Anda di halaman 1dari 23

Laporan Praktikum Kimdas 2

Karbon

A. JUDUL PERCOBAAN :

KARBON

B. HARI/TANGGAL PERCOBAAN : Senin, 02 April 2018

JAM : 07.00-09.30 WIB

C. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengetahui cara pembuatan gas karbondioksida


2. Mengetahui sifat-sifat karbon dan senyawanya
3. Mengidentifikasi karbon dan senyawanya
D. KAJIAN TEORI
Karbon adalah salah satu unsur yang terdapat di alam dengan simbol
sistem periodik adalah “C”. Nama karbon berasal dari bahasa latin “Carbo”
yang berarti “Coal” atau “Charcoal”. Istilah “Coal” menyatakan sediment
berwarna hitam atau coklat kehitaman yang bersifat mudah terbakar dan
terutama memiliki komposisi utama belerang, hydrogen, oksigen, dan
nitrogen.
Sifat Karbon
Karbon merupakan unsur unik yang berkaitan dengan unsure yang
lain untuk membentuk berbagai senyawa baru. Atom karbon dapat mengikat
empat atom lainnya untuk setiap atom karbon. Kelompok terbesar ikatan
karbon dengan hydrogen yang kemudian membentuk senyawa yang disebut
hidrokarbon. Karbon juga membentuk ikatan dengan senyawa lain yang
dianggap anorganik. Meskipun dalam jumlah yang jauh lebih rendah
dibandingkan dengan senyawa organic. Senyawa anorganik itu sendiri
merupakan senyawa-senyawa karbon yang tidak berasal dari makhluk
hidup, misalnya CO, CO2 dan karbonat.
Dalam kehidupan sehari hari kita mengenal beberapa bentuk karbon
yaitu arang, grafit, intan. Bentuk-bentuk yang berbeda dari unsure di kenal
dengan istilah alotropi. Kelimpahan karbon di kulit bumi hanya sekitar
0,8%, sekitar 50% dari karbon tersebut terdapat karbont misalnya kalsium
karbonat ( CaCO3), selebihnya terdapat sebagai senyawa organic, senyawa
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

karbondioksi dan berbagai senyawa karbon lainya. Bentuk kristialain dari


karbon terkenal karena perbedaan fisiknya, yaitu bentuk intan dan bentuk
grafit.
1. Bentuk Intan
Intan merupakan zat padat yang bening berkilauan dan
merupakan zat yang paling keras, zat padat tidak berwarna. Setiap atom
karbon dalam intan berada pada pusat suatu tetrahedron dan terikat
secara kovalen kepada 4 atom karbon lainnya yang berada di sudut
tetrahedron.
2. Bentuk Grafit
Grafit merupakan aidrop karbon. Grafit lebih reaktan
dibandingkan dengan karbon, disebabkan reaktan dapat menetrasi
antara lapisan heksagonal grafit tidak bereaksi akan encer atau basa dan
dapat dioksidasi oleh asam kromat dengan CO2 . garfit tidak mencair
akan tetapi mengalami sublimasi pada suhu 3500 C. garafit mempunyai
titik leleh dan titik didih yang sangat tinggi. Grafit dapat
menghantarkan listrik. Grafit baik yang alamiah maupun sintetik
mempunyai banyak kegunaan diantaranya untuk bahan hitam dalam
pensil, pelumas kering dan lain-lain.
Sifat Kimia
Karbon sangat tidak reaktif pada suhu biasa, bila karbon bereaksi
tidak ada kecenderungan dari atom karbon untuk kehilangan elektron-
elektron terluar dan membentuk kation sederhana , seperti B3+, C4+, dan Si4+.
Sifat dari atom karbon adalah karbon tidak larut dalam suasana basa,
bersifat non logam dan semi konduktor.
 Reaksi dengan halogen, karbon bereaksi langsung dengan flour.
C + 2F2 → CF4
Asam oksi yang umum, bila dipanaskan dalam udara, unsur-unsur
itu bereaksi dengan oksigen dalam reaksi pembakaran yang sangat
eksotermik untuk mementuk oksida CO2 . Oksida ini bersifat asam.
Dalam hal ini, saat bereaksi dengan air menghasilkan larutan asam
lemah sekali.
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

CO2 + H2O H2CO3 (hidroge karbonat)


 Asam karbonat serupa dengan H2SO3 meskipun H2CO3 tak pernah
disolasikan sebagai suatu senyawa, namun dianggarp bagian dari
senyawa ini ada dalam laruta air. Persamaan untuk kesetimbangan
dengan ion-ion :
H2CO3 + H2O H3O+ + HCO3-
HCO3- + H2O H3O+ +CO2-
 Karbon bergabung dengan logam membentuk karbida. Dengan
logam aktif karbon bersifat ion. Misalnya mengandung ion (:C=C:)2.
Kalsium karbida dapat terbentuk pada suhu tinggi melalui reaksi
antara kapur dan karbon.
CaO (s) + 3C 2000oc Ca2C2 (s) + 2CO(g)
 Kalsium karbida adalah senyawa penting karena reaksi dengan air
menghasilkan asetriena, sejenis gas yang banyak digunakan dalam
sintesis semua senyawa
Ca2C2 (s) + 2H2O Ca (OH)3 (s) + C2H2(g)
 Dua senyawa anorganik dari karbon lainnya adalah karbon disulfide
CS2 dan karbon tetraklorida (CCl4-) pembuatan CS2 modern
melibatkan reaksi metana dan uap belerang dengan bantuan katalis.
CH4 (g) + 4S (g) CS2(g) +2H2S(g)
CCl4 dapat dibuat melalui klorinasi langsung terhadap metana
CH4 (g) + 4Cl2(g) CCl4 + 4HCl (aq)
 Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat unsur karbon. Hal ini dapat
dibuktikan dengan membakar bahan-bahan yang berasal dari
makhluk hidup misalnya kayu bakar, bahan-bahan tersebut akan
menjadi arang (karbon). Percobaan yang menunjukan keberadaan
karbon dan hydrogen dalam snyawa organic adalah karbon yang
dibuat dari pembakaran hidrokarbon.
Bahan + CuO CO2 + H2O (l)
Uji adanya CO2 :
CO2 (g) + Ca(OH)2(aq) CaCO3(s) + H2O (l)
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

Senyawa Karbon
1. Karbon monoksida (CO)
Karbon monoksida (CO) lebih dikenal karena sifatnya yang
beracun dari pada kegunaanya. Gas CO tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa. Oleh karena itu, tidak ada tanda kehadiranya dan tidak
segera dapat disadari. Bila bahan bakar yang mengandung karbon
(misalnya : kayu, arang, bensin) di bakar dengan ada udara yang banyak,
praktis semua karbon itu bergabung dengan oksigen membentuk
karbondioksida CO2 tetapi sedikit sekali karbon monoksida CO yang
terbentuk. Makin sedikit udara (oksigen) tersedia, makin besar jumlah
relative karbon monoksida yang terbentuk, juga pada suhu-suhu yang
lebih tinggi, karbon dioksida cenderung bereaksi dengan karbon panas :
700oc
CO2 + CO 2CO
Karbon monoksida mempunyai ikatan yang paling kuat diantara
molekul atom yang manapun. Isoelektronik dengan molekul nitrogen
dan mempunyai ikatan rangkap tiga :C≡O, seperti yang dipunya N2.
 Secara Komersial, karbonmonoksida mempunyai beberapa
kegunaan. Campuran gas yang mengandung karbon monoksida,
telah lama digunakan sebagai bahan bakar. Sesungguhnya lebih
banyak panas yang dibebaskan ketika karbon terbakar menjadi
karbon dioksida dibanding ketika karbon terbakar menjadi karbon
monoksida :
C + 1/2O2 CO ∆𝐻 = −110,5 𝑘𝐽
CO + 1/2O2 CO2 ∆𝐻 = −283,0 𝑘𝐽
 Karbon monoksida mereduksi banyak oksida logam menjadi
unsur-unsurnya.
MO + CO M + CO2
 Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hydrogen
melalui pembentukan uap limbah atau pembakar sebagian
hidrokarbon dengan reaksi :
CO2 + H2 CO + H2O
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

 Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih – 190. Dapat
digunakan sebagai bahan bakar idustri melalui reaksi :
2CO(g) + O2 (g) 2CO2(g)
 Gas CO juga dapat terjadi sebagai hasil samping pembakaran
senyawa organik dalam ruang kurang oksigen.
C8H18 + 6O2(g) 8CO + 4H2O
Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi :
C(s) + H2O CO + H2O
 Gas CO sangat berbahaya bagi manusia maupun hewan, karena CO
berikatan kuat dengan hemoglobin darah. Hemoglobin
mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Orang yang
menghisap CO akan kekurangan oksigen dan dapat berakibat fatal.
Ciri-ciri karbon monoksida adalah
- Tak berwarna, tak bebau
- Nyala api biru
- Agen reduksi kuat
- Sangat beracun
- Dapat bercampur dengan transport oksigen mengelilingi
tubuh.
2. Karbondioksida
Berbeda dengan CO gas CO2 tidak beracun , tetapi konsentrasi
yang terlalu tinggi dalam udara ( 10-20%) adalah tak sehat karena
merendahkan konsentrasi oksigen dan mempunyai efek psikologis yang
membahayakan seperti pingsan. Walaupun tak berbau dan tak berwarna,
gas ini mudah dikenali dengan mengkeruhkan air kapur.
Karbondioksida terdapat diudara dengan kadar sekitar 0.035%
juga terdapat dalam air, terutama air laut. Karbondioksida lebih mudah
larut dalam air laut karena air laut sedikit bersifat basa, sedangkan CO2
bersifat asam. Karbondioksida mempunyai struktur molekul linier dan
bersifat non polar. Karbondioksida terbentuk, pada pembakaran bahan
bakar yang mengandung karbon seperti batu bara, minyak bumi, gas
alam dan kayu. Gas ini juga dihasilkan pada pernapasan makhluk
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

hidupnya. Karbondioksida merupakan komponen utama siklus karbon


di alam. Jumlah CO2 yang sangat besar sekali., dihasilkan oleh aktifitas
manusia, meningkatnya gas CO2 di khawatirkan atmosfer mungkin
menjadi begitu panas sehingga akan muncul perubahan suhu yang sering
juga disebut efek rumah kaca.
 Karbon dioksida dapat diperoleh dari pembakaran C dan adanya
oksigen.
C(s) +O2(g) CO2(g)
 Melalui reaksi antara logam karbonat dengan asam
CaCO3 (s) + HCl (aq) → CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
 Melalui pemanasan hidrogen karbonat
2HCO3(aq) → CO32- (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Ciri-ciri karbon dioksida
- Tak berwarna
- Lebih padat daripada air
- Sedikit larut dalam air
- Mematikan api
- Mengubah air kapur menjadi keruh
E. ALAT DAN BAHAN
a. Alat-alat
1. Tabung reaksi berpipa samping 1 buah
2. Karet penutup 1 buah
3. Pipet tetes 1 buah
4. Gelas ukur 10 mL iwaki 1 buah
5. Gelas ukur 25 mL herma 1 buah
6. Gelas kimia 250 mL pyrex iwaki 1 buah
7. Tabung reaksi 4 buah
8. Selang plastik 1 buah
9. Penjepit kayu 1 buah
10. Corong kaca 1 buah
11. Pembakar bunsen 1 buah
12. Spatula 1 buah
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

b. Bahan-bahan
1. Batu marmer atau kapur (CaCO3) 5 butir
2. Larutan HCl 2 M 5 mL
3. Lilin 1 buah
4. Larutan Ca(OH)2 4 mL
5. Larutan asam formiat (HCOOH) pekat 1 mL
6. Laruitan H2SO4 pekat 10 tetes atau 0,5 mL
7. Tembaga oksida (CuO) padat 1 sendok spatula
8. Serbuk arang 3 sendok spatula
9. Larutan Fuchsin 3 mL
F. ALUR PERCOBAAN
1. Percobaan I

5 butir batu
kapur/marmer

- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


berpipa samping yang dihubungkan dengan
selang ke dalam wadah penampung yang
telah diletakkan terbalik
- Ditambahkan HCl 5 mL 2M
- Ditutup dengan karet penutup
- Dikocok sampai gas memenuhi gelas ukur
Gas CO2

- Diuji dengan lilin - Dialirkan ke dalam - Dialirkan ke dalam


yang menyala air kapur 2 mL air kapur lebih lama

Api pada Larutan Larutan tak


Lilin mati Keruh berwarna
- Dipanaskan di atas
bunsen
Larutan
Keruh
Reaksi :

 CaCO3 (s) + 2HCl (aq) → CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
 CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O (l)
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

 CaCO3 (g) + CO2 (g) + H2O (l) → Ca2+ (aq) + 2HCO3- (aq)
 Ca(HCO3)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)

2. Percobaan II

1 mL Asam Formiat Pekat

- Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
- Ditambahkan 0,5 mL (10
tetes) asam sulfat pekat
- Dipanaskan

Gas CO

- Diuji dengan lilin yang


menyala yang didekatkan
ke mulut tabung reaksi

Warna api biru

Reaksi :

 HCOOH (aq) + H2SO4 pekat (aq) → CO (g) + H2O (l) + H+ (aq) +


HSO4- (aq)
3. Percobaan III

Serbuk CuO 1 Serbuk Arang 2


sendok spatula sendok spatula

- Dicampurkan
- Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi bersumbat
- Dihubungkan ke dalam air
kapur melalui pipa bengkok
atau selang plastik
- Dipanaskan tabung reaksi
bersumbat secara mendatar
- Diamati dan dicatat
Air keruh

Reaksi :
 2CuO (s) + C (s) → 2Cu (s) + CO2 (g)
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

 CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O (l)

4. Percobaan IV
1 sendok kecil 3 mL Larutan Fuchsin
serbuk Arang sangat encer

- Dimasukkan ke
dalam tabung reaksi
- Dikocok dan disaring
- Diamati perubahan
yang terjadi

Filtrat tidak Residu


berwarna

Reaksi :
 Fuchsin + C (s) 
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

H. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


1. Analisis
Percobaan 1
Pada percobaan pertama yakni terlebih dahulu mengisi wadah
penampung air, memasukkan 5 butir CaCO3 ke dalam tabung reaksi
berpipa samping yang telah dihubungkan dengan selang plastik ke
dalam gelas ukur yang diletakkan terbalik dalam wadah penampung
yang berisi air. Dalam tabung reaksi berpipa samping ditambahkan
larutan HCl 2 M tidak berwarna sebanyak 5 mL kemudian ditutup
dengan karet penutup, setelah itu dikocok dan dihasilkan gas CO2 .
Perlakuan pertama adalah menguji gas CO2 dengan
menggunakan lilin yang menyala, yakni lilin yang menyala dimasukkan
ke dalam gelas ukur yang telah berisi gas CO2, dan pada saat lilin
dimasukkan, yang terjadi adalah api pada lilin padam.
Perlakuan kedua adalah menguji gas CO2 dengan menggunakan
larutan Ca(OH)2 tidak berwarna. Dimana selang dari ujung tabung
reaksi berpipa samping disalurkan ke dalam tabung reaksi yang berisi
larutan Ca(OH)2. Dan didapatkan larutan Ca(OH)2 berubah menjadi
keruh.
Perlakuan ketiga adalah menguji gas CO2 dengan menggunakan
larutan Ca(OH)2. Dimana gas CO2 disalurkan lebih lama kedalam
tabung reaksi yang berisi Ca(OH)2, yang terjadi pada larutan Ca(OH)2
berubah menjadi tidak berwarna, kemudian ketika dipanaskan larutan
Ca(OH)2 menjadi keruh kembali.
Percobaan 2
Pada percobaan kedua bahan yang digunakan adalah larutan
HCOOH (asam formiat pekat) tidak berwarna sebanyak 1 mL dan
larutan H2SO4 pekat tidak berwarna sebanyak 0,5 mL atau 10 tetes.
Langkah pertama 1 mL HCOOH dimasukkan kedalam tabung reaksi
dan ditambahkan dengan 10 tetes larutan H2SO4 pekat kemudian
dipanaskan dan dihasilkan gas CO. Keberadaan gas CO dibuktikan
dengan langkah selanjutnya, yaitu uji adanya gas CO dengan
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

menggunakan lilin yang menyala yang didekatkan ke mulut tabung


reaksi. Dan didapatkan nyala api pada lilin adalah nyala api berwarna
biru.
Percobaan 3
Pada percobaan ketiga bahan yang digunakan adalah serbuk
CuO berwarna hitam, serbuk arang berwarna hitam, dan larutan
Ca(OH)2 yang tidak berwarna. Langkah pertama memasukkan 1 sendok
spatula serbuk CuO dan 2 sendok spatula serbuk arang ke dalam tabung
reaksi berpipa samping yang telah dihubungkan dengan selang plastik
ke tabung reaksi yang berisi 2 mL larutan Ca(OH)2, kemudian tabung
reaksi berpipa samping ditutup dengan karet penutup dan dipanaskan
dan didapatkan larutan Ca(OH)2 pada tabung reaksi berubah menjadi
keruh.
Percobaan 4
Pada percobaan keempat bahan yang digunakan adalah 1 sendok
spatula serbuk arang berwarna hitam dan 3 mL larutan Fuchsin sangat
encer berwarna merah. Langkah pertama 1 sendok spatula serbuk arang
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan larutan fuchsin
sebanyak 3 mL kemudian tabung reaksi dikocok agar bercampur.
Setelah serbuk arang dan larutan Fuchsin bercampur, disaring
menggunakan kertas saring yang sudah diletakkan dalam corong. Hasil
penyaringan dalam tabung reaksi menghasilkan filtrat yang tidak
berwarna dan residu yang berwarna hitam.
2. Pembahasan
Percobaan 1 : Pembuatan gas CO2
Pada percobaan pertama yakni terlebih dahulu mengisi wadah
penampung air, memasukkan 5 butir CaCO3 ke dalam tabung reaksi
berpipa samping yang telah dihubungkan dengan selang plastik ke
dalam gelas ukur yang diletakkan terbalik dalam wadah penampung
yang berisi air. Selang plastik digunakan untuk mengalirkan gas CO2
ke dalam gelas ukur. Dalam tabung reaksi berpipa samping
ditambahkan larutan HCl 2 M sebanyak 5 mL kemudian ditutup dengan
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

karet penutup, setelah itu dikocok. Reaksi antara CaCO3 dan HCl
menghasilkan gas CO2 yang tidak berwarna dan tidak berbau, dengan
persamaan reaksi :
CaCO3 (s) + 2HCl (aq) → CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
Dihasilkannya gas CO2 ditandai dengan gelas ukur yang
mulanya penuh air menjadi kosong dan berisi gas CO2. Hal tersebut
terjadi karena gas CO2 yang dihasilkan mendesak air sehingga air
keluar dari gelas ukur dan gas CO2 memenuhi gelas ukur.
Perlakuan pertama adalah menguji gas CO2 dengan
menggunakan lilin yang menyala, yakni lilin yang menyala dimasukkan
ke dalam gelas ukur yang berisi gas CO2, dan pada saat lilin
dimasukkan, yang terjadi adalah api pada lilin padam. Hal tersebut
terjadi karena gas CO2 adalah suatu jenis gas yang memiliki sifat tidak
terbakar, dan lebih berat dari udara. Jika gas CO2 diarahkan pada
sumber api, maka CO2 akan menggantikan udara disekitar sumber api.
Hal ini karena CO2 bersifat menurunkan komposisi gas O2, dengan
tidak adanya O2 maka api pada lilin padam (sifat CO2 yang
memadamkan api).
Perlakuan kedua adalah menguji gas CO2 dengan menggunakan
larutan Ca(OH)2. Dimana selang dari ujung tabung reaksi berpipa
samping disalurkan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan
Ca(OH)2. Dan didapatkan larutan Ca(OH)2 berubah menjadi keruh.
larutan Ca(OH)2 yang awalnya tidak berwarna menjadi keruh karena
larutan Ca(OH)2 bereaksi dengan gas CO2 yang sifatnya adalah
mengeruhkan air kapur dan menghasilkan senyawa karbonat, dengan
persamaan reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O (l)
Perlakuan ketiga adalah menguji gas CO2 dengan menggunakan
larutan Ca(OH)2. Dimana gas CO2 disalurkan lebih lama kedalam
tabung reaksi yang berisi Ca(OH)2, penambahan gas CO2 yang berlebih
menyebabkan larutan Ca(OH)2 berubah menjadi jernih dan tidak
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

berwarna, hal tersebut terjadi karena terbentuknya ion hidrogen


karbonat yang larut, dengan reaksi :
CaCO3 (g) + CO2 (g) + H2O (l) → Ca2+ (aq) + 2HCO3- (aq)
kemudian ketika dipanaskan larutan Ca(OH)2 menjadi keruh
kembali karena hidrogen karbonat terurai dan membentuk senyawa
karbonat, dengan reaksi :
Ca(HCO3)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
Percobaan 2 : Pembuatan gas CO
Pada percobaan kedua bahan yang digunakan adalah larutan
HCOOH (asam formiat pekat) tidak berwarna sebanyak 1 mL dan
larutan H2SO4 pekat tidak berwarna sebanyak 0,5 mL atau 10 tetes.
Langkah pertama 1 mL HCOOH dimasukkan kedalam tabung reaksi
dan ditambahkan dengan 10 tetes larutan H2SO4 pekat. Fungsi dari
larutan H2SO4 pekat adalah sebagai pendehidrasi yakni pada percobaan
ini menarik unsur-unsur pembentuk air dari asam formiat (HCOOH)
sehingga didapatkan gas CO. kemudian dipanaskan dan didapati
terdapat gelembung-gelembung dalam tabung reaksi yang menandakan
adanya gas CO dengan reaksi :
HCOOH (aq) + H2SO4 pekat (aq) → CO (g) + H2O (l) + H+ (aq) +
HSO4- (aq)
Keberadaan gas CO dibuktikan dengan langkah selanjutnya,
yaitu uji adanya gas CO dengan menggunakan lilin yang menyala yang
didekatkan ke mulut tabung reaksi. Dan didapatkan nyala api pada lilin
adalah nyala api berwarna biru. Nyala api berawarna biru karena sifat
dari gas CO adalah membuat nyala api berwarna biru.
Percobaan 3 : Pembuatan gas CO2
Pada percobaan ketiga bahan yang digunakan adalah serbuk
CuO berwarna hitam, serbuk arang berwarna hitam, dan larutan
Ca(OH)2 yang tidak berwarna. Langkah pertama memasukkan 1 sendok
spatula serbuk CuO dan 2 sendok spatula serbuk arang ke dalam tabung
reaksi berpipa samping yang telah dihubungkan dengan selang plastik
ke tabung reaksi yang berisi 2 mL larutan Ca(OH)2, kemudian tabung
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

reaksi berpipa samping ditutup dengan karet penutup dan dipanaskan


dan didapatkan larutan Ca(OH)2 pada tabung reaksi berubah menjadi
keruh.
Percobaan ketiga pada saat pemanasan terjadi reaksi
pembakaran yang menyebabkan oksigen pada CuO menguap dan
ditangkap oleh C (karbon), oksigen berikatan dengan karbon sehingga
terbentuklah gas CO2.
Percobaan ini mengalami reaksi redoks (reduksi oksidasi) yaitu
karbon sebagai reduktor (pereduksi) yang mengalami oksidasi dan CuO
sebagai oksidator yang mengalami reduksi.
Reaksi antara serbuk CuO dan serbuk arang sebagai berikut :
2CuO(𝑠) + C(𝑠) → 2Cu(𝑠) + CO2 (𝑔)
Oksidasi : C(𝑠) → CO2 (𝑔)
Reduksi : 2CuO(𝑠) → 2Cu(𝑠)
Menguji adanya gas CO2 dengan menggunakan larutan
Ca(OH)2. Dimana selang dari ujung tabung reaksi berpipa samping
disalurkan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan Ca(OH)2. Dan
didapatkan larutan Ca(OH)2 berubah menjadi keruh. larutan Ca(OH)2
yang awalnya tidak berwarna menjadi keruh karena larutan Ca(OH)2
bereaksi dengan gas CO2 yang sifatnya adalah mengeruhkan air kapur
dan menghasilkan senyawa karbonat, dengan persamaan reaksi:
CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O (l)

Percobaan 4 : Mengetahui sifat karbon aktif

Pada percobaan keempat bahan yang digunakan adalah 1 sendok


spatula serbuk arang berwarna hitam dan 3 mL larutan Fuchsin sangat
encer berwarna merah. Langkah pertama 1 sendok spatula serbuk arang
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan larutan fuchsin
sebanyak 3 mL kemudian tabung reaksi dikocok agar bercampur.
Setelah serbuk arang dan larutan Fuchsin bercampur, disaring
menggunakan kertas saring yang sudah diletakkan dalam corong. Hasil
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

penyaringan dalam tabung reaksi menghasilkan residu yang berwarna


hitam dan filtrat yang tidak berwarna.
Hal ini dikarenakan arang (karbon) mampu mengadsorpsi zat
warna (warna merah) pada larutan fuchsin sehingga dihasilkan filtrat
yang tetap berupa larutan fuchsin akan tetapi tidak berwarna. Proses
adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida (cairan
maupun gas) terikat pada suatu padatan dan akhirnya membentuk suatu
lapisan tipis pada permukaan padatan tersebut. Meskipun sama-sama
menyerap namun adsorpsi berbeda dengan absorpsi, dimana absorpsi
fluida terserap oleh fluida lainnya dengan membentuk suatu larutan,
jadi penyerapan secara keseluruhan. Sifat yang dapat diketahui dari
percobaan keempat ini adalah sifat karbon sebagai adsorben warna.
Karbon aktif merupakan suatu jenis karbon yang memiliki luas
permukaan yang sangat besar, sehingga memiliki daya serap yang besar
dan merupakan salah satu adsorben karena karbon aktif memiliki sisi
aktif yang dapat mengadsorpsi dengan kuat.
Percobaan dengan karbon terkadang juga dilakukan pemanasan
atau diaktivasi, dengan tujuan agar pori-pori karbon menjadi besar
sehingga daya serapnya semakin besar, sebenarnya memakai karbon
biasa juga bisa akan tetapi daya serapnya kurang jika dibandingkan
dengan daya serap karbon aktif.
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

I. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembuatan gas CO2 dapat dilakukan dengan mereaksikan CaCO3 (batu
kapur/marmer) dan larutan HCl atau dengan mereaksikan serbuk CuO
(tembaga oksida) dan serbuk arang. Pembuatan gas CO dapat dilakukan
dengan mereaksikan larutan HCOOH (asam formiat pekat) dan larutan
H2SO4 (asam sulfat pekat)
2. Sifat karbon secara umum yaitu bersifat adsorben terhadap warna
Sifat karbondioksida :
 Memadamkan nyala api
 Mengeruhkan air kapur
Sifat karbonmonoksida :
 Membuat nyala api berwarna biru
3. Cara mengidentifikasi karbon dan senyawanya dengan menggunakan
uji nyala api dan larutan Ca(OH)2. Nyala api biru menunjukkan adanya
gas karbonmonoksida dan api padam menunjukkan adanya gas
karbondioksida. Sedangkan pada larutan Ca(OH)2 yang berubah
menjadi keruh karena adanya kandungan gas karbon dioksida sehingga
terbentuk karbonat
J. JAWABAN PERTANYAAN
1. Jelaskan mengapa air kapur yang keruh karena gas yang terjadi menjadi
jernih dan keruh kembali bila dipanaskan ?
Jawab :
Air kapur yang keruh menunjukkan adanya senyawa karbonat akibat
pengaliran karbondioksida, dengan reaksi :
Ca(OH)2 (aq) + CO2. (g) → CaCO3 (s) + H2O (aq)
jika air kapur keruh tersebut dialiri dengan gas karbondioksida berlebih
maka kekeruhan perlahan-lahan akan hilang dan menjadi jernih akibat
terbentuknya ion hidrogen karbonat yang larut dalam air, persamaan
reaksinya :
CaCO3 ↓ + CO2 (g) + H2O (l) → Ca2+ (aq) + 2 HCO3- (aq)
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

Setelah dipanaskan menjadi keruh kembali karena setiap asam yang


lebih kuat dari asam karbonat ( K1 = 4,31 x 10-7 ) akan mendesaknya
terutama pada saat pemanasan, maka hidrogen karbonat akan terurai
sehingga air kapur yang jernih menjadi keruh kembali karena
penguraian karbonat dalam air atau terbentuknya CaCO3, persamaan
reaksinya :
Ca(HCO3)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
2. Pada permukaan air kapur yang keruh terdapat lapisan putih keruh dan
keras, apakah zat tersebut?
Jawab :
Saat larutan air kapur yang telah dialiri gas CO2 yang menyebabkan air
kapur menjadi keruh, berdasarkan persamaan reaksi berikut :
Ca(HCO3)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
Maka dapat dipastikan bahwa lapisan putih keruh yang terdapat pada
permukaan air kapur yang dipanaskan adalah CaCO3 yang mengendap.
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.


Cotton dan Wilkinson. 2007. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI-Press.
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
Sugiarto, Bambang, dkk. 2013. Kimia Umum. Surabaya : Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya.
Sugiyarto, Kristian H. 2004. Kimia Anorganik I. Yogyakarta : Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Yogyakarta.
Tim Kimia Dasar. 2010. Kimia Dasar II. Surabaya : Unesa University Press.
Tim Kimia Dasar. 2018. Penuntun Petunjuk Praktikum Kimia Dasar II. Surabaya:
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unesa.
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

LAMPIRAN FOTO

FOTO KETERANGAN

Alat-alat dan bahan yang digunakan


pada praktikum karbon

Percobaan I

Menyiapkan penampung air

Memasukkan 5 butir batu marmer ke


dalam tabung reaksi berpipa samping
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

Menghubungkan tabung reaksi


berpipa samping dengan selang
plastik ke gelas ukur yang diletakkan
terbalik dalam wadah penampung

Ditambahkan larutan HCl 2 M


sebanyak 5 mL kemudian tabung
reaksi ditutup dengan karet penutup
dan dikocok dihasilkan gas CO2

5. Adanya gas CO2 diuji dengan lilin


menyala yang dimasukkan ke
dalam gelas ukur, didapatkan api
pada lilin mati

6. Adanya gas CO2 diuji dengan


dialirkan ke dalam air kapur 2 mL,
didapatkan larutan berubah
menjadi keruh

7. Adanya gas CO2 diuji dengan


dialirkan ke dalam air kapur lebih
lama didapatkan larutan berubah
menjadi tidak berwarna, dan ketika
dipanaskan larutan berubah
menjadi keruh
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

Percobaan II

Larutan asam formiat (HCOOH) 1 mL


dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan 10 tetes larutan asam


sulfat pekat

Tabung reaksi dipanaskan dan


dihasilkan gas CO

Adanya gas CO diuji dengan lilin


yang menyala yang didekatkan ke
mulut tabung reaksi, didapatkan nyala
api berwarna biru
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

Percobaan III

1 sendok spatula serbuk CuO


dimasukkan ke dalam tabung reaksi
bersumbat

2 sendok spatula serbuk arang


dimasukkan ke dalam tabung reaksi
bersumbat

Tabung reaksi bersumbat


dihubungkan dengan selang plastik
ke dalam tabung reaksi berisi air
kapur 2 mL kemudian dipanaskan,
dihasilkan gas CO2

Adanya gas CO2 diuji dengan air


kapur pada tabung reaksi dan
didapatkan larutan berubah menjadi
keruh
Laporan Praktikum Kimdas 2
Karbon

Percobaan IV

Larutan fuchsin 3 mL dimasukkan ke


dalam tabung reaksi

Ditambahkan dengan serbuk arang 1


sendok spatula

Setelah disaring didapatkan residu


pada kertas saring berwarna hitam

Dan didapatkan filtrat yang tidak


berwarna

Anda mungkin juga menyukai