dalam sistem per satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan
usaha. Mungkin manifestasi yang paling umum dari entropi adalah (mengikuti hukum
termodinamika), entropi dari sebuah sistem tertutup selalu naik dan pada kondisi
transfer panas, energi panas berpindah dari komponen yang bersuhu lebih tinggi ke
komponen yang bersuhu lebih rendah. Pada suatu sistem yang panasnya terisolasi,
entropi hanya berjalan satu arah (bukan proses reversibel/bolak-balik). Entropi suatu
sistem perlu diukur untuk menentukan bahwa energi tidak dapat dipakai untuk
melakukan usaha pada proses-proses termodinamika. Proses-proses ini hanya bisa
dilakukan oleh energi yang sudah diubah bentuknya, dan ketika energi diubah
menjadi kerja/usaha, maka secara teoritis mempunyai efisiensi maksimum tertentu.
Selama kerja/usaha tersebut, entropi akan terkumpul pada sistem, yang lalu terdisipasi
dalam bentuk panas buangan.
Kata entropi pertama kali dicetuskan oleh Rudolf Clausius pada tahun
1865, berasal dari bahasa Yunani εντροπία [entropía], εν- [en-] (masuk) dan τροπή
[tropē] (mengubah, mengonversi). Entropi adalah fungsi keadaan, dan merupakan
kriteria yang menentukan apakah suatu keadaan dapat dicapai dengan spontan dari
keadaan lain (Keenan, 1991).
Entropi adalah fungsi keadaan, dan merupakan kriteria yang menentukan
apakah suatu keadaan dapat dicapai dengan spontan dari keadaan lain. (Taro
Saito, Kimia Anorganik 1 hal. 42) Entropi dapat didefinisikan sebagai bentuk
ketidakteraturan perilaku partikel dalam sistem terhadap lingkungan. Entropi
didasarkan pada perubahan setiap keadaan yang dialami partikel dari keadaan awal
hingga keadaan akhirnya. Entropi juga merupakan suatu fungsi keadaan dan
Reaksi spontan terjadi bila keadaan terbawa pada kondisi kekacauan yang
lebih besar. Dalam volume yang mengembang, molekul gas individual memiliki
derajat kebebasan yang lebih besar untuk bergerak sehingga lebih tidak teratur.
Ukuran ketidak teraturan sistem disebut dengan istilah entropi (Chang, 2001).
Jika suhu di turunkan terus menerus,mengakibatkan entropi makin lama makin
mengecil. Dalam dunia keilmuan, suhu terendah adalah 0 K sehingga di
asumsikanpada suhu ini zat murni tersusun paling teratur. Berdasarkan asumsi itu, di
sepakati suatu perjanjian yang di sebut hukum ketiga termodinamika. Berdasarkan
hukum ini di lakukan pengukuran dan perhitungan kalor yang di serap suatu zat murni
dari suhu 0 K sampai suhu tertentu. Akhirnya di hitung entropi zat tersebut pada suhu
250 C dan tekanan 1 atm yang di sebut entropi standar. Dengan adanya entropi standar,
dapat di hitung nilai dari ΔS sebuah reaksi anorganik.
ΔS = Σ entropi produk – Σ entropi reaktan
Pada suhu nol mutlak, semua gerakan atom dan molekul berhenti, dan
ketidak teraturan – dan entropi – zat padat sempurna demikian adalah nol. (Entropi
nol pada suhu nol sesuai dengan hukum ketiga termodinamika). Semua zat diatas nol
mutlak akan memiliki nilai entropi positif yang terus bertambah seiring meningkatnya
suhu. Saat sebuah zat panas mendingin, energi termal yang terlepas darinya lewat ke
udara sekitar, yang berada pada suhu lebih rendah. Saat entropi zat yang mendingin
menurun, entropi udara sekitar meningkat. Faktanya, peningkatan entropi di udara
lebih besar daripada penurunan entropi pada zat yang mendingin. Ini sesuai dengan
hukum kedua termodinamika, yang mengatakan kalau entropi sistem dan
lingkungannya selalu meningkat dalam reaksi spontan. Jadi hukum pertama dan
kedua termodinamika menunjukkan kalau, untuk semua proses perubahan kimia di
alam semesta, energi selalu kekal namun entropi selalu meningkat (Arkins, 1999).
Jika reaksi kimia berlangsung dalam sistem dengan perubahan entalpi , kalor
yang memasuki lingkungan pada tekanan tetap adalah q = -ΔH , sehingga perubahan
entropi adalah :
𝑞 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖𝑏𝑒𝑙
ΔS = 𝑇
−ΔH
ΔS = 𝑇
ΔH = - ΔS x T
Entropi solid atau liquid terlarut biasanya lebih besar dari solut
murni, tetapi jenis solut dan solven dan bagaimana proses pelarutannya
mempengaruhi entropi overall.
d. Pelarutan Gas
Gas begitu tidak teratur dan akan menjadi lebih teratur saat
dilarutkan dalam liquid atau solid. Entropi larutan gas dalam liquid atau
solid selalu lebih kecil dibanding gas murni.Saat O2 (S(g) = 205,0J/mol K)
dilarutkan dalam air, entropi turun drastis (S(aq) = 110,9 J/mol K).
e. Ukuran Atom atau Kompleksitas Molekul