Anda di halaman 1dari 17

MENUMBUHKAN IDE BERWIRAUSAHA

Makalah ini di buat guna memenuhi tugas mata Kewirausahaan dan Bisnis Islam
Dosen pengampu: Dr.Hj. Heni Noviarita, M.Si

Oleh:
Aan Suhendri (221150001)
Balkis (221150004)
Ismail Rosadi (221150017)

Prodi: Ekonomi Syariah

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM


UNIVERSITAS MA’ARIF LAMPUNG (UMALA)
1444 H/2023M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat tak terhingga yang telah kita terima
dari-Nya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada uswah khasanah
kita Rosulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang
setia hingga akhir zaman. Tak lupa rasa terima kasih kami haturkan kepada semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Semoga bantuan yang
telah diberikan dapat bermanfaat dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah.
Amiin.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
dan Bisnis Islam. Dengan menyusun makalah ini kami memperoleh banyak sekali
wawasan baru ide berwirausaha. Kami berharap semoga pengetahuan yang kami
dapatkan bisa bermanfaat di masa mendatang.
Kami juga berharap makalah ini bermanfaat bagi semua pihak. Kritik dan
saran yang sifatnya membangun senantiasa diharapkan agar bisa lebih baik lagi
untuk kedepannya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Metro, Maret 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Menumbuhkan ide berwirausaha......................................................... 4
B. Sumber-sumber ide berwirausaha........................................................ 6
C. Metode untuk menghasilkan ide baru................................................ 10
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bekerja diartikan sebagai ibadah, dan jika bekerja adalah ibadah maka
dalam kehidupan manusia tidak akan lepas dari bekerja. Islam menempatkan
bekerja sebagai bentuk kewajiban, yaitu kewajiban untuk memenuhi
kebutuhan hidup, kewajiban meningkatkan kualitas hidup, serta mengandung
makna kewajiban tunduk dan taatnya manusia sebagai seorang hamba kepada
Allah. Ada dua cara manusia dalam bekerja, yaitu berwirausaha atau bekerja
dengan orang lain. bekerja dengan orang lain atau berwirausaha sama-sama
memberikan ruang bagi manusia dalam mengembangkan keilmuan ataupun
keahlian yang dimilikinya dalam merespon perubahan. Akan tetapi jika
seseorang dengan gagasan-gagasan yang mampu membuat perubahan ataupun
beradaptasi dengan perubahan disebut dengan berwirausaha.1
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa pekerja keras, karena manusia
tidak bisa memprediksikan apa yang terjadi disama depan, akan tetapi manusia
tahu bahwa di masa sekarang pasti berbeda dengan masa yang akan datang.
Semua bergantung bagaimana manusia tersebut merespon perubahan. Manusia
adalah otak dari segala perubahan, tinggal jalan mana yang akan dipilihnya.
Manusia dengan gagasan-gagasan idenya pada dasarnya dapat mampu
membuat perubahan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, seperti
terciptanya, kendaraan, televisi, radio, dan lain sebagainya. 2 Hal ini
menjadikan bukti nyata adanya perubahan yang dilakukan oleh manusia.
Kunci dalam membangun wirausaha yaitu memiliki kreatifitas, inovatif, dan
religius. Ketiga kunci tersebut merupakan ruh dalam beriwirausaha. Kreatif
dan inovatif tanpa dilandasi dengan agama yang kuat hanya akan mampu
menghasilkan wirausaha yang tak religius, hanya fokus mendapatkan
1
Selvia Nuriasari, “Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan di Perguruan Tinggi,” Adzkiya:
Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah Vol. 1, no. 2 (2013): hlm. 2.
2
Citra dan Wanta Savitri, “Upaya Menumbuhkan Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa
Prodi Manajemen di UBP Karawang,” Jurnal Manajemen dan Bisnis Kreatif Vol. 3, no. 1 (2017):
hlm. 105.

1
keuntungan dan menambahkan kekayaan semata.3
Memiliki sebuah usaha yang memberi nilai profit cukup tinggi menjadi
impian dari banyak orang. Ada banyak alasan atau tujuan untuk membangun
usaha. Mulai dari biaya hidup tinggi sehingga menjadi karyawan biasa saja
tidak cukup. Akan tetapi dalam membangun sebuah mimpi dalam
berwirausaha sendiri sering tenggalam. Hal ini karena banyak yang gagal
dalam mengelola ide dalam berwirausaha.
Penciptaan suatu ide merupakan salah satu faktor penting dalam
memulai sebuah usaha. Dengan telah adanya berbagai macam usaha, para
wirausaha muda harus mampu bersaing dengan bisnis barunya. Hal ini
memang tidaklah mudah bagi para lulusan universitas sebagai calon wirausaha
muda karena mereka harus mengembangkan kreativitas yang dimiliki.
Dewasa ini, banyak permasalahan yang terjadi dikalangan masyarakat
yaitu kurangnya pemahaman atau ide mengenai berwirausaha yang
menjadikan gagalnya dalam membangun sebuah usaha. Kebanyakan dari
masyarakat terhalang hambatan-hambatan yang cukup krusial, seperti: 1) tidak
memiliki modal. 2) tidak tahu jenis usaha apa yang ingin dijalankan. 3) takut
merugi. 4) tidak memiliki keterampilan dalam usaha yang dipilihnya. 5) ide
bisnis tidak inovatif.
Berdasarkan kajian tersebut, makalah ini penting untuk didiskusikan
karena untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam berwirausaha. Bahkan
adanya makalah ini akan memberikan pemahaman mengenai menumbuhkan
ide berwirausaha, akan memunculkan sumber-sumber ide baru, hingga metode
untuk menghasilkan ide baru. Dengan demikian, kelompok kami akan
membahas makalah dengan tema: Menumbuhkan Ide Berwirausaha.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menumbuhkan ide berwirausaha ?
2. Bagaimana memunculkan sumber-sumber ide baru ?
3. Bagaimana memunculkan metode untuk menghasilkan ide baru ?

3
Rintan Saragih, “Membangun Usaha Kreatif, Inovatif dan Bermanfaat Melalui Penerapan
Kewirausahaan Sosial,” Jurnal Kewirauasahaan Vol. 3, no. 2 (2017).

2
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara menumbuhkan ide berwirausaha.
2. Untuk mengetahui cara dalam memunculkan sumber-sumber ide baru.
3. Untuk mengetahui cara dalam memunculkan metode untuk menghasilkan
ide baru.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menumbuhkan Ide Berwirausaha


Ide dalam konteks kewirausahaan disini adalah bentuk dari gagasan
dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa penciptaan ide usaha merupakan penciptaan gagasan yang
menciptakan suatu bisnis yang baru dan berbeda. Peluang usaha dapat
diartikan sebagai kesempatan pasti yang bisa didapatkan potensi diri yang ada
serta memanfaatkan berbagai kesempatan.
Dalam menumbuhkan ide-ide berwirausaha pada dasarnya memang tidak
lepas dari kretaif dan inovatif. Banyak orang yang berfikir jika kreativitas
hanya dilakukan oleh para pelaku seni saja. Padahal, kreativitas dapat hadir
dalam berbagai sektor, salah satunya adalah bisnis. Apa yang terjadi saat
seseorang membawa kreativitas dalam sebuah bisnis ? jawabannya adalah
kreativitas adalah sebuah proses membawa ide atau menumbuhkan ide baru
atau cara baru dalam menangani sebuah masalah. Saat seseorang membawa
cara tersebut dalam menyelesaikan sebuah masalah bisnis. Karena kreatif
merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk dapat menciptakan
suatu yang bersifat baru dan berbeda dengan yang lainnya dan
menghubungkan hal-hal yang sebelumnya tidak berhubungan. 4 Artinya
seorang wirausaha dapat menggunakan dan menumbuhkan ide-ide
imajinasinya dan menemukan cara yang baru untuk melihat peluang.
Menciptakan sesuatu yang bersifat baru bukan berarti harus produk yang
belum ditemukan, akan tetapi dapat mengembangkan suatu produk dengan
memiliki ciri khas tersendiri dengan menjadikan nilai lebih sehingga berbeda
dengan produk lainnya. Kebanyakan tumbuhnya suatu ide dilihat dari sebuah
kesempatan dalam dunia wirausaha atau dalam dunia bisnis. Dalam
menumbuhkan ide wirausaha bagi calon wirausaha untuk dapat bersaing yaitu
4
Agus Makmur, “Efektivitas Penggunaan Metode Base Method dalam Meningkatkan
Kreativitas dan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMP N 10 Padangsidimpuan,” Jurnal
EduTech Vol. 1, no. 1 (2015).

4
sebuah usaha yang kreatif. Seseorang yang memiliki kreativitas tinggi,
cenderung dapat melihat peluang-peluang usaha disekitarnya, sehingga
walaupun sudah terdapat beragam jenis usaha, ia tetap dapat memunculkan
ide-ide untuk usaha atau bisnis yang baru. Semakin kreatif seseorang tersebut,
maka ia akan semakin memiliki kemungkinan untuk menciptakan sebuah ide
untuk usaha atau bisnis baru.
Selain harus berfikir kreatif, seorang wirausahawan harus memiliki
karakter inovatif. Inovatif sendiri merupakan keterampilan yang berharga,
terutama bagi wirausaha. Wirausaha yang inovatif mampu menghadirkan ide
yang dapat membantu pertumbuhan bisnis, mengembangkan produk yang
dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta mendorong perubahan
demi mendorong pelanggan. Dengan demikian inovatif adalah keterampilan
untuk menciptakan pembaharuan. Wirausaha yang inovatif menciptakan ide-
ide bisnis baru yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan, membantu
komunitas, serta mencapai tujuan dari berwirausaha. Biasanya yang sering
terjadi pada suatu usaha, seorang wirausahawan yang inovatif akan terus
mengidentifikasi kebutuhan bisnis dan berupaya meningkatkan daya saing dari
usahanya di pasar melalui pembaharuan model bisnis. Sehingga penulis
menyebutkan inovatif adalah penggantian atau perbaikan terhadap suatu
produk.
Ide merupakan konsep, pemikiran dan pengetahuan, sebuah mental,
pandangan, kenyakinan atau rencana dari kegiatan-kegiatan usaha. Ide
merupakan produk berfikir kreatif dan inovatif yang melibatkan penggunaan
alat pendengaran, penglihatan dan perasa. Interaksi dari ketiga indera ini
mendorong daya fikir seseorang wirausahawan untuk menghasilkan sebuah
ide. Munculnya ide berwirausaha dapat kapan saja, dimana saja, dari apa saja,
dari siapa saja. Penemuan ide bisnis tersebut diperoleh dari pencarian ide
bisnis melalui cara berfikir terhadap suatu hal. 5 Ide akan tercipta jika
seseorang memandang sesuatu sebagai hal yang positif terhadap suatu hal. Ide

5
Harsoyo Dwijo et al Wiyono, “Kreatifitas dan Inovasi dalam Berwirausaha,” Jurnal
Usaha Vol. 1, no. 2 (2020): hlm. 21.

5
akan tercipta jika seseorang memandang sesuatu sebagai hal yang positif maka
kan tercipta tujuan yang diinginkan. Harapan yang kuat terhadap suatu hal
akan mempengaruhi otak seseorang untuk melihat apa yang seseorang
harapkan untuk melahirkan suatu ide.6
Zimmerer mengatadakan dalam buku Harfandi Asyari bahwa kreativitas
sering kali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan barang dan jasa. Ide
itu sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak
mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Banyak ide-ide
yang muncul, tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki
cara pandang baru terhadap ide yang lama. Hasil dari ide secara keseluruhan
adalah perubahan dalam bentuk arahan atau petunjuk bagi seseorang tentang
barang yang dihasilkan.7
Adapun salah satu cara dalam menumbuhkan ide berwirausaha adalah
dengan melakukan pengamatan atau survey langsung ke lingkungan sekitar.
Perhatikan apa saja kebutuhan orang-orang yang bisa menjadi peluang usaha
atau amati adakah bahan-bahan atau sumber daya yang tak berguna yang bisa
menjadi barang ekonomis. Perhatikan, lihat, pikirkan dan renungkan. Hal ini
akan membuat seseorang tersebut dapat menemukan ide usaha yang brilian.8
B. Sumber-sumber Ide Baru
Wirausaha ada usaha penambahan nilai barang atau jasa dengan inovasi
yang dilakukan oleh seseorang wirausaha.9 Keberhasilan wirausaha dapat
dilihat dari proses yang dilakukan selama kegiatan sampai adanya perubahan
nilai dari produk atau jasa. Wirausaha dapat menciptakan nilai tambah dari
ide-ide yang muncul untuk menghasilkan sesuatu yang baru, dimana inovasi
merupakan penggerak dari terciptanya peluang usaha. Dalam hal ini
kreativitas merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan cara
yang baru, sehingga memunculkan berbagai sumber-sumber ide usaha yang

6
Acai Sudirman dkk., Kewirausahaan (Bandung: Media Sains Indonesia, 2022), hlm. 41.
7
Harfandi Asyari, Kewirausahaan: Membangun Jiwa Entrepreneurship Dengan
Pendekatan Ajaran Islam (STAIN Press, 2014), hlm. 93.
8
Sudirman dkk., Kewirausahaan, hlm. 42.
9
Fibria Anggraini Puji Lestari dkk., Kewirausahaan (Padang Sumatra Barat: PT. Global
Eksekutif Teknologi, 2022), hlm. 61.

6
potensial.
Menurut Siwi (2015) dalam buku Acai Sudirman terdapat beberapa
sumber ide yang ada disekitar kehidupan masyarakat, yaitu diantaranya:10
1. Pengalaman
Pengalaman yang dimaksud, yaitu baik dalam hal yang berkaitan
dengan pengalaman sendiri atau orang lain, pengalaman yang sifatnya
menyenangkan ataupun buruk atau tidak menyenangkan dalam hidup
menjadi salah satu sumber ide yang cemerlang. Dalam buku karangan
Fibria Anggraini Puji Lestari dkk juga dijelaskan bahwa sebagaian ide
usaha yang sukses berasal dari pengalaman pribadi yang bekerja disuatu
tempat, seperti seorang wirausaha berhasil membuka toko roti besar yang
berawal dari mendapatkan pengalaman bekerja di toko roti milik orang
lain. Hal ini menunjukkan hasil pengalaman tersebut dia berusaha untuk
mandiri dan membuka usaha sendiri.11
Dengan demikian pengusaha memainkan peranan penting dalam
keputusan untuk memasuki bisnis selain jenis usaha bisnis yang akan
mereka ciptakan. Keterampilan dan pengalaman seseorang merupakan
sumber yang paling penting, tidak hanya untuk menghasilkan ide tetapi
juga untuk mendapatkan keuntungan.
2. Kegemaran (hobby)
Ide bisnis dapat saja muncul dari kegemaran. Sebagian
wirausahawan sukses dikarena mereka cenderung membuka usaha karena
hobi yang mereka punya. Disamping itu, sesuatu yang digemari oleh
seorang wirausaha akan merasa mudah dalam mewujudkan ide bisnis
karena merasa dinikmati dengan hati yang gembira tanpa adanya paksaan
atau beban dari pihak manapun. Dalam hal ini banyak orang dalam
melakukan hobi berhasil mendirikan bisnis.12 Seperti orang yang suka
memasak dapat membuka warung makan atau seseorang yang hobi

10
Sudirman dkk., Kewirausahaan, hlm. 42.
11
Lestari dkk., Kewirausahaan, hlm. 62.
12
I nyoman Putra Yasa dan I Gd Nandra Hary Wiguna, Kewirausahaan Theopreneurship:
Teori dan Kiat Menjadi Wirausaha (Depok: Rajawali Pers, 2020), hlm. 33.

7
dibidang pariwisata, seperti yang terjadi di kota Metro area persawahan
diubah menjadi tempat wisata. Dengan demikian hobi juga dapat dijadikan
sebuah ide dalam membuka usaha.
3. Pengamatan
Individu yang menggunakan kesempatan disekitarnya dapat
menerima ide cemerlang dengan melakukan pengamatan secara langsung
disekitarnya sehingga kondisi yang terjadi dilingkungan sekitarnya dapat
memberikan ide yang positif agar dapat digunakan untuk mewujudkan apa
yang sedang diharapkan.
Biasanya ide baru muncul sebagai hasil dari proses interaksi
seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu pilihan akan lingkungan
dan bentuk bisnis harus diamati dengan seksama. Disini seorang wirausaha
harus jeli dalam menilai dan menangani berbagai permasalahan dan
peluang yang muncul di lingkungan tersebut.13
4. Belajar dari Trend Masyarakat
Pola fikir mayarakat seringkali sangat dipengaruhi oleh tren yang
sedang berkembang. Misalnya beberapa waktu lalu yang sempat viral
yaitu jajanan es boba, serentak dipasaran ingin membeli produk tersebut
dan mulailah bermunculan pengusaha-pengusaha untuk menjual produk
tersebut yang sedang tren tersebut.
Akan tetapi tantangan disini adalah untuk memodifikasi produk yang
sedang menjadi tren dan diminati dipasaran. Bila anda tidak melakukan
modifikasi, maka produk anda akan sama dengan kompetitor yang lain,
dan sulit memenangkan persaingan. Karena itu, cermati bidang tersebut
dan berikan aspek-aspek produk yang inovatif dan lebih unggul dan
kompetitor.
5. Media Masa
Media masa merupakan sumber informasi, ide, bahkan peluang yang
besar. Seperti surat kabar, majalah, telivisi, dan internet. Contoh dari

13
Enny et al Widayanti, “Pengembangan Kewirausahaan dengan Menciptakan Wirausaha
Baru dan Mandiri,” jurnal ilmiah manajemen bisnis dan Inovasi Vol. 6, no. 2 (2019): hlm. 102.

8
media masa, misalnya jika seseorang benar-benar memperhatikan di iklan
komersial pada surat kabar atau majalah, maka terdapat informasi
mengenai bisnis yang dijual.14 Satu cara untuk menjadi wirausaha adalah
untuk merespon adanya tawaran seperti hal tersebut. Disisi lain, banyak
muncul di internet atau di youtube.
6. Brainstroming
Brainstroming adalah suatu teknik pemecahan masalah yang kreatif
selain untuk menghasilkan ide. Tujuannya adalah utuk mendapatkan
sebanyak mungkin ide.15 Setelah seseorang melakukan proses berempati
terhadap suatu usaha, mungkin akan muncul berbagai macam ide dalam
benak seseorang. Ide yang muncul seringnya tidak hanya satu, melainkan
banyak. Dalam brainstroming ini seseorang dapat mengkerucutkan ide
dengan melakukan brainstroming dengan baik dengan tim atau dengan
seseorang. brainstroming bisa menjadi teknik untuk mendapatkan ide yang
berupa solusi dari sebuah permasalahan mengenai ide-ide yang ada pada
diri seseorang.
Proses brainstroming dapat dilakukan dengan saling mengajukan
pertanyaan. Setelah ide terkumpul semua maka lakukanlah analisis kira-
kira ide bisnis mana yang cocok dan sesuai serta diminati oleh target pasar.
Berdasarkan dari sumber-sumber ide yang telah dijelaskan diatas,
menunjukkan bahwa setiap ide dapat menghasilkan suatu tambahan ide atau
lebih. Ketika seseorang menggunakan sumber-sumber ide diatas, hal yang
perlu diperhatikan yaitu:
1. Jangan mengkritik atau menghakimi ide orang lain.
2. Berikan ide dilontarkan secara bebas dan ide yang tampaknya liar dan
tidak masuk akal agar diterima dengan baik.
3. Kuantitas diharapkan semakin banyak ide, semakin baik.
4. Gabungkan dan kembangkan ide-ide dari orang lain.
5. Selanjutnya semua ide walaupun tidak logis atau tidak masuk akal harus
14
I nyoman Putra Yasa dan I Gd Nandra Hary Wiguna, Kewirausahaan Theopreneurship:
Teori dan Kiat Menjadi Wirausaha, hlm. 34.
15
Firmansyah, Kewirausahaan: Konsep dan Dasar, hlm. 14.

9
dicatat.
Ada dua hal penting yang harus dipahami dalam menumbuhkan ide
berwirausaha:
1. Ide bisnis hanyalah suatu alat.
2. Suatu ide dapat diubah menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
Dengan kata lain, tanpa mengurang arti pentingnya sebuah ide hanyalah
alat yang harus dikembangkan dan diubah menjdi peluang usaha/bisnis
yang menguntungkan.16
C. Metode untuk Menghasilkan Ide Baru
Setelah mendapatkan ide dari berbagai sumber ide, muncul dengan
sebuah ide yang berfungsi sebagai dasar untuk sebuah usaha baru masih dapat
menimbulkan suatu masalah. Seorang pengusaha dapat menggunakan
beberapa metode untuk membantu dalam menghasilkan dan menguji ide-ide
baru tersebut, seperti kelompok fokus (focus groups), tukar fikiran
(brainstroming), dan analisis kumpulan masalah (problem inventory analysis).
1. Kelompok Fokus (focus groups)
Metode ini telah banyak digunakan untuk berbagai tujuan sejak
tahun 1950-an. Seorang mederator memimpin sekelompok orang melalui
sebuah diskusi terbuka dan komprehensif daripada sekedar mengajukan
pertanyaan-pertanyaan guna mencoba mendapatkan respons dari
pastisipan. Untuk sebuah area produk baru, mederator kelompok tersebut
memfokuskan diskusi kelompok. Kelompok yang terdiri atas 8 sampai
dengan 14 partisipan distimulasi oleh komentar-komentar dari anggota-
anggota kelompok lain dalam mengonsepkan dan mengembangkan sebuah
ide produk baru secara kreatif untuk memenuhi kebutuhan pasar. Seperti
adanya seseorang yang tertarik dengan pasar sandal wanita mendapatkan
konsep produk barunya untuk “sandal yang nyaman dan enak dipakai”. Di
daerah bostom dari sebuah kelompok fokus yang terdiri atas 12 wanita
yang berasal dari berbagai latar belakang sosial-ekonomi. Konsep tersebut

16
Anang Firmansyah dan Anita Roosmawarni Firmansyah, Kewirausahaan: Konsep dan
Dasar (Surabaya: Qiara Media, 2019), hlm. 11.

10
dikembangkan menjadi sandal wanita baru yang sukses dipasaran. Bahkan,
tema dari pesan iklan sandal tersebut berasal dari komentar-komentar para
anggota kelompok fokus.17
Selain menghasilkan sebuah ide-ide baru, kelompok fokus
merupakan metode yang sangat bagus untuk menyaring ide-ide dan
konsep-konsep awal. Menggunakan salah satu dari beberapa prosedur
yang ada, hasil-hasilnya dapat dianalisis secara bersama.
2. Tukar Fikiran (brainstroming)
Metode tukar fikiran memungkinkan distimulasinya orang-orang
agar memperhatikan kreativitas yang lebih baik melalui pertemuan dengan
orang lain dan partisipan dalam pengalaman-pengalaman kelompok yang
terorganisasi. Walaupun sebagaian besar ide tersebut dihasilkan dari
kelompok yang tidak mempunyai dasar untuk pengembangan lebih lanjut.
Sebuh ide yang bagus terkadang dapat muncul. Hal ini memiliki frekuensi
kemunculan yang lebih besar ketika metode tukar fikiran berfokus pada
produk atau area pasar tertentu saja. Dalam menggunakan metode tukar
fikiran terdapat beberapa aturan, seperti:
a. Tidak boleh adanya kritik dari siapa pun dalam kelompok tersebut,
tidak boleh ada komentar-komentar saling menjatuhkan.
b. Keadaan yang bebas dan tidak terhambar sangatlah didukung, semakin
gila ide tersebut, semakin bagus.
c. Kuantitas ide sangat diinginkan, semakin banyak jumlah ide, semakin
besar kemungkinan munculnya ide-ide yang bermanfaat.
d. Kombinasi dan perbaikan ide-ide sangat didukung ide-ide dari orang
lain dapat digunakan untuk menghasilkan ide baru lainnya.18
Dengan demikian, sesi tukar fikiran harus menyenangkan dengan
tidak adanya satu orang pun yang mendominasi atau menghalangi
jalannya diskusi.

17
Robert D. Hisrich Michael P. Peters, dan Dean A. Shepherd, Entrepreneurship
Kewirausahaan (Salemba Empat, t.t.).
18
Sarfilianty Anggiani, Kewirausahaan: Pola Pikir, Pengetahuan, Keterampilan (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2018), hlm. 38.

11
3. Analisis Kumpulan Masalah (problem inventory analysis)
Metode ini menggunakan individu-individu dalam cara yang sejalan
dengan kelompok-kelompok fokus untuk menghasilkan sebuah ide baru.
Tetapi, selain menghasilkan ide-ide baru, seseorang diberi sebuah daftar
masalah dalam kategori produk umum, kemudian seseorang tersebut
diminta untuk mengidentifikasi dan mendiskusikan produk-produk yang
memiliki masalah khusus dalam kategori tersebut. Sering kali metode ini
sangat efektif karena lebih mudah menghubungkan produk-produk yang
dikenal dengan masalah-masalah yang diajukan dan menghasilkan ide
produk baru bila dibandingkan dengan hanya menghasilkan sebuah ide
produk yang benar-benar baru. Analisis kumpulan masalah juga dapat
digunakan untuk menguji sebuah ide produk baru.19
Contoh pada pendekatan ini didalam industri diilustrasikan pada
suatu perusahaan. Salah satu masalah yang paling sulit dalam contoh ini
adalah pengembangan sebuah daftar masalah yang lengkap dan mendalam,
seperti berat, rasa, penampilan dan lain sebagainya. Setelah sebuah daftar
masalah yang lengkap dikembangkan, individu-individu biasanya dapat
menghubungkan produk-produk dengan masalah tersebut.
Kreativitas merupakan sifat penting dari seseorang wirausaha. Dalam
penyelesaian masalah secara kreatif menggunakan metode yang paling efektif
untuk mendapatkan ide-ide baru yang berfokus pada berbagai parameter.
Meskipun terdapat beragam ide, namum wirausaha akan muncul dengan
sebuah ide yang berfungsi sebagai dasar untuk menciptakan sebuah bisnis
baru atau mengembangkan bisnis, akan tetapi hal ini masih dapat
menimbulkan masalah dalam mencapai keberhasilan. Dengan demikian
adanya metode untuk menghasilkan ide baru merupakan hal yang sangat
penting, sehingga ide-ide yang telah ada dapat uji dengan metode metode
seperti diatas.

19
Hisrich, Entrepreneurship Kewirausahaan, hlm. 186.

12
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan diatas, maka pada bagian


ini kami dapat simpulkan berdasarkan rumusan masalah yang ada, yaitu:
1. Menumbuhkan ide-ide berwirausaha berawal dari kretaif. Kreatif merupakan
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk dapat menciptakan suatu yang
bersifat baru dan berbeda dengan yang lainnya dan menghubungkan hal-hal
yang sebelumnya tidak berhubungan. Artinya seorang wirausaha dapat
menggunakan dan menumbuhkan ide-ide imajinasinya dan menemukan cara
yang baru untuk melihat peluang.
2. Kreativitas merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan cara
yang baru, sehingga memunculkan berbagai sumber-sumber ide usaha yang
potensial yaitu 1) Pengalaman, 2) Hobi, 3) Pengamatan, 4) Belajar dari tren
masyarakat, 5) Media masa, 6) Brainstroming.
3. Metode untuk membantu dalam menghasilkan dan menguji ide-ide baru
tersebut, seperti kelompok fokus (focus groups), tukar fikiran (brainstroming),
dan analisis kumpulan masalah (problem inventory analysis).

13
DAFTAR PUSTAKA

Anggiani, Sarfilianty. Kewirausahaan: Pola Pikir, Pengetahuan, Keterampilan.


Jakarta: Prenadamedia Group, 2018.

Asyari, Harfandi. Kewirausahaan: Membangun Jiwa Entrepreneurship Dengan


Pendekatan Ajaran Islam. STAIN Press, 2014.

Firmansyah, Anang Firmansyah dan Anita Roosmawarni. Kewirausahaan:


Konsep dan Dasar. Surabaya: Qiara Media, 2019.

Hisrich, Robert D., Michael P. Peters, dan Dean A. Shepherd. Entrepreneurship


Kewirausahaan. Salemba Empat, t.t.

I nyoman Putra Yasa dan I Gd Nandra Hary Wiguna. Kewirausahaan


Theopreneurship: Teori dan Kiat Menjadi Wirausaha. Depok: Rajawali
Pers, 2020.

Lestari, Fibria Anggraini Puji dkk. Kewirausahaan. Padang Sumatra Barat: PT.
Global Eksekutif Teknologi, 2022.

Makmur, Agus. “Efektivitas Penggunaan Metode Base Method dalam


Meningkatkan Kreativitas dan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMP N
10 Padangsidimpuan.” Jurnal EduTech Vol. 1, no. 1 (2015).

Nuriasari, Selvia. “Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan di Perguruan Tinggi.”


Adzkiya: Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah Vol. 1, no. 2 (2013).

Saragih, Rintan. “Membangun Usaha Kreatif, Inovatif dan Bermanfaat Melalui


Penerapan Kewirausahaan Sosial.” Jurnal Kewirauasahaan Vol. 3, no. 2
(2017).

Savitri, Citra dan Wanta. “Upaya Menumbuhkan Minat Berwirausaha Pada


Mahasiswa Prodi Manajemen di UBP Karawang.” Jurnal Manajemen dan
Bisnis Kreatif Vol. 3, no. 1 (2017).

Sudirman, Acai dkk. Kewirausahaan. Bandung: Media Sains Indonesia, 2022.

Widayanti, Enny et al. “Pengembangan Kewirausahaan dengan Menciptakan


Wirausaha Baru dan Mandiri.” jurnal ilmiah manajemen bisnis dan
Inovasi Vol. 6, no. 2 (2019).

Wiyono, Harsoyo Dwijo et al. “Kreatifitas dan Inovasi dalam Berwirausaha.”


Jurnal Usaha Vol. 1, no. 2 (2020).

14

Anda mungkin juga menyukai