id
Pertemuan Ke-2
JARINGAN IRIGASI
IRIGASI SEDERHANA
• Bangunan pengambilan
merupakan bangunan
tetap
• Bangunan pengukur
debit belum banyak
• Daerah layanan lebih
luass dari Jaringan Irigasi
sederhana
KLASIFIKASI JARINGAN IRIGASI
IRIGASI TEKNIS
• Pemisahan antara
saluran pemberi dan
pembuang.
• Air irigasi diukur secara
baik.
• Daerah layanan dibagi
dadlam petak-petak
tersier seluas 50-100 ha.
UNSUR POKOK PADA JARINGAN
Berdasarkan fungsi IRIGASI
Bangunan Utama
Jaringan Utama
Sistem Pembuangan
Petak Tersier
BANGUNAN UTAMA
Saluran Primer
Saluran Sekunder
Saluran
Pembuang
Jaringan Jaringan
Saluran Saluran
Pembuang Pembuang
Utama Tersier
• KRITERIA DESIGN :
• Luas petak seragam
• Pemberian air irigasi lewat satu tempat/ pintu
• Batas petak tersier harus jelas dan tegas
• Batas yang bisa digunakan : sungai, parit, jalan
• Drainasi harus dirrencanakan
PETAK TERSIER
• BENTUK PETAK
• Diusahakan mendekati persegi panjang
• P/L sebesar 1 – 1,5
• LUAS
• Tanah datar : 200 – 300 ha
• Agak miring : 100 -200 Ha
• Bukit : 50 -100 Ha
DISKUSIKAN MENGENAI PERBEDAAN
ANTARA KETIGA SISTEM IRIGASI SAWAH
JARINGAN IRIGASI
PEMBEDA
SEDERHANA SEMI TEKNIS TEKNIS
Bangunan Utama Sementara Permanen atau Semi Permanen
Permanen
Kemampuan bangunan Jelek Sedang Baik
dalam mengukur dan
mengatur debit
Jaringan saluran saluran irigasi saluran irigasi dengan Saluran irigasi dengan
dengan pembuang pembuang tidak pembuang terpisah
jadi satu sepenuhnya terpisah