Anda di halaman 1dari 22

Dynamic “Shaking Table Tests”

versus Static “Pseudo Dynamic” &


“Cyclic Reversal Test”

Prof. Iswandi Imran, PhD.

Workshop Alat Uji Shaking Table


Siklus Tipikal Pengembangan Bangunan
Tahan Gempa
Metode & Analisis Sistem Struktur
Material Baru
Struktur Baru Baru

Uji Statik & Dinamik Uji Struktur Skala Uji Join & Rangkaian
Skala Kecil Penuh Komponen Struktur

Analisis & Evaluasi

Rekomendasi untuk Practice

Code/Standard

Penerapan

Lesson Learned
Jenis Pengujian untuk Simulasi Gempa

1 Static Cyclic Reversal Tests

2 Pseudo Dynamic Tests

3 Dynamic “Shaking Table”


Tests
1 Static Cyclic Reversal Tests
• Uji Cyclic Reversal adalah bentuk uji quasi-static dengan
perioda tak hingga. Pada pengujian ini, benda uji dikenakan
suatu riwayat beban atau perpindahan yang telah
ditentukan terlebih dahulu.
• Riwayat pembebanan dapat diturunkan berdasarkan respon
struktur atau subassemblage atau elemen struktur terhadap
beban gempa tertentu.
• Tahapan awal (dalam rentang elastic) biasanya dilakukan
secara kontrol beban. Rentang elastic ini umumnya
digunakan untuk mempelajari perilaku elastic struktur.
• Tahapan berikutnya (di luar rentang elastic) umumnya
dilakukan melalui kontrol perpindahan. Rentang ini digunakan
untuk mengevaluasi perilaku inelastic/ultimit.
Contoh Uji Static Cyclic Reversal

HCE C HCD

D D
B

VDD VDL VDD VDL

HAD HAL
Posisi Awal A
Posisi Akhir
Δ/h Rasio simpangan antar lantai V
AD
Contoh Test Setup
PINNED LOAD POINT
ATTACHMENT

ACTUATOR
PUSH (+) PULL (-)

REACTION WALL
Selatan Utara
BEAM-END
ROLLER SUPPORT
2m

COLUMN-BASED
PIN SUPPORT

FLOOR BEAM
REACTION FLOOR

1.5 m
Contoh Riwayat Pembebanan
Berdasarkan SNI 7834:2012

1. Benda uji harus dikenakan tahapan beban siklik berdasarkan


kontrol perpindahan yang mewakili simpangan antar lantai
yang diharapkan terjadi pada join saat gempa.
2. Tiga siklus penuh harus diaplikasikan pada setiap tingkatan
drift ratio.
3. Drift ratio pada pembebanan awal harus berada dalam
rentang respon linear elastic.
4. Drift ratio pada tahap selanjutnya tidak boleh kurang dari
1¼, dan tidak lebih dari 1½, kali drift ratio pada tahap
sebelumnya.
5. Pengujian harus diteruskan dengan meningkatkan drift ratio
secara bertahap hingga mencapai drift ratio 0,035 atau
lebih
Program Pembebanan
4.0
3.5
3.5
3.0 2.75
2.5 2.2
2.0 1.75
1.5 1.4
Rasio Simpangan (%)

1.0
1.0 0.75
0.5 0.35 0.5
0.2
0
Siklus
–0.5
–1.0
–1.5
–2.0
–2.5
–3.0
–3.5
2 Pseudo Dynamic Tests
• Uji Pseudodynamic adalah salah satu bentuk khusus uji quasi-
static. Pengujian ini umumnya dilakukan melalui kontrol
perpindahan di mana besaran perpindahan tertentu
dipaksakan terjadi di DOF tertentu pada benda uji, dengan
menggunakan beberapa actuator hydraulic.
• Besarnya perpindahan yang dipaksakan tersebut dihitung
melalui integrasi persamaan dinamis MDOF (secara
incremental), di mana
– gaya inersia dan redaman dimodelkan secara analitis,
sedangkan
– gaya non-linear elastic yang terjadi diukur secara experimental.
Ground motion yang digunakan sebagai input dapat diambil
dari beberapa rekaman percepatan gempa yang relevan.
Input ground
Ground Acceleration (g) motion

Mxሷ + Cxሶ + r = f(t)


Eq. of Motion Imposed
calculated
Measured restoring
displacement
force vector
vector

REACTION WALL
Time (s)

Concept of
Displaced
Pseudo Dynamic Structure

Testing
2 Pseudo Dynamic Tests
• Perpindahan biasanya diaplikasikan pada struktur melalui
servo-controlled hydraulic actuators yang diangkur pada
strong wall. Load-cells pada actuators dimanfaatkan untuk
mengukur gaya yang harus digenerate untuk mencapai
perpindahan perlu (structural restoring forces) dan gaya ini
akan digunakan untuk increment waktu berikutnya.
• Pada uji ini, gaya inersia dimodelkan, sehingga pengujian
tidak perlu dilakukan secara real time. Secara umum, gempa
dengan durasi 10 detik disimulasikan melalui uji
Pseudodynamic selama 1 jam
3 Dynamic Tests
• Pada uji dynamic, pembebanan diaplikasikan secara terus
menerus pada benda uji. Pengujian ini dapat mensimulasikan
beban gempa secara real time melalui penggunaan “shaking
table”.
• Dengan menggunakan shaking table, benda uji struktur atau
komponen struktur dapat digoyangkan dengan
menggunakan berbagai rekaman ground motion atau
simulated ground motion.
• Shaking table dapat digunakan untuk menguji respon benda
uji dalam upaya memverifikasi kinerja seismiknya.
Shaking Table – Ex PAU
(Ukuran 2 m x1,5 m & 1 DOF & Maks. 15 Hz & 10 ton & 2g)
Keuntungan Simulated Dynamic Tests

Keuntungan utama:
• Tidak perlu dilaksanakan secara “real time”
• Dapat memonitor progres kerusakan secara baik, dikaitkan
dengan tahapan kinerja.
• Pengujian dapat di ”pause” kapan pun untuk memberi
kesempatan melakukan pemeriksaan detail atau untuk
mencegah keruntuhan total benda uji.
• Uji pseudodynamic skala penuh biasanya dimanfaatkan
sebagai uji konfirmasi (terkait penggunaan material dan detail
konstruksi aktual atau pembebanan yang bersifat simultan di
beberapa bagian struktur).
Simulated Dynamic Tests
Pseudo – Dynamic Test Quasi – Static Test

3.0
3.0%

0.0803g 0.11g 0.154g 0.22g 2.0%


2.0
1.5%
1.5
1.0%
1.0

Drift Level ( % )
0.5%
0.25% be continued 0.5
0.25
0
-0.25
-0.5
400
-1.0
300
PGA = 0.2g
Acceleration cm/ sec2

200

100 -1.5
0

-100
-2.0
-200

-300
Dominant Frequency : 1.7 Hz
-400
0 4 8 12 16 20 24
Time(sec)
-3.0
Static Problems

• Jumlah independent scale factors yang diperlukan = jumlah


fundamental dimensions yang terlibat pada permasalahan
yang ada
• Dua fundamental dimensions yang umum pada masalah
static adalah F (Forces) dan L (Length)
• Dalam hal ini hanya butuh 2 independent scale factors untuk
mendapatkan true model
• Independent scale factors tersebut dapat berupa sσ (factor
skala untuk tegangan) and sl (untuk geometry)
• Jika lebih dari 2 independent scale factor yang didefinisikan,
timbul distorsi pada model
Dynamic Problems

• 3 fundamental dimensions yang terlibat adalah F (Forces), L


(Length) dan T (Time)
• Perlu 3 independent scale factor untuk mengembangkan true
model
• Independent scale factor tersebut dapat berupa sE (faktor
skala untuk modulus), sρ (untuk massa) dan sl (untuk geometry)
• Jika lebih dari 3 independent scale factor yang didefinisikan,
timbul distorsi pada model
Full-Scale Test Structures
1/5 - Scale Test Structures
1/5 - Scale Test Structures

………………………………………………………………………..
Penutup

Banyak alasan mengapa uji dinamik tetap diperlukan, namun uji


static terkadang tetap merupakan pilihan dengan alasan:

- Lebih mudah dan murah untuk dilaksanakan dan


memerlukan peralatan ukur yang lebih sederhana
- Tidak perlu dilaksanakan secara real-time
- Memungkinkan dilakukannya pengamatan secara lebih
seksama (khususnya pada perilaku local)
- Efek skala tidak terlalu sulit diakomodasi
- Hasilnya secara makro tidak terlalu berbeda

Anda mungkin juga menyukai