Anda di halaman 1dari 7

STIE NOBEL INDONESIA MAKASSAR

PROGRAM PASCASARJANA
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
SEMESTER Genap TA. 2021/2022

MATA UJIAN : Etika Bisnis dan Kewirausahaan


DOSEN : Dr. Maryadi, S.E., M.M.
KODE KELAS : 15A
HARI / TANGGAL :
NAMA : Karmila Kamrin, S.E.
NIM : 2020MM23132

SOAL:
1. Apa makna dan pengertian kewirausahaan menurut para ahli (minimal 3 pendapat para ahli)
dan pendapat saudara sendiri.
2. Sebutkan ciri Interprenuer yang unggul.
3. Sebutkan manfaat dari wirausaha.
4. Kenapa seorang wirausaha harus berani mengambil resiko, silahkan saudara jelaskan.
5. Seorang interpenuer harus terbangun jiwa kewirausahaan dengan
a) Self Confidence
b) Berorentasi tugas dan Hasil
c) Kepemimpinan
d) Berorentasi Masa Depan
e) Kreatif dan Inovatif
f) Memiliki Tenaga
Silakan saudara jelaskan poin2 tersebut diatas.
6. Dengan apa bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan, saudara jelaskan dan uraikan
7. Jelaskan di bawah ini :
JAWABAN:

1. Dan Steinhoff dan John F. Burgess


Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess, wirausaha adalah orang yang mengorganisir,
mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha.
Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scharborough
Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scharborough mendefinisikan kewirausahaan sebagai
usaha untuk menciptakan nilai lewat pengenalan terhadap peluang bisnis, manajemen
mengambil resiko yang cocok dengan peluang yang ada dan lewat kemampuan komunikasi dan
manajemen memobilisasi manusia, keuangan, dan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk
membawa suatu proyek sampai berhasil.
Suryana
Suryana mengungkapkan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Dapat disimpulkan menurut pendapat pribadi, kewirausahaan adalah suatu ilmu bagaimana
menciptakan suatu ide yang baru bahkan berani menanggung resiko untuk mengorbankan
waktu, biaya dan tenaga demi terwujudnya ide tersebut sesuai dengan apa yang telah
diharapkan.

2. Ciri-ciri entrepreneur yang unggul sebagai berikut


a. ia memiliki internallocus of control, artinya bahwa seorang wirausahawan percaya bahwa
dirinya mampu mengendalikan nasibnya sendiri, tidak tergantung pada adanya dorongan
atau rangsangan dari luar dirinya.
b. ia memiliki high need for achievement, dimana ia sangat termotivasi untuk bertindak secara
pribadi untuk mencapai tujuan-tujuan yang sangat menantang.
c. keinginan untuk selalu dan terus belajar, terutama belajar dari pengalaman orang lain.
Bukan hanya belajar untuk berhasil, akan tetapi yang lebih penting lagi adalah bagaimana
belajar untuk bangkit dari kegagalan.
d. ia bukan saja harus memiliki sikap terbuka terhadap feedback dari orang lain, melainkan
berani untuk meminta pendapat orang lain akan sikap dan perilakunya dalam berwirausaha.
Dengan demikian ia tidak merasa bahwa dirinya yang paling benar sendiri.
e. Seorang pengusaha juga pada dasarnya adalah seorang risk taker. Bukan berarti
sembarangan mengambil resiko, akan tetapi resiko moderat yang sudah dipertimbangkan
dengan matang.
f. ia mampu menemukan celah dan peluang di saat suasana tidak menentu. Tolerance for
ambiguity-nya cukup tinggi. Artinya, ia mampu dengan sabar menghadapi situasi
ketidaktentuan, yang mungkin bagi orang lain adalah suatu hambatan. Hal ini menuntut
seseorang untuk kreatif dan inovatif.
3. Manfaat dari Wirausaha
a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran
b. Sebagai generator pembangunan lingkungan di bidang produksi, distribusi, pemeliharaan
lingkungan, kesejahteraan dan sebagainya.
c. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan
kemampuannya
d. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam
menghadapi pekerjaan
e. Memberi contoh kepada orang lain, bagaimana kita harus bekerja keras
f. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros

4. Berani mengambil resiko adalah salah satu kunci dalam memulai usaha, karena dalam
komponen ini banyak sekali item yang mengikutinya, yaitu berani rugi, berani mengambil
keputusan, berani menghadapi masalah, berani menahan diri untuk tidak menggunakan uang
perusahaan untuk bersenang-senang, serta berani untuk bangkrut. Itu baru sedikit resiko yang
ada saat mendirikan bisnis. Oleh karena itu, seorang pebisnis harus mampu menghilangkan rasa
takut terhadap semua resiko yang ada. Caranya adalah melakukan survey atau pengamatan,
sehingga mengetahui rintangan yang akan dihadapi, sehingga dapat strategi dalam menghadapi
semua rintangan yang ada, memilih bisnis yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki,
menyesuaikan modal dengan besaran bisnis yang akan dibangun, konsultasi dengan orang-
orang yang memiliki keahlian dalam bidangnya, menerima kritikan atau masukan dari orang
lain, akan tetapi harus bisa memilah mana masukan yang baik, tidak terburu-buru atau terlalu
ambisi dalam mengembangkan bisnis, membuat bisnis plan sehingga dalam mengembangkan
bisnis dapat terencana dengan baik.

5. Seorang interpenuer harus terbangun jiwa kewirausahaan dengan


a. Percaya Diri (Self Confident)
Kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan
ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki
keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan
b. Berorientasi Tugas dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai.
c. Keberanian Mengambil Resiko
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu nilai utama dalam
kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar memulai atau
berinisiatif. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih
menantang untuk mencapai kesuksesan
d. Kepemimpinan
Sifat kepemimpinan akan membuat seoran pengusaha ingin tampil lebih depan menunjukkan
kreatifitasnya. Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan keinovasiannya, ia selalu
menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih cepat, lebih dulu dan
segera berada di pasar.
e. Berorientasi ke Masa Depan
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan
pandangan ke masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang jauh ke masa depan, maka
selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sekarang. Meskipun
dengan resiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan tantangan
demi pembaharuan masa depan.
f. Kreatifitas dan inovasi
Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new things) dan keinovasian adalah
melakukan sesuatu yang baru (doing new things). Keinovasian diartikan sebagai
kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan
dan peluang untuk mempertinggi dan meningkatkan taraf hidup.
g. Memiliki tenaga dalam
Memiliki tenaga dalam artinya bahwa seorang wirausaha harus memiliki sifat yang
mendukungnya sebagai seorang yang berjiwa wirausaha, seperti kejujuran, kedisplinan,
kesopanan, dll.

6. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha


a. Melalui Komitmen Pribadi
Jiwa wirausaha ditandai dengan adanya komitmen pribadi untuk dapat mandiri, mencapai
sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan pada orang lain, agar lebih produktif
dan untuk memaksimalkan potensi diri.
b. Melalui Lingkungan dan Pergaulan yang Kondusif
Dorongan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dapat berasal dari lingkungan pergaulan
teman, famili, sahabat, karena mereka dapat berdiskusi tentang ide wirausaha, masalah yang
dihadapi dan caracara mengatasinya. Sehingga mempunyai semangat, kemampuan dan
pikiran untuk menaklukan cara berfikir lamban dan malas.
c. Melalui Pendidikan dan Pelatihan
Keberanian untuk membentuk jiwa wirausaha juga didorong oleh guru atau dosen di
sekolah. Mereka memberikan mata kuliah kewirausahaan yang praktis dan menarik
sehingga membangkitkan minat untuk berwirausaha.
d. Karena Keadaan Terpaksa
Banyak orang yang sukses karena dipaksa oleh keadaan. Mungkin pada awalnya tujuannya
hanya untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi karena usahanya yang keras, tidak gampang
menyerah dan berputus asa, sehingga akhirnya menjadi wirausaha yang sukses.
7. Tantangan Sumber Daya Kewirausahaan
a. Tantangan Persaingan Global
Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global,
yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta
berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Globalisasi yang
sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam
dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional
akan terjadi persaingan antarnegara. Semua sumber daya antar negara akan bersaing dan
hanya sumber daya yang memiliki keunggulanlah yang dapat bertahan dalam persaingan.
Negara yang unggul dalam sumber daya akan memenangkan persaingan, dan sebaliknya.
b. Tantangan Pengangguran
Pengangguran merupakan masalah yang tiada ujungnya dan menjadi salah satu masalah
mendasar dalam bangunan perekonomian. Kukarnya ketersediaan lapangan kerja dan
adanya gap antara kebutuhan dunia usaha dengan kualitas lulusan perguruan tinggi. Oleh
karenanya, kewirausahaan merupakan alternatif agar lulusan yang dihasilkan perguruan
tinggi dapat memberdayakan kemampuannya dengan membangun lahan usahanya sendiri.
Dengan demikian, kewirausahaan tidak saja mengatasi pengangguran tetapi dapat membuka
lahan pekerjaan yang kemudian mampu mengurangi pengangguran lainnya.
c. Tantangan Tanggung Jawab Sosial
Wirausaha yang unggul merasa bertanggungjawab secara pribadi atas hasil usaha yang dia
lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumberdaya sumberdaya yang dimiliki dan
menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai cita-cita. Wirausaha yang berhasil
dalam jangka panjang haruslah memiliki rasa tanggung jawab atas usaha yang dilakukan.
Kemampuan untuk menanggung resiko usaha seperti: resiko keuangan, resiko teknik
adakalanya muncul, sehingga wirausaha harus mampu meminimalkan resiko.
d. Tantangan Kemajuan Teknologi
Jiwa kewirausahaan yang berbasis teknologi atau biasa disebut technopreneurship
merupakan satu alternatif mutakhir untuk menjawab tantangan itu. Proses pengembangan
unit usaha dan produksi dengan memanfaatkan teknologi dapat melipatgandakan hasil
sekaligus performa dari unit usaha tersebut. Untuk itu, sekiranya ada beberapa tahapan
sederhana yang bisa dilakukan untuk mengembangkan wirausaha berbasis teknologi
ini.Yang pertama, perlu dilakukan sosialisasi sekaligus pelatihan kepada masyarakat
terutama penggerak UMKM dalam teknologi yang aplikatif dan multi-producting. Yang
kedua, dapat dilakukan pengembangan usaha tersebut dengan menggunakan teknologi
dalam jaringan, terutama dunia maya.
e. Tantangan Gaya Hidup dan Kecenderungannya
Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang di
butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat
guna memastikan sukses.Para wirausaha adalah individu-individu yang berorientasi kepada
tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya.
f. Tantangan Etika
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan.
Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnis,
namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak
dibentuk dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini
merupakan asset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan.
g. Tantangan Keanekaragaman Angkatan Kerja
Secara umum dan singkat tipe kepribadian manusia dapat dibedakan dengan 6 macam:
1) Tipe Kepribadian Konvensional
Ciri ciri dari kepribadian konvensional adalah bersikat hati-hati, mengikuti arus, metodis,
efisien, cermat, tidak fleksibel, pemalu, tidak mau menonjolkan diri, patuh, teratur, tekun,
praktis, cermat, sopan, dan tidak imajinatif. Pekerjaan yang cocok untuk tipe konvensional
adalah : resepsionis, sekretaris, klerek, operator komputer atau akuntan.
2) Tipe Kepribadian Sosial
Ciri-ciri kepribadian konvensional adalah: menyukai orang, menikmati pergaulan, ramah,
dermawan, suka menolong, baik hati, mudah berempati, persuasif, sabar, suka bekerja sama,
bertanggungjawab bijaksana, dan hangat. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: Guru,
ibu rumah tangga, atau konsultan manajemen.
3) Tipe Kepribadian Investigative
Ciri-ciri Kepribadian investigative adalah rasional, analitis, kompleks, selalu ingin tahu,
teliti, senang menyendiri, isntrospektif, pemalu, penuh kehati-hatian, tidak terburu-buru,
tidak terbawa emosi, dan tidak terlalu disukai orang. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini:
ilmuwan, dokter, penerjemah, surveyor, peneliti, atau dosen.
4) Tipe Kepribadian Artisitik
Ciri-ciri Tipe Kepribadian artisitik adalah tidak rapi, emosional, impulsive, tiakpraktis,
mandiri, instrospektif, imajinatif, orisional, tidak senang, mengikuti arus, intuitif, peka,
terbuka, dan disukai banyak orang. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: penulis,
musisi, jurnalis, seniman, disainer, actor, atau kritikus seni.
5) Tipe Kepribadian Realistis
Ciri-ciri kepribadian realistis adalah tidak suka omong kosong, tidak suka mengumbar janji
atau kata-kata, keras kepala, materialistis, praktis, menjauhi diri dari pergaulan social,
sedikit bergaul, bersikap wajar tidak dibuat-buat, berterus terang, cenderung mengikuti arus,
fleksibel, tekun, dan cermat. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini antara lain : sopir, pilot,
mekanik, juru masak, atau petani.
6) Tipe Kepribadian Pengusaha
Ciri-ciri tipe kepribadian pengusaha adalah gigih, ambisius, menyenangkan, mendominasi,
menyukai petualangan, suka coba-coba, terkadang bertindak berlebihan, suka berbicara,
penuh rasa percaya diri, sangat optimis, dan siap mencoba apapun. Pekerjaan yang cocok
untuk kepribadian ini adalah : penjual, eksekutif, manajer, atau wiraswasta/wirausahawan.
h. Tantangan Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan dampak yang sangat luas, apalagi jika
pertumbuhan penduduk yang terjadi di indonesia, yang cenderung berdampak negatif, hal
ini di sebabkan karena pertumbuhan penduduk yang terjadi tidak di imbangi oleh saran dan
prasaran yang memadai, banyak sekali dampak negatif yang dapat di timbulkan, khususnya
yang akan kita bahas adalah dampak di bidang ekonomi, pertumbuhan penduduk yang cepat
tidak di imbangi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga menimbulkan
pengangguran dimana-mana, apalagi di perparah dengan pemusatan-pemusatan lapangan
kerja yang cenderung berada di daerah kota-kota besar.

Anda mungkin juga menyukai