Anda di halaman 1dari 74

PENGELOLAAN PERALATAN

MEDIS
Tujuan Pembelajaran
UMUM

Mampu Memahami Konsep Dalam Pengawasan


Pengelolaan Peralatan Medis
Tujuan Pembelajaran
KHUSUS

Mampu Menjelaskan Konsep Pengelolaan


Peralatan Medis
Mengerti Inventarisasi, Identifikasi
Peralatan dan Identifikasi Risiko
Mampu Melakukan Pemeriksaan,
Pemeliharaan dan Kalibrasi

Memahami Penggunaan dan Penyimpanan


DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
3. Permenkes nomor 47 tahun 2018 tentang Fasyankes
4. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 45 tahun 2015 tentang izin dan penyelenggaraan praktik elektromedis;
5. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 65 tahun 2016 tentang Standart Pelayanan Elektro medik;
7. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 52 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasyankes;
8. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan tahun 2001 Dirjen Pelayanan Medik;
9. Pedoman Pengelolaan Peralatan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tahun 2015 Dirjen Bina Upaya
Kesehatan Kemenkes RI
Pengertian
Peralatan Kesehatan
Instrumen, apparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan
dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan
pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.

Peralatan Medis
Peralatan medis adalah peralatan yang digunakan untuk keperluan
terapi, rehabilitasi dan penelitian medik, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Pengertian
Pemeliharaan
Suatu rangkaian kegiatan baik preventif maupun korektif yang dilakukan
untuk menjaga peralatan medis bermutu, aman dan laik pakai.

Pengujian
Keseluruhan tindakan yang meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran
satu atau lebih sifat, karakteristik dari suatu produk, proses, output untuk
membandingkan hasil pengujian dari alat ukur dengan standar untuk
satuan ukuran yang sesuai guna menetapkan sifat ukurnya atau
menentukan besaran atau kesalahan pengukuran.
Pengertian
Kalibrasi
Kalibrasi adalah memastikan hubungan antara besaran yang
ditunjukkan oleh suatu alat ukur atau sistem pengukuran atau besaran
yang diabadikan pada suatu bahan ukur dengan besaran yang
sebenarnya dari besaran yang diukur.

Uji Fungsi
Pengujian alat kesehatan secara keseluruhan, melalui uji bagian bagian
alat dengan kemampuan maksimum (secara teknis saat itu) tanpa
beban sebenarnya, sehingga dapat diketahui kinerja dan kemampuan
alat dalam hal fungsi komponen dan keluaran. Uji fungsi dilaksanakan
sebelum alat diterima oleh Panitia Penerima Barang.
Pengertian
Uji Keselamatan
Uji keselamatan adalah suatu bentuk pengujian yang dilakukan terhadap
Alat Kesehatan untuk memperoleh kepastian tidak adanya bahaya yang
ditimbulkan sebagai akibat penggunaan Alat Kesehatan.

Uji Coba
Pengujian alat secara keseluruhan, melalui uji bagian-bagian alat dengan
beban sebenarnya (misalnya pasien), setelah uji fungsi dilakukan dengan
hasil baik. Uji coba dilaksanakan oleh operator yang telah dilatih, untuk
membiasakan penggunaan alat sesuai prosedur kerjanya dalam waktu
tertentu atau berdasarkan jumlah pemakaian.
Pengertian
Recall
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah pada suatu
peralatan kesehatan, bila tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku
atau dapat menyebabkan suatu bahaya pada penggunaannya. Suatu
produk yang ditarik dari peredaran, akan diteliti ulang oleh produsen
sehingga dapat ditentukan apakah produk tersebut akan diperbaiki atau
dimusnahkan.
PENGERTIAN PERALATAN MEDIS
adalah peralatan yang digunakan langsung untuk
penyembuhan pasien baik untuk therapi, pembedahan maupun
diagnostik yang terdiri dari :
Peralatan Radiologi
Instrumen Medik
Peralatan Elektromedik
Peralatan Laboratorium
Peralatan Optik dan Mekanik halus
Peralatan Penunjang Operasi
Peralatan Penunjang Perawatan
RUANG LINGKUP
PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS

1. Perencanaan dan Pengadaan


2. Instalasi dan Penerimaan peralatan medis
3. Pengoperasian
4. Pemeliharaan
5. Inventori dan Dokumentasi Pemeliharaan Peralatan
Medis
6. Pengujian dan Kalibrasi
7. Penarikan (Recall) dan Penghapusan Peralatan Medis
SUSUN PANDUAN / PEDOMAN PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS
1. PERENCANAAN DAN PENGADAAN
PERENCANAAN
• Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan kebutuhan terkait jenis,
spesifikasi dan jumlah peralatan medis sesuai dengan kemampuan pelayanan,
beban pelayanan, perkembangan teknologi kesehatan, sumber daya manusia
yang mengoperasikan dan memelihara sarana dan prasarana.

• Perencanaan kebutuhan peralatan sangat bermanfaat untuk penyediaan


anggaran, pelaksanaan pengadaan peralatan medis secara efektif, efisien dan
prosesnya dapat dipertanggungjawabkan.

• Perencanaan peralatan medis di fasilitas pelayanan kesehatan membutuhkan


keterlibatan tenaga teknis peralatan medis, tenaga medis, keperawatan, tenaga
teknis sarana dan prasarana dan manajemen.
PENGADAAN
Pengadaan peralatan medis dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Yang perlu diperhatikan dalam pengadaan peralatan medis adalah penyusunan spesifikasi alat
kesehatan, Spesifikasi harus sesuai kebutuhan user/pelayanan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan alat medis :


• Ketersediaan suku cadang.
• Biaya operasional (listrik, bahan habis pakai).
• Kebutuhan pra instalasi (pekerjaan sipil, listrik khusus, perpipaan dan komponen
pengaman/keselamatan).
• Kebutuhan sarana (bangunan/ruangan).
• Kebutuhan prasarana (listrik, air, gas)
Dalam perencanaan pembelian peralatan medis perlu
dipertimbangkan aspek keselamatan dari alat medis yang akan
dibeli, antara lain :
• Sistem keselamatan pengoperasian
• Emergency stop
• Alarm / sensor keselamatan
• Kemudahan perawatan
• Keselamatan listrik
• Sistem otomatis
• Keselamatan pasien
• dll
BUAT GAP ANALISIS DENGAN STANDART
2. INSTALASI DAN PENERIMAAN PERALATAN
MEDIS
INSTALASI PERALATAN MEDIS
Instalasi peralatan secara umum adalah tahap kegiatan pekerjaan pemasangan, yang meliputi:
1. Pembukaan peti/koli (unpacking)

2. Penempatan alat pada tempat yang sudah ditentukan

3. Perakitan alat dan atau peletakan alat pada pondasi atau pada ceiling

4. Penyambungan alat dengan kelengkapan dan atau material pra instalasi yang telah
dipersiapkan
5. Pengaturan, pengukuran keluaran, kalibrasi dan atau pengujian keselamatan kerja
INSTALASI PERALATAN MEDIS
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada waktu instalasi alat adalah sebagai berikut:
1. Tidak mengganggu kegiatan pelayanan di rumah sakit atau instansi kesehatan lainnya.
2. Instalasi dilakukan oleh tenaga yang profesional dan ahli di bidangnya.

3. Kerusakan pada gedung, kelengkapan dan atau material pra instalasi yang diakibatkan
oleh instalasi alat harus diperbaiki oleh pemasok/penyedia sehingga kembali ke keadaan
semula.
4. Pada pelaksanaan instalasi, teknisi pemasok/penyedia harus mengikutsertakan teknisi fasilitas
pelayanan kesehatan sebagai upaya alih teknologi.
PENERIMAAN PERALATAN MEDIS
Peralatan yang diterima harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
• Telah selesai di instalasi
• Telah dilakukan pemeriksaan fisik, instalasi dan uji fungsi
• Telah melewati masa uji coba dengan hasil baik
• Telah melewati masa pemeliharaan peralatan sesuai program

Selain ketentuan diatas, pihak penyedia masih bertanggung jawab


terhadap peralatan selama masa garansi.
Proses Penerimaan Peralatan Medis
Proses penerimaan peralatan medis melalui 3(tiga) tahapan, yaitu:

1) Pemeriksaan Fisik
Kegiatan yang meliputi penilaian fisik alat, kelengkapan alat.
Tujuan dari Pemeriksaan ini adalah untuk mengecek kesesuaian:
• Merk, tipe/model, jumlah
• Bagian bagian alat
• Aksesori yang dipesan
• Kelengkapan dokumen teknis yang terdiri dari:
• 1) Certificate of Origin
• 2) Test Certificate
• 3) Manual (operation, service, installation, wiring/schematic diagram)
Proses Penerimaan Peralatan Medis
2) Uji Fungsi
Uji fungsi dilakukan untuk mengetahui kinerja alat sesuai dengan yang
diharapkan atau sesuai dengan standard keamanan dan standard dari
pabrikan.
Pelaksanaan uji fungsi sebagai berikut:
a. Pemeriksaan fungsi komponen/bagian alat (tombol, saklar, indikator, putaran motor,
pengereman, dll)
b. Kinerja output
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap hasil keluaran dari alat (misal: X-ray, temperature,
putaran, energy, daya hisap, sistem perekaman, dll). Pada pengujian keluaran ini, supplier harus
melakukan pengukuran, dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dengan keluaran yang
dihasilkan setiap jenis alat.
Proses Penerimaan Peralatan Medis
c. Pengujian aspek keselamatan, meliputi:
• Arus bocor
• Impedansi kabel pembumian
• Nilai tahanan hubungan pembumian
• Radiasi bocor dan paparan radiasi
• Anaesthesia gas scavenging sistem
• Keseimbangan/balancing
• Sistem pengamanan tertentu
Proses Penerimaan Peralatan Medis
3) Pelatihan operator dan tenaga teknik (elektromedis)
Kegiatan pelatihan sebaiknya dilakukan setelah uji fungsi dan sebelum kegiatan uji coba dilakukan.
Pelatihan operator meliputi:
• Prosedur penggunaan alat yang benar dan aman
• Pengoperasian peralatan secara optimal
• Pemeliharaan harian, penyimpanan alat dan penggantian bahan habis pakai
• Penyusunan standard operating procedur (SOP)

Pelatihan teknisi/elektromedis meliputi:


• Cara pengoperasian peralatan
• Penjelasan fungsi masing masing bagian alat
• Mempelajari schematic diagram
• Troubleshooting/ mendeteksi kerusakan
• Pengukuran dan kalibrasi
• Pemeliharaan preventif
• Penggantian suku cadang
Proses Penerimaan Peralatan Medis
4) Uji Coba

Uji coba adalah kegiatan pengujian peralatan dengan melakukan penggunaan

langsung pada pasien yang dilaksanakan setelah melalui proses uji fungsi

dengan baik. Uji coba dilaksanakan oleh operator yang telah dilatih untuk

membiasakan penggunaan alat sesuai prosedur kerjanya dalam waktu tertentu

atau berdasarkan jumlah pemakaian.


Langkah Langkah setelah Penerimaan Alat

• Pencatatan peralatan medis.


• Pelabelan dan Pendokumentasian.
• Perencanaan Pemeliharaan Preventif.
• Cara Penanganan Peralatan Medis.
3. PENGOPERASIAN PERALATAN MEDIS
PENGOPERASIAN
Kesalahan dalam pengoperasian suatu peralatan medis dapat
mengakibatkan kerusakan peralatan, hasil pemeriksaan tidak
seperti yang diharapkan bahkan terkadang dikarenakan
kesalahan pengoperasian, harus dilakukan pemeriksaan ulang
yang berakibat adanya in-efisiensi dan ketidakpuasan
pelanggan.

Agar hal-hal yang tidak diinginkan tersebut terjadi, maka ada


beberapa prasyaratan yang harus dipenuhi dalam
pengoperasian suatu peralatan medis.
PERSYARATAN PENGOPERASIAN
PERALATAN MEDIS
Persyaratan pengoperasian mencakup seluruh aspek yang
berhubungan dengan pengoperasian peralatan yang terdiri dari :

• • Sumber daya manusia


• • Kelengkapan alat/aksesori
• • Bahan operasional
• • Sarana pendukung
Tahapan Pengoperasian
1. PERSIAPAN PENGOPERASIAN PERALATAN MEDIS
Kegiatan persiapan pengoperasian peralatan medis
meliputi kegiatan:
• • Pemeriksaan kelengkapan peralatan.
• • Pemeriksaan fasilitas penunjang.
• • Penyiapan bahan operasional.
Tahapan Pengoperasian
2. PELAKSANAAN PENGOPERASIAN PERALATAN MEDIS
Dalam pelaksanaan pengoperasian peralatan medis,
perhatikan :
• • Protap pelayanan yang berlaku.
• • Hubungan antara peralatan medis dan pasien.
• • Pengoperasian alat pada saat dilakukan tindakan.
• • Pengawasan terhadap fungsi dan suplier
Tahapan Pengoperasian
3. PENGEMASAN / PENYIMPANAN
Setelah peralatan medis selesai digunakan, dilakukan kegiatan
pengemasan/perapian, dimana kegiatan ini sangat
berpengaruh terhadap usia peralatan medis, kegiatan
pengemasan/perapian meliputi :

• Mematikan peralatan medis sesuai prosedur.


• Melepaskan hubungan peralatan medis dari catu daya.
• Membersihkan peralatan medis maupun aksesories yang habis dipakai.
• Meletakan peralatan medis di tempatnya.
• Mencatat beban kerja peralatan medis.
Tahapan Pengoperasian
4. DEKONTAMINASI
Tingkat dekontaminasi
tergantung pada jenis
peralatan medis dan
prosedur tertentu. Tingkat
dekontaminasi adalah:
1) Pembersihan.
2) Pembersihan diikuti
dengan desinfeksi.
3) Pembersihan diikuti
dengan sterilisasi.
Tahapan Pengoperasian
Pilihan metode dekontaminasi
Metode dekontaminasi yang paling tepat tergantung pada
banyak faktor termasuk:
1) Instruksi dari produsen, instruksi tersebut diperoleh pada saat
acceptance test.
2) Sifat dari kontaminan.
3) Penggunaan maksimal dari masing-masing peralatan.
4) Toleransi panas, tekanan, kelembaban atau kimia masing masing
peralatan.
5) Pengadaan peralatan pengolahan.
6) Risiko yang terkait dengan proses dekontaminasi.
7) Sifat fisik dari peralatan tersebut, misalnya ukuran.
Tahapan Pengoperasian
Klasifikasi Resiko Infeksi dihubungkan dengan dekontaminasi
peralatan medis yang dibutuhkan terdiri dari risiko tinggi, sedang
dan rendah sebagaimana tercantum dalam Tabel
4. PEMELIHARAAN PERALATAN MEDIS
PEMELIHARAAN
• Program pemeliharaan peralatan
medis yang efektif terdiri dari
perencanaan yang memadai,
manajemen dan pelaksanaan.
• Pemeliharaan peralatan medis
dapat dibagi menjadi dua kategori
utama yaitu:
• Inspeksi dan pemeliharaan
preventif (IPM)
• Pemeliharaan korektif /Corrective
Maintenance (CM)
Struktur Pemeliharaan
PEMELIHARAAN

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TERENCANA TIDAK TERENCANA

INSPEKSI LAPORAN

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN


PENCEGAHAN KOREKTIF DARURAT

Pelumasan Penggantian Perbaikan


& Komponen Ringan dan Overhault
Penyetelan Minor Menengah
Operasional Stop
CONTOH FORM PEMELIHARAN
INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN
PREVENTIF (IPM)
• IPM mencakup semua kegiatan yang dijadwalkan
untuk memastikan fungsi peralatan dan mencegah
kerusakan atau kegagalan.
• Inspeksi adalah kegiatan terjadwal yang diperlukan
untuk memastikan peralatan medis berfungsi dengan
benar. Ini mencakup pemeriksaan kinerja dan
keselamatan.
• Kegiatan inspeksi dapat dilakukan bersamaan dengan
kegiatan pemeliharaan preventif, pemeliharaan korektif,
atau kalibrasi, tetapi juga dapat dilakukan tersendiri
yang dijadwalkan pada interval tertentu.
• Penggunaan prosedur yang benar dan tepat untuk
pemeliharaan peralatan akan dapat meningkatkan
meningkatkan kinerja peralatan yang handal dan
benar berfungsi baik.
INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN
PREVENTIF (IPM)
• Rentang waktu inspeksi dan pemeliharaan peralatan kesehatan
didasarkan pada kriteria yang direkomendasikan pabrikan seperti
tingkat risiko dan pengalaman dari rumah sakit.

• Semua peralatan termasuk dalam program ini diperiksa dan diuji


sebelum penggunaan awal dan pada interval yang ditetapkan,
biasanya disebut sebagai perawatan pencegahan (PM).

• Jadwal pemeliharaan peralatan kesehatan yang sistematis


menjamin peralatan tersebut aman digunakan dan memperoleh
pemanfaatan maksimal dengan biaya yang wajar. Keuntungan lain
adalah meminimalkan risiko klinis dan fisik.
INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN
PREVENTIF (IPM)
• Setiap peralatan kesehatan mempunyai klasifikasi
risiko berdasarkan:
1. Fungsi peralatan kesehatan : penghantar energi,
pemantau pasien, atau peralatan untuk kenyamanan
pasien.
2. Risiko fisik
3. Preventif pemeliharaan
4. Riwayat insiden
• Masing-masing peralatan kesehatan mempunyai
bobot pada kategori fungsi, risiko fisik dan
kebutuhan pemeliharaan.
INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN
PREVENTIF (IPM)
• Dari 4 kelompok di atas ditentukan/dihitung pemeliharaan preventif yang
didasarkan pada EM (Equipment Management) :
EM = FUNGSI + RISIKO + PEMELIHARAAN + INSIDEN
Frekuensi Inspeksi :
• A = Annual (Dilakukan 1 tahun sekali)
• S = Semi annual (Dilakukan 6 bulan sekali)
• T = Three yearly (Dilakukan 4 bulan sekali)

• Nilai EM < 12 diinspeksi sesuai keperluan


• Nilai EM 12 - 14 dijadwalkan diinspeksi setidaknya setiap setahun sekali.
• Nilai EM 15 – 19 dijadwalkan diinspeksi setidaknya setiap enam bulan sekali.
• Nilai EM ≥ 20 dijadwalkan diinspeksi setidaknya setiap empat bulan sekali.
Hal - hal Penting
1.Data Inventaris Alat 10. Laporan Bulanan
2.Data Alat Rusak 11. Data Reedukasi beserta
3.Data Alat yg dikalibrasi Nilai Pre Tes dan Post
4.Data Alat KSO dan MOU Tes
5.Dokumen PM 12. Data usulan RAB
6.Dokumen KM 13. Data – data temuan
dan penyelesaiannya.
7.Sertifikat Pelatihan
8.Ijazah
9.Jadwal : 1. PM
2. Kalibrasi
Jadwal Maintenance ( sampel )
Rumah Sakit JADWAL PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN
Cari Mutu
No.Dokumen :

Tgl Terbit Revisi Hal


Januari Tahun 2009 00
BULAN PEMELIHARAAN 1 Of 1
NO JENIS KEGIATAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agt Sept Okt Nov Des

1 IGD                        

  Ventilator IVENT No:............                        

  Ventilator IVENT No: ……….             .          

  Outlet Gas Medis                        

  Meja Poerasi                        

  Bed tranport Pasient                        

  Bed Elevator                        

                           

2 Poli. Rehab Medik                        

  Audiometri dewasa                        

  Audiometri anak                        

  Tretmile                        

  XXXXXXX                        

  XXXXXXX                        

  XXXXXXX                        
Label PM

212 4
PENYUSUNAN PROGRAM PEMELIHARAAN

Penyusunan perencanaan untuk 1 tahun ke depan


meliputi :
• Jadwal pemantauan fungsi peralatan medis.
• Jadwal pemeliharaan berkala peralatan medis.
• Penyiapan bahan pemeliharaan yang diperlukan untuk
setiap alat selama 1 tahun.
• Penyiapan suku cadang/aksesori yang diperlukan untuk
perbaikan peralatan medis yang mengalami kerusakan
(pemeliharaan korektif terencana).
• Penyiapan usulan rencana anggaran.
5. INVENTORI DAN DOKUMENTASI PEMELIHARAAN
PERALATAN MEDIS
INVENTORI DAN DOKUMENTASI
PEMELIHARAAN PERALATAN MEDIS
• Inventori peralatan medis merupakan data detil peralatan medis yang berkaian
dengan aspek tenis maupun administrasi setiap tipe/model peralatan medis.
• Inventori harus selalu dikelola/update sehingga data yang terdapat dalam inventori
merupakan kondisi terkini .
• Inventori dapat memberikan informasi sebagai berikut:

1. Technical assessment, merek dan tipe peralatan beserta jumlah dan status kondisi
peralatan.
2. Memberikan informasi dasar untuk pengelolaan aset, termasuk membantu
penjadwalan pemeliharaan preventif, penelusuran pemeliharaan, perbaikan, dan
penarikan kembali/recall.
3. Memberikan infomasi keuangan guna mendukung penilaian budget dan ekonomi.
CONTOH DAFTAR IVENTARIS
DAFTAR INVENTARIS ALAT MEDIK RUMAH SAKIT JAKARTA RAYA INTERNASIONAL

NO Kode Aset SAMRS KODE SIMAK / KODE RS Nama Alat Merk Tipe No Seri RUANG LANTAI GEDUNG Supplier Tgl Kalibrasi Tahun Pengadaan Harga Beli Kondisi STATUS KEPEMILIKAN SUMBER DANA
1 AMD-47 223.987.001 Anaesthesia Unit Draeger Primus 1060 0700 0473 ICU Lantai 1 Rawat Inap ABBOT INDONESIA, PT 15 Jan 2019 2016 120000000 Baik APBN
2 AMD-48 223.987.002 Anaesthesia Unit GE Datex ohmeda ANBP 00901 ICU Lantai 1 Rawat Inap ABBOT INDONESIA, PT 15 Jan 2019 2016 120000000 Rusak Ringan APBD
3 AMD-49 223.987.003 Anaesthesia Unit GE Datex ohmeda ANBN 006968 ICU Lantai 1 Rawat Inap ABBOT INDONESIA, PT 15 Jan 2019 2016 120000000 Rusak Ringan DAK
4 AMD-50 223.987.004 Anaesthesia Unit GE Datex ohmeda AMXJ 01195 ICU Lantai 1 Rawat Inap ABBOT INDONESIA, PT 15 Jan 2019 2016 120000000 Baik
5 AMD-96 223.987.005 Anaesthesia Unit Terumo AVFE235 SYT676 Bedah Minor Lantai 1 Gedung IGD BBRAUN INDONESIA, PT 15 Jan 2019 2016 350000000 Baik
6 AMD-97 223.987.006 Anaesthesia Unit Terumo AVFE235 SYT676 Bedah Minor Lantai 1 Gedung IGD BBRAUN INDONESIA, PT 15 Jan 2019 2016 350000000 Baik
7 AMD-51 223.987.007 Bed Electric MAK Sotamak WW 051436-0017 ICU Lantai 1 Rawat Inap REKA MILLENIUMINDO SELARAS, PT 15 Jan 2019 2018 8000000 Rusak Ringan
8 AMD-52 223.987.008 Bed Electric MAK Sotamak WW 046148-0088 ICU Lantai 1 Rawat Inap REKA MILLENIUMINDO SELARAS, PT 15 Jan 2019 2018 8000000 Rusak Berat
9 AMD-53 223.987.009 Bed Electric MAK Sotamak WW 051431-0165 ICU Lantai 1 Rawat Inap REKA MILLENIUMINDO SELARAS, PT 15 Jan 2019 2017 8000000 Baik
10 AMD-54 223.987.010 Bed Electric MAK Sotamak WW 61431-0177 ICU Lantai 1 Rawat Inap REKA MILLENIUMINDO SELARAS, PT 15 Jan 2019 2016 8000000 Baik
11 AMD-98 223.987.011 Bed Electric Lumimed ICU Lantai 1 Rawat Inap REKA MILLENIUMINDO SELARAS, PT 15 Jan 2019 2019 120000000 Baik
12 AMD-99 223.987.012 Bed Electric Lumimed ICU Lantai 1 Rawat Inap REKA MILLENIUMINDO SELARAS, PT 15 Jan 2019 2019 120000000 Baik
13 AMD-100 223.987.013 Bed Electric Lumimed ICU Lantai 1 Rawat Inap REKA MILLENIUMINDO SELARAS, PT 15 Jan 2019 2019 120000000 Baik
14 AMD-104 223.987.014 Bed Side Monitor Philips MP 50 DE 82084856 NICU Lantai 2 Rawat Inap TAWADA, PT 15 Jan 2019 2018 120000000 Baik
15 AMD-105 223.987.015 Bed Side Monitor Draeger Infinity Gamma 55137853 NICU Lantai 2 Rawat Inap TAWADA, PT 15 Jan 2019 2018 120000000 Rusak Berat
16 AMD-106 223.987.016 Bed Side Monitor Draeger Infinity Gamma 55138049 NICU Lantai 2 Rawat Inap TAWADA, PT 15 Jan 2019 2018 120000000 Baik MILIK RS
17 AMD-107 223.987.017 Bed Side Monitor Draeger Vista 120 V3sflo127 NICU Lantai 2 Rawat Inap TAWADA, PT 15 Jan 2019 2018 120000000 Baik KSO
ASPAK
• ASPAK merupakan aplikasi web based sistem informasi data sarana,
prasarana dan peralatan kesehatan secara on-line.
• Dengan ASPAK dimungkinkan sarana pelayanan kesehatan milik
pemerintah dapat menyimpan data SPA secara langsung di server
ASPAK sehingga monitoring data peralatan kesehatan dapat dengan
cepat dilakukan. ASPAK dapat diakses secara lagsung di alamat
www.aspak.buk.depkes.go.id atau melalui situs www.buk.depkes.go.id.
• ASPAK dapat diakses oleh Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota, Rumah
Sakit, BPFK dan Puskesmas yang kesemuanya harus memiliki account
yang disediakan oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan
Sarana Kesehatan.
ASPAK
DAFTAR SARANA
DAFTAR WILAYAH
DAFTAR PERALATAN
6. PENGUJIAN DAN KALIBRASI
PENGUJIAN DAN KALIBRASI
Pengujian dan kalibrasi wajib dilakukan terhadap alat
kesehatan dengan kriteria :
a. Belum memiliki sertifikat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi.
b. Masa berlaku sertifikat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi telah
habis.
c. Diketahui penunjukkannya atau keluarannya atau kinerjanya atau
keamanannya tidak sesuai lagi, walaupun sertifikat dan tanda masih
berlaku.
d. Telah mengalami perbaikan, walaupun sertifikat dan tanda masih
berlaku.
e. Telah dipindahkan bagi yang memerlukan instalasi, walaupun sertifikat
dan tanda masi berlaku.
f. Atau jika tanda laik pakai pada alat kesehatan tersebut hilang
atau rusak, sehingga tidak dapat memberikan informasi yang
sebenarnya.
PENGUJIAN DAN KALIBRASI
Pengujian dan kalibrasi bertujuan
untuk :
• Memastikan kesesuaian karakteristik
terhadap spesifikasi dari suatu bahan
ukur atau instrument.
• Menentukan deviasi kebenaran
konvensional nilai penunjukan
suatu besaran ukur atau deviasi
dimensi nominal yang seharusnya
untuk suatu bahan ukur.
• Menjamin hasil-hasil pengukuran
sesuai dengan standar Nasional
maupun Internasional.
KALIBRASI
LABEL KALIBRASI
•Alat kesehatan yang lulus kalibrasi akan mendapatkan Sertifikat Kalibrasi
serta tanda Laik Pakai, demikian juga alat kesehatan yang lulus uji akan
mendapatkan Sertifikat Pengujian/Kalibrasi dan tanda Laik Pakai.

• Alat kesehatan yang tidak lulus kalibrasi dan/atau uji akan mendapatkan
Tanda Tidak Laik Pakai dan tidak boleh digunakan di pelayanan.

• Sertifikat, Tanda Laik Pakai dan Tanda Tidak Laik Pakai dikeluarkan oleh
Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan, Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan
dan institusi pengujian fasilitas kesehatan yang berwenang.
PEMANTAUAN KESELAMATAN PERALATAN
MEDIK
7. PENARIKAN (RECALL) DAN PENGHAPUSAN
PERALATAN MEDIS
PENARIKAN (RECALL) PERALATAN MEDIS
• Recall adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah pada suatu
peralatan medis, bila tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku atau dapat
menyebabkan suatu bahaya pada penggunaannya. Suatu produk yang ditarik dari
peredaran, akan diteliti ulang oleh produsen sehingga dapat ditentukan apakah
produk tersebut akan diperbaiki atau di musnahkan.

• Recall dapat berupa tindakan koreksi atau removal tergantung tingkat masalah
yang terjadi. Koreksi adalah mengatasi masalah peralatan medis di tempat alat
kesehatan tersebut digunakan atau dijual. Sedangkan removal adalah mengatasi
masalah peralatan medis dengan menarik alat kesehatan tersebut dari
peredaran.
PENGHAPUSAN PERALATAN MEDIS
Peralatan medis dihapuskan apabila memenuhi antara lain :
1. Persyaratan teknis:
a. Secara fisik alat kesehatan tidak dapat digunakan karena rusak, dan tidak ekonomis bila
diperbaiki`
b. Secara teknis barang tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi`
c. Alat kesehatan telah melampaui batas usia teknis / kadaluarsa`
d. Alat kesehatan mengalami perubahan dalam spesifikasi karena penggunaan, seperti
terkikis, aus, dan lain-lain sejenisnya`
2. Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi negara apabila alat kesehatan dihapus, karena biaya
operasional dan pemeliharaan alat kesehatan lebih besar dari manfaat yang diperoleh.
3. Alat kesehatan hilang, atau dalam kondisi kekurangan perbendaharaan.

Penghapusan peralatan medis dari daftar barang pengguna dan/atau daftar barang kuasa pengguna
barang dilakukan sesuai persyaratan administrasi dan peraturan yang berlaku.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai