Peralatan Kesehatan
PMK 75/2014 Pasal 15 (1)
• Peralatan kesehatan di Puskesmas harus memenuhi persyaratan:
• a. standar mutu, keamanan, keselamatan;
• b. memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundangundangan; dan
• c. diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasi
yang berwenang.
PMK 43/2019 tentang Puskesmas
Pasal 16
• (1) Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4) meliputi:
• jumlah dan jenis peralatan sesuai kebutuhan pelayanan;
• kelengkapan izin edar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• standar mutu, keamanan, dan keselamatan; dan
• diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasi yang berwenang.
• (2) Jumlah dan jenis peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat
berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebijakan,
kebutuhan, kompetensi, dan kewenangan tenaga kesehatan Puskesmas, serta ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• (3) Pada kondisi infrastruktur belum memadai, jumlah dan jenis peralatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat menyesuaikan dengan alat lain yang memiliki
fungsi yang sama.
Dasar Hukum
UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pedoman Pengelolaan Alat
Permenkes 54 tahun 2015, tentang
pengujian dan kalibrasi alat kesehatan Kesehatan Kemkes 2015
Kepmenkes 394 tahun 2001, tentang Permenkes No. 41 tahun 2019
Institusi Penguji
Permenkes 530 tahun 2007, tentang Organisai dan
ttg Penarikan alkes bermekuri
Tata Kerja BPFK
Permenkes 62 tahun 2017, tentang ijin
edar alat kesehatan diagnostik in vitro &
pebekalan kesehatan rumah tangga
PERALATAN KESEHATAN
Maksud dan Tujuan
Untuk menjamin peralatan medis dapat digunakan dan layak pakai maka
perlu melakukan :
a) melakukan inventarisasi peralatan medis yang meliputi peralatan medis
yang dimilik oleh Fasilitas pelayanan kesehatan, peralatan medis kerja sama
operasional (KSO) milik pihak ketiga, peralatan yang memerlukan OJT,
kewenangan dan kompetensi
b) melakukan uji peralatan sesuai penggunaan dan ketentuan
pabrik
c) pelatihan penggunaan dan pemeliharaan peralatan
d) melakukan pemeriksaan peralatan secara teratur
e) melaksanakan pemeliharaan preventif dan kalibrasi
FKTP perlu mempunyai regulasi yang mengatur kegiatan a) sampai
dengan e) tersebut diatas.
Persyaratan peralatan Puskesmas
• Ruang Pemeriksaan
Umum:
• Set pemeriksaan
umum
• Bahan Habis Pakai
• Perlengkapan
• Meubelair
• Pencatatan dan
Pelaporan
• Ruang tindakan medis/gawat
darurat:
• Set tindakan medis/gawat darurat
(bedakan antara instrument dan
peralatan yang memerlukan
pemeliharaan khusus: perhatikan
doppler, EKG, kursi roda, lampu kepala,
laringoskop, nebulizer, otoskop,
resuscitator, regulator tabung oksigen,
tempat periksa)
• Bahan Habis Pakai
• Perlengkapan
• Meubelair
• Pencatatan dan Pelaporan
SIKLUS ALAT KESEHATAN
Manufaktur
Pemasaran Pengujian
Transfer Pengembangan
2
Distribusi Penelitian
Penilaian Kebutuhan 1
faskes
Pemeriksaan Fisik
mencocokkan alat dengan kontrak dan brosur : Merk,
tipe/model, jumlah,aksesori
Dokumen teknis yang terdiri dari : Certificate of Origin, Test
Certificate, Manual (operation, service, installation,
wiring/schematic diagram), Izin Edar.
Uji fungsi
Pengujian alat secara keseluruhan, melalui uji bagian-bagian alat
dengan kemampuan maksimum (secara teknis saat itu) tanpa
beban sebenarnya, sehingga dapat diketahui apakah secara
keseluruhan suatu alat dapat dioperasikan dengan baik sesuai
fungsinya.
Tahapan: pemeriksaan fungsi komponen, kinerja output
Lanjutan …..
Uji keselamatan
Adalah suatu bentuk pengujian yang dilakukan terhadap produk
untuk memperoleh kepastian tidak adanya bahaya yang
ditimbulkan sebagai akibat penggunaan produk tersebut, seperti
Arus bocor, pembumian, Radiasi bocor dan paparan radiasi dll.
Uji Coba
operator yang telah mengikuti training menoperasikan
pengoperasian alat, dengan pasien/beban sesuai kebutuhan.
kemampuan fungsi dan kemampuan teknis alat.
Urgent
maintenance
Beda corrective maintenance dan emergency
maintenance
• Corrective maintenance dilakukan jika ketika petugas melakukan
inspeksi ditemukan adanya masalah, maka dilakukan corrective
maintenance
• Emergency maintenance: terjadi masalah/kondisi kritikal maka
dilakukan urgent maintenance (kalau masih bisa ditunda, untuk
kemudian dimasukkan dalam kategori prioritas untuk perbaikan), atau
emergency maintenance harus segera dilakukan perbaikan
Emergensi maintenance
• Dengan kemajuan tehnologi sudah dilakukan emergency automated
maintenance: contoh terjadi kebocoran pada system distribusi gas
medis, maka akan terjadi automatic system shut down, dan alarm,
sehingga segera dilakukan pemeliharaan emergensi
• Jika belum dilakukan otomasi, maka dilakukan dengan permohonan
pemeliharaan emergensi
KLASIFIKASI KEBUTUHAN
PEMELIHARAAN ALAT
Post-Market Surveillance
Dari Global Harmonization Task Force dijelaskan Post-Market
Surveillance adalah kegiatan pengumpulan informasi mengenai
kualitas, keamanan dan kinerja peralatan kesehatan secara proaktif
setelah ditempatkan di pasar/ digunakan di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Post-Market Surveillance
Umpan balik bagi produsen untuk mengambil langkah langkah
Meningkatkan kualitas, keamanan dan kinerja peralatan
kesehatan.
Melakukan recall peralatan kesehatan yaitu : memperbaiki atau
mengganti sebagian atau menarik sebagian atau seluruh
produksi peralatan kesehatan tersebut.
Vigilance/Adverse Event
Melindungi kesehatan dan keselamatan pasien dan petugas,
Mencegah terulangnya insiden;
Menentukan efektivitas tindakan perbaikan dan tindakan
pencegahan dan pemantauan.
PENGENDALIAN PENARIKAN (RECALL)
INTERNAL FASKES