KERTAS KERJA
DISUSUN OLEH
Daftar Isi..........................................................................................................i
3.1 Aplikasi................................................................................................4
3.2 Manfaaat..............................................................................................6
i
Sistem Kendali Cascade
Dari Gambar 1.1 terlihat bahwa ada dua jalur umpan balik pada sistem
pengendalian bertingkat (cascade control), sehingga terbentuk dua mata
rantai pengendalian (kalang). Mata rantai atau kalang bagian luar (outer
1
loop) disebut primary loop atau master, dan mata rantai atau kalang bagian
dalam (inner loop) disebut secondary loop atau slave. Master atau primary
loop mengendalikan proses variabel primer (proses suhu fluida). Sedangkan
slave atau secondary loop mengendalikan proses variabel sekunder (aliran
uap).
2
Gambar1.2 Skematik Sistem Kendali Cascade
Dari diatas dapat diketahui bahwa produk dari heat exchanger diukur
olehTT (Temperature Transmitter), lalu TT merubah sinyal suhu menjadi
sinyal elektrik dan dikirim ke TC (Temperature Controller) untuk
dibandingkan dan dihitung dengan setpoint sehingga menghasilkan sinyal
error. Sinyal error tersebut dikirim ke PC (Pressure Controller). PC akan
membandingkan dan menghitung sinyal error dari TC dengan sinyal
elektrik dari hasil pengukuran tekanan steam oleh PT (Pressure
Transmitter). Dari proses tersebut PC menghasilkan sinyal error dan dikirim
ke powered valve untuk di eksekusi agar bukaan valve sesuai dengan sinyal
error PC. PT dapat mengatasi perubahan fluktuasi tekanan steam sehingga
dapat mengatasi keterlambatan aksi pegendalian pada heat exchanger dari
loop primer karena perubahannya memiliki time delay yang besar.
3
Berikut ini adalah contoh blok diagram suatu sistem control bertingkat
dimana terdapat primary control sebagai pengontrol utama dan secondary
control sebagai pengendali kedua. Berikut ini adalah contoh blok diagram
suatu sistem control bertingkat dimana terdapat primary control sebagai
pengontrol utama dan secondary control sebagai pengendali kedua.
4
serius, yaitu Setpoint
suhu. Begitu terjadi perubahan, pengendali suhu tidak segera
Suhu Reaktor
merasakan perubahan, sampai reaktor benar-benar berubah. Perubahan suhu
Air Pendingin
Keluar
jaket dapat diatasi bila terhadap laju alir juga dilakukan pengendalian.
Setpoint
Dengan demikian
Suhu terdapat
Jaket dua pengendali. Pertama, pengendali suhu
reaktor (TC-1) sebagai pengendali induk (master controller atau primary
controller). Kedua, pengendali suhu jaket (TC-2) sebagai pengendali
hamba (slave controller atau secondary controller). Suhu jaket
dikendalikan dengan mengatur laju alir air. Jika suhu air masuk jaket
Produk
berubah, suhu jaket berubah meskipun laju alirnya tetap. Perubahan suhu
Air Pendingin
jaket menunjukkan perubahan gangguan.
Masuk
Keterangan:
5
TT-1: Transmitter Suhu Reaktor
Setpoint
Setpoint
Suhu Jaket
Suhu
Laju Alir Suhu Jaket
Reaktor
Suhu
Reaktor
+ +
Pengenda Pengenda Katup Jaket Reakt
li Primer li Kendali or
Sekunder
- -
Transmitt
er
Reaktor
Transmitt
er Jaket
1. Loop dalam (sekunder) harus lebih cepat paling tidak tiga kali loop luar
(primer)
6
2. Pengendalian loop dalam (sekunder) tidak perlu akurat, yang penting
memiliki tanggapan cepat terhadap gangguan atau setpoint. Oleh sebab
itu pengendali prporsional (P) biasanya mencukupi.
3. Dalam beberapa hal, jika loop dalam (sekunder) tidak dapat mengikuti
setpoint dalam waktu yang lama diperlukan reset feedback untuk
penjejakan keluaran (output tracking) semacam anti-reset windup.
3.2 Manfaaat
7
8