sekunder, yang mengambil air langsung dari saluran primer. Petak primer dilayani oleh satu saluran primer yang mengambil airnya langsung dari sumber air, biasanya intake pada bendung di sungai. Jika bendung mempunyai dua pintu pengambilan maka ada dua saluran primer. Ini menghasilkan dua petak primer. Daerah di sepanjang saluran primer sering tidak dapat dilayani dengan mudah, apabila dilakukan dengan cara menyadap air dari saluran sekunder. Hal ini disebabkan elevasi daearah tersebut lebih tinggi dari saluran sekunder.. Apabila saluran primer melewati sepanjang garis tinggi ,maka daerah sepanjang saluran primer atau yang berdekatan dengan saluran primer harus dilayani langsung dari saluran primer, yang berarti terdapat 2 petak primer. Petak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanya dilayani oleh satu saluran sekunder. Petak sekunder menerima air dari bangunan Bagi yang terletak di saluran primer atau sekunder. Batas-batas petak sekunder pada umumnya berupa tanda-tanda topografi yang jelas, seperti misalnya saluran pembuang. Luas petak sekunder bisa berbeda-beda, tergantung pada situasi daerah. Petak tersier adalah petak dasar di suatu jaringan irigasi. Petak tersier mendapat air irigasi dari satu bangunan sadap tersier dan dilayani oleh satu jaringan tersier. Petak tersier harus mempunyai batas-batas yang jelas seperti misalnya parit, jalan, batas desa dan batas perubahan bentuk medan.
Elly Marni 5 Apabila keadaan topografi memungkinkan, bentuk petak tersier sebaiknya bujur sangkar atau segi empat untuk mempermudah pengaturan tata letak dan memungkinkan pembagian air secara efisien.
Petak tersier dibagi menjadi petak-petak
kuarter, masing-masing seluas kurang lebih 8-15 ha. Luas ideal petak tersier 50 ha, maksimum 75ha. disesuaikan dengan kondisi topografi dan kemudahan eksploitasi. Tujuan pembatasan luas petak tersier adalah agar pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan lebih mudah,sehingga pembagian air di saluran tersier lebih efektif dan efisien hingga mencapai lokasi sawah terjauh. Elly Marni 8 Elly Marni 9 Di petak tersier yang berukuran kecil, efisiensi irigasi akan menjadi lebih tinggi karena: 1. Diperlukan lebih sedikit titik-titik pembagian air 2. Saluran-saluran yang lebih pendek menyebabkan kehilangan air yang lebih sedikit 3. Lebih sedikit petani yang terlibat, jadi kerja sama lebih baik 4. Pengaturan (air) yang lebih baik sesuai dengan kondisi tanaman 5. Perencanaan lebih fleksibel sehubungan dengan batas-batas desa. Permasalahan yang muncul jika petak tersier lebih dari 75 ha antara lain: a. Dalam proses pemberian air irigasi untuk petak sawah terjauh sering tidak terpenuhi. b. Kesulitan dalam mengendalikan proses pembagian air sehingga sering terjadi pencurian air, c. Banyak petak tersier yang rusak akibat organisasi petani setempat yang tidak terkelolah dengan baik. Elly Marni 11 Elly Marni 12 Jaringan irigasi terdiri dari jaringan irigasi utama dan jaringan irigasi tersier. Yang masuk jaringan irigasi utama adalah: 1. Saluran primer membawa air dari bendung ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir. 2. 2. Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhir. 3. Saluran pembawa membawa air irigasi dari sumber air lain (bukan sumber yang memberi air pada bangunan utama proyek) ke jaringan irigasi primer. 4. Saluran muka tersier membawa air dari bangunan sadap tersier ke petak tersier yang terletak di seberang petak tersier lainnya. Saluran ini termasuk . 2. Jaringan tersier adalah jaringan saluran yang melayani areal didalam petak tersier. Yang masuk dalam jaringan irigasi tersier adalah; 1. Saluran dan bangunan tersier:adalah saluran dan bangunan yang membawa dan membagi air dari bangunan sadap tersier ke petak-petak kuarter. Saluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier dijaringan utama ke petak-petak kuarter. Batas ujung saluran tersier adalah boks bagi kuarter yang terakhir. 2. Saluran dan bangunan kuarter adalah saluran dan bangunan yang membawa air dari jaringan bagi ke petak-petak sawah. 3. Saluran kuarter adalah membawa air dari boks bagi kuarter melalui bangunan sadap tersier atau parit sawah ke sawah-sawah. 4. Saluran pembuangadalah saluran dan bangunan yang membuang kelebihan air dari petak-petak sawah ke jaringan pembuang utama. Saluran kuarter membawa air dari boks bagi kuarter melalui lubang sadap sawah atau saluran cacing ke sawah-sawah. Jika pemilikan sawah terletak lebih dari 150 m dari saluran kuarter, saluran cacing dapat mengambil air langsung tanpa bangunan dari saluran kuarter. Saluran kuarter sebaiknya berakhir di saluran pembuang agar air irigasi yang tak terpakai bisa dibuang. Supaya saluran tidak tergerus, diperlukan bangunan akhir. Boks kuarter hanya membagi air irigasi ke saluran kuarter saja. Boks tersier membagi air irigasi antara saluran kuarter dan tersier. Saluran pembuang kuarter terletak didalam petak tersier untuk menampung air langsung dari sawah dan membuang air itu ke saluran pembuang tersier. Saluran pembuang tersier terletak di dan antara petak-petak tersier dari jaringan irigasi sekunder yang sama, serta menampung air dan pembuang kuarter maupun langsung dari sawah. Ukuran optimum suatu petak tersier adalah antara 50 dan 100 ha. Ukurannya dapat ditambah sampai maksimum 150 ha jika keadaan topografi memaksa demikian. Bentuk optimal petak tersier adalah bujur sangkar, karena pembagian air akan menjadi sulit pada petak tersier berbentuk memanjang. ukuran petak tersier 50 — 100 ha ukuran petak kuarter 8 — 15 ha panjang saluran tersier <1500 m panjang saluran kuarter < 500 m jarak antara saluran kuarter & pembuang < 300 m Ukuran optimum suatu petak kuarter adalah 8 - 15 ha. Pada petak kuarter, aliran antar petak hendaknya dibatasi sampai kurang lebih 8 sawah ( ± 300m) . Di daerah-daerah datar atau bergelombang, petak kuarter dapat membagi air ke kedua sisi. Dalam hal ini lebar maksimum petak akan dibatasi sampai 400 m . Pada tanah terjal, di mana saluran kuarter mengalirkan air ke satu sisi saja, lebar maksimum diambil 300 m. Panjang maksimum petak ditentukan oleh panjang saluran kuarter yang diizinkan (500 m). Elevasi sawah yang akan diairi oleh saluran kuarter, harus dicek terhadap muka air di saluran. Hal-hal berikut akan ditentukan: 1. Elevasi sawah yang menentukan 2. Muka air rencana di bangunan sadap 3. Kehilangan total tinggi energi di jaringan tersier. Pada umumnya, saluran yang mengikuti lereng adalah saluran tersier, biasanya saluran tanah dengan bangunan terjun di tempat-tempat tertentu. Saluran kuarter akan memotong lereng tanpa bangunan terjun dan akan memberikan air ke arah bawah. Keuntungan dari cara ini ialah saluran kuarter dapat diambil airnya dari kedua sisinya, jadi blok kuarter yang dilayani dapat lebih luas. Berikut beberapa contoh layout pada medan terjal. selesai