditanamkan sikap-sikap
perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang
berbakat. Agar lebih jelas, dibawah ini diuraikan tujuan dari Kewirausahaan, sebagai
berikut:
1. Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuankewirausahaan di
kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,handal, dan unggul.
4. Menumbuhkembangkan kesadaran dan'orientasi Kewirausahaanyang tangguh
dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.

G. Manfaat Kewirausahaan
Kewirausahaan memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:
1. Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan baru dalam
ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagi wirausahawan misalnya
: permintaan pelayanan sektor jasa meledak
2. Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak
barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
3. Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital, mesin fotokopi,
laser, power steering.
9

4. Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasional


menyediakan peluang kewirausahaan.

H. Perbedaan antara wirausaha dengan wiraswasta


Definisi wirausaha antaralain adalah seseorang yang dapat mendobrak sistem
ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan
menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang yang
berani menanggung resiko atas bisnis yang ia tekuni. Orang tersebut juga melihat
bahwa terdapat suatu peluang luar biasa dalam suatu bidang. Seseorang yang
mengorganisir dan menanggung resiko sebuah bisnis atau usaha.
Sedangkan pengertian wiraswasta adalah orang yang berani bersikap, berfikir dan
bertindak menurut kemampuan dan keberanian untuk menciptakan pekerjaan sendiri,
mencari nafkah dan berkarir dengan sikap mandiri. Seseorang yang memiliki dorongan
untuk menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan,
disertai modal dan resiko, serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan
pribadi atas usahanya tersebut.
Jadi perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta terletak pada sikap mental dan
suatu bentuk gerak usaha dari perwujudan sikap itu sendiri. Jelas bahwa wirausaha
merupakan suatu bentuk usaha sendiri. Artinya, orang yang berwirausaha pasti bekerja
sendiri, bukan bekerja pada orang lain. Sedangkan wiraswata merupakan suatu sikap
mental yang berani berdiri diatas kekuatan sendiri. Sikap ini bisa digunakan bagi
seorang karyawan yang bekerja ‘ikut orang’ atau bagi yang punya usaha sendiri.
Sebagian ahli mambedakan kedua istilah wirausaha dengan wiraswasta, tetapi
perbedaan itu dinilai tidaklah terlalu signifikan. Sehingga dalam banyak literatur, antara
istilah wiraswasta dan wirausaha sering berganti tempat alias artinya dianggap sama.
Bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kedua istilah tersebut tidak dibedakan
artinya atau dianggap sama. Perbedaan lain yang hampir mirip dengan contoh diatas
adalah kewirausahaan, wirausahawan, pengusaha dan swasta.

I. Ruang Lingkup Kewirausahaan


Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum,ruang lingkup
kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikansecara rinci ruang lingkup
kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
a. Lapangan agraris
· Pertanian
· Perkebunan dan kehutanan
b. Lapangan perikanan
· Pemeliharaan ikan
· Penetasan ikan
· Makanan ikan
· Pengangkutan ikan
c. Lapangan peternakan
· Bangsa burung atau unggas
· Bangsa binatang menyusui
d. Lapangan perindustrian dan kerajinan
· Industri besar
· Industri menengah
10

· Industri kecil
· Pengrajin

J. Faktor Penyebab Keberhasilan Kewirausahaan


a. Kerja keras.
Dalam menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang
menekuni bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk
selalu bekerja keras dan tekun.
b. Kerja sama dengan orang lain.
Sebagai makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada
orang lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada
orang lain.
c. Penampilan yang baik.
Penampilan adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh
karena itu, untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat
berperan.
d. Yakin, keyakinan.
Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa.
e. Pandai membuat keputusan.
f. Mau menambah pengetahuan.
Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya,
lingkungan sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
g. Pandai berkomunikasi.
Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).

K. Faktor Penyebab Kegagalan Kewirausahaan


a. Kurangnya dana untuk modal.
Tidak semua kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi
sebagian besar kegagalan itu ada karena kurangnya dana.
b. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada
tempatnya.
c. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang.
Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu disiapkan
sebelumnya.
d. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti(diteliti).
Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada
tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan
berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat
ditekuni dengan baik.
e.Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin, tekun,
sabar, dan jangan putus asa.
11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar
bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
D. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
e. Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira
usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.

Instruksi Presiden No.4/1995, wirausaha adalah semangat, sikap, perilaku, dan


kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar.

Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi dipandang
sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai koordinasi baru dalam
inovasi itu juga dapat menciptakan nilai tambah, yang berkaitan dengan oraganisasi.
Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi inovasi adalah mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Kombinasi baru itu dapat
merujuk pada produk jasa, proses kerja pasar, kebijakan dan sistem baru.
12

DAFTAR PUSTAKA

Isya Ansyari bloghttp://learnmine.blogspot.com/2013/05/makalah


kewirausahaan.html#ixzz34UZ4pb5v

Abdullah, Hobir. (1996). “wirausaha dan wiraswasta”. Jakarta : Erlangga.

Yusuf, Suhendra. (1994). Teori Terjemah.Bandung : Pustaka Jaya.

Anda mungkin juga menyukai