Anda di halaman 1dari 15

PENILAIAN POTENSI DIRI DALAM WIRAUSAHA

Dosen Pengampu : Alfi Amalia, SE.I, M.EI

Disusun oleh : Kelompok 2

1. Ladoni Simatupang (2201280061)


2. Ihza Mahira Nasution (2201280086)
3. Abeliya Amran (2201280078)
4. Lailaturrahmi (22012800101)
5. Darul Aman (2201280070)
6. Cyrilla Kara (2201280094)

FAKULTAS AGAMA ISLAM MBS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
T.A 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat kepada kita. Diantaranya, nikmat Kesehatan dan nikmat kesempatan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Penilaian
Potensi Diri Dalam Wirausaha”. Dan tak lupa juga, sholawat berangkaikan
salam kita hadiahkan kepada junjungan seluruh umat islam serta menjadi contoh
suri tauladan yang baik di muka bumi ini yaitu nabi Muhammad saw. Karena
beliaulah satu-satunya nabi yang mamou memberikan kepada kita syafaat di
akhir kelak nanti.
Dan penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun
tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak
berbanding linear dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah
maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan
mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja
dengan lulusan institusi pendidikan.
Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka
pengangguran. Sedangkan pengangguran adalah salah satu permasalahan
pembangunan yang sangat kritis khususnya di negara Indonesia termasuk di
daerah-daerah di pelosok nusantara. Salah satu solusinya adalah dengan
mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk
mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi
bagi dirinya, seringkali usaha mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain
yang direkrut sebagai karyawan ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya.
Adapun alasan-alasan seseorang untuk berwirausaha adalah sebagai berikut:
1. Alasan keuangan, untuk mencari nafkah, kaya, pendapatan tambahan
2. Alasan sosial, untuk memperoleh gengsi/status untuk dapat dikenal,
dihormati dan bertemu orang banyak
3. Alasan pelayanan, memberi pekerjaan pada masyarakat
4. Alasan pemenuhan diri, untuk menjadi mandiri, lebih produktif danuntuk
menggunakan kemampuan pribadi.
Semua alasan itulah yang mendorong seseorang untuk melakukan
terobosan dan memilih berwirausaha. Namun demikian pada prakteknya
tidaklah mudah memulai suatu usaha. Rasa takut yang berlebihan akan
kegagalan dan kerugian seringkali menghantui jiwa seseorang ketika akan
memulai usahanya. Keberanian untuk memulai merupakan modal utama yang
harus dimilki seseorang untuk terjun dalam dunia usaha. Namun itu saja tidak
cukup, keberanian tanpa disertai perhitungan dan kemampuan berwirausaha
seringkali menjerumuskan kita ke dalam situasi kegagalan
yang berkepanjangan.
Namun, dalam mengembangkan kewirausaan tersebut seseorang harus
mempunyai sikap yang mampu menumbuhkan sikap kepercayaan diri. Agar
wirausahawan meninggalkan kesan yang baik kepada orang lain dengan
ketegasan, kekuatan, dan kepastian yang memancar dari diri anda. Anda lalu
berani memandang orang dengan mata yang jujur, dan mengucapkan pendapat
anda sejelas-jelasnya, sementara kepercayaan anda kepada diri sendiri akan
menimbulkan rasa hormat dan kepercayaan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengenal diri sendiri?
2. Apa saja aspek pengenalan diri?
3. Apa saja komponen dan macam konsep diri?
4. Apa itu penilaian diri dalam wirausaha?
5. Bagaimana tekad untuk menjadi wirausaha?
6. Bagaimana cara memberdayakan potensi diri?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara mengenal diri sendiri
2. Untuk mengetahui aspek pengenalan diri
3. Untuk mengetahui komponen dan macam konsep diri
4. Untuk mengetahui penilaian diri dalam wirausaha
5. Untuk mengetahui tekad untuk menjadi wirausaha
6. Untuk mengetahui cara memberdayakan potensi diri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengenal Diri Sendiri
Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas
diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun
kekurangan/kelemahan yang ada pada diri sendiri yang nantinya menjadi
sumber kesuksesan dalam berwirausaha. Banyak orang mengartikan kesuksesan
itu dengan ukuran materi.
Namun kesuksesan yang sebenarnya adalah kemampuan diri kita untuk
mengenali potensi yang terdapat dalam diri kita sendiri dan memaksimalkannya
menjadi sebuah kompetensi, dan kompetensi tersebut digunakan untuk meraih
sesuatu yang lebih baik. Jika potensi yang ada dalam diri kita adalah menjadi
seorang pengusaha maka kita harus memaksimalkan potensi kita tersebut.
Sebagai langkah awal, mahasiswa wirausaha perlu mengenali perilaku,
sikap, dan sistem nilai yang membentuk keseluruhan kepribadian. Di samping
kepribadian, kemampuan diri perlu dikenali. Kemampuan ditentukan terutama
oleh pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan yang sebaiknya dimiliki oleh
mahasiswa wirausaha yaitu intinya kenali diri sendiri, lingkungan, bidang usaha
yang dimasuki, tahu apa yang harus dilakukan, dan mengenal proses dan sistem
yang ditangani, apa yang dicapai, bagaimanacara mencapainya, dan risiko, serta
cara menanggulangi risiko ini.
Dengan kata lain, seorang mahasiswa wirausaha perlu memiliki
pengetahuan yang cukup untuk dapat mengarahkan dirinya, memperoleh
peluang usaha, menyusun konsep usaha, membuat perencanaan, masuk pasar,
beroperasi (dalamorganisasi/sendiri), dan dengan demikian menikmati nilai
tambah dan mengembangkan diri. Adapun cara mengetahui untuk mengenal diri
sendiri yaitu :
1. Kita perlu mengenali siapa diri kita sebenarnya dan bagaimana orang
lain menilaidiri kita.
2. Untuk mengetahui penilaian orang lain kita perlu melakukan pendekatan
terhadap orang lain.
3. Kita harus menyadari bahwa setiap manusia mempunyai pribadi yang
unik, artinya tidak seorang pun dari kita mempunyai pribadi yang tepat
sama dengan orang lain.
4. Kita perlu mengetahui: Siapa saya, apa kewajiban saya, dan apa yang
harus kita pelajari.
5. Kepribadian sesorang dibentuk sebagai hasil hubungan timbal balik
antara bakat yang dibawa dan pengalaman selama hidup.
6. Kita perlu mempelajari reaksi orang lain terhadap apa yang kita lakukan
atau katakan.
B. Aspek Pengenalan Diri
Keterampilan tidak hanya untuk diketahui, tetapi juga diperlukan
pelatihan yang memadai guna mengembangkan dan mempertajam keterampilan
yang kita miliki. Untuk melakukan wirausaha, kita perlu mengadakan penilaian
terhadap diri sendiri dan dari luar diri kita, yang akan menentukan keberhasilan
dan kegagalan usaha kita. Menurut Suryana (2011) penilaian potensi diri
wirausaha dapat dilihat dari enam aspek yaitu aspek kepribadian, disiplin diri,
kreativitas, dorongan/ keinginan, keberanian menghadapi risiko, dan
kepercayaan diri.
1. Kepribadian
Merupakan keseluruhan kualitas psikis diwarisi atau diperoleh
yang khas pada seseorang yang membuatnya unik. Dengan kepribadian
yang dimilikioleh seseorang dia dapat memikat orang lain, orang menjadi
simpati padanya, orang tertarik dengan pembicaraannya, oang terkesima
olehnya. Wirausaha yang memiliki kepribadian seperti ini seringkali
berhasil dalam menjalankan usahanya.

2. Disiplin diri
Disiplin diri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap
tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh,
yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan
sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang
dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.

3. Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi–
kombinasi barutau melihat hubungan–hubungan baru antara unsur, data,
variable yang sudah ada sebelumnya.

4. Dorongan
Keinginan berwirausaha dapat datang dari teman sepergaulan,
lingkungan keluarga, sahabat di mana mereka dapat berdiskusi tentang
ide wirausaha masalah yang dihadapi dan cara-cara mengatasi
masalahnya.

5. Keberanian
Keberanian menghadapi resiko itu ada bilamana waktu yang akan
datang (future) tidak diketahui (unknown). Jadi, dengan perkataan lain
resiko itu ada bila ada ketidakpastian (uncertainly).

6. Kepercayaan diri
Orang yang tinggi percaya dirinya adalah orang yang sudah matang
jasmani dan rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang
independen. Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak
tergantung pada orang lain, dia memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi, objektif dan kritis.

C. Komponen dan Macam Konsep Diri


Menurut Ritandiyono dan Retnaningsih (2006: 34) yang mengutip
pendapat Hurlock bahwa konsep diri memiliki tiga komponen utama, yaitu :
1. Komponen perseptual
yaitu image seseorang mengenai penampilan fisiknya dan kesan
yang ditampilkan pada orang lain. Komponen ini sering disebut sebagai
physical self concept.

2. Komponen konseptual
yaitu konsepsi seseorang mengenai karakteristik. Khusus yang
dimiliki, baik kemampuan dan ketidak mampuannya, latar belakang serta
masa depannya. Komponen ini sering disebut sebagai psychological self
concept, yang tersusun dari beberapa kualitas penyesuaian diri, seperti
kejujuran, percaya diri, kemandirian, pendirian yang teguh dan kebaikan
dari sifat-sifat tersebut.

3. Komponen sikap
yaitu perasaan seseorang tentang diri sendiri, sikap terhadap
statusnya sekarang dan prospeknya di masa depan, sikap terhadap harga
diri dan pandangan diri yang dimilikinya.
Adapun macam-macam konsep diri dapat dibagi menjadi:
1. Konsep diri dasar
yaitu apa yang diyakini seseorang sebagai gambaran dirinya yang
sesungguhnya.

2. Konsep diri sosial


yaitu apa yang diyakini seseorang sebagai gambaran dirinya dalam
pandangan orang lain.

3. Konsep diri ideal


yaitu apa yang diinginkan seseorang sebagai gambaran dirinya.

D. Penilaian Diri Wirausaha


A. Identifikasi Diri
Secara sederhana identifikasi diri merupakan suatu upaya yang
dilakukan oleh seseorang untuk mengenali, mengetahui, atau memahami
segala sesuatu yang ada pada dirinya. Sesuatu yang berusaha dikenali,
diketahui ataupun dipahami itu dapat berupa kelebihan-kelebihan atau
juga kelemahan-kelemahan yang ada pada diri seseorang tersebut.

B. Kaitan Identifikasi Diri Dengan Kewirausahaan


Pada dasarnya karakteristik kewirausahaan merupakan suatu
tuntutan yang harusdipenuhi atau dimiliki oleh enterpreneur. Disebutkan
bahwa karakteristik kewirausahaan yakni:

1. Berwatak luhur
2. Kerja keras dan disiplin
3. Mandiri dan realistis
4. Prestatif dan komitmen tinggi
5. Berpikir positif dan bertanggung jawab
6. Dapat mengendalikan emosi
7. Tidak ingkar janji, menepati janji dan waktu
8. Belajar dari pengalaman
9. Memperhitungkan resiko
10.Merasakan kebutuhan orang lain
11.Bekerja sama dengan orang lain
12.Menghasilkan sesuatu untuk orang lain
13.Memberi semangat orang lain
14.Mencari jalan keluar setiap permasalahan
15.Merencanakan sesuatu sebelum bertindak.

C. Hal-Hal Yang Perlu Diidentifikasi Pada Diri Seorang Enterpreneur


1. Jiwa Wirausaha
a) Self Confidence (Kepercayaan Diri).
Seorang enterpreneur harus bisamenemukan keyakinan yang
kuat dalam dirinya dan juga optimistis yang konsisten.

b) Inisiatif tinggi.
Dalam berwirausaha seorang entrepreneur harus mampu
menemukan sifat energik, cekatan dan reaktif (peka) dalam dirinya.

c) Leadership (kepemimpinan).
Yang perlu diidentifikasi dalam diri seorang enterpreneur
adalah sifat jujur, dapat dipercaya, tegas, dan integratif.

d) Keberanian mengambil resiko.


Seorang enterpreneur penting untuk mengidentifikasi sifat
totalitas, berupaya melewati semua tantangan, dan penuh
perhitungan dalam dirinya.
2. Kompetensi Wirausaha
a) Managerial skill (kemampuan manajerial).
Kemampuan manajerial sangat perlu diidentifikasi dalam diri
seorang enterpreneur. Karena kemampuan dalam manajerial ini
nantinya akan mampu mengantarkan seorang enterpreneur menuju
keberhasilan dalam hal pengelolaan seluruh sumber daya yang
dimilikinya dalam berwirausaha.

b) Conceptual skill (kemampuan konsepsi).


Agar mampu berhasil dalam segala tindakan berwirausahanya,
seorang enterpreneur harus mampu mengindentifikasi kemampuan
mengonsepkan perencanaan disegala tindakannya.

c) Human Relation skill.


Seorang enterpreneur harus dapat mengidentifikasi kemampuan
berelasi dengan orang lain (mitra usaha, customer, atau juga
bawahan/karyawan) dalam dirinya. Dibutuhkan kemampuan
seorang enterpreneur untuk memahami orang lain. Namun pada
dasarnya, kunci dalam memahami orang lain terletak pada
kemampuan seseorang memahami dirinya sendiri.

d) Decision making skill.


Sebagai seorang entrepreneur salah satu hal yang penting untuk
diidentifikasi dalam dirinya adalah keterampilan atau kemampuan
dalam merumuskan masalah dan mengambil sebuah keputusan yang
tepat dan rasional.

e) Kreatifitas dan Inovasi

f) Time managerial skill


Kemampuan memanage waktu merupakan salah satu hal yang
mutlak diidentifikasi dalam diri seorang enterpreneur. Karna dalam
kewirausahaan, seorang entrepreneur dituntut untuk efektif dan
efisien dalam seluruh aktifitasnya. Melalui manajerial waktu inilah
seorang entrepreneur dikatakan efektif dan efisien.

D. Permasalahan Dalam Mengidentifikasi Diri dan Upaya Mengatasinya

Adapun poin-poin permasalahan atau hambatan dalam


mengidentifikasi diri adalah:

a) Emosional
Emosi atau perasaan yang berupa rasa takut, rasa terkekang
atau rasa malu dapat menghalangi seseorang untuk mengetahui
potensi dan kelemahan yang ada pada dirinya.

b) Over-Missing Confidence
Kepercayaan diri yang berlebihan dapat menyebabkan
seseorang merasakan dirinya tidak memiliki kekurangan sama
sekali. Dengan demikian seseorang yang mengalami kepercayaan
diri yang berlebihan akan ogah menyadari kekurangannya, apalagi
dalam hal menemukan kekurangan serta memahami kekurangan
yang ada pada dirinya.

c) Terlalu Cepat Merasa Puas


Seseorang yang terlalu cepat puas dengan apa yang
dimilikinya menyebabkan seseorang tersebut tidak ingin
memperoleh hasil yang lebih dari kondisinya saat itu. Ketika itu
terjadi, seseorang tersebut tidak akan ingin mengidentifikasi
kekurangannya karna ia mereasa telah berada di zona nyaman.

Untuk mengatasi hal-hal yang menghambat seorang entrepreneur dalam


mengindentifikasi dirinya diperlukan beberapa upaya yang harus dilakukan,
yakni:
a. Memupuk rasa percaya diri.
Ketika seseorang entrepreneur telah mampu mempunyai
kepercayaan diri yang matang, maka ia akan mampu menggali
segala potensi yang ada pada dirinya. Disisi yang lain ia akan tetap
berupaya menemukan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya
untuk kemudian mencari solusi untuk mengatasinya.

b. Rutinitas evaluasi diri.


Untuk mengetahui apa-apa saja yang menjadi potensi dan
kelemahan pada diri seorang enterpreneur maka sudah seharusnya
ia melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri secara
berkelanjutan disetiap aktifitasnya. Hal ini ditujukan agar
enterpreneur tersebut memiliki barometer di dalam dirinya sendiri.
Yang mana barometer tersebut mampu mengukur potensi dan
kelemahan yang ada pada enterpreneur tersebut.

E. Tekad Untuk Menjadi Wirausahawan


“Manusia Hidup Wajib Berusaha Harus”. dipahami dan
disadari benar, bahwa usaha adalah sesuatu yang bersifat tidak pasti.
Artinya, setiap kita melakukan usaha harus disadari akan menghadapi
dua kemungkinan, yaitu berhasil atau gagal, karena itu kita harus siap
pula mengantisipasinya untuk melakukan tindakan cepat dan tepat, baik
kalau berhasil agar tidak menimbulkan kelabilan jiwa, apalagi kalau
gagal agar tidak mengakibatkan keputusasaan berusaha. Demikian pula
seorang yang berwirausaha memerlukan tekad yang kuat untuk menjadi
seorang wirausaha yang berhasil ataupun sukses. Makna dari tekad
yang kuat tersebut di atas dapat dilihat dari data yang diperoleh
diketahui wirausahawan dengan tekad yang kuat pada kategori tinggi
mayoritas dengan wirausaha yang berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa
tekad yang kuat dapat menjadi modal seseorang dalam berwirausaha.
Tanpa tekad yang kuat maka dapat mempengaruhi keberhasilan
usahanya.

F. Memberdayakan Potensi Diri


Pemberdayaan potensi diri dalam wirausaha pada dasarnya
menempatkan diri kita pada posisi yang tepat. Pemberdayaan diri atau
dalam bahasa yang lazim sehari-hari disebutkan memanfaatkan potensi diri
dalam wirausaha, pada ujungnya bertumpu pada resep yang mampu
menghasilkan seperangkat pemahaman, sedangkan bergaul untuk
mendapatkan sejumlah relasi, mitra usaha, konsumen, ataupun pelanggan
yang memang dibutuhkan dalam rangka pemberdayaan potensi diri kita.
Mengembangkan potensi diri dengan baik dapat menjadi salah satu cara
mencapai kesuksesan dalam karier. Beberapa cara mengembangkan
potensi diri dalam karier ini penting untuk kamu perhatikan
1. Kenali diri sendiri
Cara mengembangkan potensi diri yang paling pertama dan
utama adalah denganmengenali diri sendiri. Ini penting agar kamu
dapat memiliki penilaian akurat atasketerampilan dan kinerja kamu
saat ini.

2. Temukan minat dan ketertarikan


Banyak orang tidak tahu apa minat mereka dan terlalu fokus
dengan pendapat orang-orang di sekitarnya. Padahal mengenali
minat akan membantumu menentukan tujuan karier yang kamu
inginkan. Dengan begitu kamu bisa mengetahui apakah karier
kamu saat ini sudah tepat, atau kamu perlu menggantinya dari
sekarang demi mewujudkan tujuan karier yang kamu cita-citakan.
3. Mampu menjalankan tugas dengan benar.
Sangat sulit untuk sukses dalam karier jika kamu bahkan
tidak unggul dalam menjalankan tugas-tugasmu di pekerjaan. Itu
sebabnya salah satu cara mengembangkan potensi diri demi
kesuksesan karier dapat kamu lakukan dengan mengidentifikasi
tugas penting seperti apa yang harus kamu jalankan dalam
pekerjaan.

4. Terus belajar
Sebagian orang mungkin cenderung berpikir bahwa semua
akan beres setelah mendapat pekerjaan. Padahal, untuk sukses
kamu harus terus mengembangkan potensi diri dengan belajar.
5. Temukan mentor
Cara mengembangkan potensi diri lainnya yang bisa kamu
coba adalah dengan meminta bantuan pada mentor. Saat berada
dalam sebuah perusahaan, atasan kamu bisa bertindak layaknya
mentor. Tanyakan kepada atasan bagaimana kekurangan kamu
dalam bekerja dan cara yang tepat untuk mengatasinya.
6. Percaya pada dirimu sendiri
Yang terpenting dalam mengembangkan potensi diri adalah
bagaimana kamuharus percaya pada diri sendiri. Seringkali orang
merasa bahwa mereka tidak layak mendapatkan promosi atau tidak
siap untuk menerima tanggung jawab yanglebih.

7. Kelilingi diri dengan orang-orang yang dapat memotivasi.


Sebagai manusia kita kerap bereaksi terhadap lingkungan
kita. Itu sebabnya jikakamu bergaul dengan pemalas di tempat
kerja, kemungkinan besar kamu pun akansecara perlahan
melakukan hal yang sama pada pekerjaanmu walaupun
itusebenarnya bukan bagian dari karakter kamu.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
 Setiap manusia mempunyai pribadi yang unik, artinya tidak seorangpun
dari kita mempunyai pribadi yang tepat sama dengan yang lain.
 Aspek yang perlu dikenali pada diri seseorang, untuk pengenalan dirinya
yaitu aspek perilaku, sikap dan sistem nilai wirausaha.
 Komponen dalam konsep diri yang harus dikenali yaitu komponen
konseptual, dan Attitudinal (sikap), yaitu perasaan yang dimiliki tentang
dirinya, sikapnya terhadap statusnya kini, dan prospeknya di masa depan.
 Penilaian diri sendiri meliputi aspek kepribadian, disiplin diri, kreativitas,
dorongan/keinginan, keberanian menghadapi risiko, dan kepercayaan diri.
 Pemberdayaan potensi diri dalam wirausaha pada dasarnya menempatkan
diri kita pada posisi yang tepat.
 Pada Dasarnya setiap orang memiliki potensi yang sama namun ada
orang yang sukses dan gagal.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 4, No. 2, Oktober 2015, Pentingnya
Penilaian PotensiDiri Wirausaha Sebagai Pondasi Untuk Mensukseskan
Program Mahasiswa Wirausaha(PMW). Kadek Rai Suwena.

Makalah UIN Malang Tentang Konsep


Dirihttp://etheses.uin-malang.ac.id/1659/6/05410050_Bab_2.pdf

Makalah Kewirausahaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas


Andalas tahun2014

Jurnal Administrasi Publik Vol. 8 , No 2, Desember 2018, Pengaruh Percaya


Diri dan tekadyang Kuat Terhadap Berwirausaha. Formaida Tabunan & Renika
Hasibuan .

Maria Tri Handayani pada EKRUT Media.

https://slidetodoc.com/penilaian-potensi-diri-wirausaha-sebagai-bahan-evaluasi-
diri

Anda mungkin juga menyukai