Anda di halaman 1dari 15

“ASAL USUL PANCASILA”

Dibuat Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu :
Dr. Suarlin, S.Pd.,M.Si

Oleh :
KELOMPOK 1
Radia Magfirah 210407500035
Khaerunnisa 210407501062
Nur Aisyah 210407502084
Reski Musriani Saputri 210407500033
Falimadelin.NT 210407502074
Iyam Patiku 210407502076
Nurul Qiswa Rahma 210407501056
Sitti Ramlah Dahalu 210407502071
Dirga Wahyudi 210407501060
KELAS M21.5

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah
SWT, karena Rahmat dan Ridhanya, kami telah dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Suarlin,
S.Pd.,M.Si. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah
membimbing kami sehingga makalah ini dapat terselesikan. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kelompok yang selalu setia
membantu dalam hal mengumpulkan data-data dan memberikan gagasan, ide dan
pendapatnya dalam pembuatan makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalaham yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik membangun dari teman-
teman maupun Bapak Dosen demi tercapainya makalah yang sempurna.

Makassar, 10 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Awal Berdirinya Pancasila.....................................................................................5
B. Sejarah Terbentuknya Pancasila.............................................................................6
C. Pra Kemerdekaan...................................................................................................9
D. Makna Simbol-Simbol Pada Burung Garuda.......................................................12
BAB III............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
A. Kesimpulan..........................................................................................................14
B. Saran....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah lahirnya pancasila tidak dapat di pisahkan dari bangsa
Indonesia itu sendiri, karna hal itu menjadi faktor dan sebab utama
lahirnya pancasila yang sekarang menjadi dasar Negara dan menjadi
landasan ideologi bangsa Indonesia, baik nilai intrinstik maupun
ekstrinstik,yang nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa seberapa
pentingnya nilai-nilai tersebut bagi bangsa Indonesia. Dalam perjalanan
pancasila menjadi dasar Negara Indonesia telah mengalami dan melewati
berbagai proses perjalanan dengan berbagai interpretasi dan manipulasi
politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya
kekuasaan yang berlindung di balik legitimasi ideologi negara pancasila.
Adapun dampak yang di timbulkan atas pemanipulasian dari
pancasila oleh para penguasa menyebabkan di masa kini membuat
masyarakat beranggapan bahwa pancasila merupakan label dari politik
orde baru, sehingga mengembangkan serta mengkaji pancasila di anggap
akan mengembalikan kewibawaan orde baru,
Sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa seluruh
rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa
indonesia serta membimbingnya untuk menjalani kehidupan yang lebih
baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa arti Pancasila ?
2. Kapan Pancasila itu lahir ?
3. Bagaimana sejarah lahirnya Pancasila ?

4
C. Tujuan Penulisan
Untuk memberi pemahaman kepada pembaca mengenai arti
Pancasila, kapan Pancasila itu lahir, bagaimana sejarah lahirnya Pancasila.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Awal Berdirinya Pancasila


Istilah pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari dua kata
“panca” yang artinya lima dan “sila” yang artinya dasar, yang secara
harfiah berarti dasar Negara yang mempunyai lima unsur.
Pancasila sebelum menjadi dasar Negara yang sah ,nilai-nilainya
telah ada dalam bangsa Indonesia itu sendiri dan selalu di terapkan baik itu
nilai adat istiadat, kebudayaan, dan nilai kereligiousan. Kemudian para
pendiri Negara bermusyawarah untuk mengangkat nilai-nilai tersebut
kemudian merumuskannya menjadi dasar Negara yang sah yang sesuai
dengan moral luhur. antara lain sidang-sidang BPUPKI melaksanakan
sidang pertama, kemudian di susul dengan sidang kedua yang kemudian
menghasilkan piagam Jakarta .
Dengan demikian agar dapat mengetahui proses terjadinya
Pancasila dapat di ketahui secara kausalitas. Maka secara kausalitas asal
mula pancasila di bagi menjadi dua macam, yaitu : asal mula langsung dan
asal mula tidak langsung.
1. Asal Mula Langsung
Asal mula langsung di artikan atau di bedakan menjadi tiga macam
yaitu :
a. Asal mula bahan (kausa materialis)
Nilai-nilai dari pancasila itu sendiri telah ada dalam bangsa
Indonesia.sehingga pada hakikatnya nilai pancasila dapat di gali
dalam bangsa Indonesia itu sendiri,seperti nilai-nilai adat

5
istiadat ,kebudayaan dan nilai-nilai kereligiousan .dengan demikian
asal mula bahan pancasila yaitu dari bangsa Indonesia itu sendiri.
b. Asal mula bentuk (kausa formalis)
Perumusan bentuk dari pada pancasila yang di lakukan oleh
ir.Soekarno, Drs. Moh. Hatta beserta BPUPKI sebagaimana yang
terkandung dalam UUD 1945.
c. Asal mula tujuan (kausa finalis)
Pancasila di rumuskan dan di bahas oleh para pendiri
negara tujuannya untuk di jadikan dasar negara dan yang
merumuskan tujuan dari pancasila itu sendiri adalah BPUPKI, Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kemudian di tetapkan oleh PPKI.
2. Asal Mula Tidak Langsung
Adapun maksud dari asal mula tidak langsung yaitu nilai-nilai
pancasila telah terkandung dalam kehidupan bangsa Indonesia jauh
sebelum di rumuskannya oleh para pendiri negara. Sehingga apabila
asal mula tidak langsung ini di rincikan akan terjabarkan menjadi:
 Unsur - unsur pancasila tersebut sebelum diu rumuskan
menjadi dasar filsafat Negara, nilai persatuan, kerakyatan dan
keadilan telah ada dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari
dalam kehidupan bangsa Indonesia.
 Nilai - nilai yang tedapat dalam pancasila sebelum menjadi
dasar filsafat Negara telah menjadi pedoman dan memecahkan
permasalahan-permaslahan dalam kehidupan sehari-hari
 Dapat di simpulkan bahwa segala asal mula tidak langsung
terdapat pada bangsa Indonesia ini sendiri.

B. Sejarah Terbentuknya Pancasila


Pada tangga 15 agustus jepang telah mengangkat tangan, pada hari
itu Indonesia telah merdeka namun sebuah negara belum di katakana
negara merdeka sebelum mendapat atau melakukan beberapa persyaratan
diantaranya adalah mendapa pengakuan dari negara-negara lain.

6
Maka Indonesia merdeka secara sah menurut formalitas dunia
Indonesia merdeka pada tanggal 17 agustus 1945. Indonesia telah banyak
di jajah oleh bangsa-bangsa lain seperti belanda, jepang, portugis dan
inggris. Padahal sebelum datangnya penjajah terdapat beberapa kerajaan di
wilayah Indonesia diantaranya :
1. Kerajaan Kutai
Pada kerajaan atau zaman ini Indonesia telah memasuki abad
sejarah pada tahun 400 M.dengan di temukannya prasasti yang berupa
7 yupa berdasarkan prasasti tersebut dapat di ketahui bahwa raja
mulawarman adalah keturunan aswawarman keturuna dari
kudungga .pada zaman ini adalah masyarakat kutai yang pertama kali
membuka sejarah akan nilao social politik,ketuhanan dalam bentuk
kerajaan, kenduri, serta sedekah kepada para brahmana.
2. Zaman Sriwijaya
Menurut mr.yamin berdirinya Negara Indonesia tidak lepas dari
kerajaan-kerajaan kuno yang merupakan warisan nenek moyang. Pada
zaman ini agama dan kebudayaan di kembangkan dengan didirikan
universitas budha yang sangat terkenal di Negara lain di asia.
3. Pra Majapahit
Pada zaman ini muncul suatu kerajaan yang mencanangkan nilai-
nilai nasionalisme, telah muncul kerajaan-kerajaan di jawa tengah dan
jawa timur secara silih berganti.di jawa tengah terjadi refleksi puncak
budaya pada periode jerajaan-kerajaan tersebut. Kerajaan pra
majapahit sangat berkaitan erat dengan berdirinya kerajaan majapahit.
4. Zaman Majapahit
Pada tahun 1293 berdirilah kerajaan majapahit yanga mampu
mencapai masa keemasan pada pemerintahan raja hayam wuruk
dengan mahapahit gajah mada yang di bantu oleh laksaman nala dalam
memimpin armadanya untuk menguasai nusantara. Pada waktu itu
agama hindu dan budha hidup berdampingan dengan damai dalam satu
kerajaan empu pra panca menulis Negarakertagama dalam kitab

7
tersebut telah terdapat istilah pancasila. Empu tantular mengarang
buku sutasoma dan di dalam buku itu kita temui seloka persatuan
nasional yaitu ”bhinneka tunggal ika”
Istilah “sila” sendiri dapat diartikan sebagai aturan yang
melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa.pancasila sebagai
dasar negara yang dirumuskan oleh Ir. Soekarno di hadapan BPUPKI.
Adapun rumusan pancasila yang di kemukakan oleh beliau adalah:
a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasional atau kemanusiaan
c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan social
e. Ketuhanan yang berkemanusiaan
Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota
BPUPKI sepakat untuk membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya
adalah menampung usul-usul yang masuk dan memeriksanya serta
melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi
kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai
dengan tanggal 20 Juni 1945. Adapun anggota panitia kecil ini terdiri
atas delapan orang, yaitu :
a) Ir.Soekarno
b) Ki Bagus Hadikusumo
c) K.H. Wachid Hasjim
d) Mr. Muh.Yamin
e) M. Sutardjo Kartohadikusumo
f) Mr. A.A. Maramis R.
g) Otto Iskandar Dinata
h) Drs. Muh. Hatta
Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia
Kecil, dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil
yang dicapai antara lain disetujuinya dibentuknya sebuah Panitia Kecil

8
Penyelidik Usul-Usul / Perumus Dasar Negara, yang terdiri atas
sembilan orang, yaitu:
a) Ir.Soekarno
b) Drs.Muh.Hatta
c) Mr.A.A.Maramis
d) K.H.Wachid Hasyim
e) Abdul Kahar Muzakkir
f) Abikusno Tjokrosujoso
g) H. Agus Salim
h) Mr.AhmadSubardjo
i) Mr. Muh. Yamin
Tokoh-tokoh BPUPKI yang diberi nama Panitia Sembilan
mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta usulan-usulan
mengenai dasar negara yang telah dikemukakan dalam sidang- sidang
BPUPKI. Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada
tanggal itu juga melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon
Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal dengan
sebutan “Piagam Jakarta”.
Dalam pembahasan tersebut didalamnya terdapat rumusan dan
sistematika Pancasila sebagai berikut :
a. Ketuhanan Yang maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradap
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

C. Pra Kemerdekaan
Sebelum merdeka, negara Indonesia merasakan pahitnya
penjajahan oleh beberapa negara asing. Dimulai dari portugis yang
pertama kali tiba di Malaka pada tahun 1509. Portugis berhasil menguasai

9
Malaka pada 10 Agustus 1511. Setelah menguasai Malaka, portugis mulai
bergerak dari Madura sampai ke Ternate.
Masa penjajahan Portugis berakhir pada tahun 1602 setelah
Belanda masuk ke Indonesia. Belanda masuk ke Indonesia ingin
menguasai pasar rempah-rempah di Indonesia dengan mendirikan
Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Banten pada tahun 1602. Di
Sulawesi Selatan, VOC mendapat perlawanan dari Sultan Hasanuddin.
Berbagai perjanjian dibuat. Salah satunya adalah perjanjian Bongaya.
Akan tetapi, Sultan Hasanuddin tidak mematuhi perjanjian tersebut dan
melawan Belanda.. Di Yogyakarta, VOC menandatangani perjanjian
Giyanti yang isinya adalah Belanda mengakui mangkubumi sebagai Sultan
Hamengkubuwono 1. Perjanjian Giyanti juga memecah kerajaan Mataram
menjadi Kasunan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Lalu, akhirnya
VOC dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1800 setelah Belanda kalah dari
Perancis.
Setelah VOC dibubarkan, Belanda menunjuk Daendels sebagai
gubernur jenderal hindia belanda. Pada masa Deandels, masyarakat
Indonesia dipaksa untuk membuat jalan raya dari Anyer sampai
Panarukan. Namun masa pemerintahan Daendels tidak berlangsung lama
dan digantikan oleh Johannes van den Bosch. Van den Bosch menerapkan
sistem tanam paksa (cultuur stelsel). Dalam sistem tanam paksa, setiap
desa harus menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditi
ekspor khususnya kopi, tebu, nila.
Setelah 350 tahun Belanda menguasai Indonesia, pemerintahan
Belanda di Indonesia digantikan oleh bangsa Jepang. Belanda menyerah
tanpa syarat kepada jepang melalui perjanjian Kalijati pada tanggal 8
maret 1942. Di Indonesia, Jepang membentuk beberapa organisasi.
Organisasi yang dibuat Jepang antara lain adalah PETA (Pembela Tanah
Air), Heiho (pasukan Indonesia buatan Jepang), PUTERA, Jawa Hokokai
(pengganti Putera).

10
Perlawanan terhadap penjajahan Jepang banyak dilakukan di
beberapa daerah di Indonesia. Dengan persenjataan sederhana/seadanya
rakyat berusaha menahan serangan dan berhasil memukul mundur pasukan
Jepang untuk kembali ke Lhokseumawe. Jepang berhasil membakar
masjid sementara pemimpin pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) berhasil
meloloskan diri dari kepungan musuh, namun akhirnya tertembak saat
sedang shalat. Perlawanan lain yang terkenal lainnya adalah perlawanan
PETA di daerah Blitar, Jawa Timur. Perlawanan ini dipimpin oleh
Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail. Perlawanan ini
disebabkan karena persoalan pengumpulan padi, Romusha maupun Heiho
yang dilakukan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan. Sebagai
putera rakyat para pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat.
Perlawanan PETA di Blitar merupakan perlawanan yang terbesar di Jawa.
Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melalui Kolonel Katagiri (Komandan
pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-pura diajak
berunding.
Pemerintahan Jepang di Indonesia berakhir setelah Jepang kalah
dari tentara sekutu di Perang Dunia II. Dua kota di Jepang yaitu Hiroshima
dan Nagasaki dijatuhi bom oleh tentara sekutu. Setelah mendengar adanya
kekalahan Jepang, dibentuklah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Cosakai yang
diketuai oleh Radjiman Widyodiningrat. Nama BPUPKI diganti menjadi
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi
Inkai untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan bangsa Indonesia
untuk merdeka. Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa
Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Sutan Syahrir mendesak agar
Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap
hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang.
Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak
memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Setelah mendengar Jepang menyerah

11
pada tanggal 14 Agustus 1945, golongan muda mendesak golongan tua
untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun
golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan
terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Soekarno dan Hatta
bersama Soebardjo kemudian ke rumah Laksamana Muda Maeda, di Jalan
Medan Merdeka Utara. Maeda menyambut kedatangan mereka dengan
ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia
belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo.
Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan
kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari
beberapa golongan.
Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan
karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah
terjadiperistiwa Rengasdengklok. Perisiwa Rengasdengklok adalah
peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta oleh golongan muda
untuk mempercepat pelaksanaan proklamasi. Setelah kembali ke Jakarta
dari Rengasdenglok, Soekarno dan Hatta menyusun teks proklamasi di
rumah Laksamana Maeda yang dibantu oleh Achmad Soebardjo dan
Sayuti Melik. Setelah selesai, Sayuti Melik menyalin dan mengetik naskah
tersebut.

D. Makna Simbol-Simbol Pada Burung Garuda


Burung garuda merupakan mitos dalam mitodologi hindu dan
budha.garuda dalam mitos tersebut di gambarkan dengan makhluk separuh
burung. Banyak simbol - simbol yang terdapat dalam diri burung garuda
yaitu :
1. Jumlah Bulu
Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia
(17 Agustus 1945), antara lain:
 Sayap burung garuda mempunyai 17 bulu,
 Ekor burung garuda mempunyai 8 bulu,

12
 Bulu di bawah Perisai mempunyai 19 bulu,
 Bulu di leher mempunyai 45 bulu.
2. Lambang Perisai
Di dada burung garuda terdapat sebuah perisai. Dalam perisai itu
terdapat 5 gambar yang melambangkan Pancasila, yaitu :
 Bintang melambangkan sila ke 1, Ketuhanan yang Maha Esa
 Rantai baja melambangkan sila ke 2, Kemanusiaan yang adil
dan beradab
 Pohon beringin melambangkan sila ke 3, Persatuan Indonesia
 Kepala banteng melambangkan sila ke 4, Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan
permusyawaratan/perwakilan
 Padi dan kapas melambangkan sila ke 5, Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
Garis tebal melintang pada perisai yang terdapat di dada burung
garuda melambangkan bahwa negara kesatuan republik Indonesia
dilalui oleh garis Khatulistiwa.
3. Pita Pada Kaki Burung Garuda
Kaki burung garuda mencengkeram erat sebuah pita yang
melengkung keatas dimana terdapat tulisan "Bhineka Tunggal Ika".
Bhineka Tunggal Ika merupakan sebuah kalimat yang diambil dari
buku Sutosoma karangan empu Tantular seorang pujangga besar di
zaman kerajaan Majapahit. Bhineka tunggal Ika mempunyai arti "
Berbeda-beda tetap satu jua" yang maksudnya adalah bahwa biarpun
Negara kesatuan RI yang terdiri dari bermacam suku bangsa,kesenian,
bahasa, adat dan agama tetapi nerupakan satu bangsa dengan satu
kebudayaan, satu bangsa dan satu negara yaitu NKRI. Burung Garuda
Pancasila sebagai lambang negara ditetapkan sebagai lambang negara
dalam Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951 tanggal 17 oktober
1951. Sedangkan penggunaan burung garuda pancasila sebagai
lambang negara diatur dalam Peraturan Pemerintah No.43 Tahun 1958.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta : Panca berarti lima dan Sila berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Meskipun terjadi
perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

B. Saran
Warga negara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup
dan tinggal di negara Indonesia Oleh karena itu sebaiknya warga negara
Indonesia harus lebih meyakini atau mempercayai, menghormati,
menghargai menjaga, memahami dan melaksanakan segala hal yang telah
dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa
falsafah Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara Indonesia.

14
Sehingga kekacauan yang sekarang terjadi ini dapat diatasi dan lebih
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia ini.

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2001. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma


Rukiyanti, dkk. 2008. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : UNY Press
https://id.scribd.com/uploaddocument?
archive_doc=326573530&escape=false&metadata=%7B%22context
%22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A
%22read%22%2C%22action%22%3A%22download%22%2C
%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web
%22%7D

15

Anda mungkin juga menyukai