(CPOB)
PRODUKSI
b) area produksi terkungkung dengan alat pengolahan dan sistem tata udara yang terpisah. Isolasi sarana
penunjang tertentu dari yang digunakan di area lain mungkin juga diperlukan;
c) desain proses pembuatan, bangunan-fasilitas dan peralatan yang dapat meminimalisasi risiko
kontaminasi silang selama pemrosesan, pemeliharaan dan pembersihan;
d) penggunaan "sistem tertutup" untuk pemrosesan dan transfer bahan/produk antar peralatan;
f) pembuangan debu terkendali di dekat sumber kontaminan, misal melalui ekstraksi di tempat;
g) dedikasi peralatan, dedikasi bagian kontak produk atau dedikasi bagian tertentu yang sulit dibersihkan
(misal filter), dedikasi alat pemeliharaan;
h) penggunaan teknologi sekali pakai;
i) penggunaan peralatan yang dirancang untuk memudahkan pembersihan;
j) penggunaan penyangga udara dan pengaturan perbedaan tekanan yang tepat untuk
membatasi kontaminan udara potensial dalam suatu area tertentu;
k) meminimalkan risiko kontaminasi yang disebabkan oleh resirkulasi atau pemasukan kembali
udara yang tidak ditangani atau penanganan yang tidak memadai;
l) penggunaan sistem otomatis pembersihan-di-tempat yang tervalidasi efektivitasnya;
m) pemisahan tempat pencucian, pengeringan dan penyimpanan peralatan untuk area pencucian
umum
Tindakan Terorganisasi
a) pendedikasian seluruh fasilitas pembuatan atau area produksi terkungkung secara kampanye (yang
didedikasikan melalui pemisahan berdasarkan waktu) diikuti dengan proses pembersihan yang efektivitas telah
divalidasi;
b) penggunaan pakaian pelindung khusus di area di mana diproses produk yang berisiko tinggi terhadap
kontaminasi silang;
c) verifikasi pembersihan setelah setiap kampanye produk hendaklah dipertimbangkan sebagai alat pendeteksi
untuk mendukung keefektifan Manajemen Risiko Mutu untuk produk yang dianggap memberikan risiko lebih
tinggi;
d) tergantung pada risiko kontaminasi, verifikasi pembersihan permukaan yang tidak kontak dengan produk dan
pemantauan udara di dalam area pembuatan dan/atau daerah yang bersebelahan untuk menunjukkan efektivitas
tindakan pengendalian terhadap kontaminasi udara atau kontaminasi melalui transfer mekanis;
e) tindakan khusus untuk penanganan limbah, air bilasan yang terkontaminasi dan pakaian kotor;
f) pencatatan terhadap tumpahan, kejadian tidak sengaja atau penyimpangan prosedur;
g) desain proses pembersihan untuk bangunan-fasilitas dan peralatan sedemikian rupa sehingga proses
pembersihan tersebut tidak menyebabkan risiko kontaminasi silang;
h) desain catatan rinci untuk proses pembersihan untuk pemastian penyelesaian pembersihan sesuai
dengan prosedur yang disetujui dan penggunaan label status bersih pada peralatan dan area
pembuatan;
j) supervisi perilaku kerja untuk memastikan efektivitas pelatihan dan kepatuhan dengan prosedur
terkait. Tindakan pencegahan terhadap kontaminasi silang dan efektivitasnya hendaklah dikaji secara
berkala sesuai prosedur yang ditetapkan.
SISTEM NOMOR
BETS/LOT
SISTEM NOMOR BETS/LOT
• Hendaklah tersedia sistem yang menjelaskan secara rinci penomoran bets/lot dengan tujuan
untuk memastikan bahwa tiap bets/lot produk antara, produk ruahan atau produk jadi dapat
diidentifikasi.
• Sistem penomoran bets/lot yang digunakan pada tahap pengolahan dan tahap pengemasan
hendaklah saling berkaitan.
• Sistem penomoran bets/lot hendaklah menjamin bahwa nomor bets/lot yang sama tidak
dipakai secara berulang.
• Alokasi nomor bets/lot hendaklah segera dicatat dalam suatu buku log.
• Catatan tersebut hendaklah mencakup tanggal pemberian nomor, identitas produk dan ukuran
bets/lot yang bersangkutan.
PENIMBANGAN & PENYERAH
• Hanya bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan produk ruahan yang telah
diluluskan oleh Pengawasan Mutu dan masih belum kedaluwarsa yang boleh diserahkan.
• Sebelum penimbangan dan penyerahan, tiap wadah bahan awal hendaklah diperiksa
kebenaran penandaan, termasuk label pelulusan dari Bagian Pengawasan Mutu
• Sebelum penimbangan dan penyerahan, tiap wadah bahan awal hendaklah diperiksa
kebenaran penandaan, termasuk label pelulusan dari Bagian Pengawasan Mutu
• Kapasitas, ketelitian dan ketepatan alat timbang dan alat ukur yang dipakai hendaklah
sesuai dengan jumlah bahan yang ditimbang atau ditakar
• Sesudah ditimbang atau dihitung, bahan untuk tiap bets hendaklah disimpan dalam satu
kelompok dan diberi penandaan yang yang jelas.
PENGEMBALIAN
Tindakan
Alasan Prosedur Pengujian Pelaporan dan Pengawasan
korektif dan
pengembalian pengembalian kualitas dokumentasi regulasi
pencegahan
• Bahan harus tdipastikan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan
• Tidak ada kontaminasi silang dan campur aduk antara produk yang
berbeda
• Pemantauan suhu, kelembaban, dan kontrol partikel udara.
• Peralatan dan ruang dinyatakan bersih, bebas dari bahan lain yang tidak
diperlukan
• Harus mengikuti prosedur tertulis yang ditetapkan
• Semua produk antara/ruahan diberi label, dikarantina sampai diluluskan oleh
QC
• Ada rekaman Batch dari tiap batch
BAHAN DAN PRODUK KERING
• Jumlah yang tepat dari bahan-bahan obat dalam bentuk yang tepat,
Dikirimkan pada waktu yang tepat, Pada tingkat yang tepat dan Di lokasi
pelepasan obat yang diinginkan dengan formula yang stabil.
1. Pengeluaran : setiap bahan dalam formula tablet ditimbang dan dikeluarkan secara
akurat sesuai dosis, adalah salah satu langkah penting dalam semua jenis proses
perumusan dan harus dilakukan dibawah pengawasan teknis.
3. Granulasi : partikel bubuk kecil dikumpulkan menjadi beberapa lapisan dan agregat
permanen untuk membuatnya menjadi keadaan mengalir bebas.
4. Pengeringan dan penyaringan kering : butiran basah dikeringkan untuk jangka waktu
tertentu dalam pengering nampan kering atau unggun fluida pada suhu terkontrol tidak
melebihi 55ºC lalu disaring melalui saringan mesh yang sesuai.
5. Kompresi tablet : kompresi granul menjadi tablet datar atau cembung, bulat, lonjong
atau berbentuk unik, dicetak diukir dengan symbol pengenal dan / atau nomor kode
menggunakan pers tablet.
6. Pelapisan : tablet dilapisi untuk menutupi rasa/bau tidak sedap dari beberapa bahan obat
atau untuk meningkatkan daya Tarik estetika tablet yang tidak dilapisi serta untuk
memodifikasi pelepasan atau pengendalian pelepasan zat obat dari tablet.
KESIMPULAN
1. BPOM RI. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan nomer 34 Tahun 2018 Tentang Pedoman Cara
Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: BPOM; 2018.
2. Departemen Kesehatan RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2009.
4. BPOM RI. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Pedoman Cara
Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: BPOM; 2018.
5. BPOM RI. Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: BPOM; 2012.
THANKYOU