Anda di halaman 1dari 41

CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK DAN BENAR

(CPOB)
PRODUKSI

Ruth Butar butar 2343700052


Fonni 2343700136
Mega rustanti 2343700103
Natanael ramos parapat 2343700009
PRINSIP
Produksi hendaklah
dilaksanakan dengan mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan
Memenuhi ketentuan CPOB
yang menjamin senantiasa
menghasilkan produk yang
memenuhi persyaratan mutu

Memenuhi ketentuan izin


pembuatan dan izin edar
UMUM

• Dilakukan dan diawasi oleh personil yang kompeten


• Semua kegiatan sesuai prosedur (SOP) atau instruksi yang
tertulis dan dicatat
• Bahan diterima harus sesuai pesanan, dan wadah dibersihkan
• Kerusakan wadah harus sepengetahuan QC, diselidiki dan
dicatat
• Bahan diterima dan produk jadi harus dikarantina sebelum
dinyatakan lulus oleh QC
• Produk antara dan produk ruahan ditangani seperti bahan
awal
• Penyimpanan bahan dan produk jadi sesuai dengan
kondisi yang disarankan pabrik dan dipisah antar batch
dan memudahkan rotasi stock
• Lakukan pemeriksaan sehingga tidak ada penyimpanan
atas batas yang ditetapkan
• Pengolahan produk yang berbeda tidak boleh dilakukan
secara bersamaan atau bergantian dalam satu ruang kerja,
kecuali jika tidak ada risiko pencemaran silang.
• Pengolahan, produk dan bahan harus terbebas dari
pencemaran mikroba dan pencemaran lain
• Pada produk kering harus dijaga timbulnya debu
• Semua bahan, wadah, peralatan, mesin produksi dan bila
perlu ruang kerja diberi label/penandaan yang
menunjukkan produk yang diolah dan nomor batch yang
jelas
• Pipa penyalur perlu dipastikan terhubung dengan benar
• Penyimpanan terhadap instruksi tertulis harus ada
persetujuan tertulis dari pemastian mutu
• Akses ke area produksi dibatasi hanya personil
berwenang
• Pembuatan produk non obat hendaknya dihindari
BAHAN AWAL

Pemberian bahan awal adalah suatu aktifitas penting


dan oleh karena itu hendaknya melibatkan staff yang
mempunyai pengetahuan khusus dan menyeluruh
perihal pemasok.
BAHAN AKTIF

Dilakukan tindakan secara resmi dan Catatan rantai pasokan dan


diverifikasi berkala. Untuk mengurangi ketertelusuran untuk setiap bahan aktif
risiko terhadap mutu bahan aktif. hendaklah tersedia dan disimpan oleh
pabrik pembuat obat.

Audit hendaklah dilakukan terhadap Laporan hendaklah sepenuhnya


pabrik pembuat dan distributor bahan mencerminkan apa yang telah
aktif untuk memastikan bahwa mereka dilakukan dan diamati saat audit
memenuhi pedoman CPOB dan dengan segala ketidaksesuaian yang
CDOB. diidentifikasi dengan jelas.
EKSIPIEN

• Eksipien dan pemasok eksipien hendaklah dikendalikan


secara tepat berdasarkan hasil penilaian risiko mutu
yang resmi.
• Sebelum diluluskan untuk digunakan, tiap bahan awal
hendaklah memenuhi spesifikasi
• Diberi label dengan nama yang dinyatakan dalam
spesifikasi
VALIDASI PROSES
VALIDASI PROSES

Apabila suatu formula pembuatan atau metode preparasi


baru dilakukan, hendaklah diambil langkah untuk
membuktikan prosedur tersebut cocok untuk pelaksanaan
produksi rutin, dan bahwa proses yang telah ditetapkan
dengan menggunakan bahan dan peralatan yang telah
ditentukan, akan senantiasa menghasilkan produk yang
memenuhi persyaratan mutu.
PENCEGAHAN PENCEMARAN
SILANG

• Pembuatan produk nonobat hendaklah dihindarkan dibuat di area dan


dengan peralatan untuk pembuatan obat
• Pembuatan dan/atau penyimpanan racun teknis, seperti pestisida (kecuali
jika digunakan untuk pembuatan produk obat) dan herbisida, tidak boleh
dilakukan di area yang digunakan untuk pembuatan dan/atau penyimpanan
produk obat.
• Risiko kontaminasi silang ini dapat timbul akibat tidak terkendali debu,
gas, uap, aerosol, bahan genetis atau organisme dari bahan aktif, bahan
lain (bahan awal maupun yang sedang diproses), dan produk yang sedang
diproses, residu yang tertinggal pada alat, dan pakaian kerja serta kulit
operator.
• Kontaminasi silang hendaklah dicegah dengan memerhatikan
desain bangunan-fasilitas dan peralatan.
• Pencegahan kontaminasi silang hendaklah didukung dengan
memerhatikan desain proses dan pelaksanaan tindakan teknis atau
tindakan terorganisasi yang relevan, termasuk proses pembersihan
yang efektif, untuk mengendalikan risiko kontaminasi silang.
• Pembatasan aktivitas pembuatan dengan menggunakan area
produksi yang terpisah
Tindakan teknis

a) fasilitas pembuatan terdedikasi (bangunan-fasilitas dan peralatan);

b) area produksi terkungkung dengan alat pengolahan dan sistem tata udara yang terpisah. Isolasi sarana
penunjang tertentu dari yang digunakan di area lain mungkin juga diperlukan;

c) desain proses pembuatan, bangunan-fasilitas dan peralatan yang dapat meminimalisasi risiko
kontaminasi silang selama pemrosesan, pemeliharaan dan pembersihan;

d) penggunaan "sistem tertutup" untuk pemrosesan dan transfer bahan/produk antar peralatan;

e) penggunaan sistem penghalang fisik, termasuk isolator, sebagai tindakan pengungkungan;

f) pembuangan debu terkendali di dekat sumber kontaminan, misal melalui ekstraksi di tempat;

g) dedikasi peralatan, dedikasi bagian kontak produk atau dedikasi bagian tertentu yang sulit dibersihkan
(misal filter), dedikasi alat pemeliharaan;
h) penggunaan teknologi sekali pakai;
i) penggunaan peralatan yang dirancang untuk memudahkan pembersihan;
j) penggunaan penyangga udara dan pengaturan perbedaan tekanan yang tepat untuk
membatasi kontaminan udara potensial dalam suatu area tertentu;
k) meminimalkan risiko kontaminasi yang disebabkan oleh resirkulasi atau pemasukan kembali
udara yang tidak ditangani atau penanganan yang tidak memadai;
l) penggunaan sistem otomatis pembersihan-di-tempat yang tervalidasi efektivitasnya;
m) pemisahan tempat pencucian, pengeringan dan penyimpanan peralatan untuk area pencucian
umum
Tindakan Terorganisasi

a) pendedikasian seluruh fasilitas pembuatan atau area produksi terkungkung secara kampanye (yang
didedikasikan melalui pemisahan berdasarkan waktu) diikuti dengan proses pembersihan yang efektivitas telah
divalidasi;

b) penggunaan pakaian pelindung khusus di area di mana diproses produk yang berisiko tinggi terhadap
kontaminasi silang;

c) verifikasi pembersihan setelah setiap kampanye produk hendaklah dipertimbangkan sebagai alat pendeteksi
untuk mendukung keefektifan Manajemen Risiko Mutu untuk produk yang dianggap memberikan risiko lebih
tinggi;

d) tergantung pada risiko kontaminasi, verifikasi pembersihan permukaan yang tidak kontak dengan produk dan
pemantauan udara di dalam area pembuatan dan/atau daerah yang bersebelahan untuk menunjukkan efektivitas
tindakan pengendalian terhadap kontaminasi udara atau kontaminasi melalui transfer mekanis;

e) tindakan khusus untuk penanganan limbah, air bilasan yang terkontaminasi dan pakaian kotor;
f) pencatatan terhadap tumpahan, kejadian tidak sengaja atau penyimpangan prosedur;

g) desain proses pembersihan untuk bangunan-fasilitas dan peralatan sedemikian rupa sehingga proses
pembersihan tersebut tidak menyebabkan risiko kontaminasi silang;

h) desain catatan rinci untuk proses pembersihan untuk pemastian penyelesaian pembersihan sesuai
dengan prosedur yang disetujui dan penggunaan label status bersih pada peralatan dan area
pembuatan;

i) penggunaan area pencucian umum secara kampanye;

j) supervisi perilaku kerja untuk memastikan efektivitas pelatihan dan kepatuhan dengan prosedur
terkait. Tindakan pencegahan terhadap kontaminasi silang dan efektivitasnya hendaklah dikaji secara
berkala sesuai prosedur yang ditetapkan.
SISTEM NOMOR
BETS/LOT
SISTEM NOMOR BETS/LOT
• Hendaklah tersedia sistem yang menjelaskan secara rinci penomoran bets/lot dengan tujuan
untuk memastikan bahwa tiap bets/lot produk antara, produk ruahan atau produk jadi dapat
diidentifikasi.

• Sistem penomoran bets/lot yang digunakan pada tahap pengolahan dan tahap pengemasan
hendaklah saling berkaitan.

• Sistem penomoran bets/lot hendaklah menjamin bahwa nomor bets/lot yang sama tidak
dipakai secara berulang.

• Alokasi nomor bets/lot hendaklah segera dicatat dalam suatu buku log.

• Catatan tersebut hendaklah mencakup tanggal pemberian nomor, identitas produk dan ukuran
bets/lot yang bersangkutan.
PENIMBANGAN & PENYERAH

• Cara penanganan, penimbangan, penghitungan dan penyerahan bahan awal, bahan


pengemas, produk antara, dan produk ruahan hendaklah tercakup dalam prosedur tertulis
dan didokumentasikan dengan benar

• Hanya bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan produk ruahan yang telah
diluluskan oleh Pengawasan Mutu dan masih belum kedaluwarsa yang boleh diserahkan.

• Sebelum penimbangan dan penyerahan, tiap wadah bahan awal hendaklah diperiksa
kebenaran penandaan, termasuk label pelulusan dari Bagian Pengawasan Mutu

• Sebelum penimbangan dan penyerahan, tiap wadah bahan awal hendaklah diperiksa
kebenaran penandaan, termasuk label pelulusan dari Bagian Pengawasan Mutu
• Kapasitas, ketelitian dan ketepatan alat timbang dan alat ukur yang dipakai hendaklah
sesuai dengan jumlah bahan yang ditimbang atau ditakar

• Untuk tiap penimbangan atau pengukuran hendaklah dilakukan pembuktian kebenaran


identitas dan jumlah bahan yang ditimbang atau diukur oleh dua orang personel yang
independen, dan pembuktian tersebut dicatat.

• Kegiatan penimbangan dan penyerahan hendaklah dilakukan dengan memakai peralatan


yang sesuai dan bersih.

• Sesudah ditimbang atau dihitung, bahan untuk tiap bets hendaklah disimpan dalam satu
kelompok dan diberi penandaan yang yang jelas.
PENGEMBALIAN

Pengembalian obat adalah proses dimana obat-obatan yang


telah diproduksi dan dijual ke pasar dapat dikembalikan
kepada produsen atau distributor karena berbagai alasan,
seperti cacat manufaktur, kadaluarsa, atau masalah kualitas
lainnya.
Berikut adalah beberapa poin
penting tentang pengembalian
dalam konteks CPOB:

Tindakan
Alasan Prosedur Pengujian Pelaporan dan Pengawasan
korektif dan
pengembalian pengembalian kualitas dokumentasi regulasi
pencegahan

Penerimaan pengembalian, Identifikasi produk, pemeriksaan


pemeriksaan fisik, fisik, pengujian kimia, pengujian
pemeriksaan kualitas, kadar bahan aktif, pengujian
pengujian keselamatan dan keberlakuan, pengujian
keamanan, penentuan Nasib mikrobiologi, pengujian stabilitas,
produk, dokumentasi, pengujian identifikasi kasus khusus,
pengembalian ke supplier, dokumentasi, Tindakan selanjutnya
pelaporan dan analisis
PENGOLAHAN

• Bahan harus tdipastikan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan
• Tidak ada kontaminasi silang dan campur aduk antara produk yang
berbeda
• Pemantauan suhu, kelembaban, dan kontrol partikel udara.
• Peralatan dan ruang dinyatakan bersih, bebas dari bahan lain yang tidak
diperlukan
• Harus mengikuti prosedur tertulis yang ditetapkan
• Semua produk antara/ruahan diberi label, dikarantina sampai diluluskan oleh
QC
• Ada rekaman Batch dari tiap batch
BAHAN DAN PRODUK KERING

• Pengendalian debu dan pencemaran silang perlu


perhatian khusus
• Pengendalian sistem penghisap udara yang efektif
• Dalam pengolahan tablet hendaklah ayakan, punch dan
die hendaklah diperiksa keausannya
• Hendaklah dijaga agar tablet/kapsul tidak ada yang
terselip tanpa terdeteksi di mesin
PENCAMPURAN DAN
GRANULASI

• Mesin pencampur, pengayak dan pengaduk hendaknya dilengkapi sistem


pengendali debu
• Parameter operasional kritis di catat dalam catatan bets (waktu,
kecepatan, dan suhu) pada proses pencampuran dan pengadukan
• Pembuatan dan penggunaan larutan / suspensi harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga risiko kontaminasi atau
pertumbuhan mikroba dapat diminimalkan
PENCETAKAN TABLET

• Mesin pencetak tablet hendaklah dilengkapi dengan fasilitas


pengendalian debu
• Untuk mencegah kecampurbauran perlu dilakukan pengendalian
fisik, prosedural dan penandaan
• Hendaklah tersedia alat timbang untuk memantau bobot tablet
• Tablet yang digunakan untuk uji tidak boleh dikembalikan
• Tiap kali sebelum proses hendaklah dilakukan pengecekan punch
dan die.
PENYALUTAN

• Udara yang dialirkan kedalam panci penyalut hendaklah disaring


dan mempunyai mutu yang tepat
• Larutan penyalut dibuat sedemikian rupa dan digunakan sedemikian
rupa serta dikendalikan dari resiko pertumbuhan mikroba
• Semua proses didokumentasikan
PENGISIAN KAPSUL KERAS

• Cangkang kapsul hendaklah diperlakukan sebagai bahan


awal
• Cangkang kapsul hendaklah disimpan dalam kondisi
yang dapat mencegah kekeringan dan kerapuhan atau
efek lain yang disebabkan oleh kelembaban
PENANDAAN TABLET SALUT DAN
KAPSUL

• Hendaklah diberikan perhatian khusus untuk menghindarkan


kecampurbauran selama proses penandaan tablet salut dan kapsul.
• Bilamana dilakukan penandaan pada produk atau bets yang berbeda dalam
saat yang bersamaan hendaklah dilakukan pemisahan yang memadai.
• Tinta yang digunakan untuk penandaan hendaklah yang memenuhi
persyaratan untuk bahan makanan.
• Hendaklah diberikan perhatian khusus untuk menghindarkan
kecampurbauran selama proses pemeriksaan, penyortiran dan pemolesan
kapsul dan tablet salut
CAIRAN, KRIM DAN SALEP (NON-STERIL)
• Produk cairan, krim dan salep hendaklah diproduksi sedemikian rupa agar
terlindung dari pencemaran mikroba dan pencemaran lain.
• Tangki, wadah, pipa dan pompa yang digunakan hendaklah didesain dan
dipasang sedemikian rupa sehingga memudahkan pembersihan dan bila
perlu disanitasi.
• Pemeliharaan sistem air hendaklah diperhatikan untuk menghindari
perkembangbiakan mikroba.
• Perhatian hendaklah diberikan pada transfer bahan melalui pipa untuk
memastikan bahan tersebut ditransfer ke tujuan yang benar dan mudah
dibersihkan
• Perhatian hendaklah diberikan untuk mempertahankan homogenitas
campuran, suspensi dan produk lain selama pengisian
• Apabila produk ruahan tidak langsung dikemas hendaklah dibuat ketetapan
mengenai waktu paling lama produk ruahan boleh disimpan serta kondisi
penyimpanannya dan ketetapan ini hendaklah dipatuhi.
PEMBAHASAN

• Rancangan dan pembuatan tablet farmasi adalah proses dengan berbagai


tahap yang kompleks dimana ahli formulasi memastikan bahwa :

• Jumlah yang tepat dari bahan-bahan obat dalam bentuk yang tepat,
Dikirimkan pada waktu yang tepat, Pada tingkat yang tepat dan Di lokasi
pelepasan obat yang diinginkan dengan formula yang stabil.

• Tablet biasanya diproduksi dengan metode granulasi basah, granulasi kering


atau kompresi langsung. Metode ini terdiri dari serangkaian langkah (proses
unit) – penimbangan, penggilingan, pencampuran, granulasi, pengeringan,
pemadatan, pelepasan dan pengemasan.
Area yang dibutuhkan untuk pembuatan
tablet :
Gudang bahan baku menerima karantina dan bagian
bahan baku yang disetujui. Ruang produksi meliputi
bagian pencampuran, granulasi, pengeringan, bagian
tablet punching dan bagian pelapisan.
Eksipien yang digunakan dalam formulasi tablet
termasuk pengikat atau cairan granulasi, pengencer,
disintegrant, pelumas, glidan, pewarna, pemanis,
flavourant, adsorben dan surfaktan. Biasanya bahan
tambahan berfungsi lebih dari satu fungsi.
Evaluasi atau pengendalian kualitas bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan tablet adalah salah satu
tugas utama unit pengawasan mutu atau QC disetiap
industry farmasi. Setiap pabrik farmasi memiliki
kesempatan untuk melakukan pengujian lebih lanjut jika
dianggap perlu untuk menjamin kelancaran proses
produksi.
LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMBUATAN TABLET,
MELIPUTI :

1. Pengeluaran : setiap bahan dalam formula tablet ditimbang dan dikeluarkan secara
akurat sesuai dosis, adalah salah satu langkah penting dalam semua jenis proses
perumusan dan harus dilakukan dibawah pengawasan teknis.

2. Pencampuran bubuk : bubuk dicampur menggunakan blender yang sesuai untuk


mendapatkan campuran bubuk yang seragam dan homogen. Zat obat dan eksipien
dicampur dalam pengenceran geometris.

3. Granulasi : partikel bubuk kecil dikumpulkan menjadi beberapa lapisan dan agregat
permanen untuk membuatnya menjadi keadaan mengalir bebas.
4. Pengeringan dan penyaringan kering : butiran basah dikeringkan untuk jangka waktu
tertentu dalam pengering nampan kering atau unggun fluida pada suhu terkontrol tidak
melebihi 55ºC lalu disaring melalui saringan mesh yang sesuai.

5. Kompresi tablet : kompresi granul menjadi tablet datar atau cembung, bulat, lonjong
atau berbentuk unik, dicetak diukir dengan symbol pengenal dan / atau nomor kode
menggunakan pers tablet.

6. Pelapisan : tablet dilapisi untuk menutupi rasa/bau tidak sedap dari beberapa bahan obat
atau untuk meningkatkan daya Tarik estetika tablet yang tidak dilapisi serta untuk
memodifikasi pelepasan atau pengendalian pelepasan zat obat dari tablet.
KESIMPULAN

Aspek produksi menurut CPOB ialah produksi yang harus dilaksanakan


sesuai dengan ketetapan CPOB untuk menghasilkan produk yang memenuhi
persyaratan mutu serta memenuhi ketentuan izin pembuatan dan izin edar.
Salah satu prinsip umum dalam CPOB produksi adalah produksi hendaknya
dilakukan dan diawasi oleh personalia yang kompeten.
DAFTAR PUSTAKA

1. BPOM RI. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan nomer 34 Tahun 2018 Tentang Pedoman Cara
Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: BPOM; 2018.

2. Departemen Kesehatan RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2009.

3. Permenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1799/MENKES/PER/XII/2010


Tentang Industri Farmasi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2010.

4. BPOM RI. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Pedoman Cara
Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: BPOM; 2018.

5. BPOM RI. Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: BPOM; 2012.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai