Anda di halaman 1dari 10

JAWABAN BACEMAN PENGPROS

1. Sebutkan dengan contoh alat-alat di rumah tangga/kantor yang menggunakan


pengendalian:
1. Pengendali Temperatur (Temperature control)
 Hairdryer
 Kulkas
2. Pengendali Tekanan (Pressure control)
 Pompa untuk mengisi tandon Air dengan prinsib tekanan air (pressure switch)
 Sistem pengereman kendaraan (ABS)
 airbag
3. Level control
 pengisiian Tandon Air dengan ball floater (flow switch)\
 pengisian tangki kloset
4. Composition control
 Mesin RO (Reverse Osmosis)

2. Apa yang dimaksud dengan:


1. Process
runtutan peristiwa, atau rangkaian tindakan untuk menghasilkan sesuatu.
2. Control variable
Variabel yang di control supaya sesuai dengan set point yang telah ditentukan (c/:
lajur yang dilalui mobil)
3. Set point
titik dimana menjadi tujuan dari sebuah pengendalian proses (c/: menjaga mobil di
lajur yang benar)
4. Disturbance
Gangguan dari luar terhadap sebuah proses
5. Manipulated variable
variable yang dapat diubah untuk mencapai set point (c/: orientasi roda mobil)
6. Sensor
alat deteksi variable control
7. Dynamic
Kondisi dimana proses dipengaruhi waktu sehingga memiliki akumulasi
8. Steady
kondisi dimana proses tidak memiliki akumulasi atau akumulasi=0
3. Sebutkan dengan contoh mengenai berbagai sensor dan alat ukur yang
dipergunakan di industri
1. Temperature
 Termostat
 Thermistor
 Resistive Temperature Detector (RTD)
 Thermocouple
2. Pressure
 Bourdon Tubes
 LVDT (Linear Variabel differential Transformer)
 Sensor Tekanan Semikonduktor (MPX4100)
3. Level
 Float Level Switch
 Float Level Transmitter
 Float Level Controller
 Paddle Level Switch
 Ultrasonic Level Sensor
4. Concentration
 Metal Oxide Chemical Sensor
 ChemFET
 Biochemical sensor
 Nano sensor
4. Beri contoh dinamika proses pada salah sistem di industri kimia, dengan membuat:
1. Sistem proses yang dipelajari
Contoh pada tangki :
 Sistem proses : tangki alir
 Volume : 100L
 Tinggi : 1m
 Laju alir : in 10L/menit
 Neracanya:
Fin = Fout + acc
dV
Fin. ρ = Fout. ρ + .ρ , dengan ρ sama
dt
d ( A . h)
Fin = k.h +
dt
2. Model input-output dalam keadaan unsteady
Fin/k = h + A/k. dh/dt + hdA/dt
3. Model input-output dalam keadaan steady

Fins A dhs dA
= hs + . +h
k k dt dt

dhs
Fins = k.hs + A
dt

Derivative persamaan linear persamaan steady


dhs '
Fin’ = k.h’ + A
dt

Laplace
Fin(s) = k.h(s) + As.h(s)

Fin ( s) As '
= h(s).(1+ )
k k

4. Gangguan proses

Kp
G(s) =
τps+1

1
1/k
G(s) = As x
k (1+ ) 1/k
k

1/k
G(s) = As
1+
k

5. Fungsi transfer

Laju alir out jadi 18L.menit missal


Y(t) = ΔU.Kp(1-e-t/𝜏p)

8
Y(t) = .(1-e-t/(10/k))
k
6. Respon dinamik gangguan

Proportional control Gc = Kc = 10
Sensor dianggap cepat sehingga Ga = Gs = 1
Settling time = 4. 𝜏p
40
Settling time =
k
1+Gp.Ga.Gc.Gs=0

5. Beri contoh pengendalian umpan balik yang dilakukan di industry, dan jelaskan
dengan:
1. Sistem proses yang dipilih: CSTR, HE
2. Pengendalian proses untuk vriabel yang dipilih: TC, PC
3. Hardware pengendalian: 5 komponen
4. Diagram pengendalian umpan balik
5. Mekanisme pengendalian
6. Gambar peralatan yang dipakai

Jawab :

Sistem pengendalian umpan balik adalah sistem yang cenderung mempertahankan


suatu hubungan yang telah ditentukan antara keluaran sistem dan masukan acuan
(setpoint) dengan membandingkan keduanya dan menggunakan perbedaannya sebagai
sinyal kontrol. Pada sistem pengendalian umpan balik, keluaran sistem berpengaruh
terhadap aksi pengendalian. Salah satu pengendalian umpan balik dalam industri adalah
dalam penggunaan sistem proses reaktor CSTR.
1. Sistem Proses CSTR
Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) adalah reaktor yang bekerja dengan
cara mengaduk zat - zat reaktan secara kontinyu selama proses berlangsung untuk
menghasilkan produk yang diinginkan dan menghasilkan panas pada proses
kimianya.
Pada gambar sistem CSTR, aliran reaktan secara kontinyu mengalir ke dalam
reaktor dengan kecepatan F dan besarnya konsentrasi C AO dengan temperatur To.
Dengan adanya pengaduk, reaktan dapat dianggap tercampur sempurna dalam
reaktor sehingga konsentrasinya sebesar CA dengan temperatur T menyebar merata
dalam reaktor. Suhu dalam reaktor dipengaruhi oleh kawat penghantar panas dengan
suhu masuk TCin dan suhu keluaran TCout. Hasil produk berupa konsentrasi CA dengan
temperatur T secara kontinyu keluar dari reaktor dengan kecepatan F, di mana
besarnya F sama dengan Fi.

2. Variabel Pengendalian
Variabel pengendalian yang digunakan adalah Temperature Control (TC) dan
Pressure Control (PC). Rangkaian alat untuk variabel pengendalian TC dan PC dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

 Temperature Control (TC)


Temperature Control (TC) digunakan untuk mengetahui apakah suhu didalam
CSTR sudah sesuai dengan range kondisi operasi atau belum sesuai. Oleh karena
itu TC dihubungkan antara badan CSTR dengan kawat penghantar panas. Apabila
suhu kurang dari range yang ditentukan, maka aka nada sinyal yang dikirim ke TC
kemudian TC akan memberi sinyal kepada kawat penghantar panas untuk
menaikkan suhu, begitu pula sebaliknya.
 Pressure Control (PC)
Tekanan dapat dikontrol pada pompa, kompresor dan valve. Kontrol tekanan
sebaiknya melihat dari alat yang dapat men-setting tekanan seperti pompa,
kompresor, dan valve. Alat Pressure Control dihubungkan antara aliran hasil
keluaran reaktor dengan pompa. Apabila tekanan hasil keluaran melebihi range
yang ditentukan maka akan ada sinyal yang dikirim ke PC kemudian PC akan
mengirim sinyal ke pompa untuk melakukan kontrol dengan memperkecil
tekanan, begitu pula sebaliknya.

3. Hardware Pengendalian
 Memahami sistem proses, termasuk peralatan proses
 Sensor
Variabel TC : Sensor suhu
Variabel PC : Sensor tekanan
 Controller
Variabel TC : Elemen pemanas
Variabel PC : Pompa
 Final Element Control / Actuator
Variabel TC : Kawat penghantar panas
Variabel PC : Valve pompa
 Komunikasi dan Power Supply
Memberikan perintah yang diterima sensor menuju Controller kemudian menuju
Alat pengendali (Actuator)
4. Diagram Pengendalian Umpan-Balik dan Mekanisme Pengendaliannya
Variabel TC

INPUT SENSOR CONTROLLER

Suhu
Setpoint : Suhu Detektor suhu Elemen pemanas
dalam reaktor CSTR

Suhu CSTR sesuai


Kawat penghantar
range yang telah
panas
ditentukan
OUTPUT ACTUATOR

Temperatur Control dihubungkan pada badan reaktor CSTR dengan kawat


penghantar panas. Setpoint dari pengendalian suhu CSTR ini adalah suhu kondisi
operasi reaktor. Apabila suhu reaktor tidak sesuai dengan setpoint yang telah
ditentukan (suhu terlalu rendah), maka perubahan tersebut akan terbaca oleh detector
suhu. Kemudian detector suhu akan memberikan sinyal kepada elemen pemanas
untuk menaikkan suhu reaktor dengan cara menghantarkan panas berlebih melalui
kawat penghantar panas. Sehingga output yang dihasilkan adalah suhu reaktor CSTR
mencapai range suhu yang telah ditentukan.

Variabel PC

INPUT SENSOR CONTROLLER

Tekanan
Setpoint : Tekanan Detektor tekanan Pompa
hasil keluaran reaktor
CSTR

Tekanan hasil keluaran


sesuai range yang Valve pompa
telah ditentukan
OUTPUT ACTUATOR

Pressure Control dihubungkan pada arus aliran keluaran CSTR dengan pompa.
Setpoint dari pengendalian suhu CSTR ini adalah tekanan hasil keluaran reaktor.
Apabila tekanan hasil keluaran reaktor tidak sesuai dengan setpoint yang telah
ditentukan (tekanan terlalu tinggi), maka perubahan tersebut akan terbaca oleh
detector tekanan. Kemudian detector tekanan akan memberikan sinyal kepada pompa
untuk menurunkan tekanan dengan cara memperkecil bukaan pada valve pompa.
Sehingga output yang dihasilkan adalah tekanan hasil keluaran reaktor CSTR
mencapai tekanan yang telah ditentukan.

5. Gambar peralatan yang dipakai

4
3
2

6
Keterangan gambar :
1 : Flow Control
2 : Temperature Control
3 : Pressure Control
4 : Reaktor CSTR
5 : Pompa
6 Kawat penghantar panas

Anda mungkin juga menyukai