I. PENDAHULUAN
Peralatan medis di RSK Bedah Halmahera Siaga dikelola sesuai dengan persyaratan Akreditasi.
Pengelolaan ini meliputi perencanaan dan implementasi untuk pemeriksaan, uji coba dan
pemeliharaan peralatan medis dan mendokumentasikan hasilnya. Tujuan akhir dari panduan ini
adalah menjaga peralatan medis tetap bermutu, aman dan laik pakai.
Program pemeliharaan peralatan medik yang efektif terdiri dari perencanaan yang memadai,
pengaturan dan pelaksanaan. Perencanaan mempertimbangkan sumber daya, keuangan, fasilitas
dan SDM pelaksana yang memadai. Program pemeliharaan peralatan medik harus
berkesinambungan, tak terputus dan dikelola agar pelayanan kesehatan tetap terjaga.
IV. INVENTARISASI
Seluruh dokumen peralatan dicatatkan dalam bentuk inventaris. Inventarisasi peralatan berisi
data yang berkaitan dengan aspek teknis setiap alat seperti: nama alat, merk, type, lokasi atau
ruangan pemilik, data vendor, jumlah alat. Total peralatan yang tertuang dalam lembar
inventarisasi mi akan menjadi beban kerja pemeliharaan. Dan data ini akan dapat diprediksi
kebutuhan aspek pemeliharaan secara keseluruhan sehingga pemeliharaan peralatan dapat
dilaksanakan dengan baik. Inventarisasi peralatan dapat digunakan untuk kepentingan
pemeliharaan alat dilakukan oleh pengelola pemeliharaan dan ditinjau secara periodik paling
tidak setahun sekali dan setiap ada perubahan atau penambahan alat baru. Proses inventarisasi
ini menggunakan Aplikasi Teknologi Informasi, Halmahera Asset Management, sebagai bentuk
migrasi dari hardcopy ke bentuk digital soft copy. Sistem ini untuk memudahkan BPSRS dalam
menginput data alat medik baru (inventarisasi aset), rekap pelaksanaan pemeliharannya,
perbaikan atas kerusakan sarnpai data kondisi terakhir dan alat medik yang ada (hilang, sudah
diganti baru, tidak bisa diperbaiki, dijual,dIl) sekaligus dapat juga di gunakan oleh management
untuk membuat suatu keputusan dalam pengelolaan alat medik Dalam hal input data hasil
pengelolaan alat medik.
Rata-rata 0 1x insiden/9-18bulan
Minimal -1 1x insiden/18-30bulan
VI. KALIBRASI
Kegiatan secara periodik untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan instrumen
ukur dan bahan ukur, dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang tertelusur
(tracable) ke standar Nasional dan /atau Internasional.Kalibrasi dilakukan oleh BPFK atau pihak
yang mendapat lisensi dari BAPETEN, dilakukan rutin 1 tahun sekali.Kalibrasi : tera sesuai
parameter ukur oleh vendor yang ditunjuk oleh pemerintah. Pelaksanaan pemeliharaan alat
medik ini dilakukan oleh unit kerja dan IPSRS sesuai dengan standar yang berlaku.
IX. PENUTUP
Demikian Panduan Alat Medis ini disusun sebagai acuan dalam melaksanakan pengelolaan alat
medis RSK Bedah Halmahera Siaga.