Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 2

NAMA : IMMANUEL GRITANICO


NIM : 201222019152759
JURUSAN : TEKNIK SIPIL REG. B
MATKUL : IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
DOSEN : IR. RIMAN, MT.
Jaringan Irigasi merupakan suatu kesatuan saluran dan bangunan

yang dipergunakan untuk mengalirkan air dari sungai ke sawah

berdasarkan besarnya kebutuhan air pada petak - petak kuarter.

Besarnya kebutuhan akan air dipetak kuarter untuk irigasi ini akan
JARINGAN
IRIGASI mempengaruhi kapasitas saluran kuarter. Besarnya kapasitas saluran

pada petak kuarter akan mempengaruhi besarnya kapasitas saluran di

saluran tersier, besarnya, kapasitas saluran tersier akan berpengaruh

pada kapasitas saluran sekunder kemudian akan berpengaruh

terhadap kapasitas saluran primer dan bangunan utama.


Petak irigasi terbagi dalam empat kategori : Petak Primer, Petak Sekunder,

Petak Tersier, Petak kuarter .Saluran Sekunder Intake In take bendung

Bangunan bagi dengan pintu sadap Bangunan sadap Saluran Primer Saluran

tersier Saluran pembuang.


PETAK Petak Primer : Petak primer dilayani oleh satu saluran primer yang mengambil
IRIGASI airnya langsung dari sumber air, biasanya sungai. berupa bendung,

bendungan, rumah pompa, dll. Petak primer terdiri dari beberapa petak

sekunder yang mengambil air langsung dari saluran primer. Bila satu bendung

terdapat dua pintu (intake) kiri dan kanan, maka terdapat dua petak primer.

Saluran primer diusahakan sejajar dengan kontur atau garis tinggi.


 Petak Sekunder : Biasanya petak sekunder menerima air dari bangunan bagi yang
terletak di saluran primer atau sekunder. Petak sekunder terdiri dari beberapa petak
tersier yang kesemuanya dilayani oleh satu saluran sekunder. Batas-batas petak
sekunder pada umumnya berupa tanda-tanda topografi yang jelas, misal saluran
pembuang. Luas petak sekunder bisa berbeda beda tergantung pada situasi daerah.

PETAK  Petak Tersier : Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada bangunan

IRIGASI sadap (off take) tersier. Petak tersier harus terletak langsung berbatasan langsung
dengan saluran sekunder atau saluran primer, kecuali apabila petak-petas tersier
tidak secara langsung terletak disepanjang jaringan saluran irigasi utama. Petak
tersier mempunyai batas-batas yang jelas misalnya : parit, jalan, batas desa dan sesar
medan. Ukuran optimum suatu petak tersier adalah antara 50 - 100 ha. Ukurannya
dapat ditambah sampai maksimum 150 ha jika keadaan topografi memaksa
demikian.
 Petak Kuarter : Ukuran optimum suatu petak kuarter adalah 8 - 15 ha.
Lebar petak akan bergantung pada cara pembagian air, yakni apakah air
dibagi dari satu sisi atau kedua sisi saluran kuarter. Di daerah-daerah datar
PETAK atau bergelombang, petak kuarter dapat membagi air ke dua sisi. Dalam
IRIGASI hal ini lebar maksimum petak akan dibatasi sampai 400 m (2 x 200 m).
Pada tanah terjal, dimana saluran kuarter mengalirkan air ke satu sisi saja,
lebar maksimum diambil 300 m. Panjang maksimum petak ditentukan
oleh panjang saluran kuarter yang diisinkan (500 m).
 Saluran terbagi dalam 4 kategori : Saluran Irigasi Utama, Saluran Irigasi
Tersier, Saluran Pembuang Utama, Saluran Pembuang Tersier. Saluran
Sekunder Intake In take bendung Bangunan bagi dengan pintu sadap
Bangunan sadap Saluran Primer Saluran tersier Saluran pembuang.

SALURAN  SALURAN IRIGASI UTAMA : Terdiri dari saluran irigasi Primer dan

IRIGASI Sekunder. Saluran primer membawa air dari jaringan utama ke saluran
sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran
primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir. Saluran sekunder
membawa air dari saluran primer ke petak-petas tersier yang dilayani oleh
saluran sekunder tersebut. Batas saluran sekunder adalah pada bangunan
sadap terakhir.
 SALURAN IRIGASI TERSIER : Saluran irigasi tersier membaa air dari
bangunan sadap tersier di jaringan utama ke dalam petak tersier lalu di
saluran kuarter. Batas ujung saluran ini adalah box bagi kuarter yang
terakhir. Saluran kuarter membawa air dari box bagi kuarter melalui
bangunan sadap tersier atau parit sawah ke sawah.
SALURAN  SALURAN PEMBUANG UTAMA : Saluran pembuang primer mengalirkan
IRIGASI air lebih dari saluran pembuang sekunder keluar daerah irigasi. Saluran
pembuang primer sering berupa saluran pembuang alam yang
mengalirkan kelebihan air ke sungai, anak sungai atau ke laut. Saluran
pembuang sekunder menampung air dari jaringan pembuang tersir dan
membuang air tersebut ke pembuang primer atau langsung ke pembuang
alam dan keluar daerah irigasi.
SALURAN PEMBUANG TERSIER : Saluran pembuang tersier terletak di dan
antara petak-petek tersier yang termasuk dalam unit irigasi sekunder yang
SALURAN sarna danmenampung air, baik dari pembuangan kuarter maupun dari
IRIGASI sawah-sawah. Air tersebut dibuang ke dalam jaringan pembuang sekunder.
Saluran pembuang sekunder menerima buangan air dari saluran pembuang
kuarter yang menampung air langsung dari sawah.
 Bendung : Bendung (weir) dipakai untuk meninggikan muka air di sungai
sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke
saluran irigasi dan petak tersier.

BANGUNAN  Kantong Lumpur : Kantung Lumpur dibuat untuk mencegah sedimen

IRIGASI DAN layang agar tidak masuk ke saluran pembawa dan ke petak sawah.
Kantung Lumpur pada umumnya dibuat di sebelah hilir pintu intake
FUNGSINA bendung, sebelum saluran induk.

 Saluran Primer : Saluran primer membawa air dari jaringan utama ke


saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung
saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir
 Saluran Sekunder : Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke
petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas
ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhir.

 Saluran Tersier : Saluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier
BANGUNAN di jaringan utama ke dalam petak tersier lalu ke saluran kuarter. Batas
IRIGASI DAN ujung saluran ini adalah boks bagi kuarter melalui bangunan sadap tersier

FUNGSINA atau parit sawah ke sawah-sawah.

 Saluran pembuang primer : mengalirkan air lebih dari saluran pembuang


sekunder ke luar daerah irigasi. Pembuang primer sering berupa saluran
pembuang alamiah yang mengalirkan kelebihan air tsb ke sungai, anak
sungai, atau ke laut
 Bangunan Bagi : Bangunan bagi adalah bangunan irigasi yangberfungsi
membagi air dari saluran primer ke saluran sekunder, atau dari saluran
sekunder ke saluran sekunder lain.

 Bangunan Sadap : Bangunan sadap berfungsi membagi air dari saluran


BANGUNAN sekunder atau saluran primer ke saluran tersier.

IRIGASI DAN  Bangunan Pengukur : Aliran akan diukur di hulu saluran primer, di cabang

FUNGSINA saluran primer, dan di bangunan sadap sekunder maupun tersier. Peralatan
ukur dapat dibedakan menjadi alat ukur aliran atas bebas (free overflow) dan
alat ukur aliran bawah (underflow).

 Bangunan Pengatur : Untuk mencegah meninggi atau menurunnya muka air di


saluran, dipakai mercu tetap atau celah kontrol trapesium (trapezoidal notch)

Anda mungkin juga menyukai