Semester IV 2019/2020
LAPORAN PRAKTIKUM
Isolasi Polifenol
OLEH :
KELOMPOK II
KELAS 2 D3 ANALISIS KIMIA
1. Anita Karmila (332 18 002)
2. Huyyirna Sri Isnaeni (332 18 006)
3. Muthi’ah Firmansyah (332 18 011)
4. Nurfadillah (332 18 014)
5. Rabiaulyati Amat (332 18 017)
6. Sri Reski Lestari (332 18 020)
Klasifikasi Polifenol
Polifenol jika diklasifikasikan berdasarkan unit basanya dibagi
menjadi 3 kelompok besar yaitu asam galic, flavon, dan asam sinamat.
1) Asam Galic
Senyawa ini memiliki struktur benzen yang tersubtitusi dengan 3
gugus – OH dan satu gugus Karboksilat. Contohnya seperti jenis
hydrolyzable tannins yang merupakan jenis tanin yang dapat larut di
dalam air membentuk asam gallic dan asam protocatechuic dan gula.
Contoh jenis ini adalah gallotanin. Senyawa ini tidak terlalu berperan di
dalam tumbuhan tetapi cukup memberikan sumbangan manfaat bagi
manusia khususnya dalam bidang kesehatan.
2) Flavon
Jenis polifenol ini yang apaling banyak terdapat di alam. Contoh
senyawa ini adalah epicatechin dan epigalocatechin, senyawa ini
terkandung di dalam teh yang memiliki fungsi sebagai antioksidan.
3) Asam Sinamat
Asam sinamat termasuk senyawa fenol yang dihasilkan dari lintasan
asam sikimat dan reaksi berikutnya.] Bahan dasarnya adalah fenilalanin
dan tirosin sama seperti asam kafeat, asam p-kumarat, dan asam ferulat.
Keempat senyawa tersebut penting bukan karena terdapat melimpah dalam
bentuk tak terikat (bebas), melainkan karena mereka diubah menjadi
beberapa turunan di samping protein. Turunannya termasuk fitoaleksin,
kumarin, lignin, dan berbagai flavonoid seperti antosianin.
TEMPE
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji
kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang
Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus
stolonifer (kapang roti), atau Rhizopus arrhizus. Sediaan fermentasi ini
secara umum dikenal sebagai "ragi tempe". Kapang yang tumbuh pada
kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa
sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat
pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi. Berbagai macam kandungan
dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk
menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif.
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia
kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang
memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi
membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas.
SPEKTROFOTOMETER UV/Vis
Spektrofotometer merupakan instrumen yang umum digunakan
untuk menganalisis bahan kimia baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Spektrofotometri adalah metode pengukuran kuantitatif yang didasarkan
pada pengukuran absorbs (penyerapan) radiasi gelombang elektromagnetik.
Spektrofotometer UV/Vis adalah pengukuran energi cahaya oleh suatu
sistem kimia pada panjang gelombang tertentu. Sinar ultraviolet (UV)
mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm, dan sinar tampak
(visible) mempunyai panjang gelombang 400-750 nm. Pengukuran
spektrofotometri menggunakan alat spektrofotometer yang melibatkan
energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga
spektrofotometer UV/Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif
dibandingkan kualitatif. Spektrum UV/Vis sangat berguna untuk
pengukuran secara kuantitatif. Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa
ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang tertentu
dengan menggunakan hukum Lambert-Beer. Adapun bunyi dari hukum
Lambert-Beer yaitu "bila cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media
(larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan
(Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It)."
Hukum Lambert-Beer menyatakan hubungan linear antara absorban
dengan konsentrasi larutan analit dan berbanding terbalik dengan
transmitan. Dalam hukum Lambert-Beer tersebut ada beberapa pembatasan,
yaitu :
Sinar yang digunakan dianggap monokromatis
Penyerapan terjadi dalam suatu volume yang mempunyai penampang
yang sama
Senyawa yang menyerap dalam larutan tersebut tidak tergantung
terhadap yang lain dalam larutan tersebut
Tidak terjadi flourensensi atau fosforisensi
Indeks bias tidak bergantung pada konsentrasi larutan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
spektrofotometer UV/Vis antara lain :
1) Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna
Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang tidak
berwarna, maka larutan tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi
larutan yang berwarna. Kecuali apabila diukur dengan menggunakan
lampu UV.
2) Panjang gelombang maksimum
Panjang gelombang yang digunakan adalah panjang gelombang
yang mempunyai absorbansi maksimal. Hal ini dikarenakan pada
panjang gelombang maksimal, kepekaannya juga maksimal karena pada
panjang gelombang tersebut, perubahan absorbansi untuk tiap satuan
konsentrasi adalah yang paling besar. Selain itu disekitar panjang
gelombang maksimal, akan terbentuk kurva absorbansi yang datar
sehingga hukum Lambert-Beer dapat terpenuhi. Dan apabila dilakukan
pengukuran ulang, tingkat kesalahannya akan kecil sekali.
3) Panjang gelombang dan Absorban
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas cahaya
yang dipancarkan dan cahaya yang diabsorbsi. Hal ini bergantung pada
spektrum elektromagnetik yang diabsorb oleh benda. Tiap media akan
menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada
senyawa yang terbentuk. Oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi
panjang gelombang dan absorban pada spektrofotometer agar
pengukuran yang di dapatkan lebih teliti.
D. PROSEDUR KERJA
A. Penyediaan Tempe Bebas Lemak
1. Tempe digerus dengan lumpang sampai cukup halus, lalu ditimbang
sebanyak 15 gram ke dalam erlenmeyer tutup asah.
2. Menambahkan n-heksan sebanyak 150 mL, kocok selama 30 menit
dengan menggunakan alat ultrasonik.
3. Campuran dipisahkan dengan cara dekantasi (diendap-tuangkan),
residu tempe tetap dalam erlenmeyer, pelarut ditampung dalam
wadah bersih.
4. Residu ditambah lagi n-heksan 100 mL, dikocok lagi menggunakan
alat ultrasonik selama 20 menit lalu disaring, filtrat (pelarut)
dicampur dengan pelarut pada prosedur no. 3
5. Tempe kering yang diperoleh disini adalah tempe bebas lemak,
lemak sudah terlarut ke dalam n-heksan.
B. Ekstraksi Flafanoid dari Tempe Bebas Lemak
1. Tempe bebas lemak yang diperoleh pada prosedur sebelumnya
dimasukkan ke dalam erlenmeyer tutup asah yang bersih dan
ditambah dengan etanol 95% sebanyak 2oo mL, dikocok selama 3o
menit dengan menggunakan ultrasonik.
2. Campuran disaring, filtrat ditampung secara kualitattif dalam
erlenmeyer bersih.
3. Residu tempe ditambah lagi dengan 100 mL etanol 95%, dikocok
selama 30 menit dengan menggunakan ultrasonik lalu disaring, filtrat
dicampur dengan filtrat etanol sebelumnya (dianggap sebagai ekstrak
etanol).
4. Ekstrak etanol dipindahkan secara kuantitatif kedalam labu rotavapor
vakum, lalu dipekatkan sampai tersisa 50 mL.
E. DATA PENGAMATAN
1) Hasil Penimbangan
Berat tempe = 15 gram
F. PERHITUNGAN
Berat tempe = 15 gram
Berat asam tannat = 0.1040 gram
Konsentrasi larutan induk = 1000 ppm
Volume larutan asam tannat = 100 mL
V1 = 1 mL N1 = 1000 ppm
V2 = 100 mL N2 =x
Pengenceran larutan standar
1. Larutan standar 1
2. Larutan standar 2
3. Larutan standar 3
4. Larutan standar 4
5. Larutan standar 5
0,25
0,2 y = 0,0616x + 0,0628
0,15 R² = 0,9901
0,1
0,05
0
0 1 2 3 4 5 6
Konsentrasi
G. PEMBAHASAN
Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada
tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol
dalam molekulnya. Polifenol berperan dalam memberi warna pada suatu
tumbuhan seperti warna daun saat musim gugur.
H. KESIMPULAN
Dari hasil analisa di dapatkan kadar konsentrasi polifenol pada
sampel ( tempe) yaitu 1,6753 ppm atau setara dengan 0,0002%
I. DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet Laboratorium Kimia Organik. 2017. Jurusan Teknik Kimia,
Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Novia, Ananda. (2016). Identifikasi Senyawa Golongan Flavonoida
(Ekstrak Psidium Guajava. Retrieved August 29, 2020, from slideshare.
(https://www.slideshare.net/mobile/anandajpz/laporan-praktikum-
fitokimia-identifikasi-senyawa-golongan-flavonoida-ekstrak-psidium-
guajava)
Nugraha, Wira. (2015). Pengujian Total Polifenol. Retrieved August 29,
2020, from academia.
(https://www.academia.edu/19508592/Laporan_Polifenol_THP)
Setiawan, Parta. (2020). Pengertian Senyawa Polifenol pada Tanaman.
Retrieved August 29, 2020, from gurupendidikan.com.
(https://www.gurupendidikan.co.id/senyawa-polifenol/)
Staff UNY. Kandungan Gizi Tempe Beserta Manfaatnya. Retrieved
August 29, 2020. (staffnew.uny.ac.id/kandungan-gizi-tempe-beserta-
manfaatnya)
Novi Dewi Sartika. (2007). Studi pendahuluan daya antioksidan ekstrak
metanol tempe segar dan tempe "Busuk" Kota Malang terhadap radikal
bebas DPPH (1,1 -difenil-2-pikrilhidrazil). Skripsi. Universitas Negeri
Malang
Wocono. (2013). Spektrofotometri Uv/Vis. Retrieved August 29, 2020,
from wordpress.
(https://wocono.wordpress.com/2013/03/04/spektrofotometri-uv-vis/)
Pm, Andaru. (2019). Spektrofotometri Uv/Vis. Retrieved August 29,
2020. (https://andarupm.co.id/spektrofotometri-uv-vis/)
LAMPIRAN
Proses penyaringan sampel setelah penambahan etanol 95% yang telah diekstraksi
dengan ulatrasonik
Proses mempekatkan larutan sampel dengan rotavapor