SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2007/2008

PERANCANGAN REAKTOR

DR. Ir. I Gusti S. Budiaman, M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA – FTI

UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
2007
1
 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
MAHASISWA MEMPUNYAI KEMAMPUAN
MENTERJEMAHKAN DAN MEMAHAMI
PERANCANGAN BERBAGAI TIPE REAKTOR
MELIPUTI BENTUK REAKTOR, PROSES, KONDISI
OPERASI, DAN SUSUNAN REAKTOR, SERTA
PEMILIHAN TIPE REAKTOR

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

MAHASISWA MEMPUNYAI KEMAMPUAN
MERANCANG BERBAGAI TIPE REAKTOR UNTUK
REAKSI-REAKSI HOMOGEN DAN HETEROGEN
2
 MATERI
C Pendahuluan: meliputi review posisi MKA Reaktor
dalam Teknik Kimia, bagaimana merancang reaktor,
definisi laju reaksi, panas reaksi, konversi, yield, dan
selektivitas
C Reaktor Homogen
¾ Reaktor Batch (RB)
¾ Reaktor Semi Batch (RSB)
¾ RATB
¾ RAP
C Reaktor Heterogen
¾ Reaktor Fixed Bed
¾ Reaktor Fluidized Bed
¾ Reaktor Moving Bed
¾ Reaktor Gelembung
¾ Reaktor Slurry 3
 PUSTAKA

• Fogler, H.S., 1986, “Element of Chemical

Reaction Engineering”
• Levenspiel, O., 1999, “Chemical Reaction
Engineering”
• Missen, R.W., Mims, C.A., and Saville, B.A.,
1999, “Introduction to Chemical Reaction
Engineering and Kinetics”
• Hill JR, C.G., 1977, “An Introduction to
Chemical Engineering Kinetics & Reactor
4
Design”
 REAKTOR
MERUPAKAN MKA YANG TERGABUNG DALAM
KELOMPOK ENGINEERING SCIENCE,
MEMPELAJARI PERANCANGAN BERBAGAI TIPE
REAKTOR UNTUK REAKSI-REAKSI HOMOGEN
DAN HETEROGEN MELIPUTI BENTUK REAKTOR,
PROSES, KONDISI OPERASI, DAN SUSUNAN
REAKTOR, SERTA PEMILIHAN TIPE REAKTOR

REAKTOR KIMIA
REAKTOR
REAKTOR NUKLIR 5
ILUSTRASI SISTEM PROSES KIMIA

REAKTOR CONTROL SYSTEM

SAFETY FC/ FRC, TC/ TRC,
SYSTEM LC, PC, CC, …

CHEMICAL PROCESS
FEED PRODUCT
SYSTEM

UTILITY SYSTEM OFFSITE SYSTEM

•WATER AND STEAM •STORAGE
•ELECTRICAL •DERMAGA
•PRESS AIR •REL/ JALAN
•REFRIGERANT •WASTE TREATMAENT
•INERT 6
 CHEMICAL PROCESS SYSTEM

REACTOR

FEED PRODUCT

UNIT UNIT
OPERATION OPERATION

UNIT PEMROSESAN

RECYCLE
7
 Data Kinetik

Dasar-Dasar Perancangan Reaktor

Reaksi Homogen Reaksi Heterogen

Reaktor Fixed Bed

Reaktor Batch
Reaktor Fluidized Bed
Reaktor Semi Batch
Reaktor Moving Bed
RATB
Reaktor Gelembung
RAP
Reaktor Slurry

Memilih Tipe Reaktor dan Menentukan Kondisi Operasi

Menghitung Ukuran Reaktor

8
Rancangan Reaktor
 Membuat perancangan reaktor

Menghitung volume reaktor

Memilih tipe reaktor dan menentukan kondisi operasi

Menghitung: Reaktor batch, Menghitung: Reaktor Fixed Bed,

RATB, RAP untuk reaktor Reaktor Fluidize Bed, Reaktor
tunggal dan reaktor seri Moving Bed, Reaktor Gelembung,
Reaktor Slurry

Menghitung berbagai tipe Menghitung berbagai tipe reaktor

reaktor homogen heterogen

Menjelaskan dasar-dasar perancangan reaktor untuk reaksi-

reaksi homogen dan heterogen
9
Definisi kec. reaksi, konversi, dan panas reaksi.
DEFINISI KECEPATAN REAKSI
Kecepatan reaksi ekstensif:
mol i terbentuk dni
Ri = =
satuan waktu dt
Kecepatan reaksi intensif:
1. Berdasarkan satuan volume fluida reaksi
mol i terbentuk 1 dni
ri = =
(volume fluida ) (waktu ) V dt
2. Berdasarkan satuan massa padatan (dalam sistem
fluida-padat)
mol i terbentuk 1 dni
ri ' = =
(massa pada tan ) (waktu ) W dt 10
Kecepatan reaksi intensif (lanjut)
3. Berdasarkan satuan luas permukaan antar fasa
(interfasial area)

mol i terbentuk 1 dni

ri' ' = =
(luas permukaan ) (waktu ) S dt
4. Berdasarkan satuan volume padatan (dalam
sistem gas-padat):

mol i terbentuk 1 dni

ri' ' ' = =
(volume pada tan ) (waktu ) Vs dt
11
 Kecepatan reaksi intensif (lanjut)
5. Berdasarkan satuan volume reaktor
mol i terbentuk 1 dni
ri ' ' ' ' = =
(volume reaktor ) (waktu ) Vr dt
Catatan: Dalam sistem reaksi homogen,
volume fluida dalam reaktor = volume reaktor
atau, V = Vr
Hubungan antara kecepatan reaksi ekstensif dan
intensif:

Ri = V ri = W ri ' = S ri ' ' = Vs ri ' ' ' = Vr ri ' ' ' '
12
Konversi: 0≤X≤1
Konversi suatu reaktan A dinyatakan dengan:
mol A yang terkonversi mol A yang bereaksi
XA = =
mol A awal mol A awal
n A ,0 − n A
Reaktor Batch: XA =
n A ,0
FA ,0 − FA
Reaktor Alir: XA =
FA ,0
C A ,0 − C A
Volume tetap: XA =
C A ,0
Dengan n dalam mol, F dalam mol per
waktu, C = n/V atau F/Fv pada awal dan
13
pada akhir reaksi
 Yield (Perolehan): 0 ≤ YP / A ≤ 1
Perolehan sebuah produk P terhadap reaktan
A (YP/A) dapat dinyatakan sebagai
mol A yang bereaksi membentuk P
YP / A =
mol A awal
mol A yang bereaksi membentuk P mol P yang terbentuk
YP / A = x
mol P yang terbentuk mol A awal

Reaktor Batch: Reaktor Alir:

ν A P nP − nP 0 ν A P FP − FP 0
YP / A = YP / A =
νP n A0 νP FA0

ν A P CP − CP 0
Reaktor Volume tetap: YP / A =
νP C A0
14
Selektivitas (Fractional Yield) 0 ≤ SP / A ≤ 1
Selektivitas overall sebuah produk P terhadap
reaktan A (SP/A) dapat dinyatakan sebagai:
mol A yang bereaksi membentuk P
SP / A =
mol A yang bereaksi
mol A yang bereaksi membentuk P mol P yang terbentuk
SP / A = x
mol P yang terbentuk mol A yang bereaksi
ν A P nP − nP 0
Selektivitas reaktor batch: SP / A =
ν P n A0 − n A
ν A P FP − FP 0
Selektivitas reaktor alir:SP / A =
ν P FA0 − FA
ν A P CP − CP 0
Selektivitas reaktor volume tetap: S P / A =
ν P C A0 − C A
15
 Hubungan antara perolehan, konversi, dan
selektivitas:

YP / A = X A . S P / A

Instantaneous fractional yield sebuah

produk P terhadap reaktan A (SP/A) dapat
dinyatakan sebagai:

kecepa tan pembentukan P rP

sP / A = =
kecepa tan berkurangnya A − rA
16
17
18
19
20
21
22
23
24