Anda di halaman 1dari 13

Resonansi dan Bunyi Sederhana

Group 1 Kelas 11-5

LEMBAR PERSEMBAHAN
Makalah ini kami persembahkan kepada para pembaca, agar para pembaca dapat
mengetahui apa yang dimaksud dengan resonasi dan bagaimana cara mengetahui bahwa pada suatu
benda terjadi peristiwa resonasi.
Dan makalah ini kami persembahkan pula kepada ibu Mariana Permanasari sebagai
pembimbing kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Resonansi dan Bunyi Sederhana

Group 1 Kelas 11-5

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Fisika ini tentang resonansi dan bunyi sederhana pada
gelas kaca . Penulisan laporan ini bertujuan tidak lain adalah untuk memenuhi tugas Fisika kelas XI
Semester 2.
Kesulitan yang penulis hadapi dalam membuat laporan ini adalah kurangnya fasilitas dalam
melaksanakan percobaan ini dan koordinasi yang kurang menjadi penghambat dalan penulisan
laporan ini. Namun kesalahan, adanya memang pada manusia dan kesempurnaan hanya milik
Tuhan.
Ucapan terimah kasih penulis ucapkan kepada segenap kalangan yang telah membantu,
jasa-jasa kalian tak akan kulupakan seumur hidup. Penulis juga menerima segala kritik dan saran
atas penulisan laporan ini, mengingat segala keterbatasan dan kekurangan yang penulis miliki.
Penulis

II

Resonansi dan Bunyi Sederhana

Group 1 Kelas 11-5

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSEMBAHAN...........................................................................................................I
KATA PENGANTAR......................................................................................................................II
DAFTAR ISI...................................................................................................................................III
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah.........................................................................................................................3
BAB 2 Landasan Teori.....................................................................................................................4
2.1. Landasan Teori..........................................................................................................................4
2.2 Kegunaan Alat............................................................................................................................4
BAB 3 HASIL..................................................................................................................................5
3.1. Deskripsi Alat...........................................................................................................................5
3.2. Alat dan Bahan..........................................................................................................................5
3.3. Cara Penggunaan......................................................................................................................6
3.4. Hasil Pengamatan.....................................................................................................................7
BAB 4 PENUTUP............................................................................................................................8
4.1. Kesimpulan...............................................................................................................................8
4.2. Saran.........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................9

III

Resonansi dan Bunyi Sederhana

Group 1 Kelas 11-5

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada gelombang
yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu gelombang dapat
dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau
menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal). Cepat
rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.
Gelombang Bunyi. Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang
longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair,
padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara atau udara.
Manusia mendengar bunyi saat gelombang buny, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai
ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kirakira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva
responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infransonik
Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar maju-mundur. Tiap saat,
molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan
tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang
bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi.
Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia,Gelombang bunyi adalah
gelombang longitudinal.
Ketika diafragma bergerak radial keluar, diafragma ini memampatkan udara yang langsung
ada di depannya. Pemampatan ini menyebabkan tekanan udara bertambah sedikit di atas tekanan
normal. Daerah yang tekanan udaranya bertambah disebut rapatan. Rapatan ini bergerak menjauh
dari pengeras suara pada kecepatan bunyi. Rapatan ini mirip dengan daerah rapatan pada kumparankumparan dalam gelombang longitudinal pada slinki. Setelah menghasilkan rapatan, diafragma
membalik arah gerakannya menjadi radial ke dalam. Gerakan diafragma ke dalam menghasilkan
suatu daerah yang dikenal sebagai renggangan. Renggangan ini menyebabkan tekanan udara sedikit
lebih kecil daripada tekanan normal. Rengangan ini mirip dengan daerah renggangan pada
kumparan-kumparan dalam gelombang longitudinal pada slinki. Renggangan merambat menjauh
dari pengeras suara pada kecepatan bunyi.

Resonansi dan Bunyi Sederhana

Group 1 Kelas 11-5

Resonansi Bunyi. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada
benda lain yang bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat dari
frekuensi itu. Resonansi sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, resonansi bunyi
pada kolom udara dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bunyi. Berdasarkan hal tersebut, maka
dapat dibuat berbagai macam alat musik. Alat musik pada umumnya dibuat berlubang agar terjadi
resonansi udara sehingga suara alat musik tersebut menjadi nyaring. Contoh alat musik itu antara
lain: seruling, kendang, beduk, ketipung dan sebagainya.
Resonansi sangat penting di dalam dunia musik. Dawai tidak dapat menghasilkan nada yang
nyaring tanpa adanya kotak resonansi. Pada gitar terdapat kotak atau ruang udara tempat udara ikut
bergetar apabila senar gitar dipetik. Udara di dalam kotak ini bergerak dengan frekuensi yang sama
dengan yang dihasilkan oleh senar gitar. Udara yang mengisi tabung gamelan juga akan ikut
bergetar jika lempengan logam pada gamelan tersebut dipukul. Tanpa adanya tabung kolom udara di
bawah lempengan logamnya, Anda tidak dapat mendengar nyaringnya bunyi gamelan tersebut.
Reonansi juga dipahami untuk mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara.
Glass Harp merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara menggesek-gesekan jari
tangan yang basah pada bibir gelas anggur yang berisi air. Glass Harp adalah dasar inspirasi dari
pembuatan alat musik Glass Harmonica. Glass Harmonica atau Harmonika Kaca merupakan alat
musik yang terusun dari mangkuk-mangkuk kaca yang menyerupai gelang yang disusun dan berisi
air. Pada awalnya, alat musik ini erat kaitannya dengan kultur budaya orang Eropa yang hobi sekali
meminum wine dengan gelas kaca. Secara tidak sadar, mereka menggesekan jari yang basah pada
bibir gelas dan menghasilkan suara. Para musisi apda jaman itu kemudian bereksperimen untuk
menciptakan nada dengan membedakan ukuran gelas wine yang digunakan serta ketinggian air di
dalam gelas.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :
1. Apa itu resonansi ?
2. Bagaimana resonansi dapat terjadi ?
3. Bagaimana pengaruh panjang ruang dengan frekuensi bunyi yang dihasilkan ?

Resonansi dan Bunyi Sederhana

Group 1 Kelas 11-5

1.3 Tujuan Makalah


Makalah ini bertujuan untuk :
1. Memenuhi tugas mata pelajaran Fisika
2. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang ruang dengan frekuensi
bunyi yang dihasilkannya.

Resonansi dan Bunyi Sederhana

Group 1 Kelas 11-5

BAB 2 Landasan Teori


2.1. Landasan Teori
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang
bergetar dan memiliki frekuensi yang sama atau kelipatan bilangan bulat dari frekuensi itu.
Resonansi sangat penting di dalam dunia musik. Dawai tidak dapat menghasilkan nada yang
nyaring tanpa adanya kotak resonansi. Pada gitar terdapat kotak atau ruang udara tempat udara ikut
bergetar apabila senar gitar dipetik. Udara di dalam kotak ini bergerak dengan frekuensi yang sama
dengan yang dihasilkan oleh senar gitar, peristiwa ini disebut dengan resonansi, resonansi
menghasilkan pola gelombang stasioner yang terdiri atas perut dan simpul gelombang dengan
panjang gelombang tertentu. Pada saat gelombang berdiri terjadi pada senar maka senar akan
bergetar pada tempatnya. Pada saat frekuensinya sama denga frekuensi resonansi, hanya diperlukan
sedikit usaha untuk menghasilakan amplitudio besar. Hal inilah yang terjadi pada senar yang
dipetik.
Udara yang mengisi tabung gamelan juga akan ikut bergetar jika lempengan logam pada
gamelan tersebut dipukul. Tanpa adanya tabung kolom udara di bawah lempengan logamnya, Anda
tidak dapat mendengar nyaringnya bunyi gamelan tersebut. Resonansi juga dipahami untuk
mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara.
Contoh lain peristiwa resonansi adalah pada pipa organa. Pipa organa merupakan semua
pipa yang berongga di dalamnya, bahkan Anda dapat membuatnya dari pipa paralon.
Pipa organa ini ada dua jenis yaitu:
Pipa organa terbuka berarti kedua ujungnya terbuka . nada dasar pipa organa terbuka
bersesuaian dengan pola sebuah perut pada bagian ujung dan sebuah simpul pada bagian
tengahnya.
Pipa organa tertutup berarti salah satu ujungnya tertutup dan ujung lain terbuka.
Kedua jenis pipa ini memiliki pola gelombang yang berbeda.

2.2 Kegunaan Alat


Dikarenakan alat ini menghasilkan bunyi yang harmonis sehingga alat ini dapat digunakan
sebagai alat musik yang sering disebut dengan glass harp.

Resonansi dan Bunyi Sederhana

Group 1 Kelas 11-5

BAB 3 HASIL
3.1. Deskripsi Alat
Glass Harp merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara menggesek-gesekan jari
tangan yang basah pada bibir gelas anggur yang berisi air. Glass Harp adalah dasar inspirasi dari
pembuatan alat musik Glass Harmonica. Glass Harmonica atau Harmonika Kaca merupakan alat
musik yang terusun dari mangkuk-mangkuk kaca yang menyerupai gelang yang disusun dan berisi
air. Pada awalnya, alat musik ini erat kaitannya dengan kultur budaya orang Eropa yang hobi sekali
meminum wine dengan gelas kaca. Secara tidak sadar, mereka menggesekan jari yang basah pada
bibir gelas dan menghasilkan suara. Para musisi pada jaman itu kemudian bereksperimen untuk
menciptakan nada dengan membedakan ukuran gelas wine yang digunakan serta ketinggian air di
dalam gelas.
Cara kerja glass harp mengandalkan prinsip resonansi gelombang suara dalam fisika. Untuk
membunyikannya, kita harus menggesek bibir mangkuk atau gelas kaca yang berisi air dengan jari
yang basah. Sentuhan jari kita akan membuat glass harp beresonansi dengan frekuensi tertentu yang
bergantung dari ukuran mangkuk atau gelas dan banyaknya air di dalamnya. Suara yang dihasilkan
akan terdengar seperti garputala yang dipukul.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah


1.

Gelas Wine (Gelas Anggur)

Resonansi dan Bunyi Sederhana

Group 1 Kelas 11-5

Bahan yang digunakan adalah


1. Air

3.3. Cara Penggunaan

Cara kerja dari percobaan ini adalah :


1. menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Tuang air pada gelas sampai penuh
3. Celup jari telunjuk dan jari tengah pada air
4. Pegang kaki gelas agar tidak goyang atau jatuh saat melakukan praktikum
5. Gesek bibir gelas dengan kedua jari yang telah basah tadi
6. Amati bunyi yang terjadi
7. Tuang air pada gelas kembali sehingga volumenya menjadi lebih dari sedikit dari
awal dengan selisih 1 cm kedalam gelas
8. Ulangi langkah 2, 3, 4, dan 5

Resonansi dan Bunyi Sederhana

Group 1 Kelas 11-5

3.4. Hasil Pengamatan


Pada percobaan kali ini menggunakan 4 gelas.
1. Pada gelas 1 diisi penuh dengan air dan bunyi yang dihasilkan ada suara menjadi
berat seperti suara bass
2. Pada gelas 2 diisi air kedalam gelas dengan selisih 1 cm dari isi gelas pertama dan
bunyi yang dihasilkan sedikit lebih pelan dan masih berat
3. Pada gelas 3 diisi air kedalam gelas dengan volume air menjadi 1/2 dari gelas dan
bunyi yang dihasilkan mulai menyaring daripada gelas 2
4. Pada gelas 4 diisi air kedalam gelas dengan volume lebih sedikit daripada gelas 3
dan bunyi yang dihasilkan sangat nyaring.

Resonansi dan Bunyi Sederhana

Group 1 Kelas 11-5

BAB 4 PENUTUP
4.1. Kesimpulan
v

Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang dapat merambat melalui berbagai


medium, baik gas, cair, maupun padat.

Semakin besar panjang ruang pada gelas, atau semakin kecil volume air di
dalamnya, maka akan semakin besar frekuensi bunyi yang akan dihasilkan, begitu
sebaliknya, semakin kecil panjang ruang pada gelas, atau semakin besarnya
volume air di dalamnya, maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin kecil.
Sehingga, volume air berbanding lurus dengan frekuesi bunyi yang dihasilnya.

Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda bergetar sehingga menyebabkan


gangguan kerapatan pada medium.

Gangguan kerapatan pada medium berlangsung melalui interaksi molekulmolekul medium disepanjang arah perambatan gelombang. Adapun Molekul
hanya bergetar kedepan dan kebelakang disekitar posisi kesetimbangan.

4.2. Saran
Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu persiapkanlah alat dan bahan yang akan
digunakan.
Diusahakan menggunakan gelas yang memiliki ketebalan yang tipis. Pada saat menggosok
permukaan atas gelas, jangan sampai jari tangannya kering.

Resonansi dan Bunyi Sederhana

Group 1 Kelas 11-5

DAFTAR PUSTAKA

http://ariefsafroni.wordpress.com/
http://ludy-resonansi-bunyi.htm
http://www.scribd.com/doc/98627506/MAKALAH-RESONANSI

Resonansi dan Bunyi Sederhana

Group 1 Kelas 11-5

10

Anda mungkin juga menyukai