OLEH :
AULA SALSABILA
2286208253
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KAMPUS IV IAI QAMARUL HUDA BAGU
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga kami masih diberikan kesempatan dan
kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Enterpreneursip”. Makalah ini kami buat guna memenuhi penyelesaian tugas
mata kuliah Bimbingan dan Konseling. Semoga makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.
Dalam penulisan makalah ini , kami tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu , kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi
yang ada dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para
pembaca.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
adalah sebuah mindset atau pola pikir yang seharusnya dimiliki oleh setiap
orang.
Itulah sebagian ciri pola pikir yang dimiliki oleh seorang Entrepreneur,
atau yang lebih kita kenal sebagai Entrepreneurship. Selanjutnya, makalah ini
akan Mengupas Lebih Dalam Tentang Mindset Entrepreneurship.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan entrepreneurship?
2. Apa itu entrepreneurial mindset?
3. Bagaimana cara mengembangkan entrepreneurial mindset?
4. Bagaimana cara menghindari negative mindset?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian entrepreneurship?
2. Untuk mengetahui entrepreneurial mindset?
3. Untuk mengetahui cara mengembangkan entrepreneurial mindset?
4. Untuk mengetahui cara menghindari negative mindset?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
dan orang-orang yang bekerja di perusahaan swasta, sedangkan wirausahawan
adalah orang-orang yang mempunyai usaha sendiri.
6
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir
kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi
tantangan hidup. Pada hakekatnya, kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan
watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan
inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
7
mempertimbangkan banyak aspek, karena tidak hanya dia dan keuangannya
yang dipertaruhkan melainkan juga orang-orang yang bekerja padanya.
B. Konsep Kewirausahaan
8
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang
baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat
memberi nilai lebih.
C. Entrepreneurial Mindset
Dalam memulai usaha dibutuhkan dua faktor penting, yang pertama
skill dan yang kedua adalah mindset entrepreneur. Dari faktor itulah, adanya
mindset entrepreneur sangatlah penting dalam menjalankan bisnis. Sebab
dengan mindset entrepreneur, seseorang akan termotivasi untuk selalu
produktif dan melakukan inovasi-inovasi baru untuk menciptakan peluang
usaha yang menguntungkan.
9
“Mindset is A fixed mental attitude or disposition that predetermines a
person’s responses to and interpretations of situations.”
Jika definisi tersebut dikaitkan dengan bidang bisnis, maka tingkah
laku atau karakter mental yang dimaksud adalah bagaimana respon dan
interpretasi terhadap ide dan kegiatan wiraswasta yang penuh spekulasi dan
melibatkan resiko untung-rugi.
Definisi Mindset Enterpreneur adalah kerangka berpikir seseorang
yang beorientasikan entrepreneurial, lebih memilih untuk menjalani
ketidakpastian daripada menghindarinya, melihat segala sesuatu lebih
sederhana daripada orang lain, dan mau belajar yang berresiko (McGrath &
MacMillan, 2000: 2).
Atau dalam sumber lain, entrepreneurship is a particular type of mindset, a
unique way of looking at the world….At the heart of entrepreneurship lies the
desire to achieve, the passion to create, the yearning for freedom, the drive for
independence, and the embodiment of entrepreneurial visions and dreams
through tireless hard work, calculated risk-taking, continuous innovation, and
undying perseverance (Ma & Tan, 2006).
Mindset atau cara berpikir yang dibutuhkan seorang wirausaha sangat
bervariasi dan berbeda pendapat oleh sebagian ahli. Namun penyusun melihat
perbedaan ini bukan diartikan salah satu pendapat salah, hanya saja tergantung
masing-masing individu ia lebih nyaman dan cocok menggunakan mindset
seperti apa. Karena inti dari segala mindset seorang pengusaha berakar dari
kegigihan, ketekunan, dan pantang menyerah.
1. Action Oriented
Wirausaha bukanlah seorang yang hanya bergelut dengan pikiran,
merenung atau menguji hipotesis, suka menunda-nunda, wait and see,
atau membiarkan sesuatu (kesempatan) berlalu begitu saja. Prinsip yang
10
mereka anut adalah see and do. Bagi mereka, risiko bukanlah untuk
dihindari, melainkan untuk dihadapi dan ditaklukkan.
2. Fokus pada eksekusi
Melakukan tindakan dan merealisasikan apa yang dipikirkan
daripada menganalisis ide- ide baru. “Manusia dengan entrepreneurial
mindset mengeksekusi, yaitu melakukan tindakan dan merealisasikan apa
yang dipikirkan daripada menganalisis ide-ide baru sampai mati”
(McGraith dan Mac Millan, 2000, hlm.3).
3. Berpikir simpel
11
Mereka sangat adaptatif sehingga mampu melakukan perubahan arah
mengikuti peluang yang paling potensial dan terus mencari cara terbaik
untuk mewujudkannya.
1) Mindset postif merupakan bentuk percaya diri pada kualitas diri yang
dimiliki. Yakin dengan potensi yang dimiliki merupakan modal awal
untuk membangun motivasi dalam hidup.
2) Mindset positif akan membuat orang menjadi lebih focus dalam mencapai
tujuan. Hiarukan omongan-omongan negatif orang lain karena dengan
mendengarkan omongan negatif dapat melemahkan semangat kita untuk
sukses.
12
3) Mindset positif adalah kunci sukses yang akan mendorong diri melakukan
usaha yang lebih maksimal untuk meraih sukses.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mengembangkan
mindset postif dalam diri, yaitu :
1. Lihatlah potensi diri sendiri. Buat daftar potensi yang dimiliki,
kemudian kembangkan semua potensi secara betahap untuk dapat
mendukung dalam menciptakan inovasi baru.
2. Ikuti pelatihan, seminar atau sharing bisnis yang bisa membantu
mengetahui segala kelebihan dan kekurangan sumber daya yang bisa
dijadikan sebagai prospek bisnis.
3. Belajar dari kisah sukses para pengusaha yang sudah berhasil
mengembangkan bisnisnya dari nol.
13
Ketiga, jangan menuntut pembayaran sebelum memberi pelayanan
atau dari pelayanan yang buruk. Mindset seperti ini tidak akan menciptakan
pelanggan yang setia. Kita harus mampu membangun pemikiran positif,
sehingga energi yang kita miliki dapat digunakan seutuhnya untuk meraih
kesuksesan.
1. Kreatifitas Tinggi
Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir
yang baru dan berbeda. Oleh karena itu, kreativitas adalah menciptakan
sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing).
Kreatifitas akan memunculkan ide dan inovasi-inovasi baru yang dapat
digunakan untuk memperbaiki, mengevaluasi, serta mengembangkan
usaha yang sedang digeluti.
2. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan
Komitmen membuat seseorang berdisiplin dengan apa yang
dikerjakan, penuh integritas dan tetap bersemangat. Wirausaha yang baik
akan gigih dan ulet menjalani usahanya, tetap bekerja keras dan memiliki
tekad yang bulat untuk meraih kesuksesan. Komitmen akan membuatnya
bertahan menghadapi berbagai masalah, tetap bertahan dalam guncangan,
dan tekun menjalani usahanya.
3. Mandiri atau Tidak Ketergantungan
Seorang wirausaha pastilah membuka suatu bisnis sesuai dengan yang
ia ingin dan kehendaki. Mulai dari konsep hingga pemasaran, ia-lah yang
bertanggung jawab dan memegang peranan pokok. Ia ada di puncak
kepemimpinan dan pengambil keputusan. Kemandirian ini mutlak dimiliki
seorang wirausaha, terlebih yang merintis usahanya dari bawah. Mereka
yang merintis usaha dalam keadaan mapan dan nyaman pun, cepat lambat
14
harus mempelajari sikap ini agar mampu menjalankan usaha secara
independen.
4. Berani Menghadapi Risiko dan Bertanggung Jawab
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah
satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau
mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Dunia usaha itu
sendiri penuh dengan resiko sejalan dengan peluang yang disuguhkan.
Berbeda dengan mereka yang enggan mengambil resiko dan keluar dari
zona nyamannya, wirausahawan justru harus memiliki keberanian untuk
mencoba sesuatu yang baru, membuka peluang, dan mengambil resiko
dalam setiap kegiatan usahanya. Namun pengambilan resiko yang
dilakukan wirausaha juga disertai tanggung jawab, dimana ia sudah
mempertimbangkan baik-buruk dan untung-rugi serta alternatif dari setiap
keputusan, ia juga telah siap menganggung akibat dari keputusannya
5. Motif Berprestasi Tinggi
Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam Suryana, 2003: 32) Motif
berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Kebutuhan
berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan
sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya, atau
untuk terus berinovasi untuk menghasilkan produk yang terbaik.
6. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
15
seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha,
mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha, mengelola usaha dan
sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan
mengintergrasikan operasi perusahaanya.
Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa
depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan impiannya tersebut.
Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat
keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan
dia mengambil keputusan adalah merupakan faktor kunci (key factor) dalan
kesuksesan bisnisnya.
Doers
Begitu seorang wirausaha membuat keputusan maka dia langsung menindak
lanjutinya. Mereka melak-sanakan kegiatannya secepat mungkin yang dia
sanggup artinya seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan
yang dapat di-manfaatkan.
Determination
Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa
tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan
pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi.
Dedication
Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang
dia mengorbankan hubungan kekeluargaan, melupakan hubungan dengan
keluarganya untuk sementara. Mereka bekerja tidak mengenal lelah, 12 jam
16
sehari atau 7 had dalam seminggu. Semua perhatian dan kegiatannya
dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Demikian seorang wirausaha
mencintai pekerjaan bisnisnya dia mencintai pekerjaan dan produk yang
dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang
sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya.
Details
Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia
tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil tertentu yang dapat menghambat
kegiatan usahanya.
Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak
dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung
kepada orang lain.
Dollars
Wirausahaan tidak sangat mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya
bukan memperoleh uang. Akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran
kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi jika mereka sukses berbisnis maka
mereka pantas mendapat laba/bonus/ hadiah.
Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap
orang-orang kepercayaannya. Orang-orang kepercayaan ini adalah orang-
orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.
Sikap Entrepreneur
Menurut menurut McGrath & MacMillan, dalam mengelola
entrepreneurial mindset dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi,
wirausahawan sebaiknya juga mengembangkan sikap sebagai berikut:
1. Develop insight into the customers behavioral context.
17
Pemikiran revolusioner ke dalam suatu konteks kehidupan pelanggan,
menciptakan ide yang mampu menjadi jawaban bagi masalah utama
bagi pelanggan dalam konteks tersebut.
2. In an entrepreneurial mindset, everybody plays.
Ide beberapa orang yang dilebur menjadi satu akan membeikan hasil
yang lebih baik daripada pemikiran satu orang saja.
3. Doing experiment intelligently.
Eksperimen merupakan tindakan nyata untuk memilih dan memulai
proyek ide secara nyata namun dalam skala yang masih kecil, berbeda
dengan analisis dan forecasting yang hanya merupakan perencanaan.
4. Spend imagination instead of money.
Upaya yang perlu dilakukan seseorang untuk terus mengembangkan
entrepreneurial mindset-nya adalah secara rutin menggunakan waktu-
waktu terntentu untuk berimajinasi dan berkreasi supaya ide-ide baru
muncul.
5. Framing is crucial to the entrepreneurial leader
Seorang yang memiliki entrepreneurial mindset mampu menyediakan
kerangka system pekerjaan yang jelas bagi semua orang yang bekerja
bersamanya.
6. Be ruthless with respect to priorities
Seorang entrepreneur harus mampu memilah tugas, mana yang perlu
atau tidak untuk dilakukan, mana yang sifatnya segera atau dapat
ditunda.
7. Using measures early on is better than using precise ones too late.
Entrepreneurial mindset dapat terus dikembangkan dengan cara
menggunakan ukuran atau batasan untuk setiap persoalan.
8. Pay attention to the cost of failure.
Biaya akan kegagalan (cost of failure) tersebut yang masih dikontrol,
seorang entrepreneur harus memiliki calculated risk taking mindset.
Meminimalisasi biaya kegagalan, bukan meminimalisasi jumlah
kegagalan.
18
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Entrepreneurial mindset tidak hanya harus dimiliki oleh seorang
entrepreneur namun juga harus dimiliki poleh semua orang. Karena nyatanya
dengan memiliki pola pikir entrepreneur dapat membuat hidup menjadi lebih
terarah, lebih baik dan bermakna. Untuk menjadi pribadi yang mempunyai
entrepreneurial mindset , jadilah orang yang yakin dengan potensi diri sendiri.
Karena jika diri kita sendiri sudah meragukan kemampuan yang kita punya,
bagaimana dengan orang lain ? Bangunlah rasa percaya diri dan jangan
mendengarkan kata-kata negatif dari orang lain. Jadikan semua kritikan
menjadi pacuan agar menjadi lebih baik, jangan jadikan itu semua tekanan
yang dapat membuat kita menjadi lemah.
B. Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
http://lexicon.ft.com/Term?term=entrepreneurial-mindset
21