Anda di halaman 1dari 10

Alur

1. Uji Tollens

1 mL larutan AgNO3
5%
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah dibersihkan
dengan air, air suling dan dikeringkan
Ditambahkan 1 mL larutan naoh 5%
Dicampur dengan baik
Ditambahkan tetes demi tetes larutan nh4oh sambil dikocok
sampai endapan larut

Reagen Tollens

Reaksi : AgNO3(aq) + 2 NaOH(aq) → Ag2O(s) + 2NaNO3(aq)


Ag2O(s) + 2NH4OH(aq) → 2[Ag(NH3)2]OH (aq) + H2O (l)
Tabung A

1 ml reagen Tollens

Dimasukkan kedalam tabung reaksi


Ditambahkan 2 tetes benzaldehid
Dikocok
Didiamkan 10 menit
Dipanaskan (35o – 50 oc) selama 5 menit
Diamati

hasil pengamatan

Reaksi:
O
O

2 Ag(NH3)2OH(aq) COH + 2 Ag2O (s)


CH +

+ 2 NH3(aq) + H2O (l)


Tabung B

1 ml reagen Tollens

Dimasukkan kedalam tabung reaksi


Ditambahkan 2 tetes formalin
Dikocok
Didiamkan 10 menit
Dipanaskan (35o – 50 oC ) selama 5 menit
Diamati

hasil pengamatan

Reaksi :
HCOH(aq) + 2 Ag(NH3)2OH (aq) 2 Ag (s) + 2 NH3(aq) + HCOONH2 (aq)

Tabung C

1 ml reagen Tollens

Dimasukkan kedalam tabung reaksi


Ditambahkan 2 tetes aseton
Dikocok
Didiamkan 10 menit
Dipanaskan (35o – 50 oC) selama 5 menit
Diamati

hasil pengamatan

CH3COOCH3(aq) + 2 Ag(NH3)2OH(aq)
Reaksi:
Tabung D

1 ml reagen Tollens

Dimasukkan kedalam tabung reaksi


Ditambahkan 2 tetes sikloheksanon
Dikocok
Didiamkan 10 menit
Dipanaskan (35o – 50 oC) selama 5 menit
Diamati

hasil pengamatan

O + 2 Ag(NH3)2OH(aq)

2. Uji Fehling dan Benedict

5 ml fehling A + 5 ml Fehling B

Dimasukkan ke dalam gelas kimia lalu diaduk hingga


homogen

Reagen Fehling

Reaksi :
O

C OK O

HC OH C

HC OH HC

C O HC O
Cu
ONa + Cu(OH)2 (aq) → H2C O + 2H2O(l)

Tabung A

2,5 ml reagen fehling

dimasukkan ke dalam tabung reaksi


ditambahkan 3 tetes formaldehid
ditempatkan pada air mendidih
diamati sesudah 10-15 menit

Hasil Pengamatan
Reaksi:

(aq) + 2Cu2+(aq) + 5 OH-(aq) → (aq) + Cu2O(s) ↓ +


3H2O(l)

Tabung B

2,5 ml reagen fehling

dimasukkan ke dalam tabung reaksi


ditambahkan 3 tetes aseton
ditempatkan pada air mendidih
diamati sesudah 10-15 menit

Hasil Pengamatan

Reaksi: CH3COCH3(aq) + 2Cu2+(aq) + 5 OH-(aq) → (tidak dapat bereaksi)

Tabung C
2,5 ml reagen fehling

dimasukkan ke dalam tabung reaksi


ditambahkan 3 tetes sikloheksanon
ditempatkan pada air mendidih
diamati sesudah 10-15 menit

Hasil Pengamatan
Reaksi:

+ 2Cu2+(aq) + 5 OH-(aq) → (tidak dapat bereaksi)


Uji Benedict
Tabung A

5 ml reagen benedict

dimasukkan ke dalam tabung reaksi


ditambahkan 3 tetes formaldehid
ditempatkan pada air mendidih
diamati sesudah 10-15 menit

Hasil Pengamatan

Tabung B
5 ml reagen benedict

dimasukkan ke dalam tabung reaksi


ditambahkan 3 tetes aseton
ditempatkan pada air mendidih
diamati sesudah 10-15 menit

Hasil Pengamatan

Tabung C
5 ml reagen benedict

dimasukkan ke dalam tabung reaksi


ditambahkan 3 tetes sikloheksanon
ditempatkan pada air mendidih
diamati sesudah 10-15 menit

Hasil Pengamatan
Adisi Bisulfit

2,5 ml Larutan jenuh Natrium Bisulfit


(NaHSO3)

dimasukkan kedalam erlenmeyer 50ml


didinginkan larutan di dalam air es
ditambahkan 2,5 ml aseton setetes demi
setetes sambil dikocok
didiamkan selama 5 menit
ditambahkan 10 ml etanol untuk
memulai menghablurkan
disaring hasil reaksi menggunakan
corong penyaring

Residu Filtrat

ditambahkan beberapa tetes


HCl pekat
diamati perubahan yang terjadi

Hasil Pengamatan
CH3

H3C C CH3
O

Reaksi: H3C C CH3 (aq) + NaHSO3 (aq) ↔ OSO2Na (aq)

CH3

H3C C CH3

OSO2Na (aq) etanol


(aq) + NaCl (aq) + SO2 (g) + H2O

Titik leleh benzaldehid secara teori adalah 178,1˚C (Wilbraham & Matta,
(s) + H2O(l)
5 ml Fenil Hidrazin
dimasukkan ke dalam tabung reaksi
ditambahkan 10 tetes benzaldehid
tabung reaksi ditutup
diguncangkan selama 1-2 menit hingga
hasilnya menghablur
disaring dengan corong penyaring
CH3

(aq) →
O

Residu Filtrat
H3C

dicuci dengan sedikit air dingin


(s) + HCl (aq) →

pengujian dengan Fenil Hidrazin

ditambahkan sedikit metanol/etanol


dibiarkan menjadi kering
diamati dan tentukan titik lelehnya
Hasil Pengamatan

Reaksi :

1992)
+
CH3

OSO2Na

benzaldehid
CH3

C
H3C

(l)
Sikloheksanon
5 ml fenil Hidrazin

dimasukkan ke dalam tabung reaksi


ditambahkan 10 tetes sikloheksanon
tabung reaksi ditutup
diguncangkan selama 1-2 menit hingga
hasilnya menghablur
disaring dengan corong penyaring

Residu Filtrat

dicuci dengan sedikit air dingin


ditambahkan sedikit metanol/etanol
dibiarkan menjadi kering
diamati dan tentukan titik lelehnya

Hasil Pengamatan

+
(aq) →
(s) + H2O(l)
Titik leleh sikloheksanon secara teori adalah 80˚C (Wilbraham & Matta,
1992)
Reaksi Haloform
Tabung I

3 ml larutan NaOH 5%

ditambahkan 5 tetes aseton


ditambahkan tetes demi tetes larutan
iodium sambil dikocok sampai warna
iodium tidak hilang
diamati
dicatat baunya

Hasil Pengamatan
Tabung II
3 ml larutan NaOH 5%

ditambahkan 5 tetes isopropil alkohol


ditambahkan tetes demi tetes larutan iodium
sambil dikocok sampai warna iodium tidak
hilang
diamati
dicatat baunya

Hasil Pengamatan

Reaksi:
O O

C
I2 C
CH3 O-
H3C (aq) OH- H3C (aq) + CHI3

OH O O

HC I2 C I2 C
CH3 CH3 O-
H3C (aq) OH - H3C OH- H3C

(aq) + CHI3

Kondensasi Aldol
Bagian A

4 ml larutan NaOH

dimasukkan dalam tabung reaksi


ditambahkan 0,5 ml asetaldehid
diguncangkan dengan baik
dicium dan dicatat baunya
didihkan selama 3 menit dengan hati-hati
dicatat bau tengik dari hasil kondensasi yaitu
krotonaldehid

Hasil Pengamatan

Reaksi:
O

-
3HC C H (aq) + OH (aq)
O

3HC C H+ H2O (l)

O O- O
O
H2
3HC H (aq) H2C C H 3HC C C CH
C
+ H

O- O
H2
3HC C C CH
H + H2O

OH O
H2
3HC C C CH
H

Filtra Residu

1. ditambahkan K4FeCN
2. Diabndingkan dengan warna
besi klorida

Hasil Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai