Karbon
A. JUDUL PERCOBAAN :
KARBON
C. TUJUAN PERCOBAAN
Senyawa Karbon
1. Karbon monoksida (CO)
Karbon monoksida (CO) lebih dikenal karena sifatnya yang
beracun dari pada kegunaanya. Gas CO tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa. Oleh karena itu, tidak ada tanda kehadiranya dan tidak
segera dapat disadari. Bila bahan bakar yang mengandung karbon
(misalnya : kayu, arang, bensin) di bakar dengan ada udara yang banyak,
praktis semua karbon itu bergabung dengan oksigen membentuk
karbondioksida CO2 tetapi sedikit sekali karbon monoksida CO yang
terbentuk. Makin sedikit udara (oksigen) tersedia, makin besar jumlah
relative karbon monoksida yang terbentuk, juga pada suhu-suhu yang
lebih tinggi, karbon dioksida cenderung bereaksi dengan karbon panas :
700oc
CO2 + CO 2CO
Karbon monoksida mempunyai ikatan yang paling kuat diantara
molekul atom yang manapun. Isoelektronik dengan molekul nitrogen
dan mempunyai ikatan rangkap tiga :C≡O, seperti yang dipunya N2.
Secara Komersial, karbonmonoksida mempunyai beberapa
kegunaan. Campuran gas yang mengandung karbon monoksida,
telah lama digunakan sebagai bahan bakar. Sesungguhnya lebih
banyak panas yang dibebaskan ketika karbon terbakar menjadi
karbon dioksida dibanding ketika karbon terbakar menjadi karbon
monoksida :
C + 1/2O2 CO ∆𝐻 = −110,5 𝑘𝐽
CO + 1/2O2 CO2 ∆𝐻 = −283,0 𝑘𝐽
Karbon monoksida mereduksi banyak oksida logam menjadi
unsur-unsurnya.
MO + CO M + CO2
Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hydrogen
melalui pembentukan uap limbah atau pembakar sebagian
hidrokarbon dengan reaksi :
CO2 + H2 CO + H2O
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon
Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih – 190. Dapat
digunakan sebagai bahan bakar idustri melalui reaksi :
2CO(g) + O2 (g) 2CO2(g)
Gas CO juga dapat terjadi sebagai hasil samping pembakaran
senyawa organik dalam ruang kurang oksigen.
C8H18 + 6O2(g) 8CO + 4H2O
Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi :
C(s) + H2O CO + H2O
Gas CO sangat berbahaya bagi manusia maupun hewan, karena CO
berikatan kuat dengan hemoglobin darah. Hemoglobin
mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Orang yang
menghisap CO akan kekurangan oksigen dan dapat berakibat fatal.
Ciri-ciri karbon monoksida adalah
- Tak berwarna, tak bebau
- Nyala api biru
- Agen reduksi kuat
- Sangat beracun
- Dapat bercampur dengan transport oksigen mengelilingi
tubuh.
2. Karbondioksida
Berbeda dengan CO gas CO2 tidak beracun , tetapi konsentrasi
yang terlalu tinggi dalam udara ( 10-20%) adalah tak sehat karena
merendahkan konsentrasi oksigen dan mempunyai efek psikologis yang
membahayakan seperti pingsan. Walaupun tak berbau dan tak berwarna,
gas ini mudah dikenali dengan mengkeruhkan air kapur.
Karbondioksida terdapat diudara dengan kadar sekitar 0.035%
juga terdapat dalam air, terutama air laut. Karbondioksida lebih mudah
larut dalam air laut karena air laut sedikit bersifat basa, sedangkan CO2
bersifat asam. Karbondioksida mempunyai struktur molekul linier dan
bersifat non polar. Karbondioksida terbentuk, pada pembakaran bahan
bakar yang mengandung karbon seperti batu bara, minyak bumi, gas
alam dan kayu. Gas ini juga dihasilkan pada pernapasan makhluk
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon
b. Bahan-bahan
1. Batu marmer atau kapur (CaCO3) 5 butir
2. Larutan HCl 2 M 5 mL
3. Lilin 1 buah
4. Larutan Ca(OH)2 4 mL
5. Larutan asam formiat (HCOOH) pekat 1 mL
6. Laruitan H2SO4 pekat 10 tetes atau 0,5 mL
7. Tembaga oksida (CuO) padat 1 sendok spatula
8. Serbuk arang 3 sendok spatula
9. Larutan Fuchsin 3 mL
F. ALUR PERCOBAAN
1. Percobaan I
5 butir batu
kapur/marmer
CaCO3 (s) + 2HCl (aq) → CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O (l)
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon
CaCO3 (g) + CO2 (g) + H2O (l) → Ca2+ (aq) + 2HCO3- (aq)
Ca(HCO3)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
2. Percobaan II
- Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
- Ditambahkan 0,5 mL (10
tetes) asam sulfat pekat
- Dipanaskan
Gas CO
Reaksi :
- Dicampurkan
- Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi bersumbat
- Dihubungkan ke dalam air
kapur melalui pipa bengkok
atau selang plastik
- Dipanaskan tabung reaksi
bersumbat secara mendatar
- Diamati dan dicatat
Air keruh
Reaksi :
2CuO (s) + C (s) → 2Cu (s) + CO2 (g)
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon
4. Percobaan IV
1 sendok kecil 3 mL Larutan Fuchsin
serbuk Arang sangat encer
- Dimasukkan ke
dalam tabung reaksi
- Dikocok dan disaring
- Diamati perubahan
yang terjadi
Reaksi :
Fuchsin + C (s)
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon
karet penutup, setelah itu dikocok. Reaksi antara CaCO3 dan HCl
menghasilkan gas CO2 yang tidak berwarna dan tidak berbau, dengan
persamaan reaksi :
CaCO3 (s) + 2HCl (aq) → CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Dihasilkannya gas CO2 ditandai dengan gelas ukur yang
mulanya penuh air menjadi kosong dan berisi gas CO2. Hal tersebut
terjadi karena gas CO2 yang dihasilkan mendesak air sehingga air
keluar dari gelas ukur dan gas CO2 memenuhi gelas ukur.
Perlakuan pertama adalah menguji gas CO2 dengan
menggunakan lilin yang menyala, yakni lilin yang menyala dimasukkan
ke dalam gelas ukur yang berisi gas CO2, dan pada saat lilin
dimasukkan, yang terjadi adalah api pada lilin padam. Hal tersebut
terjadi karena gas CO2 adalah suatu jenis gas yang memiliki sifat tidak
terbakar, dan lebih berat dari udara. Jika gas CO2 diarahkan pada
sumber api, maka CO2 akan menggantikan udara disekitar sumber api.
Hal ini karena CO2 bersifat menurunkan komposisi gas O2, dengan
tidak adanya O2 maka api pada lilin padam (sifat CO2 yang
memadamkan api).
Perlakuan kedua adalah menguji gas CO2 dengan menggunakan
larutan Ca(OH)2. Dimana selang dari ujung tabung reaksi berpipa
samping disalurkan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan
Ca(OH)2. Dan didapatkan larutan Ca(OH)2 berubah menjadi keruh.
larutan Ca(OH)2 yang awalnya tidak berwarna menjadi keruh karena
larutan Ca(OH)2 bereaksi dengan gas CO2 yang sifatnya adalah
mengeruhkan air kapur dan menghasilkan senyawa karbonat, dengan
persamaan reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O (l)
Perlakuan ketiga adalah menguji gas CO2 dengan menggunakan
larutan Ca(OH)2. Dimana gas CO2 disalurkan lebih lama kedalam
tabung reaksi yang berisi Ca(OH)2, penambahan gas CO2 yang berlebih
menyebabkan larutan Ca(OH)2 berubah menjadi jernih dan tidak
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon
I. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembuatan gas CO2 dapat dilakukan dengan mereaksikan CaCO3 (batu
kapur/marmer) dan larutan HCl atau dengan mereaksikan serbuk CuO
(tembaga oksida) dan serbuk arang. Pembuatan gas CO dapat dilakukan
dengan mereaksikan larutan HCOOH (asam formiat pekat) dan larutan
H2SO4 (asam sulfat pekat)
2. Sifat karbon secara umum yaitu bersifat adsorben terhadap warna
Sifat karbondioksida :
Memadamkan nyala api
Mengeruhkan air kapur
Sifat karbonmonoksida :
Membuat nyala api berwarna biru
3. Cara mengidentifikasi karbon dan senyawanya dengan menggunakan
uji nyala api dan larutan Ca(OH)2. Nyala api biru menunjukkan adanya
gas karbonmonoksida dan api padam menunjukkan adanya gas
karbondioksida. Sedangkan pada larutan Ca(OH)2 yang berubah
menjadi keruh karena adanya kandungan gas karbon dioksida sehingga
terbentuk karbonat
J. JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan mengapa air kapur yang keruh karena gas yang terjadi menjadi
jernih dan keruh kembali bila dipanaskan ?
Jawab :
Air kapur yang keruh menunjukkan adanya senyawa karbonat akibat
pengaliran karbondioksida, dengan reaksi :
Ca(OH)2 (aq) + CO2. (g) → CaCO3 (s) + H2O (aq)
jika air kapur keruh tersebut dialiri dengan gas karbondioksida berlebih
maka kekeruhan perlahan-lahan akan hilang dan menjadi jernih akibat
terbentuknya ion hidrogen karbonat yang larut dalam air, persamaan
reaksinya :
CaCO3 ↓ + CO2 (g) + H2O (l) → Ca2+ (aq) + 2 HCO3- (aq)
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN FOTO
FOTO KETERANGAN
Percobaan I
Percobaan II
Percobaan III
Percobaan IV