PPKN
DOSEN PENGAMPU:
Oleh :
Immanuel Gritanico
(201222019152759)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYAGAMA
MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul Protective Demokrasi Terhadap Ekonomi di Tengah Bencana ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Muhammad Ramadhana Alfaris, S.S pada mata kuliah Pendidikan
Pancasila & Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Protective Demokrasi Terhadap
Ekonomi di Tengah Bencana bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar................................................................................................. i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG............................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH
C.
D. Struktur Resonansi ........................................................................................ 3
E. Sifat-sifat Resonansi ...................................................................................... 3
F. Syarat-syarat terjadinya Resonansi ............................................................... 3
G. Aplikasi Resonansi Bunyi Dalam Kehidupan Sehari-hari ............................ 4
a. Resonansi dalam Kolom Udara ..................................................................... 5
H. Keuntungan dan Kerugian adanya Resonansi ............................................... 7
I. Rumus Resonansi .......................................................................................... 8
J. Kesimpulan .................................................................................................... 9
K. Contoh Soal Resonansi................................................................................... 10
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
iii
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk Memenuhi Tugas mata Kuliah PPKN
2. Mendeskripsikan Pengertian Demokrasi
3. Mendeskripsikan Pengertian Demokrasi Ekonomi
4. Mendeskripsikan Upaya yang dilakukan untuk menjalankan Protective Demokari
terhadap Ekonomi di Tengah Bencana.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. DEMOKRASI
Sistem demokrasi mulai diterapkan sejak zaman Yunani kuno. Dengan sistem
ini, maka rakyat bisa terlibat langsung dalam pengambilan keputusan, menyangkut
keberlangsungan sebuah negara. Jadi, seluruh perkara kenegaraan harus dibicarakan
langsung dengan para rakyatnya. Demokrasi murni atau demokrasi langsung adalah
sistem yang diusung di zaman tersebut.
Tentunya dengan cakupan wilayah sangat luas, dengan jumlah penduduk hingga
250 juta, sistem tersebut sudah tidak relevan untuk diterapkan. Sehingga rakyat tidak
mungkin lagi secara langsung terlibat dalam setiap keputusan pemerintah. Oleh karena
itu terbentuklah seperti sekarang, dengan adanya Dewan Perwakilan Rakyat. Sebagai
perpanjangan tangan dari aspirasi rakyat. Kondisi itu memunculkan istilah demokrasi
perwakilan atau demokrasi tidak langsung.
Namun pada masa reformasi ini, Indonesia mulai mengarah pada arti demokrasi
yang sebenarnya. Karena sudah bisa melangsungkan pemilihan presiden, anggota
legeslatif, dan kepala daerah secara langsung. Perubahan status wilayah dan pemekaran
3
daerah juga diberikan pemerintah pusat. Demi menjawab seluruh keinginan dan aspirasi
rakyat. Sistem pemerintahan yang semakin adil bisa dirasakan, setelah penerapan
demokrasi sekarang ini. Rakyat berperan aktif dalam memilih wakil, dan para
pemimpinnya secara leluasa. Harapannya keadilan dan kesejahteraan bisa dirasakan
oleh setiap warga Indonesia.
B. DEMOKRASI EKONOMI
Istilah kedaulatan rakyat itu lebih sering digunakan dalam studi ilmu hukum
ketimbang dalam ilmu politik. Hanya saja, pengertian teknis keduanya sama saja, yaitu
berhubungan dengan prinsip kekuasaan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
Secara eksplisit, pengertian demokrasi ekonomi tertuang dalam konstitusi
sebagai hukum tertinggi di negara kita. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
memang mengandung gagasan demokrasi politik dan sekaligus demokrasi ekonomi.
Artinya, dalam pemegang kekuasaan tertinggi di negara kita adalah rakyat, baik di
bidang politik maupun ekonomi. Seluruh sumber daya politik dan ekonomi dikuasai
oleh rakyat yang berdaulat. Dalam sistim demokrasi yang dibangun tentu tidak
semuanya secara langsung dikuasai oleh rakyat. Beberapa bagian yang pokok
diwakilkan pengurusannya kepada negara, dalam hal ini diwakilkan kepada (a) MPR,
DPR, DPD, dan Presiden dalam urusan penyusunan haluan-haluan dan perumusan
kebijakan-kebijakan resmi bernegara, dan (b) kepada Presiden dan lembaga-lembaga
eksekutif-pemerintahan lainnya dalam urusan-urusan melaksanakan haluan-haluan dan
kebijakan-kebijakan negara itu, serta (c) secara tidak langsung kepada lembaga
peradilan dalam urusan mengadili pelanggaran terhadap haluan dan kebijakan negara
tersebut.
4
Namun, terlepas dari adanya pendelegasian kewenangan dari rakyat yang
berdaulat kepada para delegasi rakyat, baik di bidang Legislatif, Eksekutif, maupun
Yudikatif itu, makna kedaulatan rakyat sebagai kekuasaan tertinggi menurut sistem
demokrasi politik dan demokrasi ekonomi itu tidak dapat dikurangi dengan dalih
kewenangan rakyat sudah diserahkan kepada para pejabat. Dalam konteks bernegara,
kedaulatan rakyat itu bersifat ‘relatif mutlak’, meskipun harus diberi makna yang
terbatas sebagai perwujudan ke-Maha-Kuasaan Allah sebagaimana diakui dalam Alinea
Ketiga Pembukaan UUD 1945. Sebagai konsekwensi tauhid, yaitu keimanan bangsa
Indonesia kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, maka setiap manusia Indonesia
dipahami sebagai Khalifah Tuhan di atas muka bumi yang memiliki kuasa mengolah
dan mengelola alam kehidupan untuk sebesar-besarnya kemakmuran bersama berdasar
atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi-berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional, sebagaimana dirumuskan pada
Pasal 33 ayat (4) UUD 1945.
4
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.
Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam, non
alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut
juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.
Bencana bisa menyebabkan kerugian berbagai pihak dan tentunya hal itu bisa
mempengaruhi perekonomian masyarakat, mulai dari pemerintahan sampai ke kalangan
rakyat kecil. Beberapa Upaya dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat dalam
mengahadapi hal tersebut, berikut contoh upaya yang dapat dilakukan :
a. Bantuan Sosial
Sebagai salah satu upaya perlindungan sosial untuk mencegah dan menangani
risiko dari guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga, kelompok, dan/atau
masyarakat akibat bencana diperlukan adanya bantuan sosial bagi korban bencana.
Karena itu Kementerian Sosial perlu menetapkan peraturan tentang bantuan sosial bagi
korban bencana. Seperti dipaparkan dalam Permensos Nomor 01/2013, bantuan sosial
adalah upaya yang dilakukan agar seseorang, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat
yang mengalami guncangan dan kerentanan sosial dapat tetap hidup secara wajar.
Sedangkan yang dimaksud dengan korban bencana adalah orang atau kelompok orang
yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana. Perlu diketahui bila bencana alam
adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Adapun tujuan dari pemberian bantuan
sosial bagi korban bencana adalah agar kelangsungan hidup korban dapat dipenuhi
sesuai dengan kebutuhan dasar minimal melalui pemulihan kondisi sosial psikologis,
meningkatkan kemampuan ekonomi, dan membuka informasi dan/atau akses terhadap
sumber dan potensi kesejahteraan sosial.
4
BLT adalah singkatan dari Bantuan Langsung Tunai yang merupakan program
bantuan pemerintah dengan pemberian uang tunai atau beragam bantuan lainnya, baik
bersyarat (conditional cash transfer) maupun tak bersyarat (unconditional cash
transfer) untuk masyarakat miskin.
c. Pengembangan UMKM
Pengembangan UMKM ini juga didukung oleh Pemerintah Tentunya. Salah satu
upaya Pemerintah adalah dengan melakukan Campaign “Bangga Produk Indonesia” dan
memberikan Bantuan pemerintah melalui BLT UMKMyang ditujukan bagi para pelaku
usaha UMKM untuk terus melajutkan usahanya. Skemanya adalah kucuran bantuan
UMKM sebesar Rp2,4 juta yang ditransfer lewat rekening.
4
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian demokrasi ekonomi terkait erat dengan definisi atau pengertian kedaulatan
rakyat di bidang ekonomi. Bencana dapat memperngaruhi keadaan ekonomi masyarakat, oleh
karena itu perlu beberapa Upaya dalam menghadapi hal tersebut, sehingga keseimbangan
Ekonomi dalam suatu Negara bisa Terjaga dan masyarakat tidak menderita.
B. SARAN
Demikian Makalah yang saya buat, Semoga dapat bermanfaat bagi Pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada saya.
Apabila ada Kesakahan saya mohon maaf sebesar besarnya, karena saya hanya manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan.
4
4