Teknik Reaksi Kimia II

 Komponen Nilai :
1. Absensi : 10% Presentasi
2. Tugas : 20% Kelompok :
3. UTS : 35% Perancangan
Reaktor & Tugas –
4. UAS : 35%
tugas pada modul
 Teknik Reaksi Kimia II
Materi TRK II :

1.Konsep & Aplikasi Kinetik Dalam Perancangan

Reaktor
2.Reaktor Batch
3.Reaktor Alir Pipa
4.Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Reaktor
5.Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Reaktor Ganda
6.Reaktor Semi Batch
7.Reaktor Slurry
8.Reaktor FixedBed
9.Reaktor FluidizedBed
 Teknik Reaksi Kimia II

MODUL 1

KONSEP & APLIKASI KINETIK DALAM

PERANCANGAN REAKTOR

Dosen : Ir. LUBENA, MT

3
 PENGANTAR

4
 Kinetika Kimia dan Perancangan Reaktor merupakan hal yang penting
dalam semua Industri Kimia
 Pengetahuan mengenai Kinetika kimia dan Perancangan reaktor
membedakan antara Chemical Engineer dengan Engineer lain
 Pemilihan Sistem proses yang beroperasi dengan kondisi aman dan efisien
menjadi kunci keberhasilan secara ekonomis suatu pabrik kimia.
Contoh :

Sistem Reaksi Perlu Pemurnian dan

Pemisahan yang kompleks

Produk dan Hasil

Samping yg tidak Sistem tidak
diinginkan dlm jumlah layak secara
besar ekonomis

 Perlu pemahaman mengenai Perancangan reaktor untuk

mendapatkan produk sesuai yang ditargetkan.

5
 SARJANA
T KIMIA REAKTOR
Mempelajari

 Sebuah alat dlm industri

kimia, dimana terjadi reaksi
bahan mentah menjadi hasil Agar dapat :
jadi yang lebih berharga 1. Merancang reaktor
2. Memilih tiPe reaktor
3. Menentukan keadaan operasi
4. Memilih dan merancang alat
bantu

6
 Tujuan
Pemilihan  Mendatangkan keuntungan besar
Reaktor
 Biaya produksi rendah
 Investasi kecil karena Volum reaktor kecil
 Operasi sederhana dan mudah
 Keselamatan kerja terjamin
 Polusi ke lingkungan serendah-rendahnya

7
 Perancangan reaktor
memerlukan data
at a
er D
b
S um
1. Pereaksi : jenis, fase, komposisi, sifat fisis
2. Hasil reaksi : jenis, fase, komposisi, sifat fisis
3. Kapasitas Produksi
4. Perlu katalisator : Ya / Tidak ?
1. Percobaan skala
5. Jika perlu katalisator : tipe reaktor ? Perlu
regenerasi ? laboratorium
6. Kondisi operasi : T,P 2. Data Pilot Plan
7. Tipe reaktor dan konfigurasi
3. Data Industri
8. Bentuk dan ukuran reaktor
9. Transfer energi dalam reaktor sejenis
10. Perlu recucle : Ya/ Tidak
11. Perlu Inert : Ya / Tidak
12. Pemilihan material reaktor dan ketebalan
13. Alat pelengkap reaktor

8
Pemilihan Jenis Reaktor dipengaruhi oleh:

1. Fase pereaksi
2. Tipe reaksi
3. Kapasitas produksi
4. Modal tersedia
5. Luas perpindahan panas
6. Waktu reaksi
7. Kemudahan operasi
8. Faktor keamanan
 PEMBAGIAN REAKTOR

BENTUK : Pengadukan sempurna,

 komposisi dan suhu uniform
Reaktor tangki : bola, silinder
 Pengadukan sempurna arah
Reaktor pipa
Tegak lurus aliran, tdk ada distribusi
T,C,U
Ke arah aksial ada distribusi T,C,U

PROSES :
1. BATCH : umpan sekaligus, fase cair,
kapasitas kecil, operasi mudah,
murah, banyak loss time
2. ALIR : umpan dan hasil kontinyu, kualitas terkontrol
kapasitas besar, kontrol otomatis, harga alat mahal,
perlu waktu steady state (PFR, CSTR)
3. SEMIBATCH : tangki pengaduk, fase cair, eksotermis, bolak-balik, menghindari
reaksi samping
a. umpan sekaligus, umpan lain kontinyu, produk tidak kontinyu
b. umpan sekaligus, umpan lain kontinyu, kontinyu
KONDISI OPERASI :
1. ISOTERMAL
2. ADIABATIS
3. NON ADIABATIS-NON
ISOTERMAL

SUSUNAN REAKTOR :
1. TUNGGAL
2. GANDA : SERI, PARALEL
3. BEBERAPA REAKTOR

REAKSI :
1. SEDERHANA
2. KOMPLEKS
 Perhitungan dalam Perancangan Reaktor
 Jumlah bahan kimia masuk dan
keluar sistem reaksi : perhitungan
mole balance, persamaan kecepatan
reaksi, stoikiometri yang digunakan
dalam reaktor industri : batch,
kontinyu (cstr dan plug flow)

 Kecepatan Reaksi
 Persamaan Neraca Mol /
massa
 Batch Reactors
 Continuous Reactors
 Industrial Reactors
12
 Neraca Massa dalam elemen volum

Kecepatan Kecepatan Reaksi Berkurangnya

= Akumulasi
Reaksi keluar V masuk V + + pereaksi karena
Pereaksi
bereaksi pada V

0 = 0 + (-rA) V + V dCA/ dt

Reaktor Batch V dCA/ dt = - dnA/ dt = -d nA0 (1-xA) / dt

1. Contoh reaktor homogen
2. Digunakan untuk fasa cair
(-rA)V \ V dCA/dt = -d nA/ dt = nA0 dxA/ dt

Diintegralkan t =1/ k (-ln (1-xA)) Orde 1

13
 Algorithm for Isothermal Reactor Design

14
 Example:

 The elementary liquid phase reaction

is carried out isothermally in a CSTR. Pure A
enters at a volumetric flow rate of 25 dm 3/s and
at a concentration of 0.2 mol/dm 3.
 What CSTR volume is necessary to achieve a
90% conversion when k = 10 dm3/(mol*s)?

15
Mole Balance

Rate Law

Stoichiometry liquid phase (v = vo)

Combine

Evaluate at X = 0.9,

V = 1125 dm3
Space Time
 Neraca Energi Reaktor adiabatik
 Untuk menghitung volum reaktor untuk mencaai konversi X dalam PFR untuk
orde satu, reaksi eksotermis adiabatis.Prrofil T untuk reaksi ini

The combined mole balance, rate law, and stoichiometry yield:

17
 Hubungan X dan T
User friendly equations relating X and T

1. Adiabatic CSTR, PFR, Batch, PBR achieve this:

2. CSTR with heat exchanger, UA(Ta-T) and large coolant flow rate.

3. PFR/PBR with heat exchange

3A. In terms of conversion

3B. In terms of molar flow rates

4. For Multiple Reactions

18
 Referensi :
Tentang
KONSEP & APLIKASI KINETIK DALAM
PERANCANGAN REAKTOR

1. H. Scott Fogler “ Elements of Chemical Reaction

Engineering”, Prentice Hall of India 1992
2. Gilbert F. Froment & Kenneth B Bischoff “Chemical
Reactor Analysis and Design

Dosen : Ir. LUBENA, MT

19
 TERIMA KASIH

Dosen : Ir. LUBENA, MT

20