NIM 20151312019
PROGRAM STUDI D III PERHOTELAN
KONSENTRASI MANAJEMEN FOOD & BEVERAGE
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA TRIATMA JAYA
BADUNG
2019
Persoalan
Jawaban.
a. Faktor keberhasilan
Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang lain yang
berhubungan dengan bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus mau
menghadapi tantangan dan resiko yang ada. Resiko dijadikan sebagai pemacu untuk
maju, dengan adanya resiko, seorang wirausaha akan semakin maju. Menurut Murphy
dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya oleh Bukhari Alam, ada delapan anak
tangga yang meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam mengembangkan
profesinya, yaitu:
I. Kerja keras.
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap
pengusaha yang sukses menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh dalam
usahanya.
II. Kerjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan
sebagai langkah pertama untuk mengembangkan usaha. Seorang wirausaha harus
murah hati, mudah bergaul, ramah dan disenangi masyarakat dan menghindari
perbuatan yang merugikan orang lain.
IV. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan
untuk maju dan dilandasi ketekunan serta kesabaran
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari dan dapat
diantisipasi sebelumnya. Misalnya salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana
yang matang, pelayanan yang kurang baik, dll.
Yaitu kegagalan yang sulit atau hampir tidak dapat dihindari seperti bencana alam,
peperangan, kebakaran, kecelakaan.
- Kurangnya pengawasan
c. Karakteristik wirausaha
Seorang wirausaha yang sukses harus mempunyai karakteristik yang baik dan
menarik. Karakteristik seorang wirausaha akan terlihat dan berkembang melalui ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari hasil interaksi dengan
lingkungannya. Jadi karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak,
perilaku, tabiat, sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan
lahir dan batin. Karakteristik seorang wirausaha yang baik, akan membawa ke arah
kebenaran, keselamatan serta menaikkan derajat dan martabatnya. Karakteristik
wirausahawan yang perlu dimiliki dan perlu dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Berwatak luhur
2. Bekerja keras dan disiplin
3. Mandiri dan realistis
4. Prestatif dan komitmen tinggi
5. Berfikir positif dan bertanggung jawab
6. Dapat mengendalikan emosi
7. Tidak ingkar janji, menepati janji dan waktu
8. Belajar dari pengalaman
9. Memperhitungkan resiko
10. Merasakan kebutuhan orang lain
11. Bekerjasama dengan orang lain
12. Menghasilkan sesuatu untuk orang lain
13. Memberi semangat kepada orang lain
14. Mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan
15. Merencanakan sesuatu sebelum bertindak
Keberhasilan dalam bidang bisnis selalu berhubungan dengan hal – hal sebagai berikut:
1. Sikap dan perilaku disiplin, merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang
di dalam berwirausaha.
2. Komitmen tinggi, artinya seorang wirausaha itu setiap saat pikirannya tidak lepas
dari perusahannya atau bisnisnya.
3. Jujur, artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya.
4. Kreatif, adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah
ada sebelumnya.
5. Inovatif, yaitu merupakan suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan dan
ide – ide yang dapat dijual.
6. Mandiri dan realistis, artinya bahwa keberhasilan seorang wirausaha datangnya
dari diri sendiri dan ide yang realistis dan bukan dari orang lain.
Oleh sebab itu pengembangan budaya perusahaan harus dilakukan, karena sangat
bermanfaat untuk : meningkatkan sense of identity, sense of belonging, komitmen
bersama, stabilitas internal perusahaan, pengendalian sifat – sifat yang kurang baik, dan
akhirnya akan menjadi pembeda satu perusahaan dengan perusahaan lain, dan akhirnya
akan menimbulkan citra tersendiri bagi kemajuan perusahaan.
Terdapat 9 ciri pokok keberhasilan, dan bukan ciri-ciri pribadi (personal traits) :
8. Mampu mengorganisasikan
2. Salah satu kendala seseorang untuk memulai usaha sendiri adalah tidak memiliki ide
usaha, mereka seringkali bingung untuk memulai suatu usaha yang hendak
ditekuninya. Padahal banyak cara bisa dilakukan untuk memperoleh atau menemukan
ide untuk memulai suatu usaha entah sebagai usaha sampingan lebih dulu baru
kemudian menjadi usaha pokok atau justru langsung menjadi pekerjaan utamanya.
Beberapa sumber ide usaha berikut bisa dijadikan acuan untuk menggali ide-ide usaha,
yaitu sebagai berikut :
1. Pengalaman & pekerjaan
Pengalaman diri sendiri atau orang lain bisa menjadi guru yang baik dan sumber
ide bisnis. Pengalaman buruk/gagal sering kali sulit dilupakan, lalu kita akan berupaya
mencari cara baru untuk mengatasinya. Cara ini akan membuka peluang munculnya ide
yang menarik. Demikian juga pengalaman kerja yang diperoleh karena jenis pekerjaan
yang pernah dan sedang ditekuni, juga merupakan sumber sangat besar untuk
menghasilkan ide-ide bisnis yang tepat. Seseorang dengan jenis pekerjaan yang sudah
lama ditekuni memahami betul bidang usaha apa saja yang berhubungan langsung
maupun tidak langsung dengan pekerjaannya saat itu.
2. Keterampilan
Keterampilan apapun yang sudah dimiliki dan dikembangkan dalam waktu cukup
lama akan membentuk naluri atau insting bisnis. Banyak orang yang memulai usaha
sendiri berdasarkan pada keterampilan yang mereka miliki.
4. Pengamatan
Mengamati sesuatu yang terjadi di sekitar kita bisa menjadi peluang bisnis.
Pengamatan ini diperlukan bagi mereka yang ingin mandiri. Identifikasi kebutuhan
yang belum terpenuhi bisa menimbulkan peluang bisnis yang bisa terus dikembangkan.
3. Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert mengemukakan bahwa pengelolaan sumber daya
manusia melalui beberapa tahap proses perencanaan, rekrutmen dan penyeleksian. Hal
tersebut dilakukan agar perusahaan dapat memperoleh sumber daya manusia (pekerja)
yang terlatih dan dapat memaksimalkan dalam pengolahan sumber daya alam.
Manajemen sumber daya manusia adalah serangkaian aktivitas organisasi yang
diarahkan pada usaha untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan angkatan
kerja yang efektif. Perkembangan SDM dapat berubah-ubah dan hal ini semakin
dianggap penting untuk menunjang keberhasilan perusahaan.
Pemanfaatan sumber daya manusia menjadi faktor penentu keberhasilan pelaksanaan
organisasi yang efektif. Perencanaan sumber daya manusia dalam kaitannya dengan
pembayaran kompensasi pengangguran, pengeluaran biaya pelatihan, dan semangat
kerja. Sistem kompensasi yang sembarangan tidak dapat menarik, mempertahankan, dan
memotivasi karyawan yang bagus.
Sumber daya manusia yang terlatih, memang sangat diperlukan untuk mendukung
perkembangan perusahaan. Perusahaan harus dapat membuat perencanaan yang baik
terhadap sumber daya manusia berdasarkan buku bisnis sumber daya manusia
melibatkan analisis pekerjaan serta perkiraan dan penawaran tenaga kerja sebagai
berikut :
1. Analisis pekerjaan adalah analisis sistematis terhadap pekerjaan-pekerjaan didalam
organisasi. Analisis pekerjaan terdiri dari dua bagian yaitu :
a. Deskripsi pekerjaan yaitu merincikan tugas-tugas beserta tanggung jawab
suatu pekerjaan, lingkungan kerja, serat, alat, bahan, perlengkapan dan informasi
yang digunakan dalam melakukan pekerjaan tersebut.
b. Spesifikasi pekerjaan yaitu merincikan keterampilan, kemampuan dan
pengalaman yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut secara efektif.
Proses terakhir setelah mengadakan rekrutmen kerja adalah menyeleksi sumber daya
manusia adalah memilih seorang pekerja untuk dipekerjakan, tujuan yang ingin dicapai
dalam proses ini adalah mengumpulkan informasi yang akan meningkatkan tingkat
keberhasilan kerja para pelamar dan kemudian memperkerjakan pelamar yang dianggap
berpeluang paling berhasil diantara pelamar yang lain dalam membantu perusahaan.
biasanya perusahaan menggunakan tahapan proses penyeleksian seperti formulir, tes,
wawancara dan cara lain yang diterapkan perusahaan tersebut.
Ada beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu:
Perusahaan produk barang dan jasa. Hal ini menyangkut pertanyaan :
Produk dan jasa baru apa yang diinginkan oleh pelanggan ?
Apakah perubahan kebutuhan mereka dapat ditentukan ?
Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan
jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha. Ini menyangkut pertanyaan :
Bagaimana pasar dapat dicapai?
Bagaimana posisi strategis perusahaan harus diperbaiki?
Peluang apa yang akan di ambil ?
Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan
pengembangan, proses produksi dan penggantian peralatan, dan dalam rangka
penambahan sumber daya manusia. Hal ini menyangkut pertanyaan :
Bagaimana sumber daya manusia itu akan dikembangkan supaya perusahaan sukses
dipasar ?
Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan strategi
bersaing. Keputusannya harus berdasarkan perilaku, sumber daya, dan komitmen yang
dimiliki pesaing dimasa lalu.
Apakah pesaing akan menanggapi apa yang diperlukan untuk mengantisipasi pesaing ?
Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan untuk
memodifikasi strategi dalam menghadapi perubahan permintaan pelanggan dan
perilaku strategi persaingan baru.
Apakah perusahaan akan selalu mempertahankan keunggulan strategi tersebut selama –
lamanya ?
Penetuan harga barang – barng atau jasa untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Apakah keputusan penentuan harga sudah dibandingkan dengan strategi lain ?
Apakah analisis elastisitas permintaan untuksetiap pasar sudah dipahami ?
Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas.
Apakah ada strategis untuk menjawab kebutuhan kebutuhan masyarakat ?
Pengaruh pertumbuhan perusahaan menimbulkan masalah likuiditas ?
Selain itu kewirausahaan yang telah mencakup pada kegiatan bisnis dapat
dirumuskan dengan manajeman berikut ini :
1. Perencanaan usaha
Suatu blue print yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha,
rincian usaha, peluang usaha pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta
keterampilan pengelolanya.
Fungsi perencanaan usaha adalah:
a) Sebagai pedoman untuk mencapai tujuan keberhasilan manajemen usaha
b) Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan modal dari pihak luar.
Dalam dunia manajemen, kata benar digunakan oleh Peter Drucker untuk
merumuskan makna efisiensi dan efektivitas. Efisiensi berarti melakukan sesuatu secara
benar (do thing right), sedangkan efektifitas berarti melakukan sesuatu yang benar (do
the right thing).
Efesiensi ditekankan pada penghematan dalam penggunaan input untuk
menghasilkan suatu output tertentu. Upaya ini diwujudkan melalui penerapan konsep dan
teori manajemen yang tepat. Sedangkan efektivitas ditekankan pada tingkat pencapaian
atas tujuan yang diwujudkan melalui penerapan leadership dan pemilihan strategis yang
tepat.
Prinsip efisiensi dan efektivitas ini digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan
suatu bisnis. Prinsip ini mendorong para akademisi dan praktisi untuk mencari berbagai
cara, teknik dan metode yang dapat mewujudkan tingkat efisiensi dan efektivitas yang
setinggi – tingginya. Semakin efisiensi dan efektif suatu perusahaan, maka semakin
kompetitif perusahaan tersebut.
5. Perencanaan pemasaran atau yang disebut marketing planning yaitu suatu bagian dari
sebuah desain untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya yaitu untuk menciptakan nilai
untuk konsumen dalam keadaan tetap menguntungkan perusahaan, atau dalam konsep
pemasaran sekarang ini, sebuah hubungan yang saling menguntungkan. Pengertian
perencanaan pemasaran lainnya yaitu segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-
kegiatan pemasaran meliputi tujuan, strategi, kebijakan, serta taktik yang dijalankan.