Anda di halaman 1dari 5

Resonansi

College Loan Consolidation Monday, November 3rd, 2014 - Kelas VIII

Resonansi sebuah benda akan terjadi jika benda tersebut memiliki frekuensi sama dengan benda yang
sedang bergetar. Gejala ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain disebut resonansi.
Dalam kehidupan sehari-hari, resonansi memegang peranan sangat penting. Suara dawai gitar dan beruk
(sejenis kera) terdengar keras karena adanya peristiwa resonansi.

Advertisment

Resonansi

Resonansi oleh garputala

Gambar di atas dua buah garpu tala yang mempunyai frekuensi sama diletakkan pada kotak yang diberi
kotak udara. Jika garpu tala Akemudian digetarkan dengan cara dipukul dengan alat pemukul dan
dibiarkan bergetar beberapa saat kemudian dipegang hingga berhenti bergetar, ternyata garpu tala B
yang didekatnya terlihat masih bergetar.

Hal tersebut bisa terjadi karena getaran yang dihasilkan oleh garpu tala A merambat di udara dan
menggetarkan garpu tala B. Peristiwa itu disebut resonansi. Tetapi sekitainya frekuensi garpu tala B
tidak sama dengan frekuensi garpu tala A, maka garpu tala B tidak akan bergetar. Jadi, dapat
disimpulkan resonansi adalah ikut bergetarnya suatu sumber bunyi akibat sumber bunyi yang lain.

Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi sumber-sumber bunyi tersebut sama. Akibat resonansi
yaitu dapat memperkuat bunyi aslinya. Beberapa alat yang dapat menunjukkan peristiwa resonansi
antara lain sebagai berikut.

Resonansi Pada Beban Yang Digantung Dengan Tali

Tiga buah batu yang digantung dengan benang

 Pada saat beban A diayun ternyata beban B ikut berayun, beban C diam.

 Pada saat beban B diayun ternyata beban A ikut berayun, beban C diam.

 Pada saat beban C diayun beban A diam dan beban B diam.

Maka pada beban yang digantung dengan tali dapat diambil kesimpulan agar dapat terjadi resonansi
panjang tali penggantung harus sama.

Resonansi Kolom Udara

Jika garpu tala dengan frekuensi tertentu dibunyikan di atas kolom udara, kemudian kolom udara
digerakkan naik turun, maka suatu saat terdengar bunyi yang lebih keras dari bunyi aslinya secara
berulang-ulang. Pada saat terdengar bunyi yang keras dari bunyi aslinya tersebut dikatakan dalam kolom
udara terjadi peristiwa resonansi.

 Pada saat terjadi perkerasan pertama dikatakan terjadi resonansi I.

 Pada saat terjadi perkerasan kedua dikatakan terjadi resonansi II.


Resonansi Kolom Udara

Pada saat terjadi perkerasan ketiga dikatakan terjadi resonansi III dan seterusnya

 Resonansi I syaratnya jika L = 1/4 λ

 Resonansi IIsyaratnya jika L = 3/4 λ

 Resonansi III syaratnya jika L =5/4 λ

Keterangan:

L adalah panjang kolom udara di atas permukaan air.


λ adalah panjang gelombang bunyi yang terbentuk.

Dengan percobaan resonansi pada kolom udara tersebut dapat ditentukan kecepatan bunyi di udara
pada saat itu dengan menggunakan persamaan :

V=λ.f

Dimana :

v adalah kecepatan bunyi (dalam m/detik)


λ adalah panjang gelombang (dalam meter)
f adalah frekuensi sumber bunyi (dalam Hz)

Jika getaran yang didengar lebih kuat, ini menunjukkan adanya resonansi dari udara di dalam tabung.
Dengan demikian adanya resonansi bunyi, mengakibatkan bunyi asli menjadi lebih keras. Pada alat-alat
seperti gitar, biola, kentongan, beduk, dan lain-lain diberi kotak yang berisi udara. Hal ini dimaksudkan
karena udara mudah beresonansi maka bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat tersebut menjadi lebih
keras.

Resonansi Selaput Tipis

Bagian yang sangat penting pada telinga kita dalah gendang pendengaran. Bagaimana jika gendang
pendengaran kita rusak? Selaput gendang sangat mudah beresonansi. Jika ada bunyi dari luar yang
masuk lewat lubang telinga maka selaput gendang pendengaran akan bergetar. Dengan adanya getaran
ini, terjadilah resonansi.

Akibat resonansi, kita dapat mendengar bunyi-bunyi di sekitar kita. Dari uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa syarat terjadinya resonansi adalah :

a. frekuensinya sama;

b. ada selaput tipis;

c. ada ruang udara yang panjangnya sama dengan bilangan ganjil 1/4 kali panjang gelombang.

Resonansi Dapat Memperkuat Bunyi Asli

Bunyi yang dihasilkan garpu tala sebenarnya tidak terlalu keras. Namun, ketika terjadi resonansi dengan
kolom udara, suara garpu tala menjadi cukup nyaring terdengar. Di sekitar selaput suara manusia
terdapat udara. Ketika selaput suara bergetar, udara ini akan ikut bergetar. Getaran udara ini akan
mengakibatkan suara manusia terdengar nyaring.
Kerugian Akibat Resonansi

Tidak selamanya resonansi menguntungkan. Bunyi ledakan bom yang sangat keras dapat menimbulkan
getaran yang dapat meruntuhkan gedung-gedung. Getaran kereta api yang lewat menyebabkan
bagianbagian rumah yang ada di pinggir rel ikut bergetar. Jika hal ini terjadi terus-menerus dan dalam
waktu yang lama maka rumah akan cepat rusak karena proses resonansi.

The Power of sound

Jadikan hidup anda lebih arif dan bijak secara emosi, menumbuhkan kembali kecerdasan kosmik dan
kecerdasan spiritual anda.

Bunyi, musik bahkan nada dan warna suara bicara bisa menghasilkan efek tertentu saat didengarkan.
Sumber suara apa yang bisa dipakai untuk mencapai kedamaian atau ketenangan? Getaran seperti apa
yang akan membawa kembali kebaikan? Frekuensi apa yang menyebabkan kegelisahan? Bisa jadi warna
suara dan cara anda saat berbicara menyebabkan pendengar terganggu? Atau anda selalu stress dan
pusing, karena tanpa sadar sepanjang hari terganggu oleh suara anda sendiri?

Sebaliknya dengan menguasai suara sejati anda (inner pitch dan inner rhythm) anda dengan mudah
dapat mengatasi kegugupan saat bicara di depan umum, dengan jernih bisa menguasai keadaan, bahkan
mengalami percepatan dalam pencerahan spiritual. Kesemuanya menjadi pembahasan dalam
pemahaman mengenai the Power of Sound.

Dengung, frekuensi, suara, vibrasi terbukti sebagai inti dari segala yang ada di semesta. Kemampuan
merubah kesadaran dari satu frekuensi ke frekuensi yang lain menjadi ketrampilan yang sangat penting
agar manusia mampu menjaga keselarasan otak, hati dan jiwa. Pemahaman yang membuat seseorang
menjadi pandai membaca situasi dan pandai menempatkan diri dalam suasana apapun sehingga selalu
berada di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat. Ketrampilan yang sangat berarti untuk mendaki
tangga kesuksesan dalam mencapai kebahagiaan dan kedamaian sejati.
Semua orang perlu mengenal dan belajar mengontrol getaran / gelombang yang sedang diciptakan dan
kemudian memancar dari dalam diri Anda serta membentuk pola pikir dan pola rasa anda. Setelahnya
dengan mudah Anda bisa menyelaraskan getaran itu untuk menarik hal-hal yang Anda inginkan manifest
dalam hidup Anda, secara konsisten.

Penjelasan mengenai The Power of Sound dimulai dengan kemampuan mengendalikan frekuensi Beta,
Alfa, Theta Delta bahkan gelombang hati dan lingkungan termasuk harmonisasi diri dengan frekuensi
rotasi bumi 7.83 hz ataupun frekuensi udara, aom frekuensi, schuman frekuensi,bahkan frekuensi 417 hz
dimana scientist spiritualist menyebut sebagai reconnection with source frekuensi dan lain-lain ,yang
masing-masing memiliki peran dalam pencapaian titik hening (stillness). Syaratnya hanya satu, anda
harus menerimanya tanpa pretensi, open mind, open heart. Penulis menawarkan melihat Tuhan dengan
persepsi universal tanpa berpaling dari agama dan keyakinan Anda dan menghindari tergesa gesa
menolak sesuatu yang mungkin baru, dengan kesadaran kosmik bahwa Tuhan, walaupun disebut
dengan nama-nama berbeda, merupakan sumber dari segala sumber. Dia yang Maha meliputi ini berada
dan selalu hadir di mana-mana, beserta anda, yang Maha Kuasa, Maha Tahu, Maha Svara, Maha
melihat, Alfa, Omega, yang awal, yang akhir, dan masih banyak lagi. Sebuah ritual, doa, pujian atau
apapun bentuk komunikasi manusia dengan penciptanya dengan balutan perbedaan paham dan
keragaman keyakinan serta kepercayaannya tetaplah terhubung melalui adanya vibrasi dan Frekuensi.
Begitu pula adanya kekuatan media air yang menyembuhkan setelah diberi doa atau afirmasi, berfungsi
dan berubah karakter dan bentuk molekulnya melalui adanya vibrasi dan frekuensi.

Dengan memahami peran posisi gelombang otak dan gelombang hati, kita bisa mengatur suasana hati
sehingga selalu merasa tenang, nyaman dan damai, yang berdampak menghadapi hidup dengan lebih
jernih. Penyelesaian yang selama ini dicari melalui pehamaman di luar diri kita, ternyata semua sudah
ada dalam diri. Anda diajak untuk menyadari bahwa apapun yang dilakukan, dipikirkan, dirasakan
menimbulkan getaran yang akan mengakibatkan getaran lain, diterima oleh orang lain, alam-semesta
dan pada gilirannya menjadi sebuah resonansi yang berbalik kembali mengalir pada pikiran, perasaan
dan kehidupan si pengirim getaran (The Law of Resonance).

Setelah paham semua itu, lalu dimulailah perjalanan mengenal frekuensi diri pribadi berdasarkan
tanggal kelahiran maupun kondisi jiwa dan getaran yang menghasilkan bunyi ataupun sunyi,
perpanjangan getaran atau resonansi, mulai dari sumbernya, Tuhan, sang Maha Sumber, sang Maha
Getaran. Segala jenis bunyi, frekuensi, yang memiliki perannya masing-masing dalam perputaran
kehidupan kosmik. Yang paling penting untuk dipahami adalah bahwa semua yang ada, -apakah tampak
atau tidak, terdengar atau tidak- bila diurai ke dalam bentuk dasar paling sederhana sesungguhnya
adalah getaran, dan memancar pada tataran frekuensi tertentu.
Apapun di sekitar kita yang tampak padat sejatinya jika diperbesar berkali-kali dengan mikroskop
elektronik akan terlihat gerakan dan getaran di tataran gelombang yang berbeda. Perbedaan gelombang
getaran tersebut yang membedakan bentuk tubuh seseorang dengan yang lainnya, atau antara
frekuensi virus HIV dengan virus TBC, antara frekuensi meja kayu dengan gelas anggur.

Setelah menyadari bagaimana cara getaran bekerja, giliran berikutnya adalah mencari cara agar getaran
tersebut bekerja untuk kita, memberikan kita kebahagiaan sejati, kedamaian sejati. Sebuah cara yang
ditawarkan untuk menyelaraskan getaran yang dikirim agar mendapatkan kembali getaran yang
diharapkan, diantaranya adalah melalui meditasi mengenal diri sendiri. Perjalanan pemahaman panjang
dari getaran ke meditasi suara ini tidak bisa didapatkan dalam satu malam, namun dimungkinkan
dengan membuka hati ,dan menerima atas sebuah fakta universal mengenai bunyi dan frekuensi. Sama
halnya dengan Olah Raga, Olah Rasa juga membutuhkan pemahaman, keasadaran, latihan rutin dan
kedisiplinan diri yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Meditasi juga telah dibuktikan
secara ilmiah dapat mengubah resonansi fisiologis manusia. Mereka yang menjalaninya akan mengalami
damai lahir bathin, tenang, berkalbu bersih, selalu bersyukur, sejahtera dan akan secara otomatis
resonansi vibrational frequency yang diproyeksikannya berubah. Hasilnya, mimpi anda kemudian
menjadi nyata (The Law of Attraction).

Kunci kedamaian adalah keseimbangan antara tubuh, pikiran dan perasaan. Keseimbangan di dalam
tubuh, pikiran dan perasaan itu sendiri kesemuanya terdiri atas getaran dan gelombang. Meditasi atau
seni mengenal diri menjadi cara untuk menyelaraskan getaran dan gelombang ini. Karena hanya dengan
selarasnya getaran gelombang tubuh, pikiran dan perasaanlah kita berada dalam kondisi nyaman,
damai, bahagia dan bisa berfungsi maksimal sebagai mikrokosmos bagian dari alam semesta
(Makrokosmos). Dalam berbagai pemahaman, kondisi seimbang antara tubuh, pikiran dan perasaan
dibahasakan sebagai perasaan sejahtera yang mendalam, sukacita, disebut sebagai nirvana, sunyata,
suwung, zero, atau mengalami kedekatan pribadi dengan sang Maha Sumber, Allah, sehingga manusia
dapat mengetahui sekaligus mengalami dan “menyadari” apa yang menjadi sumber. The Power of
Sound menawarkan beberapa metode untuk mencapai tingkat “kesadaran tinggi” hingga mengenal “diri
sejati” sekaligus menyatu dengan sang Maha Sumber yakni Tuhan. Manunggaling Kawulo Lan Gusti,
Menyatunya hamba dengan Pencipta ,Oneness, Mijil dan berbagai sebutan lain, sesungguhnya bukanlah
hal yang tidak mungkin kita alami. Karena selama ini kita selalu menerima informasi dari sumber yang
berasal dari budaya asing, maka seolah olah pencerahan hanya milik sebahagian orang dari negeri
seberang dan dari abad lampau.

Saat Anda mengenal “diri sejati”, anda sudah berada pada tataran menikmati hidup tulus dengan Kasih,
Ikhlas, Sabar dan Syukur (K I S S), dan anda akan memancarkan gelombang frekuensi diri yang
sedemikian tingginya, hingga kehadiran anda senantiasa memberi “percikan cahaya” sekaligus
menentramkan dan menyejukkan lingkungan serta alam beserta segala isinya.
Puji Syukur pada Sang Maha Sumber, karena saat ini kita dalam damai dan selalu damai di dalam.
Salam Cahaya,
diDDI AGePhe

Begini Cara Penyanyi Rock Pecahkan Gelas Pakai Suara

Oleh:

Tempo.co

Jumat, 18 Maret 2016 17:28 WIB

Read more at https://tekno.tempo.co/read/754948/begini-cara-penyanyi-rock-pecahkan-gelas-pakai-


suara#4kWFEpZcUIyWG4qz.99

TEMPO.CO, New York - Lengkingan suara tinggi hingga memecahkan kaca ternyata tidak hanya dijumpai
dalam tayangan film. Seorang penyanyi yang melantunkan suara pada frekuensi dan amplifikasi yang
tepat dapat memecahkan kaca.

Pengaruh suara penyanyi pada kaca telah dibuktikan pada 2005. Ketika itu penyanyi rock Jaime Vendera
direkrut oleh Discovery Channel dalam program Mythbusters untuk menguji suara yang kuat. Butuh
beberapa kali mencoba, ia akhirnya mampu menghancurkan gelas anggur dengan suaranya.

Namun bagaimana cara Vendera memecahkan gelas kaca tersebut?

Sesuai dengan hukum fisika, semua benda memiliki frekuensi alami, yaitu frekuensi yang bisa membuat
suatu obyek bergetar. Jika sebuah garpu diketukkan ke gelas anggur, suara mendengung yang dihasilkan
itulah frekuensi alaminya.

Nah, suara manusia juga mampu memproduksi frekuensi alami serupa yang dapat menggetarkan kaca.
Fenomena yang dikenal sebagai resonansi ini terjadi karena suara penyanyi memindahkan partikel udara
di dekatnya hingga menabrak kaca seperti gelombang yang tak terlihat.

Ketika suara penyanyi diperkuat, gelombang ini akan merambat lebih kuat. Dengan amplifikasi yang
tepat, kaca bisa bergetar begitu kuat hingga pecah.

Tentu saja, untuk mendapatkan hasil yang dramatis seperti itu, kondisinya harus tepat. Akan lebih
mudah bagi penyanyi untuk memecahkan kaca yang sangat tipis. Apalagi jika gelas anggur sudah
memiliki beberapa retakan kecil, akan lebih mudah bagi seorang penyanyi untuk menghancurkannya
hingga berkeping-keping.

"Saya tidak merasa spesial," kata Vendera, seperti dilansir laman situs Discovery News. "Saya juga diajari
bagaimana melakukannya. Salah seorang teman saya, Jim Gillette dari kelompok musik rock Nitro, biasa
memecahkan gelas anggur dengan bantuan amplifier, dan dialah yang mengajari saya melakukannya."

Read more at https://tekno.tempo.co/read/754948/begini-cara-penyanyi-rock-pecahkan-gelas-pakai-


suara#4kWFEpZcUIyWG4qz.99

Anda mungkin juga menyukai