Punya desain dan konstruksi yang tepat Ukuran yang memadai Ditempatkan dan dikualifikasi dengan tepat Tujuan : 1. mutu obat terjamin sesuai desain serta seragam dari bets-ke-bets 2. memudahkan pembersihan serta pemeliharaan 3. Mencegah kontaminasi silang
4. Mencegah penumpukan debu atau kotoran dan, hal-hal yang umumnya
berdampak buruk pada mutu produk DESAIN DAN KONSTRUKSI Peralatan manufaktur didesain, ditempatkan dan dikelola sesuai dengan tujuannya
Permukaan peralatan yang bersentuhan dengan bahan awal,
produk antara atau produk jadi tidak boleh menimbulkan reaksi, adisi atau absorbsi yang dapat memengaruhi identitas, mutu atau kemurnian di luar batas yang ditentukan.
Bahan yang diperlukan untuk pengoperasian alat khusus, misalnya
pelumas tidak boleh bersentuhan dengan bahan yang sedang diolah sehingga tidak memengaruhi identitas, mutu atau kemurnian bahan awal, produk antara ataupun produk jadi Peralatan tidak boleh merusak produk (akibat katup bocor, tetesan pelumas atau karena perbaikan, pemeliharaan, modifikasi dan adaptasi yang tidak tepat.
Peralatan didesain mudah dibersihkan.
Peralatan dibersihkan sesuai SOP serta disimpan dalam keadaan
bersih dan kering.
Pencucian dan pembersihan dipilih dan digunakan agar tidak
menjadi sumber kontaminasi. Bagian alat produksi yang bersentuhan dengan produk tidak boleh bersifat reaktif, aditif atau absorbtif yang dapat memengaruhi mutu dan berakibat buruk pada produk.
Semua peralatan khusus untuk pengolahan bahan
mudah terbakar atau bahan kimia atau yang ditempatkan di area di mana digunakan bahan mudah terbakar, hendaklah dilengkapi dengan perlengkapan elektris yang kedap eksplosi dengan benar. PEMASANGAN DAN PENEMPATAN PERALATAN Peralatan hendaklah dipasang dengan baik dan benar untuk
mencegah risiko kesalahan atau kontaminasi.
Jarak penempatan antar peralatan harus sesuai
menghindari kesesakan serta memastikan tidak terjadi
kekeliruan dan kecampurbauran produk.
Air, uap dan udara bertekanan atau vakum serta saluran lain
hendaklah dipasang sedemikian rupa agar mudah diakses
pada tiap tahap proses.
Pipa hendaklah diberi penandaan yang jelas untuk
menunjukkan isi dan arah aliran.
Untuk peralatan utama hendaklah diberi tanda dengan nomor identitas yang jelas.
Nomor ini dicantumkan di dalam semua perintah dan catatan
bets kecuali bila peralatan tersebut hanya digunakan untuk satu jenis produk saja.
Peralatan yang rusak, jika memungkinkan, hendaklah
dikeluarkan dari area produksi dan pengawasan mutu, atau setidaknya, diberi penandaan yang jelas. PEMBERSIHAN DAN SANITASI PERALATAN Setelah digunakan peralatan hendaklah :
dibersihkan baik bagian luar maupun bagian dalam sesuai
dengan PROTAP
dijaga dan disimpan dalam kondisi yang bersih.
Tiap kali sebelum dipakai, kebersihannya diperiksa untuk
memastikan bahwa semua produk atau bahan dari bets sebelumnya telah dihilangkan. Metode pembersihan PERALATAN :
1. Dianjurkan dengan cara vakum atau cara basah
2. Udara bertekanan dan sikat hendaklah digunakan dengan
hati-hati
3. Hindari pembersihan alat yang dapat menambah risiko
kontaminasi produk PROTAP PEMBERSIHAN ALAT 1. Harus terinci untuk pembersihan dan sanitasi peralatan
2. Protap pembersihan alat dibuat, divalidasi dan ditaati.
3. Protap dirancang agar kontaminasi peralatan oleh bahan pembersih
atau sanitasi dapat dicegah. Prosedur meliputi : penanggung jawab pembersihan
jadwal
Metode
peralatan dan bahan yang dipakai dalam pembersihan
metode pembongkaran dan perakitan kembali peralatan yang mungkin
diperlukan untuk memastikan pembersihan yang benar terlaksana.
Jika perlu, prosedur juga meliputi sterilisasi peralatan, penghilangan
identitas bets sebelumnya serta perlindungan peralatan yang telah bersih terhadap kontaminasi sebelum digunakan. PEMELIHARAAN & PERAWATAN ALAT Pemeliharaan dan perawatan peralatan sesuai jadwal untuk mencegah malfungsi atau kontaminasi yang dapat memengaruhi identitas, mutu atau kemurnian produk.
Perbaikan dan pemeliharaan alat tidak boleh menimbulkan
risiko terhadap mutu produk.
Bahan pendingin, pelumas dan bahan kimia lain seperti
cairan alat penguji suhu hendaklah dievaluasi Perawatan
Dirawat menurut jadwal yang tepat berfungsi
dengan baik & mencegah terjadinya pencemaran prosedur perawatan catatan pemeliharaan catatan pemakaian alat Peralatan umum hendaklah dibersihkan setiap setelah digunakan memproduksi produk yang berbeda untuk mencegah kontaminasi-silang.
Peralatan hendaklah diidentifikasi isi dan status
kebersihannya dengan cara yang baik.
Buku log untuk peralatan utama dan kritis hendaklah dibuat
untuk pencatatan validasi pembersihan dan pembersihan yang telah dilakukan termasuk tanggal dan personel yang melakukan kegiatan tersebut. JENIS PERAWATAN • Tujuan untuk mencegah terjadinya 1. Perawatan kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif). Preventif • Contoh kegiatan : inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga (Preventive peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan. Maintenance)
• Tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
2. Perawatan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Korektif • Contoh kegiatan : perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi lebih baik JENIS PERAWATAN • perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan 3. Perawatan bekerja. Berjalan • Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
• Tujuan untuk mengetahui terjadinya
perubahan atau kelainan dalam 4. Perawatan kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Prediktif • Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca 1. ) indra atau alat-alat monitor yang . canggih. JENIS PERAWATAN 5. Perawatan setelah • Pekerjaan perawatan dilakukan terjadi kerusakan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk (Breakdown memperbaikinya harus disiapkan Maintenance) suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya. .
6. Perawatan • Adalah pekerjaan perbaikan
Darurat yang harus segera dilakukan (Emergency karena terjadi kemacetan Maintenance) atau kerusakan yang tidak 1. ) terduga. . KUALIFIKASI PERALATAN
Sebelum digunakan dikualifikasi (KD, KI/IQ; KO/OQ;
KK/PQ) KD (Kualifikasi desain) : sebelum pemasangan alat KI (Kualifikasi Instalasi) : terhadap fasilitas, sistem, dan peralatan baru atau yg dimodifikasi KO (Kualifikasi operasional) : setelah KI selesai, dikaji dan disetujui KK (Kualifikasi kinerja) / Performance Qualification : untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem dan peralatan yg telah diinstalasi beroperasi sesuai dengan spesifikasi yg diinginkan KUALIFIKASI DESAIN (KD) • KD : melihat kesesuaian dengan desain sebelum pemasangan alat • Bila perlu evaluasi terhadap peralatan di lokasi pemasok dilakukan sebelum pengiriman, terutama jika menyangkut teknologi baru atau teknologi yang kompleks. KUALIFIKASI INSTALASI (KI) MELIPUTI KEGIATAN : 1. verifikasi kebenaran instalasi komponen, instrumentasi, peralatan, pemipaan, dan peralatan penunjang sesuai dengan gambar teknis dan spesifikasi 2. verifikasi kebenaran instalasi terhadap kriteria yang telah ditentukan 3. pengumpulan dan pemeriksaan dokumen instruksi kerja dan instruksi pengoperasian serta instruksi perawatan peralatan dari pemasok 4. kalibrasi instrument 5. verifikasi bahan konstruksi. KUALIFIKASI OPERASIONAL (KO) • KO umumnya dilakukan setelah KI, namun, bergantung pada kompleksitas peralatan, bisa saja dilakukan sebagai kombinasi Kualifikasi Instalasi/Operasional (KIO). • KO mencakup :
a) pengujian yang dikembangkan berdasar pemahaman proses, sistem, dan
peralatan untuk memastikan sistem beroperasi sesuai desain b) pengujian untuk mengonfirmasi batas operasi atas dan batas operasi bawah, dan/atau kondisi "terburuk“ c) Penyelesaian KO digunakan untuk memfinalisasi prosedur operasional dan prosedur pembersihan, pelatihan operator, dan persyaratan perawatan preventif KUALIFIKASI KINERJA (KK) • KK umumnya dilakukan setelah KI dan KO berhasil. Namun, mungkin dalam beberapa kasus, pelaksanaannya bersamaan dengan KO atau Validasi Proses. • KK hendaklah mencakup : a) pengujian dengan menggunakan bahan yang dipakai di produksi, bahan pengganti yang memenuhi spesifikasi, atau produk simulasi yang terbukti mempunyai sifat yang setara pada kondisi operasional normal dengan ukuran bets kondisi terburuk. b) Hendaklah dilakukan justifikasi terhadap frekuensi pengambilan sampel yang digunakan untuk mengonfirmasi pengendalian proses; c) pengujian hendaklah mencakup rentang operasional proses yang diinginkan, kecuali jika tersedia bukti terdokumentasi dari tahap pengembangan yang telah mengonfirmasikan rentang operasional KUALIFIKASI ULANG • Hendaklah dilakukan evaluasi terhadap peralatan, fasilitas, sarana penunjang, dan sistem secara berkala untuk memastikan bahwa status kualifikasi tetap terkendali. • Bila diperlukan kualifikasi ulang dan dilakukan pada periode waktu tertentu • periode hendaklah dijustifikasi dan kriteria untuk evaluasi ditetapkan.