Besarnya kebutuhan akan air dipetak kuarter untuk irigasi ini akan
JARINGAN
IRIGASI mempengaruhi kapasitas saluran kuarter. Besarnya kapasitas saluran
Bangunan bagi dengan pintu sadap Bangunan sadap Saluran Primer Saluran
bendungan, rumah pompa, dll. Petak primer terdiri dari beberapa petak
sekunder yang mengambil air langsung dari saluran primer. Bila satu bendung
terdapat dua pintu (intake) kiri dan kanan, maka terdapat dua petak primer.
PETAK Petak Tersier : Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada bangunan
IRIGASI sadap (off take) tersier. Petak tersier harus terletak langsung berbatasan langsung
dengan saluran sekunder atau saluran primer, kecuali apabila petak-petas tersier
tidak secara langsung terletak disepanjang jaringan saluran irigasi utama. Petak
tersier mempunyai batas-batas yang jelas misalnya : parit, jalan, batas desa dan sesar
medan. Ukuran optimum suatu petak tersier adalah antara 50 - 100 ha. Ukurannya
dapat ditambah sampai maksimum 150 ha jika keadaan topografi memaksa
demikian.
Petak Kuarter : Ukuran optimum suatu petak kuarter adalah 8 - 15 ha.
Lebar petak akan bergantung pada cara pembagian air, yakni apakah air
dibagi dari satu sisi atau kedua sisi saluran kuarter. Di daerah-daerah datar
PETAK atau bergelombang, petak kuarter dapat membagi air ke dua sisi. Dalam
IRIGASI hal ini lebar maksimum petak akan dibatasi sampai 400 m (2 x 200 m).
Pada tanah terjal, dimana saluran kuarter mengalirkan air ke satu sisi saja,
lebar maksimum diambil 300 m. Panjang maksimum petak ditentukan
oleh panjang saluran kuarter yang diisinkan (500 m).
Saluran terbagi dalam 4 kategori : Saluran Irigasi Utama, Saluran Irigasi
Tersier, Saluran Pembuang Utama, Saluran Pembuang Tersier. Saluran
Sekunder Intake In take bendung Bangunan bagi dengan pintu sadap
Bangunan sadap Saluran Primer Saluran tersier Saluran pembuang.
SALURAN SALURAN IRIGASI UTAMA : Terdiri dari saluran irigasi Primer dan
IRIGASI Sekunder. Saluran primer membawa air dari jaringan utama ke saluran
sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran
primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir. Saluran sekunder
membawa air dari saluran primer ke petak-petas tersier yang dilayani oleh
saluran sekunder tersebut. Batas saluran sekunder adalah pada bangunan
sadap terakhir.
SALURAN IRIGASI TERSIER : Saluran irigasi tersier membaa air dari
bangunan sadap tersier di jaringan utama ke dalam petak tersier lalu di
saluran kuarter. Batas ujung saluran ini adalah box bagi kuarter yang
terakhir. Saluran kuarter membawa air dari box bagi kuarter melalui
bangunan sadap tersier atau parit sawah ke sawah.
SALURAN SALURAN PEMBUANG UTAMA : Saluran pembuang primer mengalirkan
IRIGASI air lebih dari saluran pembuang sekunder keluar daerah irigasi. Saluran
pembuang primer sering berupa saluran pembuang alam yang
mengalirkan kelebihan air ke sungai, anak sungai atau ke laut. Saluran
pembuang sekunder menampung air dari jaringan pembuang tersir dan
membuang air tersebut ke pembuang primer atau langsung ke pembuang
alam dan keluar daerah irigasi.
SALURAN PEMBUANG TERSIER : Saluran pembuang tersier terletak di dan
antara petak-petek tersier yang termasuk dalam unit irigasi sekunder yang
SALURAN sarna danmenampung air, baik dari pembuangan kuarter maupun dari
IRIGASI sawah-sawah. Air tersebut dibuang ke dalam jaringan pembuang sekunder.
Saluran pembuang sekunder menerima buangan air dari saluran pembuang
kuarter yang menampung air langsung dari sawah.
Bendung : Bendung (weir) dipakai untuk meninggikan muka air di sungai
sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke
saluran irigasi dan petak tersier.
IRIGASI DAN layang agar tidak masuk ke saluran pembawa dan ke petak sawah.
Kantung Lumpur pada umumnya dibuat di sebelah hilir pintu intake
FUNGSINA bendung, sebelum saluran induk.
Saluran Tersier : Saluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier
BANGUNAN di jaringan utama ke dalam petak tersier lalu ke saluran kuarter. Batas
IRIGASI DAN ujung saluran ini adalah boks bagi kuarter melalui bangunan sadap tersier
IRIGASI DAN Bangunan Pengukur : Aliran akan diukur di hulu saluran primer, di cabang
FUNGSINA saluran primer, dan di bangunan sadap sekunder maupun tersier. Peralatan
ukur dapat dibedakan menjadi alat ukur aliran atas bebas (free overflow) dan
alat ukur aliran bawah (underflow).