Disusun Oleh:
Kelas :B
Praktikum ke : 3 (ketiga)
REAKTOR KARTINI
JURUSAN FISIKA
2021
I. PENGENALAN PENGOPERASIAN REAKTOR KARTINI
II. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah ;
1 Untuk melakukan pengukuran reaktivitas batang kendali reactor kartini
yaitu menentukan reaktivitas batang kendali dengan jalan membuat grafik
reaktivitas suatu batang kendali terhadap posisinya (grafik𝜌 vs h).
Bila reactor kritis pada daya 𝑃0, kemudian salah satu batang kendali dinaikkan
sehingga terjadi keadaan super kritis sesaat maka besar daya reactor.
Pada percobaan dilakukan pengukuran waktu 1 ½ kali atau 2 kali, yaitu
waktu antara daya mula mula 𝑃0 sampai waktu menunjukkan daya 1 ½ 𝑃0 atau 2 𝑃0.
Harga ini lebih praktis cara pengukurannya jika dibandingkan dengan kalau yang
diukur adalah harga perioda T.
Harga harga Δ𝜌 yang sesuai dengan waktu 1 ½ kali atau 2 kali dapat
dicari dari grafik antara harga reaktivitas 𝜌 versus waktu 1 ½ kali atau 2 kali atau lebih
teliti lagi dicari dari tabel harga reaktivitas 𝜌 versus waktu 1 ½ kali atau 2 kali.
Apabila diketahui besarnya kenaikan posisi batang kendali (Δh) yang
mengakibatkan timbulnya Δ𝜌, dapat dibuat grafik versus Δh (disebut sebagai kurva
integral) dan Δ𝜌 /Δh (disebut kurva differensial).
Dari kurva integral batang kendali dapat diketahui besarnya reaktivitas
batang kendali yaitu reaktivitas pada kedudukan batang kendali maksimum. Daerah
linier batang kendali teletak pada daerah 2, yaitu 20% <𝜌<80%, dimana kenaikan
reaktivitas batang kendali relatif linier dengan kenaikan posisinya.
Reaktivitatas total dari ketiga batang kendali merupakan jumlahan dari
reaktivitas ketiga batang kendali (pengaman, kompensasi, pengatur). Untuk
mendapatkan reaktivitas total, kurva integral masing masing batang kendali harus
dibuat lebih dahulu.
Reaktivitas lebih (core-excess) teras dihitung berdasar pada kurva integral
masing masing batang kendali dan mengamati posisi batang kendali pada saat reactor
kritis daya rendah (orde watt). Reasktivitas lebih teras merupakan jumlahan dari
reaktivitas bagian batang kendali yang masih berada didalam teras pada saat reactor
kritis pada daya rendah.
V. LANGKAH PECOBAAN
Langkah-langkah percobaan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
A Pengukuran reaktivitas batang kendali pengatur
1 Dalam keadaan : batang pengaman Up Batang kompensasi Up Batang pengatur
Down.
2 Dengan diatur batang kompensasi, reactor dibuat kritis pada daya 10 watt.
Hubungkan detektor CIC dengan reactivity computer.
3 Dinaikkansedikitkedudukanbatangkendalipengaturmakareaktorakan super kritis
sesaat, dengan dilihat reactivity computer, catat reaktivitas yang terukur dari
tampilan alat. Dicatat kedudukan batang pengatur.
Catatan:
- Pada saat menaikkan batang pengatur periode reactor jangan sampai menunjuk
kurang dari 15 detik.
- Pengukuran t 1 ½ atau t 2 dilakukan pada daerah 3, dimana pada daerah ini daya
reactor berubah dengan periode yang konstan.
4 Diturunkan kedudukan batang kompensasi sehingga reactor menjadi kritis
kembali pada daya/arus semula.
5 Dilangilangkah c dan d sampai batang pengatur dalam kedudukan penuh.
5.1.4 Total
Reakt.(c$) Reakt.($)
Total 760.180 7.602
Core excess (reak.lebih) 115.850 1.159
6.1 Grafik
6. 1.1 Grafik Batang Pengatur
6.1.2 Grafik Batang Kompensasi
6.2 Perhitungan
i. Menentukan Reaktivitas total pada 3 batang kendali