OTOMASI INDUSTRI
OLEH
Iksanul Mokhtar
Teknik Elektro
Universitas darul ‘Ulun
Jombang
Buku Referensi :
1. Katsuhiko Ogata ,”Teknik Kontrol Automatik”.
2. S. Pakpahan, “Teori Dan Penerapan “.
3. Ivan J Williams, Phd. “Sistem Pengendalian dan Umpan Balik”,
4. Bahan ajar,”Dasar Sistem Kontrol”.
Sistem Pengendalian
Definisi :
Sistem :
* Susunan, himpunan, atau kumpulan benda-benda yang dihubungkan atau
berhubungan sedemikian rupa sehingga membentuk suatu kesatuan atau
keseluruhan.
* Susunan komponen-komponen fisik yang dihubungkan atau berhubungan
sedemikian rupa sehingga membentuk dan/ atau bertindak sebagai suatu
keseluruhan
Pengnedalian :
Susunan komponen untuk maksud mengatur, mengarahkan, atau
memerintah
Sistem Pengendalian :
Susunan komponen2 fisik yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga
memerintah, mengarahkan, atau mengatur diri sendiri atau sistem lain.
Sistem Pengendalian Analog
* Harus membandingkan besar setpoint
dengan process variable untuk mengukur besarnya
kesalahan
* Dilakukan oleh pengendali secara kontinyu atau terus
menerus
Pembangkit
Pengeboran
Trafic Light
Conveyor
Lift
Industri Otomotip,
dll
Transportasi
CONTROL ROOM
JENIS SISTEM KONTROL
Keistimewaan :
1. Tidak dipersulit dengan masalah-masalah Ketidak-Stabilan
2. Kemapuannya untuk bekerja dengan teliti ditentukan oleh kalibrasi.
2. Close Loop
Sistem yang keluarannya mempunyai pengaruh langsung
pada aksi pengontrolan. Sistem kontrol ini juga disebut
Sistem Kontrol Umpan Balik
Blok Diagram
Close Loop dapat dilakukan oleh seorang Operator disebut Kontrol Manual
berumpan balik.
2. Secara kontinyu
- PID Controller
Pengaturan Secara Digital
Input Analog Output Analog
Proses
analog
ADC Alat
Pengukur
Beberapa Istilah Dalam Sistem Kontrol
~ st
F(S) e f ( t ) dt
0
lim est f ( t ) dt
u
u ~ 0
1. Fungsi f(t) = 1
RUMUS-RUMUS TRANS. LAPLACE
FUNGSI SEDERHANA
No f(t) F(S) Syarat Catatan
1 1 1 s>0
s
2 t 1 s>0 Fungsi gamma:
s2 (n 1) n( n ) n!
( n 1)
tn s n 1 n > -1 ( 1 2 )
3 et 1 s>1 A : konstanta
s 1
sembarang
1
eat sa s>a
4 Sin t 1 s>0
2
s 1
a
Sin at s a2
2 s>0
5 Cos t s s>0
2
s 1
s
Cos at
s a2
2
i
REPRESENTASI SISTEM
Contoh :
dy dx
Selidiki sistem dengan persamaan diferensial 2y x
dt dt
Y(s) s 1
Peny. s Y(s) + 2 Y(s) = s X(s) + X(S) TF P(s)
X(s) s 2
Sistem Elektrik
Hubungan
Hub. Arus Dan Tegangan Dlm Trans. Laplace
1 1
VC(t) = i ( t ) dt VC(s) = I (s)
C C CS c
Vi i C Vo
Vi(s) 1 Vo(s)
1 R.CS
1
Untuk : R1 I1 (s) [Vi (s) V1 (s)]
R1
1
Untuk : C1 V1 (s) [I1 (s) I2 (s)]
C1 s
1
Untuk : R2 I2 (s) [V1 ( s) Vo (s)]
R1
1
Untuk : C2 Vo(s) = I 2 ( s)
C 2 .s
I1(s) _ V1(s) Vo(s)
Vi(s) +
1/R1 1/C1S 1/R2 1/C2S
_ + + _ I2(s)
Motor DC
Ia
+
M D
Ei If J
- m
Dimana :
Jika di analisa :
Ra = Resistansi Jangkar
La = Induktansi Jangkar K
Km
; Km Konst. Motor
Ia = Arus Jangkar Ra.D
If = Arus medan (konstanta J
Tm ;
M = Motor Dc D
J = Moment inersia motor dan beban
D = Koefisien gesekan beban dan motor
Ei(s) K m(s)
S ( S .Tm 1)
DIAGRAM BLOK
Diagram Blok : Suatu Penyajian bergambar dari fungsi yang
dilakukan oleh tiap komponen dan alirannya.
X(s) Y(s)
Fungsi Alih
(G(s)
C(S)
Diagram Blok Sistem Lup tertutup
C(s) = G(s).E(s)
E(s) = R(s) – B(s)
= R(s) – H(s).C(s)
C(s) = G(s)[R(s) – H(s)C(s)
= G(s).R(s) – G(s).H(S).C(S)
C N ( s) G 2 (s)
N(s) 1 G1 (s)G 2 (s)H(s) C ( s) CR ( s) C N ( s)
G2 ( s )
[G1 ( s ) R( s ) N ( s )]
C R ( s) G1 (s)G 2 (s) 1 G1 ( s )G2 ( s ) H ( s )
R(s) 1 G1 (s)G 2 (s)H(s)
Penyederhanaan Diagram Blok
Diagram blok : sangat berguna dalam menyajikan system kontrol secara grafis.
Meskipun demikian, untuk system yang sangat komplek, proses penyederhanaan
diagram blok memerlukan waktu yang cukup lama.
Simpul Campur : Simpul yang mempunyai baik cabang yang berarah masuk
maupun keluar.
Lintasan : Jalan yang dilewati oleh cabang-cabang yang berhubungan, pada arah
yang ditunjukan oleh anak panah cabang.
di mana :
Pk = penguatan atau transmitansi lintasan maju ke k
= Determinan grafik
= 1 – (jumlah penguatan lup yang berbeda) + (jumlah hasil kali dari
semua kombinasi yang meungkindari dua lup yang tidak
bersentuhan) – jumlah hasil kali dari semua kombinasi yang
mungkin dari tiga lup yang tidak bersentuhan ) + ………………..
1 La Lb Lc L L L d e f ..............
a b ,c d ,e , f
1 La Lb Lc L L L d e f ..............
a b ,c d ,e , f
L a
a = Jumlah dari semua penguatan lup yang berbeda
C (s) P G1G2 G3
P 1 1
R( s) 1 G1G2 H 1 G2 G3 H 2 G1G2 G3
Penguatan lintasan maju tersebut adalah :
P1 = G1G2G3G4G5
P2 = G1G6G4G5
P3 = G1G2G7
Pada system ini terdapat empat lup individual, sbb :
L1 = -G4H1
L2 = -G2G7H2
L3 = -G6G4G5H2
L4 = -G2G3G4G5H2
Lup L1 tidak menyentuh lup L2 (lup L1 menyentuh lup L3, dan lup L2
menyentuh lup L3). Sehingga determinan diberikan oleh
= 1 – (L1 + L2 + L3 + L4 ) + L1 L2
Kofaktor 1 diperoleh dari dengan menghilangkan lup-lup yang menyentuh P1.
Sehingga, dengan menghilangkan L1, L2, L3 , L4, dan L1 L2 dari persamaan diperoleh
1 = 1
dengan cara yang sama, kofaktor 2 adalah
2 = 1
kofaktor 3 diperoleh dengan menghilangkan L2, L3, L4 dan L1 L2 dari persmaan
yang menghasilkan
3 = 1 – L1