Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN

PUTU GITA SETYA DEWI

NIM 20151312019
PROGRAM STUDI D III PERHOTELAN
KONSENTRASI MANAJEMEN FOOD & BEVERAGE
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA TRIATMA JAYA
BADUNG
2019
Persoalan

1. Dalam berwirausaha, banyak usaha yang semestinya bisa digarap/dilakukan. Coba


sebutkan dan uraikan faktor yang sangat menentukan dalam berwirausaha tersebut?
2. Sebutkan dan uraikan sumber atau potensi menggali suatu ide wirausaha!
3. Dalam berbisnis selain masalah keuangan, tidak kalah pentingnya yaitu dari sumber
daya manusianya selaku pelaku bisnis. Apa saja masalah-masalah sumber daya
manusia tersebut?
4. Apa yang dimaksud dengan manajemen wirausaha? Sebutkan bagian-bagian
manajemen wirausaha tersebut!
5. Apa yang anda ketahui tentang perencanaan pemasaran?

Jawaban.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kewirausahaan adalah karakteristik bisnis wirausaha


(usia, gender, tingkat pendidikan, legalitas usaha, permodalan, tujuan pemasaran, dan
tenaga kerja) serta budaya. Dan ada beberapa faktor-faktor lain yang mempengaruhi
kewirausahaan yaitu :

a. Faktor keberhasilan
Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang lain yang
berhubungan dengan bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus mau
menghadapi tantangan dan resiko yang ada. Resiko dijadikan sebagai pemacu untuk
maju, dengan adanya resiko, seorang wirausaha akan semakin maju. Menurut Murphy
dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya oleh Bukhari Alam, ada delapan anak
tangga yang meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam mengembangkan
profesinya, yaitu:
I. Kerja keras.
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap
pengusaha yang sukses menempuh kerja keras yang sungguh – sungguh dalam
usahanya.
II. Kerjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan pergaulan
sebagai langkah pertama untuk mengembangkan usaha. Seorang wirausaha harus
murah hati, mudah bergaul, ramah dan disenangi masyarakat dan menghindari
perbuatan yang merugikan orang lain.

III. Penampilan yang baik


Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan
disiplin.

IV. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan
untuk maju dan dilandasi ketekunan serta kesabaran

V. Pandai membuat keputusan


Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada
alternatif sulit, dengan cara pertimbangan yang matang, jangan ragu – ragu dalam
mengambil keputusan yang baik sesuai dengan keyakinan.

VI. Mau menambah Ilmu pengetahuan


Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha, diharapkan
seorang wirausaha dapat mendukung kemampuan dan kemajuan dalam usaha

VII. Ambisi untuk maju


Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai
keberhasilan. Ambisi yang kuat, harus diimbangi dengan usaha yang keras dan
disiplin diri yang baik

VIII. Pandai berkomunikasi


Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang
baik, sopan, jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan kepada
orang lain menjadi tertarik daan orang akan percaya dengan apa yang
disampaikan.
b. Faktor kegagalan
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor utama,
antara lain:
1. Kurangnya dana untuk modal.
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang.
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.

Kegagalan wirausahawan dalam menjalankan bisnisnya terbagi menjadi dua, yaitu :

1) Kegagalan yang dapat dihindarkan

Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari dan dapat
diantisipasi sebelumnya. Misalnya salah mengelola perusahaan, tidak ada rencana
yang matang, pelayanan yang kurang baik, dll.

2) Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan

Yaitu kegagalan yang sulit atau hampir tidak dapat dihindari seperti bencana alam,
peperangan, kebakaran, kecelakaan.

Sebab – sebab kegagalan dalam menjalankan usaha:

- Kurang ulet dan cepat putus asa

- Kurang tekun dan kurang teliti

- Tidak jujur dan kurang cekatan

- Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha

- Kurang inisiatif dan kurang kreatif

- Memulai usaha tanpa pengalaman dengan modal pinjaman

- Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang

- Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen

- Pelayanan yang kurang baik

- Banyaknya piutang ragu – ragu


- Banyaknya pemborosan dan penyimpangan

- Kekeliruan menghitung harga pokok

- Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial

- Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan

- Kemacetan yang sering terjadi

- Kurangnya pengawasan

c. Karakteristik wirausaha
Seorang wirausaha yang sukses harus mempunyai karakteristik yang baik dan
menarik. Karakteristik seorang wirausaha akan terlihat dan berkembang melalui ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari hasil interaksi dengan
lingkungannya. Jadi karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak,
perilaku, tabiat, sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan
lahir dan batin. Karakteristik seorang wirausaha yang baik, akan membawa ke arah
kebenaran, keselamatan serta menaikkan derajat dan martabatnya. Karakteristik
wirausahawan yang perlu dimiliki dan perlu dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Berwatak luhur
2. Bekerja keras dan disiplin
3. Mandiri dan realistis
4. Prestatif dan komitmen tinggi
5. Berfikir positif dan bertanggung jawab
6. Dapat mengendalikan emosi
7. Tidak ingkar janji, menepati janji dan waktu
8. Belajar dari pengalaman
9. Memperhitungkan resiko
10. Merasakan kebutuhan orang lain
11. Bekerjasama dengan orang lain
12. Menghasilkan sesuatu untuk orang lain
13. Memberi semangat kepada orang lain
14. Mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan
15. Merencanakan sesuatu sebelum bertindak
Keberhasilan dalam bidang bisnis selalu berhubungan dengan hal – hal sebagai berikut:

1. Sikap dan perilaku disiplin, merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang
di dalam berwirausaha.
2. Komitmen tinggi, artinya seorang wirausaha itu setiap saat pikirannya tidak lepas
dari perusahannya atau bisnisnya.
3. Jujur, artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya.
4. Kreatif, adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah
ada sebelumnya.
5. Inovatif, yaitu merupakan suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan dan
ide – ide yang dapat dijual.
6. Mandiri dan realistis, artinya bahwa keberhasilan seorang wirausaha datangnya
dari diri sendiri dan ide yang realistis dan bukan dari orang lain.

Untuk menanamkan kebiasaan baik pada karyawan, maka perlu dikembangkan


budaya perusahaan dalam sebuah organisasi. Budaya perusahaan adalah karakteristik
suatu organisasi perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan
norma–norma bersama yang dianut oleh seluruh jajaran perusahaan. Jika pada sebuah
perusahaan ada kebiasaan – kebiasaan yang kurang baik, ini harus cepat diubah.
Kemampuan mengubah budaya perusahaan merupakan kunci keberhasilan menyusun
dan melaksanakan strategi perusahaan untuk masa depan. Dalam hal ini, contoh atau
suri tauladan dari unsur pimpinan sangat berpengaruh terhadap pembentukan budaya
perusahaan.

Oleh sebab itu pengembangan budaya perusahaan harus dilakukan, karena sangat
bermanfaat untuk : meningkatkan sense of identity, sense of belonging, komitmen
bersama, stabilitas internal perusahaan, pengendalian sifat – sifat yang kurang baik, dan
akhirnya akan menjadi pembeda satu perusahaan dengan perusahaan lain, dan akhirnya
akan menimbulkan citra tersendiri bagi kemajuan perusahaan.

Terdapat 9 ciri pokok keberhasilan, dan bukan ciri-ciri pribadi (personal traits) :

1. Dorongan prestasi yang tinggi

2. Bekerja keras, tidak tinggal diam

3. Memperhatikan kualitas produknya, baik barang maupun jasa

4. Bertanggung jawab penuh

5. Berorientasi pada imbalan yang wajar


6. Optimis

7. Berorientasi pada hasil karya yang baik (excellence oriented)

8. Mampu mengorganisasikan

9. Berorientasi pada uang

Wirausahawan yang berhasil juga merupakan pemimpin yang berhasil. Dikatakan


sebagai pemimpin karena mereka harus mencari peluang-peluang, melalui proyek-
proyek, mengumpulkan sumber daya (bahan, teknologi, manusia dan modal) yang
diperlukan untuk melaksanakan proyek, menentukan tujuan, baik untuk mereka sendiri
maupun untuk orang lain, dan memimpin serta membimbing orang lain untuk
mencapai tujuan. Seorang pemimpin yang efektif akan selalu mancari cara-cara yang
lebih baik. Pemimpin yang berhasil adalah jika dalam berkegiatan percaya pada
pertumbuhan yang berkesinambungan, efisien yang meningkat, dan keberhasilan yang
berkesinambungan dari bisnis perusahaannya.

2. Salah satu kendala seseorang untuk memulai usaha sendiri adalah tidak memiliki ide
usaha, mereka seringkali bingung untuk memulai suatu usaha yang hendak
ditekuninya. Padahal banyak cara bisa dilakukan untuk memperoleh atau menemukan
ide untuk memulai suatu usaha entah sebagai usaha sampingan lebih dulu baru
kemudian menjadi usaha pokok atau justru langsung menjadi pekerjaan utamanya.
Beberapa sumber ide usaha berikut bisa dijadikan acuan untuk menggali ide-ide usaha,
yaitu sebagai berikut :
1. Pengalaman & pekerjaan
Pengalaman diri sendiri atau orang lain bisa menjadi guru yang baik dan sumber
ide bisnis. Pengalaman buruk/gagal sering kali sulit dilupakan, lalu kita akan berupaya
mencari cara baru untuk mengatasinya. Cara ini akan membuka peluang munculnya ide
yang menarik. Demikian juga pengalaman kerja yang diperoleh karena jenis pekerjaan
yang pernah dan sedang ditekuni, juga merupakan sumber sangat besar untuk
menghasilkan ide-ide bisnis yang tepat. Seseorang dengan jenis pekerjaan yang sudah
lama ditekuni memahami betul bidang usaha apa saja yang berhubungan langsung
maupun tidak langsung dengan pekerjaannya saat itu.

2. Keterampilan
Keterampilan apapun yang sudah dimiliki dan dikembangkan dalam waktu cukup
lama akan membentuk naluri atau insting bisnis. Banyak orang yang memulai usaha
sendiri berdasarkan pada keterampilan yang mereka miliki.

3. Minat dan Hobi


Minat dan hobi cukup efektif untuk membangun keyakinan dan motivasi kuat
untuk mandiri. Orang tidak merasa terbebani bila melakukan kegiatan yang ia sukai,
terutama yang berkaitan dengan minat dan hobi.

4. Pengamatan
Mengamati sesuatu yang terjadi di sekitar kita bisa menjadi peluang bisnis.
Pengamatan ini diperlukan bagi mereka yang ingin mandiri. Identifikasi kebutuhan
yang belum terpenuhi bisa menimbulkan peluang bisnis yang bisa terus dikembangkan.

3. Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert mengemukakan bahwa pengelolaan sumber daya
manusia melalui beberapa tahap proses perencanaan, rekrutmen dan penyeleksian. Hal
tersebut dilakukan agar perusahaan dapat memperoleh sumber daya manusia (pekerja)
yang terlatih dan dapat memaksimalkan dalam pengolahan sumber daya alam.
Manajemen sumber daya manusia adalah serangkaian aktivitas organisasi yang
diarahkan pada usaha untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan angkatan
kerja yang efektif. Perkembangan SDM dapat berubah-ubah dan hal ini semakin
dianggap penting untuk menunjang keberhasilan perusahaan.
Pemanfaatan sumber daya manusia menjadi faktor penentu keberhasilan pelaksanaan
organisasi yang efektif. Perencanaan sumber daya manusia dalam kaitannya dengan
pembayaran kompensasi pengangguran, pengeluaran biaya pelatihan, dan semangat
kerja. Sistem kompensasi yang sembarangan tidak dapat menarik, mempertahankan, dan
memotivasi karyawan yang bagus.
Sumber daya manusia yang terlatih, memang sangat diperlukan untuk mendukung
perkembangan perusahaan. Perusahaan harus dapat membuat perencanaan yang baik
terhadap sumber daya manusia berdasarkan buku bisnis sumber daya manusia
melibatkan analisis pekerjaan serta perkiraan dan penawaran tenaga kerja sebagai
berikut :
1. Analisis pekerjaan adalah analisis sistematis terhadap pekerjaan-pekerjaan didalam
organisasi. Analisis pekerjaan terdiri dari dua bagian yaitu :
a. Deskripsi pekerjaan yaitu merincikan tugas-tugas beserta tanggung jawab
suatu pekerjaan, lingkungan kerja, serat, alat, bahan, perlengkapan dan informasi
yang digunakan dalam melakukan pekerjaan tersebut.
b. Spesifikasi pekerjaan yaitu merincikan keterampilan, kemampuan dan
pengalaman yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut secara efektif.

Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk berbagai aktivitas SDM. Sebagai


contoh pengetahuan akan isi pekerjaan dan persyaratannya digunakan untuk
mengembangkan metode seleksi yang tepat dan sistem penilaian kinerja yang berkaitan
dengan pekerjaan serta untuk menetapkan tingkat kompensasi yang adil.

2. Memperkirakan permintaan dan penawaran SDM


Setelah manajer memahami sepenuhnya pekerjaan yang akan dilakukan di dalam
suatu organisasi, mereka dapat memulai merencanakan kebutuhan SDM dimasa depan.
Manajer mengawalinya dengan cara menilai tren penggunaan SDM di masa lalu,
rencana organisasi di masa depan, dan tren ekonomi secara umum. Ramalan penjualan
yang baik setingkali menjadi dasar perhitungan kebutuhan SDM, terutama pada
organisasi kecil, penalaran historis kemudian dapat digunakan untuk memprediksi
permintaan akan berbagai jenis karyawan seperti bagian operasi dan perwakilan
penjualan. Organisasi besar menggunakan model yang jauh lebih rumit untuk
memprediksi kebutuhan SDM.
Peramalan penawaran tenaga kerja terdiri dari dua tugas :
 Meramalkan penawaran internal yaitu jumlah dan jenis karyawan yang akan
berada di perusahaan pada satu waktu tertentu di masa mendatang.
 Menawarkan penawaran eksternal yaitu jumlah dan jenis orang yang akan
tersedia bagi proses rekrutmen dari semua pasar tenaga kerja.

Setelah organisasi memiliki gambaran mengenai kebutuhan SDM masa depannya,


fase berikutnya adalah proses rekrutmen karyawan baru. Rekrutmen adalah proses
penarikan orang-orang yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan lamaran atas
pekerjaan yang belum terisi. Rekrutmen sendiri terdiri dari 2 jenis, yakni :
1. Rekrutmen internal, berarti mempertimbangkan karyawan yang ada sebagai
kandidat atas lowongan pekerjaan yang tersedia. Promosi dari dalam ini dapat membantu
semangat kerja dan mempertahankan karyawan yang berkualitas tinggi.
2. Rekrutmen eksternal adalah praktek menarik orang-orang dari luar organisasi
untuk melamar lowongan pekerjaan. Metode yang meliputi pemasangan iklan,
wawancara dan sebagainya. Merekrut pekerja untuk dipekerjakan dibutuhkan individu
yang terlatih dari segi pendidikan maupun keterampilan masing-masing individu yang
dikembangkan.

Proses terakhir setelah mengadakan rekrutmen kerja adalah menyeleksi sumber daya
manusia adalah memilih seorang pekerja untuk dipekerjakan, tujuan yang ingin dicapai
dalam proses ini adalah mengumpulkan informasi yang akan meningkatkan tingkat
keberhasilan kerja para pelamar dan kemudian memperkerjakan pelamar yang dianggap
berpeluang paling berhasil diantara pelamar yang lain dalam membantu perusahaan.
biasanya perusahaan menggunakan tahapan proses penyeleksian seperti formulir, tes,
wawancara dan cara lain yang diterapkan perusahaan tersebut.

4. Pengertian manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan


dan pengawasan terhadap upaya-upaya yang dilakukan anggota organisasi dan
penggunaan segala macam sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan organisasi (James A.F. Stoner, 1992:8). Sementara kewirausahaan artinya
adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan
disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan
pribadi.
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin
bahwa usahanya betul-betul eksis. Seorang wirausaha harus mempunyai 4 kompetensi,
diantaranya :
1. Fokus pada pasar, bukan pada teknologi.
2. Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan.
3. Bangun tim manajemen, bukan menunjukkan perorangan.
4. Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.

Manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan (keputusan-


keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan
internal dan aktifitas perusahaan dengan lingkungan eksternal, dimana perusahaan harus
bersaing dengan menggunakan keputusan-keputusan strategis. Dalam melakukan salah
satu strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan dalam satu strategi dari empat
strategis. Dalam melakukan salah satu strategis usahanya, wirausaha biasanya
menggunakan 4 strategi, sebagai berikut :
1. Berada pertama dipasar dengan produk dan jasa baru
2. Posisi produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar (niche market) yang tidak
terlayani
3. Fokus barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan
4. Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri
Strategi pertama, sering dipilih oleh wirausaha, meskipun paling beresiko. Setelah
strategi pertama sukses, maka selanjutya mempertahankan posisi kepemimpinan pasar
(market leader).
Strategi kedua, menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang
yang diciptakan oleh perusahaan yang berada dipasar pertama. Yang sering terjadi adalah
banyak peniru (imitator) memperbaiki atau memodifikasi barang dan jasa untuk
menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Untuk itu wirausaha perlu
memindahkan daya saingnya ke segmen pasar lain dengan mendominasi segmen pasar
lain dengan menominasi segmen pasar kecil yang dipandangi perusahaan besar tidak
memiliki peluang.
Strategi ketiga, yaitu perusahaan karakteristik produk, pasar, atau industri yang
berbasis pada inovasi. Strategi ini dilakukan dengan mengubah produk dan jasa yang
sudah ada, misalnya mengubah manfaat, nilai, dan karakteristik ekonomi lainnya.
Strategi ini menciptakan inovasi dengan salah satu cara berikut :
1) Menciptakan manfaat
2) Meningkatkan nilai inovasi
3) Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan
4) Menyajikan apa yang dianggap bernilai pelanggan
5) Strategi kewirahusahaan

Ada beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu:
 Perusahaan produk barang dan jasa. Hal ini menyangkut pertanyaan :
Produk dan jasa baru apa yang diinginkan oleh pelanggan ?
Apakah perubahan kebutuhan mereka dapat ditentukan ?
 Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan
jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha. Ini menyangkut pertanyaan :
Bagaimana pasar dapat dicapai?
Bagaimana posisi strategis perusahaan harus diperbaiki?
Peluang apa yang akan di ambil ?
 Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan
pengembangan, proses produksi dan penggantian peralatan, dan dalam rangka
penambahan sumber daya manusia. Hal ini menyangkut pertanyaan :
Bagaimana sumber daya manusia itu akan dikembangkan supaya perusahaan sukses
dipasar ?
 Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan strategi
bersaing. Keputusannya harus berdasarkan perilaku, sumber daya, dan komitmen yang
dimiliki pesaing dimasa lalu.
Apakah pesaing akan menanggapi apa yang diperlukan untuk mengantisipasi pesaing ?
 Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan untuk
memodifikasi strategi dalam menghadapi perubahan permintaan pelanggan dan
perilaku strategi persaingan baru.
Apakah perusahaan akan selalu mempertahankan keunggulan strategi tersebut selama –
lamanya ?
 Penetuan harga barang – barng atau jasa untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Apakah keputusan penentuan harga sudah dibandingkan dengan strategi lain ?
Apakah analisis elastisitas permintaan untuksetiap pasar sudah dipahami ?
 Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas.
Apakah ada strategis untuk menjawab kebutuhan kebutuhan masyarakat ?
Pengaruh pertumbuhan perusahaan menimbulkan masalah likuiditas ?

Selain itu kewirausahaan yang telah mencakup pada kegiatan bisnis dapat
dirumuskan dengan manajeman berikut ini :
1. Perencanaan usaha
Suatu blue print yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha,
rincian usaha, peluang usaha pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta
keterampilan pengelolanya.
Fungsi perencanaan usaha adalah:
a) Sebagai pedoman untuk mencapai tujuan keberhasilan manajemen usaha
b) Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan modal dari pihak luar.

Unsur – unsur perencanaan usaha:


 Ringkasan eksekutif (tujuan, ususln, sinancial, permintaan dana,
penggunaan dana dan cara pengebalian dana )
 Pernyataan misi
 Lingkungan usaha
 Perencanaan pemasaran
 Tim manajemen
 Data financial
 Aspek – aspek legal
 Jaminan asuransi
 Orang – orang penting (keyperson)
 Pemasok
 Resiko
 Pengelolaan keuangan

2. Aspek pengelolaan keuangan yaitu :


1. Aspek sumber dana/keuangan perusahaan
A. Dana dari dalam perusahaan/pembelanjaan intern yaitu : dana perusahaan,
cadangan dan laba tahanan.
B. Dana dari luar perusahaan/pembelanjaan ekstern yaitu : dari
pemilik/penyertaan, pinjaman, bantuan pemerintah, orang lain dan
ventura/perusahaan besar.
2. Aspek perencanaan dan penggunaan dana
a) Biaya awal (administrasi, bangunan/sewa, asuransi, tambahan dan tak
terduga)
b) Proyeksi keuangan : neraca harian, pendapatan dan aliran kas
c) Analisis pulang pokok (BEP)
3. Aspek pengawasan/pengendalian keuangan.

3. Teknik dan strategi pemasaran, yaitu :


1. Perencanaan pemasaran
 Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan
 Memilih pasar sasaran khusus (pasar individual, segment pasar, pasar
khusus)
 Menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan (market driven :
orientasi konsumen,kualitas, kenyamanan dan kesenangan, inovasi,
kecepatan, pelayanan, pelayanan dan kepuasan )
 Pemilihan strategi pemasaran (marketing mix)
2. Bauran pemasaran
 Probe (penelitian dan pengembangan pasar)
 Product ((produk)
 Place (tempat)
 Price (harga)
 Promotion (promosi)
3. Kiat pemasaran usaha baru
 Mencari peluang besar
 Tempat yang tepat/lokasi strategis
 Banyaknya produk yang dibutuhkan
 Menentukan target penjualan
4. Strategi kewirausahaan
 Fokus pada pasar
 Forcasting biayafinancial
 Membangun tim manajemen
 Memberikan peran kepada innovator
5. Strategi kewirausahaan
 Strategi market leader
 Strategi market challenger
 Strategi market follower
 Strategi market nicher

Dalam dunia manajemen, kata benar digunakan oleh Peter Drucker untuk
merumuskan makna efisiensi dan efektivitas. Efisiensi berarti melakukan sesuatu secara
benar (do thing right), sedangkan efektifitas berarti melakukan sesuatu yang benar (do
the right thing).
Efesiensi ditekankan pada penghematan dalam penggunaan input untuk
menghasilkan suatu output tertentu. Upaya ini diwujudkan melalui penerapan konsep dan
teori manajemen yang tepat. Sedangkan efektivitas ditekankan pada tingkat pencapaian
atas tujuan yang diwujudkan melalui penerapan leadership dan pemilihan strategis yang
tepat.
Prinsip efisiensi dan efektivitas ini digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan
suatu bisnis. Prinsip ini mendorong para akademisi dan praktisi untuk mencari berbagai
cara, teknik dan metode yang dapat mewujudkan tingkat efisiensi dan efektivitas yang
setinggi – tingginya. Semakin efisiensi dan efektif suatu perusahaan, maka semakin
kompetitif perusahaan tersebut.

5. Perencanaan pemasaran atau yang disebut marketing planning yaitu suatu bagian dari
sebuah desain untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya yaitu untuk menciptakan nilai
untuk konsumen dalam keadaan tetap menguntungkan perusahaan, atau dalam konsep
pemasaran sekarang ini, sebuah hubungan yang saling menguntungkan. Pengertian
perencanaan pemasaran lainnya yaitu segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-
kegiatan pemasaran meliputi tujuan, strategi, kebijakan, serta taktik yang dijalankan.

 Tujuan Perencanaan Pemasaran


Tujuan perencanaan pemasaran adalah sebagai berikut ini:
 Meniadakan ketidakpastian masa datang bila ada perubahan-perubahan
karena situasi dan kondisi perusahaan maupun di luar perusahaan.
 Karena tujuan organisasi sudah difokuskan maka dengan perencanaan akan
menghindari adanya penyimpangan tujuan.
 Penyesuaian ukuran bisnis.
 Perubahan lingkup produk dan pasar.
 Menciptakan hubungan jaringan kerja yang baru dengan organisasi-
organisasi yang lain.

 Manfaat Perencanaan Pemasaran


Manfaat perencanaan pemasaran adalah sebagai berikut ini:
 Bisa mengidentifikasi perkembangan yang diharapkan.
 Dapat mencapai koordinasi aktivitas yang lebih baik.
 Dapat meminimalkan respon tidak rasional hingga respon yang tidak
diharapkan.
 Mampu meningkatkan kesiapan organisasi untuk berubah.
 Untuk meningkatkan komunikasi.
 Mengurangi konflik mengenai ke mana semestinya organisasi bergerak.
 Dapat memperluas penyesuaian sumber daya yang tersedia untuk
memperoleh peluang pilihan.
 Untuk mendesak manajemen untuk berpikir ke depan secara sistematis.

 Unsur unsur Perencanaan Pemasaran


Unsur unsur dari suatu perencanaan pemasaran adalah sebagai berikut ini:
 Tujuan dan strategi pemasaran.
 Strategi bauran pemasaran.
 Deskripsi tentang produk.
 Strategi penetapan harga.
 Rencana promosi.
 Penetapan produk yaitu penjualan dan distribusi.

 Langkah langkah pokok dalam perencanaan pemasaran meliputi:


 Melakukan analisis situasi. Dalam tahap ini analisis yang dilakukan yaitu
analisis SWOT (Streghts, Weaknesses, Opportunites, dan Threats). Cakupan
analisis situasi ini yaitu peluang dan masalah yang ditimbulkan trend, pesaing,
situasi pembeli, regulasi dan biaya. Selain itu termasuk juga di dalamnya yaitu
kelemahan serta kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan.
 Menetapkan sasaran dan tujuan. Dalam hal ini tujuan dirumuskan secara
spesifik serta mengidentifikasi tingkat kinerja yang diharapkan untuk diraih oleh
organisasi pada wktu tertentu di masa mendatang, dengan mempertimbangkan
peluang lingkungan dan realitas masalah serta kelemahan dan kekuatan
perusahaan.
 Menyusun strategi dan program. Dalam langkah ini, menurut tujuan yang
sudah ditetapkan, pengambil keputusan selanjutnya merancang strategi yaitu
(tindakan jangka panjang untuk mencapai suatu tujuan) dan program yaitu
(tindakan jangka pendek yang spesifik digunakan untuk mengimplementasikan
strategi).

 Masalah-masalah yang muncul akibat kurangnya perencanaan pemasaran :


 Angka-angka yang tidak berarti dalam rencana jangka panjang.
 Peluang- peluang yang hilang untuk memperoleh laba/ keuntungan.
 Kurangnya informasi pasar yang bisa dilakukan.
 Tujuan yang tidak realistis.
 Frustasi manajemen.
 Perselisihan antar fungsional.
 Pengeluaran promosi yang sia-sia.
 Perkembangbiakan pasar dan produk.
 Semakin melemah terhadap perkembangan bisnis.
 Penentuan harga yang terlalu membingungkan.
 Hilangnya kendali terhadap bisnis.

Anda mungkin juga menyukai