Anda di halaman 1dari 286

BAB III.

UNIT-UNIT KOMPETENSI
1. KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
2. KIN. IP.11.002.01 Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-Instrumen Lokal
3. KIN.KL.11.003.01 Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
4. KIN.KL.11.004.01 Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
5. KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti Instruksi
Kerja
6. KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan Kimia
Industri
7. KIN.BP.11.007.01 Menyiapkan Bahan Kimia Mengikuti Formula Tertentu
8. KIN.BP.11.008.01 Memantau Cadangan Bahan Kimia Mengikuti Instruksi Kerja
9. KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
10. KIN.KL.11.010.01 Mengoperasikan dan Memantau Proses Pengolahan Debu mengikuti
SOP
11. KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana Mengikuti SOP
12. KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia Mengikuti
Instruksi Kerja
13. KIN.IP.12.013.01 Melaksanakan Proses CIP (Cleaning in Place) Mengikuti Instruksi
Kerja
14. KIN.KL.12.014.01 Mengoperasikan dan Merawat Alat Pemadam Api Ringan
15. KIN.IP.12.015.01 Mengoperasikan dan Merawat Katup-katup
16. KIN.IP.12.016.01 Mengoperasikan dan Merawat Pompa-pompa
17. KIN.IP.12.017.01 Mengoperasikan dan Merawat Sistem Kendali Level
18. KIN.TP.12.018.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Grinding dan Sizing
(pengecilan ukuran)
19. KIN.TP.12.019.01 Melaksanakan Proses Pencampuran (Mixing) Bahan Kimia
20. KIN.UP.12.020.01 Mengoperasikan dan Merawat Sistem Utilitas Udara Tekan dan Vakum
21. KIN.TP.12.021.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Penukar Panas Sederhana
22. KIN.TP.12.022.01 Melaksanakan Proses Kimia dengan Reaksi Netralisasi Mengikuti
Prosedur Kerja
23. KIN.UP.12.023.01 Mengoperasikan dan Merawat Sistem Utilitas Pembangkit Uap
Sederhana Mengikuti Instruksi Kerja
24. KIN.TP.12.024.01 Melaksanakan Proses Kimia dengan Reaksi Katalitik pada Industri
Kecil-Menengah
25. KIN.TP.12.025.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Destilasi Sederhana
26. KIN.IP.12.026.01 Mengoperasikan dan Merawat Utilitas Pengolah Bahan Bakar Minyak
Mengikuti SOP
27. KIN.TP.12.027.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Absorpsi dan Adsorpsi
Mengikuti SOP
28. KIN.TP.12.028.01 Melaksanakan Start Up dan Shutdown Peralatan Sederhana (dengan K3
ringan).
29. KIN.TP.12.029.01 Melaksanakan Proses Ekstraksi Mengikuti SOP
30. KIN.TP.13.030.01 Mengoperasikan Peralatan Penukar Ion Sederhana
31. KIN.TP.13.031.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Destilasi Jenis Menara Isian
Berukuran Kecil
32. KIN.TP.13.032.01 Melaksanakan Proses Sublimasi Mengikuti Prosedur Kerja
33. KIN.KL.13.033.01 Melaksanakan Instruksi Kerja Pengolahan Limbah Padat Non B-3
34. KIN.TP.13.034.01 Melaksanakan Proses Elektrolisis Mengikuti SOP
35. KIN.TP.13.035.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Evaporasi Mengikuti SOP
36. KIN.TP.13.036.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Filtrasi Mengikuti SOP
37. KIN.KL.13.037.01 Mengoperasikan dan Memantau Proses Pengolahan Limbah Cair
Mengikuti SOP
38. KIN.UP.13.038.01 Mengoperasikan Peralatan Air Pendingin Sistem Tertutup
39. KIN.UP.13.039.01 Mengoperasikan Sistem Utilitas Pengolah Air Baku

14
40. KIN.BP.13.040.01 Menyimpan dan Mendistribusikan Bahan Kimia Mengikuti Instruksi
Kerja.
41. KIN.UP.13.041.01 Mengoperasikan Peralatan Sistem Air Pendingin Mengikuti Instruksi
Kerja
42. KIN.BP.21.042.01 Menghitung Neraca Bahan/Massa
43. KIN.BP.21.043.01 Menghitung Neraca Energi
44. KIN.IP.21.044.01 Mengoperasikan dan Memantau Sistem Perpipaan
45. KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses Sederhana
46. KIN.IP.21.046.01 Membersihkan Peralatan Proses yang Spesifik
47. KIN.IP.21.047.01 Merancang Bahan untuk Proses Pembersihan
48. KIN.TP.21.048.01 Melaksanakan Proses Kimia dengan Reaksi Hidrogenasi
49. KIN.TP.21.049.01 Melaksanakan Proses Kimia dengan Reaksi Polimerisasi
50. KIN.TP.21.050.01 Melaksanakan Proses Kimia dengan Reaksi Redoks
51. KIN.BP.21.051.01 Mengatur Cadangan Bahan Kimia
52. KIN.KL.22.052.01 Mengendalikan Kebisingan
53. KIN.KL.22.053.01 Melaksanakan Pengendalian Korosi
54. KIN.KL.22.054.01 Mengendalikan Proses Pengolahan Debu dengan Sistem Dust
Collector
55. KIN.KL.22.055.01 Mengelola Proses Pengolahan Limbah Cair
56. KIN.TP.22.056.01 Mengoperasikan Tanur
57. KIN.IP.22.057.01 Merencanakan Proses CIP (Cleaning in Place)
58. KIN.KL.22.058.01 Melaksanakan Pengelolaan Limbah B-3
59. KIN.UP.22.059.01 Melaksanakan Pengelolaan Sistem Utilitas Pemadam Kebakaran
60. KIN.KM.22.060.01 Melaksanakan Trouble Shooting Sederhana
61. KIN.IP.22.061.01 Memverifikasi dan Mengkalibrasi Skala Ukur pH meter
62. KIN.IP.22.062.01 Mengkalibrasi Skala Ukur Termometer
63. KIN.IP.22.063.01 Memverifikasi dan Mengkalibrasi Alat Ukur Level
64. KIN.IP.22.064.01 Memverifikasi dan Mengkalibrasi Alat Ukur Tekanan
65. KIN.TP.22.065.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Destilasi Bertingkat
66. KIN.TP.22.066.01 Menganalisis Diagram Alir Proses
67. KIN.TP.22.067.01 Mengoptimalkan dan Mengevaluasi Kondisi Kerja Peralatan Penukar
Panas
68. KIN.TP.22.068.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Penukar Panas Spiral dan
Berpipa Banyak
69. KIN.TP.22.069.01 Melaksanakan Start Up Peralatan
70. KIN.TP.22.070.01 Melaksanakan Shutdown Peralatan Proses Kimia
71. KIN.UP.22.071.01 Mengelola Sistem Utilitas Pengolah Air Baku
72. KIN.KM.22.072.01 Menghitung dan Mengevaluasi Efisiensi Proses
73. KIN.BP.23.073.01 Menentukan Kebutuhan Bahan dan Peralatan untuk Suatu Proses
Sederhana
74. KIN.KL.23.074.01 Melaksanakan Pemantauan, Pengoperasian, dan Pengawasan Proses
Pengolahan Limbah Gas dengan Sistem Scrubber
75. KIN.IP.23.075.01 Memeriksa dan Mencocokan Kesesuaian Material Peralatan Proses
76. KIN.KM.23.076.01 Menghitung Friction Loss
77. KIN.KM.32.077.01 Memeriksa dan Memperbaiki Kegagalan Fungsi Peralatan dan
Penyimpangan Mutu Produk
78. KIN.KM.32.078.01 Mengorganisasikan Kerja dan Melaksanakan Kontrol
79. KIN.KM.32.079.01 Membuat dan Mempresentasikan Laporan
80. KIN.KM.32.080.01 Merencanakan, Melaksanakan, Memantau, dan Mengevaluasi Sistem
Manajemen Mutu
81. KIN.KM.32.081.01 Membuat dan Mempresentasikan Proposal
82. KIN.TP.32.082.01 Menerjemahkan dan Memperbesar Skala (Scaling Up) Hasil Penelitian
dan Pengembangan
83. KIN.KL.32.083.01 Mengembangkan dan Merencanakan Proses Pengolahan Limbah Cair

15
Kode Unit: KIN.KL.11.001.01
Judul Unit: Membersihkan Area Kerja
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan minimal, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
untuk membersihkan area kerja dari berbagai jenis bahan pengotor, baik setelah aktifitas
perbaikan maupun pada aktifitas sehari-hari agar area kerja kelihatan rapi, resik, dan ringkas.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan persiapan 1.1 Alat pelindung diri dikenakan sesuai dengan kondisi
pembersihan area kerja area kerja yang akan dibersihkan
1.2 Area kerja yang akan dibersihkan ditentukan dari
perintah kerja atau penugasan dari perusahaan
1.3 Bahan-bahan pengotor diamati dan dicatat di dalam
buku catatan kerja
1.4 Alat pembersih dan bahan kimia pembersih disiapkan
sesuai dengan sifat bahan pengotor
1.5 Prosedur pembersihan dipilih sesuai dengan sifat bahan
pengotor, bahan kimia pembersih, dan area kerja
2. Membersihkan area kerja 2.1. Alat pelindung diri dan sistem keamanan di area
dari bahan pengotor kerja dipastikan berfungsi dengan baik
berukuran besar secara 2.2. Area kerja diamati terhadap kemungkinan adanya
fisik kondisi yang memungkinkan bahaya
2.3. Setiap ketidaknormalan keadaan dicatat dan
dilaporkan ke penanggungjawab.
2.4. Alat kerja yang tertinggal dan sukucadang sistem
pabrik yang tidak terpakai dikumpulkan, dibersihkan
dari bahan pengotor yang menempel, dan
dikembalikan ke gudang penyimpanan
2.5. Peralatan yang rusak, sisa-sisa benda kerja, dan
bahan tak berguna lainnya dikumpulkan dan dibuang
sesuai ketentuan pabrik
3. Membersihkan area kerja 3.1. Alat pelindung diri dikenakan sesuai dengan sifat bahan
dari kotoran yang pembersih yang akan digunakan dan area kerja yang
menempel dan terdispersi akan dibersihkan
secara kimia 3.2. Bahan pembersih dipilih berdasarkan sifat bahan
pengotor yang akan dibersihkan
3.3. Prosedur pembersihan dipilih sesuai dengan sifat bahan

16
pengotor, bahan kimia pembersih, dan kondisi area
kerja yang akan dibersihkan
3.4. Setiap ketidaknormalan yang teramati harus dicatat dan
dilaporkan
4. Membersihkan area kerja 4.1. Alat pelindung diri dikenakan sesuai dengan sifat
dari debu dan gas debu, gas pengotor, dan kondisi area kerja yang akan
dibersihkan
4.2. Sifat debu dan gas pengotor diidentifikasikan dari
proses penyebab terjadinya debu dan gas tersebut
mengikuti ketentuan perusahaan
4.3. Peralatan kerja dan proses pembersihan area kerja
dari bahan pengotor debu dan gas dipilih
berdasarkan sifat debu dan gas bersangkutan
4.4. Setiap ketidaknormalan yang teramati harus dicatat
dan dilaporkan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk semua jenis industri kimia dan diperlukan untuk
membersihkan area kerja dari berbagai jenis bahan pengotor terutama setelah terjadi
aktifitas perbaikan
2. Unit kompetensi ini memerlukan instruksi kerja dan kumpulan prosedur pembersihan area
kerja sebagai panduan untuk melaksanakan tugas.
2. Kelengkapan kerja terdiri atas buku catatan kerja dan ketentuan-ketentuan perusahaan
mengenai kebersihan lingkungan
3. Peralatan yang digunakan meliputi alat pelindung diri, peralatan kerja, dan alat bantu
kerja:
 Alat pelindung diri dapat berupa helm, sarung tangan, kacamata, sumbat telinga,
sepatu boot, pakaian kerja, dan masker debu/gas
 Peralatan kerja dapat berupa pembersih vakum, sapu, sikat, lap, dan ember
 Alat bantu kerja dapat berupa selang air, exhaust fan, blower, dan keranjang sampah
4. Bahan yang digunakan: air, detejen, natrium tri fosfat, teepol, minyak solar, natrium
karbonat, dan kapur.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk menguji pengetahuan mengenai proses pembersihan area kerja,
jenis-jenis bahan pengotor, dan dan jenis-jenis bahan pembersih
 Demo untuk memperlihatkan kemampuan melaksanakan pembersihan area kerja

17
 Praktik langsung membersihkan area kerja di lingkungan pabrik
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk membersihkan area kerja unit
utilitas pabrik
 Pemilihan bahan pembersih yang tidak sesuai dengan sifat bahan pengotor akan
menyebabkan kondisi yang lebih parah.
3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Sifat area kerja terutama sifat sistem perpipaan
 Tempat-tempat yang memiliki potensi menimbulkan bahaya
 Cara-cara menangani limbah
4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Membuat larutan bahan pembersih
 Memilih peralatan pembersih
5. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh penentuan jenis bahan pengotor
dan pemilihan teknik pembersihannya

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

18
Kode Unit : KIN.IP.11.002.01
Judul Unit : Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-Instrumen Lokal
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
melaksanakan pencatatan data yang ditunjukkan oleh instrumen lokal dengan cara yang tepat
dan benar.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan pembacaan 1.1 Alat pelindung diri dikenakan sesuai instruksi kerja
dan pencatatan skala ukur 1.2. Borang isian dan pulpen disiapkan sesuai kebutuhan
instrumen lokal 1.3. Instrumen-instrumen lokal yang akan dibaca
skalanya dipastikan posisi dan jenisnya
1.4. Instrumen lokal dan kondisi lingkungannya
dibersihkan sesuai ketentuan perusahaan
2. Membaca dan mencatat 2.1 Status kalibrasi instrumen lokal diperiksa dari label
skala ukur instrumen lokal pada alat bersangkutan dan dari buku log peralatan
2.2 Jumlah digit atau skala terkecil skala ukur analog,
diamati dan dipastikan kebenaran pembacaannya
2.3. Fluktuasi skala ukur diamati sekitar 20 detik, atau
mengikuti ketentuan perusahaan.
2.4. Skala ukur dicatat dalam bentuk nilai tengah skala
tertinggi dan skala terendah yang terbaca pada
rentang 20 detik atau mengikuti ketentuan
perusahaan
2.5. Fluktuasi skala ukur yang lebih besar dari 10-kali
skala terkecil, dicatat dan dilaporkan
3. Mencatat dan melaporkan 3.1 Hasil pencatatan skala ukur instrumen lokal
kelainan skala ukur dibandingkan dengan ketentuan parameter
pengoperasian alat dari perusahaan
3.2 Skala ukur yang menyimpang lebih dari 5% atau
mengikuti ketentuan perusahaan, dikonfirmasikan
kecocokannya dengan skala ukur instrumen panel.
3.3. Ketidakcocokan skala ukur instrumen lokal dan
instrumen panel yang melampaui 5% atau mengikuti
ketentuan perusahaan, dicatat dan dilaporkan.

3.4. Instrumen lokal yang memberikan skala ukur

19
berbeda dengan instrumen lokal, dipasang label
mengikuti ketentuan perusahaan.
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini diperlukan untuk membaca dan mencatat skala-skala ukur instrumen
lokal (yaitu alat-alat ukur tekanan, aliran, temperatur, dan level) secara akurat dan
mendeteksi kemungkinan terjadinya penyimpangan skala ukur, terutama pada industri
menengah dan besar sebagai kontrol terhadap skala ukur instrumen panel.
2. Unit kompetensi memerlukan penugasan mengenai alat-alat ukur yang harus dibaca dan
dapat dilaksanakan dalam bentuk gabungan dengan unit-unit kompetensi pengoperasian
pompa-pompa, katup-katup, sistem perpipaan, dan membersihkan area kerja.
3. Kelengkapan kerja adalah borang pencatatan data skala ukur dan alat keselamatan kerja
yaitu helm, sumbat telinga, dan sepatu.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai galat (eror) pada
proses pembacaan dan pengolahan skala ukur, satuan-satuan tekanan, temperatur,
aliran, dan level, jenis-jenis alat ukur dan skala ukur, dan cara membaca angka
taksiran pada skala ukur analog.
 Demo atau praktik langsung di pabrik untuk membaca skala ukur instrumen lokal dan
memastikan kebenaran hasil ukur tersebut.
 Observasi buku catatan yang berhubungan dengan aktivitas kerja di tempat kerja
2. Aspek kritis yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu melakukan pembacaan dan pencatatan skala ukur
pada peralatan untuk tingkat ketelitian rendah, sedang dan tinggi.
3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Satuan-satuan primer, satuan-satuan sekunder, dan satuan-satuan relatif
 Teori galat dan konsep angka penting
4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Kemampuan menentukan nilai ketidakpastian pengukuran berdasarkan teori galat dan
konsep angka penting
5. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Status kalibrasi peralatan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

20
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

Kode Unit: KIN.KL.11.003.01

21
Judul Unit: Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini menjelaskan tentang dasar pengetahuan, dan tatacara untuk memilih dan
menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan sifat bahaya pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengidentifikasi jenis dan 1.1Prosedur kerja yang akan dilaksanakan dipelajari dan
sifat bahaya pekerjaan sumber-sumber bahaya diidentifikasi berdasarkan
yang akan dilaksanakan proses yang akan dilaksanakan dan sifat bahan kimia
yang akan digunakan
1.2Jenis-jenis dan sifat bahaya yang bisa ditimbulkan dari
kondisi lingkungan kerja dipastikan dan ditentukan
berdasarkan sifat lingkungan kerja tersebut
1.3Tanda-tanda peringatan bahaya di tempat kerja, pada
alat yang akan dioperasikan, dan pada kemasan
bahan kimia yang akan digunakan, diidentifikasi dan
dikenali dengan benar
2. Memilih dan 2.1 Fungsi dan cara menggunakan setiap alat pelindung
menggunakan alat diri diketahui dengan pasti dan benar
pelindung diri sesuai 2.2Kondisi fisik dan persyaratan teknis alat pelindung diri
dengan sifat bahaya yang dipastikan bisa berfungsi dengan baik sesuai dengan
akan dihadapi ketentuan K3
2.3Alat pelindung diri yang rusak dan diperkirakan tidak
bisa berfungsi dipisahkan dan diberi label
2.4Alat-alat pelindung diri dipilih sesuai dengan jenis
bahaya yang akan dihadapi dan fungsi dari alat
pelindung diri bersangkutan
2.5Alat pelindung diri dikenakan dengan cara yang benar
sesuai ketentuan jenis peralatan dan peraturan K3
3. Memperlakukan alat 3.1 Setelah digunakan alat pelindung diri diperlakukan
pelindung diri setelah sesuai dengan jenis dan sifat alat pelindung diri
digunakan bersangkutan

3.2 Alat pelindung diri sekali pakai, dibuang mengikuti


ketentuan perusahaan

22
3.3 Alat pelindung diri yang bisa digunakan berulang
kali, dibersihkan sesuai ketentuan alat bersangkutan
dan dipastikan masih bisa berfungsi dengan baik.
3.4 Alat pelindung diri dengan kondisi yang meragukan
diberi label untuk diperiksa lebih lanjut oleh petugas
yang berwenang
3.5 Alat pelindung diri yang siap untuk digunakan
kembali, disimpan pada tempat khusus yang telah
disediakan.
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini harus dikuasai oleh semua tingkat pekerja dan diterapkan di semua
tingkat dan jenis industri.
2. Prosedur menggunakan dan jenis alat pelindung diri yang digunakan disesuaikan dengan
sifat dan kondisi lingkungan kerja.
3. Unit kompetensi ini dilaksanakan mengikuti ketentuan perundang-undangan dan
peraturan perusahaan mengenai Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
4. Peralatan yang digunakan meliputi semua jenis dan tipe alat pelindung diri yang dipilih
dan digunakan sesuai dengan kemungkinan bahaya dan tingkat resiko dari pekerjaan yang
dilaksanakan.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk menguji pengetahuan mengenai jenis dan sifat bahaya yang
bisa terjadi di tempat kerja, sifat-sifat dan jenis-jenis alat pelindung diri.
 Demonstrasi untuk melakukan pemeriksaan kondisi/kelayakan alat pelindung diri dan
cara menggunakan alat pelindung diri
 Simulasi dan praktik langsung di tempat kerja dalam menggunakan peralatan
pelindung diri
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Alat pelindung diri harus dikenakan dengan cara yang tepat dan benar.
 Kesalahan dalam memilih dan cara mengenakan alat pelindung diri, bisa
menyebabkan kecelakaan kerja dan pelanggaran atas ketentuan K3.
3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Bahan kimia beracun dan berbahaya, jenis bahaya yang ditimbulkannya, dan antidota
untuk mengatasinya.
 Bahan alat pelindung diri dan sifat-sifatnya
 Prinsip kerja dan cara menangani masker gas dan bahan penyerap gas

23
4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan dan kebiasaan menggunakan bermacam-macam peralatan pelindung
diri.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

24
Kode Unit: KIN.KL.11.004.01
Judul Unit: Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan K3 sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengidentifikasi bahaya 1.1 Potensi bahaya dari lingkungan kerja diidentifikasi
yang bisa terjadi dari rambu-rambu K3 yang telah ditetapkan oleh
perusahaan
1.2. Potensi bahaya dari proses dan bahan olahan
diidentifikasi dari penjelasan/peringatan pada
prosedur kerja yang dikerjakan.
1.3. Potensi bahaya yang bersifat tersembunyi dan
akumulatif diidentifikasi dari rambu-rambu K3 atau
penjelasan/peringatan perusahaan
1.4 Bahaya yang dapat ditimbulkan dari pekerjaan yang
akan dilaksanakan diidentifikasi dari sifat dan jenis
pekerjaan
2. Melaksanakan prosedur- 2.1 Rambu-rambu K3 perusahaan dipatuhi sebagaimana
prosedur keselamatan mestinya
kerja 2.2 Persyaratan keselamatan kerja pada pekerjaan yang
akan dilaksanakan, diperiksa keberadaannya dan
dipastikan bisa berfungsi sesuai ketentuan
perusahaan
2.3 Prosedur-prosedur keselamatan kerja yang berhubungan
dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan, dikuasai
dengan baik dan benar sesuai ketentuan K3
perusahaan
2.4 Area kerja dibersihkan dari bahan-bahan pengotor dan
benda-benda tidak digunakan yang memberikan
potensi menimbulkan bahaya
3. Memantau dan melaporkan 3.1. Bahan olahan, peralatan kerja, dan lingkungan kerja,
potensi bahaya dari diamati terhadap kemungkinan adanya potensi
pekerjaan yang bahaya.
dilaksanakan
3.2. Pelaksanaan proses/reaksi diamati dari kemungkinan

25
kebocoran dan peningkatan tekanan yang tiba-tiba
3.3. Prosedur kerja yang mempunyai tingkat bahaya
tinggi harus ditangani secara khusus mengikuti
prosedur tertentu
3.4. Kecelakaan kerja dan kondisi emergensi lainnya
harus diantisipasi dan disiapkan penanggulangannya
3.5. Setiap kondisi dan situasi yang tidak normal yang
terpantau, harus dicatat dan dilaporkan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini harus menjadi kebiasaan dan dipraktikkan dalam melaksanakan
semua jenis pekerjaan teknis yang lain.
2. Dalam pelaksanaannya unit kompetensi ini :
 diberlakukan pada semua pekerjaan yang mengandung potensi bahaya
 mengacu pada rambu-rambu dan prosedur K3 perusahaan
 memperhatikan SOP peralatan
 mengindahkan peraturan-peraturan pemerintah dan perusahaan mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Kelengkapan kerja adalah alat-alat pelindung diri, peralatan kebersihan, dan peralatan
pemadam kebakaran.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk menguji pengetahuan mengenai jenis sifat bahaya yang bisa
timbul di tempat kerja, sifat dan jenis bahan yang bersifat beracun dan berbahaya,
alat-alat pelindung diri yang sesuai dengan kondisi tertentu, dan arti simbol pada
rambu-rambu keselamatan kerja.
 Demo untuk membersihkan area kerja mengikuti ketentuan K3
 Praktik langsung ditempat kerja cara melaksanakan pekerjaan dengan menerapkan
K3.
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Kelengahan dalam mengikuti ketentuan K3 dapat menimbulkan kecelakaan kerja
yang membahayakan diri sendiri, orang lain, peralatan pabrik, dan lingkungan sekitar.
3. Unit kompetensi yang harus diketahui sebelumnya:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01 Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri

4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

26
 Pemahaman simbol-simbol K3
 Pengetahuan mengenai sifat bahaya, dan cara mencegahnya
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan memilih dan menggunakan alat pelindung diri.
 Keterampilan melaksanakan P3K

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

27
Kode Unit: KIN.BP.11.005.01
Judul Unit: Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti Instruksi
Kerja
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk menyiapkan bahan baku dan bahan pendukung untuk diproses lebih lanjut, mengikuti
instruksi kerja atau SOP.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1Jumlah dan jenis bahan baku dan bahan pendukung
pemeriksaan awal yang harus disiapkan diidentifikasi dari instruksi
kerja atau SOP
1.2Sifat kimia dan fisika bahan diidentifikasi dan dicatat
dalam buku log untuk mempermudah proses operasi.
1.3Pelaksanaan K3 disesuaikan dengan sifat kimia dan
sifat fisika bahan baku dan bahan pendukung yang
akan disiapkan dan dilaksanakan mengikuti
prosedur, kebijakan perusahaan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
1.4Deskripsi bahan baku dan bahan pendukung yang akan
disiapkan dibandingkan dengan spesifikasi
perusahaan.
1.5Setiap ketidaksesuaian spesifikasi dan jumlah, dicatat
dan dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan.
2. Menyiapkan bahan baku 2.1 Alat pelindung diri dipilih dan dikenakan sesuai
dan bahan pendukung dengan sifat bahaya pekerjaan.
2.2 Peralatan untuk menyiapkan bahan disiapkan sesuai
kebutuhan.
2.3 Bahan baku dan pendukung dikondisikan agar siap
digunakan sesuai kebutuhan dan instruksi kerja atau
SOP yang dilaksanakan.
2.4 Seluruh aktivitas dicatat dan dilaporkan sesuai
peraturan yang berlaku.

3. Menyimpan bahan baku 3.1 Bahan baku dan pendukung yang tersisa dikemas
dan bahan pendukung kembali ke dalam kemasannya.
yang tersisa. 3.2 Pada kemasan bahan yang tersisa dibuatkan informasi

28
mengenai tanggal pembukaan kemasan, jumlah yang
digunakan, jumlah sisa, dan pelaksana pekerjaan
3.3 Kemasan disimpan kembali sesuai ketentuan
perusahaan
4. Membersihkan peralatan 4.1. Alat pelindung dipilih dan dikenakan sesuai sifat
dan area kerja bahan kimia yang disiapkan
4.2. Ceceran bahan kimia di area kerja dan di peralatan
dikumpulkan sesuai sifat dan kondisi bahan kimia
bersangkutan
4.3. Area kerja dan peralatan dibersihkan sesuai
ketentuan perusahaan
4.4. Limbah atau kotoran yang tidak digunakan lagi
dibuang mengikuti ketentuan pembuangan limbah di
perusahaan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini terutama digunakan untuk aktifitas industri kecil dan menengah dan
industri-industri yang dominan pada pengolahan bahan, bukan pada kecanggihan
teknologi.
2. Unit kompetensi ini memerlukan instruksi kerja atau SOP sebagai panduan melaksanakan
tugas dalam menyiapkan bahan baku dan bahan pendukung.
3. Kelengkapan kerja terdiri atas alat-alat pelindung diri, daftar pencatatan data
operasional.
4. Prosedur menyiapkan bahan baku dan bahan pendukung disesuaikan dengan bahan baku,
bahan pendukung, dan kebutuhan proses.
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan air, sepatu
keselamatan kerja, penutup rambut, helm, pelindung mata dan muka, sarung tangan,
dan penyumbat telinga.
 Peralatan untuk menyiapkan bahan baku dan bahan pendukung seperti: neraca,
peralatan ukur dari gelas, alat pengangkat, dan alat pemeroses (mixer, grinder,
chopper, dll).
 Kalkulator.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan melalui ujian tulisan atau lisan untuk mengetahui
kemampuan peserta ujian tentang:
 Pengetahuan mengenai klasifikasi sifat fisika dan sifat kimia bahan, cara-cara

29
menyiapkan bahan baku dan bahan pendukung, dan K3 yang berhubungan proses
penyiapan bahan.
 Demo untuk menentukan jenis dan jumlah bahan yang dibutuhkan berdasarkan
prosedur kerja yang disiapkan untuk mengujian.
 Observasi buku catatan pelaksanaan kerja
 Praktik langsung menyiapkan bahan baku dan bahan pendukung di tempat kerja
(didampingi supervisor).
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Kesalahan dalam mengidentifikasi jenis dan jumlah bahan yang dibutuhkan dapat
menyebabkan kegagalan proses dan kecelakaan kerja
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.004.01 Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
4. Pengetahuan dan keterampilan pendukung yang dibutuhkan:
 Pengetahuan tentang label bahan kimia
 Pengetahuan membaca dan menggunakan MSDS
 Menghitung kebutuhan bahan olahan
 Keterampilan memeriksa dan menyiapkan peralatan termasuk keselamatan kerja,
terutama yang berhubungan dengan penyediaan bahan.
 Keterampilan menyeleksi peralatan yang dibutuhkan
 Keterampilan mengemas, menangani dan menyimpan bahan.
5. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan dalam
mengintegrasikan jumlah bahan serta memilih peralatan sesuai dengan bahan yang
diinginkan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1

30
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

31
Kode Unit: KIN.BP.11.006.01
Judul Unit: Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan Kimia
Industri
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat landasan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku untuk
menjamin keamanan dalam penanganan dan penggunaan material atau bahan kimia dalam
suatu proses industri.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memilih dan 1.1 Seragam kerja dan alat pelindung diri dipilih sesuai
menggunakan alat dengan jenis pekerjaan, peraturan perusahaan dan
pelindung diri (APD) perundang-undangan yang berlaku.
1.2 Seragam kerja dan alat pelindung diri dikenakan sesuai
dengan pekerjaan dan jenis bahan kimia yang akan
ditangani.
1.3 Bahaya yang mungkin timbul pada penggunaan
material dan bahan kimia industri di lingkungan
kerja diketahui dengan pasti melalui label pada
kemasan bahan.
2. Mengidentifikasi 2.1 Prosedur cepat tanggap ditempatkan pada posisi yang
prosedur cepat tanggap mudah dibaca dan sering ditemui.
2.2 Prosedur cepat tanggap dipahami dan dimengerti agar
siap dilaksanakan setiap saat.
2.3 Prosedur cepat tanggap dipastikan dapat diikuti dengan
benar sesuai urutan.
2.4 Prosedur cepat tanggap dapat didemonstrasikan pada
simulasi latihan keselamatan kerja.
3. Melaksanakan pekerjaan 3.1 Lingkungan kerja, material dan bahan kimia industri
dengan aman berbahaya, diidentifikasi dan dimengerti dengan
baik.
3.2 Peralatan, material dan bahan kimia industri
diperlakukan sesuai spesifikasi dan prosedur
keselamatan kerja yang benar.
3.3 Tanda peringatan, simbol serta label bahan berbahaya
diidentifikasi dan dipahami dengan baik dan benar.
3.4 MSDS untuk material dan bahan kimia yang ditangani

32
dimengerti dan ditempelkan di lingkungan kerja
sesuai aturan perusahaan.
3.5 Prosedur penanganan material dan bahan kimia
industri dapat dimengerti dan digunakan sesuai
aturan yang berlaku.
3.6 Kebersihan lingkungan kerja dipertahanakan sesuai
prosedur lingkungan kerja yang aman.
Batasan Variabel
1. Unit ini diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan di industri kimia yang melibatkan
bahan olahan dan produk yang memiliki sifat bahaya.
2. Unit kompetensi ini memerlukan MSDS, prosedur penanganan, dan prosedur cepat
tanggap yang sesuai sebagai panduan untuk bekerja dengan aman menggunakan material
dan bahan kimia industri.
3. Unit kompetensi ini dapat diterapkan di lingkungan kerja dimana material dan bahan
kimia industri digunakan dan disimpan.
4. Unit kompetensi ini memerlukan kerja tim yang baik antara pelaksana dan supervisor.
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan panas,
sepatu keselamatan kerja, penutup rambut, helm, pelindung mata dan muka serta
pelindung tangan.
 Peralatan tambahan untuk menangani dan menggunakan material dan bahan kimia
industri secara aman.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis tentang keselamatan kerja
dalam penggunaan material dan bahan kimia industri di lingkungan kerja
 Demo dalam pemilihan dan penggunaan APD yang sesuai.
 Demo cara menggunakan prosedur cepat tanggap dan prosedur penanganan bahan
berbahaya di tempat kerja.
 Praktik mencari MSDS untuk bahan kimia tertentu yang dijadikan simulasi dalam
pengujian.
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan ditempat kerja yang melibatkan
material dan bahan kimia industri yang membahayakan diri sendiri maupun
lingkungannya.
 Kesalahan dalam membaca dan menginterpretasikan tanda peringatan, label bahan

33
kimia atau MSDS dapat menyebabkan kecelakaan kerja.
 Bahan kimia dan APD yang digunakan harus diyakinkan sesuai dengan bahan kimia
dan jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
 Penanganan keamanan penggunaan material dan bahan kimia industri harus sesuai
prosedur.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan maupun peraturan perundang-undangan
pemerintah mengenai bekerja dengan aman di lingkungan kerja mengunakan material
dan bahan kimia industri.
 Karakteristik dan sifat bahaya material dan bahan kimia industri yang digunakan.
 Prosedur penggunaan material dan bahan kimia industri.
 Pengetahuan membaca serta mengunakan MSDS dan label bahan kimia.
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Menyeleksi peralatan dan bahan kimia industri yang dibutuhkan
 Memeriksa dan menyiapkan peralatan termasuk keselamatan kerja, terutama yang
berhubungan dengan penggunaan material bahan kimia industri yang berbahaya.
 Kemampuan mengunakan peralatan termasuk APD sesuai kebutuhan.
 Kemampuan komunikasi yang efektif dan efisien dalam kerja tim
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan mengintegrasikan
seluruh element kompetensi dalam menggunakan material dan bahan kimia industri
secara aman di lingkungan kerja.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

34
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 1

35
Kode Unit: KIN.BP.11.007.01
Judul Unit: Menyiapkan Bahan Kimia Mengikuti Formula Tertentu
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
menyiapkan bahan kimia sebagai awal proses untuk melaksanakan formula tertentu.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengidentifikasi 1.1 Pemeriksaan K3 kondisi peralatan yang dibutuhkan
kebutuhan bahan kimia untuk menyiapkan bahan kimia harus dilaksanakan
dan peralatan mengikuti prosedur dan kebijakan perusahaan dan
perundang-undangan yang berlaku
1.2 Bahan kimia yang dibutuhkan untuk proses
diidentifikasi sesuai prosedur yang berlaku
diperusahaan
1.3 Sistem pengamanan diperiksa sesuai ketentuan
perusahaan dan dipastikan dapat bekerja dengan baik
1.4 Penyimpangan yang terjadi dilaporkan sesuai
prosedur yang berlaku.
2. Menyiapkan bahan 2.1 APD (Alat Pelindung Diri) harus dikenakan sesuai
kimia dan peralatan ketentuan perusahaan
2.2 Peralatan disiapkan dan diatur sesuai dengan kebutuhan
2.3 Jumlah bahan kimia yang dibutuhkan dihitung
berdasarkan formula yang dibutuhkan.
2.4 Bahan kimia ditimbang/ditentukan beratnya dan
disiapkan sesuai prosedur, dan dimasukkan ke dalam
wadah yang aman.
3. Membersihkan dan 3.1 Alat pembersih dan pelindung diri dipilih sesuai
menyimpan peralatan kebutuhan
3.2 Peralatan yang sudah dipakai dibersihkan sesuai
prosedur khusus untuk alat tersebut.
3.3 Peralatan yang telah dibersihkan disimpan sesuai
ketentuan manual peralatan.

4. Menyimpan bahan kimia 4.1 Bahan kimia yang tersisa dikemas dalam kemasan

36
yang tersisa dan sesuai dengan prosedur perusahaan
melaporkan aktifitas 4.2 Bahan kimia disimpan sesuai manual teknik
pelaksanaan pekerjaan penanganan yang aman.
4.3 Seluruh aktivitas dicatat dan dilaporkan sesuai aturan
perusahaan yang berlaku.
Batasan Variabel
1. Unit ini terutama digunakan di industri-industri kecil dan menengah yang melaksanakan
proses kimia berdasarkan formula tertentu.
2. Unit kompetensi ini memerlukan SOP (Standard Operation Procedure) atau instruksi
kerja sebagai panduan untuk melaksanakan tugas penyiapan bahan kimia sesuai formula
tertentu.
3. Kelengkapan adalah log book pencatatan data operasional.
4. Peralatan dan bahan yang digunakan:
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan panas,
sepatu keselamatan kerja, penutup rambut, helm, pelindung mata dan muka,
pelindung tangan, dan penyumbat telinga.
 Kalkulator, alat pengangkat, neraca, alat pembersih, dan peralatan untuk menyiapkan
bahan kimia
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis tentang menyiapkan bahan
kimia seperti : perhitungan, penimbangan dan pencampuran bahan.
 Demo untuk melaksanakan penimbangan bahan kimia yang dibutuhkan secara
manual, semi otomatis atau atomatis.
 Praktik langsung proses menyiapkan bahan kimia sesuai kondisi yang dibutuhkan.
 Demo cara membuat laporan
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk menyiapkan bahan kimia
mengikuti formula tertentu yang disiapkan sebelumnya.
 Kesalahan perhitungan, penimbangan dan penyiapan bahan kimia yang tidak sesuai
formula akan menyebabkan kegagalan proses kimia.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri

 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti

37
SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan perundang-undangan
mengenai penyiapan bahan kimia.
 Peralatan proses dan hasil/produk dari industri yang bersangkutan
 Karakteristik dan sifat bahaya bahan kimia yang digunakan (Materials Safety Data
Sheets)
 Jenis-jenis neraca
 Limbah, polusi dan proses recycling
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Memeriksa dan menyiapkan peralatan termasuk keselamatan kerja
 Menghitung dan menimbang bahan kimia yang dibutuhkan
 Membersihkan dan menyimpan peralatan
 Mengemas, menangani dan menyimpan bahan kimia yang tidak digunakan
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan memastikan
kesesuaian jenis dan jumlah bahan yang disiapkan dan melaksanakan teknik penyiapan
secara tepat dan benar.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

38
Kode Unit: KIN.BP.11.008.01
Judul Unit: Memantau Cadangan Bahan Kimia Mengikuti Instruksi Kerja
Uraian Unit:
Unit kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memantau
ketersediaan bahan kimia dan peralatan, mengikuti instruksi kerja.
Sub Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memahami instruksi kerja 1.1 Kondisi dan jenis cadangan bahan kimia yang harus
dipantau diidentifikasikan dari instruksi kerja
1.2 Jumlah cadangan minimal untuk jenis-jenis bahan
kimia tertentu dicatat dan dipastikan kebenarannya
1.3 Borang pemantauan cadangan bahan kimia disiapkan
dan dipastikan sesuai dengan instruksi kerja
2. Memantau cadangan bahan 2.1 Jenis bahan kimia dikenali dari ciri-ciri fisik dan label
kimia pada kemasan bahan kimia bersangkutan
2.2 Jumlah bobot bahan kimia untuk tiap kemasan
diketahui dari catatan pada kemasan.
2.3 Jumlah bahan kimia total yang tersedia dihitung, dicatat
dan dilaporkan
2.4 Jumlah bahan kimia yang rusak dihitung, dicatat dan
dilaporkan
2.5 Kondisi-kondisi penyimpanan yang dicurigai bisa
menimbulkan kerusakan gudang, bahan kimia lain,
atau bahan kimia bersangkutan, harus dicatat dan
dilaporkan.
Persyaratan/Kondisi Unjuk Kerja
1. Unit ini menjadi syarat untuk penugasan memeriksa atau memantau ketersediaan
cadangan bahan kimia yang ada di gudang sebagai kelengkapan aktifitas menjaga stok
bahan kimia.
2. Unit kompetensi ini memerlukan instruksi kerja sebagai panduan untuk melaksanakan
tugas pemantauan.
3. Kelengkapan kerja terdiri atas alat-alat pelindung diri dan borang pencatat data
pemantauan.
Acuan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk menguji pengetahuan mengenai proses pemantauan, teknik

39
memantau/mengidentifikasi kondisi bahan kimia dan peralatan, dan menghitung
ketersediaan bahan kimia dan peralatan
 Demo dan praktik langsung untuk mengidentifikasi ketidaksesuain kondisi bahan
kimia/peralatan dan memeriksa ketersediaannya dalam buku log dan gudang
 Demo dan praktik langsung cara membuat laporan hasil pemantauan ketersediaan
cadangan bahan kimia dan peralatan di gudang
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus mampu menentukan jumlah cadangan bahan kimia yang
dalam kualitas baik dan yang rusak.
 Kesalahan dalam memantau ketersediaan cadangan bahan kimia dapat mengganggu
aktivitas pabrik.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01 Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01 Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri
4. Pengetahuan dan keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Kemampuan membaca buku log ketersediaan bahan kimia dan peralatan
 Kemampuan mengidentifikasi ketidaksesuaian kondisi bahan kimia
 Teknik pemantauan cadangan bahan kimia dan peralatan
5. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan memantau
ketersediaan cadangan bahan kimia/peralatan dan mengidentifikasi ketidaksesuain
kondisi bahan kimia.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

40
Kode Unit: KIN.TP.11.009.01
Judul Unit: Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat dasar teoritis, pengetahuan, dan sikap, yang diperlukan unutuk
membaca diagram alir proses yang bersifat sederhana atau disederhanakan, untuk mendapat
bahan-bahan kimia masukan, proses fisik dan kimia yang terjadi, dan produk serta produk
samping yang dihasilkan untuk satu tahapan proses.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan Gambar 1.1. Gambar diagram alir proses yang akan dibaca
Diagram Alir Proses disiapkan sesuai dengan kebutuhan
Sederhana 1.2. Bagian proses yang akan dibaca, dilokalisir atau
diberi tanda; dan dibuatkan fotokopinya.
1.3. Semua lambang yang tercantum dalam diagram alir
yang telah dilokalisir, diidentifikasikan dan
dipastikan kebenarannya
2. Membaca aliran materi 2.1. Bahan baku dan bahan pembantu yang akan diproses
proses fisika, dan reaksi diidentifikasikan jenis, jumlah, dan kondisinya
kimia yang terjadi 2.2 Parameter-parameter kondisi/proses fisik dibaca dari
diagram
2.3 Reaksi-reaksi kimia yang mungkin terjadi, ditentukan
dan dipastikan berdasarkan analisis bahan baku yang
tercampur dan kondisi fisik proses
2.4 Produk, produk samping, dan limbah yang dihasilkan
serta proses daur ulang, diidentifikasikan jenis,
jumlah, dan kondisinya.
2.5 Jenis, jumlah, dan kondisi bahan masukan dan keluaran,
parameter-parameter proses fisik, dan reaksi-reaksi
kimia yang berhasil diidentifikasi dicatat di dalam
buku catatan kerja.
3. Menyimpan gambar 3.1 Gambar diagram alir proses yang asli dilipat seperti
diagram alir proses semula, dan disimpan mengikuti ketentuan
sederhana perusahaan.
3.2 Fotokopi diagram alir yang telah disederhanakan
disimpan di dekat catatan yang diperoleh dari hasil
pembacaan diagram bersangkutan.

41
Rentang Variabel
1. Unit kompetensi ini digunakan untuk Membaca Diagram Alir Proses Sederhana atau
disederhanakan yang berfungsi untuk memperlihatkan bahan baku dan bahan
pembantu yang diperlukan, proses yang terjadi tahap demi tahap, serta produk, produk
samping, dan limbah yang dihasilkan.
2. Unit kompetensi ini memerlukan SOP mengenai cara memberlakukan dokumen
perusahaan.
3. Peralatan yang digunakan adalah:
 Gambar Diagram Alir Proses Sederhana;
 Lambang peralatan yang mengacu pada standar yang digunakan
 Suryakanta (kaca positif dengan diameter di atas 10 cm).
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui pemahaman mengenai lambang-lambang peralatan
dan proses kimia/fisika yang dipergunakan pada setiap tahap proses.
 Praktik langsung membaca Diagram Alir Proses Sederhana.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk menyimpulkan bahan-
bahan kimia olahan yang diperlukan sebagai bahan baku, cara-cara menyiapkan
bahan kimia, parameter kerja proses, dan produk serta produk samping yang
dihasilkan dengan cara membaca diagram alir proses.
3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada berbagai jenis proses kimia
 Perubahan fisika dari bahan-bahan kimia olahan, produk, produk samping
 Pemahaman lambang-lambang peralatan dan proses yang berlaku secara
internasional.
4. Ketrampilan pendukung yang diperlukan:
 Penyimpanan dokumen.
5. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pemahaman lambang lambang peralatan dan proses

42
No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

43
Kode Unit: KIN.KL.11.010.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Memantau Proses Pengolahan Debu
Mengikuti SOP
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
mengoperasikan dan memantau proses pengolahan debu dengan sistem dust collector
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan 1.1. Kemungkinan-kemungkinan bahaya yang bisa
pekerjaan terjadi di tempat kerja diidentifikasi dan
dikonfirmasikan
1.2 Peralatan K-3 yang sesuai dipilih dan digunakan
dengan benar sesuai SOP.
1.3. Persyaratan kerja dan peralatan yang diperlukan
diidentifikasi sesuai dengan SOP.
2. Mengoperasikan 2.1. Pemeriksaan rutin dari unit pengolahan dilakukan
peralatan Dust Collector sesuai dengan SOP.
2.2. Debu yang terkumpul pada peralatan pengumpul
debu dibersihkan mengikuti ketentuan SOP
2.3. Kondisi filter debu diperiksa dan diamati
terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran
dan/atau korosi
2.4. Peralatan dioperasikan sesuai ketentuan SOP
2.5. Perhitungan dilakukan untuk menetapkan kinerja
proses.
2.6. Tindakan korektif dilakukan apabila ada
penyimpangan.
3. Memantau proses 3.1. Data proses dikumpulkan, diinterpretasikan,
pengolahan debu dicatat dan dilaporkan sesuai dengan SOP
3.2. Pembandingan antara persyaratan operasi dan
kinerja proses dilakukan sesuai SOP.
3.3. Observasi terhadap parameter operasi dilakukan
untuk proses pengolahan selanjutnya.

Batasan Variabel

44
1. Unit kompetensi ini menjelaskan pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana pengolahan
limbah debu menggunakan sistem dust collector
2. Seluruh pekerjaan harus mengikuti standar yang relevan, prosedur yang sesuai dan atau
sesuai dengan syarat perusahaan.
3. Prosedur/instruksi kerja meliputi atau diambil dari :
 Prosedur Kerja Standar (SOPs) perusahaan
 Manual peralatan
 Peraturan perundangan tentang pencemaran udara
4. Peralatan yang digunakan adalah dust collector dengan menggunakan fabric filter dan
sistem cyclone.
5. Pengaturan sistem dapat meliputi debit udara yang masuk, dan resirkulasi,
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi dapat diujikan melalui ujian tulis, lisan dan demo untuk mengetahui
kemampuan peserta ujian dalam :
 Sistem pengolahan limbah debu dengan dust collector.
 Pengetahuan mengenai unit-unit peralatan yang ada dalam dust collector
 Mengoperasikan dust collector
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi, penilai harus mengamati bahwa kandidat dapat:
 Menyalakan, mengoperasikan dan mematikan peralatan.
 Menggunakan pengetahuan teoritis untuk mengkomunikasikan masalah-masalah ke
supervisor.
 Mencatat dan mengkomunikasikan hasil sesuai dengan prosedur perusahaan
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
4. Pengetahuan dan ketrampilan pendukung yang diperlukan :
 Aspek lingkungan dari proses pengolahan debu
 Teknik pengoperasian peralatan
 Menggunakan APD

45
No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

46
Kode Unit: KIN. IP.11.011.01
Judul Unit: Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana Mengikuti SOP
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk
melaksanakan proses pembersihan peralatan pengolah yang tidak didukung oleh unit-unit
utilitas khusus.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan proses 1.1 Peralatan yang akan dibersihkan disiapkan dan
pembersihan dipastikan sesuai dengan instruksi kerja
1.2. Jenis dan jumlah bahan kimia pembersih yang
diperlukan diidentifikasi dan dicatat dari SOP,
instruksi kerja, atau buku manual peralatan
bersangkutan
1.3. Peralatan yang diperlukan untuk proses pembersihan
disiapkan sesuai ketentuan SOP
1.4. Teknik atau cara pembersihan dipelajari dan
dipastikan mengikuti ketentuan SOP
1.5. Bahan kimia pembersih disiapkan mengikuti
ketentuan SOP
2. Melaksanakan proses 2.1 Alat pelindung diri dipilih dan dikenakan sesuai
pembersihan peralatan ketentuan
2.2. Peralatan yang akan dibersihkan disiapkan mengikuti
ketentuan SOP.
2.3. Proses pembersihan dilaksanakan mengikuti
instruksi kerja, SOP, atau manual peralatan
bersangkutan
2.4. Parameter proses dan/atau cara menggunakan bahan
pembersih dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
SOP
2.5 Waktu yang diperlukan untuk proses pembersihan
dilaksanakan mengikuti ketentuan SOP
3. Memeriksa hasil proses 3.1 Peralatan yang telah dibersihkan diperiksa sesuai
pembersihan ketentuan perusahaan

47
3.2. Peralatan yang telah bersih disiapkan dalam kondisi
yang ditentukan dalam instruksi kerja atau SOP
3.3. Limbah proses pembersihan dipastikan diperlakukan
sesuai ketentuan perusahaan
3.4. Setelah proses pembersihan, lingkungan kerja dan
alat pelindung diri dibersihkan dan dirapikan.
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan instruksi kerja membersihkan peralatan
proses sederhana berdasarkan SOP.
2. Prosedur pembersihan disesuaikan dengan jenis alat, tipe/sifat kotoran, dan bahan
pembuat peralatan bersangkutan. Prosedur ini dapat diperoleh buku manual peralatan
bersangkutan atau dari konsultan yang bergerak pada bidang pembersihan peralatan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan instruksi kerja yang jelas dan lengkap, SOP, dan/atau
buku manual peralatan bersangkutan.
4. Kelengkapan kerja adalah alat pelindung diri dan peralatan untuk mengatur kondisi
lingkungan kerja.
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan perbengkelan mekanik untuk membuka dan memasang kembali peralatan
 Peralatan untuk membersihkan kotoran seperti skrap dan sikat
 Alat bantu proses seperti alat semprot air panas/bertekanan, alat pengering, dan alat
vakum
6. Bahan yang digunakan:
 Bahan-bahan kimia yang memiliki sifat mencuci kotoran, lumpur, dan kerak seperti
senyawaan fosfat, kapur/soda, asam-asam, dan bahan-bahan pencuci dalam bentuk
merk dagang.

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai prinsip pencucian
kotoran secara mekanis, jenis-jenis kotoran pada peralatan proses industri kimia, dan
jenis-jenis bahan pembersih yang bersifat umum.
 Demo untuk melaksanakan proses pencucian peralatan sederhana menggunakan
bahan kimia tertentu.
 Praktik langsung melaksanakan proses pencucian peralatan mengikuti instruksi kerja.

48
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini minimal harus mampu dilaksanakan untuk membersihkan
peralatan proses pada industri kecil/menengah seperti filter bertekanan.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01 Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Proses pembentukan kerak dan kotoran pada peralatan proses
 Jenis-jenis bahan kimia yang sering digunakan dalam proses pembersihan
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Menyiapkan bahan kimia mengikuti instruksi kerja
 Mengoperasikan peralatan yang dibersihkan
 Memeriksa kebersihan peralatan
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pengaturan kondisi proses pembersihan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

49
Kode Unit: KIN.BP.11.012.01
Judul Unit: Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia Mengikuti
Instruksi Kerja
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini meliputi pengetahuan dan kemampuan untuk mengendalikan
kemungkinan bahaya bahan kimia dalam proses penyiapan, pengolahan, dan penyimpanan.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memeriksa peralatan dan 1.1 Pemeriksaan K3 kondisi peralatan yang dibutuhkan
mengidentifikasi bahan dalam menggunakan bahan kimia harus
kimia yang akan dilaksanakan mengikuti prosedur dan kebijakan
digunakan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku
1.2 Jenis dan kualitas bahan kimia yang akan digunakan
diketahui dan dipastikan kebenarannya dari prosedur
kerja yang akan dilaksanakan.
1.3. Sifat bahan kimia yang digunakan diidentifikasi dari
Materials Safety Data Sheets (MSDS) atau dari
catatan instruksi kerja.
1.4. Bahan kimia yang akan digunakan diidentifikasi dan
diperiksa secara berkala sesuai prosedur
1.5. Penyimpangan yang terjadi dicatat dan dilaporkan
sesuai prosedur yang berlaku.
2. Mengkaji tingkat resiko 2.1. Bahaya dalam penanganan dan penggunaan bahan
penggunaan bahan kimia kimia diidentifikasi berdasarkan sifat bahan kimia
atau cari catatan instruksi kerja.
2.2. Tingkat resiko penggunaan bahan kimia diperkirakan
dari jumlah bahan yang digunakan dengan
mempertimbangkan kondisi/parameter kerja.
2.3. Kondisi ekstrim yang bisa memicu kecelakaan
ditentukan dan dikonfirmasikan dari sifat bahan
kimia dan parameter/kondisi kerja dalam
penanganan dan penggunaan bahan kimia.
2.4. Setiap ketidaksesuaian instruksi kerja dengan
perkiraan tingkat resiko, dicatat, dilaporkan dan
dikonfirmasikan mengenai tindak kerja yang
seharusnya dilaksanakan.
3. Menerapkan dan 3.1 Alat pelindung diri dipilih dan dikenakan sesuai

50
memantau prosedur ketentuan K3 perusahaan.
penggunaan bahan kimia 3.2 Penanganan bahan kimia dilaksanakan dengan
memperhatikan karakteristik bahan kimia (MSDS)
bersangkutan.
3.3 Bahaya dalam menangani dan menggunakan bahan
kimia diminimalkan dengan menjaga agar tidak
terjadi kondisi ekstrim yang bisa menimbulkan
bahaya.
3.4 Setiap keadaan atau kondisi yang tidak sesuai
dengan ketentuan dicatat dan dilaporkan.
4. Menyimpan bahan kimia 4.1 Metode dan kondisi penyimpanan bahan kimia dipilih
dan disesuaikan dengan karakteristik bahan kimia
4.2 Wadah/containers penyimpan bahan kimia diperiksa
sesuai prosedur yang berlaku dan dipastikan
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
4.3 Bahan kimia sisa pakai dimasukkan kembali ke dalam
wadah sesuai ketentuan kemasan bahan kimia
bersangkutan.
4.4 Label dipasang di setiap wadah mengikuti ketentuan
pemasangan label pada bahan kimia.
4.5 Lokasi penyimpanan bahan kimia disesuaikan dengan
sifat dan peruntukkan bahan kimia bersangkutan atau
mengikuti ketentuan perusahaan.
5. Membuat laporan 5.1 Seluruh aktivitas penanganan dan penggunaan bahan
kimia dicatat dan dilaporkan sesuai aturan
perusahaan yang berlaku.
5.2 Penyimpangan (kecelakaan, kebocoran atau
keracunan) yang terjadi selama aktivitas dilaporkan
sesuai prosedur.
Batasan Variabel
1. Unit ini digunakan di semua industri kimia, terutama pada industri skala rumah tangga.
2. Unit kompetensi ini memerlukan instruksi kerja atau SOP (Standard Operation
Procedure) sebagai panduan untuk melaksanakan tugas penyimpanan dan pendistribusian
bahan kimia serta MSDS untuk bahan kimia bersangkutan.
3. Kelengkapan kerja terdiri atas alat pelindung diri dan log book pencatatan data
operasional.
4. Unit kompetensi ini memerlukan hubungan kerja yang baik antara pelaksana dan

51
supervisor
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan panas,
sepatu keselamatan kerja, penutup rambut, helm, pelindung mata dan muka,
pelindung tangan, dan penyumbat telinga.
 Alat pengangkat, timbangan, takaran, dan alat-alat proses sederhana seperti pengaduk
dan pompa.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis tentang macam-macam resiko
penggunaan, cara menyimpan, dan cara mendistribusikan bahan kimia sesuai
kebutuhan.
 Demo untuk menggunakan bahan kimia tertentu mengikuti instruksi kerja.
 Praktik langsung melaksanakan instruksi kerja dalam menggunakan bahan kimia
tertentu untuk suatu proses.
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus mampu untuk menentukan tingkat resiko penggunaan
bahan kimia dalam suatu instruksi kerja untuk membersihkan tumpahan bahan kimia.
 Kesalahan dalam membaca dan menginterpretasikan label bahan kimia dapat
menyebabkan kecelakaan selama proses penyimpanan dan pengirimannya
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01 Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01 Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan perundang-undangan
mengenai penyiapan bahan kimia.
 Karakteristik dan sifat bahaya bahan kimia yang digunakan (Material Safety Data
Sheet) dan antidotanya.
 Prosedur penanganan dan penyimpanan bahan kimia
 Teknik pemantauan bahan kimia dalam penyimpanan dan pendistribusian

52
 Kualitas bahan kimia atau produk
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Menyeleksi peralatan yang dibutuhkan
 Memeriksa dan menyiapkan peralatan
 Mengemas, menangani dan menyimpan bahan kimia
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan mengintegrasikan
seluruh element kompetensi dalam menangani bahan kimia.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

53
Kode Unit: KIN.IP.12.013.01
Judul Unit: Melaksanakan Proses CIP (Cleaning in Place) Mengikuti Instruksi Kerja
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk melaksanakan
proses pembersihan peralatan tanpa membongkar peralatan tersebut mengikuti instruksi kerja
yang diberikan.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengidentifikasi alat yang 1.1 Jenis dan lokasi alat yang akan dibersihkan
akan dibersihkan dan diidentifikasi dari instruksi kerja dan dipastikan
bahan kimia yang akan kebenarannya melalui label pada alat bersangkutan.
digunakan 1.2. Jumlah, jenis, dan kualitas bahan-bahan kimia yang
akan digunakan diidentifikasi dari instruksi kerja dan
dicatat dalam buku catatan kerja.
1.3. Sifat kimia dan sifat fisika bahan kimia, terutama
yang berpotensi bisa menimbulkan bahaya,
dilengkapi dari MSDS.
1.4. Cara menyiapkan bahan kimia dan cara
melaksanakan proses pembersihan disimpulkan dari
instruksi kerja atau SOP pencucian peralatan
bersangkutan
2. Menyiapkan bahan-bahan 2.1 Alat pelindung diri dipilih dan dikenakan sesuai
kimia pembersih dengan sifat bahaya pekerjaan dengan
memperhatikan ketentuan K3.
2.2. Bahan kimia yang akan digunakan diperiksa
kebenaran jenisnya dan disiapkan dalam jumlah yang
telah ditentukan.
2.3. Bahan kimia yang memerlukan perlakuan awal
(seperti pelarutan dan percampuran) disiapkan sesuai
ketentuan untuk bahan kimia bersangkutan.
2.4 Keseluruhan bahan kimia diperiksa kembali
kesesuaian jenis dan jumlahnya.
3. Melaksanakan proses 3.1 Peralatan yang akan dibersihkan dipastikan dalam
pembersihan keadaan aman dan siap untuk dibersihkan
3.2. Bahan kimia dimasukkan ke dalam peralatan
mengikuti cara dan urutan yang telah ditentukan.
3.3. Proses pencucian dilaksanakan sesuai instruksi kerja

54
atau SOP untuk pembersihan atau buku manual
peralatan bersangkutan.
3.4. Setiap langkah proses dan ketidaknormalan kondisi
yang diamati, dicatat dan dilaporkan.
4. Menyelesaikan proses 4.1 Penyelesaian proses pembersihan dan proses
pembersihan pembilasan dilaksanakan dengan cara mengikuti
ketentuan instruksi kerja, SOP, atau buku manual
peralatan bersangkutan
4.2. Limbah bahan kimia dari proses pembersihan
diperlakukan sesuai ketentuan perusahaan mengenai
penanganan limbah cair, limbah padat, dan limbah
gas
4.3. Peralatan yang telah dibersihkan diperiksa
kondisinya dan disesuaikan dengan standar
kebersihana peralatan bersangkutan
4.4. Setiap ketidaknormalan yang teramati, dicatat dan
dilaporkan.
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk membersihkan peralatan sederhana menggunakan
bahan-bahan kimia pencuci tanpa membuka peralatan bersangkutan.
2. Prosedur pembersihan disesuaikan dengan jenis alat, tipe/sifat kotoran, dan bahan
pembuat peralatan bersangkutan. Prosedur ini dapat diperoleh buku manual peralatan
bersangkutan atau dari konsultan yang bergerak pada bidang pembersihan peralatan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan instruksi kerja atau SOP sebagai panduan untuk
melaksanakan tugas.
4. Kelengkapan kerja adalah alat pelindung diri dan buku catatan kerja.
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan untuk menyiapkan bahan kimia seperti neraca, pompa portabel, pengaduk
listrik, wadah penampung, dan alat bantu lainnya
 Peralatan yang akan dibersihkan.
6. Bahan yang digunakan:
 Bahan-bahan kimia yang memiliki sifat mencuci kotoran, lumpur, dan kerak seperti
senyawaan fosfat, kapur/soda, asam-asam, dan bahan-bahan pencuci dalam bentuk
merk dagang.

Panduan Penilaian

55
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai prinsip pencucian
kotoran secara kimiawi, jenis-jenis kotoran pada peralatan proses industri kimia, dan
jenis-jenis bahan pembersih.
 Demo untuk melaksanakan proses pencucian peralatan sederhana menggunakan
bahan kimia tertentu.
 Praktik langsung melaksanakan proses pencucian peralatan mengikuti instruksi kerja.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk membersihkan boiler
berkapasitas kecil dari bahan gelas.
 Kesalahan dalam mengatur kondisi proses akan menyebabkan kegagalan kerja.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01 Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Proses pembentukan kerak dan kotoran pada peralatan proses
 Jenis-jenis bahan kimia yang sering digunakan dalam proses pembersihan
 Prinsip kerja peralatan yang akan dibersihkan
 Reaksi kimia yang terjadi pada proses pembersihan kotoran
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Menyiapkan bahan kimia mengikuti instruksi kerja
 Mengoperasikan peralatan yang dibersihkan
 Memeriksa kebersihan peralatan
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pengaturan kondisi proses pembersihan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

56
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

57
Kode Unit: KIN.KL.12.014.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Alat Pemadam Api Ringan
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk menghadapi bahaya
kebakaran berskala kecil dengan mengoperasikan alat pemadam api ringan dan hidran yang
tersedia di lingkungan kerja.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengidentifikasi jenis dan 1.1. Posisi-posisi penempatan Alat Pemadam Api Ringan
tipe alat pemadam api (APAR) dipastikan dan selalu diingat
ringan yang tersedia 1.2. Jenis dan tipe APAR yang tersedia harus diketahui
dengan pasti
1.3. Cara menggunakan dan jenis api yang bisa
dipadamkan menggunakan APAR bersangkutan
harus dikuasai dengan cara yang tepat dan benar
1.4. Bahan aktif di dalam APAR selalu dipastikan tidak
kedaluarsa dengan melakukan pemeriksaan rutin
mengikuti instruksi kerja
1.5. APAR harus selalu dalam keadaan siap digunakan
setiap saat
2. Memilih dan 2.1 Alat pelindung diri dikenakan sesuai ketentuan
mengoperasikan APAR perusahaan
2.2 Jenis api diidentifikasi dari bahan yang terbakar
melalui bau, asap, warna nyala, dan penampakan
lainnya
2.3 APAR dipilih sesuai dengan jenis api yang akan
dimatikan
2.4. APAR dioperasikan dengan cara yang tepat dan
benar mengikuti ketentuan penggunaan jenis dan tipe
APAR bersangkutan
2.5. APAR yang telah digunakan, dibersihkan, diperiksa
kondisinya, dan disiapkan untuk pengisian kembali
bahan aktif
3. Merawat APAR 3.1. APAR selalu ditempatkan di posisi yang mudah
dijangkau sesuai ketentuan perusahaan dan K3

58
3.2. Secara berkala APAR dan lingkungan sekitarnya
dibersihkan dan dibebaskan dari benda-benda lain
yang tidak berfungsi
3.3. Secara berkala kondisi mekanis, dan bahan aktif APAR
diperiksa mengikuti SOP
3.4. APAR yang mendekati batas kedaluarsa, mengalami
kegagalan fungsi atau menunjukkan tanda-tanda
mencurigakan, dicatat, diberi label, dan dilaporkan
4. Mengganti bahan aktif 4.1. Kondisi bahan aktif APAR yang mendekati tanggal
APAR kedaluarsa, mengalami kegagalan fungsi atau
menunjukkan tanda-tanda mencurigakan, diperiksa
dan diuji mengikuti ketentuan perusahaan
4.2. Bahan aktif yang diragukan kondisinya, diganti
dengan bahan aktif baru mengikuti instruksi kerja
4.3. APAR yang baru diganti atau diperiksa bahan
aktifnya, diberikan label tanggal pengisian atau
pemeriksaan dan nama petugas pelaksana
4.4. APAR harus segera dikembalikan ke posisi
penempatannya
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini digunakan untuk mengoperasikan dan merawat alat pemadam
kebakaran berukuran relatif kecil sehingga bisa diangkat, jenis serbuk/busa/pasir/air,
dan sekali pakai (untuk jenis tabung) untuk memadamkan kebakaran yang bersifat
lokal.
2. Prosedur atau cara menggunakan APAR disesuaikan dengan jenis dan tipe alat
bersangkutan. Prosedur ini harus tercantum pada APAR bersangkutan
3. Unit kompetensi ini harus dikuasai oleh semua karyawan pabrik
4. Peralatan yang digunakan adalah alat pemadam api ringan seperti pasir, bak air dan
karung, alat pemadam api tabung, alat pemadam api lempar, dan hidran berukuran
kecil (kran air).
5. Bahan yang digunakan adalah bahan aktif APAR bersangkutan seperti pasir, air, gas
karbondioksida dalam botol logam khusus, serbuk pemadam api (seperti amonium
fosfat), asam sulfat, kalsium karbonat, dan bahan-bahan pembentuk busa.

Panduan Penilaian

59
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk menguji pengetahuan mengenai
 rambu-rambu tanda bahaya kebakaran,
 sumber-sumber bahaya penyebab kebakaran,
 jenis-jenis APAR dan bahan aktif pada APAR tsb
 mekanisme/proses pembakaran dan prinsip mematikan api
 klasifikasi kebakaran dan alat pemadam kebakaran
 Demonstrasi
 Memilih, menggunakan dan merawat alat pemadam api ringan sesuai prosedur
 Cara menyemprotkan/menggunakan bahan pemadam kebakaran sesuai alat
pemadam kebakaran yang digunakan
 Memilih dan menggunakan alat pelindung diri sesuai K3
 Praktik langsung di tempat kerja dalam mengoperasikan alat pemadam kebakaran
sederhana
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran berskala
kecil menggunakan pemadam api serbuk.
 Kesalahan dalam memilih jenis alat pemadam kebakaran dapat berakibat terjadinya
kecelakaan (kebakaran semakin besar, ledakan).
 Pemadam kebakaran serbuk berukuran kecil dirancang untuk satu kali penggunaan
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Sifat-sifat kebakaran karena listrik, bahan kimia, dan bahan organik
 Syarat kondisi yang bisa menimbulkan kebakaran
 Teori terjadinya api (segitiga api, sifat dan perilaku api)
 Bahan kimia yang dapat menyebabkan kebakaran
 Penggunaan alat pelindung diri
 Pengetahun tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan menggunakan bermacam-macam alat pelindung diri sesuai prosedur
 Memadamkan api dengan cara konvensional (seperti dengan pasir, air, dan karung
basah)

60
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh :
 Cara penyemprotan isi alat pemadam kebakaran

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

61
Kode Unit: KIN.IP.12.015.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Katup-katup
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan dan keterampilan untuk mengoperasikan katup-
katup mengikuti instruksi kerja, merawat dan menditeksi serta melaporkan jika terjadi kondisi
yang memerlukan tindakan perbaikan atau penggantian katup-katup.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Pemeriksaan K3 pengoperasian dan perawatan katup-katup
pemeriksaan dilaksanakan mengikuti prosedur dan kebijakan perusahaan
keamanan dan mengikuti perundang-undangan yang berlaku
1.2. Pemeriksaan kondisi peralatan dilaksanakan mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan perusahaan atau perusahaan
pembuat peratalan
1.3. Sistem pengamanan dipastikan bekerja sesuai dengan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan
1.4. Komunikasi antar petugas dilaksanakan dengan baik
2. Mengoperasikan 2.1 Gambar teknis untuk katup-katup dipahami sesuai
katup-katup ketentuan standar
2.2. Katup-katup yang sedang beroperasi (terbuka) dan dalam
keadaan tidak beroperasi (tertutup), harus diketahui dan
dikenali dengan pasti dan benar
2.3. Besar pembukaan katup disesuaikan dengan kebutuhan
proses yang sedang berjalan atau mengikuti instruksi kerja.
2.4. Proses pembukaan dan penutupan katup untuk mengganti
’line’ perpipaan yang aktif, dilaksanakan mengikuti SOP
perusahaan
2.5. Katup-katup yang mendukung ’emergency shutdown’
harus dalam keadaan prima dan siap dikendalikan setiap
saat.
3. Merawat katup 3.1 Kondisi operasional katup-katup selalu dipantau dan
dipastikan berfungsi sesuai ketentuan
3.2. Katup-katup diperiksa secara priodik untuk memastikan
bahwa katup masih berfungsi dan tidak ada tanda-tanda
kegagalan atau kerusakan

3.3. Pembersihan dan pemberian pelumas pada katup dilakukan

62
secara periodik sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan
3.4. Ketidak normalan kondisi katup dideteksi dan dilaporkan
mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan
3.5. Keperluan-keperluan perawatan kondisi katup
diidentifikasikan dan dilaporkan sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan perusahaan
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk mengoperasikan dan merawat katup-katup segala jenis ukuran dan
tipe. Unit kompetensi ini tidak untuk memperbaiki atau mengganti katup-katup.
2. Unit kompetensi ini memerlukan SOP sebagai panduan pelaksanaan tugas
mengoperasikan dan merawat katup dan instruksi kerja untuk mengatur katup pada posisi
insidentil.
3. Kelengkapan kerja adalah alat pelindung diri dan borang pencatatan data operasional.
4. Peralatan yang digunakan:
 Katup-katup segala tipe dan ukuran
 Alat pelumas
5. Bahan yang digunakan:
 Bahan pelumas (grease)

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai jenis-jenis dan
karakteristik katup.
 Demo untuk melaksanakan proses pelumasan katup.
 Praktik langsung mengendalikan berbagai jenis katup
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Proses penutupan atau pembukaan katup diakhiri dengan memutar balik katup sebesar
90o.
 Kesalahan dalam mengatur kondisi katup akan menyebabkan gangguan atau
kegagalan proses produksi.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

63
 Membuka dan menutup katup
 Memompakan bahan pelumas/gemuk
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Kecermatan dalam mengamati kondisi operasional katup

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 1

64
Kode Unit: KIN.IP.12.016.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Pompa-pompa
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat dasar pengetahuan dan keterampilan untuk mengoperasikan dan
merawat pompa-pompa, agar pompa bisa bekerja secara optimal dan kerusakan dan kegagalan
fungsi bisa dideteksi secara dini serta diperbaiki tanpa mengganggu proses produksi.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Alat pelindung diri digunakan sesuai ketentuan
pemeriksaan keamanan perusahaan atau perundang-undangan yang berlaku
pra-pengoperasian pompa 1.2 Alat ukur tekanan lokal dan katup-katup pengatur aliran
dipastikan dapat berfungsi dengan benar
1.3 Kondisi peralatan diperiksa dari buku catatan kerja dan
dari label yang terpasang pada sistem pompa atau
mengikuti prosedur yang telah ditentukan oleh
perusahaan
1.4. Saklar-saklar kelistrikan diidentifikasi dari diagram
peralatan dan dipastikan dapat bekerja dengan baik
1.5. Pompa-pompa yang berperan di dalam proses
emergency shutdown harus dalam keadaan prima dan
siap dikendalikan setiap saat.
2. Menghidupkan pompa 2.1. Alat pelindung diri harus dikenakan sesuai ketentuan
perusahaan
2.2. Saklar kelistrikan untuk pompa bersangkutan harus
diketahui dengan pasti posisi dan cara
mengoperasikannya
2.3. Pompa-pompa dihidupkan mengikuti ketentuan
instruksi kerja
2.4. Pompa dioperasikan di dalam batas aman
perencanaan pompa
3. Mengatur dan memantau 3.1 Tekanan keluaran pompa dibaca dan dicatat secara
pengoperasian pompa berkala
3.2 Perubahan tekanan yang melampaui toleransi atau
terjadi kebocoran harus dicatat dan segera dilaporkan
ke penanggungjawab

65
3.3 Ketidaknormalan kondisi operasional dideteksi dan
dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan
3.4. Jalur I dan jalur II sistem perpipaan dan pompa
dioperasikan secara bergantian untuk memastikan
bahwa sistem pompa berfungsi dengan baik
3.5. Penggantian jalur pompa yang bekerja dilaksanakan
mengikuti SOP mengganti jalur pompa
4. Mematikan dan merawat 4.1 Pompa dimatikan secara berkala dan digantikan oleh
pompa.pompa pompa pendamping mengikuti ketentuan instruksi
kerja
4.2. Pompa yang dimatikan dibersihkan dan diperiksa
kondisi kinerjanya, jika perlu dilepas dan diperbaiki
sesuai ketentuan perusahaan.
4.3. Pompa yang telah dipastikan berfungsi dengan baik,
dipasangkan pada posisi stand by
4.4. Keperluan-keperluan perawatan dan pemeriksaan
kondisi pompa diidentifikasi dan dilaporkan sesuai
instruksi kerja
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk mengoperasikan pompa-pompa untuk fluida cair jenis membran,
piston, rotari, dan roda gigi di berbagai tingkat dan jenis industri, dan melaporkan jika
terjadi kondisi yang memerlukan perawatan intensif atau perbaikan.
2. Unit kompetensi ini memerlukan instruksi kerja sebagai panduan untuk melaksanakan
tugas pengoperasian dan pemantauan proses dan SOP untuk memindahkan jalur
perpipaan dan pompa.
3. Kelengkapan kerja terdiri atas alat-alat pelindung diri dan borang pencatat data
operasional.
4. Prosedur menghidupkan, mengatur/memantau, dan mematikan pompa disesuaikan dengan
jenis dan penggunaan pompa. Prosedur ini dapat diperoleh dari pabrik pembuat peralatan
atau dari ketentuan perusahaan.
5. Peralatan yang digunakan:
 Pompa fluida cair
 Katup-katup untuk mengatur aliran fluida, alat ukur tekanan, dan alat ukur kecepatan
alir fluida cair

66
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan air, sepatu
keselamatan kerja, penutup rambut, helm, alat pengangkat, pelindung mata dan muka,
pelindung tangan, dan penyumbat telinga.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis tentang jenis-jenis pompa,
prinsip dasar pengoperasian pompa, dan teknik memantau kinerja pompa
 Demo untuk melaksanakan proses menghidupkan, mematikan, dan memindahkan
fungsi kerja pompa ke pompa cadangan
 Praktik langsung mengoperasikan pompa berkapasitas sampai 1m 3 per menit
 Demo cara membuat laporan ketidaksesuaian kinerja pompa
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Pompa cadangan yang tidak dioperasikan dalam jangka waktu yang relatif lama bisa
mengalami kegagalan fungsi.
 Kesalahan dalam mengatur katup-katup pemindah aliran dari pompa satu ke pompa
dua, bisa menggagalkan proses.
 Pompa cadangan harus dihidupkan lebih dahulu, sebelum mematikan pompa
operasional
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Mekanisme kerja, keunggulan, dan kelebihan pompa jenis membran, piston, rotari,
dan roda gigi
 Teori aliran fluida
 Pengetahuan dasar kelistrikan terutama mengenai sistem saklar
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan mekanik terutama untuk melepaskan dan memasang pompa dan katup-
katup.
 Membaca diagram alir sistem pemompaan
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan mengurangi
terjadinya kavitasi (kondisi pompa yang menyebabkan terjadinya local pressure drop
sehingga ruang pompa terisi oleh uap air)

67
No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

68
Kode Unit: KIN.IP.12.017.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Sistem Kendali Level
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan dan keterampilan untuk mengatur bukaan katup-
katup sebagai aktifitas kerja untuk mengendalikan tinggi level agar berada dalam batas
rentang yang telah ditentukan dan merawat bagian-bagian peralatan yang digunakan agar
berfungsi dengan baik dan bisa mendeteksi kemungkinan kegagalan sedini mungkin.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menentukan ketinggian 1.1 Batas level terendah ditentukan berdasarkan
level cairan yang kebutuhan proses atau instruksi kerja
diperlukan 1.2. Batas level tertinggi ditentukan berdasarkan
kebutuhan proses dan kapasitas pompa atau dari
instruksi kerja
1.3. Sistem pendeteksi dan otomatisasi pompa ketinggian
level atas dan bawah ke kontak listrik diperiksa dan
dipastikan bisa berfungsi dengan baik sesuai
ketentuan
2. Mengatur aktivitas 2.1 Alat pelindung diri disiapkan dan dikenakan sesuai
pompa berdasarkan level ketentuan perusahaan
terendah dan tertinggi 2.2. Batas level tertinggi digunakan untuk menghidupkan
yang diperlukan pompa penguras atau untuk mematikan pompa
pemasok
2.3. Batas level terendah digunakan untuk menghidupkan
pompa pemasok atau mematikan pompa penguras
3. Mengatur bukaan katup 3.1 Keperluan ketinggian level yang tetap diidentifikasi
untuk menjaga dari sifat aliran dan proses
ketinggian level yang 3.2. Hubungan antara alat duga ketinggian dengan katup
tetap otomatis dipastikan berfungsi dan terkalibrasi dengan
baik
3.3. Bukaan katup diperkecil jika level cairan melampaui
batas ketinggian yang dipersyaratkan,
3.4. Bukaan katup diperbesar jika level cairan dibawah
batas ketinggian yang dipersyaratkan
3.5. Pengoperasian katup otomatis harus dipantau untuk
memastikan peralatan berfungsi dengan baik

69
4. Merawat sistem kendali 4.1 Kinerja sistem kendali level dicatat berdasarkan
level yang rusak pengamatan ketinggian level cairan pada instrumen
lokal dan instrumen panel
4.2. Ketidaknormalan fungsi, harus dicatat, diberi tanda,
dan dilaporkan ke petugas yang berwenang
4.3. Setiap potensi yang bisa mengganggu kinerja sistem
harus ditiadakan.
4.4. Peralatan yang tidak berfungsi harus diberi tanda dan
dilaporkan kepada petugas yang berwenang
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk mengoperasikan dan merawat sistem kendali level cairan di dalam
reaktor atau tangki penyimpan antara (sementara) di berbagai level dan jenis industri
kimia.
2. Prosedur pengendalian level disesuaikan dengan teknologi yang digunakan dan tujuan
pengendalian tersebut. Prosedur ini dapat diperoleh dari buku manual peralatan atau
dokumentasi pabrik.
3. Peralatan yang digunakan:
 Alat duga atau alat ukur level, katup-katup manual, katup-katup otomatis, sistem
transmisi sinyal, dan sistem perpipaan.
4. Bahan yang digunakan:
 Fluida cair

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai cara-cara
pengendalian ketinggian level cairan secara manual atau otomatis
 Demo untuk mengoperasikan dan merawat peralatan kendali level.
 Praktik langsung di lapangan.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk mengendalikan ketinggian
level cairan di dalam bak penampung antara dan tangki proses.
 Kesalahan dalam mengatur ketinggian level cairan akan menyebabkan gangguan pada
proses industri.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri

70
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Prinsip kerja sistem otomatisasi pompa untuk mengatur ketinggian level
 Sistem transmisi sinyal level ke katup pengendali otomatis
 Sistem pengendalian katup otomatis
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Membuka dan menutup katup-katup
 Mengenali posisi sistem saklar untuk pompa-pompa

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

71
Kode Unit: KIN.TP.12.018.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Grinding dan Sizing
(pengecilan ukuran)
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan dan keterampilan untuk mengoperasikan
peralatan grinding dan sizing sehingga menghasilkan padatan dengan ukuran maupun
spesifikasi permukaan tertentu.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1. Pemeriksaan K3 pra-pengoperasian dilaksanakan
pemeriksaan bahan mengikuti prosedur, kebijakan perusahaan dan
olahan dan keamanan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
pra-operasional 1.2. Keadaan fisik, ukuran dan kandungan air bahan
olahan diidentifikasi dan dicatat dalam buku log
untuk mempermudah proses operasi.
1.3. Peralatan grinding atau sizing dipilih dan disiapkan
sesuai dengan ukuran/bentuk bahan olahan yang
diinginkan.
1.4. Peralatan grinding atau sizing diperiksa dan
dipastikan dalam kondisi baik
2. Mengoperasikan 2.1. Kesiapan start-up diperiksa mengikuti prosedur yang
peralatan telah ditentukan
2.2. Peralatan keselamatan kerja (APD) dikenakan sesuai
instruksi kerja atau K3 perusahaan
2.3. Peralatan grinding atau sizing dioperasi-kan di dalam
batas aman mengikuti instruksi kerja (IK)
3. Mengatur dan memantau 3.1 Parameter kerja alat dipantau untuk memantau
pengoperasian peralatan keamanan pengoperasian.
3.2. Ketidaknormalan kondisi operasional dideteksi dan
dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan
3.3. Lingkungan kerja peralatan dibersihkan mengikuti
ketentuan instruksi kerja
4. Mematikan dan 4.1 Prosedur, kebijakan dan peraturan mengenai K3
menyimpan peralatan untuk mematikan dan menyimpan peralatan harus
diikuti dan dipatuhi.

72
4.2 Keperluan untuk perawatan peralatan diidentifikasi
dan dilaporkan sesuai prosedur perusahaan.
4.3 Cara menyimpan peralatan disesuaikan jenis
peralatan dan kondisi penyimpanan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk pengoperasian peralatan grinding dan sizing dengan
mempertimbangkan sifat fisik zat padat umpan serta ukuran akhir yang diinginkan.
2. Unit kompetensi ini memerlukan IK sebagai panduan melaksanakan tugas pengoperasian
peralatan grinding dan sizing.
3. Peralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
 Mempunyai kapasitas yang cukup besar.
 Memperoleh hasil dari satu ukuran atau dengan distribusi ukuran tertentu sesuai
dengan yang dikehendaki.
4. Peralatan yang digunakan harus disesuaikan dengan ukuran padatan yang diinginkan,
sifat fisik dan kapasitas atau jumlah yang diinginkan.
5. Teknik memperkecil ukuran padatan dapat dilakukan dengan cara: kompresi (tekanan),
impak (pukulan), atrisi (gesekan) dan pemotongan
6. Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, penutup rambut,
pelindung mata dan muka, sarung tangan dan penyumbat telinga.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan melalui ujian tulisan, lisan, demo dan praktik untuk
mengetahui kemampuan peserta ujian tentang:
 Pengetahuan jenis-jenis dan fungsi peralatan grinding dan sizing.
 Pengetahuan tentang teknik grinding dan sizing.
 Pengoperasikan peralatan grinding dan sizing disesuaikan dengan ukuran yang
diinginkan.
 Pengetahuan tentang jenis dan sifat padatan umpan.
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Padatan umpan yang tidak sesuai akan merusak peralatan grinding dan sizing.
 Ukuran padatan umpan cocok dan masuk dalam laju yang seragam.
 Padatan umpan yang mempunyai titik leleh rendah atau peka terhadap panas harus
menggunakan peralatan khusus untuk menghilangkan panas yang ditimbulkan.
 Peralatan pendingin, pemanas, pemisah logam, pompa, blower dan pengumpan
merupakan bagian yng penting dari unit sizing.
 Kandungan/kadar air umpan menentukan peralatan yang digunakan.

73
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.007.01 Menyiapkan Bahan Kimia Mengikuti Formula Tertentu
4. Pengetahuan dan keterampilan pendukung yang dibutuhkan:
 Pengetahuan mengunakan dan mencari sifat bahan yang akan digunakan dari katalog
bahan kimia, jaminan supplier atau MSDS .
 Teknik menyiapkan bahan/umpan sesuai jenis peralatan.
 Pengetahuan tentang jenis dan satuan ukuran bahan/umpan.
 K3 terutama yang berhubungan dengan pengoperasian dan perawatan bahan kimia
5. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan memilih peralatan
sesuai dengan ukuran padatan yang diinginkan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

74
Kode Unit: KIN.TP.12.019.01
Judul Unit: Melaksanakan Proses Pencampuran (Mixing) Bahan Kimia
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat dasar teori dan keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan proses pencampuran bahan kimia secara aman.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Pemeriksaan K-3 pra-pengoperasian mixer harus
pemeriksaan keamanan dilaksanakan sesuai dengan instruksi kerja
pra-pengoperasian mixer 1.2. Pemeriksaan kondisi peralatan dilaksanakan sesuai
dengan instruksi kerja
1.3. Sistem keamanan diidentifikasikan dari ketentuan
perusahaan dan dipastikan dapat bekerja dengan baik
1.4. Alat pelindung diri dikenakan sesuai ketentuan K3
2. Mendiskripsikan dan 2.1 Bahan-bahan yang akan dicampur dipastikan sesuai
menyiapkan bahan- dengan ketentuan spesifikasi sifat-sifat kimia dan
bahan yang akan sifat-sifat fisika bahan
dicampur 2.2. Penyiapan bahan-bahan yang akan dicampur
dilaksanakan mengikuti ketentuan instruksi kerja
2.3. Kemungkinan adanya bahan beracun dan berbahaya
diidentifikasikan dari instruksi kerja dan MSDS
2.4 Alat pelindung diri dipilih dan dikenakan sesuai sifat
bahan yang diolah dan teknik pencampuran yang
akan dilaksanakan
3. Melaksanakan proses 3.1 Kesiapkan start-up alat pencampur diperiksa
pencampuran bahan mengikuti ketentuan perusahaan atau pabrik pembuat
alat
3.2. Bahan olahan disiapkan mengikuti ketentuan
instruksi kerja
3.3. Urutan memasukkan bahan olahan dilaksanakan
mengikuti ketentuan instruksi kerja
3.4. Paramater kerja pencampuran diatur mengikuti
ketentuan instruksi kerja
3.5. Menghidupkan dan mematikan alat pencampur
dilaksanakan mengikuti ketentuan instruksi kerja
atau pabrik pembuat alat
4. Mengeluarkan hasil 4.1 Hasil proses pencampuran dikeluarkan dari alat

75
pencampuran dan mengikuti ketentuan instruksi kerja
merawat alat pencampur 4.2. Sampel hasil pencampuran disiapkan untuk proses
pengujian mutu mengikuti ketentuan perusahaan
4.3. Hasil pencampuran diperlakukan mengikuti
ketentuan perusahaan
4.4. Alat pencampur dibersihkan segera setelah
digunakan dengan cara mengikuti rekomendasi
pabrik pembuat alat
4.5. Setiap adanya keperluan perbaikan dan penggantian
suku cadang dicatat dan dilaporkan mengikuti
ketentuan perusahaan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini digunakan untuk melaksanakan proses pencampuran bahan kimia,
terutama pada industri rumah tangga, kecil, dan menengah.
2. Instruksi kerja untuk menghidupkan/menjalankan alat pencampur (mixer), memantau dan
mengkontrol proses, serta mematikan dan mengeluarkan hasil pencampuran disesuaikan
dengan jenis dan cara penggunaan alat pencampur yang digunakan. Instruksi kerja
disusun oleh perusahaan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan instruksi kerja sebagai panduan melaksanakan tugas
pengoperasian dan pemantauan proses pencampuran
4. Kelengkapan kerja terdiri atas alat-alat pelindung diri, borang (formulir isian) pencatatan
data operasional, dan test kit
5. Peralatan yang digunakan:
 Mixer
 Timbangan dan alat ukur volume
 Peralatan untuk mengambil sampel
 Peralatan keselamatan kerja
6. Bahan yang digunakan:
 Bahan-bahan yang akan diaduk/dicampur harus memenuhi persyaratan mutu yang
ditentukan perusahaan

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai mixing, sifat-sifat
fisika dan kimia bahan-bahan yang akan diaduk/dicampur, reaksi-reaksi kimia yang
mungkin terjadi, dan perubahan sifat fisika selama pencampuran

76
 Demo untuk mengisi dan menghidupkan mixer, memantau dan mengontrol proses,
mematikan mixer, dan mengeluarkan hasil mixing.
 Praktik langsung melaksanakan mixing.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk mencampur bahan kimia
berbeda fasa secara ekimolar.
 Tidak memahami sifat-sifat fisika dan kimia bahan-bahan yang akan dicampur dan
proses kimia dan fisika yang terjadi selama proses percampuran akan menyebabkan
kesalahan dalam pemilihan jenis mixer dan/atau pengaturan kondisi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.007.01 Menyiapkan Bahan Kimia Mengikuti Formula Tertentu
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Prosedur dan kebijakan K-3 dari perusahaan
 Teori tentang Mixing
 Pengetahuan tentang Bahan-bahan yang akan diaduk/campur
 Perubahan fisika (khususnya viskositas) dan perubahan kimia yang terjadi selama
mixing
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Merawat peralatan mixer
 Bekerja dalam tim kerja, seperti dengan petugas yang akan memproses selanjutnya
hasil mixing
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 pemilihan jenis mixer dan kondisi mixing, yang sesuai dengan sifat-sifat bahan-bahan
yang akan diproses serta perubahan fisika/ kimia yang terjadi selama proses

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

77
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

78
Kode Unit: KIN.UP.12.020.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Sistem Utilitas Udara Tekan dan Vakum
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk
mengoperasikan dan merawat sistem utilitas udara tekan dan vakum jenis putar (rotary
compressors) menggunakan tenaga listrik, secara aman.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1. Alat pelindung diri digunakan sesuai ketentuan
pemeriksaan keamanan perusahaan atau perundang-undangan yang berlaku
pra-pengoperasian 1.2. Alat ukur tekanan lokal dipastikan dapat berfungsi
peralatan dengan benar
1.3. Pemeriksaan kondisi peralatan dilaksanakan
mengikuti rekomendasi dari pabrik pembuat
peralatan atau prosedur yang telah ditentukan oleh
perusahaan
1.4. Saklar-saklar kelistrikan (saklar utama dan saklar
otomatisasi tekanan) dan sistem-sistem pengamanan
diidentifikasi dari diagram peralatan dan dipastikan
dapat bekerja dengan baik
1.5. Setiap ketidaknormalan kondisi yang teramati harus
dicatat dan dilaporkan

2. Mengoperasikan peralatan 2.1 Alat pelindung diri harus dikenakan sesuai ketentuan
perusahaan
2.2 Kesiapan start-up diperiksa mengikuti prosedur yang
telah ditentukan
2.3 Peralatan dihidupkan mengikuti ketentuan dari pabrik
pembuat peralatan atau dari prosedur kerja
perusahaan
2.4 Peralatan dioperasikan di dalam batas aman
perencanaan peralatan
2.5 Peralatan dimatikan mengikuti ketentuan dari pabrik
pembuat peralatan atau dari prosedur kerja
perusahaan

79
3. Mengatur dan memantau 3.1 Batas atas dan batas bawah tekanan yang dihasilkan
pengoperasian vakum diatur menjadi kondisi operasional saklar otomatis
3.2 Ketidaknormalan kondisi operasional dideteksi dan
dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan
4. Merawat dan menyiapkan 4.1 Bahan pelumas diperiksa, ditambah, dan diganti
(stand by) peralatan secara berkala.
4.2 Filter udara diperiksa dan diganti secara berkala
4.3 Air yang terperangkap di dalam tabung penyimpan
udara tekan diperiksa dan dibuang secara berkala
4.4 Keperluan-keperluan pemeriksaan kondisi peralatan,
perawatan, dan perbaikan diidentifikasi dan
dilaporkan
4.5 Peralatan dimatikan atau digantikan (oleh sistem
kompresor atau vakum kedua) secara otomatis,
mengikuti ketentuan pabrik pembuat vakum, atau
mengikuti instruksi kerja
4.6 Semua ketentuan mengenai perawatan peralatan dan
lingkungan kerja harus dipatuhi dan diikuti.

Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk mengoperasikan peralatan udara tekan dan/atau
peralatan vakum yang bekerja menggunakan tenaga listrik.
2. Unit kompetensi ini memerlukan instruksi kerja sebagai panduan untuk melaksanakan
tugas pengoperasian dan pemantauan kinerja peralatan dan SOP untuk sistem pelaporan.
3. Kelengkapan kerja terdiri atas alat-alat pelindung diri dan borang pencatat data
operasional.
4. Prosedur menghidupkan, mengatur/memantau, dan mematikan vakum disesuaikan
dengan jenis dan penggunaan vakum. Prosedur ini dapat diperoleh dari pabrik pembuat
peralatan atau dari ketentuan perusahaan.
5. Peralatan yang digunakan:
 Kompresor atau pompa vakum sampai tiga tingkat
 Katup-katup, alat ukur tekanan, dan saklar-saklar kelistrikan
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan air, sepatu
keselamatan kerja, penutup rambut, helm, alat pengangkat, pelindung mata dan muka,
pelindung tangan, dan penyumbat telinga.

80
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis tentang jenis-jenis kompresor
dan peralatan vakum, prinsip dasar pengoperasian peralatan, dan teknik memantau
kinerja peralatan
 Demo untuk melaksanakan proses menghidupkan, mematikan, dan mengatur tekanan
yang dihasilkan
 Praktik langsung mengoperasikan peralatan vakum atau kompresor
 Demo cara membuat laporan ketidaksesuaian
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Untuk kompresor, air yang terjebak di dalam tabung udara tekan dan level bahan
pelumas harus mendapat perhatian pertama. Untuk peralatan vakum, kondisi filter
udara harus diperiksa sebelum peralatan dioperasikan.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Pemahaman prinsip kerja Magnetic Contact Breaker
 Prinsip kerja peralatan vakum dan kompresor
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Mengoperasikan, melepaskan, dan memasang saklar-saklar listrik
 Keterampilan mekanik terutama untuk mengganti sistem pelumas

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

81
Kode Unit: KIN.TP.12.021.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Penukar Panas Sederhana
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk
mengoperasikan dan merawat peralatan penukar panas yang belum memiliki kerumitan
teknologi.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1. APD (Alat Pelindung Diri) harus dikenakan sesuai
pemeriksaan keamanan ketentuan perusahaan
peralatan penukar panas 1.2. Pemeriksaan K3 peralatan dilaksanakan mengikuti
sederhana prosedur yang direkomendasikan pabrik pembuat
peralatan dengan memperhatikan perundang-
undangan yang berlaku
1.3. Pemeriksaan kondisi peralatan dilaksanakan
mengikuti prosedur yang telah dirumuskan oleh
perusahaan
1.4. Sistem pengamanan diperiksa sesuai ketentuan
perusahaan dan dipastikan dapat bekerja dengan baik
2. Pengoperasian peralatan 2.1. Kondisi katup-katup pengendali aliran, sistem
penukar panas sederhana perpipaan, dan alat kontrol peralatan dipastikan
berfungsi dengan baik
2.2. Keseimbangan material dan kesetimbangan energi
operasional ditentukan dan dipastikan dari instruksi
kerja yang akan dilaksanakan
2.3. Parameter kerja peralatan diatur mengikuti ketentuan
proses yang dilaksanakan dan dalam batas aman
peralatan.
2.4. Langkah kerja untuk menghidupkan dan mematikan
peralatan harus mengikuti ketentuan perusahaan atau
manual peralatan
3. Mengendalikan 3.1 Parameter kerja peralatan terus menerus dipantau
pengoperasian peralatan dan secara berkala dicatat sesuai ketentuan
penukar panas sederhana perusahaan
3.2 Setiap terjadi perubahan parameter kerja
dilaksanakan tindakan koreksi untuk mengembalikan
parameter kerja tersebut kembali ke ketentuan

82
operasional
3.3. Setiap terjadi ketidaknormalan proses harus dicatat
dan dilaporkan sesuai ketentuan SOP perusahaan
3.4. Kondisi darurat harus siap diantisipasi dengan cepat
dan tepat mengikuti instruksi kerja dari perusahaan
atau dari manual peralatan
4. Merawat peralatan 4.1 Prosedur, kebijakan, dan peraturan mengenai K3 untuk
penukar panas sederhana merawat peralatan, harus diikuti dan dipatuhi
4.2 Pemeriksaan kondisi peralatan penukar panas sederhana
dilaksanakan secara berkala atau berdasarkan
ketidaknormalan pengoperasian yang dilaporkan.
4.3 Tindakan perawatan dilaksanakan, dicatat, dan
dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk mengoperasikan berbagai jenis peralatan penukar panas yang
belum memiliki kerumitan teknologi, terutama yang digunakan di industri kecil/
menengah, mengikuti instruksi kerja atau SOP.
2. Instruksi kerja harus mengacu pada :
 Standar Perusahaan
 Prosedur Kerja Standar (SOPs)
3. Kelengkapan kerja terdiri atas APD ( Alat Pelindung Diri) dan form/log book
pencatat data operasional.
4. Prosedur mengoperasikan, mengatur/mengendalikan, dan merawat peralatan
disesuaikan dengan jenis dan penggunaan peralatan. Prosedur ini dapat diperoleh dari
pabrik pembuat peralatan atau dari ketentuan perusahaan.
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan penukar panas sederhana
 Katup-katup dan alat ukur temperatur, tekanan, dan laju alir fluida
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan panas,
sepatu keselamatan kerja, penutup rambut, helm, pelindung mata dan muka,
pelindung tangan, dan penyumbat telinga.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis tentang jenis-jenis peralatan
penukar panas sederhana, prinsip dasar penukar panas sederhana, teknik
mengendalikan kondisi pengoperasian, dan teknik merawat peralatan tersebut setelah

83
proses.
 Demo untuk melaksanakan proses merawat dan mengganti sukucadang peralatan dan
membuat pelaporan
 Praktik langsung mengoperasikan peralatan penukar panas sederhana
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk mengoperasikan peralatan
penukar panas sederhana dengan sistem counter current di industri menengah.
 Kegagalan pengaliran fluida bertemperatur lebih rendah akan menyebabkan over heat
yang menyebabkan kerusakan peralatan dan kecelakaan kerja.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan perundang-undangan
mengenai peralatan penukar panas sederhana
 Mekanisme perpindahan panas
 Pemuaian benda karena kenaikan temperatur
 Jenis-jenis bahan yang digunakan untuk membuat peralatan penukar panas
 Proses korosi dan cara mengatasinya
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan mekanik untuk mengoperasikan, melepaskan, dan memasang sistem
katup
 Membaca diagram alir sistem peralatan penukar panas sederhana
 Menghitung kesetimbangan bahan dan kesetimbangan energi
 Kemampuan untuk menghambat laju korosi
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan mengatur
kesetimbangan bahan dan kesetimbangan energi

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1

84
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

85
Kode Unit: KIN.TP.12.022.01
Judul Unit: Melaksanakan Proses Kimia dengan Reaksi Netralisasi Mengikuti
Prosedur Kerja

Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan proses
kimia dengan reaksi netralisasi, yang mencakup penyiapan bahan olahan, pemeriksaan
peralatan dan keamanan pra pelaksanaan proses, melaksanakan proses netralisasi, serta
melaporkan hasil sesuai prosedur perusahaan.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja


1. Menyiapkan dan mencatat 1.1. Sifat fisika dan kimia bahan olahan yang telah
deskripsi bahan olahan melalui pemeriksaan laboratorium atau jaminan
supplier dicatat dalam buku log sesuai ketentuan
perusahaan.
1.2. Ketidak sesuaian spesifikasi bahan olahan
dicatat dan dilaporkan.
1.3. Bahan olahan disiapakan sesuai instruksi kerja.
2. Melaksanakan pemeriksaan 2.1. Pemeriksaan K3 pra pengoprasian reaktor harus
peralatan dan keamanan dilaksanakan mengikuti prosedur, kebijakan
pra pelaksanaan proses perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2.2. Pemeriksaan kondisi peralatan dilaksana-kan
mengikuti rekomendasi dari pabrik pembuat
peralatan atau prosedur yang telah dirumuskan oleh
perusahaan.
2.3. Pemerikasaan utilitas (temperatur, tekanan, dan laju
alir) dilaksanakan sesuai IK.
2.4. Potensi timbulnya bahaya diidentifikasi dan alat
pengaman dipastikan berfungsi dengan baik.
2.5. Ketidaknormalan kondisi peralatan dicatat, dilaporan
dan dipasang label pada bagian alat bersangkutan.
3. Melaksanakan proses 3.1 Kondisi star-up reaktor diperiksa mengikuti IK.
kimia 3.2 Alat pelindung diri (APD) harus dikenakan sesuia
ketentuan perusahaan.
3.3 Bahan olahan, katalisator, larutan penetral dialirkan ke

86
dalam reaktor dalam jumlah tertentu sesuai Instruksi
Kerja
3.4 Temperatur, tekanan, pH dan laju alir dijaga/diawasi
kondisinya sesuai dengan IK
4. Mengakhiri proses 4.1 Prosedur, kebijakan, dan peraturan mengenai K3 untuk
netralisasi mematikan reaktor diikuti dan dipatuhi.
4.2 Produk dialirkan ke reaktor pendingin berdasarkan IK
dan/ atau berdasarkan hasil analisis laboratorium.
4.3 Komunikasi dalam tim kerja harus dipastikan bisa
memberikan koordinasi yang efisien.
5. Melaporkan hasil proses 5.1 Kondisi operasi selama proses netralisasi dicatat dan
kimia dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan.
5.2 Ketidaksesuaian hasil kerja dicatat dan dilaporkan
Kepada atasan yang berwenang.
5.3 Penyebab ketidak sesuaian diidentifikasi dan diusulkan
tindakan perbaikannya.
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan proses kimia secara
netralisasi dalam reaktor bertekanan rendah dan kapasitas kecil.menengah
mengikuti instruksi kerja atau SOP.
2. Prosedur kerja harus mengacu pada :
 Standar Perusahaan
 Standar Nasional Indonesia
 Standar nasional negara lain/standar internasional, seperti ASTM, JIS, ASME dan
sebagainya.
 Prosedur Kerja Standar (SOPs)
 Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS)
3. Kelengkapan kerja terdiri atas alat-alat pelindung diri, ceklist pencatatan data
operasional dan data dari laboratorium analisis kimia.
4. Prosedur menghidupkan, melaksanakan proses kimia dan mematikan reaktor disesuaikan
dengan jenis reaktor. Prosedur ini dapat diperoleh dari pabrik pembuat peralatan atau
ketentuan perusahaan.
5. Peralatan yang digunakan :
 Reaktor bertekanan rendah untuk proses netralisasi
 Katup-katup dan alat ukur untuk mengukur aliran : larutan penetral, bahan bakar,
udara tekan, temperatur.

87
 Sistem pengatur dosis bahan kimia pengolah dan larutan penetral (dosing Pump).
 Peralatan untuk menganalisis kondisi temperatur, tekanan, pH, flow rate dan kondisi
uap yang dihasilkan.
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan air, sepatu
keselamatan kerja, penutup rambut, helm, alat pengangkat, pelindung mata dan muka,
sarung tangan, dan penyumbat telinga.
6. Bahan yang digunakan : bahan olahan, larutan asam/basa dan katalis.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi dapat diujikan melalui ujian tulisan, lisan, dan demo untuk mengetahui
kemampuan peserta ujian dalam:
 Pengetahuan teoritis mengenai proses netralisasi (teori asam basa).
 Pengecekan kesiapan peralatan pencatat temperatur , tekanan, laju alir dan
pH termasuk satuan konversi masing-masing peralatan.
 Penyusunan kebutuhan bahan olahan dan bahan pendukung lainnya.
 Menyiapkan dan mengoperasikan reaktor dimulai dari proses mengidupkan,
mematikan, dan merawatnya.
 Praktik langsung melaksanakan proses kimia dengan reaksi hidrogenasi.
 Praktik langsung teknik mengukur pH larutan sesuai ketentuan perusahaan.
 Mendemonstrasikan cara membuat laporan ketidaksesuaian.
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Menyusun kebutuhan bahan olahan dan melakukan pengecekan terhadap bahan yang
tersedia.
 Kesalahan dalam mengatur katup-katup dan alat ukur temperatur, tekanan, pH, dan
laju alir pada reaktor selama proses berlangsung berakibat pada penurunan efisiensi
kerja reaktor.
 Kondisi peralatan pengukur pH harus terkalibrasi
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri

88
 KIN.BP.11.007.01 Menyiapkan Bahan Kimia Mengikuti Formula Tertentu
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
4. Pengetahuan dan keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan perundang-undangan
mengenai pengoperasian reaktor untuk proses netralisasi.
 Prinsip proses kimia netralisasi (reaksi asam –basa)
 Satuan Standar Internasional dan konversinya terutama untuk satuan tekanan,
temperatur dan laju alir.
 Jenis-jenis larutan asam - basa yang dapat digunakan untuk proses netralisasi
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Teknik penyiapan bahan olahan
 Teknik mengukur pH larutan.
 Teknik pengontrolan temperatur, tekanan, dan laju alir
 Teknik mengoperasikan, melepaskan dan memasang sistem pompa dan sistem katup
 Membaca diagram alir sistem utilitas uap

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 1

89
Kode Unit: KIN.UP.12.023.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Sistem Utilitas Pembangkit Uap
Sederhana Mengikuti Instruksi Kerja
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk mengoperasikan
utilitas pembangkit uap berukuran kecil dan menengah pada tekanan rendah.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Pemeriksaan K3 pra-pengoperasian ketel harus
pemeriksaan keamanan dilaksanakan mengikuti prosedur dan kebijakan
pra-pengoperasian perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku
ketel uap 1.2. Pemeriksaan kondisi peralatan dilaksanakan mengikuti
rekomentasi dari pabrik pembuat peralatan atau
prosedur yang telah dirumuskan oleh perusahaan
1.3. Sistem pengamanan diidentifikasi dari ketentuan
perusahaan dan dipastikan dapat bekerja dengan baik
1.4. Komunikasi antar pekerja harus dipastikan bisa
memberikan koordinasi yang efisien
2. Menghidupkan ketel 2.1 Kesiapan start-up diperiksa mengikuti prosedur yang
uap telah ditentukan
2.2. Alat pelindung diri harus dikenakan sesuai ketentuan
perusahaan
2.3. Ketel uap dihidupkan mengikuti ketentuan dari pabrik
pembuat ketel atau SOP perusahaan
2.4 Ketel dioperasikan di dalam batas aman perencanaan
ketel
3. Mengatur dan 3.1 Parameter kerja ketel dipantau untuk memastikan
memantau keamanan pengoperasian
pengoperasian ketel 3.2. Aliran bahan bakar-udara, dan air umpan diatur untuk
uap memenuhi kebutuhan uap yang diperlukan.
3.3. Kuras bawah (blow down) diatur mengikuti kondisi air
di dalam ketel
3.4. Kondisi air di dalam ketel dan kondisi air umpan, diatur
mengikuti ketentuan pabrik pembuat ketel atau
ketentuan perusahaan

90
3.5. Ketidaknormalan kondisi operasional dideteksi dan
dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan
4. Mematikan dan 4.1 Prosedur, kebijakan, dan peraturan mengenai K3 untuk
menyimpan ketel uap mematikan dan menyimpan ketel uap, harus diikuti dan
dipatuhi.
4.2. Ketel uap dimatikan mengikuti ketentuan pabrik
pembuat ketel atau prosedur perusahaan setempat.
4.3. Prosedur Emergency Shutdown harus selalu dalam
keadaan siap untuk dilaksanakan
4.4. Keperluan-keperluan perawatan dan pemeriksaan
kondisi ketel diidentifikasikan dan dilaporkan sesuai
prosedur perusahaan
4.5. Cara menyimpan ketel disesuaikan dengan lama waktu
penyimpanan dan kondisi penyimpanan.
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk mengoperasikan ketel uap bertekanan rendah dan berkapasitas
rendah/menengah yang berfungsi sebagai bagian dari utilitas pabrik, termasuk boiler untuk
melaksanakan destilasi uap. Unit kompetensi ini tidak mencakup kemampuan untuk
mengoperasikan boiler berukuran besar dan bertekanan tinggi.
2. Unit kompetensi ini memerlukan SOP dan salinan manual peralatan sebagai panduan
melaksanakan tugas pengoperasian dan pemantauan utilitas pembangkit uap
3. Kelengkapan kerja terdiri atas alat-alat pelindung diri, borang pencatatan data operasional,
dan test kit untuk analisis kimia
4. Prosedur menghidupkan, mengatur/memantau, dan mematikan ketel disesuaikan dengan
jenis ketel dan penggunaan uap ketel. Prosedur ini dapat diperoleh dari pabrik pembuat
peralatan atau dari ketentuan perusahaan.
5. Peralatan yang digunakan:
 Ketel uap bertekanan rendah dan berkapasitas rendah sampai menengah
 Katup-katup dan alat ukur untuk mengatur aliran air umpan, aliran bahan bakar, dan
aliran udara tekan.
 Sistem pengatur dosis bahan kimia pengolah (dosing pump)
 Sistem kuras bawah (blow down) dan lepas atas (over blast)
 Peralatan untuk menganalisis kondisi air ketel dan kondisi uap yang dihasilkan (test kit
untuk analisis air umpan, air di dalam ketel, dan uap yang dihasilkan), terutama pH-
meter.

91
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan air, sepatu
keselamatan kerja, penutup rambut, helm, alat pengangkat, pelindung mata dan muka,
pelindung tangan, dan penyumbat telingan.
6. Bahan:
 Air umpan ketel yang disiapkan sesuai persyaratan untuk ketel bersangkutan;
 Bahan kimia pengatur kondisi air umpan, air di dalam ketel, dan uap.
 Bahan kimia dalam bentuk test kit untuk analisis air ketel, terutama untuk penetapan
kadar oksigen terlarut, dan konduktans.

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai parameter-parameter
kimia dan fisika yang berhubungan dengan pengoperasian ketel uap bertekanan
rendah dan berkapasitas rendah; jenis-jenis ketel uap; prinsip dasar pengoperasian
ketel uap; dan teknik memantau kondisi pengoperasian ketel.
 Demo untuk melaksanakan proses menghidupkan dan mematikan ketel uap, mengatur
kuras bawah (blow down) dan lepas atas (over blast).
 Praktik langsung mengoperasikan ketel uap bertekanan rendah.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk mengoperasikan sistem utilitas
penyedia uap di pabrik kimia.
 Kesalahan dalam mengatur kondisi air umpan akan menyebabkan terjadinya kerak
pada ketel yang berakibat pada penurunan efisiensi kerja ketel.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.IP.11.002.01 Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-
Instrumen Lokal
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.007.01 Menyiapkan Bahan Kimia Mengikuti Formula Tertentu
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.IP.12.015.01 Mengoperasikan dan Merawat Katup-katup
 KIN.IP.12.016.01 Mengoperasikan dan Merawat Pompa-pompa

92
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan perundang-undangan
mengenai ketel uap.
 Pengendalian korosi ketel
 Proses pembentukan kerak dan cara mengatasinya
 Teknik pengolahan air umpan
 Teknik pemanasan uap menjadi Super Heated Steam
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Membuat larutan untuk keperluan sistem dosing bahan kimia pengendali kualitas air
dan uap
 Mengoperasikan, melepaskan dan memasang sistem pompa dan sistem katup
 Menggunakan test-kit untuk menganalisis kondisi air dan uap
 Membaca diagram alir sistem utilitas uap
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pengaturan kondisi air umpan dan kondisi air di dalam ketel, terutama pH dan
konduktans (Daya Hantar Listrik)

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

93
Kode Unit: KIN.TP.12.024.01
Judul Unit: Melaksanakan Proses Kimia dengan Reaksi Katalitik pada Industri
Kecil-Menengah Mengikuti SOP
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk melaksanakan
proses dengan reaksi katalitik secara benar dan aman, yang mencakup antara lain menyiapkan
dan mencatat diskripsi bahan olahan, melaksanakan pemeriksaan pra-pengoperasian
peralatan, melaksanakan proses kimia, melaporkan hasil proses kimia sesuai dengan instruksi
kerja yang tersedia, dan melaksanakan penanganan limbah.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mencatat spesifikasi dan 1.1 Prosedur proses kimia yang akan dilaksanakan
menyiapkan bahan olahan dipastikan (secara teoritis) tidak memiliki potensi
dan peralatan bahaya yang tak terkendalikan
1.2 Spesifikasi peralatan, bahan kimia olahan, dan
katalisator dicatat dari ketentuan prosedur proses dan
dicocokkan dengan spesifikasi peralatan dan bahan
kimia olahan dan katalisator yang akan digunakan
1.3 Alat keselamatan kerja dan sistem pengamanan proses
diperiksa, dipastikan berfungsi dengan baik dan
digunakan sebagaimana ketentuan K3
1.4 Setiap perbedaan spesifikasi peralatan, bahan kimia
olahan, dan katalisator dan ketidaksesuaian alat
pelindung diri atau sistem pengamanan dicatat di
dalam buku catatan kerja
1.5 Peralatan, bahan olahan, dan katalisator disiapkan
mengikuti ketentuan prosedur proses yang akan
dilaksanakan
2. Memulai (start up) proses 2.1 Alat pelindung diri harus dikenakan sesuai ketentuan
kimia dengan reaksi K3 dan prosedur kerja
katalitik 2.2 Pemeriksaan K3 pra-pengoperasian peralatan harus
dilaksanakan mengikuti prosedur dan kebijakan
perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku
2.3 Sistem pengamanan diidentifikasi dari ketentuan
perusahaan dan dipastikan dapat bekerja dengan baik

94
2.4 Bahan olahan dan katalis dimasukkan ke wadah proses
dalam jumlah tertentu sesuai prosedur kerja
2.5 Kondisi operasional reaktor diatur sesuai prosedur kerja
3. Melaksanakan proses 3.1 Temperatur, dan tekanan dijaga/diawasi kondisinya
kimia sesuai dengan ketentuan prosedur atau instruksi kerja
3.2 Bahan olahan dimasukkan ke dalam reaktor dengan
cara yang telah ditentukan dalam prosedur kerja
3.3 Produk dikeluarkan dari reaktor dengan cara sesuai
ketentuan prosedur kerja
3.4 Penanganan (regenerasi, penyimpanan, perlakuan, dan
pergantian) katalis dilaksanakan mengikuti ketentuan
prosedur atau instruksi kerja
3.5 Setiap aktifitas proses, jumlah bahan baku, jumlah
produk, kondisi katalis, dan ketidaknormalan proses
dicatat di dalam buku catatan kerja
4. Menghentikan reaksi dan 4.1 Reaksi dihentikan (secara darurat atau normal)
menangani limbah dan dengan cara yang telah ditentukan di dalam prosedur
produk kerja
4.2 Kualitas produk diuji kesesuaiannya dengan standar
perusahaan.
4.3 Produk yang memenuhi syarat mutu, produk yang
tidak memenuhi syarat mutu, dan limbah proses
ditangani mengikuti ketentuan prosedur kerja atau
ketentuan perusahaan dengan memperhatikan K3
4.4 Katalis yang dinyatakan tidak aktif lagi diperlakukan
sesuai ketentuan katalis bersangkutan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan proses kimia dengan reaksi katalitik
mengikuti prosedur kerja yang telah dibakukan di industri rumah tangga, kecil dan
menengah.
2. Prosedur pelaksanaan proses disesuaikan dengan jenis katalisator, bahan kimia olahan,
dan jumlah produk yang diinginkan. Prosedur ini dapat diperoleh dari konsultan kimia
teknik, perguruan tinggi, atau lembaga hak paten. Prosedur kerja harus memperhatikan
K3, MSDS, dan lingkungan

3. Unit kompetensi ini memerlukan prosedur kerja lengkap mulai dari spesifikasi bahan

95
baku yang diperlukan sampai ke cara penanganan limbah dan produk yang dihasilkan
4. Kelengkapan kerja yang diperlukan adalah Material Safety Data Sheets (untuk bahan
kimia yang digunakan, bahan antara, dan produk yang dihasilkan), ketentuan perundang-
undangan mengenai lingkungan, dan ketentuan penanganan bahan beracun dan
berbahaya.
5. Peralatan yang digunakan terdiri atas alat pelindung diri, peralatan proses, dan peralatan
pendukung proses:
 Alat pelindung diri dapat berupa masker, sarung tangan, kacamata, sepatu boot, dan
pakaian kerja
 Peralatan proses dapat berupa alat pencampur, alat pengaduk, reaktor, alat pemanas
atau pendingin,
 Peralatan pendukung proses antara lain adalah timbangan, timer, termometer,
higrometer, barometer,
6. Bahan yang digunakan dapat berupa:
 Bahan-bahan kimia yang menjadi bahan baku proses
 Katalisator
 Bahan pengisi produk
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulisan untuk mengetahui penguasaan teori mengenai parameter-
parameter kimia dan fisika yang berhubungan dengan pelaksanaan proses kimia
dengan reaksi katalitik, jenis-jenis katalis, prinsip dasar pelaksanaan proses kimia
dengan reaksi katalitik, dan teknik memantau kondisi pengoperasian reaktor
(pemantauan temperatur, tekanan, dan kecepatan alir, termasuk satuan konversi
masing-masing)
 Lisan dan tulisan untuk menyusun kebutuhan dan kesiapan bahan olahan dan
bahan pendukung lainnya berdasarkan prosedur proses tertentu
 Demo untuk memulai, mengendalikan, dan menghentikan proses.
 Praktik langsung meregenerasi/mengaktifkan/mengganti katalis
 Mendemonstrasikan cara membuat laporan ketidaksesuaian.
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Proses yang tidak terkontrol dengan baik bisa menyebabkan kecelakaan kerja.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri

96
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri
 KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
 KIN.KL.12.014.01 Mengoperasikan dan Merawat Alat Pemadam Api Ringan
4. Pengetahuan dan keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Satuan standar internasional dan konversinya, terutama untuk satuan tekanan,
temperatur dan kecepatan alir
 Persamaan reaksi dan hukum-hukum dasar reaksi kimia
 Cara mengontrol kecepatan reaksi dan pembentukan panas yang terjadi
 Pengetahuan Bahan kimia Beracun dan Berbahaya
 Sifat racun dan antidota bahan kimia yang digunakan dan dihasilkan dari reaksi yang
dilaksanakan
 Menghitung kebutuhan bahan kimia secara stoikiometrik
 Menentukan kualitas bahan kimia olahan
 Keterampilan perbengkelan untuk membuka dan menutup kembali reaktor dan
peralatan proses lainnya

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

97
Kode Unit: KIN.TP.12.025.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Destilasi Sederhana
Deskripsi Unit:
Unit ini memuat kemampuan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) untuk mengoperasikan
peralatan destilasi sederhana yang digunakan untuk memisahkan komponen dari campuran
sederhana (dua atau tiga komponen)
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Pemeriksaan K3 pra-pengoperasian peralatan harus
pemeriksaan keamanan dilaksanakan mengikuti prosedur dan kebijakan
pra-pengoperasian perusahaan serta perundang-undangan yang berlaku
1.2 Pemeriksaan kondisi peralatan dilaksanakan mengikuti
rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan atau
prosedur yang telah dirumuskan oleh perusahaan
1.3 Sistem pengamanan diidentifikasi dari diagram
peralatan dan dipastikan dapat bekerja dengan baik
2. Mengoperasikan 2.1 Kesiapan start-up peralatan destilasi sederhana
peralatan destilasi diperiksa mengikuti prosedur yang telah ditentukan.
sederhana 2.2 Alat pelindung diri harus dikenakan sesuai ketentuan
perusahaan.
2.3 Parameter kerja peralatan ditentukan sesuai dengan
proses destilasi yang akan dilaksanakan
2.4 Destilasi sederhana dioperasikan mengikuti ketentuan
prosedur kerja atau SOP perusahaan
2.5 Destilasi sederhana dioperasikan di dalam batas aman
perencanaan destilasi sederhana.

3. Mengendalikan 3.1 Parameter kerja destilasi sederhana dikendalikan


pengoperasian destilasi untuk memastikan keamanan pengoperasian.
sederhana 3.2 Parameter kerja peralatan (terutama temperatur, dan
proses pendinginan) dikendalikan sesuai instruksi
kerja.
3.3 Ketidaknormalan kondisi operasional dicatat dan
dilaporkan mengikuti SOP perusahaan

4. Mematikan, merawat 4.1 Peralatan destilasi dimatikan mengikuti cara yang

98
peralatan destilasi ditentukan dalam instruksi kerja
sederhana 4.2 Setelah digunakan alat destilasi dibersihkan dengan
cara yang disesuaikan dengan sifat kotoran yang
mungkin terjadi
4.3 Keperluan perawatan dan pemeriksaan kondisi
peralatan diidentifikasi dan dilaporkan mengikuti
SOP perusahaan
4.4 Alat distilasi disimpan dengan cara yang disesuaikan
dengan sifat dan jenis peralatan atau mengikuti
instruksi kerja perusahaan atau mengikuti petunjuk
pabrik pembuat peralatan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk mengoperasikan dan merawat peralatan destilasi
sederhana (seperti destilator untuk memisahkan dua komponen dan destilasi uap), pada
kapasitas kecil/menengah dan belum menggunakan utilitas pendukung. Unit ini tidak
berlaku untuk teknik destilasi bertingkat atau multi komponen.
2. Unit kompetensi ini memerlukan SOP sebagai panduan untuk melaksanakan
pelaporan, pengoperasian dan pemantauan proses.
3. Kelengkapan kerja terdiri atas alat-alat pelindung diri dan borang pencatat data
operasional.
4. Prosedur mengoperasikan, mengendalikan, mematikan dan merawat peralatan
destilasi sederhana disesuaikan dengan jenis bahan, kapasitas, jenis sumber energi, dan
sifat bahan yang didistilasikan. Prosedur ini dapat diperoleh dari pabrik pembuat
peralatan atau dari ketentuan perusahaan.
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan destilasi sederhana
 Katup-katup dan alat ukur memantau temperatur, tekanan, dan flow rate umpan
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya adalah seragam lapangan, pakaian tahan air,
sepatu keselamatan kerja, penutup rambut, helm, alat pengangkat, pelindung mata
dan muka, pelindung tangan, dan penyumbat telinga.
6. Pada unit kompetensi ini jika alur pekerjaan dilakukan tanpa henti (shift) harus dipastikan
komunikasi berjalan dengan baik

Panduan Penilaian

99
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis tentang jenis-jenis destilasi,
prinsip dasar pengoperasian destilasi sederhana, dan teknik memantau kondisi
pengoperasian destilasi sederhana
 Demo untuk melaksanakan proses mengoperasikanperalatan destilasi sederhana
 Praktik langsung mengoperasikan peralatan destilasi sederhana
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk membuat air suling dengan
cara yang benar dari air umpan yang mengandung ammonia.
 Kegagalan kerja sistem pendingin atau sistem pendingin dimatikan mendahului
sistem pemanasan, akan menyebabkan kecelakaan kerja.
 Kesalahan pengaturan temperatur kondensat, akan menyebabkan penurunan kualitas
hasil yang diperoleh.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri
 KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
 KIN.KL.12.014.01 Mengoperasikan dan Merawat Alat Pemadam Api Ringan
 KIN.TP.12.021.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Penukar Panas
Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Bahan-bahan yang mudah menguap dan terbakar
 Titik didih berbagai senyawaan
 Jenis-jenis alat pendingin (kondensor), kelebihan dan kekurangannya
 Proses pembentukan kerak dan cara mengatasinya

5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

100
 Merawat, melumas, dan menggunakan peralatan gelas
 Menganalisis destilat yang dihasilkan dengan analisis fisika sederhana
 Membaca diagram alir sistem destilasi sederhana
 Pengoperasian alat kondensor
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh
kemampuan mengurangi kehilangan energi pada destilasi sederhana.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

101
Kode Unit: KIN.IP.12.026.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Utilitas Pengolah Bahan Bakar Minyak
Mengikuti SOP
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
untuk mengoperasikan dan merawat (mengikuti SOP) peralatan pengolah bahan bakar minyak
untuk umpan burner yang menggunakan sistem sprayer.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memeriksa kesiapan peralatan 1.1 Alat pelindung diri dipilih dan dikenakan
untuk dioperasikan sesuai ketentuan perusahaan
1.2. Lingkungan kerja diamati dan dipastikan
terbebas dari kemungkinan yang bisa
menimbulkan bahaya yang tak terduga
1.3. Peralatan pengolah dipastikan dalam
keadaan siap kerja
1.4. Sistem katup pada peralatan yang siap
dioperasikan dipastikan dalam keadaan
terbuka, sementara sistem katup peralatan
dalam keadaan perawatan atau stand by
dipastikan dalam keadaan tertutup.
2. Mengoperasikan peralatan 2.1 Peralatan dioperasikan dengan menekan
pengolah bahan bakar minyak saklar MCB sesuai instruksi kerja atau
mengikuti SOP atau buku manual peralatan
bersangkutan.
2.2. Tekanan sistem di saluran masuk dan saluran
keluar dipantau selama proses pengolahan
berlangsung
2.3. Jika tekanan di saluran keluar turun ke nilai
yang telah ditentukan di dalam SOP, atau
telah bekerja dalam waktu tertentu, peralatan
pengolah pada posisi stand by dioperasikan
2.4 Peralatan pengolah dimatikan segera setelah
peralatan kedua beroperasi mengikuti
ketentuan SOP atau manual peralatan
bersangkutan

102
2.5. Peralatan pengolah disiapkan untuk
perawatan atau pembersihan mengikuti
ketentuan SOP
3. Merawat dan membersihkan 3.1 Peralatan yang baru dimatikan segera dibuka
peralatan pengolah bahan bakar mengikuti panduan SOP atau manual
minyak peralatan bersangkutan
3.2. Pembersihan kotoran padat pada sudu-sudu
peralatan dilaksanakan secara mekanis atau
mengikuti panduan SOP
3.3. Peralatan dicuci bersih menggunakan pelarut
organik atau mengikuti panduan SOP
3.4. Peralatan dipasang kembali dan disiapkan
pada posisi Stand By.
3.5. Setiap ketidaknormalan yang terpantau harus
dicatat dan dilaporkan.
4. Menyelesaikan proses 4.1 Peralatan yang telah disiapkan pada posisi
pembersihan dan perawatan stand by, dibersihkan menggunakan pelarut
organik mengikuti panduan SOP
4.2. Lingkungan peralatan dibersihkan dari bahan
pengotor dan dari kemungkinan yang bisa
menimbulkan kecelakaan kerja.
4.3. Limbah proses pembersihan dibuang atau
diperlakukan mengikuti ketentuan
perusahaan atau SOP.
Batasan Variabel
1. Unit ini kompetensi ini berlaku untuk mengoperasikan (mengikuti SOP) alat pengolah
bahan bakar minyak industri agar tidak terjadi penyumbatan pada sistem sprayer alat
pembakar.
2. Prosedur pengoperasian peralatan disesuaikan dengan jenis dan tipe peralatan yang
digunakan. Prosedur ini dapat diperoleh dari buku manual peralatan bersangkutan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan SOP untuk pengoperasian peralatan pengolah BBM
secara lengkap dan salinan buku manual peralatan bersangkutan untuk panduan
perawatan dan pembersihan peralatan.
4. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan perbengkelan mekanik seperti kunci pas, untuk membuka dan memasang
kembali peralatan pengolah.

103
 Peralatan pengolah BBM dengan kelengkapannya (seperti katup, alat ukur tekanan,
alat ukur aliran, dan sistem baffle untuk membuang limbah minyak dari permukaan
air).
5. Bahan yang digunakan:
 Bahan pelarut organik seperti HSD (minyak solar).

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai proses pembentukan
padatan di dalam bahan bakar minyak, prinsip atau cara-cara membersihkannya, dan
cara-cara mengolah bahan bakar minyak agar tidak menimbulkan kerak pada sistem
perpipaan.
 Demo untuk melaksanakan proses menghidup dan mematikan sistem pengolah
minyak.
 Praktik langsung mengolah bahan bakar minyak di pabrik.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk mengoperasikan peralatan
pengolah bahan bakar High Speed Diesel untuk keperluan pembakar berbahan bakar
minyak.
 Pembentukan kotoran padat di dalam peralatan akan menurunkan efisiensi peralatan
yang pada gilirannya akan menyebabkan peralatan menjadi tidak bekerja sama sekali.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.IP.11.002.01 Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-
Instrumen Lokal
 KIN.KL.11.003.01 Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01 Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana
 KIN.IP.12.015.01 Mengoperasikan dan Merawat Katup-katup
 KIN.IP.12.016.01 Mengoperasikan dan Merawat Pompa-pompa
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Prinsip kerja MCB
 Gaya sentrifugal dan percepatan sentripetal
 Proses polimerisasi hidrokarbon

104
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan perbengkelan untuk membuka dan memasang kembali peralatan
 Keterampilan mengoperasikan katup-katup untuk memindahkan aliran bahan bakar
ke peralatan pengolah yang lain
 Keterampilan melaksanakan pembersihan bahan pengotor padat dari sudu-sudu
sistem peralatan.
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Kebersihan dan peralatan peralatan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

105
Kode Unit: KIN.TP.12.027.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Absorpsi dan Adsorpsi
Mengikuti SOP
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan dan keterampilan serta sikap untuk melaksanakan
SOP mengoperasikan dan merawat peralatan absorpsi atau adsorpsi, yang mencakup
melaksanakan pemeriksaan keamanan, mengoperasikan, mengatur, mengendalikan, dan
merawat peralatan
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1. Peralatan absorpsi dan adsorpsi yang akan diperiksa
pemeriksaan keamanan diidentifikasi jenis, tipe, dan kapasitasnya sesuai
peralatan absorpsi dan SOP.
adsorpsi 1.2. Sebelum dioperasikan kondisi dan kemanan
operasional peralatan absorpsi dan adsorpsi harus
diperiksa mengikuti prosedur dan kebijakan
perusahaan atau manual peralatan dengan
memperhatikan perundang-undangan yang berlaku.
1.3. Sistem-sistem pengamanan diidentifikasikan dari
SOP atau manual peralatan dan dipastikan dapat
bekerja dengan baik
1.4. Kondisi dan jenis bahan penyerap dipastikan sesuai
dan bisa berfungsi untuk proses yang akan
dilaksanakan
1.5. Komunikasi antar anggota tim kerja harus dipastikan
bisa memberikan koordinasi yang efisien
2. Mengoperasikan 2.1. APD (Alat Pelindung Diri) harus dikenakan sesuai
peralatan absorpsi dan ketentuan perusahaan dan peraturan K3.
adsorpsi 2.2. Kondisi kesiapan start-up diperiksa mengikuti
prosedur yang telah ditentukan.
2.3. Bahan penyerap dan bahan olahan disiapkan sesuai
ketentuan instruksi kerja atau mengikuti panduan
SOP.
2.4. Peralatan absorpsi dan adsorpsi dioperasikan
mengikuti ketentuan dari pabrik pembuat peralatan
absorpsi dan adsorpsi atau mengikuti ketentuan

106
perusahaan disesuaikan dengan sifat bahan olahan
dan tujuan pengoperasian
2.5. Produk proses ab/ad-sorpsi diolah lebih lanjut
mengikuti ketentuan SOP
3. Mengatur dan 3.1 Parameter kerja peralatan ab/ad-sorpsi dikendalikan
mengendalikan sesuai dengan kebutuhan proses dan dipastikan
pengoperasian peralatan masih dalam batas aman pengoperasian
absorpsi dan adsorpsi 3.2 Parameter operasional dipantau secara berkala,
dicatat, dan dilaporkan mengikuti ketentuan
perusahaan
3.3. Paramater kerja peralatan dijaga agar tetap sesuai
dengan persyaratan kondisi operasional mengikuti
SOP atau manual peralatan
3.4. Setiap teramati adanya ketidaknormalan harus
dicatat dan dilaporkan
4. Mematikan dan merawat 4.1 Prosedur, kebijakan, dan peraturan mengenai K3
peralatan absorpsi dan untuk mematikan dan merawat peralatan ab/ad-
adsorpsi sorpsi, harus diikuti dan dipatuhi
4.2 Peralatan ab/ad-sorpsi dimatikan mengikuti
ketentuan SOP atau manual peralatan bersangkutan
4.3. Kebutuhan pemeriksaan kondisi dan perawatan
peralatan ab/ad-sorpsi diidentifikasi, dicatat, dan
dilaporkan sesuai instruksi kerja.
4.4. Cara merawat peralatan absorpsi dan adsorpsi
disesuaikan dengan lama waktu pemakaian dan
kondisi pemakaian mengikuti SOP atau manual
peralatan

Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini merupakan syarat untuk penugasan melaksanakan SOP untuk
mengoperasikan dan merawat, peralatan ab/ad-sorpsi.
2. Unit kompetensi ini memerlukan SOP untuk mengoperasikan dan merawat peralatan
ad/absorpsi dan salinan manual peralatan sebagai panduan dalam melaksanakan tugas.
3. Perlengkapan kerja terdiri atas APD dan borang atau buku log untuk pencatatan data
operasional.

107
4. Prosedur mengoperasikan, mengatur/mengendalikan, dan mematikan peralatan ab/ad-
sorpsi disesuaikan dengan jenis peralatan, bahan aktif yang digunakan, dan bahan olahan
yang diproses.
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan ab/ad-sorpsi
 Alat ukur/kontrol suhu, tekanan, dan kecepatan alir
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan air, sepatu
keselamatan kerja, penutup rambut, helm, pelindung mata dan muka, pelindung
tangan, dan penyumbat telinga.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis tentang jenis-jenis peralatan
ab/ad-sorpsi, jenis-jenis bahan penyerap, teori pendukung proses adsorpsi dan
adsorpsi, prinsip dasar pengoperasian peralatan, dan cara-cara merawat (termasuk
regenerasi atau mengganti bahan aktif) peralatan
 Demo untuk melaksanakan teknik mengendalikan kondisi pengoperasian peralatan
absorpsi dan adsorpsi
 Praktik langsung mengoperasikan peralatan absorpsi dan adsorpsi
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini minimal harus bisa melaksanakan SOP mengoperasikan dan
merawat proses ab/ad-sorpsi berdasarkan pertukaran ion.
 Kesalahan dalam mengatur kecepatan proses dapat menurunkan efisiensi proses atau
kualitas produk.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri
 KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 K3 dari perusahaan dan peraturan perundang-undangan mengenai peralatan absorpsi
dan adsorpsi

108
 Prinsip kerja peralatan absorpsi dan adsorpsi
 Jenis-jenis bahan absorpsi dan adsorpsi
 Jenis-jenis fase fluida
 Sifat fisik material absorpsi dan adsopsi (penyerap)
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Mengoperasikan, melepaskan, dan memasang sistem katup
 Membaca diagram alir sistem peralatan absorpsi dan adsorpsi
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan menentukan
kesesuaian jenis bahan penyerap dengan bahan yang diserap dan kemampuan mengatur
kecepatan alir fluida.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

109
Kode Unit: KIN.TP.12.028.01
Judul Unit: Melaksanakan Start Up dan Shutdown Peralatan Sederhana (dengan K3
ringan)
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang diperlukan untuk
menghidupkan dan mematikan peralatan industri yang tidak memerlukan dukungan unit-unit
utilitas dengan faktor K3 yang sederhana.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Pemeriksaan keamanan peralatan sebelum
pemeriksaan keamanan dihidupkan dilaksanakan mengikuti prosedur dari
sebelum menghidupkan pabrik pembuat peralatan atau rekomendasi pabrik
peralatan 1.2. Kondisi-kondisi yang diperlukan untuk
pengoperasian peralatan dipastikan sudah disiapkan
1.3. Sistem pendingin dipastikan bisa berfungsi dengan
baik
1.4. Keputusan untuk menghidupkan peralatan harus
dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan faktor
keamanan dan faktor-faktor pengoperasian
2. Menghidupkan peralatan 2.1 Alat pelindung diri dipilih dan dikenakan sesuai
ketentuan K3.
2.2. Kesiapan peralatan harus diperiksa sebelum
peralatan dihidupkan/start up mengikuti ketentuan
perusahaan atau manual peralatan
2.3. Semua kebutuhan operasional peralatan sesuai
dengan rekomendasi pabrik pembuat peralatan
dipastikan siap mendukung proses start-up peralatan
2.4. Peralatan dihidupkan mengikuti panduan manual
peralatan bersangkutan atau SOP pengoperasian
peralatan.
2.5. Peralatan dioperasikan di dalam batas aman yang
telah ditentukan oleh pabrik pembuat peralatan.
2.6. Setiap ketidaknormalan kondisi operasional yang
terpantau, harus dicatat dan dilaporkan.
2.7. Prosedur emergency shutdown harus siap
dilaksanakan setiap saat jika terjadi kondisi tertentu.

110
3. Mematikan dan merawat 3.1. Emergency shutdown diikuti dengan langkah kerja
peralatan yang telah ditentukan untuk peralatan bersangkutan.
3.2. Normal shutdown dilaksanakan mengikuti ketentuan
SOP pengoperasian peralatan atau manual peralatan.
3.3. Peralatan yang telah dimatikan segera dibersihkan
mengikuti ketentuan manual atau SOP peralatan.
3.4. Kebutuhan perawatan atau penggantian suku cadang
diidentifikasikan dari catatan ketidaknormalan
kondisi operasional
3.5. Peralatan yang tidak digunakan untuk jangka waktu
yang cukup lama, dikondisikan mengikuti panduan
buku manual peralatan.
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk menghidupkan dan mematikan peralatan proses berukuran kecil
dengan faktor K3 yang sederhana dan tidak didukung oleh unit-unit utilitas.
2. Prosedur untuk menghidupkan peralatan disesuaikan dengan ketentuan pabrik pembuat
peralatan atau dari ketentuan perusahaan. Prosedur ini dapat diperoleh dari Buku Manual
peralatan bersangkutan atau dari bahan pelatihan di pabrik bersangkutan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan pengetahuan sifat kerja dan keterampilan
mengoperasikan peralatan bersangkutan
4. Kelengkapan kerja adalah SOP untuk menghidupkan peralatan, daftar kelengkapan yang
harus diperiksa, dan buku manual peralatan.

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai jenis-jenis peralatan
proses kimia industri yang termasuk kategori peralatan sederhana.
 Demo untuk melaksanakan proses pengendalian peralatan (antara lain: menghidup-
matikan MCB atau menghidupkan mesin).
 Praktik langsung menghidupkan peralatan sederhana.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus bisa digunakan untuk mengoperasikan peralatan sederhana
yang dilengkapi motor bakar bensin dengan tenaga di bawah 100 HP.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri

111
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.TP.12.021.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Penukar Panas
Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Prinsip kerja motor listrik, motor bensin, dan mesin diesel
 Sistem ventilasi
 Peraturan-peraturan dan kebijakan mengenai K3.
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan mekanik dalam merawat dan mengoperasikan motor listrik, motor
bensin, dan mesin diesel.
 Menggunakan peralatan pelumas (pompa gemuk dan pompa oli).
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pemahaman kondisi mekanik peralatan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

112
Kode Unit: KIN.TP.12.029.01
Judul Unit: Melaksanakan Proses Ekstraksi Mengikuti SOP
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat dasar teori dan keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan proses ekstraksi mengikuti SOP secara aman.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Pemeriksaan K-3 pra-pengoperasian peralatan
pemeriksaan keamanan ekstraksi harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi
pra-pengoperasian kerja
peralatan ekstraksi 1.2. Pemeriksaan kondisi peralatan dilaksanakan sesuai
dengan instruksi kerja
1.3. Sistem keamanan diidentifikasikan dari ketentuan
perusahaan dan dipastikan dapat bekerja dengan baik
1.4. Alat pelindung diri dikenakan sesuai ketentuan K3
2. Mendiskripsikan dan 2.1 Bahan yang akan diekstrak dan pelarut yang
menyiapkan bahan yang digunakan pengekstrak dipastikan sesuai dengan
akan diekstrak dan ketentuan mengenai spesifikasi sifat-sifat kimia dan
pelarut (pengekstrak) sifat-sifat fisika bahan dan pelarut.
2.2. Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan pelarut
dilaksanakan mengikuti ketentuan instruksi kerja
2.3. Kemungkinan adanya bahan / pelarut yang beracun,
berbahaya, dan mudah terbakar diidentifikasikan dari
instruksi kerja dan MSDS
2.4. Alat pelindung diri dipilih dan dikenakan sesuai
sifat bahan yang diekstrak dan teknik ekstraksi yang
akan dilaksanakan.
2.5. Alat pemadam kebakaran dipilih dan disiapkan
sesuai dengan sifat-sifat pelarut yang digunakan.
3. Melaksanakan proses 3.1 Kesiapkan start-up peralatan ekstraksi diperiksa
ekstraksi mengikuti ketentuan perusahaan atau pabrik pembuat
alat
3.2. Bahan yang akan diekstrak dan pelarut disiapkan
mengikuti ketentuan instruksi kerja

3.3. Urutan dan cara memasukkan bahan yang akan

113
diekstrak dan pelarut dilaksanakan mengikuti
ketentuan instruksi kerja
3.4. Paramater kerja ekstraksi diatur mengikuti ketentuan
instruksi kerja
3.5. Menghidupkan dan mematikan peralatan ekstraksi
dilaksanakan mengikuti ketentuan instruksi kerja
atau pabrik pembuat alat
4. Mengeluarkan ekstrak 4.1 Ekstrak dikeluarkan dari peralatan mengikuti
(hasil ekstraksi) dan ketentuan instruksi kerja
merawat peralatan 4.2. Sampel ekstrak disiapkan untuk proses pengujian
ekstraksi. mutu mengikuti ketentuan perusahaan
4.3. Ekstrak dan pelarut yang diperoleh kembali
diperlakukan mengikuti ketentuan perusahaan
4.4. Peralatan ekstraksi dibersihkan segera setelah
digunakan dengan cara mengikuti rekomendasi
pabrik pembuat alat
4.5. Setiap adanya keperluan perbaikan dan penggantian
suku cadang dicatat dan dilaporkan mengikuti
ketentuan perusahaan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini digunakan untuk melaksanakan proses ekstraksi, terutama pada
industri rumah tangga, kecil, dan menengah.
2. Instruksi kerja untuk menghidupkan/menjalankan peralatan ekstraksi, memantau dan
mengkontrol proses, serta mematikan dan mengeluarkan hasil ekstraksi disesuaikan
dengan sifat-sifat fisika dan kimia bahan yang diekstrak, pelarut yang digunakan, dan
jenis peralatan ekstraksi yang digunakan. Instruksi kerja disusun oleh perusahaan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan instruksi kerja sebagai panduan melaksanakan tugas
pengoperasian dan pemantauan proses ekstraksi
4. Kelengkapan kerja terdiri atas alat-alat pelindung diri, alat pemadam kebakaran yang
cocok, borang (formulir isian) pencatatan data operasional, dan test kit
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan ekstraksi. Peralatan ini dapat terdiri atas alat ekstraksi (untuk mengekstrak
bahan dengan pelarut) dan alat pemisahan ekstrak dengan pelarut, misalnya alat
penyulingan.
 Timbangan dan alat ukur volume
 Peralatan untuk mengambil sampel

114
 Peralatan keselamatan kerja, khususnya alat pelindung diri dan pemadam kebakaran.
6. Bahan yang digunakan:
 Bahan yang akan diekstrak dan pelarut yang digunakan harus memenuhi persyaratan
mutu yang ditentukan perusahaan

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai ekstraksi, sifat-sifat
fisika dan kimia bahan yang diekstrak dan pelarut yang digunakan, reaksi-reaksi
kimia yang mungkin terjadi, dan perubahan sifat fisika selama ekstraksi.
 Demo untuk mengisi dan menghidupkan peralatan ekstraksi, memantau dan
mengontrol proses, mematikan peralatan ekstraksi, dan mengeluarkan ekstrak (hasil
ekstraksi) .
 Praktik langsung melaksanakan ekstraksi.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk melaksanakan ekstraksi pelarut
pada skala industri kecil.
 Tidak memahaminya sifat-sifat fisika dan kimia bahan yang diekstrak dan pelarut
yang digunakan, serta proses yang terjadi selama ekstraksi akan menyebabkan
kesalahan dalam memilih jenis pelarut dan atau mengatur kondisi ekstraksi dan
penyulingan (bilamana ekstraksi diikuti penyulingan), dapat mengakibatkan mutu
hasil ekstraksi tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan perusahaan, bahkan
dapat terjadi bahaya kebakaran.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.007.01 Menyiapkan Bahan Kimia Mengikuti Formula Tertentu
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
 KIN.KL.12.014.01 Mengoperasikan dan Merawat Alat Pemadam Api Ringan
 KIN.TP.12.025.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Destilasi Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Prosedur dan kebijakan K-3 dari perusahaan

115
 Teori tentang ekstraksi dan destilasi sederhana.
 Pengetahuan tentang bahan yang akan diekstrak dan pelarut yang digunakan.
 Perubahan fisika dan perubahan kimia yang mungkin terjadi selama ekstraksi
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Merawat peralatan ekstraksi (termasuk alat destilasi).
 Bekerja dalam tim kerja, seperti dengan petugas yang akan memproses selanjutnya
hasil ekstraksi.
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 pemilihan jenis pelarut dan kondisi ekstraksi, yang sesuai dengan sifat-sifat bahan-
bahan yang akan diproses serta perubahan fisika yang terjadi selama proses

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

116
Kode Unit: KIN.TP.13.030.01
Judul Unit: Mengoperasikan Peralatan Penukar Ion Sederhana
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat dasar pengetahuan dan keterampilan untuk mengoperasikan
peralatan penukar ion untuk memproduksi air bebas mineral dengan kualifikasi tertentu.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memeriksa kondisi 1.1 Alat pelindung diri harus dikenakan sesuai ketentuan
peralatan perusahaan
1.2 Sistem pengamanan pada peralatan diidentifikasi dan
dipastikan dapat bekerja dengan baik berdasarkan
ketentuan perusahaan
1.3 Kondisi sistem perpipaan dan peralatan pendukung
diperiksa dari catatan kerja mengenai peralatan
bersangkutan dan dari label kondisi yang
ditempelkan pada tiap alat pendukung
1.4 Jenis resin dan bahan kimia untuk regenerasi resin
yang digunakan disesuaikan dengan sistem
peralatan dan tujuan pelaksanaan proses mengikuti
rekomendasi pabrik pembuat peralatan atau
ketentuan pabrik
1.5 Setiap ketidaksesuaian dengan ketentuan dicatat dan
dilaporkan sesuai SOP pelaporan perusahaan
2. Mengoperasikan peralatan 2.1 Kesiapan start-up diperiksa mengikuti prosedur yang
telah ditentukan
2.2 Katup-katup dibuka sesuai kecepatan proses yang
diperlukan
2.3 Nilai konduktans air hasil proses pengolahan diukur
dan disesuaikan dengan kententuan perusahaan
2.4 Regenerasi resin dilaksanakan mengikuti
rekomendasi pabrik pembuat alat
2.5 Jumlah produksi antara dua regenrasi dan kondisi
operasional lainnya dipantau, dicatat, dan
dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan

117
3. Mengganti resin penukar 3.1 Kondisi resin dipantau melalui catatan
ion pengoperasian peralatan mengikuti ketentuan
perusahaan
3.2 Peralatan dibuka dan resin dikeluarkan dengan cara
mengikuti prosedur yang telah ditentukan oleh
perusahaan
3.3. Resin yang rusak dibuang dan digantikan dengan
resin baru yang memiliki spesifikasi yang sesuai
dengan kebutuhan
3.4. Peralatan ditutup kembali dan dipastikan terpasang
dengan baik sesuai ketentuan perusahaan
4. Merawat peralatan 4.1 Prosedur, kebijakan dan peraturan mengenai K3 untuk
merawat peralatan, harus diikuti dan dipatuhi
4.2 Peralatan-peralatan pendukung diperiksa kondisi fisik
dan kondisi pengoperasiannya
4.3 Skala ukur nilai konduktans dipastikan dalam keadaan
terkalibrasi
4.4 Setiap ketidaknormalan dan penyimpangan kondisi
dari ketentuan dicatat dan dilaporkan ke
penanggungjawab.
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk mengoperasikan peralatan penukar ion jenis
double/triple bed dan mixed bed/single bed, yang berfungsi sebagai penyedia air bebas
mineral untuk keperluan proses dan atau air umpan ketel uap.
2. Unit kompetensi ini memerlukan buku manual peralatan, atau instruksi kerja sebagai
panduan untuk melaksanakan tugas pengoperasian dan pemantauan proses dan SOP
untuk membuat pelaporan pada perusahaan
3. Prosedur pengoperasian, pengaturan, pemantauan, dan merawatan peralatan disesuaikan
dengan jenis dan penggunaan peralatan. Prosedur ini dapat diperoleh dari pabrik
pembuat peralatan atau dari ketentuan perusahaan
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis tentang peralatan penukar ion,
prinsip dasar pengoperasian peralatan, teknik memantau kondisi pengoperasian, dan
teknik merawat peralatan setelah proses
 Praktik langsung mengoperasikan peralatan

118
 Mendemontrasikan cara membuat laporan ketidaksesuaian
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Kualitas air yang dihasilkan sangat ditentukan oleh proses regenerasi resin penukar
ion
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.IP.11.002.01 Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-
Instrumen Lokal
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.007.01 Menyiapkan Bahan Kimia Mengikuti Formula Tertentu
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan perundang-undangan
mengenai peralatan penukar ion
 Prinsip kerja dan jenis-jenis saringan pasir
 Sistem-sistem alat penukar ion dan jenis-jenis resin penukar ion
 Proses regenerasi resin
5. Ketrampilan pendukung yang diperlukan :
 Membaca diagram alir sistem peralatan penukar ion
 Melaksanakan pembersihana saringan pasir
 Membongkar dan memasang kembali alat penukar resin untuk mengganti resin
 Membuat larutan bahan kimia dengan kepekatan tertentu
 Menentukan jenis penukar ion sesuai dengan kebutuhan
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan menentukan
kondisi resin penukar ion yang digunakan

119
No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

120
Kode Unit: KIN.TP.13.031.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Destilasi Jenis Menara Isian
Berukuran Kecil
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk
mengoperasikan dan merawat peralatan destilasi menara isian berukuran kecil, dan menjadi
dasar untuk melaksanakan on the job training untuk mengiperasikan dan merawat peralatan
destilasi jenis menara isian berukuran besar
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Pemeriksaan K3 destilator menara isian dilakukan
pemeriksaan keamanan mengikuti prosedur dan kebijakan perusahaan dan
destilator menara isian perundang-undangan yang berlaku
1.2 Pemeriksaan kondisi peralatan destilasi menara isian
dilakukan mengikuti prosedur yang telah dirumuskan
oleh perusahaan
1.3 Sistem pengamanan diidentifikasi dari ketentuan
perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku
dan dipastikan dapat bekerja dengan baik.
2. Mengoperasikan 2.1 Kondisi kesiapan start-up peralatan destilasi menara
peralatan destilasi isian diperiksa mengikuti prosedur yang telah
menara isian ditentukan.
2.2 APD (Alat pelindung Diri) harus dikenakan sesuai
ketentuan perusahaan.
2.3 Destilator menara isian dioperasikan mengikuti
ketentuan dari pabrik pembuat destilasi menara isian
atau sesuai instruksi kerja perusahaan
2.4 Destilator menara isian dioperasikan sesuai prosedur
yang telah ditetapkan
3. Mengendalikan 3.1 Sumber energi destilasi menara isian dikendalikan
pengoperasian destilasi untuk memastikan keamanan pengoperasian.
menara isian 3.2 Temperatur, tekanan, dan flow rate umpan
dikendalikan sesuai instruksi kerja
3.3 Kondisi operasional diverifikasi dan dilaporkan
mengikuti ketentuan perusahaan

121
4. Mematikan peralatan 4.1 Prosedur, kebijakan, dan peraturan mengenai K3
destilasi menara isian untuk mematikan dan merawat destilasi menara
isian, harus diikuti dan dipatuhi
4.2 Destilasi menara isian dimatikan mengikuti ketentuan
pabrik pembuat destilasi menara isian atau sesuai
instruksi kerja
5. Merawat peralatan 5.1 Perawatan dan pemeriksaan kondisi destilasi menara
destilasi menara isian isian diidentifikasi dan dilaporkan sesuai instruksi
kerja
5.2 Teknik perawatan destilasi menara isian disesuaikan
dengan lama waktu pemakaian dan kondisi
pemakaian
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk mengoperasikan destilator menara isian berukuran kecil dan
sedang dan menjadi dasar untuk pengoperasian destilator sejenis yang berukuran lebih
besar.
2. Unit kompetensi ini memerlukan SOP (Standard Operation
Procedure) sebagai panduan untuk melaksanakan tugas pengoperasian dan pemantauan
proses.
3. Kelengkapan kerja terdiri atas APD (Alat Pelindung Diri) dan
form/log book pencatat data operasional.
4. Prosedur mengoperasikan, mengatur/memantau, dan mematikan destilasi menara isian
disesuaikan dengan jenis dan penggunaan destilasi menara isian. Prosedur ini dapat
diperoleh dari pabrik pembuat peralatan atau dari ketentuan perusahaan.
5. Peralatan yang digunakan:
 Destilasi menara isian
 Katup-katup dan alat ukur memantau temperatur, tekanan, dan flow rate umpan
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan air, sepatu
keselamatan kerja, penutup rambut, helm, alat pengangkat, pelindung mata dan muka,
pelindung tangan, dan penyumbat telinga.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis tentang jenis-jenis destilasi,
prinsip dasar pengoperasian destilator menara isian, dan teknik kontrol kondisi
pengoperasian destilasi menara isian
 Demo untuk melaksanakan proses mengoperasikan, mengendalikan dan mematikan,

122
destilasi menara isian
 Praktik langsung mengoperasikan destilasi menara isian
 Demo cara membuat laporan
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Aliran air pendingin pada kondensor harus selalu dijaga selama proses destilasi
berlangsung.
 Kesalahan dalam mengoperasikan peralatan dapat menyebabkan kecelakaan kerja
 Kesalahan pada pengaturan parameter kerja sistem destilasi akan menyebabkan
kegagalan proses destilasi.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan perundang-undangan
mengenai destilasi menara isian
 Sifat kimia dan fisika material
 Jenis-jenis kolom
 Jenis-jenis kondensor
 Proses pembentukan kerak dan cara mengatasinya
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan menangani peralatan gelas
 Mengoperasikan dan memasang sistem katup
 Menggunakan peralatan analisis fisika sederhana untuk menguji produk
 Membaca diagram alir sistem destilasi menara isian
 Pengoperasian alat kondensor
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan mengurangi
kehilangan energi pada destilasi menara isian.

123
No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

124
Kode Unit: KIN.TP.13.032.01
Judul Unit: Melaksanakan Proses Sublimasi Mengikuti Prosedur Kerja
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi memuat dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk melaksanakan
proses sublimasi mengikuti prosedur kerja yang telah dibakukan dalam suatu aktivitas rutin.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mendiskripsikan 1.1. APD (Alat Pelindung Diri) harus dikenakan sesuai
material yang akan ketentuan SOP perusahaan
disublimasikan 1.2. Sifat kimia dan sifat fisik material yang akan
disublimasikan diperiksa kesesuaiannya dengan
standar perusahaan dan dicatat dalam buku catatan
kerja
1.3. Penyimpangan spesifikasi material dicatat,
dilaporkan, dan dikonfirmasikan untuk memastikan
keamanan dan kelayakan pelaksanaan proses
sublimasi
1.4. Material yang akan disublimasikan disiapkan mengikuti
ketentuan prosedur kerja
2. Melaksanakan 2.1. Sebelum digunakan sublimator harus diperiksa,
pemeriksaan kondisi mengikuti prosedur kerja atau rekomendasi pabrik
sublimator pembuat alat dengan memperhatikan kebijakan
perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.
2.2. Kesiapan utilitas seperti air, uap, listrik, dan udara
pabrik/proses diperiksa dan dipastikan cukup
tersedia
2.3. Sistem pengamanan diperiksa dari ketentuan
perusahaan dan dipastikan dapat bekerja dengan baik
2.4. Setiap ketidaknormalan, dicatat, dilaporkan, dan
dikonfirmasikan untuk memastikan kelayakan
peralatan untuk dioperasikan
2.5. Komunikasi dalam tim kerja harus dipastikan bisa
memberikan koordinasi yang efisien
3. Melaksanakan proses 3.1. Langkah kerja untuk menghidupkan dan mematikan
sublimasi sublimator dilaksanakan mengikuti ketentuan
prosedur kerja atau manual peralatan bersangkutan
3.2. Kondisi operasional reaktor sublimasi diatur

125
mengikuti ketentuan prosedur kerja
3.3. Material yang akan disublimasi dimasukkan ke
dalam sublimator dalam jumlah dan dengan cara
yang telah ditentukan dalam prosedur kerja.
3.4. Kondisi operasional sublimator terus menerus
dipantau, dicatat, dan dilaporkan secara berkala.
3.5. Setiap penyimpangan kondisi operasional harus
dicatat dan dilaporkan serta dilaksanakan tindakah
penyesuaian mengikuti ketentuan prosedur kerja
4. Menangani produk 4.1. Produk proses sublimasi dikeluarkan dari sublimator
proses sublimasi dengan cara yang telah ditentukan dalam prosedur
kerja
4.2. Sampel produk diambil dan dilakukan analisis fisika
dan/atau analisis kimia sederhana untuk
memperkirakan kualitasnya
4.3. Jumlah dan kualitas produk dicatat dan dilaporkan
kepada atasan yang berwenang
4.4. Produk dikemas dan ditangani sesuai ketentuan
perusahaan
4.5. Sublimator dirawat mengikuti rekomendasi pabrik
pembuatnya
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan proses sublimasi mengikuti prosedur
kerja yang telah dibakukan.
2. Prosedur pelaksanaan proses sublimasi disesuaikan dengan sifat bahan baku dan produk
yang dihasilkan, dengan memperhatikan:
 Standar Perusahaan
 Standar Nasional Indonesia untuk mutu produk
 Standar nasional negara lain/standar internasional, seperti ASTM, JIS untuk standar
peralatan
 Prosedur Kerja Standar (SOP) untuk sistem pelaporan dan rutinitas lainnya
 Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDSs) terutama jika material dan produk
memiliki sifat beracun dan berbahaya
3. Unit kompetensi ini memerlukan SOP untuk melaksanakan proses sublimasi yang telah
dibakukan.
4. Peralatan yang digunakan:

126
 Peralatan untuk pelaksanaan proses sublimasi yang terdiri atas unit panas dan unit
pendingin.
5. Bahan yang digunakan:
 Bahan baku yang mengandung senyawaan yang bisa disublimasikan.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulisan untuk mengetahui penguasaan teori mengenai parameter-
parameter kimia dan fisika yang berhubungan dengan pelaksanaan proses sublimasi,
prinsip dasar proses sublimasi, dan teknik pemantauan kondisi pengoperasian reaktor
(pemantauan temperatur, tekanan, dan laju alir, termasuk satuan konversi masing-
masing)
 Demo untuk menyusun kebutuhan dan cara menyiapkan bahan baku dan
bahan pendukung lainnya berdasarkan prosedur kerja yang disiapkan
 Demo untuk melaksanakan proses mengoperasikan, mematikan, dan
membersihkan reaktor sublimasi (entrainer sublimator)
 Praktik langsung menyiapkan/mengoperasikan/mematikan proses sublimasi
dengan didampingi supervisor
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus bisa dilaksanakan untuk memurnikan iodium pada skala
industri kecil.
 Ketidaksesuaian pengaturan temperatur proses penguapan dan temperatur proses
sublimasi dapat menyebabkan kegagalan proses.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
 KIN.TP.12.021.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Penukar Panas
Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Kesetimbangan fasa padat, cair, dan gas
 Sifat toksik material dan antidota
 Satuan Standar Internasional dan konversinya, terutama untuk satuan tekanan,

127
temperatur, dan laju alir
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan mekanik untuk menyiapkan, mengoperasikan, melepaskan, dan
memasang peralatan sublimasi
 Teknik penyiapan material
 Teknik pengontrolan temperatur, tekanan, dan laju alir
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan mengendalikan
aliran udara, temperatur dan tekanan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

128
Kode Unit: KIN.KL.13.033.01
Judul Unit: Melaksanakan Instruksi Kerja Pengolahan Limbah Padat Non B-3
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini memuat dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk melaksanakan
instruksi kerja pemisahan dan penyiapan pembuangan limbah padat dan perawatan
rutin/sederhana peralatan pengolahan limbah padat
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengidentifikasi ruang 1.1 Sumber, jenis, dan sifat, limbah padat yang akan diolah
lingkup kerja dalam SOP diidentifikasi dari instruksi kerja
1.2 Bagian peralatan pengolah limbah yang berhubungan
dengan instruksi kerja diidentifikasi dan dipastikan
berdasarkan skema peralatan
1.3 Alat pelindung diri disiapkan dan dikenakan disetiap
aktifitas sesuai dengan kemungkinan dan sifat bahaya
yang mungkin terjadi di tempat kerja
1.4 Cara penanganan akhir limbah padat yang ditugaskan
dipastikan dari instruksi kerja dan dikonfirmasikan ke
penanggungjawab pengolahan limbah.
2. Mengumpulkan limbah dari 2.1. Limbah dari aktifitas administratif dan limbah padat
sumber limbah lain yang bisa dibakar dikumpulkan di incinerator atau
mengikuti instruksi kerja
2.2. Limbah logam dari aktifitas perbaikan dan perawatan
peralatan, dikumpulkan sesuai dengan sifat logam
bersangkutan atau mengikuti instruksi kerja.
2.3. Limbah padat dari aktifitas produksi dikumpulkan
mengikuti instruksi kerja dengan memperhatikan
ketentuan K3 dan pelestarian lingkungan.
2.4. Limbah padat dari aktifitas utilitas pengolah minyak
dimasukkan ke dalam wadah khusus dan dikumpulkan
di incinerator atau mengikuti instruksi kerja.
2.5. Limbah gelas dikumpulkan secara terpisah atau
mengikuti instruksi kerja
3. Melaksanakan instruksi 3.1. Limbah padat non-B3 yang bisa dibakar dimusnahkan
kerja pengolahan limbah di incenerator mengikuti instruksi kerja atau SOP
padat pengoperasian incenerator dengan memperhatikan
ketentuan-ketentuan K3.

129
3.2. Limbah logam dan limbah gelas disiapkan untuk
pengiriman ke pabrik daur ulang atau mengikuti
instruksi kerja
3.3. Limbah padat yang tidak bisa dibakar, termasuk limbah
dari incenerator, dikumpulkan di tempat pembuangan
sementara (TPS).
3.4. Jika mungkin, limbah padat di TPS dimampatkan
secara mekanis dan dikirim ke tempat pembuangan
akhir (TPA).
3.5. Jumlah dan jenis limbah yang dikirim ke TPA,
diperkirakan volume dan bobotnya, dicatat, dan
dilaporkan
4. Membersihkan peralatan 4.1. Peralatan pengumpul limbah padat dibersihkan
kerja menggunakan alat semprot air panas atau mengikuti
instruksi kerja.
4.2. Incenerator dibersihkan dengan teknik penyekopan atau
mengikuti SOP pengoperasian incenerator.
4.3. Lapangan atau gudang penampung limbah logam
dibersihkan secara mekanis/konvensional atau
mengikuti instruksi kerja.
4.4. Alat pelindung diri dibersihkan secara higenis atau
mengikuti instruksi kerja

Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini menjadi syarat untuk melaksanakan instruksi kerja yang berhubungan
dengan limbah padat non-B3. Unit kompetensi ini tidak berlaku untuk mengoperasikan dan
mengelola peralatan limbah padat secara mandiri.
2. Prosedur pengolahan limbah disesuaikan dengan sifat limbah dan teknologi yang digunakan
dalam proses pengolahan limbah secara menyeluruh.
3. Unit kompetensi ini memerlukan instruksi kerja yang jelas dan didukung oleh SOP untuk
mengoperasikan incenerator dan alat pemampat limbah (jika termasuk ke dalam aktifitas
kerja yang diinstruksikan). Instruksi kerja disertai dengan lampiran kebijakan mengenai K3
perusahaan.
4. Peralatan yang digunakan terdiri atas:
 Alat pelindung diri seperti kacamata, sarung tangan, seragam kerja, dan sepatu boots.

130
 Peralatan konvensional seperti gerobak pembawa sampah dan sekop/garpu untuk
mengumpulkan sampah
 Peralatan khusus seperti incenerator, alat pemampat hidrolik, dan lori pengangkut
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi dapat diujikan melalui:
 Ujian tulis dan lisan untuk mengetahui kemampuan peserta ujian dalam Jenis-jenis
limbah padat, cara-cara penanganan limbah padat, dan resiko/ bahaya yang bisa
ditimbulkan oleh limbah padat
 Demo melaksanakan proses pembersihan peralatan kerja
 Praktik langsung melaksanakan instruksi kerja pengolahan limbah padat non-B3.
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk melaksanakan instruksi
pengolahan limbah padat aktifitas administratif, limbah proses perawatan peralatan, dan
abu dengan mengoperasikan incenerator.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan :
 Proses pengolahan limbah padat secara menyeluruh
 Sifat pembakaran bahan-bahan yang bisa terbakar
 Proses penghancuran limbah padat oleh lingkungan
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Menggunakan alat semprot air panas untuk proses pembersihan ketelitian rendah.
 Melaksanakan proses pembakaran di dalam incenrator
 Menggunakan alat kempa hidrolik

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

131
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

132
Kode Unit: KIN.TP.13.034.01
Judul Unit: Melaksanakan Proses Elektrolisis Mengikuti SOP
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk melaksanakan reaksi-
reaksi berbasis elektrolisis pada kapasitas kecil dan menengah dan menjadi dasar untuk on the
job training untuk mengoperasikan peralatan elektrolisis dengan teknologi yang lebih rumit
dan ukuran yang lebih besar.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan peralatan 1.1 Bak untuk pelaksanaan elektrolisis diperiksa
kebersihan dan kondisinya dan dipastikan sesuai
untuk proses elektrolisis yang akan dilaksanakan
1.2. Sumber daya listrik yang akan digunakan diperiksa
terhadap kemungkinan terjadinya hubungan singkat
dan kegagalan kerja dan dipastikan bisa memenuhi
aliran listrik yang dibutuhkan
1.3. Elektrode diperiksa kesesuaian bahan dan ukurannya
untuk elektrolisis yang akan digunakan
1.4. Mekanisme pengaduk atau pemutar elektrode
dipastikan dapat bekerja dengan baik
1.5. Bahan kimia yang akan digunakan sebagai elektrolit,
dipastikan sesuai jumlah, jenis, dan kualitasnya untuk
proses elektrolisis yang akan digunakan.
2. Memastikan faktor 2.1 Alat pelindung diri disiapkan, diperiksa, dan
keamanan berfungsi dikenakan sesuai dengan ketentuan perusahaan
dengan baik 2.2. Kondisi kabel penghantar listrik dan hubungan ke
elektrode dipastikan dalam keadaan layak untuk
digunakan
2.3. Alat pemutus arus jika terjadi beban lebih dipastikan
sesuai dengan kebutuhan proses yang akan
dilaksanakan
2.4. Potensi bahaya lain yang mungkin terjadi
diinventarisir dari prosedur kerja dan dipastikan
dalam keadaan terkontrol

3. Melaksanakan proses 3.1 Larutan elektrolit dimasukkan ke dalam bak

133
elektrolisis elektrolisis dalam jumlah dan kepekatan yang telah
ditentukan
3.2. Saluran masukan bahan baku dan saluran keluar
produk dipasangkan pada posisinya
3.3. Pengaduk dipasang sesuai dengan kebutuhan dan
disesuaikan dengan diafragma (jika ada)
3.4. Pengaturan parameter kerja elektrolisis (terutama kuat
arus, tegangan, kecepatan pengadukan, temperatur)
dilakukan mengikuti prosedur
3.5. Elektrolisis dihentikan sesuai dengan ketentuan proses
elektrolisis bersangkutan
4. Mengendalikan kualitas 4.1. Produk yang dihasilkan dikumpulkan mengikuti
produk yang dihasilkan ketentuan prosedur yang dilaksanakan
4.2. Kualitas produk dianalisis sesuai ketentuan
perusahaan
4.3. Ketidaksesuaian kualitas produk ditindaklanjuti
dengan pengaturan kembali parameter kerja
elektrolisis dan kondisi elektrolit.
4.4. Jumlah dan kualitas produk serta parameter kerja
yang dilaksanakan, dicatat dan dilaporkan di dalam
buku catatan kerja
5. Membuang limbah 5.1. Limbah bahan kimia dari proses elektrolisis dibuang
bahan kimia dan sesuai dengan cara yang telah ditentukan atau sesuai
merawat peralatan dengan sifat limbah bersangkutan
elektrolisis 5.2. Peralatan elektrolisis dilepaskan dari catu daya dan
dibersihkan mengikuti ketentuan SOP
5.3. Peralatan dan bagian peralatan disimpan mengikuti
ketentuan perusahaan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan proses elektrolisis seperti elektrodeposit,
elektroplating, dan reaksi-reaksi sistesis (bahan organik) berbasis elektrolisis pada
kapasitas kecil dan menengah dengan mengikuti panduan instruksi kerja atau prosedur
kerja atau SOP yang telah dibakukan. Unit kompetensi ini tidak berlaku untuk
melaksanakan proses elektrolisis secara mandiri (tanpa prosedur kerja).

2. Prosedur elektrolisis disesuaikan dengan tujuan dan sifat produk yang diinginkan. Prosedur
ini dapat diperoleh dari buku manual peralatan atau dari kumpulan prosedur perusahaan.

134
3. Unit kompetensi ini memerlukan SOP dan bahan kimia tertentu sesuai dengan jenis dan
tujuan proses elektrolisis yang akan dilaksanakan
4. Kelengkapan kerja adalah kunci pas, kunci Inggris (adjustable wrench), obeng, alat
pelindung diri (sarung tangan, kacamata, dan pakaian kerja), dan alat kerja kelistrikan
(AVO-meter dan tool kits).
5. Peralatan yang digunakan:
 Bak elektrolisis, catu daya listrik dc dengan potensial yang bisa diatur, elektrode-
elektrode acuan, diafragma, dan pengaduk
6. Bahan yang digunakan:
 Elektrode kerja yang sesuai dengan kebutuhan, bahan elektrolit, dan bahan kimia
pengatur kondisi elektrolisis

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai proses elektrolisis,
reaksi-reaksi yang bisa dilaksanakan melalui proses elektrolisis, prinsip pengaturan
arus dan tegangan listrik, prinsip pengendalian kualitas hasil elektrolisis
 Demo untuk memasang dan melepaskan elektrode, melaksanakan pengadukan,
menempatkan benda kerja atau mengalirkan produk dan reaktan, pengaturan kuat arus
dan besar tegangan.
 Praktik langsung melaksanakan proses elektrolisis mengikuti prosedur kerja atau SOP
tertentu.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk melaksanakan proses lapis
listrik ver-krom dan reaksi oksidasi bahan organik pada skala kecil.
 Kesalahan dalam mengatur kondisi elektrolisis akan menyebabkan kegagalan produk.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri
 KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana

135
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
 KIN.KL.12.014.01 Mengoperasikan dan Merawat Alat Pemadam Api Ringan
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Pengetahuan mengenai listrik dc, proses elektrolisis, mekanisme aliran listrik di
dalam sel elektrolisis, mekanisme reaksi elektrolisis langsung dan tidak langsung,
 Jenis-jenis proses elektrolisis, elektrodeposit, elektroplating, reaksi katode, dan reaksi
anode
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan menggunakan peralatan listrik, memasang dan membuka elektrode,
menyiapkan benda kerja, dan menyiapkan elektrolit.
 Menentukan kualitas hasil elektrolisis yang diperoleh
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pengaturan potensial, kuat arus, dan larutan elektrolit di dalam sel.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

136
Kode Unit: KIN.TP.13.035.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Evaporasi Mengikuti SOP
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat dasar pengetahuan dan keterampilan untuk memeriksa ,
menghidupkan, mematikan, dan mengatur kondisi operasional peralatan untuk
melaksanakan evaporasi dengan tingkat kerumitan sedang
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memeriksa kondisi 1.1. Peralatan K3 diidentifikasi dan dikenakan sebelum
evaporator sebelum memeriksa evaporator sesuai ketentuan perusahaan
dioperasikan 1.2. Kondisi lingkungan evaporator diamati dari
kemungkinan bahaya yang mungkin terjadi
1.3. Sistem pengamanan peralatan dipastikan dapat
bekerja dengan baik
1.4. Titik-titik rawan evaporator diperiksa secara lebih
teliti sesuai ketentuan perusahaan atau pabrik
pembuat peralatan
1.5. Ketidaksesuaian atau penyimpangan kondisi
peralatan dari ketentuan yang diberlakukan
dilaporkan sesuai ketentuan perusahaan
2. Menghidupkan dan 2.1. Kesiapan start-up evaporator diperiksa mengikuti
mengoperasikan prosedur yang telah ditentukan
evaporator 2.2. Evaporator dihidupkan mengikuti prosedur dari
pabrik pembuat prealatan atau dari instruksi kerja
perusahaan
2.3. Evaporator dioperasikan dalam batas aman
perencanaan evaporator dengan memantau dan
mengatur parameter-parameter yang ditentukan
oleh perusahaan atau pabrik pembuat peralatan
2.4. Setiap ketidaknormalan kondisi operasional
dideteksi dan dilaporkan mengikuti ketentuan
perusahaan
5. Mengendalikan dan 3.1 Parameter kerja diatur sesuai kebutuhan kapasitas dan
melaporkan proses proses evaporasi yang diperlukan
evaporasi

137
3.2 Produk/hasil evaporasi dianalisis untuk mengetahui
kesesuaian kualitasnya dengan ketentuan
perusahaan
3.3 Tindakan koreksi pengaturan kembali parameter kerja
dilaksanakan jika terjadi pergeseran kualitas
produk
3.4 Setiap ketidaknormalan proses dicatat dan dilaporkan
di dalam buku log pekerjaan sesuai ketentuan
perusahaan
6. Mematikan evaporator 4.1 Prosedur, kebijakan, dan peraturan mengenai K3
untuk mematikan evaporator harus diikuti dan
dipatuhi
4.2 Evaporator dimatikan mengikuti
ketentuan pabrik pembuat alat atau sesuai instruksi
kerja
4.3 Keperluan perawatan dan pemeriksaan kondisi
evaporator diidentifikasi dan dilaporkan sesuai
prosedur
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk mengoperasikan evaporator berukuran kecil dan
menengah yang berfungsi sebagai bagian pendukung keberhasilan proses produksi.
2. Unit kompetensi ini memerlukan SOP atau instruksi kerja atau salinan buku manual
peralatan sebagai panduan untuk melaksanakan tugas pengoperasian dan pemantauan
proses.
3. Kelengkapan kerja terdiri atas alat pelindung diri dan borang isian data operasional
4. Prosedur mengoperasikan, memantau dan mematikan evaporator disesuaikan dengan
jenis dan penggunaan evaporator. Prosedur ini dapat diperoleh dari pabrik pembuat
peralatan atau dari ketentuan perusahaan
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis tentang jenis-jenis evaporator,
prinsip dasar pengoperasian evaporator, dan teknik memantau kondisi
pengoperasian evaporator
 Demo untuk melaksanakan proses menghidupkan dan mematikan evaporator
 Praktik langsung mengoperasikan evaporator

138
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Kesalahan dalam melakukan teknik start-up pada evaporator akan menyebabkan
kerusakan pada evaporator
 Jika alur pekerjaan dilakukan tanpa henti/shift, harus dipastikan komunikasi berjalan
dengan baik
 Kesalahan dalam menentukan batas akhir evaporasi akan menyebabkan produksi
tidak sesuai yang diharapkan
 Temperatur, tekanan dan laju alir harus sesuai dengan aliran proses
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
 KIN.KL.12.014.01 Mengoperasikan dan Merawat Alat Pemadam Api Ringan
4. Pengetahuan dan keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan
 Proses pencegahan korosi pada evaporator
 Prinsip kerja alat
 Jenis-jenis evaporator
5. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan mengendalikan
parameter kerja evaporator

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

139
Kode Unit: KIN.TP.13.036.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Filtrasi Mengikuti SOP
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk mengoperasikan
dan merawat peralatan filtrasi mengikuti prosedur atau instruksi kerja yang telah ditentukan.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1. Sebelum dioperasikan, peralatan diperiksa
pemeriksaan alat sebelum mengikuti ketentuan pabrik pembuat alat atau
pengoperasian instruksi kerja perusahaan
1.2. Kemungkinan-kemungkinan terjadinya bahaya
diidentifikasi dan dilaporkan.
1.3. Sistem pengamanan dipastikan dapat bekerja
dengan baik
2. Menghidupkan dan 2.1 Alat pelindung diri harus dikenakan sesuai ketentuan
mengoperasikan peralatan perusahaan
filtrasi 2.2 Kesiapan start-up diperiksa dan dipastikan siap
mengikuti prosedur yang telah ditentukan
2.3 Alat filtrasi dioperasikan mengikuti ketentuan dari
pabrik pembuat atau instruksi kerja perusahaan
2.4 Alat filtrasi dioperasikan didalam batas aman
perencanaan peralatan
3, Mengawasi dan mengatur 3.1 Parameter kerja peralatan dipantau dan dicatat sesuai
pengopera-sian peralatan kebutuhan proses filtrasi yang sedang dilaksanakan
filtrasi 3.2 Ketidaknormalan kondisi operasional dideteksi dan
dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan
3.3 Perubahan kualitas dan kuantitas hasil proses filtrasi
diantisipasi dengan pengubahan parameter kerja
pengoperasian peralatan
4. Mematikan dan merawat 4.1 Prosedur, kebijakan dan peraturan mengenai
peralatan filtrasi mematikan dan merawat peralatan filtrasi harus
diikuti dan dipatuhi
4.2 Peralatan filtrasi dimatikan (shutdown) mengikuti
ketentuan pabrik pembuat atau instruksi kerja dari
perusahaan
4.3 Keperluan perawatan dan pemeriksaan kondisi

140
peralatan diidentifikasi dan dilaporkan mengikuti
ktentuan perusahaan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk mengoperasikan peralatan filtrasi berukuran
sedang/menengah tanpa kelengkapan teknologi tinggi, mengikuti instruksi kerja.
2. Unit kompetensi ini memerlukan buku manual peralatan atau instruksi kerja dari
perusahaan sebagai panduan untuk melaksanakan tugas pengoperasian dan pemantauan
proses
3. Kelengkapan kerja terdiri atas alat-alat pelindung diri dan borang pencatat data
operasional
4. Prosedur menghidupkan, mengatur/memantau dan mematikan peralatan disesuaikan
dengan jenis dan penggunaan proses filtrasi. Prosedur ini dapat diperoleh dari pabrik
pembuat peralatan atau dari ketentuan perusahaan
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai jenis-jenis filtrasi,
prinsip dasar pengoperasian peralatan filtrasi dan teknik memantau kondisi
pengoperasian
 Praktik langsung mengoperasian peralatan filtrasi
 Mendemontrasikan cara membuat laporan ketidaksesuaian kondisi fisik peralatan
atau kondisi pengoperasian peralatan
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Kesalahan dalam memilih dan mengoperasikan alat filtrasi akan menyebabkan
proses filtrasi tidak sesuai dengan kebutuhan
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan perundang-undangan
mengenai peralatan filtrasi
 Sifat-sifat dispersi solute di dalam solven
 Proses pembentukan kerak dan korosi serta cara mengatasinya
5. Ketrampilan pendukung yang diperlukan :

141
 Mengoperasikan, melepaskan dan memasang sistem katup
 Membaca diagram alir filtrasi
 Mengoperasikan sistem pompa
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh ketepatan memilih peralatan
filtrasi dan menentukan filtrat yang dihasilkan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

142
Kode Unit: KIN.KL.13.037.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Memantau Proses Pengolahan Limbah Cair
Mengikuti SOP
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini meliputi dasar pengetahuan dan keterampilan uang diperlukan untuk
melaksanakan instruksi kerja mengoperasikan, memantau, mengukur dan melaporkan
kinerja operasional sistem pengolahan limbah cair.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memantau kinerja unit 1.1. Pemeriksaan rutin dari unit pengolahan dilakukan
pengolahan sesuai SOP
1.2. Sampel untuk pengolahan diambil dan test standar
untuk pengolahan limbah dilakukan sesuai SOP.
1.3. Data hasil test dikumpulkan dan dilaporkan sesuai
SOP.
2. Mengendalikan 2.1. Bahan kimia yang digunakan dikelola dan disimpan
penggunaan bahan kimia sesuai SOP.
2.2. Dosis bahan kimia ditetapkan sesuai dengan proses
yang dilakukan dan SOP.
2.3. Informasi yang berkaitan dengan supply bahan
kimia dan penggunaannya di kelola sesuai dengan
SOP
3. Mengoperasikan dan 3.1. Proses-proses pengolahan dipantau untuk menjaga
mengendalikan agar parameter pengolahan sesuai dengan SOP.
proses pengolahan 3.2. Kesalahan proses serta kondisi operasi diidentifikasi
dan dicatat sesuai SOP.
3.3. Beberapa penyesuaian sistem pengolahan dilakukan
untuk meningkatkan kinerja dari proses sesuai
dengan SOP.
4. Mengumpulkan dan 4.1. Data pengolahan dan pemantauan dicatat sesuai
melaporkan data hasil SOP.
pengolahan 4.2. Data pengolahan dan pemantauan sudah dilaporkan
sesuai dengan SOP
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini menjadi syarat pelaksanaan instruksi kerja untuk
mengoperasikan dan memantau peralatan pengolah limbah cair. Unit kompetensi ini

143
tidak berlaku untuk mengelola pengolahan limbah cair.
2. Unit kompetensi ini memerlukan SOP atau Instruksi Kerja untuk melaksanakan
pengoperasian dan pemantauan proses.
3. Prosedur/instruksi kerja meliputi atau diambil dari :
 Standar Nasional dan Internasional
 Lembar data keselamatan bahan (MSDSs)
 Prosedur Kerja Standar (SOPs)
 Manual peralatan
 Peraturan perundangan yang berhubungan dengan pengelolaan limbah cair.
4. Peralatan yang digunakan adalah antara lain :
 Peralatan umum lab. Kimia analitik dan alat sampling air
 Peralatan khusus : alat pengukur debit.
5. 5. Pengujian yang dilakukan meliputi antara lain oksigen terlarut, pH, dan residu klor
6. Pengaturan sistem meliputi antara lain : koreksi pH, level oksigen terlarut, dan
penambahan sumber nitrogen dan fosfor.
7. Data yang dicatat dan dikumpulkan antara lain : data kinerja unit pengolahan,
pemakaian bahan kimia
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi dapat diujikan melalui ujian tulis, lisan dan demo untuk
mengetahui kemampuan peserta ujian dalam :
 Teori pengolahan limbah cair
 Mengoperasikan unit-unit pengolahan limbah cair.
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi , penilai harus mengamati bahwa kandidat dapat :
 Menyalakan, mengoperasikan dan mematikan unit pengolahan..
 Mempersiapkan dan menguji sampel menggunakan prosedur yang sesuai.
 Menggunakan pengetahuan teoritis untuk mengkomunikasikan masalah-
masalah ke supervisor.
 Menghitung dosis bahan kimia dan mengaplikasikannya
 Mencatat dan mengkomunikasikan hasil sesuai dengan prosedur perusahaan
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety
Mengikuti SOP

144
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung
Mengikuti Instruksi Kerja
 KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana
4. Pengetahuan dan ketrampilan pendukung yang diperlukan :
 Pengoperasian unit-unit pengolahan
 Penggunaan pompa, valve dan peralatan lainnya dalam pengolahan limbah cair.
 Teknik pengambilan sampel khsususnya untuk parameter operasional
 Mengidentifikasi kesalahan sederhana pada sistem

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 1

145
Kode Unit: KIN.UP.13.038.01
Judul Unit: Mengoperasikan Peralatan Air Pendingin Sistem Tertutup
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk mengoperasikan peralatan air pendingin
sistem tertutup mengikuti SOP.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Alat pelindung diri dikenakan sesuai dengan
pemeriksaan keamanan ketentuan K3 di perusahaan
pengoperasian peralatan 1.2. Pemeriksaan K3 pengoperasian peralatan sistem air
air pendingin pendingin dilaksanakan mengikuti prosedur dan
kebijakan perusahaan dengan memperhatikan
perundang-undangan yang berlaku
1.3. Sistem pertukaran panas, sistem perpipaan, dan
sistem pompa sirkulasi dipastikan bisa berfungsi
dengan baik sesuai ketentuan
1.4. Sistem pengamanan dipastikan dapat bekerja sesuai
dengan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
2. Menghidupkan sistem 2.1 Alat pelindung diri dikenakan sesuai dengan
air pendingin tertutup ketentuan K3 di perusahaan
2.2. Urutan langkah kerja mengoperasikan unit-unit
peralatan dilaksanakan mengikuti SOP atau manual
peralatan
2.3. Sistem pompa dioperasikan mengikuti SOP atau
ketentuan mengoperasikan dan merawat pompa-
pompa.
2.4. Sistem penukar panas dipastikan mampu
menurunkan temperatur fluida ke bawah suhu yang
dipersyaratkan
2.5. Setiap ketidak normalan yang teramati harus dicatat
dan dilaporkan.

3. Mengolah dan 3.1 Nilai pH, kadar bahan sludge mobiliser, Padatan
memantau air pendingin Terlarut Total, dan kadar oksigen terlarut di dalam
pada sistem tertutup air pendingin, dipantau secara berkala.

3.2. Temperatur air pendingin yang masuk dan keluar alat

146
penukar panas diukur dan dicocokkan dengan
standar/ketentuan perusahaan.
3.3. Pergeseran kondisi kimia air dari ketentuan
perusahaan diperbaiki melalui pengaturan sistem
injeksi bahan kimia pengolah
3.4. Pengurangan jumlah air dalam sistem air pendingin
diganti dengan menambahkan air tambahan yang
memiliki syarat kondisi yang telah ditentukan
3.5. Padatan terlarut total dikendalikan agar tidak
melampaui batas maksimum yang diperbolehkan
dengan melaksanakan kuras bawah atau mengikuti
SOP.
4. Merawat dan mematikan 4.1. Kerusakan sistem pompa diatasi dengan
sistem air pendingin mengoperasikan pompa cadangan dan memperbaiki
pompa yang rusak
4.2. Perbaikan dan perawatan yang memerlukan
penghentian pengoperasian peralatan
dikoordinasikan dan disiapkan sebelum peralatan
dimatikan
4.3. Peralatan dimatikan dengan cara mengikuti prosedur
yang telah ditentukan
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk pengoperasian sistem air pendingin dengan sirkulasi tertutup
dengan proses penukar panas menggunakan aliran udara (radiator).
2. Unit kompetensi ini memerlukan SOP sebagai panduan melaksanakan tugas
pengoperasian dan pemantauan kualitas air pendingin
3. SOP untuk mengoperasikan sistem air pendingin dapat diperoleh dari pabrik pembuat alat
atau konsultan perencana pembangunan sistem pendingin air
4. Kelengkapan kerja terdiri atas alat pelindung diri, borang pencatatan data operasional, dan
test kit untuk analisis kimia sesaat.
5. Peralatan yang digunakan:
 Pompa, perpipaan, dan katup
 Alat ukur suhu dan kecepatan alir
 Sistem pengaturan bahan kimia pada pengolahan.
 Alat pelindung diri (keselamatan kerja)
6. Bahan yang digunakan:

147
 Air umpan
 Bahan kimia pengolah/pengatur kondisi air untuk menghambat korosi (corosion
inhibitor), oxygen scavenger, dan anti pembentukan kerak (sludge mobiliser).
 Bahan kimia untuk uji paramater pengoperasian dengan test-kit

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai parameter kimia dan
fisika yang berhubungan dengan syarat kondisi air pendingin, jenis-jenis sistem air
pendingin, prinsip pengolahan air pendingin, prinsip pengoperasian dan pemantauan
kondisi operasional sistem air pendingin
 Demo untuk megukur kondisi kimiawi air pendingin
 Praktik langsung menjalankan sistem air pendingin sistem tertutup.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk mengoperasikan peralatan air
pendingin sistem tertutup untuk mesin diesel berkapasitas sampai 1000 daya kuda.
 Kesalahan pengaturan kondisi air pendingin akan menyebabkan korosi peralatan atau
peyumbatan saluran air pendingin.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.IP.11.002.01 Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-
Instrumen Lokal
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.TP.12.021.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Penukar Panas
Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan lain yang berlaku.
 Proses penbentukan kerak dan pengendalian korosi
 Analisis kimia dan analisis fisika untuk air pendingin
 Sistem pertukaran panas

5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

148
 Keterampilan analisis untuk menggunakan test-kit kimia dan alat ukur fisika
 Membaca diagram alir sistem pendingin
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pengaturan kondisi air

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

149
Kode Unit: KIN.UP. 13.039.01
Judul Unit: Mengelola Sistem Utilitas Pengolah Air Baku
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk mengoperasikan utilitas pengolahan air tawar
untuk keperluan pabrik dan lingkungan pabrik
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Alat pelindung diri dikenakan sesuai dengan ketentuan
pemeriksaan kesiapan K3 di perusahaan
dan keamanan 1.2. Area kerja dipastikan bebas dari genangan air dan
pengoperasian sistem kondisi lain yang memungkinkan terjadinya kecelakaan
utilitas pengolahan air kerja
1.3. Bagian-bagian peralatan mulai dari sistem injeksi
koagulan sampai ke sistem pemantauan kualitas air
terolah dipastikan berfungsi dengan baik sesuai dengan
ketentuan perusahaan
1.4. Bagian peralatan yang memerlukan perawatan dan
perbaikan dicatat, dilaporkan, dan dipastikan
tindaklanjut penanganannya
2. Mengoperasikan sistem 2.1 Semua sistem di dalam kesatuan unit peralatan yang
utilitas pengolah air akan dioperasikan dipastikan bisa berfungsi sesuai
ketentuan.
2.2. Bahan kimia koagulan dan ko-koagulan dipastikan
tersedia sesuai ketentuan dan diatur pada posisi dosis
yang diperlukan
2.3. Peralatan pengolah air dioperasikan mengikuti
ketentuan perusahaan atau manual peralatan
2.4. Unit I dan unit II kesatuan peralatan pengolah air
dioperasikan secara bergantian atau secara paralel
mengikuti perubahan beban kebutuhan air
2.5. Parameter kerja peralatan dipantau dan dicatat
mengikuti ketentuan perusahaan
3. Mengganti 3.1 Penggantian pengoperasian kesatuan peralatan
pengoperasian kesatuan dilaksanakan jika parameter kerja peralatan yang
peralatan beroperasi mencapai kondisi tertentu atau terjadi
kerusakan bagian peralatan.

150
3.2. Penggantian pengoperasian kesatuan peralatan
dilaksanakan secara manual atau otomatis sesuai
dengan alasan penggantian pengoperasian
3.3. Urutan langkah kerja penggantian pengoperasian
kesatuan peralatan secara manual mengikuti instruksi
kerja dari manual peralatan
3.4. Tindakan perawatan, perbaikan, atau rekondisi
disiapkan sebelum penggantian pengoperasian
peralatan dan segera dilaksanakan setelah peralatan
dimatikan
4. Merawat peralatan 4.1 Saringan pasir dibersihkan dengan cara manual atau
sistem backwash sesuai dengan tingkat pengotoran dan
komposisi sistem saringan bersangkutan
4.2. Sistem penukar ion dicuci dengan sistem backwash dan
diregenerasi dengan cara yang sesuai dengan manual
peralatan
4.3. Bahan kimia koagulan, ko-koagulan, dan untuk
keperluan regenerasi penukar ion disiapkan sesuai
dengan sifat resin yang digunakan
4.4. Resin penukar ion dan resin scavenger (penyerap
kesadahan) diganti jika indikasi penurunan kondisi
sudah terpantau
4.5. Sistem pompa utama, pompa dosis, dan perpipaan
dirawat dan diperbaiki sesuai dengan sifat pompa dan
perpipaan bersangkutan

5. Menyiapkan air untuk 5.1. Air untuk keperluan proses disiapkan sesuai syarat
berbagai keperluan kondisi yang telah ditentukan.
5.2. Air untuk keperluan lingkungan pabrik (MCK)
disiapkan setelah proses saringan pasir atau saringan
scavenger atau dengan memastikan syarat kondisi air
yang dipompa dari sumber air.
5.3. Air untuk keperluan ketel/boiler disiapkan setelah
proses penukar ion dengan menambahkan dosis bahan
pengolah untuk mencapai syarat kondisi yang telah
ditentukan perusahaan

151
5.4. Air untuk keperluan sistem pendingin disiapkan sesuai
syarat kondisi yang diperlukan dengan menambahkan
dosis bahan kimia pengolah.
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk mengoperasikan sistem utilitas pengolahan air tawar yang terdiri atas
saringan pasir, penurun kesadahan, penukar ion, dan sistem penambahan dosis bahan kimia
2. Unit kompetensi ini memerlukan syarat kondisi kualitas air yang diperlukan sebagai
panduan pelaksanaan tugas pengoperasian dan pemantauan sistem utilitas pengolahan air
3. Kelengkapan kerja terdiri atas alat pelindung diri, borang pencatatan data
operasional, dan test-kit untuk analisis kimia dan fisika
4. Peralatan yang digunakan:
 Sistem pengolahan air antara lain terdiri atas saringan pasir cepat, unit penukar ion
(single bed atau double bed atau triple bed), unit pendosis bahan kimia pengolah, sistem
pompa, dan sistem perpipaan
 Peralatan keselamatan kerja
 Peralatan perbengkelan untuk membuka dan menutup saringan pasir, katup-katup, dan
pompa-pompa
5. Bahan yang digunakan:
 Bahan kimia penjernih air, bahan kimia untuk regenerasi resin, dan bahan kimia
pengkondisi air untuk keperluan tertentu.

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai proses pengolahan
air tawar, teknik penjernihan, teknik penyaringan, teknik pelunakan air, dan teknik
pemurnian air
 Demo untuk melaksanakan proses backwash, regenerasi resin, dan pengaturan pompa
dosis
 Praktik langsung pengoperasian peralatan pengolah air dibawah supervisi
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk mengoperasikan sistem utilitas
pengolahan air tawar dengan kapasitas 5 ton per jam.
 Kesalahan dalam pengaturan dosis bahan kimia koagulan dan ko-koagulan akan
menyebabkan kegagalan fungsi saringan pasir.
 Kesalahan dalam memasukkan bahan kimia untuk regenerasi resin akan merusak

152
resin.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.IP.11.002.01 Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-
Instrumen Lokal
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.007.01 Menyiapkan Bahan Kimia Mengikuti Formula Tertentu
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.IP.12.015.01 Mengoperasikan dan Merawat Katup-katup
 KIN.IP.12.016.01 Mengoperasikan dan Merawat Pompa-pompa
 KIN.TP.12.021.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Penukar Panas
Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Prosedur dan ketentuan K3 dari perusahaan serta perundang-undangan mengenai
penggunaan air
 Baku mutu air untuk berbagai keperluan
 Jenis-jenis dan sifat-sifat resin penukar ion
 Jenis-jenis dan sifat-sifat bahan pralon (PVC)
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Membuat larutan bahan kimia
 Keterampilan mekanik untuk membuka, merawat, dan memasang kembali sistem
katup, pompa, saringan pasir, dan reaktor penukar ion.
 Menggunakan alat uji kualitas air
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pengaturan dosis koagulan dan ko-koagulan
 Kebenaran proses penentuan kualitas air yang dihasilkan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2

153
7 Menggunakan teknologi 2

Kode Unit: KIN.BP.13.040.01


Judul Unit: Menyimpan dan Mendistribusikan Bahan Kimia Mengikuti Instruksi
Kerja
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang menjadi standar
minimal untuk menyimpan dan mendistribusikan bahan kimia/produk agar memenuhi syarat
keamanan dan ketentuan-ketentuan lain mengenai K3.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengidentifikasi dan 1.1. Pemeriksaan K3 kondisi peralatan yang dibutuhkan
menyiapkan bahan untuk menyiapkan bahan kimia harus dilaksanakan
kimia/produk mengikuti prosedur dan kebijakan perusahaan dan
perundang-undangan yang berlaku
1.2 Bahan kimia diidentifikasi sesuai materials safety
data sheets (MSDS) atau prosedur yang berlaku
diperusahaan
1.3 Bahan kimia diseleksi sesuai kebutuhan
1.4 Bahan kimia disiapkan sesuai prosedur
1.5 Penyimpangan yang terjadi dilaporkan sesuai
prosedur yang berlaku.
2. Mendistribusikan produk 2.1 APD (Alat Pelindung Diri) harus dikenakan sesuai
ketentuan perusahaan
2.2 Peralatan disiapkan dan diatur sesuai dengan kebutuhan
2.3 Bahan kimia atau produk yang akan didistribusikan
diperiksa sesuai prosedur
2.4 Produk didistribusikan sesuai kebutuhan
3. Mengirim bahan kimia 3.1 APD (alat Pelindung diri) harus dikenakan selama
pengiriman bahan kimia sesuai kebutuhan
3.2 Sistem transportasi untuk pengiriman bahan kimia
atau produk diperiksa dan dipastikan kesesuaiannya
dengan karakteristik bahan yang akan dikirim
3.3 Bahaya dan resiko selama pengiriman produk
diidentifikasi dan diminimalkan sesuai penanganan
bahan kimia/produk tersebut.

154
3.4 Kecelakaan atau kebocoran bahan kimia
diidentifikasi dan ditangani mengikuti prosedur yang
yang telah ditentukan
4. Menyimpan bahan kimia 4.1. Metode dan kondisi penyimpanan bahan kimia
dipilih dan disesuaikan dengan karakteristik bahan
kimia
4.2. Wadah/containers penyimpan bahan kimia diperiksa
dan dipastikan kesesuaiannya dengan sifat bahan
kimia yang akan disimpan.
4.3. Label bahan kimia harus terpasang dengan aman dan
jelas sesuai prosedur
4.4. Bahan kimia sisa pakai disimpan sesuai tempatnya.
4.5. Lokasi penyimpanan bahan kimia harus sesuai
dengan prosedur dan peruntukkan bahan kimia
tersebut.
5. Membuat laporan 5.1 Seluruh aktivitas pengiriman dan penyimpanan bahan
kimia dicatat dan dilaporkan sesuai aturan
perusahaan yang berlaku.
5.2 Penyimpangan (kecelakaan, kebocoran atau
keracunan) yang terjadi selama aktivitas dilaporkan
sesuai prosedur.
Batasan Variabel
1. Unit ini kompetensi ini berlaku disemua jenis industri kimia dan menjadi landasan
pemberian instruksi kerja untuk menyimpan dan mendistribusikan bahan kimia
2. Unit kompetensi ini memerlukan SOP (Standard Operation Procedure) atau instruksi
kerja sebagai panduan untuk melaksanakan tugas penyimpanan dan pendistribusian bahan
kimia
3. Kelengkapan kerja alat pelindung diri dan log book pencatatat data operasional.
4. Unit kompetensi ini memerlukan kerja tim yang baik antara pelaksana dan supervisor
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan panas,
sepatu keselamatan kerja, penutup rambut, helm, pelindung mata dan muka,
pelindung tangan, dan penyumbat telinga.
 Pompa kimia, timbangan, takaran
 Container (wadah) dari bahan polimer, kaca, atau SS

155
6. Bahan kimia/produk berupa: bahan kimia padat atau cair
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis tentang menyimpan dan
mendistribusikan bahan kimia sesuai kebutuhan.
 Demo untuk melaksanakan penyimpanan dan pendistribusian bahan kimia (sampling,
dan memantau) dan untuk membuat laporan
 Praktik langsung proses menyimpan bahan kimia sesuai kondisi yang dibutuhkan.
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus mampu melaksanakan instruksi kerja untuk menyimpan
dan mendistribusikan larutan NaOH 20%.
 Kesalahan dalam membaca dan menginterpretasikan label bahan kimia dapat
menyebabkan kecelakaan selama proses penyimpanan dan pengirimannya
 Penanganan keamanan penggunaan dan penyimpanan bahan kimia harus sesuai
prosedur.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01 Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01 Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan perundang-undangan
mengenai penyiapan bahan kimia.
 Jenis alat transportasi dan peralatan untuk menyimpan dan mengirim bahan kimia
 Karakteristik dan sifat bahaya bahan kimia yang digunakan (Material Safety Data
Sheet)
 Teknik sampling
 Kondisi atau parameter sampel/bahan kimia (laju alir, tekanan uap, temperature
proses, pH, kerapatan (density) bahan kimia, tekanan proses.
 Prosedur penanganan penyimpanan dan pendistribusian bahan kimia
 Teknik monitoring/memantau selama penyimpanan dan pendistribusian bahan kimia
 Kualitas bahan kimia atau produk
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Menyeleksi peralatan yang dibutuhkan

156
 Memeriksa dan menyiapkan peralatan termasuk keselamatan kerja
 Memantau bahan kimia selama proses penyimpanan dan pengiriman
 Mengemas, menangani dan menyimpan bahan kimia
 Mengidentifikasi suppliers
 Kemampuan mengoperasikan system transfer, penyimpanan dan pendistribusian
bahan kimia
 Kemampuan komunikasi yang efektif dan efisien dalam kerja tim
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan mengintegrasikan
seluruh element kompetensi dalam menyimpan dan mendistribusikan bahan kimia dan
menginterpretasikan dokumen sesuai kebutuhannya.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

157
Kode Unit: KIN.UP.13.041.01
Judul Unit: Mengoperasikan Peralatan Sistem Air Pendingin Mengikuti Instruksi
Kerja
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk mengoperasikan sistem peralatan dan
utilitas air pendingin sistem resirkulasi terbuka
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Alat pelindung diri dikenakan sesuai dengan
pemeriksaan keamanan ketentuan K3 di perusahaan
pengoperasian peralatan 1.2. Pemeriksaan K3 pengoperasian peralatan system air
air pendingin pendingin dilaksanakan mengikuti prosedur dan
kebijakan perusahaan dengan memperhatikan
perundang-undangan yang berlaku
1.3. Sistem pertukaran panas, sistem perpipaan, dan
sistem pompa (termasuk sistem pompa dosis)
dipastikan bisa berfungsi dengan baik sesuai
ketentuan
1.4. Sistem pengamanan dipastikan dapat bekerja sesuai
dengan yang telah ditetapkan oleh perusahaan
1.5. Komunikasi antar petugas dilaksanakan dengan baik
2. Menghidupkan sistem 2.1 Alat pelindung diri dikenakan sesuai dengan
air pendingin ketentuan K3 di perusahaan
2.2. Kesiapan awal untuk menghidupkan sistem air
pendingin dilaksanakan mengikuti prosedur yang
telah ditetapkan oleh perusahaan
2.3. Urutan langkah kerja mengoperasikan unit-unit
peralatan dilaksanakan mengikuti ketentuan (SOP)
perusahaan atau manual peralatan
2.4. Unit-unit peralatan dioperasikan mengikuti ketentuan
SOP atau instruksi kerja untuk peralatan
bersangkutan atau mengikuti rekomendasi pabrik
pembuat peralatan
2.5. Sistem pompa dioperasikan mengikuti instruksi kerja
dan dilaksanakan mengikuti ketentuan
mengoperasikan dan merawat pompa-pompa.
3. Mengolah air pendingin 3.1 Bahan kimia pengolah diinjeksikan ke dalam sistem

158
aliran sesuai dengan kebutuhan mengikuti prosedur
kerja dan ketentuan yang telah ditetapkan
3.2. Kondisi kimia air pendingin dianalisis, dicatat, dan
dilaporkan secara berkala
3.3. Pergeseran kondisi kimia air dari ketentuan
perusahaan diperbaiki melalui pengaturan sistem
injeksi bahan kimia pengolah
3.4. Pengurangan jumlah air dalam sistem air pendingin
diganti dengan menambahkan air tambahan yang
memiliki syarat kondisi yang telah ditentukan
4. Mengatur dan memantau 4.1 Parameter kerja sistem air pendingin dipantau dan
pengoperasian sistem air dicatat untuk memastikan keamanan dan keandalan
pendingin sistem pendinginan
4.2. Penyimpangan parameter kerja dari ketentuan
diperbaiki melalui pengaturan kondisi operasional
4.3. Setiap ketidaknormalan kondisi pengoperasian yang
terdeteksi dicatat dan dilaporkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
4.4. Kebutuhan layanan (servis), perawatan, dan
penggantian suku cadang, dilaporkan dan
dikonfirmasikan untuk kepastian keamanan
pengoperasian peralatan
5. Merawat dan mematikan 5.1. Pembentukan lumpur, lumut, dan/atau korosi,
sistem air pendingin dikendalikan secara kimiawi
5.2. Kerusakan sistem pompa diatasi dengan
mengoperasikan pompa cadangan dan memperbaiki
pompa yang rusak
5.3. Perbaikan dan perawatan yang memerlukan
penghentian pengoperasian peralatan
dikoordinasikan dan disiapkan sebelum peralatan
dimatikan
5.4. Peralatan dimatikan dengan cara mengikuti prosedur
yang telah ditentukan

Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk pengoperasian sistem air pendingin yang menggunakan menara

159
pendingin sebagai sistem pendinginan air.
2. Unit kompetensi ini memerlukan SOP sebagai panduan melaksanakan tugas
pengoperasian dan pemantauan sistem air pendingin
3. SOP untuk mengoperasikan sistem air pendingin dapat diperoleh dari pabrik pembuat alat
atau konsultan perencana pembangunan sistem pendingin air
4. Kelengkapan kerja terdiri atas alat pelindung diri, borang pencatatan data operasional, dan
test kit untuk analisis kimia sesaat.
5. Peralatan yang digunakan:
 Pompa, perpipaan, dan katup
 Alat ukur temperatur dan kecepatan alir
 Sistem pengaturan bahan kimia pada pengolahan (unit dozing pump).
 Alat pelindung diri (keselamatan kerja)
6. Bahan yang digunakan:
 Air umpan
 Bahan kimia pengolah/pengatur kondisi air untuk menghambat korosi (corrosion
inhibitor), oxygen scavenger, anti pembentukan kerak (sludge mobiliser), dan
pencegah pertumbuhan lumut/kerang.
 Bahan kimia untuk uji paramater pengoperasian dengan test-kit

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai parameter kimia dan
fisika yang berhubungan dengan syarat kondisi air pendingin, jenis-jenis sistem air
pendingin, prinsip pengolahan air pendingin, prinsip pengoperasian dan pemantauan
kondisi operasional sistem air pendingin
 Demo untuk melaksanakan proses pengaturan debit aliran air dan aliran bahan kimia
untuk treatment
 Praktik langsung memantau kondisi pengoperasian air pendingin
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk mengoperasikan sistem air
pendingin dengan sistem resirkulasi terbuka dan tertutup.
 Kesalahan pengaturan kondisi air pendingin akan menyebabkan korosi peralatan.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.IP.11.002.01 Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-

160
Instrumen Lokal
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.007.01 Menyiapkan Bahan Kimia Mengikuti Formula Tertentu
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.IP.12.015.01 Mengoperasikan dan Merawat Katup-katup
 KIN.IP.12.016.01 Mengoperasikan dan Merawat Pompa-pompa
 KIN.TP.12.021.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Penukar Panas
Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan lain yang berlaku.
 Proses penbentukan kerak dan pengendalian korosi
 Analisis kimia dan analisis fisika untuk air pendingin
 Sistem pertukaran panas
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan analisis untuk menggunakan test-kit kimia dan alat ukur fisika
 Keterampilan mekanik untuk melepas, merawat, dan memperbaiki sistem pompa dan
perpipaan
 Membaca diagram alir sistem pendingin
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pengaturan kondisi air dan parameter kerja peralatan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

161
Kode Unit: KIN.BP.21.042.01
Judul Unit: Menghitung Neraca Bahan/Massa
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini menjelaskan dasar teori, sikap, dan keterampilan untuk menghitung
neraca bahan pada proses kimia sederhana dan menjadi dasar on the job training untuk
melaksanakan perhitungan neraca bahan/massa pada kondisi yang lebih rumit.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menghitung bobot bahan 1.1 Jenis, bentuk, dan jumlah bahan baku dan bahan
masuk. pembantu yang diperlukan diidentifikasi dari
diagram alir proses
1.2 Bahan baku dan bahan pembantu ditentukan
komposisinya berdasarkan data hasil analisis bahan
bersangkutan.
1.3 Bahan baku dan bahan pembantu ditentukan
konsentrasinya dan dihitung bobotnya lalu
dijumlahkan sebagai bahan masuk.
2. Memeriksa proses fisika 2.1 Proses fisika yang terjadi dipelajari melalui prosedur
dan kimia yang terjadi. kerja atau parameter kerja yang dilaksanakan.
2.2 Proses kimia yang terjadi dipelajari melalui
komposisi bahan yang dimasukkan dan parameter
kerja yang dilaksanakan.
2.3 Produk-produk yang dihasilkan dari proses fisika
dan proses kimia diidentifikasikan sesuai persamaan
reaksi yang terjadi.
3. Menghitung bobot bahan 3.1 Bentuk dan jenis bahan-bahan keluar diidentifikasi
keluar dari diagram alir dan parameter proses yang
dilaksanakan
3.2 Produk, produk samping, limbah dan bahan-bahan
yang belum bereaksi ditentukan komposisi dan
bobotnya.
3.3 Bobot produk, produk samping, limbah, dan bahan-
bahan yang belum bereaksi dijumlahkan sebagai
bahan keluar.
3.4 Jumlah bobot bahan masuk disamakan dengan
jumlah bobot bahan keluar

162
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini terutama berlaku untuk industri rumah tangga, kecil, dan menengah
dalam melaksanakan proses kimia yang masih dapat dikategorikan ke dalam kelompok
sederhana.
2. Unit kompetensi ini memerlukan instruksi kerja sebagai panduan penyimpanan
dokumen.
3. Peralatan yang digunakan adalah:
 Gambar Diagram Alir Proses Sederhana dan prosedur kerja yang dilaksanakan.
4. Kelengkapan kerja yang diperlukan: Borang pencatatan data, data bahan baku dan
bahan pembantu yang digunakan meliputi bobotnya/volumenya,
konsentrasinya/komposisinya, proses fisika/kimia yang terjadi, dan data lain yang dapat
dicari dalan handbook.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui proses kimia dan fisika yang terjadi pada setiap
tahap proses serta menghitung neraca materinya.
 Praktik menghitung neraca materi suatu tahap proses kimia/ fisika.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk menghitung neraca
materi pada tiap tahapan proses.
 Kesalahan dalam memahami proses kimia dan fisika yang terjadi
menyebabkan kesalahan perhitungan neraca materi.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain:
 KIN.BP.11.007.01 Menyiapkan Bahan Kimia Mengikuti Formula Tertentu
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Reaksi-reaksi kimia dan proses-proses fisika
 Perhitungan secara stoikiometri.
5. Ketrampilan pendukung yang diperlukan:
 Menyimpan dokumen.
 Menggunakan handbook dalam mencari data yang diperlukan.
 Mengubah volume ke bobot; dan bobot ke mol atau molar
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pemahaman proses kimia dan fisika yang terjadi.
 Penguasaan stoikiometri;

163
 Penggunaan handbook dalam mencari data

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

164
Kode Unit: KIN.BP.21.043.01
Judul Unit: Menghitung Neraca Energi
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat aspek teoritis dan keterampilan untuk menghitung neraca energi
yang menyertai neraca bahan dalam proses kimia yang masih dapat dikategorikan ke dalam
kelompok sederhana.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menghitung energi yang 1.1 Energi yang dikonsumsi bahan baku dan bahan
akan dikonsumsi. pembantu dihitung jumlahnya .
1.2 Energi yang dikonsumsi peralatan proses dihitung
jumlahnya.
1.3 Energi yang dihasilkan (oleh reaksi eksoterm) atau
energi yang diperlukan (oleh reaksi endoterm)
dihitung.
1.4 Energi yang dikonsumsi dihitung dari penjumlahan:
1.1 + 1.2 + 1.3.
2. Menghitung energi yang 2.1 Jenis energi yang dipergunakan proses diperiksa
masuk. (listrik, uap air, pembakaran, dll).
2.2 Energi masuk total yaitu energi yang disediakan
untuk keperluan proses termasuk energi yang hilang
dihitung dari data catatan sumber energi yang
dipakai.
3. Menghitung neraca energi. 3.1. Jumlah energi yang hilang dihitung dari Jumlah energi
yang masuk total dikurangi jumlah energi yang
dipergunakan (1.1 + 1.2 + 1.3).
3.2. Neraca Energi dibuat dengan membuat neraca total
energi yang masuk dengan total energi yang
dipergunakan ditambah energi yang hilang.
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini harus dikuasai oleh pelaksana industri rumah tangga, industri kecil
dan menengah yang melaksanakan proses kimia berdasarkan formula tertentu yang tidak
melibatkan teknologi khusus.
2. Unit kompetensi ini memerlukan SOP sebagai panduan penyimpanan dokumen.
3. Peralatan yang digunakan adalah:
 Gambar Skema Aliran Proses.

165
4. Kelengkapan kerja yang diperlukan: Borang pencatatan data, data bahan baku dan bahan
pembantu yang digunakan, proses fisika/ kimia yang terjadi, data spesifikasi peralatan
proses yang dipergunakan, data catatan sumber energi yang digunakan dan data lain yang
dapat dicari dalan handbook.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui cara perhitungan energi yang
dikomsumsi baik oleh bahan yang diproses maupun peralatan, energi yang
dihasilkan/diserap pada reaksi kimia/perubahan fisika, pencatatan energi yang
masuk, dan energi yang hilang.
 Praktik menghitung neraca energi suatu tahap proses
kimia/fisika.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk
menghitung neraca energi pada setiap tahap proses.
 Kesalahan dalam memahami reaksi eksoterm/ endoterm yang
terjadi menyebabkan kesalahan perhitungan neraca energi.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain:
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.TP.12.021.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Penukar Panas
Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Proses Kimia dan Proses Fisika
 Aliran panas.
5. Ketrampilan pendukung yang diperlukan:
 Penyimpanan dokumen.
 Penggunaan handbook dalam mencari data yang diperlukan.
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pemahaman proses kimia dan fisika yang terjadi.
 Penguasaan aliran panas;
 Penggunaan handbook dalam mencari data.

166
No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

167
Kode Unit: KIN.IP.21.044.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Memantau Sistem Perpipaan
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan pemeriksaan
kondisi perpipaan, melaksanakan tindakan darurat sederhana mengatasi kebocoran, dan
mencatat serta melaporkan kondisi-kondisi yang memerlukan perawatan khusus atau
penggantian pipa.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Daerah kerja diperiksa untuk memastikan tidak ada
pemeriksaan daerah kondisi yang memiliki potensi untuk mengganggu
kerja pengoperasian peralatan.
1.2. Sistem keamanan yang diperlukan dan sistem
pengoperasian peralatan diperiksa untuk memastikan
kondisi pengoperasian dan parameter kerja peralatan
bisa dipenuhi
1.3. Perlengkapan dan peralatan pengujian yang
diperlukan selalu diperiksa untuk menjamin kondisi
layak pakai, keamanan, dan status kalibrasinya
1.4. Status sistem perpipaan diperiksa dari buku log
riwayat sistem perpipaan dan dikomunikasikan
dengan pusat kontrol proses
1.5. Warna/cat perpipaan dipastikan sesuai dengan
temperatur dan fungsi sistem perpipaan bersangkutan
1.6. Daerah kerja dibersihkan agar terlihat rapi dan resik.
2. Mengoperasikan dan 2.1 Material sistem perpipaan dipastikan sesuai dengan
memantau sistem sifat kimia fluida yang dipompa berdasarkan
perpipaan pengamatan lapangan dan manual pabrik
2.2. Sistem perpipaan dioperasikan dan dipantau pada
batas aman mengikuti ketentuan SOP
2.3. Kondisi pengoperasian dipantau melalui alat-alat
ukur penunjuk temperatur, laju alir, tekanan, dan
alat-alat ukur lain yang terpasang untuk menentukan
unjuk kerja sistem perpipaan

168
2.4. Kegagalan fungsi kelengkapan sistem perpipaan
diidentifikasikan melalui pemeriksaan dan pengujian
mengikuti ketentuan perusahaan
2.5. Teknik pencarian titik kegagalan fungsi kelengkapan
sistem perpipaan dilaksanakan sesuai ketentuan
perusahaan untuk menentukan langkah perbaikan
atau perawatan yang diperlukan
3. Merawat sistem 3.1. Perawatan sistem perpipaan dilaksanakan sesuai
perpipaan dengan material pembuat pipa dan peruntukan pipa
bersangkutan
3.2. Kebocoran pada pipa, diatasi dengan teknik klem;
dicatat dan dilaporkan untuk pelaksanaan perbaikan
secara permanen
3.3. Kegagal fungsi sistem perpipaan diatasi dengan
mengalihkan fungsi ke sistem perpipaan kedua;
dicatat dan dilaporkan untuk pelaksanaan perbaikan
permanen.
4. Mencatat dan 4.1 Semua informasi yang berhubungan dengan
melaporkan kegagalan pengoperasian sistem perpipaan dikomunikasikan ke
sistem yang tidak bisa penanggungjawab untuk menjamin keamanan dan
ditangani efisiensi pengoperasian sistem perpipaan
4.2. Tindakan darurat dilaksanakan mengikuti ketentuan
SOP terutama untuk menghindari resiko kecelakaan
kerja atau kerusakan peralatan, lingkungan, dan
peralatan.
4.3. Pelaporan dibuat lengkap mengikuti ketentuan
perusahaan dan disampaikan ke penanggungjawab
sistem perpipaan untuk tindak lanjut (antara lain
perbaikan atau perbaikan suku cadang)
Batasan Variabel
1. Unit ini kompetensi ini harus dikuasai oleh pelaksana yang bertugas menjaga kebersihan
area kerja di lingkungan perpipaan.
2. Prosedur pengoperasian kelengkapan peralatan perpipaan dan pemantauan kerja sistem
perpipaan disesuaikan dengan kondisi pabrik dan kerumitan jaringan. Prosedur ini dapat
diperoleh dari unit diklat pabrik atau dari pabrik atau perusahaan yang membangun sistem
perpipaan bersangkutan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan SOP untuk mengoperasikan sistem, SOP untuk

169
mengambil tindakan darurat, dan kemampuan membuat dokumentasi pelaporan.
4. Kelengkapan kerja adalah alat pelindung diri yang sesuai dengan kondisi pekerjaan
bersangkutan seperti sepatu, sarung tangan, penyumbat telinga, helm, kacamata, dan
seragam kerja mekanik serta alat pemadam kebakaran sederhana.
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan kerja (tools kit) terdiri atas kunci pas, kunci sock, dan lain-lain
 Alat untuk menguji kondisi kelengkapan peralatan perpipaan
 Alat pemadam kebakaran sederhana

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai parameter-parameter
kerja sistem perpipaan, peralatan kelengkapan sistem perpipaan, dan kondisi-kondisi
yang memerlukan pengambilan tindakan darurat
 Demo untuk membaca skala alat-alat ukur lokal, menguji kebenaran skala ukur
bersangkutan, dan mengoperasikan sistem katup untuk memindahkan aliran (terutama
jika ada kelengkapan perpipaan yang akan diperbaiki atau diganti).
 Demo untuk melaksanakan penyambungan pipa PVC dan menutup kebocoran secara
sementara.
 Praktik langsung mengoperasikan sistem perpipaan.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini minimal harus mampu memindahkan aliran agar suatu
kelengkapan peralatan (seperti pompa atau katup) bisa dibuka untuk perbaikan,
perawatan, atau penggantian.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.IP.11.002.01 Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-
Instrumen Lokal
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.IP.12.015.01 Mengoperasikan dan Merawat Katup-katup
 KIN.IP.12.016.01 Mengoperasikan dan Merawat Pompa-pompa

170
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan perundang-undangan
mengenai ketel uap.
 Kode warna yang digunakan untuk sistem perpipaan
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan menggunakan peralatan perbengkelan
 Kemampuan menentukan kelengkapan peralatan yang bisa dinyatakan gagal
berfungsi sesuai standar perusahaan
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Komunikasi yang lancar dengan pusat kontrol sistem perpipaan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

171
Kode Unit: KIN.TP.21.045.01
Judul Unit: Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses Sederhana
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk membaca skema peralatan yang dilengkapi
dengan jumlah dan jenis/tipe peralatan serta instrumentasi kontrol yang dipergunakan, dan
aliran material pada satu unit peralatan dengan satu fungsi tertentu
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan Skema 1.1 Skema peralatan dan aliran material disiapkan sesuai
Peralatan dan Aliran dengan keperluannya.
material yang akan dibaca 1.2 Semua lambang yang terdapat pada Skema
Peralatan dan Aliran Material tersebut
diidentifikasikan mengikuti standar yang digunakan
dalam membuat lambang tersebut.
2. Membaca aliran material 2.1 Bahan dan bahan pembantu yang diproses serta
tahap demi tahap proses. produk dan produk samping yang dihasilkan
diidentifikasikan untuk tiap tahap proses.
2.2 Proses-proses fisika yang dilaksanakan
diidentifikasikan untuk tiap tahap proses
2.3 Reaksi-reaksi kimia yang terjadi diidentifikasikan
untuk tiap tahap proses.
2.4 Hasil pembacaan aliran material dicatat di dalam
buku catatan kerja dan diperiksa kembali
kebenarannya
3. Membaca aliran panas 3.1 Tipe pemanasan dan pendinginan yang digunakan
tahap demi tahap proses. pada setiap proses diidentifikasikan (mantel, tabung,
uap langsung, dll) dari notasi teknis pada tiap
peralatan proses
3.2 Sumber energi yang digunakan pada setiap proses
diidentifikasikan (uap air, listrik, pembakaran
langsung, dll) dari spesifikasi alat yang digunakan.
3.3 Hasil pembacaan aliran panas dicatat di dalam buku
catatan kerja dan diperiksa kembali kebenarannya
4. Mengidentifikasikan 4.1 Peralatan kontrol lokal yang dipergunakan
instrumentasi proses diidentifikasikan untuk tiap tahap proses.

172
4.2 Lokasi dan peralatan ambil-sampel diidentifkasikan
untuk tiap tahap proses
4.3 Sistem utilitas pendukung proses diidentifikasikan
melalui skema aliran material yang bukan bahan
kimia olahan
4.4 Hasil pembacaan instrumentasi proses dicatat di
dalam buku catatan kerja dan diperiksa kembali
kebenarannya
5. Menyimpan kembali 5.1 Gambar Skema Peralatan dan Aliran Material Proses
Gambar Skema Aliran yang telah dibaca dilipat atau digulung sesuai dengan
Proses. aturan perusahaan
5.2 Gambar Aliran Proses disimpan kembali sesuai
dengan aturan perusahaan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi berlaku untuk Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada
suatu unit proses yang menjadi bagian dari seluruh proses yang terjadi pada suatu
industri, lengkap dengan jenis dan jumlah peralatan yang digunakan, instrumentasi
kontrol, dan sumber energi yang dipakai.
2. Unit kompetensi ini memerlukan instruksi kerja sebagai panduan penyimpanan
dokumen.
3. Peralatan yang digunakan adalah:
 Gambar Skema Peralatan dan Aliran Material Proses .
 Suryakanta dan buku catatan kerja
 Kumpulan Lambang Peralatan yang mengacu pada standar yang digunakan
perusahaan
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui pemahaman mengenai lambang-
lambang yang digunakan pada skema peralatan dan skema aliran material proses,
serta arti tiap notasi teknis yang menyertai suatu lambang peralatan.
 Demo untuk menunjukkan proses-proses kimia, proses-proses fisika,
jenis peralatan yang digunakan, dan jumlah/jenis alat kontrol yang digunakan, yang
terdapat di dalam sebuah skema peralatan dan aliran material yang sudah disiapkan
untuk keperluan ujian.
 Praktik langsung membaca Skema Peralatan dan Aliran Material
Proses pada skema yang diambil dari suatu pabrik.

173
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk membaca
aliran material, jenis/tipe peralatan, dan alat-alat kontrol yang diperlukan untuk
melaksanakan suatu proses kimia dari Skema Peralatan dan Aliran Material Proses.
 Kesalahan dalam membaca kondisi fisik yang diperlukan untuk
melaksanakan proses dapat menyebabkan kegagalan keseluruhan proses.
 Perbedaan standar gambar lambang peralatan yang digunakan dapat
menyebabkan sulitnya membaca Skema Aliran Proses ini.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain:
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Reaksi-reaksi kimia;
 Perubahan fisika dari bahan-bahan.
 Jenis dan tipe peralatan pabrik
 Persyaratan teknis dan kondisi-kondisi fisik yang menyertai proses kimia
5. Ketrampilan pendukung yang diperlukan:
 Membuka, membaca, dan menyimpan dokumen.
 Membuat catatan secara sistematis
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pemahaman tipe, jenis, dan lambang-lambang peralatan;
 Pemahaman proses kimia dan fisika yang terjadi.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

174
Kode Unit: KIN.IP.21.046.01
Judul Unit: Membersihkan Peralatan Proses Yang Spesifik
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat sikap, keterampilan, dan latar belakang pengetahuan yang harus
dikuasai untuk melaksanakan pembersihan peralatan proses pada skala menengah.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan peralatan dan 1.1 Peralatan yang akan dibersihkan diidentifikasi dan
bahan pembersih dikelompokkan sesuai fungsinya.
1.2 Jenis bahan pengotor dan bahan pembersih
diidentifikasi sesuai instruksi kerja.
1.3 Prosedur membersihkan peralatan diidentifikasi dan
dipilih sesuai jenis peralatan dan bahan pengotor.
1.4 Alat bantu proses pembersihan yang diperlukan
diidentifikasi sesuai dengan jenis kotoran dan fungsi
peralatan yang akan dibersihkan
1.5 Peralatan, bahan pembersih, air/steam disiapkan
sesuai kebutuhan berdasarkan sifat kotoran pada
peralatan yang akan dibersihkan.
2. Proses Membersihkan 2.1 Alat pelindung diri dikenakan sesuai ketentuan
perusahaan
2.2 Proses pembersihan peralatan dilaksanakan segera
setelah peralatan selesai digunakan sesuai prosedur/
instruksi kerja.
2.3 Peralatan bantu digunakan untuk mempercepat proses
pembersihan
2.4 Hasil pencucian diperiksa dan dikeringkan setelah
proses pencucian selesai. Keadaan yang tidak normal
dikenali, dicatat dan dilaporkan.
2.5 Air buangan proses pembersihan ditampung dan diolah
sesuai ketentuan K3.
2.6 memerikasa dan membersihkan area kerja sesuai
ketentuan K3.
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini menjadi syarat penugasan pelaksanaan pembersihan peralatan proses
atau reaktor tempat proses kimia dilaksanakan. Unit kompetensi ini tidak mencukupi

175
untuk pelaksanaan pembersihan peralatan proses berskala besar dengan tingkat kerumitan
kerja yang tinggi.
2. Unit kompetensi ini memerlukan Instruksi Kerja atau SOP untuk membersihkan
peralatan proses yang ditugaskan.
3. Kelengkapan kerja terdiri dari alat-alat pelindung diri seperti seragam lapangan, pakaian
tahan air, sepatu keselamatan kerja, helm, pelindung mata dan muka, sarung tangan
3. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan umum sikat, lap, tapas cuci, tapas SS, dan slang air.
 Peralatan khusus : Pengering (oven), hot air dryer, pompa air panas bertekanan,
wadah/kontainer (untuk merendam) dan tools.
4. Jenis bahan pembersih yang dapat digunakan : teepol, deterjen, kalium dikromat teknis,
asam sulfat teknis, KOH teknis, natrium sulfat, natrium sulfit, larutan asam/basa, pelarut
organik, air panas dan boiler feed water yang mengandung klorida kurang dari 50 ppm.
5. Untuk membersihkan peralatan logam diperlukan Rust Penetrant, amplas, dan cat
semprot kemasan
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi dapat diujikan dengan cara:
 Tulis dan lisan: untuk menguji pengetahuan mengenai teknik membersihankan
peralatan proses; jenis-jenis bahan pengotor dan bahan pembersih.
 Praktik untuk mengetahui kemampuan peserta ujian dalam melaksanakan
pembersihan peralatan proses
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Pemilihan bahan pencuci harus sesuai dengan jenis kotoran yang akan dicuci
 Setelah melaksanakan unit kompetensi ini, tidak boleh ada air yang menempel
pada bagian dalam peralatan jika masih ada air ditampung, dikeringkan atau
dikeluarkan.
 Semua bejana harus dibersihkan secara manual.
 Semua pipa/saluran yang terhubung dengan bejana harus di cuci dan dibilas
secara terpisah dengan air umpan ketel yang dipanaskan.
 Pipa yang terhubung dengan heat exchanger harus dibersihkan setelah heat
exchanger di bilas.
 Semua katup (valve) kontrol harus dilepas/digeser sebelum dibilas.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti

176
SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri
 KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
4. Pengetahuan dan keterampilan pendukung yang diperlukan :
 Pengenalan sifat dan jenis bahan pengotor
 Penentuan cara atau teknik proses pencucian
 Sifat kimia dan sifat fisika bahan-bahan pembersih yang digunakan
 Keterampilan pendukung: kemampuan memilih alat bantu pembersih disesuaikan
dengan jenis pengotor pada peralatan.
5. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh penentuan sifat bahan pengotor,
pemilahan bahan pencuci, dan penentuan teknik pembersihan kotoran

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

177
Kode Unit: KIN.IP.21.047.01
Judul Unit: Merancang Bahan untuk Proses Pembersihan
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk merencanakan
komposisi bahan kimia yang harus digunakan untuk melaksanakan proses pembersihan
peralatan dengan sifat bahan pengotor tertentu.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengidentifikasi 1.1 Jenis/sifat bahan pembuat peralatan diidentifikasi
jenis/sifat bahan peralatan dari buku manual peralatan bersangkutan dan
dan jenis kotoran yang dikonfirmasikan dengan kenyataan di lapangan
akan dibersihkan 1.2. Sifat dan jenis bahan pengotor diidentifikasi melalui
analisis proses yang dilaksanakan, pengamatan sifat
fisik kotoran, dan hasil analisis kimia
1.3. Sifat dan jenis bahan pengotor hasil identifikasi
dipastikan melalui pengujian praktis secara fisika
dan kimia
1.4. Sifat kimia dan sifat fisika kotoran dipastikan
berdasarkan hasil pengujian
2. Memperkirakan campuran 2.1 Bahan pembersih dipilih yang memiliki sifat
bahan kimia untuk proses bereaksi dengan bahan pengotor tetapi tidak merusak
pencucian bahan pembuat peralatan.
2.2. Sifat reaksi bahan pembersih dengan kotoran
diperkirakan berdasarkan informasi dari buku teks,
buku pegangan, buku manual peralatan, atau dari
konsultan pembersihan peralatan proses.
2.3. Bahan pembersih yang diperkirakan sesuai dengan
bahan pengotor, dicoba untuk melihat kecocokannya.
2.4. Parameter proses dan cara menggunakan bahan
pembersih disimpulkan dari hasil percobaan dengan
mempertimbangkan rekomendasi pihak penjual
bahan kimia
2.5 Kebutuhan jumlah bahan kimia untuk proses
pembersihan peralatan dihitung berdasarkan
perkiraan jumlah kotoran.

178
3. Memastikan bahwa bahan 3.1 Komposisi bahan pembersihan dan bahan pengotor
pembersih tidak merusak dipastikan berdasarkan hasil analisis atau spesifikasi
peralatan bahan yang digunakan
3.2. Sifat reaksi bahan pembersih dan bahan pengotor
terhadap bahan peralatan, diperkirakan dari sifat
kimia tiap jenis bahan dengan bahan pembuat
peralatan
3.3. Kondisi proses pencucian disimpulkan dari
keterangan sifat bahan pembersih
3.4. Reaksi bahan pembersih dan bahan pengotor secara
gabungan pada kondisi pengoperasian proses
pembersihan, dipastikan melalui informasi dari buku
teks atau manual peralatan atau dari percobaan
sederhana
3.5. Setiap kejadian yang diluar perkiraan, diamati,
dicatat, dan dilaporkan
3.6. Jika terjadi reaksi perusakan bahan peralatan, sekecil
apapun asal bisa diamati, harus ditindaklanjuti
dengan mengganti bahan pembersih dan/atau
mengubah kondisi proses pembersihan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk menyusun bahan pembersih yang akan digunakan
untuk mempersihkan peralatan proses sederhana, secara kimiawi.
2. Prosedur pembersihan disesuaikan dengan jumlah dan jenis bahan pembersih, jenis alat,
tipe/sifat kotoran, dan bahan pembuat peralatan bersangkutan. Prosedur ini dapat
diperoleh buku manual peralatan bersangkutan atau dari konsultan yang bergerak pada
bidang pembersihan peralatan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan percobaan sederhana untuk memastikan fungsi dan
kinerja bahan pembersih yang direncanakan.
4. Peralatan yang digunakan adalah peralatan untuk menyiapkan bahan pembersih dan
peralatan untuk melaksanakan percobaan sederhana.
6. Bahan yang digunakan:
 Bahan-bahan pembersih umum seperti deterjen, teepol, dan sabun
 Bahan-bahan kimia yang memiliki sifat mencuci kotoran, lumpur, dan kerak seperti
senyawaan fosfat, kapur/soda, asam-asam, dan bahan-bahan pencuci dalam bentuk
merk dagang.

179
 Bahan-bahan organik yang sering digunakan untuk proses pembersihan seperti solar,
minyak tanah, alkohol, dan aseton

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai prinsip pencucian
kotoran secara kimiawi, jenis-jenis kotoran pada peralatan proses industri kimia, dan
jenis-jenis bahan pembersih.
 Demo atau praktik langsung untuk merencanakan bahan kimia pencuci untuk
membersihkan peralatan gelas yang kotor dan berkerak.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini minimal harus mampu dilaksanakan untuk merencanakan bahan
pembersih untuk peralatan gelas yang berlemak dan berkerak.
 Kesalahan dalam mengatur kondisi proses akan menyebabkan kegagalan kerja.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01 Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
 KIN.IP.12.013.01 Melaksanakan Proses CIP (Cleaning in Place) Mengikuti
Instruksi Kerja
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Proses pembentukan kerak dan kotoran pada peralatan proses
 Jenis-jenis bahan kimia yang sering digunakan dalam proses pembersihan
 Prinsip kerja peralatan yang akan dibersihkan
 Reaksi kimia yang terjadi pada proses pembersihan kotoran
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Menyiapkan bahan kimia mengikuti instruksi kerja
 Mengoperasikan peralatan yang dibersihkan
 Memeriksa kebersihan peralatan
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pengaturan kondisi proses pembersihan

180
No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

181
Kode Unit: KIN.TP.21.048.01
Judul Unit: Melaksanakan Proses Kimia dengan Reaksi Hidrogenasi
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk melaksanakan proses kimia dengan reaksi
hidrogenasi, yang mencakup antara lain menyiapkan bahan olahan, pemeriksaan peralatan
dan keamanan pra pelaksanaan proses, melaksanakan proses hidrogenasi, serta melaporkan
hasil sesuai prosedur perusahaan.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan dan mencatat 1.1 Sifat fisika dan kimia bahan olahan yang telah
deskripsi bahan olahan melalui pemeriksaan laboratorium atau jaminan
supplier dicatat dalam buku log sesuai ketentuan
perusahaan.
1.2 Ketidaksesuaian spesifikasi bahan olahan dicatat dan
dilaporkan
1.3 Bahan olahan disiapkan sesuai Instruksi Kerja (IK)
2. Melaksanakan pemeriksaan 2.1 Pemeriksaan K3 pra pengoprasian reaktor harus
peralatan dan keamanan dilaksanakan mengikuti prosedur, kebijakan
pra pelaksanaan proses perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2.2 Pemeriksaan kondisi peralatan dilaksana-kan mengikuti
rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan atau
prosedur yang telah dirumuskan oleh perusahaan.
2.3 Pemerikasaan utilitas (temperatur, tekanan dan laju alir)
dilaksanakan sesuai IK.
2.4 Potensi timbulnya bahaya diidentifikasi dan alat
pengaman dipastikan berfungsi dengan baik.
2.5 Ketidaknormalan kondisi peralatan dicatat, dilaporan
dan dipasang label pada bagian
alat bersangkutan.
3. Melaksanakan proses 3.1. Kondisi start-up reaktor dan sumber hidrogen
kimia diperiksa mengikuti IK.
3.2. Alat pelindung diri (APD) harus dikenakan sesuia
ketentuan perusahaan.
3.3. Bahan olahan, katalisator dan gas hidrogen dialirkan
ke dalam reaktor dalam jumlah tertentu sesuai IK

182
3.4. Temperatur, tekanan, dan laju alir dijaga/diawasi
kondisinya sesuai dengan IK
4. Mengakhiri proses 4.1 Prosedur, kebijakan, dan peraturan mengenai K3 untuk
hidrogenasi mematikan reaktor dan
sumber hidrogen diikuti dan dipatuhi.
4.2 Produk dialirkan ke reaktor pendingin berdasarkan IK
dan/atau berdasarkan hasil analisis laboratorium.
4.3 Kondisi dalam tim kerja harus dipastikan bisa
memberikan koordasi yang efisien.
5. Melaporkan hasil proses 5.1 Kondisi operasi selama proses hidrogenasi dicatat dan
kimia dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan.
5.2 Ketidaksesuaian hasil kerja dicatat dan dilaporkan
Kepada atasan yang berwenang.
5.3 Penyebab ketidaksesuaian diindentifikasi dan diusulkan
tindakan perbaikannya
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan proses kimia secara hidrogenasi dengan
temperatur sekitar 900 – 1300oC dan tingkat keberhasilan 98,5 %
2. Prosedur menghidupkan, melaksanakan proses kimia dan mematikan reaktor disesuaikan
dengan jenis reaktor. Prosedur ini dapat diperoleh dari pabrik pembuat peralatan atau
ketentuan perusahaan. Prosedur kerja harus memperhatikan:
 Standar Perusahaan
 Standar Nasional Indonesia
 Standar nasional negara lain/standar internasional, seperti ASTM, JIS, dan
sebagainya.
 Prosedur Kerja Standar (SOPs)
 Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDSs)
3. Kelengkapan kerja terdiri atas alat-alat pelindung diri, Cheklist pencatatan data
operasional dan data dari laboratorium analisis kimia.
4. Peralatan yang digunakan:
 Reaktor untuk proses hidrogenasi
 Katup-katup dan alat ukur untuk mengukur aliran gas hidrogen, bahan bakar, udara
tekan, dan temperatur.
 Sistem pengatur dosis bahan kimia pengolah (dosing pump).
 Peralatan untuk menganalisis kondisi temperatur, tekanan, laju alir dan kondisi uap

183
yang dihasilkan.
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan air, sepatu
keselamatan kerja, penutup rambut, helm, alat pengangkat, pelindung mata dan muka,
sarung tangan, dan penyumbat telinga.
5. Bahan yang digunakan: bahan olahan, bahan kimia, katalis dan gas hidrogen.

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi dapat diujikan melalui ujian tulisan, lisan, dan demo untuk mengetahui
kemampuan peserta ujian dalam:
 Pengetahuan teoritis mengenai proses kimia dengan proses hidrogenasi
 Pengecekan kesiapan peralatan pencatat temperatur, tekanan dan laju alir
termasuk satuan konversi masing-masing peralatan.
 Penyusunan kebutuhan bahan olahan dan bahan pendukung lainnya.
 Menyiapkan dan mengoperasikan reaktor dan hydrogen analyzer dimulai dari
proses mengidupkan, mematikan, dan membersihkannya.
 Praktik langsung melaksanakan proses kimia dengan reaksi hidrogenasi.
 Mendemonstrasikan cara membuat laporan ketidaksesuaian.
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Kondisi temperatur, tekanan, dan flow rate selama proses hidrogenasi berlangsung
harus selalu dikontrol.
 Kesalahan dalam mengatur katup-katup, alat ukur temperatur, tekanan, dan flow rate
pada reaktor selama proses berlangsung berakibat pada penurunan efisiensi kerja
reaktor.
 Memahami cara menangani ketidaknormalan kondisi selama proses berlangsung
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri
 KIN.KL.12.014.01 Mengoperasikan dan Merawat Alat Pemadam Api Ringan
 KIN.IP.21.046.01 Membersihkan Peralatan Proses yang Spesifik
4. Pengetahuan dan keterampilan pendukung yang diperlukan:

184
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan perundang-undangan
mengenai pengoperasian reaktor untuk proses hidrogenasi.
 Prinsip proses kimia dengan cara hidrogenasi
 Satuan Standar Internasional dan konversinya terutama untuk satuan tekanan,
temperatur dan laju alir.
 Jenis-jenis katalis yang dapat digunakan untuk proses hidrogenasi
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Teknik pengontrolan temperatur, tekanan, dan laju alir
 Teknik mengoperasikan, melepaskan dan memasang sistem pompa dan sistem katup
 Membaca diagram alir sistem utilitas uap

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

185
Kode Unit: KIN.TP.21.049.01
Judul Unit: Melaksanakan Proses Kimia dengan Reaksi Polimerisasi
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk melaksanakan polimerisasi dalam reaktor
polimerisasi dengan kontrol temperatur, tekanan, dan kecepatan pengadukan serta perangkat
ambil-sampel.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1 Melaksanakan 1.1 Pemeriksaan K-3 pra-pengoperasian reaktor poli-
pemeriksaan keamanan merisasi harus dilaksanakan mengikuti prosedur dan
pra-pengoperasian reaktor kebijakan perusahaan dan peraturan yang berlaku.
1.2 Pemeriksaan Kondisi peralatan dilaksanakan mengikuti
rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan atau
prosedur yang telah dirumuskan oleh perusahaan.
1.3 Sistem keamanan diidentifikasikan dari ketentuan
perusahaan dan dipastikan dapat bekerja dengan
baik.
1.4 Komunikasi antar pekerja harus dipastikan bisa
memberikan koordinasi yang efisien.
2. Mendiskripsikan dan 2.1 Bahan baku dan bahan pembantu disiapkan mengikuti
menyiapkan bahan-bahan instruksi kerja
2.2 Bahan baku dan bahan pembantu dimasukkan ke
dalam reaktor polimerisasi mengikuti instruksi kerja
3. Menghidupkan reaktor 3.1 Kesiapan start-up diperiksa mengikuti instruksi kerja
polimerisasi 3.2 Alat pelindung diri harus dikenakan sesuai dengan
ketentuan perusahaan
3.3 Reaktor polimerisasi dihidupkan mengikuti ketentuan
dari pabrik pembuat reaktor polimerisasi atau
instruksi kerja.
4. Mengatur dan memantau 4.1. Parameter kondisi reaksi polimerisasi dipantau untuk
pengoperasian reaktor memastikan reaksi polimerisasi berlangsung sesuai
polimerisasi dengan ketentuan dari pabrik pembuat reaktor
polimerisasi atau mengikuti instruksi kerja
4.2. Ketidaknormalan Kondisi operasional dideteksi dan
dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan
5. Mematikan reaktor 5.1 Prosedur, kebijakan, dan peraturan mengenai K3

186
polimerisasi dan untuk mematikan reactor polimerisasi harus diikuti
mengeluarkan hasil dan dipatuhi.
polimerisasi 5.2 Reaktor polimerisasi dimatikan mengikuti ketentuan
pabrik pembuat reaktor polimerisasi atau instruksi
kerja
5.3 Hasil polimerisasi dikeluarkan dari reaktor mengikuti
ketentuan dari pabrik pembuat reaktor polimerisasi
atau instruksi kerja.
5.4 Sampel hasil polimerisasi disiapkan untuk pengujian
di laboratorium uji, mengikuti instruksi kerja.
5.5 Keperluan-keperluan perawatan dan pemeriksaan
Kondisi reaktor polimerisasi diidentifikasikan dan
dilaporkan sesuai instruksi kerja
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk melaksanakan proses kimia dengan reaksi polimerisasi dalam
reaktor polimerisasi secara batch.
2. Unit kompetensi ini memerlukan instruksi kerja sebagai panduan melaksanakan tugas
pengoperasian dan pemantauan proses polimerisasi.
3. Kelengkapan kerja terdiri atas alat-alat pelindung diri, borang pencatatan data
operasional, dan test kit .
4. Prosedur menghidupkan/menjalankan proses, memantau dan mengkontrol proses, serta
mematikan dan mengeluarkan hasil polimerisasi disesuaikan dengan jenis dan
penggunaan reaktor polimerisasi. Prosedur ini dapat diperoleh dari pabrik pembuat
reaktor polimerisasi atau dari perusahaan.
5. Peralatan yang digunakan:
 Reaktor polimerisasi sistem batch
 Alat ukur untuk mengukur bahan baku, tergantung kepada kondisi bahan baku.
 Sistem pengatur dosis bahan pembantu
 Peralatan untuk mengambil sampel.
 Peralatan keselamatan kerja.
6. Bahan
 Bahan baku dan bahan pembantu yang disiapkan sesuai dengan persyaratan untuk
polimerisasi

Panduan Penilaian

187
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara :
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai reaksi-reaksi yang
berhubungan dengan polimerisasi, penggolongan polimerisasi, kopolimerisasi, cara
polimerisasi, struktur dan sifat polimer.
 Demo untuk mengisi reactor, menghidupkan, memantau/mengontrol proses,
mematikan dan mengeluarkan hasil proses.
 Praktik langsung melaksanakan polimerisasi.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan
 Kesalahan dalam mengatur Kondisi polimerisasi, khususnya polimerisasi ruah (bulk
polymerisation), reaksi sangat cepat akibatnya temperatur dan tekanan naik sangat
cepat, polimer yang terbentuk sangat kental (viskositas tinggi) sehingga sukar diaduk.
 Tekanan dan temperatur harus selalu dimonitor secara berkala
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain:
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.IP.21.046.01 Membersihkan Peralatan Proses yang Spesifik
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan.
 Penggolongan polimerisasi dan cara polimerisasi.
 Struktur dan sifat-sifat polimer.
 Penetapan derajat polimerisasi.
5. Ketrampilan pendukung yang diperlukan
 Membuat larutan/suspensi/emulsi bahan baku untuk umpan polimerisasi.
 Mengoperasikan, melepaskan dan memasang sistem pompa dan sistem katup.
 Menggunakan test kit untuk pengaturan pH
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh pengaturan konsentrasi
bahan dan Kondisi reaksi polimerisasi

188
No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

189
Kode Unit: KIN.TP.21.050.01
Judul Unit: Melaksanakan Proses Kimia dengan Reaksi Redoks
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan melaksanakan proses kimia menggunakan
reaksi redoks mengikuti prosedur yang telah ditentukan pada industri kecil dan menengah
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mencatat diskripsi dan 1.1. Peralatan proses, jenis dan jumlah bahan kimia yang
menyiapkan bahan dan diperlukan diekstrak dari prosedur kerja yang akan
peralatan yang dilaksanakan dan dicatat di dalam buku catatan kerja
diperlukan 1.2. Sifat fisik dan sifat kimia bahan baku diidentifikasi
dari MSDS dan dicatat di dalam buku catatan kerja
1.3. Untuk bahan kimia beracun dan berbahaya catatan
harus dilengkapi dengan cara menangani dan anti-
dotanya
1.4. Alat pelindung diri, peralatan proses, dan peralatan
pendukung yang diperlukan disiapkan sesuai dengan
sifat dan kondisi reaksi yang akan dilaksanakan
1.5. Ketidaksesuaian bahan dan peralatan dicatat dan
dilaporkan ke penanggungjawab perusahaan
2. Melaksanakan proses 2.1 Alat pelindung diri dikenakan dan sistem pengamanan
reaksi redoks reaksi dipastikan berfungsi dengan baik sesuai
ketentuan K3.
2.2 Peralatan proses, peralatan pendukung, dan bahan
kimia yang akan direaksikan dipastikan
kebenarannya dengan melaksanakan pemeriksaan
pra-proses
2.3 Reaksi dilaksanakan dengan urutan, waktu, dan cara
mengikuti ketentuan prosedur yang dilaksanakan.
2.4 Setiap ketidaksesuaian antara pelaksanaan dengan
ketentuan prosedur kerja harus dicatat dan
dilaporkan.
3. Menghentikan proses 3.1. Reaksi dihentikan dengan mengikuti ketentuan
reaksi redoks dan prosedur kerja yang dilaksanakan.
memantau kualitas
produk

190
3.2. Kualitas produk reaksi ditentukan dengan
melaksanakan pengujian mengikuti ketentuan
perusahaan
3.3. Peralatan proses dan peralatan pendukung
dibersihkan mengikuti ketentuan prosedur kerja
3. Membuang limbah, 4.1. Limbah proses dibuang mengikuti ketentuan dan
menyimpan produk, dan peraturan yang berlaku
menyimpan bahan kimia 4.2. Produk yang memenuhi persyaratan kualitas
yang tersisa dimasukkan ke dalam wadah yang sesuai, dan diberi
label tanggal pembuatan, jumlah produk, dan
informasi lain yang diperlukan.
4.3. Bahan kimia yang tersisa dan produk yang tidak
memenuhi persyaratan perusahaan diperlakukan
sesuai dengan sifat dan jumlah bahan tersebut
mengikuti ketentuan perusahaan
4.4. Bahan baku dan produk disimpan di dalam gudang
mengikuti ketentuan penanganan bahan kimia
bersangkutan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan proses kimia berdasarkan reaksi
redoks pada tingkat industri kecil dan menengah
2. Prosedur pelaksanaan proses disesuaikan dengan jenis dan jumlah produk yang
diinginkan. Prosedur ini dapat diperoleh dari konsultan kimia teknik, perguruan tinggi,
atau lembaga hak paten.
3. Unit kompetensi ini memerlukan prosedur kerja lengkap mulai dari spesifikasi bahan
baku yang diperlukan sampai ke cara penanganan limbah dan produk yang dihasilkan
4. Kelengkapan kerja yang diperlukan adalah Material Safety Data Sheets (untuk bahan
kimia yang digunakan, bahan antara, dan produk yang dihasilkan), ketentuan
perundang-undangan mengenai lingkungan, ketentuan penanganan bahan beracun dan
berbahaya.
5. Peralatan yang digunakan terdiri atas alat pelindung diri, peralatan proses, dan peralatan
pendukung proses:
 Alat pelindung diri dapat berupa masker, sarung tangan, kacamata, sepatu boot, dan
pakaian kerja
 Peralatan proses dapat berupa alat pencampur, alat pengaduk, reaktor, alat pemanas
atau pendingin,

191
 Peralatan pendukung proses antara lain adalah timbangan, timer, termometer,
higrometer, barometer,
6. Bahan yang digunakan dapat berupa:
 Bahan-bahan kimia yang menjadi bahan baku proses
 Bahan pengisi produk
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini diujikan dengan cara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai reaksi redoks dan
prinsip dasar pelaksanaan proses kimia dengan reaksi redoks
 Lisan dan tulisan untuk menyusun kemampuan mengindentifikasi kebutuhan bahan
kimia dan peralatan dari prosedur yang disiapkan.
 Mendemontrasikan cara menemukan sifat kimia dan fisika bahan yang digunakan
dalam proses dari MSDS.
 Mendemonstrasikan cara melaksanakan proses reaksi redoks mengikuti prosedur
yang disiapkan.
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Jika reaksi berlangsung tanpa terkendali dapat terjadi kecelakaan kerja
 Percampuran bahan yang tidak stoichiometrik, akan menurunkan kualitas produk
yang dihasilkan
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.IP.11.011.01 Membersihkan Peralatan Pengolah Sederhana
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
 KIN.KL.12.014.01 Mengoperasikan dan Merawat Alat Pemadam Api Ringan
 KIN.IP.21.046.01 Membersihkan Peralatan Proses yang Spesifik

192
4. Pengetahuan dan keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Satuan standar internasional dan konversinya, terutama untuk satuan tekanan,
temperatur dan kecepatan alir
 Persamaan reaksi dan hukum-hukum dasar reaksi kimia
 Cara mengontrol kecepatan reaksi dan pembentukan panas yang terjadi
 Pengetahuan Bahan kimia Beracun dan Berbahaya
 Sifat racun dan antidota bahan kimia yang digunakan dan dihasilkan dari reaksi
yang dilaksanakan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

193
Kode Unit: KIN.BP.21.051.01
Judul Unit: Mengatur Cadangan Bahan Kimia
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini menjelaskan dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang
harus dimiliki untuk mengatur cadangan bahan kimia pada berbagai tingkat dan jenis industri
kimia.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menentukan jumlah 1.1 Waktu yang diperlukan dalam melaksanakan proses
minimum dan jumlah pengadaan bahan kimia ditentukan sesuai
maksimum cadangan kemampuan pihak pemasok bahan kimia
bahan kimia 1.2. Kecepatan penggunaan bahan kimia untuk sistem
produksi ditentukan melalui catatan unit produksi
1.3. Jumlah minimum cadangan bahan kimia ditentukan
dari waktu pemesanan yang diperlukan dikali dengan
kecepatan penggunaan bahan kimia, ditambah
jumlah yang menjamin keamanan pasokan bahan
kimia berdasarkan tingkat kesulitan memperoleh
bahan kimia bersangkutan
1.4. Jumlah maksimum cadangan bahan kimia ditentukan
berdasarkan kapasitas gudang dan tingkat kesulitan
memperoleh bahan kimia bersangkutan.
2. Memantau dan menjaga 2.1 Bukti-bukti pemasukan dan pengeluaran bahan
cadangan bahan kimia kimia, dikontrol dan didokumentasikan mengikuti
ketentuan perusahaan
2.2. Jumlah cadangan bahan kimia dipantau melalui
analisis bukti-bukti pemasukan dan pengeluaran
bahan kimia
2.3. Kondisi nyata cadangan bahan kimia di gudang
dipantau dan dihitung secara berkala sesuai
ketentuan perusahaan
2.4. Jika ditemui ketidakcocokan jumlah cadangan bahan
kimia antara perhitungan berdasarkan data
adminstratif dan pemeriksaan lapangan, laporan
harus dibuat dan disampaikan ke penanggungjawab
persediaan cadangan bahan kimia.

194
3. Memesan tambahan 3.1 Rekapitulasi keadaan cadangan bahan kimia yang
cadangan bahan kimia akan dipesan, dibuat untuk rentang waktu dari
pemesanan sebelumnya sampai ke waktu pemesanan
akan dilaksanakan.
3.2. Jumlah yang akan dipesan dan rekomendasi agen
pemasok bahan kimia bersangkutan disertakan dalam
surat permintaan pesanan
3.3. Permintaan pesanan dikomunikasi dengan
penanggungjawab cadangan bahan kimia untuk
diproses lebih lanjut.
4. Menerima dan 4.1 Surat pengantar pengiriman bahan kimia diperiksa
menyimpan bahan kimia keabsahannya dan diidentifikasi jenis, kualitas, dan
jumlah bahan kimia yang akan diterima.
4.2. Jenis, kualitas, dan jumlah bahan kimia yang
dikirimkan disesuaikan dengan surat pengantar dan
kebutuhan perusahaan
4.3. Ketidak cocokan antara surat pengantar, bahan kimia
yang diterima, dan persyaratan kebutuhan
perusahaan harus dikomunikasikan ke
penanggungjawab cadangan bahan kimia sebelum
bahan kimia tersebut diturunkan dari alat transportasi
ke perusahaan
4.4. Bahan kimia yang diterima segera disimpan di
tempat dan kondisi yang sesuai dengan bahan kimia
bersangkutan mengikuti ketentuan perusahaan.
4.5. Sistem dokumentasi dijaga kerapiannya untuk suatu
rentang waktu tertentu sesuai ketentuan perusahaan
Batasan Variabel
1. Unit ini kompetensi ini menjadi syarat utama penugasan kepada pekerja untuk
melaksanakan pengaturan stok/cadangan bahan baku dan bahan penolong yang efisien
dan bisa menjamin kelancaran produksi.
2. Prosedur pengaturan cadangan bahan dan peralatan ini disesuaikan dengan
ketentuan/kebijakan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku untuk bahan-
bahan kimia tertentu.

3. Unit kompetensi ini memerlukan kebijakan/prosedur perusahaan untuk sistem

195
dokumentasi, keamanan data, mekanisme/sistem pencatatan data, dan tatacara
menyimpan/mengeluarkan bahan kimia dari cadangan.
4. Kelengkapan kerja adalah sistem pencatatan bahan kimia (manual dan terkomputerisasi)

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai prinsip dasar
pengaturan cadangan bahan kimia, cara-cara memesan, menyimpan dan
mengeluarkan bahan kimia dari cadangan
 Demo untuk melaksanakan proses pencatatan dan penentuan jumlah cadangan bahan
kimia
 Praktik langsung melaksanakan pengaturan cadangan barang dibawah supervisi.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk mengatur bahan kimia pada
perusahaan kecil dan menengah.
 Kesalahan dalam mencatat stok bahan akan menyebabkan gangguan pada sistem
produksi.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.004.01 Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Sistem administratif yang berhubungan dengan pihak ketiga (penyalur bahan dan
peralatan)
5. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Ketelitian dan kedisiplinan kerja dalam menentukan jumlah cadangan bahan kimia
yang tersedia.

196
No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 1

197
Kode Unit: KIN.KL.22.052.01
Judul Unit: Mengendalikan Kebisingan
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan dan keterampilan untuk mendeteksi dan
mengendalikan kebisingan peralatan, ruangan, dan lingkungan.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Alat pemantau kebisingan dipastikan dalam keadaan
pemantauan sumber terkalibrasi dan siap digunakan
kebisingan 1.2. Alat pelindung diri dikenakan sesuai ketentuan
perusahaan
1.3. Tingkat kebisingan di dekat sumber kebisingan
diukur dan dicocokkan dengan standar kebisingan
dari pabrik pembuat alat atau ketentuan perusahaan
1.4. Posisi ketidaksesuaian atau ketidaknormalan diberi
tanda, dicatat dan dilaporkan.
2. Mengendalikan 2.1. Posisi ketidaknormalan kondisi sumber suara
kebisingan dari sumber diidentifikasi dari laporan dan tanda di lapangan.
suara 2.2. Penyebab ketidaknormalan yang berhasil dideteksi,
diperbaiki mengikuti ketentuan manual peralatan
atau ketentuan perusahaan.
2.3. Penyebab ketidaknormalan kebisingan yang tidak
bisa diperbaiki, diberi tanda, dicatat, dan dilaporkan
untuk ditindaklanjuti.
2.4. Tata letak peralatan disesuaikan dengan sifat
kebisingan peralatan dan sifat rambat suara di lokasi
bersangkutan.
2.5. Tingkat kebisingan peralatan setelah perbaikan
dipastikan di dalam batas yang telah ditentukan oleh
pabrik pembuat peralatan.

3. Pengendalian tingkat 3.1 Persyaratan tingkat kebisingan di ruang kerja


kebisingan ruangan kerja ditentukan sesuai standar yang diberlakukan.
3.2. Tingkat kebisingan di ruang kerja diukur dan
dipastikan fluktuasinya.

198
3.3. Sistem peredaman rambat suara direncanakan dan
disesuaikan dengan perbedaan tingkat kebisingan
yang harus diredam.
3.4. Sistem tata udara, ventilasi, dan sinar disesuaikan
dengan sistem peredaman kebisingan yang
diterapkan.
3.5. Tingkat kebisingan ruangan dipastikan di dalam
batas yang telah ditentukan.
4. Pengendalian kebisingan 4.1 Persyaratan tingkat kebisingan lingkungan yang akan
lingkungan dicapai ditentukan sesuai standar yang diberlakukan.
4.2. Tingkat kebisingan lingkungan diukur dan dipastikan
fluktuasinya mengikuti cara yang telah ditentukan.
4.3. Sistem pengendalian kebisingan lingkungan yang
diterapkan disesuaikan dengan tingkat peredaman
dan sifat kebisingan yang terjadi pada lingkungan.
4.4. Tata letak, jenis, dan jumlah pepohonan, disesuaikan
dengan kondisi kebisingan lingkungan.
4.5. Tingkat kebisingan setelah pengendalian dipastikan
dipastikan di dalam batas yang telah ditentukan.
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk mengendalikan tingkat kebisingan mulai dari sumber kebisingan,
rambat kebisingan di lingkungan, dan tingkat kebisingan di dalam suatu ruangan kerja
agar memenuhi persyaratan. Unit ini tidak berlaku untuk membuat ruang kedap suara.
2. Unit kompetensi ini memerlukan peraturan dan/atau perundang-undangan mengenai
tingkat kebisingan serta manual peralatan yang dioperasikan sebagai panduan untuk
melaksanakan pengendalian kebisingan.
3. Kelengkapan kerja pemantauan kebisingan adalah alat pengukur kebisingan (sonometer)
yang terkalibrasi
4. Tatacara peredaman kebisingan peralatan dilaksanakan dengan mengkondisikan peralatan
mengikuti ketentuan teknis. Tatacara peredaman kebisingan ruangan dengan
melaksanakan tataruang, kepresisian ukuran jendela dan pintu, dan penggunaan bahan
peredam getaran. Tatacara peredaman kebisingan lingkungan dengan melaksanakan
tataletak peralatan, dan pengaturan mikro-ekosistem dengan penghijauan yang terencana
dengan baik.

199
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai dampak kebisingan
terhadap kesehatan, sumber-sumber kebisingan, dan prinsip-prinsip peredaman
kebisingan.
 Demo untuk melaksanakan proses pengukuran/pemantauan kebisingan dan
menentukan sumber kebisingan yang tidak normal.
 Praktik langsung melaksanakan peredaman kebisingan ruangan kerja.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk meredam kebisingan ruang
kerja sampai 20 dB dari tingkat kebisingan di luar ruangan yang mencapai 95 db.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.004.01 Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan perundang-undangan dari pemerintah
tentang kebisingan
 Sistem pelumasan pada alat-alat mekanik dengan sistem terbuka
 Sistem peredaman suara pada knalpot kendaraan bermotor.
 Ruang bebas gema
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Menggunakan alat pemompa oli atau grease
 Menggunakan peralatan mekanik perbengkelan sederhana.
 Bekerja dengan teliti
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Tingkat ketelitian kerja

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

200
Kode Unit: KIN.KL.22.053.01
Judul Unit: Melaksanakan Pengendalian Korosi
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
menghambat proses korosi yang terjadi pada peralatan terutama yang terbuat dari bahan besi
dan logam-logam.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengenali jenis material 1.1 Material yang digunakan untuk membuat peralatan
yang digunakan untuk diidentifikasi melalui manual peralatan dan
membuat peralatan pengamatan langsung atas peralatan bersangkutan
pabrik 1.2. Kondisi pelapis (bagian luar dan bagian dalam,
termasuk cat/meni) peralatan diidentifikasi melalui
manual peralatan dan pengamatan langsung atas
peralatan bersangkutan
1.3. Keberadaan dan kondisi sistem penghambat korosi
pada peralatan diidentifikasi berdasarkan
pemeriksaan lapangan
2. Menentukan kondisi 2.1 Jenis korosi dan tingkat korosi yang terjadi pada
yang menyebabkan peralatan ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan
korosi pada bahan lapangan
peralatan dan 2.2. Penyebab korosi disimpulkan dari jenis korosi,
menentukan teknik tingkat korosi, dan kondisi sistem penghambat korosi
penghambatan korosi peralatan
yang akan dilaksanakan 2.3. Teknik penghambatan korosi yang akan digunakan,
disimpulkan dari kondisi dan sistem pengoperasian
peralatan
2.4. Alat pelindung diri dan kondisi keselamatan kerja,
diidentifikasi berdasarkan teknik penghambatan
korosi yang akan dilaksanakan
3. Melaksanakan proses 3.1 Alat pelindung diri dan peraturan keselamatan kerja
penghambatan korosi yang berhubungan dengan korosi dilaksanakan
berdasarkan proses yang akan dilaksanakan
3.2. Teknik penghambatan korosi yang akan digunakan
dipastikan kembali kecocokannya

201
3.3. Bahan atau bahan kimia untuk menghambat korosi
disiapkan sesuai dengan teknik penghambatan korosi
yang akan dilaksanakan dan prosedur perusahaan
3.4. Proses penghambatan korosi dilaksanakan sesuai
ketentuan SOP teknik penghambatan korosi
bersangkutan
4. Memantau dan 4.1 Pemantauan proses penghambatan korosi
melaporkan proses disesuaikan dengan teknik penghambatan korosi
penghambatan korosi yang dilaksanakan
4.2. Kondisi korosi peralatan dipantau secara berkala
sesuai ketentuan perusahaan
4.3. Proses korosi yang terpantau, dicatat dan dilaporkan
menggunakan format perusahaan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk mengoperasikan, memperbaiki kinerja, dan
mengoptimalkan sistem pencegahan korosi (antara lain dengan sistem pelapisan) pada
peralatan yang sudah menyusut atau melaksanakan sistem pencegahan korosi dengan
menggunakan bahan kimia pencegah (inhibitor) korosi.
2. Prosedur pencegahan korosi disesuaikan dengan siat korosi dan jenis peralatan. Prosedur
ini dapat diperoleh kumpulan SOP perusahaan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan pengetahuan mengenai jenis-jenis bahan yang
digunakan untuk membuat peralatan, sifat korosi yang terjadi, dan cara-cara untuk
menghambatnya
4. Kelengkapan kerja terdiri atas alat pelindung diri, peralatan untuk melaksanakan
penghambatan korosi, dan bahan kimia penghambat korosi, serta kelengkapan lain yang
berhubungan dengan elektrode korban.
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan untuk mendeteksi laju korosi
 Peralatan untuk menyiapkan bahan kimia pencegah korosi
 Peralatan untuk mengaplikasikan bahan pencegah korosi ke peralatan yang ditangani
6. Bahan yang digunakan, satu atau beberapa jenis dari:
 Bahan pelapis (coating) seperti bahan anti karat dan cat khusus
 Bahan pengendali pH
 Bahan kimia pelindung
 Bahan kimia pengikat oksigen

202
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai jenis-jenis bahan,
jenis-jenis korosi, dan cara-cara menghambat atau mengendalikan korosi.
 Demo untuk melaksanakan proses pelapisan, pengecatan, atau proses pengerjaan
penghambatan korosi.
 Praktik langsung menghambat korosi yang terjadi di suatu peralatan kimia industri.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Pelaksanaan unit kompetensi ini harus mampu menekan korosi sampai ke tingkat
yang tidak terukur
 Untuk boiler, kondisi kritis adalah pengaturan pH dan kadar oksigen terlarut.
 Pemasangan elektrode korban yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan efek
proteksi pada peralatan.
 Pemilihan bahan kimia yang digunakan harus mempertimbangkan aspek pelestarian
lingkungan
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Pengetahuan mengenai jenis-jenis dan merek dagang bahan kimia yang digunakan
 Mekanisme korosi terutama korosi lobang (pitting).
 Sistem pencegahan korosi melalui pelapisan (coating) seperti pengecatan dan
pelapisan bahan (lining).
 Sistem pencegahan korosi dengan cara elektrokimia seperti penggunaan elektrode
korban dan potensial negatif dari catu daya.
 Sistem pencegahan korosi dengan menggunakan bahan kimia penghambat (inhibitor)
korosi seperti Tri natrium fosfat, hidrazina, dan lain sebagainya
 Analisis kondisi korosi peralatan antara lain melalui penetapan oksigen terlarut, pH,
dan konduktans

203
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Teknik pengecatan kuas dan semprot
 Memilih dan memasang elektrode korban
 Menggunakan test kit dan peralatan pendeteksi kondisi korosi
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Ketepatan dalam memilih metode pengendalian korosi
 Kesempurnaan sistem pelapisan (untuk teknik pelapisan)
 Kualitas koneksi peralatan ke elektrode korban atau sumber tegangan negatif dari
catu daya (untuk teknik elektrode korban)
 Pengendalian pH dan kadar oksigen terlarut (untuk boiler)

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

204
Kode Unit: KIN.KL.22.054.01
Judul Unit: Mengendalikan Proses Pengolahan Debu dengan Sistem Dust
Collector
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk melakukan pemantauan, operasi dan
pengendalian kualitas proses serta mengukur dan melaporkan kinerja pengolahan debu
dengan system dust collector
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Merencanakan dan 1.1. Permasalahan keselamatan kerja yang berhubungan
menyiapkan dengan proses pengolahan debu diidentifikasi
pekerjaan sesuai dengan SOP
1.2. Peralatan K-3 yang sesuai dipilih dan digunakan
dengan benar sesuai SOP.
1.3. Persyaratan kerja dan peralatan yang diperlukan
diidentifikasi sesuai dengan SOP.
2. Melakukan pengendalian 2.1. Pemeriksaan rutin dari unit pengolahan dilakukan
dan pemantauan proses sesuai dengan SOP.
pengolahan debu 2.2. Pengujian proses dilaksanakan dan dianalisis sesuai
SOP
2.3. Pembandingan antara persyaratan operasi dan
kinerja proses dilakukan sesuai SOP.
2.4. Data proses dikumpulkan, diinterpretasikan, dicatat
dan dilaporkan sesuai dengan SOP
2.5. Perhitungan dilakukan untuk menetapkan kinerja
proses.
2.6. Tindakan korektif dilakukan apabila ada
penyimpangan.
3. Mengumpulkan dan 3.1. Data unit dan sistem pengolahan dikumpulkan
melaporkan data proses sesuai SOP.
3.2. Observasi terhadap parameter operasi dilakukan
untuk proses pengolahan selanjutnya.

Batasan Variabel

205
1. Unit kompetensi ini menjelaskan pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana pengolahan
limbah debu menggunakan sistem pengumpul debu (dust collector)
2. Seluruh pekerjaan harus mengikuti standar yang relevan, prosedur yang sesuai dan atau
sesuai dengan syarat perusahaan.
3. Prosedur/instruksi kerja meliputi atau diambil dari :
 Prosedur Kerja Standar (SOPs) perusahaan
 Manual peralatan
 Standar Nasional
 Peraturan perundangan tentang pencemaran udara
4. Peralatan yang digunakan adalah dust collector dengan menggunakan fabric filter, dan
cyclone.
5. Pengujian yang dilakukan adalah analisis debu.
6. Pengaturan sistem dapat meliputi debit udara yang masuk, dan resirkulasi udara.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi dapat diujikan melalui ujian tulis, lisan dan demo untuk mengetahui
kemampuan peserta ujian dalam :
 Sistem pengolahan limbah debu dengan dust collector.
 Pengetahuan mengenai unit-unit peralatan yang ada dalam dust collector
 Mengoperasikan dust collector
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Menyalakan, mengoperasikan dan mematikan peralatan.
 Menggunakan pengetahuan teoritis untuk mengkomunikasikan masalah-masalah ke
supervisor.
 Mencatat dan mengkomunikasikan hasil sesuai dengan prosedur perusahaan
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.IP.21.046.01 Membersihkan Peralatan Proses yang Spesifik
4. Pengetahuan dan ketrampilan pendukung yang diperlukan :
 Aspek lingkungan dari proses pengolahan debu dengan sistem dust collector
 Teknik pengoperasian peralatan
 Menggunakan APD

206
No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

207
Kode Unit: KIN.KL.22.055.01
Judul Unit: Mengelola Proses Pengolahan Limbah Cair
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan
untuk mengelola Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) berskala menengah dan menjadi
dasar untuk on the job training pengoperasian IPAL berskala besar.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan 1.1. Alat pelindung diri dipilih dan dikenakan sesuai
pengolahan limbah cair. dengan tingkat bahaya yang mungkin terjadi
1.2. Peralatan IPAL dipastikan siap beroperasi melalui
pemeriksaan situasional
1.3 Limbah cair yang dihasilkan dari sistem produksi
dan aktifitas domestik dipastikan mengalir dengan
baik ke dalam sistem pengolah
1.4. Parameter sistem pengolah diatur pada kondisi
standar sesuai ketentuan SOP
1.5 Sistem pemantauan dipastikan berfungsi dengan
baik
1.6. Bahan kimia pengolah disiapkan dalam kepekatan
dan cara sesuai ketentuan pengolahan.
2. Mengatur sistem dosis 2.1. Paramater kontrol pengoperasian IPAL dipantau
bahan pengolah dan dan dicatat secara berkala.
kecepatan proses 2.2. Efektifitas pengolahan dipantau melalui pengukuran
kondisional masukan limbah dan hasil olahan
2.3 Efektifitas pengolahan diatur melalui pengaturan
kecepatan aerasi, pengaturan dosis bahan kimia,
kecepatan pengadukan, dan parameter terkait
lainnya
2.4 Parameter kontrol yang tidak sesuai dengan
ketentuan ditindaklanjuti dengan tindakan
perbaikan sesuai dengan posisi, sifat, dan ukuran
ketidaksesuaian.
2.5. Ketidaksesuaian yang tidak bisa dikendalikan
dicatat, dan dilaporkan

208
3. Menentukan aktifitas 3.1. Data pengoperasian yang tidak sesuai dengan
perawatan peralatan ketentuan, dianalisis untuk mencari penyebab
ketidaksesuaian
3.2. Penyebab ketidaksesuaian yang bersifat
operasional, dikendalikan dengan mengatur proses
pengolahan
3.3. Penyebab ketidaksesuaian yang bersifat teknis,
ditindaklanjuti dengan menentukan posisi bagian
peralatan yang menyebabkan ketidaksesuaian
3.4. Bagian peralatan yang menjadi penyebab
ketidaksesuaian ditandai sebagai posisi yang
memerlukan perawatan khusus
4. Merawat peralatan 4.1. Bagian-bagian peralatan dirawat secara berkala
pengolah limbah mengikuti jadwal yang telah ditentukan atau
berdasarkan pelaporan ketidaknormalan kondisi
4.2. Penggantian pengoperasian unit peralatan, segera
diikuti dengan pemeriksaan kondisi peralatan yang
dimatikan.
4.3. Bagian-bagian peralatan yang ditandai untuk
mendapatkan perawatan khsus, ditindaklanjuti
sesuai dengan pelaporan
4.4. Sebelum unit peralatan yang beroperasi dimatikan,
unit peralatan pengganti harus dipastikan dalam
keadaan siap beroperasi.
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini digunakan untuk mengelola instalasi pengolahan air limbah dan
menjadi syarat penugasan sebagai penanggungjawab operasional pengoperasian
Instalasi Pengolahan Air Limbah.
2. Unit kompetensi ini memerlukan pengetahuanmengenai peraturan dan/atau
perundang-undangan mengenai persyaratan air limbah yang diperbolehkan dibuang
ke luar perusahaan.
3. Prosedur kerja untuk tiap unit peralatan IPAL dapat diperoleh dari buku manual
instalasi bersangkutan atau dari arsip perusahaan atau dari konsultan teknis
pengolahan limbah cair. Prosedur kerja disesuaikan dengan unit-unit pengolah yang
dijumpai pada IPAL bersangkutan.

209
4. Pemantauan proses pengolahan disesuaikan dengan sifat polutan di dalam air limbah,
teknik pengolahan yang diterapkan, dan persyaratan lingkungan yang dipersyaratkan.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan melalui::
 ujian tulis dan lisan untuk mengetahui penguasaan teoritis pengolahan limbah
cair, susunan peralatan pengolahan limbah cair secara lengkap, kegunaan
masing-masing unit pengolah, dan peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan lingkungan
 Demo untuk mengoperasikan unit-unit pengolahan limbah cair.
 Praktik langsung mengelola Instalasi Pengolahan Air Limbah
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk mengoperasikan IPAL
berkapasitas minimal 2 ton per jam dengan hasil olahan yang memenuhi
persyaratan
 Menguji keabsahan data analisis kimia dan fisika terhadap sampel air yang
diambil sebagai bagian dari aktifitas pemantauan proses
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.007.01 Menyiapkan Bahan Kimia Mengikuti Formula Tertentu
 KIN.KL.13.037.01 Mengoperasikan dan Memantau Proses Pengolahan
Limbah Cair Mengikuti SOP
 KIN.IP.21.044.01 Mengoperasikan dan Memantau Sistem Perpipaan
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada
Proses Sederhana
 KIN.IP.21.046.01 Membersihkan Peralatan Proses yang Spesifik
4. Pengetahuan dan ketrampilan pendukung yang diperlukan :
 Menganalisis data hasil analisis kimia dan analisis fisika
 Peraturan perundangan mengenai lingkungan hidup
 Analisis kimia terapan untuk memantai proses pengolahan limbah cair.
 Melakukan pemeriksaan dan menganalisis dampak lingkungan akibat
pengolahan limbah cair.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

210
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3

211
Kode Unit: KIN.TP.22.056.01
Judul Unit: Mengoperasikan Tanur
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk
mengoperasikan tanur proses industri kimia seperti tanur pembakaran keramik, tanur untuk
proses perengkahan, dan tanur untuk proses reduksi.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menghidupkan (Start 1.1 Pemeriksaan kondisi untuk Pre start-up
up) tanur dilaksanakan mengikuti daftar yang ditentukan oleh
pabrik pembuat alat
1.2. Peralatan-peralatan pengamanan kerja dipastikan
tersedia/terinstalasi dan berfungsi dengan baik.
1.3. Bahan bakar dipastikan siap dalam jumlah yang
cukup
1.4. Peralatan pendukung sistem tanur, dihidupkan satu
persatu mengikuti ketentuan pabrik pembuat alat
1.5. Sistem dioperasikan untuk mencapai kondisi yang
diperlukan mengikuti ketentuan perusahaan
2. Memantau dan 2.1 Pemeriksaan rutin buku log, catatan kerja, dan
mengendalikan proses kondisi fisik peralatan diperiksa mengikuti
reaksi untuk produksi ketentuan perusahaan
rutin 2.2. Masalah-masalah yang mungkin timbul, dikenali
melalui gejalah-gejalah yang tercantum di dalam
trouble shooting peralatan dan proses atau
mengikuti ketentuan perusahaan
2.3. Tindakan-tindakan untuk mengurangi resiko
kecelakaan kerja, kegagalan proses, dan masalah-
masalah lainnya, dilaksanakan sesuai dengan
kondisi operasional peralatan
2.4 Mutu produk dikendalikan melalui pemantauan
kondisi operasional tanur termasuk kondisi katalis
(jika ada)
2.5. Kelangsungan produksi dijaga dengan memantau
ketersediaan bahan baku dan mengambil tindakan
jika diperlukan untuk menjaga kelangsungan
produksi

212
3. Mengubah kecepatan 3.1 Perubahan kecepatan produksi dan perubahan mutu
produksi atau mutu produk dapat diketahui dari penjadwalan dan
produk kecepatan pemasaran produk
3.2. Terjadinya perubahan kecepatan produksi dan
perubahan mutu produk dikomunikasikan dengan
rekanan kerja yang terkait.
3.3. Perubahan kecepatan produksi dan perubahan mutu
produk dilaksanakan secara bertahap sambil
meningkatkan aktivitas pemantauan
4. Menjaga efisiensi tanur 4.1 Pengoperasian tanur dipantau melalui alat ukur
yang terpasang, suara, bau, dan penampakan.
4.2. Jika terjadi perubahan, pengaturan kembali
dilaksanakan untuk mendapatkan kondisi yang
diperlukan
4.3. Perawatan-perawatan kecil selama proses
pengoperasian tanur dilaksanakan mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan
5. Mematikan tanur 5.1. Jika masih mungkin, dilaksanakan sistem
peringatan sebelum tanur dimatikan
5.2. Cara untuk mematikan tanur ditentukan
berdasarkan alasan emergensi, perawatan, atau
penghentian produksi
5.3. Langkah kerja untuk mematikan tanur dan kondisi
akhir yang akan dicapai setalah tanur dimatikan
disesuaikan dengan alasan mematikan tanur
5.4. Prosedur ESD (emergency shutdown) harus dalam
keadaan siap dioperasikan setiap saat.
5.5. Untuk keperluan perawatan, proses mematikan
tanur dilanjutkan dengan menyiapkan tanur
pelaksanaan perawatan atau perbaikan
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk mengoperasikan tanur perengkahan thermal, perengkahan
katalitik, untuk proses reduksi, tanur berbentuk vertikal atau selinder. Unit ini tidak
berlaku untuk tanur yang digunakan untuk memproduksi uap.

2. Prosedur pengoperasian (termasuk menghidupkan dan mematikan tanur) disesuaikan

213
dengan jenis/tipe tanur dan proses yang dilaksanakan. Prosedur ini dapat diperoleh dari
buku manual peralatan bersangkutan atau dari dokumentasiperusahaan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan pengetahuan mengenai spesifikasi peralatan dan
proses yang dilaksanakan.
4. Bahaya yang mungkin terjadi dapat berupa benda-benda panas, kebisingan, polusi
udara, benda-benda tajam, benda-benda yang jatuh, gas, dan terjatuh.
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan keselamatan kerja dapat berupa helm, kacamata, masker pernapasan, baju
tahan panas, sarung tangan, sumbat telinga, dan sepatu

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai cara-cara
mengidentifikasi dan mengatasi masalah-masalah pengoperasian tanur
 Demo untuk memfasilitasi perubahan produk, membuat laporan kegagalan dan
bekerja dengan aman
 Praktik langsung mengoperasikan tanur (didampingi supervisor).
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk mengoperasikan tanur
pembakaran kramik konstruksi.
 Kesalahan dalam mengatur kondisi operasional akan menyebabkan kegagalan
produk.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.KL.12.014.01 Mengoperasikan dan Merawat Alat Pemadam Api Ringan
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses
Sederhana
 KIN.IP.21.046.01 Membersihkan Peralatan Proses yang Spesifik
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Pengetahuan mengenai keseluruhan sistem pendukung pengoperasian tanur
 Peraturan-peraturan mengenai K3 untuk pengoperasian tanur
 Spesifikasi dan rekomendasi pengoperasian tanur dari pabrik pembuat

214
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Kemampuan mengidentifikasi dan mengatasi masalah-masalah pengoperasian tanur
 Memfasilitasi perubahan kecepatan produksi
 Memperkirakan kemungkinan kegagalan produksi yang disebabkan oleh tanur
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Keterampilan dalam mengatur kesetimbangan aliran bahan bakar dengan proses yang
dilaksanakan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

215
Kode Unit: KIN.IP.21.057.01
Judul Unit: Merencanakan Proses CIP (Cleaning in Place)
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk merencanakan
proses pembersihan peralatan tanpa membongkar peralatan tersebut untuk dilaksanakan oleh
pelaksana.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengidentifikasi 1.1 Jenis/sifat bahan pembuat peralatan diidentifikasi
jenis/sifat bahan peralatan dari buku manual peralatan bersangkutan dan
dan jenis kotoran yang dikonfirmasikan dengan kenyataan di lapangan
akan dibersihkan 1.2. Sifat dan jenis bahan pengotor diidentifikasi melalui
analisis proses yang dilaksanakan, pengamatan sifat
fisik kotoran, dan hasil analisis kimia
1.3. Sifat dan jenis bahan pengotor hasil identifikasi
dipastikan melalui pengujian praktis secara fisika
dan kimia
2. Memperkirakan campuran 2.1 Bahan pelarut atau pembersih yang sesuai dengan
bahan kimia untuk proses sifat bahan pengotor diidentifikasi dari buku teks,
pencucian buku pegangan, buku manual peralatan, atau dari
konsultan pembersihan peralatan proses.
2.2. Bahan pembersih yang diperkirakan sesuai dengan
bahan pengotor, dicoba untuk melihat kecocokannya.
2.3. Parameter proses dan cara menggunakan bahan
pembersih disimpulkan dari hasil percobaan dengan
mempertimbangkan rekomendasi pihak penjual
bahan kimia
2.4 Kebutuhan jumlah bahan kimia untuk proses
pembersihan peralatan dihitung berdasarkan
perkiraan jumlah kotoran.
3. Membuat instruksi kerja 3.1 Jumlah dan jenis bahan kimia diidentifikasikan
untuk proses CIP secara jelas
3.2. Bahaya-bahaya yang mungkin timbul dari
penggunaan bahan kimia bersangkutan dan
pelaksanaan K3 perusahaan disertakan dalam
instruksi kerja

216
3.3. Penggunaan alat pelindung diri dan sistem
pendeteksian dini harus disertakan di dalam instruksi
kerja
3.4. Langkah kerja dan urutan-urutan pelaksanaan proses
dibuat secara jelas dan sistematis.
3.5. Paramater fisik untuk proses pencucian harus
dicantumkan dengan jelas dan pasti
3.6. Pelaksanaan instruksi kerja untuk pertama kali, harus
dipantau secara langsung.
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk membuat instruksi kerja pelaksanaan proses CIP untuk
peralatan proses tertentu.
2. Prosedur pembersihan disesuaikan dengan jenis alat, tipe/sifat kotoran, dan bahan
pembuat peralatan bersangkutan. Prosedur ini dapat diperoleh buku manual peralatan
bersangkutan atau dari konsultan yang bergerak pada bidang pembersihan peralatan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan percobaan sederhana untuk memastikan fungsi dan
kinerja sistem yang direncanakan dan harus diawasi secara langsung pada pelaksanaan
proses CIP yang pertama.
4. Kelengkapan kerja adalah buku-buku teks, handbooks, buku manual, dan broshure dari
vendor bahan kimia pembersih.
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan untuk melaksanakan percobaan sederhana.
6. Bahan yang digunakan:
 Bahan-bahan kimia yang memiliki sifat mencuci kotoran, lumpur, dan kerak seperti
senyawaan fosfat, kapur/soda, asam-asam, dan bahan-bahan pencuci dalam bentuk
merk dagang.

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai prinsip pencucian
kotoran secara kimiawi, jenis-jenis kotoran pada peralatan proses industri kimia, dan
jenis-jenis bahan pembersih.
 Demo untuk melaksanakan proses pencucian peralatan sederhana menggunakan
bahan kimia tertentu.
 Praktik langsung melaksanakan proses pencucian peralatan mengikuti instruksi kerja.

217
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini minimal harus mampu dilaksanakan untuk membuat instruksi
kerja pembersihan boiler berkapasitas kecil dari bahan gelas.
 Kesalahan dalam mengatur kondisi proses akan menyebabkan kegagalan kerja.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.001.01 Membersihkan Area Kerja
 KIN.KL.11.003.01 Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
 KIN.IP.12.013.01 Melaksanakan Proses CIP (Cleaning in Place) Mengikuti
Instruksi Kerja
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Proses pembentukan kerak dan kotoran pada peralatan proses
 Jenis-jenis bahan kimia yang sering digunakan dalam proses pembersihan
 Prinsip kerja peralatan yang akan dibersihkan
 Reaksi kimia yang terjadi pada proses pembersihan kotoran
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Menyiapkan bahan kimia mengikuti instruksi kerja
 Mengoperasikan peralatan yang dibersihkan
 Memeriksa kebersihan peralatan
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pengaturan kondisi proses pembersihan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

218
Kode Unit: KIN.KL.22.058.01
Judul Unit: Melaksanakan Pengelolaan Limbah B-3
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk melaksanakan proses pemisahan,
penyiapan pembuangan limbah, dan perawatan sederhana peralatan pengolahan limbah B-3.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melakukan sortasi limbah 1.1 Peralatan K-3 yang sesuai dipilih dan digunakan
B-3 dengan benar sesuai SOP
1.2 Limbah diidentifikasi dan dipisahkan sesuai dengan
SOP
1.3 Limbah ditimbang, berat dan sumber limbah dicatat
sesuai dengan SOP
2. Mempersiapkan limbah 2.1 Limbah B-3 dipisahkan sesuai dengan spesifikasi
untuk pembuangan dari wadah dan pengiriman yang digunakan.
lokasi pabrik 2.2 Limbah B-3 dimasukan kedalam wadah sesuai dengan
tujuan, cara pengiriman, cara pengangkutan sesuai
dengan SOP.
2.3 Perawatan rutin dan membersihkan peralatan
pengemasan limbah B-3 dilakukan sesuai dengan
SOP.
3. Mengirimkan limbah ke 3.1 Limbah B-3 yang dikemas dan dikumpulkan di
tempat pembuangan limbah tempat pengumpulan sementara.
B-3 3.2 Limbah B-3 dikirimkan ketempat pembuangan
akhir sesuai dengan SOP
4. Mengumpulkan dan 4.1. Data pengolahan dan pemantauan dicatat sesuai
melaporkan data hasil SOP.
pengolahan 4.2. Data pengolahan dan pemantauan dilaporkan sesuai
dengan SOP
Batasan Variabel :
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk mengoperasikan dan merawat sistem pengolahan
limbah B-3 pada berbagai ukuran.
2. Pengolahan yang dilakukan meliputi : pengumpulan, pemisahan dan pengiriman limbah
3. Seluruh pekerjaan harus mengikuti standar yang relevan, prosedur yang sesuai dan atau
sesuai dengan syarat perusahaan.
4. Prosedur/instruksi kerja meliputi atau diambil dari :

219
 Prosedur Kerja Standar (SOPs) perusahaan
 Manual peralatan
 Standar Nasional
 Peraturan perundangan tentang pengelolaan limbah B-3
5. Peralatat yang digunakan adalah wadah dan alat pengemas.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi dapat diujikan melalui ujian tulis, lisan dan demo untuk mengetahui
kemampuan peserta ujian dalam :
 Sistem pengelolaan limbah gas B-3
 Pengetahuan mengenai jenis-jenis limbah B-3
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi , penilai harus mengamati bahwa kandidat dapat :
 Mengidentifikasi limbah B-3.
 Mengemas limbah B-3
 Menggunakan pengetahuan teoritis untuk mengkomunikasikan masalah-masalah ke
supervisor.
 Mencatat dan mengkomunikasikan hasil sesuai dengan prosedur perusahaan
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
 KIN.BP.21.042.01 Menghitung Neraca Bahan/Massa
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses
Sederhana
 KIN.IP.21.046.01 Membersihkan Peralatan Proses yang Spesifik
4. Pengetahuan dan ketrampilan pendukung yang diperlukan :
 Aspek lingkungan dari proses pengelolaan limbah B-3
 Teknik pengoperasian peralatan
 Perawatan rutin dan membersihkan peralatan pengemasan limbah B-3
 Menggunakan APD

220
No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

221
Kode Unit: KIN.UP.22.059.01
Judul Unit: Melaksanakan Pengelolaan Sistem Utilitas Pemadam Kebakaran
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk mengelola segala
jenis sistem utilitas pemadam kebakaran.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memeriksa kondisi alat 1.1 Alat pelindung diri dipilih dan dikenakan sesuai
pemadam api ringan ketentuan perusahaan
1.2 Posisi penempatan APAR diidentifikasi dari skema yang
dibuat oleh perusahaan
1.3 Setiap unit APAR diperiksa secara berkala minimal satu
kali dalam 3 bulan.
1.4 Isi bahan aktif pemadam api serbuk diperiksa secara
berkala mengikuti menual peralatan bersangkutan atau
SOP dari perusahaan
1.5 Kondisi ketidaknormalan yang berhasil dipantau, ditulis
pada label yang ditempelkan pada alat, dicatat dan
dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan
2. Memeriksa hidran 2.1. Alat pelindung diri dipilih dan dikenakan sesuai
ketentuan perusahaan
2.2. Kondisi monitor dan selang air diperiksa dan dipastikan
dalam keadaan siap beroperasi, secara berkala mengikuti
ketentuan perusahaan
2.3. Tekanan air di setiap saluran hidran dipantau dan
dipastikan memenuhi persyaratan tekanan yang telah
ditentukan
2.4. Kondisi ketidaknormalan yang berhasil dipantau, ditulis
pada label yang ditempelkan pada alat, dicatat dan
dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan
3. Memeriksa kondisi alat 3.1 Alat pelindung diri dipilih dan dikenakan sesuai
pemadam kebakaran ketentuan perusahaan
tangki bahan bakar 3.2. Kondisi saluran hisap sistem pompa pemadam kebakaran
tangki, diperiksa secara berkala dari kemungkinan
tertutup pasir atau kegagalan fungsi lainnya.

222
3.3 Kesiapan sistem pompa diperiksa dan dicoba secara
berkala mengikuti prosesur dari konsultan pembuat
sistem bersangkutan atau dari catatan perusahaan
3.4. Kondisi bahan aktif, diperiksa dan dicoba dengan
menguji sampel yang diambil dari tangki penampung
bahan aktif mengikuti prosedur yang telah ditentukan
3.5. Kondisi ketidaknormalan yang berhasil dipantau,
dituliskan pada label yang ditempelkan pada alat, dicatat
dan dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan
4. Mengganti bahan aktif 4.1. Alat pelindung diri dipilih dan dikenakan sesuai ketentuan
alat pemadam kebakaran perusahaan
4.2. Bahan aktif serbuk diganti/diisi kembali di ruangan
dengan kelembaban rendah mengikuti ketentuan
perusahaan
4.3. Bahan aktif cair dipastikan sesuai dengan kondisi
peralatan dan diganti/diisi kembali mengikuti ketentuan
perusahaan.
4.4. Kondisi ketidaknormalan yang berhasil dipantau,
dituliskan pada label yang ditempelkan pada alat, dicatat
dan dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan
5. Menempatkan, 5.1. Prosedur, kebijakan, dan peraturan mengenai cara
menyimpan, dan penempatan, penyimpanan, dan perawatan peralatan
merawat alat pemadam pemadam kebakaran harus diikuti dan dipatuhi
kebakaran 5.2. Alat pemadam kebakaran ditempatkan di posisi-posisi
yang telah ditentukan oleh perusahaan.
5.3. Cara menyimpan peralatan pemadam kebakaran
disesuaikan dengan jenis alat pemadam kebakaran, waktu
penyimpanan, dan kondisi penyimpanan atau mengikuti
ketentuan manual alat bersangkutan
5.4. Keperluan-keperluan perawatan dan pemeriksaan kondisi
peralatan pemadam kebakaran diidentifikasi mengikuti
ketentuan perusahaan atau manual alat bersangkutan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini diperlukan untuk mengelola utilitas pemadam kebakaran mulai dari
APAR sampai ke alat pemadam kebakaran tangki

2. Prosedur pemeriksaan alat pemadam kebakaran dan prosedur pemeriksaan/pengisian bahan

223
aktif disesuaikan dengan jenis dan tipe alat serta bahan aktif yang digunakan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan SOP pemeriksaan kondisi peralatan, SOP
pemeriksaan/penggantian bahan aktif, buku manual peralatan bersangkutan, dan harus
memperhatkan aturan-aturan mengenai Sistem Manajeman Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
4. Peralatan yang digunakan terdiri atas APAR, hidran, dan alat pemadam kebakaran tanki
bahan bakar
6. Bahan yang digunakan adalah bahan aktif alat pemadam kebakaran seperti serbuk
amoniumfosfat, asam sulfat, natrium karnonat, derivat tanin, dan lain sebagainya.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk menguji pengetahuan mengenai jenis-jenis alat pemadam
kebakaran, jenis-jenis api dan cara memadamkannya, dan jenis-jenis bahan aktif yang
digunakan untuk memadamkan kebakaran.
 Demonstrasi untuk melakukan pemeriksaan kondisi alat pemadam kebakaran
 Praktik mengganti bahan aktif alat pemadam api ringan dengan bahan aktif serbuk dan
cairan.
 Praktik langsung di tempat kerja dalam memeriksa kondisi alat pemadam kebakaran
tangki bahan bakar.
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Bahan aktif pemadam api tipe serbuk harus dapat mengalir seperti air.
 Sebelum menggunakan hidran, harus dipastikan bahwa aliran listrik sudah diputuskan.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.KL.12.014.01 Mengoperasikan dan Merawat Alat Pemadam Api Ringan
 KIN.IP.21.044.01 Mengoperasikan dan Memantau Sistem Perpipaan
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses
Sederhana
 KIN.IP.21.046.01 Membersihkan Peralatan Proses yang Spesifik
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Penguapan gas karbondioksida cair dan reaksi pembentukan gas karbondioksida
 Sistem pompa dan sistem injeksi bahan aktif ke dalam sistem aliran.
 Prosedur dan kebijakan K3 dan peraturan mengenai alat pemadam kebakaran jenis
APAR dan Hidran

224
 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Teknik pengendalian alat pemadam kebakaran jenis APAR dan Hidran
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan menggunakan alat pelindung diri.
 Keterampilan mekanik untuk membuka dan memasang kembali alat pemadam api pada
proses pengisian kembali bahan aktif

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

225
Kode Unit: KIN.KM.22.060.01
Judul Unit: Melaksanakan Trouble Shooting Sederhana
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk melakukan identifikasi dan trouble
shooting sederhana berdasarkan keterangan dari pengguna suatu peralatan pabrik.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengidentifikasi 1.1. Identifikasi teknis dilakukan untuk mengetahui
kesalahan atau masalah keluhan pengguna peralatan.
yang terjadi 1.2. Seluruh informasi berhubungan dengan
kesalahan atau masalah didapatkan, dicatat dan
dikonfirmasikan kepada pengguna peralatan.
2. Melakukan proses trouble 2.1. Sistem dan komponen penyebab kesalahan dan
shooting masalah diidentifikasi.
2.2. Trouble shooting sederhana digunakan untuk
mengidentifikasi kasus yang mungkin
menyebabkan kesalahan dan masalah
2.3. Advis dari spesialis produk/alat/sistem dicari
apabila diperlukan.
2.4. Pengguna alat diberi advis kemungkinan
penyebab dan solusi dari kesalahan dan
masalah yang ada
2.5. Pengguna alat diberi advis untuk mencari ahli
diluar perusahaan apabila kesalahan atau
masalah tidak dapat ditentukan berdasarkan
informasi yang ada atau diluar kemampuan
perusahaan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini menjelaskan pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana lapangan
khususnya yang bekerja di bidang kimia
2. Seluruh pekerjaan harus mengikuti standar yang relevan, prosedur yang sesuai dan
atau sesuai dengan syarat perusahaan.
3. Prosedur ini meliputi atau diambil dari :
 Standar nasional negara lain/standar internasional
 Tata-kerja (seperti GMP)
 Lembar data keselamatan bahan (MSDSs)

226
 Prosedur Kerja Standar
 Manual peralatan
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi dapat diujikan melalui ujian tulis, lisan dan demo untuk mengetahui
kemampuan peserta ujian dalam :
 Teknik Mengidentifikasi kesalahan atau masalah yang terjadi.
 Teknik melakukan analisis masalah untuk menentukan solusi yang paling tepat.
2. Aspek kritis, penilai harus mengamati bahwa kandidat dapat :
 Menggunakan pertanyaan, mendengan dan kemampuan observasi untuk
menentukan permasalahan yang terjadi.
 Menggunakan teknik trouble shooting untuk menentukan penyebab yang
menentukan dari kesalahan atau masalah yang terjadi
 Menggunakan pengetahuan teoritis untuk mengkomunikasikan masalah-masalah
ke supervisor lain atau pelayanan teknis
 Mencatat dan mengkomunikasikan hasil sesuai dengan prosedur perusahaan
3 Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses
Sederhana
 KIN.BP.21.042.01 Menghitung Neraca Bahan/Massa
 KIN.BP.21.043.01 Menghitung Neraca Energi
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses
Sederhana
4. Pengetahuan dan ketrampilan pendukung yang diperlukan :
 Pengetahuan tentang peralatan yang akan diperbaiki
 Kemampuan menggunakan peralatan untuk menentukan penyebab terjadinya
kesalahan atau masalah dan rekomendasi untuk solusinya.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

227
Kode Unit: KIN.IP.22.061.01
Judul Unit: Memverifikasi dan Mengkalibrasi Skala Ukur pH meter
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup dasar sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk membaca,
menguji kebenaran skala ukur, dan melaksanakan kalibrasi skala ukur pH-meter sebagai
kelengkapan instrumen on line proses.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Membaca skala ukur pH- 1.1 Alat pelindung diri dikenakan sesuai instruksi kerja
meter on-line 1.2 Lingkungan penempatan pH-meter on-line
diidentifikasi melalui diagram alir proses dan
dibersihkan dari kemungkinan yang bisa
mengganggu sistem/aktivitas kerja
1.3 Skala ukur pH-meter dibaca dan dicatat secara lokal
mengikuti ketentuan instruksi kerja dan
dibandingkan dengan skala ukur yang dibaca di
panel kontrol
1.4 Setiap perbedaan nilai ukur dicatat di dalam buku
catatan kerja dan dilaporkan ke penanggungjawab
2. Menguji kebenaran skala 2.1 Saluran untuk mengambil sampel air di sekitar posisi
ukur pH-meter on-line pH-meter diidentifikasi berdasarkan diagram alir
proses
2.2 Sampel diambil dan segera ditetapkan nilai pH-nya
menggunakan larutan indikator organik yang sesuai
atau menggunakan pH-meter standar
2.3 Setiap ketidaksesuaian dicatat dan dilaporkan disertai
catatan jika pelaksanaan kalibrasi
direkomendasikan
3. Mengkalibrasi pH-meter 3.1. Sebelum mengkalibrasi pH-meter kondisi fisik
on-line elektrode dan sistem perkabelan diperiksa terhadap
kemungkinan kerusakan atau kegagalan fungsi
3.2. Kalibrasi dilaksanakan untuk elektrode dan untuk
unit elektronik pengukur menggunakan simulator
pH mengikuti ketentuan manual peralatan atau
ketentuan pabrik

228
3.3. Perawatan elektrode disesuaikan dengan jenis
elektrode pH yang digunakan
3.4. Setiap ketidaksesuai kondisi dicatat dan dilaporkan
3.5. Sistem perkabelan, pengiriman data ke panel
kontrol, dan kesuaian skala ukur lokal dengan skala
ukur panel, dipastikan berfungsi dengan baik
sebelum kalibrasi dinyatakan selesai dilaksanakan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini diperlukan di industri-industri yang memerlukan pemantauan pH
pada sistem aliran fluida. untuk membaca, mencatat, menguji, dan mengkalibrasi skala
ukur pH meter yang terpasang secara on-line pada sistem produksi.
2. Dalam pelaksanaannya unit kompetensi ini memerlukan SOP untuk membaca, menguji
kebenaran skala, dan mengkalibrasi skala ukur pH-meter, serta buku manual peralatan
3. Kelengkapan kerja terdiri atas buku catatan kerja, borang isian, simulator pH, indikator
organik, kunci pas dan obeng yang sesuai.
4. Peralatan kerja terdiri atas kalibrator pH dan peralatan mekanik untuk membuka dan
memasang kembali elektrode pH.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai cara-cara
menentukan lokasi, membaca, dan mengkalirabsi skala ukur pH-meter
 Lisan atau tulis untuk menguji penguasaan teoritis mengenai seluk beluk pH
 Demo untuk menguji dan mengkalibrasi skala ukur pH meter menggunakan simulator
pH
 Praktik langsung menemukan, membaca, menguji skala, dan mengkalibrasi skala
ukur pH-meter.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Skala pH-meter untuk pH 7,00 dikalibrasi mendahului skala pH selainnya.
 Perbedaan temperatur akan menyebabkan pergeseran nilai pH.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.IP.11.002.01 Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-
Instrumen Lokal
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.BP.11.007.01 Menyiapkan Bahan Kimia Mengikuti Formula Tertentu

229
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Jenis-jenis elektrode pH dan jenis-jenis elektrolit pengisi elektrode jenis membran
 Pengaruh temperatur terhadap derajat ionisasi air
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Membaca diagram alir untuk menentukan lokasi pH-meter on-line
 Menggunakan kunci pas dan obeng
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Kondisi kalibrasi simulator pH yang digunakan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 3

230
Kode Unit: KIN.IP.22.062.01
Judul Unit: Memverifikasi dan Mengkalibrasi Termometer
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap minimal yang
diperlukan untuk menguji kebenaran skala ukur dan melaksanakan kalibrasi termometer
industri yang dilaporkan mengalami ketidaksesuaian penunjukan skala ukur.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengidentifikasi 1.1 Alat pelindung diri dikenakan sesuai instruksi kerja
termometer yang akan 1.2 Lokasi termometer diidentifikasi dari catatan
diverifikasi dan perintah kerja berdasarkan laporan operasional
dikalibrasi rutin dan diagram pabrik
1.3 Lingkungan termometer yang akan diverifikasi
dibersihkan dan dipastikan terbebaskan dari
kemungkinan terjadinya bahaya.
1.4. Termometer yang akan diverifikasi dipastikan
memiliki label/tanda memerlukan pengujian atau
kalibrasi

2. Melakukan verifikasi 2.1 Sensor termometer dilepaskan dari unit elektronik


skala ukur termometer pengukur dan digantikan dengan simulator
temperatur.
2.2 Simulator temperatur diatur ke berbagai posisi sinyal
themperatur dan penunjukan skala ukur unit
elektronik termometer dibaca dan dibandingkan
dengan skala simulator
2.3 Hasil pengujian dibaca dan dicatat dalam buku log
mengikuti ketentuan perusahaan
2.4 Pembacaan skala simulator dan skala ukur termometer
yang relatif sama disimpulkan sebagai kegagalan
sensor temperatur
2.5 Perbedaan pembacaan yang melampaui toleransi
perusahaan dinyatakan sebagai kondisi
memerlukan kalibrasi dan dilaporkan sesuai
ketentuan perisahaan.

231
3. Mengkalibrasi 3.1. Termometer standar disiapkan dan status
termometer kalibrasinya diperiksa dari buku log peralatan
bersangkutan
3.2. Sensor termometer yang diuji dan termometer
standar digunakan secara paralel untuk mengukur
temperatur ruang yang dipanaskan mendekati
temperatur kerja
3.3. Skala ukur termometer yang diuji disesuaikan
dengan skala ukur termometer standar dengan cara
yang telah ditentukan dalam prosedur kalibrasi
termometer
Batasan Variabel
2. Unit kompetensi ini berlaku untuk memverifikasi dan mengkalibrasi skala ukur
termometer terutama yang terpasang pada alur proses dan bekerja pada temperatur di
atas 210oC.
2. Prosedur pelaksanaan verifikasi dan kalibrasi skala ukur disesuaikan dengan jenis
termometer dan rentang temperatur yang diukur. Prosedur ini dapat diperoleh dari
standar nasional negara lain/standar internasional atau standar nasional.
3. Unit kompetensi ini memerlukan prosedur kerja untuk melaksanakan verifikasi skala
ukur dan prosedur kerja untuk mengkalibrasi termometer
4. Untuk melaksanakan kalibrasi resmi, petugas yang melaksanakan kalibrasi harus
memiliki sertifikat kalibrator dari KAN.
5. Peralatan yang digunakan terdiri atas alat pelindung diri, peralatan untuk menguji skala
ukur, dan peralatan melaksanakan kalibrasi
 Alat pelindung diri dapat berupa helm, sarung tangan, dan kacamata
 Peralatan untuk menguji kebenaran skala ukur adalah simulator temperatur yang
sesuai dengan jenis termometer yang akan diuji
 Peralatan untuk mengkalibrasi terdiri atas termometer standar dan peralatan untuk
melaksanakan pengaturan penguatan elektronis
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai jenis-jenis
termometer, penguat elektronik untuk termometer, kondisi-kondisi yang memiliki
temperatur standar terutama temperatur 0oC dan 100oC pengukuran yang diperlukan,
dan prinsip kalibrasi termometer

232
 Demo atau praktik langsung melaksanakan pengujian skala ukur dan kalibrasi skala
ukur termometer
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk menguji dan mengkalibrasi
thermokopel pada temperatur kerja sekitar 1000oC.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:
 KIN.IP.11.002.01 Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-instrumen
Lokal
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
.4. Pengetahuan dan keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Good Measuring Practice
 Satuan-satuan temperatur (Fahrenheit, Celcius, Reaumor, Kelvin)
5. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh pemahaman prinsip kerja
penguat elektronik untuk termometer

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

233
Kode Unit: KIN.IP.22.063.01
Judul Unit: Memverifikasi dan Mengkalibrasi Alat Ukur Level
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menguji
kebenaran dan mengkalibrasi skala ukur alat ukur level, terutama jika sinyal ukur
ditransmisikan ke panel kontrol.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menguji skala ukur alat 1.1 Alat pelindung diri disiapkan dan dikenakan sesuai
ukur ketinggian level ketentuan perusahaan
cairan 1.2. Alat ukur ketinggian level yang memerlukan
pengujian skala ukur diidentifikasi dan
dikonfirmasikan ke petugas yang berwenang
1.3. Hasil ukur alat dibandingkan dengan alat ukur
standar mengikuti cara yang telah ditentukan oleh
perusahaan
1.4. Alat ukur yang menunjukkan penyimpangan yang
melampaui toleransi perusahaan diberi tanda dan
diisolasi untuk dikalibrasi atau diperbaiki
2. Membuka/melepaskan 2.1 Peralatan kerja untuk membuka/melepaskan alat
alat ukur level ukur ketinggian level, SOP, dan alat-alat
keselamatan kerja disiapkan sesuai ketentuan
perusahaan
2.2. Alat pelindung diri dipilih dan dikenakan sesuai
ketentuan K3 perusahaan.
2.3. Alat yang akan dibuka dipastikan dalam keadaan
tidak beroperasi dan kondisi-kondisi yang bisa
menimbulkan bahaya ditiadakan
2.4. Alat ukur dibuka mengikuti ketentuan SOP dan
disiapkan untuk diverifikasi atau dikalibrasi
3. Memverifikasi atau 3.1 Alat ukur dipasangkan ke alat ukur level standar atau
mengkalibrasi alat ukur kesimulator pengkalibrasi mengikuti ketentuan SOP
level 3.2. Skala nol persen diverifikasi atau dikalibrasi
mendahului skala 100%, mengikuti ketentuan yang
disesuaikan dengan tipe dan jenis alat ukur
bersangkutan

234
3.3. Skala 100% diverifikasi atau dikalibrasi setelah skala
0% mengikuti ketentuan yang disesuaikan dengan
tipe dan jenis alat ukur bersangkutan
3.4. Alat ukur yang telah diverifikasi atau dikalibrasi
diberi label tanggal dan pelaksana verifikasi atau
kalibrasi serta pelaporan dibuat mengikuti ketentuan
perusahaan
3.5. Peralatan kerja dibersihkan dan disimpan disiapkan
untuk pemesangan kembali
4. Memasang kembali alat 4.1 Alat ukur level dipasangkan mengikuti ketentuan
ukur yang telah pabrik pembuat alat bersangkutan
dikalibrasi 4.2. Inspeksi lingkungan kerja harus dilaksanakan segera
setelah pemasangan alat ukur diselesaikan
4.3. Daerah kerja dibersihkan dan limbah kerja dibuang,
mengikuti prosedur perusahaan
4.4. Peralatan, alat kerja, dan kelengkapan alat pelindung
diri dirawat dan disimpan mengikuti ketentuan
perusahaan
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk menverifikasi atau mengkalibrasi skala ukur level yang dilaporkan
mengalami penyimpangan yang melampaui toleransi perusahaan. Alat ukur level yang
berhubungan dengan kompetensi ini adalah alat ukur level analog atau digital, terutama
yang terhubung ke panel kontrol. Unit kompetensi ini tidak berlaku untuk alat duga level
(level gauge) yang berprinsip pipa pindah.
2. Prosedur pengujian skala ukur dan kalibrasi alat ukur disesuaikan dengan tipe dan jenis
alat ukur. Prosedur ini dapat diperoleh dari buku manual alat ukur bersangkutan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan SOP untuk pelaksanaan verifikasi atau kalibrasi alat
ukur.
4. Kelengkapan kerja adalah borang khusus untuk keperluan pengujian skala ukur dan
kalibrasi alat ukur
5. Peralatan yang digunakan:
 Alat standar pengukuran level (untuk verifikasi)
 Simulator/kalibrator alat ukur level (untuk kalibrasi)
 Peralatan mekanik untuk proses membuka dan memasang kembali alat ukur level
serta mengatur skala nol dan skala span 100%.

235
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai cara menguji
kebenaran skala ukur, pemahaman mengenai teori verifikasi dan teori kalibrasi.
 Demo untuk melaksanakan verifikasi atau kalibrasi alat ukur.
 Praktik langsung memverifikasi dan mengkalibrasi alat ukur level.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk memverfikasi atau
mengkalibrasi alat ukur level analog.
 Jika skala span 100% dikalibrasi mendahului skala 0%, maka proses kalibrasi akan
gagal
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.IP.11.002.01 Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-
Instrumen Lokal
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Sifat aliran fluida, bejana berhubungan, hubungan antara level dan tekanan
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan mekanik untuk membuka dan memasang kembali alat ukur level
dengan cara yang tepat dan benar
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Kebenaran logika kerja dalam mengatur skala nol dan skala penuh.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 3

236
Kode Unit: KIN.IP.22.064.01
Judul Unit: Memverifikasi dan Mengkalibrasi Alat Ukur Tekanan
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat dasar pengetahuan dan keterampilan untuk menguji dan
mengkalibrasi skala ukur alat pengukur tekanan.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menguji skala ukur 1.1 Alat pelindung diri disiapkan dan dikenakan
alat ukur tekanan sesuai ketentuan perusahaan
1.2. Alat ukur tekanan yang memerlukan pengujian
skala ukur diidentifikasi dan dikonfirmasikan ke
petugas yang berwenang
1.3. Hasil ukur alat dibandingkan dengan alat ukur
standar mengikuti cara yang telah ditentukan oleh
perusahaan
1.4. Alat ukur yang menunjukkan penyimpangan
yang melampaui toleransi perusahaan diberi
tanda dan diisolasi untuk dikalibrasi atau
diperbaiki
2. Membuka/melepaskan 2.1 Peralatan kerja untuk membuka/melepaskan alat
alat ukur tekanan ukur tekanan, SOP, dan alat-alat keselamatan
kerja disiapkan dan dikenakan sesuai ketentuan
perusahaan
2.2. Alat yang akan dibuka/melepaskan dipastikan
dalam keadaan terisolasi dan kondisi-kondisi
yang bisa menimbulkan bahaya dijakinkan bisa
ditiadakan
2.3. Alat ukur dibuka/melepaskan mengikuti ketentuan
SOP dan disiapkan untuk dikalibrasi
3. Mengkalibrasi alat 3.1 Alat ukur dipasangkan ke simulator pengkalibrasi
ukur tekanan mengikuti ketentuan SOP
3.2. Skala nol persen dikalibrasi mendahului skala
100%, mengikuti ketentuan yang disesuaikan

237
dengan tipe dan jenis alat ukur bersangkutan
3.3. Skala 100% dikalibrasi setelah skala 0%
mengikuti ketentuan yang disesuaikan dengan
tipe dan jenis alat ukur bersangkutan
3.4. Alat ukur yang telah dikalibrasi diberi label
tanggal kalibrasi dan pelaksana kalibrasi serta
dilaporkan dan didokumentasikan sesuai
ketentuan perusahaan
3.5. Peralatan kerja dibersihkan dan disimpan sesuai
ketentuan perusahaan
4. Memasang kembali 4.1 Alat ukur tekanan dipasangkan mengikuti
alat ukur yang telah ketentuan pabrik pembuat alat bersangkutan
dikalibrasi 4.2. Inspeksi lingkungan kerja harus dilaksanakan
segera setelah pemasangan alat ukur diselesaikan
4.3. Daerah kerja dibersihkan dan limbah kerja
dibuang, mengikuti prosedur perusahaan
4.4. Peralatan, alat kerja, dan kelengkapan alat
pelindung diri dirawat dan disimpan mengikuti
ketentuan perusahaan
Batasan Variabel
1. Unit ini digunakan untuk menguji skala ukur tekanan yang dilaporkan mengalami
penyimpangan yang melampaui toleransi perusahaan. Alat ukur tekanan yang
berhubungan dengan kompetensi ini adalah alat ukur tekanan analog atau digital,
terutama yang terhubung ke panel kontrol.
2. Prosedur pengujian skala ukur dan kalibrasi alat ukur disesuaikan dengan tipe dan
jenis alat ukur. Prosedur ini dapat diperoleh dari buku manual alat ukur
bersangkutan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan kerjasama dengan pelaksana yang berhubungan
langsung dengan alat ukur tekanan bersangutan
4. Kelengkapan kerja adalah borang khusus untuk keperluan pengujian skala ukur dan
kalibrasi alat ukur
5. Peralatan yang digunakan:
 Alat pelindung diri yang sesuai

238
 Alat ukur standar untuk pengukuran tekanan
 Simulator/kalibrator alat ukur tekanan
 Kunci pas dan kunci-kunci untuk proses membuka dan memasang kembali alat
ukur tekanan
 Obeng untuk mengatur skala nol dan skala span 100%.

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai cara menguji
kebenaran skala ukur
 Demo untuk melaksanakan proses pengujian dan kalibrasi alat ukur.
 Praktik langsung menguji skala ukur dan mengkalibrasi alat ukur tekanan.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk menguji skala ukur dan
mengkalibrasi alat ukur tekanan analog sampai batas 10 atm.
 Jika skala span 100% dikalibrasi mendahului skala 0%, maka proses kalibrasi
akan gagal
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.IP.11.002.01 Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-
Instrumen Lokal
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety
Mengikuti SOP
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Sistem kerja alat ukur bersangkutan
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan menggunakan alat pengkalibrasi dan kunci-kunci perbengkelan
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh: keakuratan pelaksanaan
pekerjaan

239
No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

240
Kode Unit: KIN.TP.22.065.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Destilasi Bertingkat
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini merupakan kemampuan untuk mengoperasikan dan merawat peralatan
destilasi bertingkat untuk melaksanakan pemisahan multi-komponen dari campuran yang
kompleks dengan didukung oleh unit utilitas.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Alat pelindung diri dikenakan sesuai peraturan K3
pemeriksaan keamanan perusahaan.
pra-pengoperasian 1.2 Peralatan destilasi bertingkat harus diperiksa
mengikuti prosedur yang telah ditentukan dengan
memperhatikan kebijakan perusahaan dan
perundang-undangan yang berlaku
1.3 Sistem pengamanan diidentifikasikan dari skema
peralatan dan dipastikan dapat bekerja dengan baik
dengan memperhatikan kebijakan perusahaan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
1.4 Kesiapan unit utilitas untuk mendukung pelaksanaan
proses dikonfirmasikan mengikuti ketentuan
perusahaan
1.5 Kesiapan peralatan destilasi bertingkat diperiksa
mengikuti prosedur yang telah ditentukan.
2. Mengoperasikan 2.1 APD (Alat Pelindung Diri) harus dikenakan sesuai
peralatan destilasi ketentuan perusahaan yang berlaku.
bertingkat 2.2 Koordinasi dan komunikasi antar pegawai pelaksana
pengoperasian dipastikan berlangsung dengan baik
dan lancar
2.3 Urutan pengoperasian unit utilitas dan peralatan
destilasi dilaksanakan sesuai ketentuan perusahaan
2.4 Destilasi bertingkat dioperasikan mengikuti
ketentuan dari pabrik pembuat destilasi bertingkat
atau instruksi kerja perusahaan yang berlaku.
2.5 Peralatan destilasi bertingkat dioperasikan di dalam
batas aman yang telah ditentukan oleh pabrik
pembuat alat.

241
3. Mengendalikan 3.1. Parameter kerja peralatan destilasi dipantau dan diatur
pengoperasian peralatan mengikuti ketentuan proses yang dilaksanakan atau
destilasi bertingkat disesuaikan dengan percobaan pendahuluan yang
telah dilaksanakan dan dilaporkan
3.2. Parameter kerja terus menerus dipantau melalui alat
ukur panel dan secara berkala melalui pencatatan dan
pelaporan skala alat ukur lokal
3.3 Setiap terjadi perubahan parameter dialksanakan
tindakan koreksi mengikuti prosedur kerja yang telah
ditentukan perusahaan
3.4 Kemungkinan untuk mengatasi keadaan darurat dan
emergency shutdown harus selalu disiapkan
4. Mematikan peralatan 4.1 Prosedur, kebijakan, dan peraturan mengenai K3
destilasi bertingkat untuk mematikan dan merawat peralatan destilasi
bertingkat, harus diikuti dan dipatuhi
4.2 Kondisi emergency shutdown harus ditindaklanjuti
dengan cepat sesuai ketentuan perusahaan
4.3 Proses untuk normal shutdown dilaksanakan
mengikuti urutan yang telah ditentukan.
4.4 Flushing atau teknik lain yang menjadi bagian dari
pengamanan peralatan setelah shutdown harus
dilaksanakan.
5. Merawat peralatan 5.1 Perawatan dan pemeriksaan kondisi peralatan destilasi
destilasi bertingkat bertingkat dilaksanakan dan dilaporkan sesuai
ketentuan perusahaan.
5.2 Teknik dan cara merawat peralatan destilasi
bertingkat mengikuti ketentuan perusahaan atau
petunjuk dari pabrik pembuat alat dengan
memperhatikan perundang-undangan yang berlaku.
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk mengkoordinasikan pengoperasian peralatan destilasi bertingkat
pada skala industri menengah.
2. Unit kompetensi ini memerlukan koordinasi kerja dengan pengoperasian unit-unit utilitas
seperti pengoperasian unit pendingin, unit udara tekan, unit kelistrikan, dan unit
pembangkit uap.

242
3. Kelengkapan kerja terdiri atas APD (Alat pelindung Diri), SOP, instruksi kerja, dan
form/log book pencatat data operasional.
4. Prosedur mengoperasikan, mengatur/memantau, dan mematikan peralatan destilasi
bertingkat disesuaikan dengan jenis dan penggunaan peralatan. Prosedur ini dapat
diperoleh dari pabrik pembuat peralatan atau dari ketentuan perusahaan.
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan destilasi bertingkat
 Alat-alat kontrol aliran fluida
 Alat-alat ukur panel dan alat-alat ukur lokal untuk memantau temperatur, tekanan,
dan flow rate umpan
 Unit-unit utilitas utilitas
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan air, sepatu
keselamatan kerja, penutup rambut, helm, alat pengangkat, pelindung mata dan muka,
pelindung tangan, dan penyumbat telinga.
6. Komunikasi antar petugas lapangan dan petugas pengganti (shift) harus dipastikan
berlangsung dengan baik.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis tentang jenis-jenis destilator
bertingkat, prinsip destilasi bertingkat, teori pengoperasian destilator bertingkat, dan
teknik-teknik pengendalian parameter kerja destilator bertingkat
 Demo untuk melaksanakan proses mengoperasikan, mengendalikan dan mematikan
destilator bertingkat dengan didampingi supervisor
 Praktik langsung mengoperasikan destilasi bertingkat dengan didampingin supervisor
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Kesalahan dalam melakukan teknik start-up, akan menyebabkan kerusakan pada
peralatan
 Kesalahan dalam melakukan ”teknik shutdown yang diakhiri dengan mematikan alat
utilitas dan flushing dengan gas inert”, dapat menyebabkan kecelakaan kerja
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.BP.11.005.01 Menyiapkan Bahan Baku dan Bahan Pendukung Mengikuti
Instruksi Kerja
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan Kimia

243
Industri
 KIN.BP.11.012.01 Mengurangi Resiko Ketika Menggunakan Bahan Kimia
Mengikuti Instruksi Kerja
 KIN.KL.12.014.01 Mengoperasikan dan Merawat Alat Pemadam Api Ringan
 KIN.TP.12.021.01 Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Penukar Panas
Sederhana
 KIN.IP.21.046.01 Membersihkan Peralatan Proses yang Spesifik
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan perundang-undangan
mengenai destilasi bertingkat
 Sifat kimia dan fisika material peralatan
 Jenis-jenis kolom destilator bertingkat
 HETP = Height Equivalent to a Theoritical Plate
 Pengendalian korosi pada peralatan proses
 Proses pembentukan kerak
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Keterampilan mekanik untuk memasang, mengoperasikan, dan merawat sistem katup
dan perpipaan
 Membaca diagram alir sistem destilasi bertingkat
 Pengoperasian alat kondensor
 Mengatasi pembentukan kerak
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan menentukan dan
mengatur parameter kerja peralatan.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3

244
Kode Unit: KIN.TP.22.066.01
Judul Unit: Menganalisis Diagram Alir Proses
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menganalisis kondisi proses melalui diagram
alir yang memuat diagram peralatan, aliran material, dan aliran panas dari suatu pabrik untuk
memastikan kebenaran skema yang dibuat.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan diagram alir 1.1 Diagram alir proses yang memuat Diagram Peralatan,
proses yang akan dianalisis Aliran Material, dan Aliran Panas yang akan dianalisis
disiapkan sesuai dengan keperluannya.
1.2 Data operasional lapangan disiapkan dari catata kerja
lapangan sebagai data pembanding
1.3 Semua lambang yang terdapat pada diagram alir harus
bisa diidentifikasikan.
2. Menganalisis laju aliran 2.1 Kebenaran bahan baku, bahan setengah jadi, dan bahan
materi tahap demi tahap pembantu yang akan diproses dipastikan dengan
proses. membandingkan catatan pelaksanaan kerja di lapangan
dengan ketentuan proses.
2.2 Kebenaran bahan kimia olahan dan urutan proses,
dipastikan berdasarkan catatan pelaksanaan kerja di
lapangan atau ketentuan urutan proses yang harus
diikuti.
2.3 Proses fisik dan reaksi kimia yang terjadi pada setiap
tahap proses dipastikan mengikuti ketentuan yang telah
dibakukan dengan membandingkan data pemantauan
proses dan ketentuan kondisi proses.
2.4 Produk dan produk samping, serta limbah yang
dihasilkan pada setiap proses diidentifikasikan tahap
demi tahap, serta dipastikan kebenaran pengeluarannya.
2.5 Setiap terjadi ketidaksesuaian, dicatat di dalam buku
catatan kerja dan dilaporkan untuk tindakan perbaikan
3. Menganalisis aliran panas 3.1 Tipe dan kondisi pemanasan dan pendinginan yang
dan perubahan tekanan digunakan pada setiap proses diidentifikasikan (mantel,
tahap demi tahap proses. tabung, uap langsung, dll) berdasarkan catatan teknis
diagram peralatan dan kondisi sebenarnya di lapangan;

245
3.2 Sumber energi dan laju aliran yang digunakan pada
setiap proses diidentifikasikan (uap air, listrik,
pembakaran langsung, dll) berdasarkan catatan teknis
diagram peralatan dan jenis dan kapasitas unit utilitas
bersangkutan.
3.3 Setiap terjadi ketidaksesuaian, dicatat di dalam buku
catatan kerja dan dilaporkan untuk tindakan perbaikan
4. Mengidentifikasikan 4.1 Peralatan kontrol lokal yang dipergunakan dipastikan
instrumentasi proses dan kesesuaian jenis, tipe dan penempatannya antara
lokasi serta peralatan kenyataan di lapangan dengan catatan di dalam skema.
ambil-sampel. 4.2 Lokasi dan peralatan ambil-sampel dipastikan
kesesuaian skema dengan kenyataan di lapangan
4.3 Setiap terjadi ketidaksesuaian, dicatat di dalam buku
catatan kerja dan dilaporkan untuk tindakan perbaikan
5. Menyimpan kembali 5.1 Diagram alir proses setelah dianalisis dilipat/digulung
diagram alir proses dengan cara yang benar.
5.2 Catatan hasil analisis disertakan pada diagram alir
proses yang dianalisis dan dilaporkan ke
penanggungjawab pembuatan diagram alir proses
5.3 Skema pabrik disimpan kembali atau diteruskan ke
bagian teknis sesuai dengan aturan perusahaan.
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini berlaku untuk menentukan kebenaran pembuatan skema pabrik
dibandingkan dengan kondisi sebenarnya, terutama jika terjadi pengembangan unit proses.
2. Unit kompetensi ini memerlukan pengetahuan mengenai proses pabrik secara menyeluruh.
3. Peralatan yang digunakan adalah:
 Diagram alir proses atau bagian skema pabrik yang sedang dibuat;
 Suryakanta
 Meja gambar dan kelengkapannya
 Buku catatan kerja.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui pemahaman terhadap lambang-lambang
peralatan, notasi teknis peralatan, reaksi-reaksi kimia, dan proses-proses fisika yang
sering ditemui di kimia industri.

246
 Demo menemukan kesalahan dalam diagram alir proses yang disiapkan untuk
keperluan pengujian
 Praktik langsung Menganalisis Diagram Alir Proses.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk Menganalisis
Diagram Alir Proses pada industri menengah.
 Kesalahan dalam menentukan urutan proses dan kondisi fisik penunjang
proses bisa mengakibatkan kecelakaan kerja.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain:
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses
Sederhana
 KIN.BP.21.042.01 Menghitung Neraca Bahan/Massa
 KIN.BP.21.043.01 Menghitung Neraca Energi
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses
Sederhana
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Reaksi-reaksi kimia;
 Perubahan fisika dari bahan-bahan.
 Gambar Teknik dari Lambang Alat
5. Ketrampilan pendukung yang diperlukan:
 Membaca diagram alir proses
 Penyimpanan dokumen.
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Pemah aman proses kimia dan fisika yang terjadi

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

247
Kode Unit: KIN.TP.22.067.01
Judul Unit: Mengoptimalkan dan Mengevaluasi Kondisi Kerja Peralatan Penukar
Panas
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk menyiapkan, mengidentifikasi, dan
mengevaluasi kondisi kerja peralatan penukar panas sehingga kerja peralatan menjadi optimal
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengindentifikasi kondisi 1.1 Data operasional peralatan penukar panas dihimpun
peralatan penukar panas dari buku catatan kerja dan buku log peralatan
1.2 Data operasional peralatan lain yang terhubung
dengan peralatan penukar panas juga dihimpun dari
buku catatan kerj dan buku log peralatan
bersangkutan
1.3 Kondisi kalibrasi skala alat ukur panel dan alat ukur
lokal dipastikan dalam keadaan berfungsi dengan
baik
1.4 Kondisi kerja peralatan dianalisis berdasarkan data
operasional peralatan dan dibandingkan dengan
spesifikasi peralatan yang ditetapkan oleh pabrik
pembuat peralatan
1.5 Parameter kerja peralatan penukar panas yang tidak
sesuai dengan ketentuan spesifikasi dicatat untuk
dievaluasi lebih lanjut
2. Mengevaluasi kondisi 2.1. Parameter kerja peralatan penukar panas yang tidak
kerja peralatan penukar sesuai dengan spesifikasi dianalisis lebih lanjut
panas dengan menggunakan data operasional peralatan lain
yang terhubung
2.2. Setiap kondisi kerja yang dicurigai atau dipastikan
menjadi penyebab ketidakefisienan dicatat dan
dilaporkan
2.3. Setiap permasalahan dan ketidakefisienan yang
berhasil diidentifikasi dicatat dan dilaporkan
2.4. Tindakan perbaikan disimpulkan berdasarkan data
operasional peralatan penukar panas dan peralatan

248
yang terhubung dengannya
2.5. Tindakan perbaikan yang telah disimpulkan dicatat,
diuji kembali, dan dilaporkan
3. Melaksanakan dan 3.1. Tindakan perbaikan dilaksanakan berdasarkan
mengevaluasi tindakan perintah kerja dari penanggungjawab peralatan
perbaikan bersangkutan
3.2. Kondisi kerja peralatan dievaluasi kembali setelah
tindakan perbaikan dilaksanakan
3.3. Keberhasilan atau kegagalan kondisi kerja dicatat
dan dilaporkan sesuai ketentuan perusahaan
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk mengevaluasi kondisi kerja peralatan penukar panas untuk
mengoptimalkan fungsi peralatan.
2. Unit kompetensi dilaksanakan berdasarkan otoritas kerja dari
perusahaan dan harus dikoordinasikan dengan unit-unit peralatan lain terutama yang
terhubung langsung dengan peralatan ini.
3. Peralatan yang digunakan adalah peralatan penukar panas berbagai
tipe dan kelengkapan yang terpasang pada peralatan tersebut
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk menguji pengetahuan mengenai parameter kerja peralatan
penukar panas, teknik memantau dan mengindentifikasi kondisi peralatan, dan teknik
mengevaluasi kondisi kerja peralatan penukar panas
 Demo dan praktik langsung untuk mengindentifikasi ketidaksesuain kondisi peralatan
dan mengevaluasi kondisi peralatan penukar panas
 Demo dan praktik langsung cara membuat laporan evaluasi kondisi peralatan penukar
panas
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk mengoptimalkan kondisi kerja
peralatan penukar panas standar sampai lebih dari 95% spesifikasi dari pabrik
pembuat peralatan
 Kesalahan dalam mengevaluasi kondisi kerja peralatan penukar panas dapat
menyebabkan bahaya/kecelakaan kerja
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses

249
Sederhana
 KIN.BP.21.042.01 Menghitung Neraca Bahan/Massa
 KIN.BP.21.043.01 Menghitung Neraca Energi
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses
Sederhana
4. Pengetahuan dan keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Kemampuan mengumpulkan dan mengolah data secara statistik operasional
 Kemampuan berkomunikasi dengan pekerja untuk mendapatkan kondisi operasional
yang tidak tertuang dalam bentuk angka-angka
 Kemampuan mengamati perubahan parameter kerja jika satu atau beberapa parameter
kerja diubah secara terkontrol
5. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan mendapatkan data
operasional yang terjamin kebenarannya.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

250
Kode Unit: KIN.TP.22.068.01
Judul Unit: Mengoperasikan dan Merawat Peralatan Penukar Panas Spiral dan
Berpipa Banyak
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk mengoperasikan dan merawat peralatan
penukar panas spiral dan berpipa banyak, yang mencakup antara lain melaksanakan
pemeriksaan keamanan pra-pengoperasian peralatan, pengoperasian peralatan, mengatur dan
memantau pengoperasian peralatan, dan merawat peralatan
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Pemeriksaan K3 pra-pengoperasian peralatan harus
pemeriksaan keamanan dilaksanakan mengikuti prosedur dan kebijakan
pra-pengoperasian perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku
peralatan 1.2 Pemeriksaan kondisi peralatan dilaksanakan
mengikuti rekomendasi dari pabrik pembuatan
peralatan atau prosedur yang telah dirumuskan oleh
perusahaan
1.3 Sistem pengamanan diidentifikasi dari ketentuan
perusahaan dan dipastikan dapat bekerja dengan baik
1.4 Komunikasi antar pekerja harus dipastikan bisa
memberikan koordinasi yang efisien
2. Menghidupkan Peralatan 2.1. Alat pelindung diri harus dikenakan sesuai ketentuan
perusahaan
2.2. Kesiapan start-up diperiksa mengikuti prosedur yang
telah ditentukan
2.3. Peralatan dihidupkan mengikuti prosedur yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuat alat atau dari
prosedur perusahaan
2.4. Peralatan dioperasikan di dalam batas aman
perencanaan peralatan
3. Mengatur dan memantau 3.1 Parameter kerja peralatan dipantau untuk
pengoperasian peralatan memastikan keamanan pengoperasian
3.2 Temperatur, tekanan, dan kecepatan alir fluida fluida
dipantau dan diatur sesuai instruksi kerja atau
mengikuti ketentuan perusahaan

251
3.3 Ketidaknormalan kondisi operasional dideteksi dan
dilaporkan mengikuti ketentuan perusahaan
4. Mematikan dan merawat 4.1. Prosedur, kebijakan, dan peraturan mengenai K3
peralatan untuk mematikan dan merawat peralatan, harus
diikuti dan dipatuhi
4.2. Sistem pengamanan dan hubungan kerja dengan unit
lain dipastikan berfungsi dengan baik sebelum
peralatan dimatikan
4.3. Peralatan dimatikan mengikuti prosedur yang telah
ditentukan oleh perusahaan atau mengikuti
rekomendasi pabrik pembuat peralatan
4.4. Keperluan-keperluan perawatan dan pemeriksaan
kondisi peralatan diidentifikasi dan dilaporkan sesuai
instruksi kerja
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk mengoperasikan peralatan penukar panas spiral dan berpipa
banyak yang berfungsi sebagai bagian peralatan pendukung keberhasilan proses produksi.
2. Unit kompetensi ini memerlukan salinan buku manual peralatan atau instruksi kerja
sebagai panduan untuk melaksanakan tugas pengoperasian dan pemantauan proses.
3. Kelengkapan kerja terdiri atas alat-alat pelindung diri dan borang pencatat data
operasional.
4. Prosedur mengoperasikan, mengatur/memantau, dan merawat peralatan disesuaikan
dengan jenis dan penggunaan peralatan. Prosedur ini dapat diperoleh dari pabrik pembuat
peralatan atau dari ketentuan perusahaan.
5. Peralatan yang digunakan:
 Alat penukar panas spiral dan berpipa banyak
 Katup-katup dan alat ukur temperatur, tekanan, dan kecepatan aliran
 Peralatan keselamatan kerja diantaranya: seragam lapangan, pakaian tahan panas,
sepatu keselamatan kerja, penutup rambut, helm, alat pengangkat, pelindung mata
dan muka, dan pelindung tangan.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis tentang peralatan penukar
panas spiral dan berpipa banyak, prinsip dasar pengoperasian peralatan, teknik
memantau kondisi pengoperasian, dan teknik merawat peralatan setelah proses
 Demo untuk melaksanakan proses merawat dan mengganti peralatan

252
 Praktik langsung mengoperasikan peralatan
 Demo cara membuat laporan ketidaksesuaian
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk mengoperasikan peralatan
penukar panas spiral dan berpipa banyak berukuran sedang di pabrik kimia.
 Kesalahan dalam mengatur kesetimbangan aliran fluida bisa menyebabkan
kecelakaan kerja
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, antara lain:
 KIN.IP.11.002.01 Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-Instrumen
Lokal
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.BP.21.042.01 Menghitung Neraca Bahan/Massa
 KIN.BP.21.043.01 Menghitung Neraca Energi
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses
Sederhana
 KIN.TP.22.067.01 Mengoptimalkan dan Mengevaluasi Kondisi Kerja Peralatan
Penukar Panas
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Prosedur dan kebijakan K3 dari perusahaan dan peraturan perundang-undangan
mengenai peralatan penukar panas spiral dan berpipa banyak
 Pengendalian korosi pada peralatan penukar panas spiral dan berpipa banyak
 Proses pembentukan kerak dan cara mengatasinya
 Pengetahuan mengenai kalor dan panas
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Mengoperasikan, melepaskan, dan memasang sistem katup
 Menggunakan test-kit untuk menganalisis uap
 Membaca diagram alir sistem perlatan penukar panas spiral dan berpipa banyak
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan mengendalikan
kesetimbangan bahan dan kesetimbangan energi.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3

253
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

254
Kode Unit: KIN.TP.22.069.01
Judul Unit: Melaksanakan Start Up Peralatan
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang diperlukan untuk
menghidupkan peralatan industri yang memerlukan dukungan unit-unit utilitas, secara
normal.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memastikan fungsi K3 1.1 Alat pelindung diri dipilih sesuai kondisi kerja dan
peralatan dan lingkungan dikenakan sesuai dengan ketentuan perusahaan
kerja 1.2. Ketentuan K3 (dari perundang-undangan dan
kebijakan perusahaan) dipastikan diikuti dan
dilaksanakan sebelum peralatan dihidupkan
1.3. Kemungkinan terjadinya bahaya/kecelakaan kerja
diidentifikasikan mengikuti prosedur yang telah
disiapkan oleh perusahaan
1.4. Adanya potensi yang bisa menimbulkan bahaya
harus dicatat dan dilaporkan mengikuti ketentuan
perusahaan
2. Melaksanakan 2.1 Pemeriksaan keamanan peralatan sebelum dihidup-
pemeriksaan keamanan kan dilaksanakan mengikuti prosedur dari pabrik
sebelum menghidupkan pembuat peralatan dan rekomendasi perusahaan
peralatan 2.2. Kondisi-kondisi yang diperlukan untuk
pengoperasian peralatan dipastikan sudah disiapkan
2.3. Keputusan untuk menghidupkan peralatan harus
dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan faktor
keamanan dan faktor-faktor pengoperasian
3. Menghidupkan peralatan 3.1 Pemeriksaan kesiapan peralatan harus dilakukan
sebelum dihidupkan/start up mengikuti ketentuan
perusahaan
3.2. Semua utilitas awal dipastikan siap mendukung
proses start-up peralatan
3.3. Peralatan dihidupkan dan dipastikan bahwa semua
rekomendasi pabrik dan prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan diikuti dan dilaksanakan
dengan baik

255
3.4. Kelanjutan pengoperasian peralatan diikuti dengan
pemantauan kondisi pengoperasian, dan
penyediaan/layanan kebutuhan perawatan.
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk menghidupkan peralatan proses kimia industri berukuran
menengah dan besar yang dicirikan dari keberadaan dukungan unit utilitas dan proses
menghidupkan peralatan yang lebih dari 30 menit.
2. Prosedur untuk menghidupkan peralatan disesuaikan dengan ketentuan pabrik pembuat
peralatan atau dari ketentuan perusahaan. Prosedur ini dapat diperoleh dari Buku Manual
peralatan bersangkutan atau dari bahan pelatihan di pabrik bersangkutan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan pengetahuan sifat kerja dan keterampilan
mengoperasikan peralatan bersangkutan
4. Kelengkapan kerja adalah SOP atau instruksi kerja untuk menghidupkan peralatan, daftar
kelengkapan yang harus diperiksa, dan daftar kondisi yang harus dipantau sebelum dan
ketika proses menghidupkan peralatan sedang dilaksanakan

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai jenis-jenis peralatan
proses kimia industri dan sifat kerjanya.
 Demo untuk melaksanakan proses pengendalian peralatan (antara lain: menghidup-
matikan MCB, tuas saklar listrik berkapasitas relatif besar, mengatur katup-katup, dan
membaca/mengendalikan parameter kontrol peralatan.
 Praktik langsung menghidupkan peralatan industri dengan didampingi seorang
pekerja yang cukup ahli untuk melaksanakan pekerjaan ini.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Kesalahan dalam melaksanakan urutan langkah kerja akan menyebabkan kecelakaan
kerja.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.IP.12.015.01 Mengoperasikan dan Merawat Katup-katup
 KIN.IP.12.016.01 Mengoperasikan dan Merawat Pompa-pompa
 KIN.TP.12.028.01 Melaksanakan Start Up dan Shutdown Peralatan Sederhana
(dengan K3 ringan)

256
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Prinsip kerja, terutama material balance dan heat balance, peralatan proses kimia
industri
 Kemungkinan bahaya yang bisa terjadi akibat pengoperasian peralatan bersangkutan
 Kondisi-kondisi kritik yang menyebabkan peralatan tidak boleh dihidupkan.
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Kecepatan dan ketepatan bertindak yang diperlukan ketika terjadi kondisi yang
membatalkan proses start up.
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Disiplin dalam mengikuti langkah kerja yang telah ditentukan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 3

257
Kode Unit: KIN.TP.22.070.01
Judul Unit: Melaksanakan Shutdown Peralatan Proses Kimia
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk shutdown peralatan proses kimia yang
memerlukan bantuan utilitas dengan cara yang aman secara normal dan menyelesaikan proses
shutdown peralatan jika terjadi Emergency Shutdown.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengidentifikasi potensi 1.1 Kemungkinan terjadinya bahaya didentifikasi dari
bahaya yang mungkin tingkat temperatur pengoperasian peralatan, sifat
terjadi bahan kimia yang diolah, jenis-jenis utilitas yang
diperlukan, dan sifat kerja peralatan
1.2. Alat pelindung diri dan sistem pengamanan yang
berhubungan dengan potensi bahaya dipastikan
tersedia dan berfungsi dengan baik
1.3. Potensi bahaya sedapat mungkin ditiadakan dengan
mengikuti ketentuan keselamatan kerja dari
perusahaan
2. Melaksanakan Normal 2.1 SOP atau instruksi kerja untuk shutdown peralatan
Shutdown secara normal, disiapkan mengikuti ketentuan pabrik
pembuat peralatan atau ketentuan perusahaan
2.2. Urutan langkah kerja untuk shutdown peralatan
dipastikan mengikuti ketentuan yang telah dibakukan
2.3. Unit utilitas baru shutdown dilakukan jika
temperatur peralatan sudah mencapai lebih rendah
dari 40% temperatur operasional
2.4. Beberapa jenis peralatan memerlukan proses
pembilasan menggunakan gas inert segera setelah
shutdown dilakukan.
3. Melaksanakan 3.1. Prosedur kerja untuk melaksanakan Emergency
Emergency Shutdown Shutdown harus selalu disiapkan.
3.2. Kondisi-kondisi yang memiliki potensi menimbulkan
bahaya harus mendapatkan perhatian khusus
3.3. Alat pelindung diri yang berhubungan dengan
emergency shutdown harus selalu siap

258
3.4. Emergency shutdown diselesaikan mengikuti
ketentuan instruksi kerja dan kondisi pengoperasian
alat
3.5. Pencatatan dan pelaporan dibuat mengikuti ketentuan
perusahaan atau instruksi kerja.
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk shutdown peralatan proses kimia industri berukuran menengah dan
besar yang dicirikan dari keberadaan dukungan unit utilitas dan proses shutdown
peralatan yang lebih dari 30 menit.
2. Prosedur untuk shutdown peralatan disesuaikan dengan ketentuan pabrik pembuat
peralatan atau dari ketentuan perusahaan. Prosedur ini dapat diperoleh dari Buku Manual
peralatan bersangkutan atau dari bahan pelatihan di pabrik bersangkutan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan pengetahuan sifat kerja dan keterampilan
mengoperasikan peralatan bersangkutan
4. Kelengkapan kerja adalah: SOP dan/atau instruksi kerja untuk shutdown peralatan
bersangkutan,

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai jenis-jenis peralatan
proses kimia industri dan sifat kerjanya.
 Demo untuk melaksanakan proses pengendalian peralatan (antara lain: menghidup-
matikan MCB, handle saklar listrik berkapasitas relatif besar, mengatur katup-katup,
dan membaca/mengendalikan parameter kontrol peralatan.
 Praktik langsung shutdown peralatan industri dengan didampingi seorang pekerja
yang cukup ahli untuk melaksanakan pekerjaan ini.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk shutdown peralatan proses
kimia berskala industri menengah.
 Kesalahan dalam melaksanakan urutan langkah kerja akan menyebabkan kecelakaan
kerja.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.IP.12.015.01 Mengoperasikan dan Merawat Katup-katup

259
 KIN.IP.12.016.01 Mengoperasikan dan Merawat Pompa-pompa
 KIN.TP.12.028.01 Melaksanakan Start Up dan Shutdown Peralatan Sederhana
(dengan K3 ringan)
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Prinsip kerja, terutama material balance dan heat balance, peralatan proses kimia
industri
 Kemungkinan bahaya yang bisa terjadi akibat pengoperasian peralatan bersangkutan
 Kondisi-kondisi kritik yang memerlukan Emergency Shutdown.
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Kecepatan dan ketepatan bertindak yang diperlukan ketika terjadi Emergency
Shutdown
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Disiplin dalam mengikuti langkah kerja yang telah ditentukan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 1
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 3

260
Kode Unit: KIN.UP.22.071.01
Judul Unit: Mengelola Sistem Utilitas Pengolah Air Baku
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk mengawasi, mengatur, dan
mengorganisasikan utilitas pengolahan air tawar untuk keperluan pabrik dan lingkungan pabrik
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Melaksanakan 1.1 Laporan pengoperasian sistem pengolahan air secara
pengawasan harian dipastikan kelengkapan dan keakuratannya
pengoperasian sistem 1.2. Data laboratorium hasil analisis kimia dan analisis
pengolahan air fisika untuk air umpan, proses pengolahan, dan air yang
dihasilkan diperiksa dan dipastikan selalu memenuhi
persyaratan yang diberlakukan.
1.3. Laporan pelaksanaan teknis pengoperasian sistem
secara rutin diperiksa dan dikonfirmasikan
kebenarannya
1.4 Laporan dan catatan-catatan mengenai ketidaknormalan
operasional dan kondisi peralatan dikonfirmasikan dan
disesuaikan dengan kenyataan di lapangan
1.5. Stok bahan kimia untuk sistem pengolahan dan stok air
baku yang dihasilkan, dipantau secara berkala
1.6 Kebutuhan perawatan, penggantian suku cadang,
penggantian resin, dan bahan kimia pengolah dipastikan
dan dikofirmasikan tersedia dalam batas aman yang
telah ditentukan
2. Menyesuaikan kecepatan 2.1 Laporan mengenai jumlah stok air baku di dalam tangki
produksi pengolahan penyimpanan diperiksa secara berkala.
dengan kebutuhan 2.2. Jumlah stok yang melampaui batas atas, ditindaklanjuti
dengan instruksi penurunan kecepatan produksi atau
shutdown untuk beberapa jam diikuti dengan perawatan
sistem secara menyeluruh
2.3. Jumlah stok yang turun ke bawah batas minimal,
ditindaklanjuti dengan instruksi pengoperasian unit
pengolah cadangan sehingga kedua unit bekerja secara
paralel untuk jangka waktu yang telah ditentukan

261
2.4. Pada kondisi darurat, penurunan kualitas produk air
diikuti dengan sistem pengolahan kimiawi yang sesuai
3. Menyesuaikan paramater 3.1. Data analisis yang menunjukkan peningkatan TDS pada
pengolahan dengan air umpan, ditindaklanjuti dengan instruksi menaikkan
kondisi lapangan dosis koagulan dan ko-koagulan
3.2. Peningkatan produksi uap ditindaklanjuti dengan
instruksi menaikkan sistem dosis sludge mobiliser
3.3. Penurunan kualitas uap ditindaklanjuti dengan instruksi
menaikkan dosis hidrazina
3.4 Fluktuasi pada parameter kontrol ditindaklanjuti dengan
instruksi kerja yang sesuai
4. Melaksanakan 4.1 Instruksi kerja dibuat untuk ’menyiapkan sistem yang
pengaturan perawatan mengalami kegagalan fungsi untuk perawatan dan
dan perbaikan peralatan perbaikan’.
pengolah 4.2. Instruksi kerja untuk kebutuhan suku cadang,
penggantian resin atau pasir, dan hal-hal lain untuk
perawatan dan perbaikan, disiapkan dan
dikonfirmasikan ke petugas gudang
4.3 Petugas pelaksana pengoperasian rutin peralatan,
teknisi perbaikan/perawatan, dan pekerja lain yang
terkait dikoordinasikan dan dipastikan bisa bekerjasama
4.4. Sistem yang mengalami kegagalan fungsi diisolasi
dengan mengalihkan fungsi kerja sistem tersebut ke
unit yang stand by.
4.5. Kegagalan fungsi diperbaiki secepat mungkin dan
dipastikan bahwa perbaikan sudah berhasil dengan baik
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini diperlukan untuk mengelola sistem utilitas pengolahan air tawar yang
terdiri atas saringan pasir, penurun kesadahan, penukar ion, dan sistem penambahan dosis
bahan kimia
2. Unit kompetensi ini memerlukan syarat kondisi kualitas air yang diperlukan sebagai
panduan pelaksanaan tugas pengoperasian dan pemantauan sistem utilitas pengolahan air
3. Kelengkapan kerja terdiri atas buku laporan pelaksanaan pekerjaan harian, laporan hasil
analisis laboratorium, dan laporan-laporan lain yang terkait dengan sistem pengolahan air
bersangkutan

262
4. Peralatan yang digunakan:
 Sistem pengolahan air antara lain terdiri atas saringan pasir cepat, unit penukar ion
(single bed atau double bed atau triple bed), unit pendosis bahan kimia pengolah, sistem
pompa, dan sistem perpipaan
 Sangat disarankan penggunaan komputer sebagai alat bantu kerja
5. Bahan yang digunakan:
 Bahan kimia penjernih air, bahan kimia untuk regenerasi resin, dan bahan kimia
pengkondisi air untuk keperluan tertentu.

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai proses pengolahan
air tawar, teknik pemurnian air, dan cara-cara menangani berbagai fluktuasi kualitas
dan kapasitas air olahan
 Demo untuk menentukan instruksi kerja tertentu berdasarkan kumpulan data analisis
lab dan/atau pelaporan pelaksanaan kerja di lapangan
 Praktik langsung mengelola sistem pengolahan air dibawah pengawasan supervisor
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk mengelola sistem utilitas
pengolahan air tawar dengan kapasitas minimal 5 ton per jam dengan DHL produk
akhir <20 uS.
 Kesalahan dalam menentukan instruksi kerja pengaturan dosis bahan kimia dapat
menyebabkan kerusakan sistem.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.TP.12.028.01 Melaksanakan Start Up dan Shutdown Peralatan Sederhana
(dengan K3 ringan)
 KIN.UP.13.039.01 Mengoperasikan Sistem Utilitas Pengolah Air Baku
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses
Sederhana
 KIN.BP.21.051.01 Mengatur Cadangan Bahan Kimia
 KIN.KM.22.060.01 Melaksanakan Trouble Shooting Sederhana
 KIN.TP.22.066.01 Menganalisis Diagram Alir Proses
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Prosedur dan ketentuan K3 dari perusahaan serta perundang-undangan mengenai
penggunaan air

263
 Baku mutu air untuk berbagai keperluan
 Jenis-jenis dan sifat-sifat resin penukar ion
 Siklus penggunaan air di dalam proses industri
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Mengolah dan menganalisis data
 Menginterpretasikan data analisis, data pengoperasian, dan laporan ketidaksesuaian
 Mengkoordinasikan kerja
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh kemampuan menginterpretasikan
data dengan kondisi lapangan

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3

264
Kode Unit: KIN.KM.22.072.01
Judul Unit: Menghitung dan Mengevaluasi Efisiensi Proses
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk mengumpulkan data, menghitung dan
mengevaluasi effisiensi suatu proses industri sederhana
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengumpulkan data 1.1. Informasi dikumpulkan dan dikoordinasikan sesuai
dengan SOP.
1.2. Proses diidentifikasi dengan benar dan statusnya
ditetapkan.
1.3. Peralatan untuk menentukan effisiensi
diidentifikasi dan disiapkan.
1.4. Bantuan atau peralatan khusus disiapkan apabila
dibutuhkan.
1.5. Informasi dicatat sesuai dengan SOP.
2. Melakukan perhitungan 2.1. Informasi cara perhitungan kinerja yang tersedia
diidentifikasi sesuai dengan SOP.
2.2. Informasi masukan dan keluaran dicek untuk
akurasi.
2.3. Kinerja diukur dan dihitung sesuai dengan SOP
3. Melakukan analisis dan 3.1. Analisis informasi teknik dan operasional secara
evaluasi informasi logis dan sekuensial dilakukan.
3.2. Kinerja atau kondisi operasi yang abnormal
diidentifikasi (bila ada)
3.3. Penyebab efisiensi proses yang abnormal
diidentifikasi.
3.4. Bantuan khusus dicari apabila diperlukan.
4. Membuat laporan dan 4.1. Data dan informasi didokumentasikan dan
rekomendasi dikoordinasikan serta dilaporkan sesuai dengan
SOP.
4.2. Rekomendasi diberikan kepada personil yang
sesuai.
4.3. Implementasi dari rekomendasi dipantau untuk
meyakinkan bahwa rekomendasi dilaksanakan.

Batasan Variabel

265
1. Unit kompetensi ini menjelaskan pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana lapangan
khususnya yang bekerja di bidang kimia
2. Seluruh pekerjaan harus mengikuti standar yang relevan, prosedur yang sesuai dan atau
sesuai dengan syarat perusahaan.
3. Prosedur ini meliputi atau diambil dari :
 Standar nasional negara lain/standar internasional
 Tata-kerja (seperti GMP)
 Lembar data keselamatan bahan (MSDSs)
 Prosedur Kerja Standar
 Manual peralatan
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi dapat diujikan melalui ujian tulis, lisan dan demo untuk mengetahui
kemampuan peserta ujian dalam :
 Teknik penentuan effisiensi proses
 Karakteristik peralatan atau proses yang digunakan untuk menentukan effisiensi
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi:
 Menentukan parameter operasi peralatan atau proses yang ditetapkan
 Menentukan karakteristik/indikator kinerja
 Mengevaluasi dan menganalisis informasi.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.TP.12.028.01 Melaksanakan Start Up dan Shutdown Peralatan Sederhana
(dengan K3 ringan).
 KIN.BP.21.042.01 Menghitung Neraca Bahan/Massa
 KIN.BP.21.043.01 Menghitung Neraca Energi
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses
Sederhana
 KIN.KM.22.060.01 Melaksanakan Trouble Shooting Sederhana
 KIN.TP.22.066.01 Menganalisis Diagram Alir Proses
 KIN.TP.22.067.01 Mengoptimalkan dan Mengevaluasi Kondisi Kerja
Peralatan Penukar Panas
 KIN.TP.22.069.01 Melaksanakan Start Up Peralatan
 KIN.TP.22.070.01 Melaksanakan Shutdown Peralatan Proses Kimia
4. Pengetahuan dan ketrampilan pendukung yang diperlukan antara lain :

266
 Menggunakan teknik penyelesaian masalah
 Menentukan kinerja unit peralatan
 Menggunakan teknologi yang sesuai
 Teknik pengumpulan informasi

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 1

267
Kode Unit: KIN.BP.23.073.01
Judul Unit: Menentukan Kebutuhan Bahan dan Peralatan untuk Suatu Proses
Sederhana
Deskripsi Unit: Unit kompetensi ini memuat dasar pengetahuan dan keterampilan untuk
menentukan jumlah, jenis, dan kualitas bahan baku, bahan penolong, dan peralatan yang
diperlukan untuk melaksanakan suatu proses kimia berdasarkan prosedur kerja dan/atau
diagram alir tertentu
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengekstrak 1.1 Prosedur kerja atau diagram alir proses yang akan
kebutuhan jenis, dilaksanakan, disederhakan dalam bentuk material
jumlah, dan kualitas balance dan energi balance
bahan olahan 1.2. Jenis dan jumlah bahan baku dan bahan penolong yang
diperlukan disimpulkan dari material balance
1.3. Sifat dan dinamika proses kimia yang akan terjadi jika
bahan olahan dicampurkan dianalisis berdasarkan sifat
bahan olahan dan parameter kerja proses
1.4. Jumlah bahan yang dibutuhkan diperhitungkan dari
kualitas bahan dan komposisi komponen yang menjadi
bahan olahan
1.5. Kemungkinan terjadi bahaya dari bahan pengotor yang
menyertai bahan olahan diperkirakan dan dipastikan
dari data analisis bahan baku bersangkutan
2. Menentukan jenis 2.1 Sifat bahan peralatan diperkirakan dan dipastikan dari
bahan dan kekuatan sifat kimia bahan olahan dan bahan pengotor yang
peralatan terdapat di dalam bahan olahan
2.2. Kekuatan peralatan yang diperlukan diperhitungkan
dari dinamika proses yang mungkin terjadi
2.3. Faktor pengamanan peralatan disiapkan dan
diperhitungkan dari kemungkinan bahaya terbesar
yang bisa terjadi dari sifat bahan olahan, bahan
pengotor, dan parameter proses.
2.4. Bahan baku yang akan digunakan untuk membuat
peralatan, dipastikan sesuai dengan kebutuhan melalui
percobaan kualitatif sederhana

268
3. Melaksanakan proses 3.1 Alat pelindung kerja dipilih dan dikenakan sesuai
perdana dengan kemungkinan bahaya yang bisa terjadi
3.2. Semua peralatan kontrol dipastikan bekerja dengan
baik dan memenuhi persyaratan operasional
3.3. Sistem keamanan dikonfirmasikan kembali dan
dipastikan berfungsi dengan baik
3.4. Prosedur untuk emergency shutdown dipastikan siap
dioperasikan
3.5. Proses perdana dilaksanakan dengan tingkat
kewaspadaan tinggi dengan mengantisipasi semua
kemungkinan bahaya dan kegagalan
3.6. Semua parameter operasional diatur, dipantau, dan
dicatat di dalam buku catatan kerja
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk menentukan keperluan bahan olahan dan peralatan yang sesuai
untuk melaksanakan suatu prosedur kerja proses kimia
2. Prosedur kerja disesuaikan dengan jenis dan sifat produk akhir. Prosedur ini antara lain
dapat diperoleh dari konsultan atau dari lembaga litbang.
3. Unit kompetensi ini memerlukan prosedur kerja yang telah melalui proses percobaan
pada skala laboratorium
4. Peralatan yang digunakan: alat tulis menulis, diagram alir proses, peralatan perbengkelan,
dan instrumen ukur
5. Bahan yang digunakan terdiri atas:
 Bahan baku untuk peralatan seperti plat dan tabung dari bahan SS, tembaga, PVC,
dan lain sebagainya
 Bahan olahan sesuai dengan ketentuan prosedur kerja

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai tatacara mengektraks
kebutuhan bahan olahan dan peralatan untuk melaksanakan suatu proses yang
digambarkan dari suatu prosedur kerja
 Demo untuk melaksanakan proses penentuan bahan-bahan peralatan yang diperlukan
untuk melaksanakan suatu proses kimia sederhana.
 Praktik langsung merancang pelaksanaan suatu proses sederhana yang digambarkan
dalam prosedur kerja menjadi peralatan proses skala industri kecil.

269
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk menerapkan proses pembuatan
natrium sulfat ke bentuk industri kecil dengan kapasitas minimal 100 kg per hari.
 Kesalahan dalam menentukan jenis bahan peralatan dan bahan olahan bisa
menimbulkan bahaya yang sukar diprediksikan.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.KM.22.060.01 Melaksanakan Trouble Shooting Sederhana
 KIN.TP.22.066.01 Menganalisis Diagram Alir Proses
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Jenis-jenis bahan untuk peralatan proses kimia
 Sifat-sifat reaksi kimia eksoterm dan endoterm
 Reaksi-reaksi kimia yang bisa menimbulkan bahaya
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Membedakan logam SS dengan vernikel dan verkrom.
 Merencanakan mekanisme otomatisasi proses
 Melaksanakan percobaan
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Kesesuaian ketentuan jenis bahan secara teoritis dengan pemilihan bahan secara
praktis

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 3

270
Kode Unit: KIN.KL.23.074.01
Judul Unit: Melaksanakan Pemantauan, Pengoperasian, dan Pengawasan
Proses Pengolahan Limbah Gas dengan Sistem Scrubber
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk melakukan pemantauan, pengoperasian
dan pengawasan proses pengolahan gas dengan sistem scrubber
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memantau kinerja unit gas 1.1. Proses pengolahan dimonitor untuk menjaga
scrubber agar parameter operasi tetap terpelihara.
1.2. Kesalahan proses dan kondisi oprsai unit
pengolahan diidentifikasi dan dilaporkan sesuai
SOP.
1.3. Proses yang terintegrasi diatur untuk optimasi
kinerja sistem sesuai SOP.
2. Melakukan koordinasi dan 2.1. Peralatan K-3 yang sesuai dipilih dan
pengawasan proses gas digunakan dengan benar sesuai SOP.
scrubber 2.2. Pemeriksaan rutin unit pengolahan
dilaksanakan sesuai dengan SOP.
2.3. Pengujian proses dilakukan dan dianalisis
sesuai dengan SOP.
2.4. Pembandingan antara persyaratan operasi dan
kinerja proses sudah dilakukan sesuai SOP.
2.5. Data proses dikumpulkan, diinterpretasikan,
dicatat dan dilaporkan sesuai dengan SOP
2.6. Perhitungan dilakukan untuk menetapkan
kinerja proses.
2.7. Tindakan korektif dilakukan apabila ada
penyimpangan.
3. Mengumpulkan dan 3.1. Data unit dan sistem pengolahan dikumpulkan
melaporkan data proses sesuai SOP.
3.2. Observasi terhadap parameter operasi
dilakukan untuk proses pengolahan
selanjutnya.

Batasan Variabel

271
1. Unit kompetensi ini menjelaskan pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana pengolahan
limbah gas menggunakan sistem gas scrubber dengan menggunakan karbon aktif, cairan
cocurent, cairan counter current dan tanah sebagai contactor.
2. Seluruh pekerjaan harus mengikuti standar yang relevan, prosedur yang sesuai dan atau
sesuai dengan syarat perusahaan.
3. Prosedur/instruksi kerja meliputi atau diambil dari :
 Prosedur Kerja Standar (SOPs) perusahaan
 Manual peralatan
 Standar Nasional
 Peraturan perundangan tentang pencemaran udara
4. Peralatan yang digunakan adalah gas scrubber dengan menggunakan karbon aktif, cairan
cocurent, cairan counter current dan tanah sebagai contactor.
5. Pengujian yang dilakukan dapat meliputi analisis gas, dan analisis kebauan.
6. Pengaturan sistem dapat meliputi debit udara yang masuk, dan resirkulasi,
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi dapat diujikan melalui ujian tulis, lisan dan demo untuk mengetahui
kemampuan peserta ujian dalam :
 Sistem pengolahan limbah gas dengan gas scrubber.
 Pengetahuan mengenai unit-unit peralatan yang ada dalam gas scrubber
 Mengoperasikan gas scrubber
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi, penilai harus mengamati bahwa kandidat dapat:
 Menyalakan, mengoperasikan dan mematikan peralatan.
 Menggunakan pengetahuan teoritis untuk mengkomunikasikan masalah-masalah ke
supervisor.
 Mencatat dan mengkomunikasikan hasil sesuai dengan prosedur perusahaan
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.IP.21.046.01 Membersihkan Peralatan Proses yang Spesifik
4. Pengetahuan dan ketrampilan pendukung yang diperlukan :
 Aspek lingkungan dari proses pengolahan gas dengan sistem scrubber
 Teknik pengoperasian peralatan
 Menggunakan APD

272
No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 3

273
Kode Unit: KIN.IP.23.075.01
Judul Unit: Memeriksa dan Mencocokan Kesesuaian Material Peralatan Proses
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat kemampuan untuk memastikan kesesuaian bahan pembuat
peralatan dengan sifat proses kimia yang akan dilaksanakan menggunakan peralatan tersebut.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memeriksa spesifikasi 1.1 Sifat-sifat kimia, sifat-sifat fisika dan komposisi
bahan baku dan bahan bahan baku dan bahan pembantu proses,
pembantu yang akan diidentifikasi dari MSDS dan buku teks yang
diproses. berhubungan dengan bahan-bahan tersebut
1.2 Kemungkinan adanya pengotor (impurities) yang
bisa mempercepat korosi dipastikan melalui
spesifikasi bahan baku dan analisis sederhana
1.3 Jumlah bahan baku dan bahan pembantu yang akan
digunakan disimpulkan dari prosedur kerja yang
akan dilaksanakan
2. Memastikan sifat kimia 2.1 Proses fisika dan proses kimia (termasuk reaksi
dan sifat fisika yang kimia, hasil reaksi, eksoterm/endoterm)
menyertai proses yang diidentifikasikan dari prosedur kerja yang akan
akan dilaksanakan. dilaksanakan
2.2. Kondisi proses yang akan dilakukan ditetapkan dan
dipastikan dari prosedur kerja yang akan
dilaksanakan.
2.3. Sifat kimia dan sifat fisika yang terjadi pada
pelaksanaan proses dirumuskan berdasarkan sifat
kimia dan sifat fisika bahan-bahan baku pada
temperatur dan tekanan operasional proses
3. Memastikan bahwa 3.1. Spesifikasi material untuk peralatan proses dan
material bahan peralatan peralatan pendukung diidentifikasikan dari buku
proses sesuai dengan manual peralatan bersangkutan
kondisi proses yang akan 3.2. Kondisi optimum dan maksimum proses (temperatur,
dilaksanakan tekanan, dll) ditentukan dari prosuder kerja yang
akan dilaksanakan dan dibandingkan dengan
spesifikasi peralatan yang diperoleh dari buku
manual alat bersangkutan.

274
3.3. Material peralatan proses dipastikan sesuai dengan
sifat bahan-bahan yang diproses melalui
perbandingan sifat-sifat fisika dan kimia bahan
olahan dengan sifat-sifat fisika dan kimia bahan
peralatan
Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini terutama diperlukan di industri kecil/menengah di mana proses
pengadaan peralatan tidak menggunakan jasa konsultan teknis.
2. Unit kompetensi ini memerlukan buku-buku manual peralatan, buku teks menggenai
sifat-sifat kimia dan fisika bahan olahan, dan MSDS untuk bahan olahan.
3. Kelengkapan kerja terdiri atas borang pencatatan data pengoperasian proses; data
spesifikasi peralatan dari pabrik pembuatnya; data sifat-sifat fisika dan kimia bahan
baku, bahan pembantu, dan hasil-hasil reaksi; dan tabel material untuk peralatan.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui pengetahuan teoritis mengenai material peralatan
proses, sifat-sifat kimia dan fisika yang bisa mempengaruhi material peralatan
proses, dan cara menentukan kesesuaian material peralatan dengan bahan olahan
 Demo untuk mengidentifikasikan sifat-sifat kimia, sifat-sifat fisika, dan
kemungkinan terdapatnya impuritis dari prosdur kerja yang telah disiapkan.
 Praktik langsung memeriksa dan mencocokkan kesesuaian material peralatan
proses dengan bahan-bahan yang diproses serta Kondisi proses.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Jika sifat material peralatan tidak mendukung sifat kimia dan sifat fisika bahan
olahan pada kondisi operasional, bisa terjadi kecelakaan kerja yang sangat serius.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain:
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti
SOP
 KIN.KL.22.053.01 Melaksanakan Pengendalian Korosi
 KIN.IP.22.057.01 Merencanakan Proses CIP (Cleaning in Place)
 KIN.KM.22.060.01 Melaksanakan Trouble Shooting Sederhana
 KIN.TP.22.066.01 Menganalisis Diagram Alir Proses
 KIN.BP.23.073.01 Menentukan Kebutuhan Bahan dan Peralatan untuk Suatu
Proses Sederhana

275
4. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
 Reaksi-reaksi kimia dan sifat fisika yang menyertainya;
 Perubahan fisika dari bahan-bahan olahan.
 Pengetahuan bahan/material peralatan secara fisik dan kimia
5. Ketrampilan pendukung yang diperlukan:
 Memanfaatkan prosedur kerja, buku teks, MSDS, dan buku manual peralatan
sebagai sumber informasi.
 Keterampilan menghubungkan dan menyimpulkan informasi.
 Kemampuan analisis gabungan sifat fisika, sifat kimia, dan daya tahan material
peralatan
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Keakruatan pemahaman material untuk peralatan;
 Keakuratan pemahaman proses kimia dan proses fisika yang terjadi

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

276
Kode Unit: KIN.KM.23.076.01
Judul Unit: Menghitung Friction Loss
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk menghitung friction loss secara teoritis dan
secara langsung berdasarkan pengukuran
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan 1.1 Alat pelindung diri dikenakan sesuai dengan
perhitungan/pengukuran ketentuan yang berlaku
friction loss 1.2. Alat dan bahan untuk perhitungan dan pengukuran
disiapkan sesuai dengan kebutuhan
1.3. Sistem pengamanan di tempat pengukuran
diidentifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2. Menghitung friction loss 2.1 Besar daya dorong pompa diketahui dari spesifikasi
pompa
2.2. Jenis dan ukuran pipa untuk mengalirkan fluida
dipastikan untuk mengetahui konstanta friction loss
pipa tersebut
2.3. Panjang pipa, jumlah belokan, dan percabangan pipa
diketahui secara tepat
2.4. Jumlah penyempitan dan pembesaran pipa diketahui
secara tepat
2.5. Besar friction loss dihitung menggunakan formula
yang telah ditetapkan.
3. Mengukur friction loss 3.1 Tekanan pompa diukur langsung di saluran keluar
pompa bersangkutan
3.2. Tekanan di ujung sistem yang perlu diukur friction
loss-nya diukur mengikuti cara dan posisi yang telah
ditentukan .
3.3. Besar friction loss diketahui dari selisih daya pompa
dengan daya dorong yang masih tersisa diujung
pengaliran fluida.
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk menghitung friction loss baik secara teoritis maupun secara
langsung di lapangan
2. Unit kompetensi ini memerlukan SOP sebagai panduan untuk pengukuran dilapangan,

277
diperlukan pula tabel konstanta friction loss untuk beberapa jenis pipa
3. Kelengkapan kerja adalah alat pengukur daya/tekanan aliran fluida
4. Peralatan yang digunakan:
 Alat ukur tekanan, alat ukur panjang, kalkulator dan alat tulis menulis
5. Bahan yang digunakan:
 Tabel konstanta friction loss

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai perhitungan friction
loss aliran fluida
 Demo untuk melaksanakan perhitungan friction loss secara teoritis.
 Praktik langsung mengukur dan menghitung friction loss.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk menentukan posisi
penyempitan atau penyumbatan yang menjadi penghambat aliran fluida, sebagai
bagian dari aktifitas trouble shooting.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.IP.11.002.01 Membaca dan Mencatat Skala-Skala Ukur Instrumen-Instrumen
Lokal
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.IP.12.015.01 Mengoperasikan dan Merawat Katup-katup
 KIN.IP.12.016.01 Mengoperasikan dan Merawat Pompa-pompa
 KIN.IP.22.064.01 Memverifikasi dan Mengkalibrasi Alat Ukur Tekanan
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Matematika dasar dan fisika dasar
 Mekanika fluida
 Sistem aliran fluida
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Melakukan pengukuran dengan berbagai alat ukur.
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Ketelitian pengukuran dan perhitungan

278
No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

279
Kode Unit: KIN.KM.32.077.01
Judul Unit: Memeriksa dan Memperbaiki Kegagalan Fungsi Peralatan dan
Penyimpangan Mutu Produk
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi, memastikan, dan
memperbaiki kondisi yang menyebabkan kegagalan proses sehingga spesifikasi produk yang
telah ditentukan tidak bisa dicapai
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengidentifikasi dan 1.1 Hasil-hasil pengujian produk, sifat komplain, dan
mendiagnosis kegagalan sifat kegagalan produk diinterpretasikan untuk
sistem memperkirakan tipe dan jenis kegagalan
1.2. Buku catatan kerja dan catatan di buku log peralatan,
mulai dari bahan baku sampai produk jadi, dianalisis
untuk memperkirakan lokasi kegagalan
1.3. Pemeriksaan secara fisik untuk peralatan dan proses
produksi dilaksanakan untuk mengidentifikasi
kegagalan
1.4. Penyebab dan sumber masalah diidentifikasi dan
dipastikan lokasinya
1.5. Historis data untuk peralatan atau proses yang
mengalami kegagalan dijadikan acuan untuk
memastikan kebenaran diagnosis
1.6. Hasil diagnosis kegagalan peralatan dan sistem
produksi dikomunikasikan ke personel yang
berwenang
2. Memperbaiki kegagalan 2.1 Kelengkapan K3, SOP, dan peralatan untuk bekerja
sistem atau peralatan secara aman disiapkan sesuai ketentuan
2.2. Peralatan yang rusak atau sistem produksi yang
gagal, dihentikan secara darurat (emergency
shutdown) dan diisolasi untuk diperbaiki
2.3 Peralatan yang selesai diperbaiki harus diatur
sedemikian rupa agar memenuhi persyaratan
spesifikasi teknis yang telah ditentukan

280
2.4. Penempatan kembali peralatan ke dalam sistem
secara normal, harus diverifikasikan dan
dikomunikasikan ke petugas yang berwenang
3. Memperbaiki kegagalan 3.1 Kegagalan atau penyimpangan kualitas produk
mutu dan sistem diidentifikasikan melalui observasi dan
distribusi sampling/testing secara sistematik
3.2. Sampel untuk suatu batas rentang tertentu, diambil
dan diuji sesuai dengan SOP atau ketentuan
perusahaan
3.3. Hasil uji diinterpretasikan dan sistem pengoperasian
diatur untuk memperbaiki penyimpangan kualitas
produk dari spesifikasi yang telah ditentukan
3.4. Produk yang tidak memenuhi standar mutu
diberlakukan sesuai ketentuan perusahaan
4. Mencatat dan 4.1 Penyimpangan dari ketentuan perusahaan dan
melaporkan data kegagalan pengoperasian peralatan
operasional didokumentasikan dengan baik dan benar
4.2. Indikasi varian kinerja dicatatkan ke dalam buku log
4.3. Evaluasi dan pengujian terhadap penyebab terjadinya
penyimpangan dan tindakan perbaikan yang
dilaksanakan dicatat sesuai ketentuan
4.4. Semua informasi yang berhubungan dengan
kegagalan proses dan fungsi peralatan dikomunikasi
ke penanggungjawab
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk menentukan posisi peralatan dan/atau proses yang mengalami
kegagalan fungsi dalam hubungannya dengan penyimpangan mutu produk sehingga
keluar dari spesifikasi yang telah ditentukan
2. Prosedur untuk melokalisir peralatan yang mengalami kegagalan disesuaikan dengan sifat
industri bersangkutan. Prosedur ini dapat diperoleh dari buku manual yang dikeluarkan
oleh pabrik pembuat peralatan atau dari sistem arsip perusahaan.
3. Unit kompetensi ini memerlukan prosedur/kebijakan perusahaan, SOP, dan K3.
4. Kelengkapan kerja adalah borang untuk mencatat hasil pengamatan observasi
5. Peralatan yang digunakan:
 Peralatan pengambil sampel dan test kit untuk melaksanakan pengujian cepat
 Peralatan untuk membuka dan memasang kembali peralatan yang mengalami

281
kegagalan fungsi
 Peralatan untuk melaksanakan fine tuning agar unjuk kerja peralatan yang telah
diperbaiki bisa memenuhi syarat spesifikasi teknis yang telah ditentukan
6. Bahan yang digunakan:
 Bahan kimia dalam ampuls untuk melaksanakan analisis-analisis test kit

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai sistematika kerja
penentuan penyimpangan kualitas produk, pencarian peralatan yang mengalami
kegagalan fungsi, dan cara-cara untuk memperbaiki peralatan bersangkutan
 Demo untuk melaksanakan proses pencarian peralatan yang gagal berfungsi dan
untuk membuka/memasang peralatan (boleh dengan bantuan pekerja lain).
 Praktik langsung ditempat kerja untuk melaksanakan diagnosis pencarian sumber
kegagalan di bawah supervisi.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus mampu dilaksanakan untuk menentukan peralatan yang
mengalami kegagalan fungsi pada pabrik berskala kecil dan menengah.
 Kesalahan prosedur dalam membuka dan memasang peralatan akan menyebabkan
kecelakaan kerja.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.TP.11.009.01 Membaca Diagram Alir Proses Sederhana
 KIN.BP.21.042.01 Menghitung Neraca Bahan/Massa
 KIN.BP.21.043.01 Menghitung Neraca Energi
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses
Sederhana
 KIN.TP.22.066.01 Menganalisis Diagram Alir Proses
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Pengetahuan mengenai tipe-tipe peralatan, diagram peralatan, penggunaan bahan-
bahan kimia untuk membantu kerja (seperti penetrant untuk melancarkan mur-baut
yang sukar dibuka), sistem pencatatan data pengoperasian peralatan
 Proses kerja keseluruhan sistem pabrik
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Membuka dan memasang peralatan
 Melaksanakan fine tuning

282
 Melaksanakan/mengoperasikan semua sistem pada lingkup kerja bersangkutan
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Ketepatan dalam melaksanakan sistematika kerja

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

283
Kode Unit : KIN.KM.32.078.01
Judul Unit : Mengorganisasikan Kerja dan Melaksanakan Kontrol
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk merencanakan, mengorganisasikan dan
melaksanakan kontrol terhadap suatu pekerjaan.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Merencanakan suatu 1.1 Titik-titik kritis dalam suatu pekerjaan ditetapkan
pekerjaan 1.2 Perencanaan penyelesaian pekerjaan dibuat dengan
rinci
1.3 Rencana kerja dipelajari dengan baik dan siap
dikomunikasikan kepada orang yang tepat
2. Mengorganisasikan dan 2.1 Rincian rencana kerja dibuat
melaksanakan suatu 2.2 Bahan, sarana dan prasarana yang diperlukan dibuat
pekerjaan dengan rinci
2.3 Keahlian personil pelaksana ditetapkan
2.4 Personil pelaksana ditetapkan dan ditunjuk
2.5 Pekerjaan dilaksanakan dengan memperhatikan titik-
titik kritis
3. Melaksanakan kontrol 3.1 Auditor yang tepat disiapkan
3.2 Evaluasi terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan
3.3 Hasil evaluasi dikomunikasikan kepada personil terkait
3.4 Ketidak sesuaian dianalisis dan diperbaiki
3.5 Perbaikan ketidak sesuaian diterapkan
Batasan Variabel
Unit kompetensi ini menjelaskan tentang kemampuan untuk mengorganisir dan mengontrol
pelaksanaan suatu pekerjaan. Dalam pelaksanaannya kandidat harus mampu :
 Mengidentifikasi permasalahan dalam suatu pekerjaan
 Melakukan pengelolaan atas suatu pekerjaan

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada kandidat di tempat kerja
maupun di tempat lain yang sesuai dengan cara :
 Pertanyaan lisan dan tertulis untuk mengetahui kedalaman pengetahuan
 Kandidat diberikan suatu kasus untuk diselesaikan
 Kandidat diminta untuk menetapkan dan menjelaskan titik-titik kritis dari

284
kasus yang akan diselesaikan
 Kandidat diminta untuk membuat perencanaan kerja lengkap dan rinci
2. Aspek-aspek kritis
Kompetensi ini harus ditunjukkan dengan kemampuan merencanakan, mengor-
ganisasikan dan mengevaluasi pelaksanaan suatu pekerjaan. Penilai harus mencari bukti
bahwa kandidat mampu :
 Membuat perencanaan dengan tepat
 Menentukan keahlian personil pelaksana dengan tepat
 Melakukan evaluasi pelaksanaan pekerjaan
 Menetapkan sumber-sumber permasalahan dalam pelaksanaan pekerjaan
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan untuk mendukung tercapainya kompetensi
ini antara lain bahwa kandidat harus :
 Menguasai sistem manajemen mutu
 Menguasai teknik pemecahan masalah
 Menguasai teknik-teknik manajemen
 Menguasai proses-proses yang ada di industri tertentu

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

285
Kode Unit : KIN.KM.32.079.01
Judul Unit : Membuat dan Mempresentasikan Laporan
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk mengumpulkan data/informasi, membuat
laporan, dan mempresentasikan laporan hasil kerja
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengumpulkan 1.1. Data/informasi yang diperlukan diidentifikasi
data/informasi 1.2. Data/informasi dikumpulkan dari sumber yang
tepat
1.3. Klarifikasi dilakukan agar data/informasi yang
didapat dimengerti
1.4. Data/informasi direkam dengan tepat
2. Membuat laporan hasil 2.1 Data/informasi yang didapat dan data hasil kerja diolah
kerja sebagai bahan laporan
2.2 Laporan hasil kerja dibuat sesuai prosedur
2.3 Laporan hasil kerja disampaikan dan dikomunikasikan
kepada orang yang tepat
3. Mempresentasikan laporan 3.1 Laporan hasil kerja dibuat dalam format presentasi
hasil kerja 3.2 Laporan dipresentasikan dengan jelas kepada orang
yang tepat
3.3 Klarifikasi dan penjelasan diberikan kepada setiap
pertanyaan
Batasan Variabel
Unit kompetensi ini menjelaskan tentang pembuatan laporan yang harus dikuasai oleh
kandidat di tempat kerja. Dalam pembuatan laporan ini kandidat harus mampu:
1. menterjemahkan data/informasi yang diperoleh
2. melakukan pengolahan data serta menggunakan software yang diperlukan
3. menggunakan media komunikasi yang tersedia, seperti e-mail, faksimili, internet, dan
sebagainya.
4. menggunakan alat bantu untuk presentasi, seperti OHP, proyektor multimedia (LCD
proyektor), dan sebagainya
5. menggunakan software untuk membuat makalah dan bahan presentasi

Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada kandidat di tempat kerja

286
maupun di tempat lain dengan cara :
 Pertanyaan lisan dan tertulis untuk mengetahui kedalaman pengetahuan
 Demonstrasi untuk mengakses data dari media elektronik
 Demonstrasi dalam mengolah data
 Demonstrasi dalam membuat laporan tertulis
 Demonstrasi dalam melakukan presentasi
 Masukan dari rekan sekerja dan atasan
2. Aspek-aspek kritis
Penilai harus mencari bukti bahwa kandidat mampu :
 Menterjemahkan data/informasi yang diperoleh
 Menyampaikan informasi dalam bentuk presentasi kepada orang lain dengan tepat
 Menjawab pertanyaan dengan tepat
 Berdiskusi untuk memecahkan masalah
 Membuat laporan tertulis dengan baik dan tepat sesuai prosedur
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan untuk mendukung tercapainya kompetensi
ini antara lain bahwa kandidat harus mampu :
 Berkomunikasi secara efektif baik secara lisan maupun tertulis
 Mendengarkan dengan baik pertanyaan yang diberikan
 Menyediakan informasi dengan cepat dan tepat
 Membaca data dengan baik dan menelaahnya dengan tepat
 Menjaga hal-hal yang bersifat rahasia

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 3

287
Kode Unit : KIN.KM.32.080.01
Judul Unit : Merencanakan, Melaksanakan, Memantau dan Mengevaluasi Sistem
Manajemen Mutu
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi sistem manajemen mutu di industri.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Merencanakan sistem 1.1 Kebutuhan akan pengelolaan industri berdasarkan sistem
manajemen mutu manajemen mutu SNI 19-9001 : 2000 dianalisis
1.2 Sistem manajemen mutu SNI 19-9001 : 2000 direncanakan
dan dikembangkan
1.3 Semua persyaratan SNI 19-9001 : 2000 (dokumen,
personil, proses, dan lainnya) disiapkan
1.4. Kebijakan mutu diterjemahkan dan diimplementasikan
1.5. Sasaran mutu ditetapkan
2. Melaksanakan 2.1 Sistem manajemen mutu dikomunikasikan dan disosialisa-
sistem manajemen mutu sikan kepada seluruh personil industri
2.2 Partisipasi dari seluruh personil industri ditumbuhkan
2.3 Tanggung jawab pelaksanaan sistem manajemen mutu
dialokasikan secara proporsional
2.4 Bantuan, bimbingan dan pelatihan untuk pelaksanaan sistem
manajemen mutu disediakan
2.5 Sistem manajemen mutu dilaksanakan sesuai perencanaan
3. Memantau dan 3.1 Auditor internal disiapkan
mengevaluasi pelaksa- 3.2 Rencana kegiatan audit internal dibuat dan dilaksanakan
naan sistem manajemen 3.3 Umpan balik dari pelanggan direkam dan ditindak lanjuti
mutu 3.4 Kaji ulang manajemen dilaksanakan
3.5 Rencana perbaikan dan peningkatan sistem secara
berkelanjutan dibuat dan dilaksanakan
Batasan Variabel
Unit kompetensi ini menjelaskan pekerjaan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
system manajemen mutu berdasarkan SNI 19-9001 : 2000.
 Kandidat harus menguasai dengan baik SNI 19-9001 : 2000 dan penerapannya.
 Kebijakan penerapan sistem manajemen mutu harus tersedia
 Dokumen mutu tersedia di tempat kerja
Panduan Penilaian

288
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada kandidat di tempat kerja maupun
di tempat lain yang sesuai dengan cara :
 Pertanyaan lisan dan tertulis untuk mengetahui kedalaman pengetahuan
 Demonstrasi untuk menyusun kerangka sistem manajemen mutu berdasarkan
SNI 19-9001 : 2000
 Demonstrasi untuk mengidentifikasi kebutuhan dan rencana dalam pemenuhan
persyaratan system manajemen mutu sesuai SNI 19-9001 : 2000
2. Aspek-aspek kritis
Kompetensi ini harus ditunjukkan dengan kemampuan merencanakan, melaksanakan,
memantau dan mengevaluasi sistem manajemen mutu yang diperlukan di industri. Penilai
harus mencari bukti bahwa kandidat mampu :
 Merencanakan dan mengembangkan sistem manajemen mutu berdasarkan SNI 19-
9001 : 2000
 Melaksanakan sistem manajemen mutu
 Memantau, mengevaluasi dan membuat usulan perbaikan pelaksanaan sistem
manajemen mutu
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan untuk mendukung tercapainya kompetensi
ini antara lain bahwa kandidat harus mampu :
 Memahami dan menguasai SNI 19-9001 : 2000
 Melakukan komunikasi dengan baik dan benar.
 Melakukan kerjasama dalam tim
 Menumbuhkan dan memelihara komitmen dalam tim

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 2

289
Kode Unit : KIN.KM.32.081.01
Judul Unit : Membuat dan Mempresentasikan Proposal
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk mengidentifikasi dan memilih masalah,
membuat proposal dan menyajikannya.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengidentifikasi dan 1.1 Masalah yang akan diselesaikan dan diajukan dalam
memilih masalah proposal, diidentifikasi dengan rinci
1.2 Kualitas masalah dan metode verifikasinya, dipertimbangkan
dalam memilih masalah
1.3 Alasan kenapa suatu masalah diajukan dalam proposal untuk
diselesaikan, diberikan dengan jelas
2. Membuat proposal 2.1 Rencana penyelesaian masalah dibuat lengkap dengan data
yang diperlukan serta jumlahnya, teknik pengolahan datanya,
dan hal-hal lain yang berkaitan
2.2 Proposal lengkap dibuat dengan bahasa yang tepat
3. Mempresentasikan 3.1 Proposal dibuat dalam format presentasi
proposal 3.2 Proposal dipresentasikan dengan jelas dan tepat
3.3 Klarifikasi dan jawaban diberikan dengan jelas dan tepat
kepada setiap penanya
Batasan Variabel
Unit kompetensi ini menjelaskan tentang kemampuan menyusun proposal serta
mengkomunikasikannya kepada orang lain. Untuk pelaksanaannya, di dalam melaksanakan
asesmen harus :
 Tersedia beberapa masalah yang harus diselesaikan dan dipilih.
 Tersedia audiens untuk mendemonstrasikan keterampilan presentasi.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara langsung kepada kandidat di tempat kerja
maupun di tempat lain yang sesuai dengan cara :
 Pertanyaan lisan dan tertulis untuk mengetahui kedalaman pengetahuan
 Demonstrasi dalam mengidentifikasi masalah
 Diminta untuk menjelaskan alasan dan pertimbangan dalam memilih masalah
 Demonstrasi membuat design (rancangan) proposal
 Demonstrasi melakukan presentasi proposal
 Melakukan diskusi dan tanya jawab serta berargumentasi untuk menilai sikap

290
ilmiah
2. Aspek-aspek kritis
Kompetensi ini harus ditunjukkan dengan kemampuan dalam memilih dan
mengidentifikasi, membuat rancangan proposal serta mempresentasikannya. Penilai harus
mencari bukti bahwa kandidat mampu :
 Menganalisis dan memilih masalah dengan baik dan tepat
 Membuat rancangan proposal
 Mengkomunikasikan proposal kepada pihak yang dituju
 Berargumentasi dengan tepat dan mendemonstrasikan sikap ilmiah
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan untuk mendukung tercapainya
kompetensi ini antara lain bahwa kandidat harus :
 Mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
 Memahami dengan baik masalah yang akan diselesaikan
 Menguasai teknik presentasi
 Mampu berkomunikasi, berdiskusi dan berargumentasi dengan baik

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 3
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3

291
Kode Unit: KIN.TP.32.082.01
Judul Unit: Menerjemahkan dan Memperbesar Skala (Scaling Up) Hasil Penelitian
dan Pengembangan ke Skala Industri
Deskripsi Unit:
Unit kompetensi ini memuat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku untuk menerapkan hasil
penelitian ke dalam aktifitas industri; terutama untuk industri kecil dan menengah.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengumpulkan 1.1 Hasil penelitian disiapkan dalam bentuk laporan
informasi hasil lengkap
penelitian 1.2. Latar belakang penelitian dilengkapi dengan
keterangan pendukung
1.3. Keabsahan data dan kesimpulan penelitian dikaji
dengan memanfaatkan keterangan-keterangan
pendukung
1.4. Kebenaran bahasan dan kesimpulan disimak dengan
mengacu ke buku teks.
1.5. Spesifikasi peralatan yang digunakan dalam penelitian
dilengkapi dan dikonfirmasikan kebenarannya
2. Mengekstrak 2.1 Data penelitian dikelompokkan dan dibedakan menjadi
parameter teknis yang data pengaturan proses, data pengamatan proses, dan
bersifat konstanta data kecepatan proses.
2.2. Data pengaturan proses yang menjadi syarat
operasional ditetapkan sebagai parameter teknis yang
bersifat konstanta
2.3. Data pengamatan proses dibahas dan dirangkum
sebagai gambaran dinamika (sifat fluktuatif) proses
2.4. Data kecepatan proses dijadikan dasar untuk
memperbesar skala peralatan proses.
3. Merancang dan 3.1 Skala peralatan diperbesar berdasarkan rangkuman dari
melaksanakan data pengamatan proses dan kecepatan proses
perbesaran skala 3.2. Paramater teknis menjadi acuan untuk panduan
sebesar 10 kali pengoperasian peralatan
3.3. Skala proses diperbesar 10-kali untuk menguji
kebenaran proses perbesaran skala
3.4. Percobaan dengan perbesaran skala 10-kali

292
dilaksanakan dan diamati untuk mengetahui dinamika
proses yang terjadi
3.5. Setiap ketidak sesuaian data pengamatan percobaan
10-kali dengan data penelitian dicatat dan dibahas
untuk mengoreksi penyimpangan proses
3.6. Dinamika proses dibahas untuk menentukan faktor-
faktor pengamanan yang diperlukan
4. Merancang proses 4.1 Data hasil percobaan perbesaran 10-kali digunakan
industri berdasarkan untuk memastikan kebenaran penetapan data parameter
hasil penelitian proses, pengamatan proses, dan laju proses.
4.2. Ketidak sesuai data percobaan dengan data hasil
penelitian digunakan untuk melaksanakan koreksi pada
disain peralatan yang digunakan untuk proses
4.3. Disain peralatan, parameter kerja operasional, dan
parameter pengamatan proses disimpulkan dari hasil
percobaan dengan perbesaran skala 10-kali.
4.4. Disain peralatan yang dihasilkan untuk skala industri,
ditambahkan dengan faktor-faktor pengamanan
4.5. Penggunaan perdana peralatan yang baru didisain
dilaksanakan pada tingkat kewaspadaan tinggi.
Batasan Variabel
1. Unit ini berlaku untuk merumuskan kebutuhan peralatan dan proses yang akan
dilaksanakan dalam skala industri kecil dan menengah berdasarkan hasil penelitian.
2. Prosedur percobaan disesuaikan dengan sifat produk dan jenis-jenis proses yang
dilaksanakan. Prosedur ini dapat diperoleh dari lembaga-lembaga penelitian, konsultan,
atau departemen litbang di perusahaan setempat.
3. Unit kompetensi ini memerlukan pemahaman K3 yang lengkap, dan pemahaman
ketentuan persyaratan teknis peralatan industri dari Departemen Teknis terkait.
4. Kelengkapan kerja adalah buku teks, buku-buku manual, dan MSDS.
5. Peralatan yang digunakan:
 Komputer untuk pengolahan dan pengujian keabsahan data
 Peralatan perbengkelan untuk membuat peralatan dengan perbesaran skala 10-kali
6. Bahan yang digunakan:
 Bahan baku proses yang berhubungan dengan penelitian bersangkutan

293
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi ini dapat diujikan secara:
 Lisan atau tulis untuk mengetahui penguasaan teoritis mengenai cara-cara
mengekstrak parameter teknis, data pengamatan, dan data kecepatan proses; dan cara-
cara untuk melaksanakan percobaan dengan perbesaran skala 10-kali
 Demo untuk melaksanakan proses perbesaran skala peralatan menjadi 10-kali
kapasitas semula.
 Praktik langsung melaksanakan percobaan dan memperbesar skala percobaan menjadi
sekala industri kecil.
2. Aspek kritik yang harus diperhatikan:
 Unit kompetensi ini harus bisa dilaksanakan untuk mengubah hasil penelitian yang
benar ke dalam skala industri kecil (dengan kapasitas sekitar 1000 kali skala
penelitian).
 Kesalahan dalam menentukan parameter teknis yang bersifat konstanta akan
menyebabkan kegagalan.
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.004.01 Melaksanakan Environment Health and Safety Mengikuti SOP
 KIN.BP.11.006.01 Bekerja dengan Aman Menggunakan Material dan Bahan
Kimia Industri
 KIN.BP.21.042.01 Menghitung Neraca Bahan/Massa
 KIN.BP.21.043.01 Menghitung Neraca Energi
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material pada Proses
Sederhana
 KIN.KM.22.060.01 Melaksanakan Trouble Shooting Sederhana
 KIN.BP.23.073.01 Menentukan Kebutuhan Bahan dan Peralatan untuk Suatu
Proses Sederhana
 KIN.IP.23.075.01 Memeriksa dan Mencocokan Kesesuaian Material Peralatan
Proses
 KIN.KM.32.078.01 Mengorganisasikan Kerja dan Melaksanakan Kontrol
 KIN.KM.32.079.01 Membuat dan Mempresentasikan Laporan
 KIN.KM.32.081.01 Membuat dan Mempresentasikan Proposal
4. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
 Tatacara pelaksanaan penelitian ilmiah
 Seluk beluk nilai ketidakpastian dalam data hasil penelitian

294
 Pengetahuan teknis untuk proses pembuatan peralatan
5. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
 Melaksanakan penelitian ilmiah
 Membedakan antara parameter operasional dengan parameter kerja
 Merencanakan peralatan proses
 Memastikan jenis bahan yang akan digunakan
6. Keberhasilan unit kompetensi ini sangat ditentukan oleh:
 Penentuan parameter kondisi kerja dan parameter proses

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3

295
Kode Unit: KIN.KL.32.083.01
Judul Unit: Mengembangkan dan Merencanakan Proses Pengolahan
Limbah Cair
Deskripsi Unit :
Unit kompetensi ini meliputi kemampuan untuk mengembangkan kebijakan dan
merencanakan aktivitas pengolahan limbah cair.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Menyiapkan dan 1.1. Persyaratan manajemen unit pengolahan
merencanakan proses limbah cair, termasuk persyaratan perusahaan
pengolahan limbah cair. dan perundangan diidentifikasi dan
diinterpretasikan.
1.2. Data yang relevan dengan pengolahan limbah
cair diakses, dikaji dan diinterpretasikan.
1.3. Permasalahan yang berhubungan dengan
dampak dari pengolahan limbah cair
diidentifikasi dan dikaji ulang.
2. Mengembangkan 2.1. Persyaratan kualitas dan kuantitas limbah cair
perencanaan manajemen diidentifikasi dan dikaji sesuai dengan
pengolahan limbah cair persyaratan perusahaan dan perundangan
2.2. Komponen lingkungan yang terkena dampak
akibat pengolahan limbah cair diidentifikasi
dan dievaluasi.
2.3. Sumberdaya yang tersedia diidentifikasi,
dihitung dan dicatat
2.4. Perencanaan manajemen pengolahan limbah
cair disiapkan dan dipresentasikan.
3. Mengimplementasikan 3.1. Program pemantauan dan pengujian didisain
dan mengkoordinasi- dan diimplementasikan sesuai dengan tujuan
kan program dalam Perencanaan manajemen pengolahan
pemantauan proses limbah cair
pengolahan limbah 3.2. Hasil pengujian dianalisis, dikaji dan
cair dilaporkan sesuai dengan persyaratan

296
perusahaan dan perundangan.
3.3. Permasalahan penting diidentifikasi, hasil
identifikasi dan rekomendasi dilaporkan sesuai
dengan persyaratan perusahaan dan
perundangan.
3.4. Hasil dan laporan didokumentasikan sesuai
persyaratan perusahaan dan perundangan.
4. Melakukan pemantauan 4.1. Penggunaan sumberdaya proses pengolahan
dan optimasi dipantau sesuai Perencanaan manajemen
pengolahan pengolahan limbah cair.
4.2. Rencana tindakan darurat pengolahan
dilaksanakan sesuai Perencanaan manajemen
pengolahan limbah cair.
4.3. Penyempurnaan kinerja proses pengolahan
diidentifikasi, dilaporkan dan
direkomendasikan sesuai Perencanaan
manajemen pengolahan limbah cair.

Batasan Variabel
1. Unit kompetensi ini menjelaskan pekerjaan yang dilakukan oleh manajer atau
supervisor pengolahan limbah cair dengan menggunakan sistem pengolahan
kimia, fisika dan biologis atau kombinasi antara ketiganya secara rutin
termasuk didalamnya pengolahan primer, sekunder dan pengolahan lanjutan.
2. Seluruh pekerjaan harus mengikuti standar yang relevan, prosedur yang
sesuai dan atau sesuai dengan syarat perusahaan.
3. Prosedur/instruksi kerja meliputi atau diambil dari :
 Standar Nasional dan Internasional
 Lembar data keselamatan bahan (MSDSs)
 Prosedur Kerja Standar (SOPs)
 Manual peralatan
 Peraturan perundangan yang berhubungan dengan pengelolaan limbah
cair.

4. Pengujian yang dilakukan meliputi antara lain pengujian kimia, fisika dan

297
mikrobiologi air
5. Pemantauan sistem meliputi antara lain pemantauan/pengawasan proses,
jadwal perawatan peralatan, peralatan mekanik dan elektrik, persyaratan
peraturan perundangan, kualitas air meliputi sifat-sifat fisika, kimia dan
mikrobiologi
6. Data yang dicatat dan dikumpulkan antara lain data kinerja unit pengolahan,
pemakaian bahan kimia, data hasil pengujian kualitas air.
Panduan Penilaian
1. Unit kompetensi dapat diujikan melalui ujian tulis, lisan dan demo untuk
mengetahui kemampuan peserta ujian dalam :
 Teori pengolahan limbah cair
 Mengoperasikan unit-unit pengolahan limbah cair.
 Peraturan perundangan lingkungan
 Manajemen supervisi dalam pengolahan limbah cair
2. Aspek kritis yang harus dipenuhi, penilai harus mengamati bahwa kandidat
dapat :
 Mengidentitifikasi, menganalisis, dan menggunakan informasi yang sesuai
dengan perencanaan manajemen pengolahan limbah cair
 Mempersiapkan dan mengimplementasikan program pengujian dan
pemantauan.
 Menggunakan pengetahuan teoritis untuk mengkomunikasikan masalah-
masalah ke bawahan
 Mengidentifikasi masalah potensial dan memberikan solusi dalam
pengolahan limbah cair.
 Mencatat dan mengkomunikasikan hasil sesuai dengan prosedur
perusahaan
3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain :
 KIN.KL.11.003.01. Memilih dan Menggunakan Alat Pelindung Diri
 KIN.KL.11.004.01. Melaksanakan Environment Health and Safety
Mengikuti SOP
 KIN.BP.21.042.01 Menghitung Neraca Bahan/Massa

 KIN.IP.21.044.01 Mengoperasikan dan Memantau Sistem Perpipaan

298
 KIN.TP.21.045.01 Membaca Skema Peralatan dan Aliran Material
pada Proses Sederhana
 KIN.IP.21.046.01 Membersihkan Peralatan Proses yang Spesifik
 KIN.KL.22.055.01 Mengelola Proses Pengolahan Limbah Cair
4. Pengetahuan dan ketrampilan pendukung yang diperlukan :
 Optimasi pengolahan limbah cair.
 Pengetahuan tentang peraturan perundangan dalam bidang lingkungan
 Beberapa cara untuk menentukan cara pengukuran dan pengujian yang
tepat.
 Mengidentifikasi faktor kunci dalam penentuan indikator kinerja
 Melakukan pemeriksaan dan menganalisis dampak lingkungan akibat
pengolahan limbah cair.

No KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3
3 Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas 3
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2
6 Memecahkan masalah 3
7 Menggunakan teknologi 3

299

Anda mungkin juga menyukai