Anda di halaman 1dari 10

SISTEM PENGENDALIAN CASCADE

KERTAS KERJA

Disusun untuk memenuhi nilai Mata Kuliah Sistem Pengendalian Proses

DISUSUN OLEH

Ilham Suherman (171411066)

JURUSAN TEKNIK ELECTRO


PROGRAM STUDI D4 TEKNIK OTOMASI INDUSTRI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2020
Daftar Isi

Daftar Isi..........................................................................................................i

Sistem Kendali Cascade................................................................................1

1.1 Diagram Blok dan skematik diagram Sistem Kendali Cascade...........1

1.2. Skematik Sistem Kendali Cascade .....................................................2

2. Pengoperasian Sistem kendali Cascade..................................................3

3. Aplikasi dan Manfaat Sistem kendali Cascade.....................................4

3.1 Aplikasi................................................................................................4

3.1.1 Pengendalian suhu reactor.............................................................4

3.2 Manfaaat..............................................................................................6

i
Sistem Kendali Cascade

Kendali cascade adalah sebuah metode kendali yang memiliki


minimal dua buah loop pengontrolan :

a. loop pengontrolan primer atau master loop.

b. loop pengontrolan sekunder atau slave loop.

1.1 Diagram Blok dan skematik diagram Sistem Kendali Cascade

Sistem pengendalian ccascade (bertingkat) adalah adanya


manipulated variable (variabel yang dimanipulasi) sebuah pengendali yang
menjadi set point dari pengendali lain. Diagram blok pengendalian
bertingkat dapat dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini.

Gambar 1.1 Diagram blok sistem pengendalian bertingkat (cascade).

Dari Gambar 1.1 terlihat bahwa ada dua jalur umpan balik pada sistem
pengendalian bertingkat (cascade control), sehingga terbentuk dua mata
rantai pengendalian (kalang). Mata rantai atau kalang bagian luar (outer

1
loop) disebut primary loop atau master, dan mata rantai atau kalang bagian
dalam (inner loop) disebut secondary loop atau slave. Master atau primary
loop mengendalikan proses variabel primer (proses suhu fluida). Sedangkan
slave atau secondary loop mengendalikan proses variabel sekunder (aliran
uap).

1.2. Skematik Sistem Kendali Cascade

2
Gambar1.2 Skematik Sistem Kendali Cascade

Gambar 1.2 diatas merupakan skematik kendali cascade. Dalam hal


ini kendali tekanan steam bertindak sebagai loop sekunder sedangkan
kendali temperature bertindak sebagai loop primer. Loop sekunder
bertujuan untuk mengatasi keterlambatan perubahan suhu jika sewaktu-
waktu Manipulated Variable mengalami gangguan. Dengan adanya loop
sekunder suplai steam tetap konstan.

Dari diatas dapat diketahui bahwa produk dari heat exchanger diukur
olehTT (Temperature Transmitter), lalu TT merubah sinyal suhu menjadi
sinyal elektrik dan dikirim ke TC (Temperature Controller) untuk
dibandingkan dan dihitung dengan setpoint sehingga menghasilkan sinyal
error. Sinyal error tersebut dikirim ke PC (Pressure Controller). PC akan
membandingkan dan menghitung sinyal error dari TC dengan sinyal
elektrik dari hasil pengukuran tekanan steam oleh PT (Pressure
Transmitter). Dari proses tersebut PC menghasilkan sinyal error dan dikirim
ke powered valve untuk di eksekusi agar bukaan valve sesuai dengan sinyal
error PC. PT dapat mengatasi perubahan fluktuasi tekanan steam sehingga
dapat mengatasi keterlambatan aksi pegendalian pada heat exchanger dari
loop primer karena perubahannya memiliki time delay yang besar.

2. Pengoperasian Sistem kendali Cascade

Pengendalian cascade memerlukan dua pengendali. Satu pengendali


bertindak sebagai induk (master control, primary control atau outer loop)
dan yang lain sebagai hamba (slave control, secondary control, atau inner
loop) yang mendapat signal input remote dari master loop. Hal penting di
sini, tanggapan loop dalam (inner loop) harus lebih cepat paling tidak tiga
kali loop luar (outer loop) tetapi biasanya 10 sampai 20 kalinya. Dengan
kata lain konstanta waktu loop sekunder harus jauh lebih kecil dibanding
loop primer.

3
Berikut ini adalah contoh blok diagram suatu sistem control bertingkat
dimana terdapat primary control sebagai pengontrol utama dan secondary
control sebagai pengendali kedua. Berikut ini adalah contoh blok diagram
suatu sistem control bertingkat dimana terdapat primary control sebagai
pengontrol utama dan secondary control sebagai pengendali kedua.

Gambar 2.1 Gambar system control cascade 1 dan 2

3. Aplikasi dan Manfaat Sistem kendali Cascade


3.1 Aplikasi

Beberapa contoh aplikasi alat yang menggunakan pengendali cascade

adalah heat exchanger dan Pengendalian suhu reactor.Contoh:


3.1.1 Pengendalian suhu reactor

Pengendalian suhu dalam reaktor dengan memakai air sebagai medium


pendingin. Suhu reaktor dikendalikan dengan memanipulasi laju alir air. Di
sini terdapat gangguan, yang bila tidak diperhatikan bisa menjadi masalah

4
serius, yaitu Setpoint
suhu. Begitu terjadi perubahan, pengendali suhu tidak segera
Suhu Reaktor
merasakan perubahan, sampai reaktor benar-benar berubah. Perubahan suhu
Air Pendingin
Keluar
jaket dapat diatasi bila terhadap laju alir juga dilakukan pengendalian.
Setpoint
Dengan demikian
Suhu terdapat
Jaket dua pengendali. Pertama, pengendali suhu
reaktor (TC-1) sebagai pengendali induk (master controller atau primary
controller). Kedua, pengendali suhu jaket (TC-2) sebagai pengendali
hamba (slave controller atau secondary controller). Suhu jaket
dikendalikan dengan mengatur laju alir air. Jika suhu air masuk jaket
Produk
berubah, suhu jaket berubah meskipun laju alirnya tetap. Perubahan suhu
Air Pendingin
jaket menunjukkan perubahan gangguan.
Masuk

Gambar 3.1.2 Diagram Instrumentasi Pengendalian Cascade pada Reaktor

Keterangan:

5
TT-1: Transmitter Suhu Reaktor

TT-2: Transmitter Suhu Jaket

TC-1: Pengendali Suhu Reaktor

TC-2: Pengendali Suhu Jaket

Setpoint
Setpoint
Suhu Jaket
Suhu
Laju Alir Suhu Jaket
Reaktor
Suhu
Reaktor
+ +
Pengenda Pengenda Katup Jaket Reakt
li Primer li Kendali or
Sekunder
- -

Transmitt
er
Reaktor

Transmitt
er Jaket

Gambar 3.1.3 Diagram Blok Pengendalian Cascade pada Reaktor

Beberapa bagian penting pada implementasi pengendalian cascade.

1. Loop dalam (sekunder) harus lebih cepat paling tidak tiga kali loop luar
(primer)

6
2. Pengendalian loop dalam (sekunder) tidak perlu akurat, yang penting
memiliki tanggapan cepat terhadap gangguan atau setpoint. Oleh sebab
itu pengendali prporsional (P) biasanya mencukupi.

3. Dalam beberapa hal, jika loop dalam (sekunder) tidak dapat mengikuti
setpoint dalam waktu yang lama diperlukan reset feedback untuk
penjejakan keluaran (output tracking) semacam anti-reset windup.

4. Sistem pengendalian cascade akan menaikkan frekuensi alami dan


memperkecil konstanta waktu sistem. Keduanya merupakan keuntungan
sistem ini. Tetapi keuntungan utama adalah kemampuan mengurangi
pengaruh gangguan.

5. Pengendalian cascade dapat menyempurnakan kinerja sistem


pengendalian umpan balik secara dramatic, jika dirancang dan
diterapkan dengan benar.

3.2 Manfaaat

1. Respon loop pengontrolan sekunder lebih cepat dibandingkan


dengan respon loop pengontrolan primer.
2. Terdapat hubungan erat antara variabel utama yang dikontrol
dengan variable proses lain (variabel sekundernya).
3. Meredam gangguan sebelum berpengaruh pada variabel proses
4. Menambah keamanan operasi
5. Memperluas pengendalian (memperbaiki linearitas)
6. Menambah akurasi pengendalian
7. Mempercepat tanggapan sistem pengendalian (memperbaiki
dinamika sistem)
.

7
8

Anda mungkin juga menyukai