Hukum Kedua dan Ketiga

Termodinamika
 2

Amalia sholehah 24/09/2019

 3

“ Panas secara alamiah akan mengalir dari suhu

tinggi ke suhu rendah, panas tidak akan
mengalir secara spontan dari suhu rendah ke
suhu tinggi”
(Clausius)

“Tidak mungkin dalam satu siklus terdapat

efisiensi 100%”
(Carnot)

Amalia sholehah 24/09/2019

 HUKUM II TERMODINAMIKA
4

 Diformulasikan pada tahun 1860 melalui penelitian

mesin kalor Carnot
 Mempelajari kecenderungan arah reaksi
 Meramalkan spontanitas reaksi

Amalia sholehah 24/09/2019

 MESIN CARNOT
5

qin
P
TA
1

2  Proses Adiabatik
2 3
w 4 1
 Proses Isotemal
1 2
4

3 3 4
qout
TB
V
V1 V4 V2 V3

Amalia sholehah 24/09/2019

 V T w U q
V1V2 qin = - w
I TA -nRTAln V2/V1 0
ekspansi = nRTAln V2/V1
V2V3
A TATB nCV(TB – TA) w 0
ekspansi
V3V4 qout = - w
I TB -nRTBln V3/V4 0
kompresi = nRTBln V3/V4
V4V1
A TBTA nCV(TA – TB) w 0
kompresi
24/09/2019 Amalia sholehah
6
 ENTROPI
7

 Menyatakan derajat ketidakteraturan sistem

 Hanya dapat dihitung dari proses – proses
reversibel
qrev
S =
T
Pada proses isobar

H
S =
T

Amalia sholehah 24/09/2019

 PERHITUNGAN ENTROPI
8

 Bila proses kimia melibatkan perubahan fasa

zat pada suhu tetap
H
S =
T
 Bila proses kimia melibatkan perubahan suhu
dalam fasa tetap
T1
S = CP ln
T2

Amalia sholehah 24/09/2019

 PROSES IRREVERSIBEL
9

 Pada proses reversibel  variabel yang berubah

hanya satu
 Pada proses irreversibel  variabel yang berubah
lebih dari satu
 Perhitungan entropi pada proses irreversibel
dilakukan dengan menghitung entropi pada tahap –
tahap reversibel

Amalia sholehah 24/09/2019

 10

irrev
H2O(l, 25oC, 1 atm) H2O(g, 100oC, 1 atm)
S
S rev rev S2
1 H2O(l, 100oC, 1 atm)

S = S1 + S2
T1
S1 = CP ln
T2
H
S2 =
T
Amalia sholehah 24/09/2019
 ENTROPI REAKSI KIMIA
11

Jika diketahui suatu reaksi

aA + bB  cC + dD (25oC)
S0t = S0produk - S0reaktan
= (cS0C + d S0D) – (aS0A + b S0B)

 Bagaimana bila reaksi berlangsung pada 100oC ?

Amalia sholehah 24/09/2019

 12

aA + bB  cC + dD (100oC)
rev
aA + bB (25oC) cC + dD (25oC)
S1
rev S2 S3 rev
S4
aA + bB (100oC) cC + dD (100oC)
irrev

S1 = S2 + S3 + S4

S4 = S1 - S2 - S3
Amalia sholehah 24/09/2019
 13

S2 = CP ln (T2/T1)
= (CP A + CP B) ln (373/298)
S3 = CP ln (T2/T1)
= (CP C + CP D) ln (298/373)
S4 = S1 - S2 - S3
= S1-[(CP A+CP B)ln(373/298)]-[(CP C+CP D)ln(298/373)]
= S1- (CP A+CP B)ln(373/298) + (CP C+CP D)ln(373/298)
= S1- [(CP A+CP B) - (CP C+CP D)] ln(298/373)
= S1 + CP ln 373/298
Amalia sholehah 24/09/2019
 HUKUM III TERMODINAMIKA
14

“ Entropi kristal murni pada suhu nol absolut adalah

nol”
 Pada suhu nol absolut (T = 0K)
 Tidak terjadi pergerakan atom
 Tidak ada kekacauan termal
 Struktur kristalin dianggap sempurna

Amalia sholehah 24/09/2019

 ENERGI BEBAS GIBBS
15

 Menunjukkan perubahan entropi total dari sistem

 Batasan  suhu dan tekanan tetap
G = H – TS
G = H – TS (suhu tetap)
G = - TS (tekanan tetap)

Amalia sholehah 24/09/2019

 HUBUNGAN MAXWELL
16

 T   P 
  = -  S 
 V  S  V
 T   V 
  =  
 P  S  S  P
 S   P 
  =  
 V  T  T V
 S   V 
-  =  
 P T  T  P
Amalia sholehah 24/09/2019