Nim : 21030115140162
2. Prinsip kerja pengendalian temperatur pada refrigerator (AC) adalah dipelopori oleh
Thermostat. Mula-mula udara panas diserap oleh freon, namun apabila freon sudah tidak lagi dalam
bentuk cair maka kompresor akan bekerja untuk mengubahnya menjadi cair kembali dnegan menguba
tekanannya. Proses ini menghasilkan panas yang tinggi sehingga panas dari gas freon dialirkan menuju
heat exhanger melalui pipa kapiler dan udara panas dibuang menuju udara bebas dengan bantuan kipas
juga. Freon yang berbentuk cairan akan dialirkan menuju evaporator. Cairan Freon yang dialirkan
menuju evaporator akan menimbulkan penguapan. Proses penguapan evaporator akan menyerap panas
menuju permukaan evaporator, sehingga ruangan akan terasa dingin. Namun agar suhu tidak terlalu
dingin makan digunakanlah thermostat. ketika suhu pada ruangan telah mencapai temperatur tertentu,
maka thermostat inilah yang kemudian akan memutus aliran listrik menuju kompresor. Dampaknya
pendingin hanya akan dilakukan oleh kipas terhadap sisa Freon di sekitar evaporator. Thermostat juga
akan menghubungkan kembali aliran listrik untuk kompresor setelah suhu di dalam ruangan kembali
naik diatas batas temperature yang telah disesuaikan pada unit thermostat.Thermostat pada AC
beroperasi menggunakan lempengan bimetal yang sangat peka terhadap perubahan suhu di dalam
ruangan. Lempengan ini dibuat dari 2 metal yang mempunyai koefisien pemuaian yang berbeda. Pada
saat temperature meningkat, metal bagian luar memuai terlebuh dahulu, sehingga akan mengakibatkan
lempeng membengkok dan pada akhirnya akan menyentuh sirkuit listrik yang menjadikan motor AC
aktif.
3. Apa yang dimaksud dengan:
1. Proses: peralatan dimana operasi fisik atau kimiawi berlangsung, yakni dapat berupa tangki, alat
penukar panas, reaktor dan separator.
2. Control Variable: variabel yang kondisinya selalu dikontrol agar mempunyai spesifikasi seperti
yang diinginkan atau sesuai dengan set point.
3. Set point: nilai atau besaran yang ditentukan atau yang diinginkan terhadap variabel yang
dikontrol.
4. Disturbance: gangguan dari luar yang mengganggu jalannya proses sehingga variabel yang
dikontrol tidak sesuai dengan yang diinginkan atau di set.
Nama : Ratna Juwita Sari
Nim : 21030115140162
5. Manipulated Variabel: variabel yang bisa diubah-ubah untuk membantu variabel yang dikontrol
seusai dengan nilai set point yang ditentukan dan menghasilkan keluaran yang diinginkan.
6. Sensor: bagian yang memberi sinyal kepada aktuator yang akan menjalankan proses yang
dibutuhkan. proses tersebut sesuai dengan perintah unit kendali.
7. Dynamic: suatu simulasi dinamik adalah simulasi (perhitungan) yang mengikutkan variable waktu
di dalamnya
8. Steady: simulasi steady state berbeda dengan simulasi dynamic karena simulasi ini tidak memiliki
dimensi waktu.
4. Sebutkan dengan contoh mengenai berbagai sensor dan alat ukur yang dipergunakan di industri
Level Ball-floater
Float actual devices
Liquid head pressure
conductivity
Concentration Kromatografi
Spektrofotometer
Turbidimetri
5. Beri contoh Dinamika Proses pada salah satu sisem di industri kimia (Tangki Alir, CSTR reaksi
orde 1, dll), dengan membuat:
Contoh 1: Tangki alir dengan v=1000 L dialiri dengan solvent 250 l/menit. Tinggi tangki 1 meter.
1. Sistem proses yang dipelajari: model proses reaktor CSTR orde 1
Fin
Fout=K.h
Fin A dh
=h+
K K dt
Persamaan Steady:
Fins A dh
=hs + s
K K dt
4. Gangguan proses
Misal: gangguan unit step, laju alir masuk v=40 l/min Kemudian Pada t=0 menit laju alir
menjadi v=50 l/min
Fin Fins A dh A dh
− =h−hs+( − s)
K K K dt K dt
Fin ( s) A
=h( s)+ (sh ( s )−h ( 0 ))
K K
Fin ( s) A
=h ( s ) [1+ s]
K K
Fin ( s) A
=K [1+ s]
h( s) K
output h(s) 1
G ( s )= = =
Input Fin (s ) A
K [1+ s]
K
Standar fungsi orde 1
Kp
G(s)=
τp+1
y ( s) h ( s) 1
= =G ( s )= a
u ( s ) Fin ( s ) A ; kp = 1/k;τp=
K
k ( )
+1 k
Kp
h ( s )=Fin (s )
τp+1
−t
h ( t )=∆ Fin ( t ) Kp(1−e τp )
Nama : Ratna Juwita Sari
Nim : 21030115140162
−t
10 l 1
h ( t )= . (1−e τp )
min k
5. Fungsi transfer
output h(s) 1
G ( s )= = =
Input Fin (s ) A
K [1+ s]
K
6. Respon dinamik gangguan
Waktu yang diperlukan untuk mencapai sistem yang steady yaitu
settlingtime
τp=
4
A settlingtime
=
k 4
4A
settlingtime=
K
6. Beri contoh pengendalian umpan balik yang dilakukan di industri, dan jelaskan dengan:
1. Sistem Proses yang dipilih : Reaktor CSTR (Bioreaktor)
2. Pengendali Proses untuk variabel yang dipilih: Pressure Control dan Concentration Control
3. Hardware pengendalian:
Alat Proses: reaktor, pipa, pompa, valve, pengaduk
Instrumen alat ukur atau sensor contohnya adalah seperti thermocouple, diafraghma,
gas kromatografi, dan sebagainya.
Sambungan Transmisi atau daya: transmition, pengaduk
Pengendali: air control
Elemen pengendali akhir atau actuator: valve kontrol
4. Diagram pengendalian Umpan Balik
Disturbance
Setpoint e c u
+- Controller Actuator Process CV
Sensor
5. Mekanisme Pengendalian
bioreaktor berisi mikroorganisme yang bermetabolisme, semakin banyak metabolisme dari
mikroorganisme maka komposisi oksigen terlarut juga semakin besar. Sehingga komposisi dari
oksigen terlarut harus di kendalikan oleh kompresor yang mensuplai udara atau oksigen ke dalam
bioreaktor sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh sensor yang mendapat “info” tentang kadar
mikroorganisme di dalam bioreaktor.