Oleh :
Jawab :
1. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959). Jadi inti dari
entrepreneurship yaitu kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Langkah-langkah menjadi wirausahawan yang sukses
a) Memiliki visi dan tujuan usaha.
b) Berani mengambil risiko waktu dan uang.
c) Merencanakan, mengorganisasikan, dan menjalankan.
d) Bekerja keras
e) Membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan yang
lainnya.
f) Bertanggung jawab atas kesuksesan dan kegagalan.
Pendapat lain :
a) memiliki ide atau visi bisnis yang jelas, serta kemauan dan keberhasilan
untuk menghadapi resiko, baik berupa waktu dan uang. Apabila ada kesiapan
dalam menghadapi resiko.
b) harus membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan dan menjalankannya.
Selain itu kewirausahaan harus mengembangkan hubungan yang baik dengan
mitra usaha maupun pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.
Pendapat lain:
a) Semuanya Berawal dari Impian dan Imajinasi
Setiap orang tentunya memiliki impian dan imajinasi. Alat-alat yang banyak
kita gunakan saat ini seperti: lampu, listrik, pesawat, mobil, motor, dan lain-
lain merupakan wujud nyata dari impian dan imajinasi yang dimiliki oleh
para penemunya. Tentunya impian dan imajinasi tersebut harus dituangkan
dalam bentuk nyata, yakinlah dengan apa yang kita miliki dan jangan pernah
takut untuk mencoba. Seseorang yang memiliki impian dan daya imajinasi
yang kuat pada umumnya mampu menciptakan dan membuat satu terobosan,
dalam kamus mereka tidak ada kata “tidak bisa” ataupun “tidak mungkin”.
b) Mencintai Produk atau Jasa yang Ditawarkan
Biasanya pengusaha memilih jenis usaha yang akan dijalankan berdasarkan
hobi dan kecintaanya terhadap jenis usahanya tersebut. Seseorang yang hobi
mengajar tentunya akan memilih bidang usaha pendidikan seperti membuka
lembaga pendidikan ataupun bimbingan belajar. Begitu juga jika orang
tersebut hobi makan, pastinya usaha yang sesuai dengannya adalah usaha
rumah makan. Kecintaan kita terhadap produk dan jasa yang ditawarkan akan
meringankan beban kita dalam menghadapi halangan dan kesulitan yang
datang menghampiri karena kita menjalankannya dengan senang hati.
c) Memiliki Sikap Ulet dan Berjiwa Optimis
Dua kata diatas merupakan kata kunci yang wajib dimiliki oleh setiap
entrepreneur. Selalu optimis untuk meraih apa yang telah diimpikannya dan
pantang menyerah akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha
yang dijalankan. Orang yang ulet memiliki semangat pekerja keras dimana
dirinya akan selalu memikirkan apa yang harus dilakukan demi
mengembangkan usahanya. Jangan menjadi orang yang malas karena sikap
malas dan ogah-ogahan hanya akan membuat diri Anda semakin hanyut dan
tenggelam dalam arus persaingan yang sangat deras.
d) Berani Mengambil Resiko Kegagalan
Dalam menjalankan suatu usaha, kegagalan akan menjadi faktor resiko yang
perlu dipertimbangkan. Banyak diantara para pengusaha yang baru bisa
mencapai titik kesuksesan setelah mereka merasakan pahitnya kegagalan.
Seorang pengusaha sukses memiliki pandangan bahwa kegagalan bukan
akhir dari segalanya, melainkan kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
e) Memiliki Kemampuan Komunikasi yang Baik
Menjadi pengusaha sukses harus memiliki kemampuan komunikasi yang
baik. Dalam prakteknya, para pembeli akan merasa sangat senang jika
penjelasan mengenai produk dan jasa yang ditawarkan dapat disampaikan
dengan bahasa yang santun. Dengan bahasa komunikasi yang sopan santun
juga akan membuat Anda semakin mudah dalam menjalin relasi dengan
pihak lain seperti: teman, mitra usaha, dan lain-lain.
f) Selalu Mencari Masukan dan Nasehat dari Orang Lain
Ada pepatah yang mengatakan “Pengalaman adalah guru yang paling
berharga”. Sebagai pengusaha yang baru akan memulai usaha, masukan dan
nasehat dari orang lain yang lebih berpengalaman dapat dijadikan sebagai
bahan pelajaran Anda dalam menjalankan usaha. Gunakan insting kreativitas
Anda untuk melakukan modifikasi berdasarkan pengalaman yang diceritakan
untuk memperoleh satu terobosan, hal ini dilakukan untuk menghilangkan
image Anda sebagai tukang tiru yang tidak memiliki inisiatif dan kreativitas.
g) Membuka Diri dari Perubahan yang Terjadi
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap detik keadaan disekitar Anda selalu
berubah sesuai ruang dan waktu. Terkadang hal tersebut akan berdampak
pada usaha yang dijalankan sehingga Anda mesti melakukan penyesuaian
berdasarkan perubahan yang terjadi. Teknik marketing yang Anda gunakan
sekarang belum tentu masih bisa digunakan di masa yang akan datang.
Belum lagi untuk jenis model, gaya hidup, serta trend yang sedang terjadi di
masyarakat sedikit banyak akan berpengaruh pada usaha Anda.
a) Percaya diri
Kepercayaan diri adalah sikap dan keyakinan seseorang dalam melaksanakan
dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Kepercayaan diri memiliki nilai
keyakinan, optimisme individualitas dan ketidaktergantungan. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan
kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996: 7).
Kepercayaan diri ini bersifat internal, dinamis dan banyak di tentukan oleh
kemampuan untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu
pekerjaan. Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis, berencana, efektif dan efisien.
Kepercayaan diri juga selalu ditunjukkan oleh ketenangan, ketekunan,
kegairahan dan kemantapan dalam melakukan setiap pekerjaan. Kepercayaan
diri juga berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreatifitas, ketekunan,
semangat kerja keras dan kegairahan berkarya.
b) Berorientasi pada tugas dan hasil.
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang
selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat,
energik dan berinisiatif. Berinisiatif adalah keinginan untuk selalu mencari
dan memulai sesuatu dengan tekad yang kuat.
c) Keberanian mengambil resiko.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu
utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko
akan sukar memulai dalam memulai atau berinisiatif, menurut Angelita S.
Bajaro, seorang wirausaha yang berani menanggung resiko adalah orang
yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik
(Yuyun Wirasasmita, 1994: 2). Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai
usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau
kegagalan dari pada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu,
wirausaha kurang menyukai resiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi,
resiko yang terlalu rendah akan memperoleh sukses yang relatif rendah.
Sebaliknya, resiko yang tinggi kemungkinan memperoleh kesuksesan yang
tinggi, tetapi dengan kegagalan yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan
lebih menyukai resiko yang seimbang (moderat). Wirausaha menghindari
suatu resiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi
resiko yang tinggi karena ingin berhasil. Keuntungan yang besar akan
menanggung resiko yang besar pula
d) Kepemimpinan.
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan dan keteladanan. Ia ingin selalu ingin tampil berbeda, menjadi
yang pertama, dan lebih menonjol. Kepemimpinan kewirausahaan juga harus
mampu berfikir divergen dan konvergen.
e) Berorientasi ke masa depan.
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki
perspektif dan pandangan ke masa depan, selalu mencari peluang, tidak cepat
puas dengan keberhasilan.
f) Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi.
Nilai inovatif kretaif dan fleksibilitas merupakan unsur-unsur keorisinilan
seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin
dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita 1994: 7),
dengan ciri ciri :
1) Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini,
meskipun cara tersebut cukup baik.
2) Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
3) Selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan.
Business Entrepreneur
PROFESSIONAL ENTREPRENEURIAL
Konsep professional entrepreneurial
Sesorang yang mendirikan bisnis yang mana orang tersebut sudah memiliki
pengalaman dalam menjalankan bisnis dan memilki kemampuan menjalankan
bisnis dengan baik dan professional.
Wirausaha profesional (profesional entrepreneur) adalah orang yang pandai atau
berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya dan telah punya
keterampilan yang tinggi,punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam
menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat
serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan serta
punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
Ciri-cirinya :
– Usaha yang didirikan pada tahap global atau menyeluruh
– Keputusan bersama
– Lebih mementingkan market atau pasar
– Usaha memiliki jaringan
– Lebih kepelaksanaan
– Mengetahui bisnis
– Memiliki pengalaman yang lama
– Berpikir luas
Tujuan :
Membangun usaha dengan rencana yang matang dan tersusun.
Menciptakan produk yang andal, memiliki ciri khas sendiri atau pembeda,
sehingga ada nilai lebih yang bisa ditonjolkan dengan produk sejenis
Membentuk tim manajemen sesuai dengan skala bisnis yang dijalankan.
Memiliki tim manajemen menjadi pembeda, mana seorang entrepreneur dan
mana seorang pedagang. Jika orang yang berdagang, segala sesuatunya diurus
sendiri.
Contoh :
- Bob Sadino
Pekerjaan pertama yang dilakoni Bob Sadino setelah keluar dari
perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri
yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan
kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya
uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi kuli
bangunan dengan upah harian Rp.100.
Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis
telur ayam negeri untuk melawan depresi yang dialaminya.[1] Bob tertarik
dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di
Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang
pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia.
Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam
negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut
hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang,
serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri.
Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal
sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan
usahanya dengan berjualan daging ayam. Selain memperkenalkan telur
ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan
perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia.
Catatan awal tahun 1985 menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaan
Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan
sayuran segar 100 ton.
SOCIAL ENTREPRENEUR
Beberapa peneliti menyatakan bahwa misi sosial inilah yang menjadi dimensi
utama dari socio entrepreneurship. Ditambahkan lagi oleh Dees (Mort &
Weerawardena, 2003) sama halnya dengan perusahaan bisnis yang mempunyai
tujuan menciptakan nilai yang unggul untuk pelanggannya, tujuan utama dari
kewirausahaan sosial adalah menciptakan nilai sosial yang mulia untuk pelanggan
mereka. Kemampuan seorang pengusaha untuk mendapatkan sumber daya seperti
modal, tenaga kerja, peralatan, dan lainnya dalam persaingan pasar adalah
menunjukkan indikasi yang baik dari berjalannya suatu usaha yang produktif,
sedangkan disisi lain seorang socio entrepreneur mencari cara yang inovatif untuk
memastikan bahwa usahanya akan memiliki akses terhadap sumber daya yang
dibutuhkan selama mereka dapat menciptakan nilai sosial (Mort & Weerawardena,
2003).
Ditambahkan lagi oleh Emerson (dalam Nicholls 2006) juga mendefinisikan tipe
dari pelaku social entrepreneurship, yakni:
- Bisnis kesehatan juga menjadi suatu usaha yang sedang berkembang saat
ini karena melihat banyak sekali masyarakat kita membutuhkan
pengobatan. Dan sudah banyak sekali para dokter membuka usaha
praktek dirumah maupun diklinik. Secara keseluruhan bisnis ini memang
ditujukan bagi orang yang membutuhkan dibidang kesehatan. Dll.
ACADEMIC ENTERPRENEUR
GOVERNMENT ENTREPRENEUR
a) Konteks Academic
Dalam konteks Akademik diperlukan kompetensi kewirausahaan, hal ini
dikerenakan dalam akademik untuk mewujudkan lingkungan berjiwa wirausaha.
seperti yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai pimpinan akademik
memberikan pembelajaran kepada para guru dalam memerapken “enterepreneurial
competence” seperti menerapkan kepercayaabn diri dan mampu berinovasi pada
warga akademik dilingkungannya
Kompetensi kewirausahaan merupakan salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh kepala sekolah. Tujuan penulisan ini untuk memberikan
wawasan kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dalam meningkatkan patisipasi
masyarakat dalam bidang pendidikan. Hasil tulisan ini semoga dapat meningkatkan
persepsi kepala sekolah terhadap kompetensi kewirausahaan dengan kemampuan
kepala sekolah dalam membaca dan melihat perkembangan di lingkungan
pendidikan sekitarnya.
Kemampuan sumber daya manusia yang harus dimiliki tidak cukup sebatas
mampu bersaing dalam memperebutkan peluang kerja yang ada namun bagaimana
kita dapat menciptakan peluang pekerjaan tersebut bagi banyak orang. Dengan itu
setiap kita dituntut untuk mampu dan mau berjiwa wirausaha sehingga menjadi
kreatif dan inovatif dalam memunculkan ide-ide dan gagasan baru. Kewirausahaan
merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia karena keberadaannya
sebagai khalifah di bumi dimaksudkan untuk memakmurkan bumi dan
membawanya ke arah yang lebih baik (QS. Hud : 61). Namun kenyataannya tidak
mudah bagi kita untuk memulai terjun berwirausaha. Kendala, rintangan dan
kesukaran senantiasa menghampiri aktivitas di dalamnya, namun demikian berbagai
permasalahan yang datang adalah lembaran utama berupa proses menuju
pendewasaan dan kematangan seorang entrepreneur yang bermuara pada
kesuksesan dalam mengelola suatu bidang usaha.
Setiap kepala sekolah dituntut untuk memilii kompetensi. Kompetensi
merupakan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sifat. Pengetahuan adalah
kumpulan informasi yang disimpan di otak dan dapat dipanggil jika dibutuhkan.
Keterampilan adalah kemampuan menerapkan pengetahuan. Sifat adalah
sekumpulan kualitas karakter yang membentuk kepribadian seseorang (Anonim 4,
2005). Seseorang yang tidak memiliki ketiga kompetensi tersebut akan gagal
sebagai wirausaha yang sukses
b) Konteks Pendidikan
c) Konteks pemerintahan
d) Dunia business
Dalam konteks dunia bisnis kompetensi kewirausahaan menjadi hal yang
sangat penting, hal in dikarenakan dalam dunia bisnis, yang disebut kompetensi inti
(core copentency) adalah kreativitas dan inovasi guna menciptakan nilai tambah
untuk meraih keunggulan, yang tercipta melalui pengembangan pengetahuan,
ketrampilan, dan kemampuan. Pengetahuan, ketrampilan, dan
kemampuanKewirausahaan merupakan kopetensi inti wirausahawan untuk
menciptakan daya saing khusus agar memiliki posisi tawar-menawar yang kuat
dalam persaingan.
Dalam mengelola usaha, wirausaha dituntut mengelola semua aspek kegiatan
meliputi 6 M, yaitu :1. Man (SDM) : pengalaman, tidak birokrasi, mandiri, dinamis,
ulet, cepat tanggap dan fleksibel. 2. Money (Dana) : sumber dana yang mencukupi.
3. Materials (Bahan) : bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi. 4. Machine (
Mesin) : Peralatan/mesin yang memadai. 5. Methods (Cara Kerja): cara kerja yang
tepat dan efektif. 6. Markets (Pasar) : menciptakan pasar bagi barang hasil produksi.
Bekal pengetahuan saja tidaklah cukup jika tidak dibekali dengan bekal
keterampilan, keterampilan yang harus dimiliki wirausaha adalah :
1. Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dam memperhitungkan resiko.
2. Keterampilan dalam menciptakan nilai tambah.
3. Keterampilan dalam memimpin dan mengelola.
4. Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi.
5. Keterampilan teknik usaha yang dilakukan.
Pengetahuan dan keterampilan itulah yang membentuk kepribadian seorang
wirausaha. Menurut Dan Bradstreet (1993), pengusaha kecil harus memiliki
kepribadian khusus, yaitu penuh pendirian, realistis, penuh harapan, dan
berkomitmaen. Menurut Ronald J. Ebert (2000: 117), efektifitas manajer perusahaan
tergantung pada keterampilan dan kemampuan. Keterampilan dasar manajemen
tersebut meliputi:
1. Tachnical skill, yaitu ketrampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas
khusus, seperti sekretaris, akuntan-auditor, dan ahli gambar.
2. Human relation skill, yaitu ketrampilan untuk memahami, mengerti,
berkomunikasi, dan berelasi dengan orang lain dalam organisasi.
3. Conceptual skill, yaitu kemampuan personal untuk berpikir abstrak, untuk
mendiagnosis dan untuk menganalisis situasi yang berbeda, dan melihatsituasi
luar. Ketrampilan konseptual sangat penting untuk memperoleh peluang pasar
baru dan menghadapi tantangan.
4. Desicion making skill, yaitu ketrampilan untuk merumuskan masalah dan
memilih cara bertindak yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut.
5. Time management skill, yaitu keterampilan dalam menggunakan dan mengatur
waktu seproduktif mungkin.
http://www.dikti.go.id/strategi-perguruan-tinggi-mewujudkan-entrepreneurial-
campus/#AgO6FHfMuW9Oiblb.99
https://dimas347.wordpress.com/2009/05/25/nilai-nilai-hakiki-kewirausahaan/
http://adelaistanto.blogspot.co.id/2012/10/kegagalan-pendidikan-
kewirausahaan_5457.html
http://pasca.ugm.ac.id/v3.0/news/id/1
http://mebiso.com/9-langkah-memecahkan-masalah-dengan-lebih-efektif/
http://www.zainalhakim.web.id/kemampuan-pemecahan-masalah-seorang-
wirausaha.html
http://www.jatikom.com/2016/03/makalah-kewirausahaan-
terlengkap.html#ixzz4O27oda3C
http://industri18fajrirahmawati.blogspot.co.id/2013/01/tantangan-dan-masalah-
dalam-berwirausaha.html
http://kornelisbenu.blogspot.co.id/2012/01/masalah-dan-tantangan-dalam_09.html
http://zudi-pranata.blogspot.co.id/2014/01/pengetahuan-dan-keterampilan-
dalam.html
https://indraharsono12.wordpress.com/contoh-bisnis-yang-baik/pengetahuan-
kemampuan-dan-kemauan-wirausaha/