Anda di halaman 1dari 23

Kegiatan :

Melakukan pembersihan dan pemeriksaan guna


mendeteksi kelainan dan kegagalan
Melakukan diagnostik dan monitoring visual guna
memudahkan perawatan dan perbaikan
Memperhatikan :
Pengukuran, audit maupun survey terhadap kegagalan system
Urutan system perawatan
Optimalisasi penggunaan prosedur, petunjuk kerja dll.
MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR DAN MELAKUKAN
PEMERIKSAAN HARIAN UNTUK MENCEGAH KEMUNDURAN
PADA MESIN / ALAT.

MELAKUKAN PERBAIKAN DAN MANAJEMEN YANG TEPAT


AGAR MESIN / ALAT SELALU BERADA PADA KONDISI
IDEALNYA.

MENGUPAYAKAN MESIN /ALAT TERPELIHARA SECARA BAIK


DENGAN MENJAGA KONDISI DASAR YANG DI PERLUKAN

MEMANFAATKAN MESIN/ALAT UNTUK MEMBINA CARA


BEKERJA DAN BERPIKIR YANG BENAR
MENJAWAB DENGAN CEPAT BILA TERJADI
PERMASALAHAN MAINTENANCE
ADANYA KETERLIBATAN OPERATOR DALAM
MENJAGA KONDISI MESIN
ADANYA PENGEMBANGAN KEAHLIAN OPERATOR
ATAUPUN KELOMPOK.
MENGELIMINASI SUMBER KONTAMINAN
MENGEMBANGKAN METODA
BERSIH DAN RAPI, SEHINGGA ADANYA
KEMUDAHAN AKSES
PERENCANAAN
PEMERIKSAAN DAN PEMBERSIHAN
MELAKUKAN ANALISIS PENYEBAB TERJADINYA
KERUSAKAN
MENETAPKAN STANDARD
EVALUASI
MENGEMBANGKAN PERAWATAN MANDIRI
MANAJEMEN OTONOMI
IMPROVEMENT
OPERATOR MEMERIKSA KONDISI MESIN (CHECK LIST)
OPERATOR MELAKUKAN PENCATATAN KERUSAKAN MESIN
OPERATOR MELAKUKAN PERAWATAN DASAR SESUAI JADWAL
OPERATOR MEMPERBAIKI SENDIRI TERHADAP KERUSAKAN
RINGAN
OPERATOR MELAKUKAN PENCATATAN KERUSAKAN
OPERATOR TETAP MENJAGA KEBERSIHAN
PENCEGAHAN TERJADINYA KEMUNDURAN
Memelihara kondisi dasar peralatan
Mencatat data kerusakan dan kesalahan fungsi
Kerjasama dengan maintenance dept. untuk melakukan berbagai
inprovement
Mengoperasikan mesin/alat dengan benar
PENGUKURAN TERJADINYA KEMUNDURAN
Melakukan inspeksi harian
Melakukan inspeksi secara periodik
PEMULIHAN KEMBALI
Melakukan reparasi minor
Melakukan pelaporan teradinya gejala breakdown dan kesalahan
fungsi
Membantu melakukan perbaikan yang sifatnya sporadic breakdown
PROGRAM PERAWATAN MANDIRI DIPERLUKAN PRODUKSI
TERUTAMA UNTUK :

(1). Mencegah kemunduran kondisi fasilitas


(2). Menanggulangi kemunduran kondisi fasilitas
(3). Mereduksi terjadinya kemunduran kondisi fasilitas

1. Mencegah kemunduran kondisi meliputi :


Mengoperasikan mesin / alat dengan benar, mencegah kesalahan manusia.
Menyetei dengan benar , mencegah cacat proses / mutu
Mempertahankan kondisi dasar mesin /alat, dengan kegiatan pembersihan, pelumasan dan
pengencangan.
Memproduksi dini dan deteksi tepat wak-tu untuk setiap kondisi abnormal
Menyimpan dokumen pemeliharaan yang akan merupakan informasi umpan balik bagi
terulangnya kegagalan dan desain mencegah pemehiharaan.

2. Menanggulangi kemunduran kondisi meliputi :


Melakukan inspeksi harian, merupakan ronda inspeksi yang memanfaatkan kemampuan panca
indra.
Melakukan inspeksi periodik, bagian inspeksi overhoul selama pabrik berhenti atau diberhentikan
untuk keperluan pemeliharaan.

3. Mereduksi kemunduran kondisi meliputi :


Melaksanakan perbaikan ringan, merupakan ukuran darurat untuk mengetahui kapan timbulnya
kondisi abnonnal dan penggantian suku cadang sederhana
Menyusun laporan mengenai kegagalan dan permasalahan secara teliti dan segera.
Membantu pada saat perbalkan yang tidak terdaya.
MENGHILANGKAN LAJU KEMUNDURAN DILAKUKAN
MELALUI 3 JENIS KEGIATAN :

@ PEMBERSIHAN
Untuk mengambil kotoran dan lapisan penghalang lain agar alat
tersembunyi dapat diketemukan.

@ PELUMASAN
Untuk mencegah keausan dan terbakar dengan menjaga agar pelumas
selalu bersih dan selalu diisi kembali.

@ PENGENCANGAN
Untuk mencegah kegagalan fungsi dengan cara menjaga muur baut
tetap dalam kondisi kencang.
KEMUNDURAN ALAMI
Biasanya ditanggulangi dengan perawatan korektif yang meliputi :

- Mencegah kesalahan dengan cara meningkatkan kemampuan


operasi;
- Meningkatkan kemampuan pemeliharaan dan mutu reparasi;

- Meningkatkan keselamatan dan keandalan.


LAJU KEAUSAN
Diperlambat atau dihilangkan denga cara :

# Pembersihan
Menyingkirkan debu dan kotoran

# Pelumasan
Menjaga kondisi pelumasan tetap bersih dan diganti tepat pada
waktunya.

# Pengencangan
Menjaga muur dan baut tetap berada pada kondisi kencang.
KONDISI OPTIMAL MESIN ALAT:

^ SEMUA UTUH
^ TIDAK RETAK
^ TIDAK AUS
^ TIDAK MEMUNTIR
^ KEADAANYA BERSIH
^ TIDAK MENGGELEMBUNG
^ TIDAK RUSAK
^ TIDAK TERTARIK.
7 TAHAP PERKEMBANGAN
KEMAMPUAN OPERATOR

1. Melaksanakan pembersihan dan inspeksi


2. Menghilangkan sumber benda asing
3. Menyusun standar kebersihan dan
pelumasan
4. Melaksanakan inspeksi umum
5. Melaksanakan inspeksi mandiri
6. Melaksanakan manajemen lokasi kerja
7. Menerapkan program " Pemeliharaan
Mandiri sepenuhnya

Selesai setiap tahap sebaiknya diambil


untuk menentukan tahap berikutnya
1. MELAKSANAKAN PEMBERSIHAN DAN INSPEKSI

- Pada tahap ini, operator diperkenalkan pada pengertian bahwa Cleaning is


inspection"
- Pembersihan awal memanfaatkan panca indra untuk mendeteksi :
^ Kondisi kendor
- Keausan
- Misalignment
^ Defleksi
- Suara abnormal
- Terlalu panas
- Kebocoran pelumas

- Dengan pembersihan sesuatu yang tersembunyi (keretakan) dapat terlihat.


- Inspeksi dan mengamati serta membetulkan kondisi
normal dengan kondisi abnormal.
- Pada tahap ini diharapkan operator dapat menanggulangi sendiri kondisi-
kondisi abnormal yang ditemukan.
2. NENGHILANGKAN SUMBER BENDA ASING
- Pada tahap ini dikembangkan cara-cara untuk meghilangkan sumber-sumber penyebab
kontaminasi dan kebocoran-kebocoran.
- Membuat alat pembersih yang khusus
- Peningkatan kondisi yang dapat dilakukan
1. Memudahkan pembersihan alat
2. Mengurangi penyebaran debu maupun kotoran
3. Menghentikan sumber debu dan kotoran
4. Mengurangi ceceran pelumas
5. Melancarkan saluran pelumas agar tidak terjadi gumpalan.
6. Membuat kemudahan dalam inspeksi alat.
7. Menambah jasa data periksa
8. Mengencangkan pengikut yang kendor.
9. Menghilangkan kebutuhan bak pelumas
10. Memasang lebih banyak pengukur pelumas
11. Merubah letak saluran pemasukan pelumas
12. Mengganti metode pelumasan
13. Miringkan tata letak kabel
14. Mengganti tata letak pipa
15. Memudahkan penggantian komponen mesin/alat.
3. MENYUSUN STANDAR KEBERSIHAN DAN PELUMASAN
Setelah tahap satu dan tahap dua dilaksanakan, maka operation mencapai
penetapan kondisi minimal kebersihan dan pelumasan yang dibutuhkan
mesin /alat

Standar meliputi :
* Apa yang dikerjakan ?
* Dimana. dikerjakan ?
* Bagaimana mengerjakannya ?
* Kapan waktu pengerjaannya ?

Tiga kriteria pernyusunan standar :


1. Pelaksana harus tahu seberapa penting pembersihan dan pelumasan yang
dilakukan
2. Pembersihan dan pelumasan pada suatu alat senantiasa harus ditingkatkan
3. waktu yang diperlukan untuk pemebersihan dan pelumasan diupayakan
merupakan bagian dari jadwal harian.
4. MELAKSANAKAN INSPEKSI UMUM
- Operator menerima instruksi dasar dalam :
* Bidang pelumasan,
* Komponen alat,
* Pneumatik,
* Hidrolik
* Sirkuit elektrik
* Teknologi dasar antara lain pencegahan bahaya kebakaran.
- Penyetelan tersebut untuk dipakai saat melakukan inspeksi umum maupun
mencari kondisi abnormal.
- Pelaksanan kegiatannya :
(1) Pellatihan dasar
(2) Penyebaran pengetahuan
(3) Menerapkan pengetahuan
(4) Promosi dan kontrol visual
(5) Inspeksi mandiri
- Inspeksi dibagi 2 kelompok :
- Inspeksi yang dapat dilaksanakan secara mandiri
- Inspeksi yang pelaksanaannya memerlukan spesialisasi
Bila tedadi break down, operator bersama personil pemeliharaan
menyusun sistem ispeksi sbb :

(1). Telaah kemball pembersihan, inspeksi dan pelumasan, khususnya pada item
metode dan standar waktu.

(2). Titik - titik inspeksi dikonsultasikan dengan bagian pemeliharaan untuk


mendapatkan urutan kerja yang spesifik namun jelas.

(3). Periksa kembali kemungkinan menghemat waktu pada tugas-tuags inspeksi

(4). Periksa kemungkinan peringkat keterampilan inspeksi yang dapat ditingkatkan

(5). Pastikan inspeksi mandiri dapat dilaksanakan oleh operator dengan benar.
Beberapa kendala vang mempengaruhi hasil inspeksi

(a). Salah motivasi dan pengarahan terhadap operator

(b). Salah mengalokasi waktu

(c). Salah kemampuan yang dimiliki oleh operator


5. MELAKSANAKAN INSPEKSI MANDIRI.
Operator mampu melaksanakan kegiatan inspeksi tanpa didampingi oleh
personil pemeliharaan.

Interval inspeksi : - Harian


- Mingguan
- Empat mingguan
- Dua belas mingguan
dsb.
(berdasarkan pengalaman)
Waktu inspeksi :
Tergantung pada jenis mesin / alat dan kondisi lingkungan kerja :
faktor - faktor yang perlu dipertimbangkan :
* Kontinuitas kerja operator
* Fungsi mesin / alat dalwn proses produksi
* Kemungkinan pelaksanakan tiap menghentikan mesin
* Alokasi waktu yang tersedia.
ACUAN YANG DIANJURKAN UNTUK PENGUKURAN
WAKTU KEGIATAN INSPEKSI:

INTERVAL WAKTU ITEM

Harian l.k 1O Preumatik, pelumasan, hidrolik

Dua nungguan 15 s/d 20 Preumatik, elektrik, hidrolik

Empat mingguan 15 s/d 20 Pelumasan, muur / baut


transmisi

Dua belas mingguan 15 s/d 20 hidrolik.


MANAJEMEN BAHAN DAN PIRANTI
Pabrik bertanggung Jawab terhadap pengaturan sejumlah besar
jig, dies,piranti, barang setengah jadi, barang jadi, barang buangan,
instrumen ukur dsb.

Kondisi yang diperlukan agar dapat dikelola :


* Mengambil keputusan mengenai apa yang dipakai, kapan dipakai, siapa
pemakainnya dan bagaimana cara memakainya.

* Senantiasa memeriksa jumlah dan lokasi penyimpanan memenuhi syarat?

* Memastikan apakah cara penyimpanannya sudah betul ?


* Mengetahui siapa penanggung jawab , pengadaan dan pembuangan.

Buatlah check list meliputi :


* Pengoperaslan mesin / alat
* Permasalahan yang mungkin terjadi
* Fungsi mesin /alat
6. MELAKSANAKAN MANAJEMEN LOKASI KERJA
Organisasi dan ketertiban keria merupakan dasar manajemen lokasi kerja
Organisasi : Meliputi identifikasi tujuan yang diaturkan dan set standar
yang terkait.
Ketertiban kerja : Berhubungan dengan set standar dan merupakan
tanggung jawab operator.
Tugas kelompokan pemeliharaan mandiri untuk menaikkan sekaligus
menyederhanakan standar - standar .

PERAN OPERATOR DALAM- PENELULARAAN MANDIRI :


* Menyiapkan set up dan penyetalan.
* Mendeteksi sedini mungkin kondisi abnormal.
* Mengumpulkan data operasi, mutu dan kondisi proses.
* Melakukan perbaikan ringan pada dies, jig dan piranti.
* Melakukan kontrol terhadap alat lain yan diperlukan.
7. MELAKSANAKAN PROGRAM PEMELIHARAAN MANDIRI
SEPENUHNYA.

* Dilaksanakan tahap I - 6 telah dilalui dengan sukses

* Mengandalkan kelancaran program pemeliharaan mandiri sepenuhnya


kepada operator

* Harus dilakukan evaluasi secara periodik pada waktuwaktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai