Perhitungan penurunan awal dilakukan untuk mengestimasi besarnya penurunan akibat beban
timbunan rencana, ditambah dengan beban perkerasan (yang terlebih dahulu dikonversi ke beban
timbunan), sehingga tinggi total timbunan untuk perhitungan konsolidasi awal sebesar Hinisial = 9,7 m.
Selanjutnya untuk menghitung besarnya penurunan awal dilakukan dengan perhitungan
Manual (MS. Excell) dan dengan bantuan Software berbasis elemen hingga Plaxis v.8.2, dengan
uraian sebagai berikut:
GEOMETRIS TIMBUNAN
Tinggi Timbunan, H = 9 m
Heki va l en perkera s a n = 0.70 m
Kemiringan, V:H = 1:2
PROPERTIES TIMBUNAN
Berat Volume, y = 17 kn/m3
Kohesi, C = 1 kn/m2
Sudut Gesek Dalam, Ø = 35 ˚
Perhitungan Tegangan Akibat Beban Total dan Tegangan Overburden Efektif
Dengan bantuan Software Plaxis v.8.2 didapat hasil penurunan sebesar 4,28 m. Seperti yang
terlihat pada Gambar 1.
GEOMETRIS TIMBUNAN
Tinggi Timbunan, H = 14.1 m
Kemiringan, V:H = 1:2
PROPERTIES TIMBUNAN
Berat Volume, y = 17 kn/m3
Kohesi, C = 1 kn/m2
Sudut Gesek Dalam, Ø = 35 ˚
Cc2 = 0.699
Cv2 = 0.00132 cm2/dt
10 m (3) = - 15 m
eo 2 = 1.73
yb2 = 15.5 kn/m3
PEMBEBANAN
Tebal Lapisan
Tanah yg Cc*H Po+Δσz Sc
No Lapisan Memampat, H Cc e0
1+e0 Po
(m) (m)
(1) 6 0.84776 1.73 1.863211 17.41668379 2.312180495
(2) 4 0.84776 1.73 1.2421407 6.910006164 1.042750296
(3) 10 0.699 1.73 2.5604396 3.498690909 1.392637355
Σ Sc 4.748
Dari hasil perhitungan manual, dengan tinggi timbunan Htotal = 14 m didapat penurunan total
sebesar 4,748 m. Sehingga sisa tinggi timbunan menjadi, Hfinal = 14 – 4,748 = 9,252 m. Untuk
mencapai elavasi rencana, timbunan dipotong sebesar 0,252 m.
Sedangkan dengan program bantu Plaxis v.8.2, dengan tinggi timbunan Htotal = 14 m (Gambar
2) didapat penurunan total di CL timbunan sebesar 6 m dan di pinggir timbunan sebesar 4,4 m. Dari
kedua nilai tersebut diambil nilai rata-ratanya, didapat sebesar 5,2 m. Sehingga sisa tinggi timbunan
menjadi, Hfinal = 14 – 5,2 = 8,8 m. Untuk mencapai elavasi rencana, timbunan ditambah sebesar 0,2
m.
Gambar 5. Hasil Akhir Tahapan Konstruksi (minimum Excess Pore Pressure < 1 kn/m2)
Titik C
Titik A
Gambar 6. Diagram Kontur saat kondisi minimum Excess Pore Pressure 0,866 kn/m2