Anda di halaman 1dari 17

SELF CONFIDENCE AND SELF EFFICACY

Firri Sastradimulya1
1
Universitas Islam Bandung, Jalan Tamansari No. 1 Bandung,
Indonesia (firrisastra@gmail.com )

Abstrak

Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya selalu berusaha


memberikan upaya maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam mencapai tujuannya perusahaan perlu terus memperhatikan sumber daya
manusia. Sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam perkembangan
suatu perusahaan atau organisasi Self Efficacy merupakan komponenn kunci self
system. Yang dimaksudkan self system ini bukan faktor psikis yang mengontrol
tingkah laku, namun merujuk kepada struktur kognisi yang memberikan
mekanisme rujukan dan yang merancang fungsi-fungsi persepsi, evaluasi, dan
regulasi tingkah laku, Self confidence atau kepercayaan diri ciri khas individu
yang didalamnya terdapat kepercayaan terhadap akan kemampuan yang dimikiki,
kemmapuan mengembangkan dan mengolah potensi diri sehingga dapat
mengatasi masalah yang dihadapi. Kedua komponen ini sangat di butuhkan
Perusahaan yang bertujuan untuk memberikan upaya maksimal dalam
menjalankan suatu perusahaan. Self Efficacy berperan penting dalam seseorang
terutama dalam menjalani pekerjaan yang dilimpahkan.Kepercayaan diri sendiri
terhadap kemampuan diri merupakan kunci utama untuk menjadikan seseorang
semangat dan tekun dalam menjalani pekerjaannya dalam kondisi apapun. Self
Efficacy dapat menciptakan spiral yang positif, yaitu orang dengan efikasi diri
yang tinggi akan menjadi lebih terlibat dalam tugas mereka dan kemudian akan
meningkatkan kinerja.
Self Efficacy, Self confidence
DAFTAR ISI
Abstrak
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan pada umumnya menginginkan adanya sebuah sistem
manajemen yang efektif dan efisien, artinya dapat berubah dan menyesuaikan diri
di setiap perubahan yang terjadi, sehingga perusahaan dapat tetap bertahan,
dengan berorientasi kepada pencapaian tujuan perusahaan. Manajemen yang baik
dapat terwujud dengan adanya sumber daya manusia yang dapat diandalkan
perusahaan.
Keberagaman karakter individu dalam suatu oganisasi memberikan warna
unik setiap aktivitas organisasi. Keberagaman karakter kepribadian individu
secara teoritik dan empiris (empiric) akan mempengaruhi iklim organisasinya. Hal
itu secara tidak langsung akan menggambarkan pola komunikasi personal dan
organisasi terbangun. Adapun pencapaian tujuan dari target organisasi adalah
mengenai produktivitas anggotanya yang secara kolektif berupaya untuk
mencapainya. Peran individuindividu anggota organisasi secara kolektif adalah
driver penggerak produktivitas organisasinya. Salah satu dari peran individu
adalah tingkat efikasi diri dan kemampuan komunikasi organisasi, sehingga akan
meningkatkan produktivitas organisasi. Seperti organisasi lainnya baik secara
profit ataupun nonprofit, lembaga litbang sebagai organisasi yang melakukan
tugas pokok untuk mengkaji ilmu, analisis dan melakukan publikasi ilmiah secara
formal dan informal tentunya membutuhkan individu di dalamnya yang memilki
efikasi diri yang tinggi dan kemampuan komunikasi yang baik.
Berbagai macam hambatan akan ditemui karyawan untuk dapat bekerja
dengan baik, maka perlu adanya kepemimpinan yang mampu mempengaruhi
bawahannya dalam mengarahkan dan menetapkan transformasi (perubahan)
karyawan ke arah yang lebih baik, sehingga karyawan memiliki kepercayaan
terhadap dirinya sendiri untuk dapat melakukan tugas sesuai kemampuan dan
kompetensi yang dimilikinya. (Samuel Novian Kilapong 2013) Efikasi diri yang
dimiliki ikut mempengaruhi individu dalam menentukan tindakan yang akan
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, termasuk di dalamnya perkiraan terhadap
tantangan yang akan dihadapi. Efikasi diri memimpin untuk menentukan cita-cita
yang menantang dan tetap bertahan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan.
Seseorang dengan self efficacy yang tingggi akan mampu mengatasi segala
persoalan yang mengancam keberadaanya
Self effecacy membantu seberapa jauh upaya untuk bertindak dalam suatu
aktivitas, berapa lama ia bertahan apabila mendapat masalah, dan seberapa
fleksibel dalam suatu situasi yang kurang menguntungkan baginya. Makin besar
self efficacy seseorang, makin besar upaya, ketekunan, dan fleksibilitasnya Self
confidence bukan merupakan sesuatu yang sifatnya bawaan tetapi merupakan
sesuatu yang terbentuk dari interaksi. Untuk menumbuhkan self confidence
diperlukan situasi yang memberikan kesempatan untuk berkompetisi, karena
seseorang belajar tentang dirinya sendiri melalui interaksi langsung dan komparasi
sosial. Dari interaksi langsung dengan orang lain akan diperoleh informasi tentang
diri dan dengan melakukan komparasi sosial seseorang dapat menilai dirinya
sendiri bila dibandingkan dengan orang lain. Seseorang akan dapat memahami
diri sendiri dan akan tahu siapa dirinya yang kemudian akan berkembang menjadi
percaya diri atau self confidence. Orang yang memiliki kepercayaan diri
mempunyai ciri-ciri: toleransi, tidak memerlukan dukungan orang lain dalam
setiap mengambil keputusan atau mengerjakan tugas, selalu bersikap optimis dan
dinamis, serta memiliki dorongan prestasi yang kuat.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Self development


Pengertian
Self development adalah suatu strategi atau cara yang dilakukan dan diusahakan
oleh individu guna mengembangkan kesadaran diri (self awareness), potensi,
bakat, keterampilan, dan kemampuan. Tujuannya adalah agar kualitas hidup dan
pribadi menjadi lebih maju.
2.1.1 Ciri Orang yang Telah Berhasil Melakukan Pengembangan Diri
Melakukan self development atau pengembangan diri terbilang tak begitu
mudah. Perlu keyakinan dan sabar dalam melakukan self development. Sebab
proses yang dibutuhkan untuk mengembangkan diri terbilang begitu bertahap.
Namun bagi mereka yang berhasil melakukan proses self development
ternyata juga bisa dilihat dari beberapa ciri. Tak banyak yang tahu apa saja ciri
mereka yang sudah berhasil mendapatkan kualitas lebih baik dalam diri seseorang.
Berikut ini adalah beberapa poin penjelasan terkait dengan beberapa ciri orang
yang telah berhasil melakukan pengembangan kualitas diri atau self development.
1. Mampu Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Salah satu tanda jika seseorang belum berhasil melakukan self development
adalah tidak percaya diri. Maka dari itu perlu ditumbuhkan rasa percaya diri
tersebut. Banyak cara yang bisa dilakukan seperti mengikuti seminar
maupun workshop.
2. Mampu Mengenal, Memahami dan Menerima Diri Apa Adanya
Mereka yang telah berhasil melakukan pengembangan diri akan mampu
mengenal, memahami dan menerima diri secara apa adanya. Dimana
nantinya ketika tahap tersebut telah berhasil dilakukan.
3. Mampu Menumbuhkan Kesadaran Diri
Mereka yang sudah rutin mengembankan potensi dirinya akan lebih mudah
memahami diri sendiri. Kesadaran akan keadaan sebenarnya yang dialami
oleh dirinya sendiri telah dipahami sepenuhnya.
4. Pola Hidup yang Sudah Mulai Tertata
Banyak orang mengabaikan hal ini, padahal mereka yang berhasil
melakukan self development akan mendapatkan pola hidup yang lebih baik
dan berkualitas. Tentunya untuk bisa mendapatkan pola hidup yang lebih
baik juga perlu proses.

5. Mampu Memperbanyak Relasi


Orang yang mengembangkan potensi diri dengan baik akan berada di
lingkungan yang mendukung pertumbuhan ke arah yang lebih baik pula.
Tahukah kalian dari lingkungan bisa memberikan hasil yang berbeda-beda.
2.1.2 Cara Melakukan Self Development
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika melakukan metode dari setiap orang
itu berbeda-beda. Kebutuhan pengembangan juga berbeda-beda untuk setiap
orang. Namun secara garis besar ada beberapa cara untuk melakukan
pengembangan diri ini.
1. Kenali Diri Sendiri
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk self development adalah mengenali diri
sendiri. Apa saja sih sebenarnya kekuatan dan kelemahan dalam diri sendiri. Jika
ada pertanyaan seperti itu, maka yang bisa menjawab adalah diri kita sendiri.
2. Kenali Tujuan Hidup Secara Pasti
Berikutnya adalah mengenali tujuan hidup secara pasti. Ketahui apa yang ingin
benar-benar diraih dalam hidup ini. Sebab tujuan hidup yang sudah pasti akan
membimbing kita mengambil langkah-langkah ke yang lebih baik lagi.
3. Selalu Belajar
Meski sudah tidak berada di bangku sekolah. Namun proses pembelajaran dalam
hidup ini tetap perlu berlangsung setiap saat. Mereka yang berhenti belajar ketika
keluar dari bangku sekolah secara tidak langsung akan menurunkan kualitas dari
diri sendiri.
4. Suka membaca buku
Pada poin ini ada hubungannya dengan poin sebelumnya. Dimana membaca buku
adalah bagian dari belajar itu sendiri. Ketidaktahuan kita akan terjawab ketika kita
membaca buku terkait dengan apa yang ingin kita ketahui.
Manfaat Melakukan Self Development
 Membuka peluang baru
 Membuat diri memiliki versi terbaiknya
 Meningkatkan rasa percaya diri
2.2 Self efficacy
Pengertian

Secara umum, self efficacy merupakan sebuah keyakinan diri atau kepercayaan
individu terhadap kemampuan mereka dalam melakukan suatu hal, menghasilkan
sesuatu, mengorganisasi, mencapai tujuan mereka, dan juga
mengimplementasikan tindakan guna mewujudkan keahlian tertentu.

2.1.1 Pengertian Menurut Para Ahli

1. Bandura
Self efficacy adalah suatu kepercayaan diri terhadap kemampuan dirinya
dalam melakukan sesuatu untuk mencapai kesuksesan
2. Stipek
Efikasi diri merupakan sebuah kepercayaan atau keyakinan terhadap
kemampuan yang dimiliki diri sendiri.
3. Santrock
Self efficacy merupakan keyakinan seseorang terhadap kemampuan yang
mereka miliki dalam menguasai kondisi dan situasi serta menghasilkan
sesuatu yang menguntungkan bagi mereka.
4. Niu
Efikasi diri adalah hasil dari sebuah interaksi antara lingkungan eksternal,
kemampuan personal, mekanisme penyesuaian diri, dan pendidikan serta
pengalaman.
Dimensi Self Efficacy
Konsep dari self efficacy terbagi menjadi tiga dimensi yang berbeda, yaitu
besarnya, kekuatannya, dan generalitas.
1. Besarnya
Besarnya dimensi self efficacy merujuk pada tingkat kesulitan yang
dianggap bisa ditangani oleh individu. Contohnya, seseorang telah
meyakini bahwa dia akan menempatkan panah tepat di tengah target
sebanyak 5 kali hingga 7 kali percobaan. Namun, ada individu lain
yang meyakini bahwa Ia bisa mengenai target sebanyak 8
kali. Itu artinya, orang yang kedua memiliki self efficacy yang lebih
tinggi dibandingkan dengan orang yang pertama.
2. Kekuatan
Kekuatan disini merujuk pada sebuah keyakinan yang berkaitan
dengan efikasi diri yang kuat atau lemah. Apabila dicontoh
sebelumnya, orang pertama hanya yakin bisa mengenai target
sebanyak 5 kali, sedangkan orang kedua yakin bahwa Ia bisa mengenai
target 8 kali. Maka orang kedua menunjukkan efikasi diri yang lebih
kuat dibandingkan orang pertama.
3. Generalitas
Ini menunjukkan seberapa luas keyakinan kamu terhadap kemampuan
yang dimiliki. Apabila orang pertama tadi berpikir bahwa dia bisa
mengenai target dengan menggunakan senapan, anak panah, atau
pistol. Sedangkan orang kedua tidak berpikiran seperti itu. Maka orang
pertama memiliki generalitas yang lebih luas dibandingkan orang
kedua.
2.1.3 Dimensi Self Efficacy Menurut Para Ahli
1. Corsini 1994
a. Kognitif, memiliki arti bahwa Self Efficacy terbentuk dari
kemampuan seorang individu dalam memikirkan metode dan cara
apa yang akan mereka gunakan serta menyusun tindakan yang akan
mereka ambil untuk mencapai tujuan serta goals yang mereka
harapkan.
b. Motivasi, artinya kemampuan seorang individu dalam membentuk
suatu tekad dan ambisi yang akan digunakan sebagai motivasi
untuk dirinya sendiri. Motivasi ini akan sangat berguna untuk
memudahkan seorang individu dalam mengambil tindakan dan
keputusan untuk mencapai hasil dan tujuan yang mereka harapkan.
c. Afeksi, artinya kemampuan seorang individu dalam mengatur dan
mengatasi emosi apabila mereka mengalami suatu lonjakan emosi
yang tak terduga. Hal ini dilakukan untuk mempermudah mereka
dalam mencapai hasil dan tujuan yang mereka harapka.
d. Seleksi, artinya kemampuan seorang individu dalam menyaring
segala tingkah laku dan lingkungan sekitar yang benar dan tepat
untuk memudahkan mereka dalam mencapai hasil dan tujuan yang
mereka harapkan
2. Bandura 1997
a. Tingkat (Level)
Tingkat Self Efficacy tiap individu dalam mengerjakan serta
menyelesaikan suatu tugas jelas berbeda. Perbedaan itu,
bergantung pada tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Seseorang
akan memiliki Self Efficacy tinggi apabila mereka mengerjakan
tugas yang relatif simple dan mudah bagi dirinya.
b. Keleluasaan (Generality)
Dimensi yang kedua memiliki hubungan dengan keterampilan
yang dimiliki oleh seseorang dalam mengerjakan bidang atau
sesuatu yang sedang ia kerjakan. Mereka dapat mengemukakan
bahwa dirinya mempunyai Self Efficacy pada aktivitas yang
beragam atau terbatas pada kegunaan dari domain tertentu saja.
c. Kekuatan ( Strength)
Dimensi terakhir lebih memfokuskan pada level kekuatan atau
resistansi dari seseorang terhadap keyakinannya. Self Efficacy
akan memberitahukan pada seseorang bahwa segala tindakan dan
pekerjaan yang mereka lakukan akan membuahkan hasil yang
sesuai dengan ekspektasi mereka. Dasar dari mengapa dirinya
menjadi pekerja keras adalah karena Self Efficacy mereka yang
tinggi.
2.1.4 Klasifikasi Self Efficacy
Self Efficacy dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Self Efficacy tinggi dan Self
Efficacy rendah. Seseorang yang memiliki Self Efficacy tinggi cenderung akan
langsung turun tangan dalam mengerjakan tugasnya, sedangkan untuk orang yang
memiliki Self Efficacy rendah cenderung akan menunda-nunda bahkan
menghindari pekerjaan tersebut.
1. Self Efficacy Tinggi

 Lebih aktif dalam memilih peluang

 Mampu membaca situasi, mencegah hambatan dan mengatasinya

 Memiliki tujuan

 Pandai menyusun rencana

 Pekerja keras

2. Self Efficacy Rendah


 Kurang aktif, bahkan pasif
 Menghindari tugas
 Tingkat motivasi dan komitmen rendah
 Hanya memikirkan kekurangannya
 Tidak ada usaha
 Minder
 Menganggap serius kegagalan, namun tidak berusaha untuk
memperbaikinya
BAB III
STUDI KASUS
Pada bagian ini dilakukan pembahasan menganai penelitian MSDM.
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Self Efficacy And Self Confidence terhadap
kinerja karyawan divisi penjualan PT.Unza Vitalis Bandung” yang dipublikasikan
oleh Alda , Sri Suwarsi dan Rusman Frendika di Jurnal Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung.
PT Unza Vitalis merupakan salah satu perusahaan yang menawarkan
produk-produk personal care, home care, dan skin care. Pada tahun 2001, PT
Unza Vitalis resmi berdiri dengan nama PT Kosmetika Alam Pesona Mandiri,
kemudian pada tahun 2005, PT Kosmetika Alam Pesona Mandiri diakuisisi oleh
Unza Holding Group yang berkantor pusat di Singapura dan resmi berganti nama
menjadi PT Unza Vitalis. Lalu pada tahun 2007, PT Unza Vitalis diakuisisi oleh
perusahaan 6 IT terbesar di dunia yang berpusat di India Barat yaitu Wipro
Limited. Dengan diakuisisinya PT Unza Vitalis oleh Wipro Limited membuat
produk-produk yang dihasilkan menjadi semakin meningkat di pasar Asia Pasifik
dan Timur Tengah. Pada tahun 2006, PT Unza Vitalis resmi mendirikan pusat
produksinya.
PT Unza Vitalis memiliki misi yaitu selalu berupaya untuk mencapai
posisi sebagai produsen berkualitas tinggi dan merek yang inovatif di bidang
perlengkapan rumah tangga dan perawatan tubuh di seluruh Asia, memberikan
return of investment yang menarik bagi para pemegang saham, serta mewujudkan
karyawan yang memiliki ambisi. Penelitian ini bertujuan, yaitu Untuk mengetahui
self efficacy di Divisi Penjualan PT. Unza Vitalis Bandung, Untuk mengetahui
self confidence di Divisi Penjualan PT. Unza Vitalis Bandung, Untuk mengetahui
kinerja karyawan di Divisi Penjualan PT. Unza Vitalis Bandung Bandung, Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh self efficacy terhadap kinerja karyawan di
Divisi Penjualan PT. Unza Vitalis Bandung Bandung,Untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh self confidence terhadap kinerja karyawan di Divisi Penjualan PT.
Unza Vitalis Bandung Bandung, Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh self
efficacy dan self confidence terhadap kinerja karyawan di Divisi Penjualan PT.
Unza Vitalis Bandung Bandung. Teknik penarikan sampel adalah sampling jenuh.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan metode verifikatif dengan
jumlah responden sebanyak 68 orang menggunakan teknik pengumpulan data
penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa: 1) Self efficacy pada karyawan Divisi Penjualan PT. Unza
Vitalis Bandung Bandung termasuk kategori cukup baik. 2) Self confidence pada
karyawan Divisi Penjualan PT. Unza Vitalis Bandung Bandung termasuk kategori
cukup baik. 3) Kinerja karyawan Divisi Penjualan PT. Unza Vitalis Bandung
Bandung termasuk kategori cukup baik. 4) Self efficacy berpengaruh terhadap
kinerja karyawan dengan pengaruh sebesar 35,6% 5) Self confidence berpengaruh
terhadap kinerja karyawan dengan pengaruh sebesar 18,7%. 6) Self efficacy dan
self confidence berpengaruh terhadap kinera karyawan dengan pengaruh sebesar
76,9%
Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan
beberapa hasil penelitian sebagai berikut, Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa self efficacy karyawan Divisi Penjualan PT. Unza Vitalis
Bandung Bandung dikatakan cukup baik, Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa self confidence karyawan Divisi Penjualan PT. Unza Vitalis
Bandung Bandung dikatakan cukup baik, Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa kinerja karyawan Divisi Penjualan PT. Unza Vitalis Bandung
Bandung dikatakan cukup baik, Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa self efficacy dan self confidence secara parsial berpengaruh terhadap
kinerja karyawan Divisi Penjualan PT. Unza Vitalis Bandung Bandung, self
efficacy berpengaruh sebesar 35,6% dan self confidence berpengaruh sebesar
18,7%. 5. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa self efficacy dan
self confidence secara simultan berpengaruh terhadap kinerja karyawan Divisi
Penjualan PT. Unza Vitalis Bandung Bandung , self efficacy dan self confidence
berpengaruh sebesar 54,4%.
BAB IV
PEMBAHASAN
Self Confidence And Self Efficacy sangat berguna di perusahaan
Setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerja individu dan
organisasi secara terus menerus. Pemegang kebijakan dan para manajer harus
mempersiapkan sistem dengan paradigma luas dan visioner agar mampu
beradaptasi dengan segala dinamika perubahan. Faktor produksi berupa sumber
daya manusia merupakan aset berharga bagi proses menjalankan sistem. Sistem
kerja dan sistem nilai memiliki peran terhadap sikap dan perilaku kerja karyawan.
Faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja seorang pegawai adalah Self Efficacy.
Alwisol (2019), menyatakan bahwa efikasi diri sebagai persepsi diri mengenai
seberapa bagus diri dapat berfungsi dalam situasi tertentu. Self Efficacy ini adalah
penilaian seorang individu terhadap kemampuan diri untuk melaksanakan
keterampilan khusus dalam keadaan tertentu atas suatu pekerjaan sehingga sukses.
Self Efficacy menunjukkan kepercayaan diri seseorang dalam menjalankan tugas
atas pekerjaannya dengan maksimal dan berhasil.
Pada studi kasus di PT. Unza, Self Confidence And Self Efficacy di PT.
Unza tergolong Cukup Baik sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja
karyawan di PT.Unza. Self Efficacy merupakan variabel pribadi yang penting,
yang kalau digabung dengan tujuan-tujuan spesifik dan pemahaman-pemahaman
mengenai prestasi, akan menjadi penentu tingkahlaku mendatang yang penting.
Self Efficacy berperan penting dalam seseorang terutama dalam menjalani
pekerjaan yang dilimpahkan. Self Confidence terhadap kemampuan diri
merupakan kunci utama untuk menjadikan seseorang semangat dan tekun dalam
menjalani pekerjaannya dalam kondisi apapun. Efikasi diri dapat menciptakan
spiral yang positif, yaitu orang dengan efikasi diri yang tinggi akan menjadi lebih
terlibat dalam tugas mereka dan kemudian akan meningkatkan kinerja. Self
Efficacy berkaitan dengan Self Confidence bahwa individu memiliki kemampuan
untuk mengarahkan serta melakukan perbuatan serta berkontribusi pada suatu
pencapaian.
Sumber daya manusia mempunyai peran penting dalam perusahaan,
keberhasilan suatu organiasi bergantung pada sumber daya manusia yang terdapat
di dalamnya. Manusia merupakan makhluk Tuhan yang memliki perasaan,
pemikiran, dan harapan maka dari itu perusahaan harus menyatukan visi dengan
pegawai tentang harapan terhadap kinerja pegawainya.
BAB V
KESIMPULAN
1. Manfaat utama dari efikasi diri adalah meningkatkan kemampuan
menyelesaikan tugas dengan percaya diri sehingga produktivitas kerja
tercapai.Efikasi diri yang baik sangat penting dimiliki semua pegawai
karena efikasi diri sendiri merupakan kunci utama untuk menjadikan
pegawai semangat dan tekun dalam menjalani pekerjaannya dalam kondisi
apapun
2. Kepercayaan diri merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki
oleh setiap individu karena dengan adanya kepercayaan diri, dapat menjadi
modal utama dalam menjalani kehidupan. Kepercayaan diri adalah sifat
pribadi seseorang yang di dalamnya terdapat keyakinan terhadap
kemampuan diri,serta mampu mengembangkan dan mengolah dirinya
dalam situasi apapun.
3. Kinerja karyawan Meruakan prestasi setiap Pengaruh individu yang
terlibat didalamnya, dan prestasi akhir itulah yang dikenal dengan
performance atau kinerja. Kinerja karyawan dalam suatu organisasi sangat
perlu di perhatikan dan ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitas yang
bertujuan untuk menjadi terciptanya suatu organisasi yang efektif dan
kondusif.
4. PT.Unza memiliki mempunyai karyawan dengan spesifikasi Self
Confidence dan Self Efficacy cukup baik sehingga kinerja karyawan di PT.
Unza tergolong dalam kategori baik.
DAFTAR PUSTAKA

Adriana, Georgeta, Iulia. 2021. The Relationship between Self-Confidence, Self-


Efficacy, Grit,Usefulness, and Ease of Use of eLearning Platforms in
Corporate Training during the COVID-19 Pandemic. MDPI.
Ahmad. 2022. Employee Psychological Analysis: Communication, Self Esteem,
And Self Efficacy.Journal Mahasiswa Humanis Vol.2 No. 3
Kamila A,Suwarsi S,Frendika R. 2020. Pengaruh Self Efficacy dan Self
Confidence terhadap Kinerja Karyawan Divisi Penjualan PT. Unza
Vitalis Bandung. Prosiding Manajemen Vol 6 No. 1
Khan, Peihuan, Dkk.2023. The role of knowledge sharing and creative self-
efficacy on the self-leadership and innovative work behavior
relationship.Elsevier.

Park H, Kim. 2023. Relationship between super-leadership and self-directed


learning ability in online nursing education: The mediating effects of
self-leadership and self-efficacy perceptions.Heliyon.

Kholidin F, Rachmawati I, Laksana E. 2020. Kontribusi kepercayaan diri dan


efikasi diri akademik terhadap nilai mata kuliah statistik inferensial.
Ejournal Teacher in Educational Research.
Saragih S, Siahaan E.2021. Pengaruh Stres Kerja, Efikasi Diri Dan Kreatifitas
Terhadap Kinerja Pegawai Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum
Daerah Djasamen Saragih. Jurnal Manajemen Indonesia. Vol. 6 No.1
Fatmah N, Anward H, Mayangsari M. 2021. Efikasi Diri dan Kepercayaan Diri
Mahasiswa PGSD terkait Kecemasan Berbicara di Depan umum. Jurnal
Literasi Psikologi Vol.1 No 1
Rustanto A. 2016 Kepercayaan Diri Dan Efikasi Diri Terhadap Kematangan Karir
Mahasiswa Di Politeknik Lp3i Jakarta Kampus Jakarta Utara. Jurnal
Lentera Bisnis Vol. 5 No. 2
Guslun, Malinen, Dkk. 2023. Eploring the role of teachers’ attitudes towards
inclusive education, their self-efficacy, and collective efficacy in
behaviour management in teacher behavior. Elsevier.

Raymon, Gabriel.2023 An ecological framework for early years teacher self-


efficacy development. Elsevier

Maczulskij, Vinnikainen .2023. Self-confidence predicts entrepreneurship and


entrepreneurial success. Elsevier.

Noerhodijah. 2022. Efikasi diri dan perilaku inovatif: peran dukungan organisasi.
Jurnal Ilmu Manajem Volume 10 No. 4

Nabila, Wahyuni. 2021. Hubungan antara efikasi diri (Self efficacy) Dengan
kepuasan Hidup (Life satisfaction) Mahasiswa. Jurnal Bimbingan
Konseling.
Rais. 2022. Kepercayaan Diri (Self Confidence) Dan Perkembangannya Pada
Remaja. Jurnal Pendidikan Konseling. Volume 12. No 1

Anda mungkin juga menyukai