Anda di halaman 1dari 8

Practice No.

1
Operasi Reaktor
Kartini

1
Dokumen Bidang Reaktor
PSTA - BATAN, Januari
2018.
OPERASI REAKTOR KARTINI
I. Tujuan Percobaan

Peserta dapat melakukan checklist operasi, baik check list pada start up, check
list daya dan check list shutdown.

II. Teori

Reaktor kartini merupakan reaktor riset tipe triga mark II yang telah dioperasikan sejak
Maret 1979 dengan daya termal maksimum 100 kW. Sebagai reaktor riset reaktor Kartini
dimanfaatkan untuk pelayanan aktivasi/iradiasi neutron, eksperimen iradiasi gamma,
pendidikan dan pelatihan serta penelitian dalam bidang teknologi nuklir. Untuk keperluan
pelayanan tersebut reaktor Kartini memiliki sejumlah fasilitas iradiasi antara lain fasilitas
iradiasi lazy susan (LS) yang dapat memuat 40 cuplikan dengan posisi melingkar diluar teras
reaktor, Pneumatic Transfer Asystem di ring F-13, sebuah colomn thermal dan 4 buah
beamport. Pada daya 100kW besarnya fluks neutron pada fasilitas iradiasi LS rata-rata 2.5
x 1011 n/ cm2 det . Dalam keadaan rutin, reaktor Kartini dioperasikan rata-rata selama 6
jam pada hari/jam kerja, dapat pula dioperasikan lebih lama tergantung permohonan.
Fenomena fisika yang terjadi di dalam teras reaktor pada saat operasi daya adalah adanya
reaksi fisi antara neutron dengan bahan bakar U235 sedemikian sehingga melahirkan (2-3)
neutron baru, dan disertai timbulnya energi (panas) rata-rata sebesar 180 MeV dan radiasi
baik ((alpha), (beta), (gamma) serentak.

Beberapa proses reaksi fisi yang terjadi di dalam teras reaktor antara lain dapat
ditunjukkan sebagai berikut:
• n1 + U235 236* 94 140
+ 2 0n1
0 92 92 U 38 Sr + 54Xe

• 0n1 + 92U235 92 U
236* 94
36 Kr + 56Ba
139
+ 3 0n
1

Dan reaksi (gamma) dengan air moderator (H2O) adalah :


• 0n1 + 2 H2O 2 H2O + O2 (gas)
• 0n + 8O
1 16
7N
16
+ 1p1 + n
Sebagai pendingin reaktor TRIGA digunakan air murni (H2O) dengan pH berkisar
antara 5,5 - 7 yang mempunyai fungsi antara lain sebagai moderator (pelambat) neutron,
penahan (shielding) paparan radiasi agar tidak terhambur ke permukaan udara bebas
serta untuk mengkompensasi (menangkap) energi/panas kemudian dibuang melalui
sirkulasi sistem pesawat penukar panas (Heat Exchanger/ HE) agar suhu air tangki reaktor
(ATR) tetap rendah tidak melampaui batas yang diijinkan yaitu 40 oC.

Untuk melakukan operasi reaktor dengan aman, maka semua sistem dan alat
ukur parameter-parameter reaktor serta sistem bantu raktor (auxiliary system) harus
dilengkapi dengan dokumen prosedur dan juklak operasi serta jadwal rutin kalibrasi dan
perawatan.
2
Dokumen Bidang Reaktor
PSTA - BATAN, Januari
2018.
III.Prosedur Pengoperasian Reaktor Kartini
Sebelum reaktor dioperasikan pada suatu tingkat daya, 2 orang operator dipimpin
oleh seorang supervisor melakukan checklist sistem instrumentasi& kendali (SIK) reaktor
dan berbagai parameter sistem bantu bahwa semua sistem berfungsi dengan baik.
Ada 3 macam checklist terhadap pengoperasian reaktor yaitu checklist startup,
checklist operasi daya dan checklist shutdown.
CHECKLIST START UP

Sistem Pendingin Primer : Sistem Ventilasi


- Debit Primer : l/menit - Blower :
o
- Inlet Temp. HE : C - Tek. Inlet Prefilter :
o
- Outlet Temp. HE : C - Tek. Outlet Prefilter :
- Debit Demineralizer : GPM
- Inlet Tahanan : M.Ω/cm
Kalibrasi
Pendingin Primer
- Outlet Tahanan : M.Ω/cm - LCR :
Pendigin Primer
- pH Air Tanki Reaktor : - CAMBELL :
- Level Air Tanki Reaktor : cm - Periode :
- Daya Linier :
Sistem Pendingin Sekunder: Tes Pancung
- Debit Sekunder : l/menit Penga- Kompen Penga-
man -sasi tur
- Inlet Temp. HE : o
C Manual
- Outlet Temp. HE : o
C % Daya

- Menara Pendingin : Periode


Reaktor HV
- Teras Reaktor : Sistem Komputer :
- Sumber Neutron : Kesimpulan :
- Beamport : Tanda Tangan:
- Kolom Thermal : Supervisor
Informasi:
√ : Baik
X : Tidak Baik ( )

3
Dokumen Bidang Reaktor
PSTA - BATAN, Januari
2018.
CHECKLIST OPERASI DAYA

Checklist operasi daya dilakukan pada saat reaktor sedang dioperasikan pada suatu
tingkat daya. Biasanya checklist operasi daya dilakukan setiap jam pada saat reaktor
sedang dioperasikan. Prosedur ini perlu dilakukan untuk mengetahui kejadian kejadian
setiap saat, sehingga bila terjadi penyimpangan dapat segera diketahui dan dilakukan
penanganan keselamatan operasi.

CHECKLIST OPERASI DAYA

1. Waktu :
2. Daya :
3. Posisi Batang Kendali
Pengaman Kompensasi Pengatur
% % %
4. Suhu Permukaan ATR : o C
5. Suhu Primer : in HE: oC out HE: oC
6. Suhu Sekunder : in HE: oC out HE: oC
7. Debit Primer :
8. Debit Sekunder :
9. Suhu Bahan Bakar : oC (ring B)
10. Paparan Radiasi
• Dek Reaktor : mR/jam
• Sub Kritik : mR/jam
• Demineralizer : mR/jam
• Kolom Thermal : mR/jam
• Bulk Shielding : mR/jam
• Ruang Kendali : mR/jam

4
Dokumen Bidang Reaktor
PSTA - BATAN, Januari
2018.
CHECKLIST SHUTDOWN

1. Waktu :
2. Daya :
3. Posisi Batang Kendali
Pengaman Kompensasi Pengatur
% % %
4. Suhu Permukaan ATR : oC
5. Suhu Primer : in HE: oC out HE: oC
6. Suhu Sekunder : in HE: oC out HE: oC
7. Debit Primer :
8. Debit Sekunder :
9. Suhu Bahan Bakar : oC (ring B)
10. Paparan Radiasi
• Dek Reaktor : mR/jam
• Sub Kritik : mR/jam
• Demineralizer : mR/jam
• Kolom Thermal : mR/jam
• Bulk Shielding : mR/jam
• Ruang Kendali : mR/jam
11. Pendingin Primer Mati : WIB
12. Catu Daya Mati : WIB
13. Keadaan Teras :
14. Level ATR : cm

Keterangan Supervisor:

Tanda tangan,

( )

5
Dokumen Bidang Reaktor
PSTA - BATAN, Januari
2018.
SPESIFIKASI TEKNIK REAKTOR KARTINI

1. Daya maksimum 100 kW


2. Periode minimum 7 detik
3. % daya maksimum 110 %
4. Suhu ATR permukaan 40oC
5. Suhu maksimum bahan bakar 530oC
6. Debit primer 76 GPM
7. Debit sekunder 160 GPM
8. Konsentrasi Si, Mg, Ca, Na dalam ATR < 1ppm
9. Konduktivitas ATR 0,2 – 0,5 µS/cm
10. Tahanan ATR pada demineraliser
• Inlet > 2 M/cm
• Outlet > 6 M/cm
11. MPC dari pada ATR < 5 x 10-4 FCi/cc
12. Radioaktivitas dalam ruang reaktor < 10 – 12 FCi/cc
13. Laju paparan Radiasi
• Atas permukaan ATR <100 mR/jam
• Ruang Kendali < 2,5 mR/jam
• Dek Reaktor < 10 mR/jam
• Demineralizer < 25 mR/jam
• Kolom termal < 2,5 mR/jam
• Subkritik < 10 mR/jam
• Bulk Shielding < 2,5 mR/jam

6
Dokumen Bidang Reaktor
PSTA - BATAN, Januari
2018.
JADWAL KALIBRASI DAN PERAWATAN SISTEM REAKTOR KARTINI

NO KOMPONEN WAKTU
1. Monitor udara lingkungan 1 x per bulan
2. Analisa kandungan (Si, Mg, Ca, Na) ATR 1 x per bulan
3. Pengamatan visual bahan bakar
a. Pengamatan langsung 1 x per tahun
b. Dengan kamera under water 1 x per 2 tahun
4. Kalibrasi waktu jatuh batang kendali 1 x per tahun
5. Kalibrasi reaktivitas batang kendali 2 x per tahun (resufling/loading)
6. Kalibrasi daya 2 x per tahun (resufling/loading)
7. Penggantian mesin demineraliser 1 x per 2 tahun (atau 2400 jam)
8. Penggantian/ pembersihan filter sistem primer 1 x per 2 tahun
9. Perawatan dan pembersihan sistem primer 1 x per tahun
10. Perawatan dan pembersihan sistem sekunder 2 x per tahun
11. Pembersihan Bulk Shielding 1 x per 2 tahun
12. Pengamatan visual sistem pendingin Setiap jam operasi
13. Kalibrasi alat ukur reaktor 1 x per 2 tahun (penyimpangan)
14. pH & Konduktivitas ATR Setiap jam operasi
15. Pengukuran temperatur maksimum 1 x per 3 bulan
16. Pengukuran temperatur ATR Setiap jam operasi
17. MPC Air Pendingin 1 x per 3 bulan
18. Pengujian Panel Kontrol Setiap akan operasi
19. Pengukuran radioaktivitas udara ruang reaktor Setiap reaktor operasi
20. Penggantian/ pembersihan Filter Sistem Ventilasi
a. Prefilter 1 x per 2 tahun
b. Absolute filter 1 x per 5 tahun

7
Dokumen Bidang Reaktor
PSTA - BATAN, Januari
2018.
Daftar Pustaka
1. Lamarsh, Jhon R., Introduction to Nuclear Reactor Theory Addison-Wesley
Publishing
Company, New York, 1972
2. Suprawardana, Salam M., Pengantar Praktikum Reaktor, Pusat Pendidikan dan
Latihan
Badan Tenaga Atom Nasional.
3. Analisa Keselamatan Reaktor Kartini, Pusat Penelitian Tenaga Atom Gamma
Yogyakarta, Badan Tenaga Atom Nasional.

8
Dokumen Bidang Reaktor
PSTA - BATAN, Januari
2018.

Anda mungkin juga menyukai