Anda di halaman 1dari 29

UNIT-UNIT KOMPETENSI

1.

Kode Unit:
NAK.TU.01.006.01
Judul Unit :
Memonitor dan mengimplementasikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Uraian Unit :
Unit ini berkaitan dengan pelaksanaan monitoring dan implementasi K3 di tempat kerja
terhadap seluruh karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memonitor atau mengawasi K3 1.1. Jadwal pekerjaan di tempat kerja dipelajari.
1.2. Jenis pekerjaan beserta kemungkinan resiko /
bahaya kerja di tempat kerja diidentifikasi dan
diklasifikasikan berdasarkan kemungkinan
terjadinya resiko banya.
1.3. Kesesuaian pelaksanaan kerja dibandingkan
dengan prosedur kerja standar dicatat serta
prediksi kemungkinan bahaya kerja dilakukan.
1.4. Penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dari
prosedur K3 segera dibetulkan atau ditegus
sesuai dengan prosedur yang telah ada, dan
apabila diperlukan diadakan penyegaran
pelaksanaan teknis yang sesuai.
1.5. Apabila terjadi bahaya atau kecelakaan segera
diambil tindakan sesuai dengan prosedur yang
benar.

2. Mengimplementasi kegiatan K3 2.1. Semua kegiatan harus dilakukan sesuai


dengan prosedur K3
2.2. Semua kemungkinan resiko bahaya kerja
harus diminimkan
2.3. Peralatan dan pakaian pelindung personal
harus dipergunakan sesuai dengan prosedur
kerja perusahaan

3. Membuat laporan kegiatan 3.1. Semua permasalahan bidang K3 harus


didiskusikan dengan teman sejawat dan
segera dilaporkan kepada atasan.
3.2. Semua lembar kerja yang telah disediakan
diisi mengenai hasil kegiatan secara benar dan
rinci untuk dipersiapkan sebagai bahan
pemeriksaan serta untuk merencanakan dan
mengembangkan pekerjaan lain yang relevan.

Batasan Variabel:
Dalam melaksanakan praktek keprofesiannya seorang yang berprofesi di bidang budidaya
unggas pada jenjang ini memiliki kemampuan untuk :
Mengidentifikasi, menilai dan mengendalikan resiko yang meliputi :
 Perundang-undangan K3

14
 Peraturan dan kode etik yang relevan pada setiap kondisi
Mengambil tindakan secara cepat dan tepat apabila kecelakaan kerja.

Panduan Penilaian :
Petugas pada jenjang ini dalam melaksanakan pekerjaannya harus :
Memiliki pengetahuan dasar tentang :
 Aturan-aturan yang relevan dengan K3 dan aturan pelaksanaanya
 Hirarki pengendalian resiko K3
 Tehnik komunikasi

Ketrampilan yang diperlukan:


 Menggunakan peralatan K3
 Menggunakan peralatan untuk mencegah bahaya kerja
 Memberikan pertolongan apabila terjadi kecelakaan kerja
 Menghubungkan kepada pihak yang berwenang apabila terjadi kecelakaan kerja.

Level Kompetensi
Kompetensi Kunci Level Unjuk Kerja
Mengumpulkan informasi 2
Menginformasikan ide dan informasi 2
Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
Menggunakan konsep dan teknik matematik 1
Memecahkan persoalan 1
Menggunakan teknologi 1

15
2.

Kode Unit:
NAK.TU.01.002.01
Judul Unit :
Memelihara peralatan farm secara rutin

Uraian Unit :
Mampu melakukan pemeliharaan peralatan kandang secara tepat. Hasil kerja unit ini berkaitan
dengan kinerja dan efisiensi kerja dari peralatan yang dioperasikan sehingga sangat menunjang
efisiensi kegiatan farm.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mempersiapkan kegiatan peme- 1.1. Lembar kerja daftar penggunaan alat
liharaan dipersiapkan
1.2. Alat-alat yang sedang dan tidak digunakan
dicatat
2. Memeriksa dan memelihara 2.1. Peralatan harus digunakan sesuai dengan
peralatan kandang prosedur kerja serta tidak melebihi kapasitas
yang seharusnya
2.2. Peralatan diperiksa keadaannya
2.3. Peralatan yang rusak, aus diidentifikasi,
diperbaiki atau diganti dan dilaporkan kepada
pihak yang berwenang
2.4. Peralatan yang sedang tidak digunakan
dibersihkan dan disimpan sesuai dengan
prosedur
2.5. Peralatan yang baru selesai digunakan
dibersihkan dan selanjutnya disimpan di
tempat yang seharusnya
2.6. Peralatan yang sudah tidak bisa digunakan
lagi dibuang atau dimusnahkan dengan
memperhatikan K3LH
3. Melaporkan kegiatan 3.1. Peralatan yang tidak berfungsi bagus
dilaporkan kepada pihak berwenang
3.2. Hasil kerja dipersiapkan untuk pemeriksaan

Batasan Variabel :
Standar ini menguji kemampuan karyawan dalam memelihara peralatan kandang secara rutin
yang harus ditangani setiap hari. Ruang lingkup variabel yang akan dipilih dan kebutuhan
pengujian tergantung dari situasi yang ada.
Sistem dan prosedur K3 yang diperlukan dalam standar ini adalah:
 Sistem dan prosedur untuk melindungi diri dari bahaya gas, asap dan debu
 Sistem dan prosedur untuk menghindari bahaya cekaman, kejutan maupun bahaya
kontak listrik
 Seleksi penggunaan dan perawatan pakaian dan peralatan pelindung yang sesuai.
 Sistem dan prosedur keamanan untuk mencegah bahaya kerja di kandang.
 Sistem dan prosedur terhadap bahaya kebakaran
 Sistem dan prosedur untuk menangani bahaya kerja secara darurat.

Peralatan keamanan yang sesuai:


 Peralatan ini meliputi peralatan dasar pakaian kerja di kandang atau farm seperti sepatu

16
boot, topi, helm, overall, glove, kaca mata pelindung, pelindung rambut, masker dan
pelindung dari kilatan listrik atau sinar matahari, pemadam kebakaran serta alat deteksi
aliran listrik.

Informasi yang harus dicatat:


 Fungsi peralatan yang ada harus dicatat secara teliti serta kemungkinan alternatif
pemecahannya apabila terjadi penyimpangan.
 Jumlah dan kondisi peralatan yang sedang digunakan dan yang sedang berada di gudang
penyimpanan.

Situasi yang diamati:


 Keadaan fungsi dari peralatan yang sedang beroperasi (normal tidaknya)
 Keadaan fungsi dan susunan dari peralatan yang sedang disimpan
 Keadaan peralatan yang membutuhkan pencucian atau perawatan.

Kebutuhan pokok yang diperlukan:


 Kebutuhan pokok dalam standar ini adalah bahan pencuci, air pencuci peralatan atau
bahan desinfektan, pengering peralatan bila diperlukan, tempat menyimpan peralatan
secara aman dan higines.

Mencuci dan menyimpan peralatan:


 Setiap selesai digunakan peralatan harus dicuci dengan air bersih serta menggunakan
deterjen atau desinfektan yang sesuai untuk menjamin terhindarnhya peralatan dari
kuman pengganggu.
 Setelah dilakukan pencucian aseptis peralatan dikeringkan baik dalam suhu ruang
maupun dengan menggunakan mesin pengering, kemudian dilakukan penyimpanan
dalam ruang sesuai dengan prosedur penyimpanan masing-masing peralatan
 Jumlah dan kondisi peralatan yang ditangani perlu dicatat untuk ditunjukkan kepada
atasan atau supervisor.

Prosedur kerja yang diterapkan:


 Prosedur kerja dalam unit ini didasarkan pada prinsip dan praktek teknik kerja
pemeliharaan peralatan kandang secara umum dan juga instruksi superviser baik tulis
maupun lisan, program produksi budidaya unggas, prosedur kerja standar perusahaan,
spesifikasi, jadwal peralatan rutin, catatan kerja, label produk dan lembar data
keamanan material, spesifikasi servis produsen perlatan, peraturan kerja, pembuangan
kotoran/limbah, petunjuk daur ulang dan prosedur K3.

Panduan Penilaian :
Kompetensi dalam perawatan peralatan kandang secara rutin membutuhkan pengujian bahwa
peralatan harus dipertahankan secara aseptis sehingga menjamin proses produksi secara efisien
dan efektif.
Ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan peralatan kandang
harus dapat ditransfer kepada kondisi kerja lainnya misalnya menurut jenis unggas, umur, tujuan
produksi dan sifat produksi.
Pengetahuan spesifik yang diperlukan dalam kompetensi ini adalah:
 Pengetahuan dan pemahaman prosedur pemeliharaan peralatan kandang secara umum
 Pengetahuan mengenai cara pencucian, pengeringan dan penyimpanan peralatan yang
selesai digunakan
 Pengetahuan tentang cara pengisian lembar kerja dalam administrasi barang atau
peralatan kandang.

17
 Peranan bahan antiseptik dalam membunuh kuman selama pencucian dan
penyimpanan peralatan
 Hubungan antara tingkat aseptifitas peralatan dengan tingkat pertumbuhan dan
efisiensi usaha produksi unggas.
 Peraturan K3 yang sesuai, beberapa aturan dan etika kerja.

Ketrampilan spesifik yang diperlukan:


 Mengenali dengan mudah peralatan yang membutuhkan penggantian dan pembersihan
secara aseptis
 Melakukan perawatan yang berupa pencucian, pengeringan dan penyimpanan peralatan
kandang
 Menyediakan air jernih dan aseptis untuk kebutuhan pencucian peralatan
 Menyiapkan bahan antiseptik untuk kebutuhan pencucian peralatan
 Melakukan pengerian peralatan yang telah dicuci
 Melakukan penyimpanan terhadap peralatan yang telah dikeringkan
 Mengganti peralatan kandang yang memang seharusnya perlu diganti (rotasi)

Level Kompetensi
Kompetensi Kunci Level Kompetensi
Mengumpulkan informasi 1
Menginformasikan ide dan informasi 1
Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
Menggunakan konsep dan teknik matematik 3
Memecahkan persoalan 2
Menggunakan teknologi 2

18
3.

Kode Unit:
NAK.TU.02.004.01
Judul Unit :
Brooding anak unggas

Uraian Unit : Unit kompetensi ini mencakup brooding (perawatan) anak unggas dari semua jenis
unggas yang dihasilkan dalam kondisi intensif. Unit ini meliputi monitoring ventilasi dan
bangunan kandang untuk menjamin tumbuhnya anak unggas secara optimal serta mengurangi
kematian. Pada akhir pekerjaan diuraikan dalam unit ini bahwa anak unggas harus memulai
kehidupannya dengan baik untuk menjamin kesehatan yang bagus, fungsi sistem kekebalan yang
optimal serta performan selanjutnya yang efisien.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja


1. Menyiapkan brooding 1.1. Berbagai jenis pekerjaan diidentifikasi dari
program kerja dan dikonfirmasikan
dengan atasan
1.2. Diskusi dilakukan dengan karyawan lain
yang terkait untuk menjamin kerja yang
bagus selama proses produksi.
1.3. Peralatan dan bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk kerja diseleksi, dicek
dan dilakukan perbaikan apabila
diperlukan.
1.4. Beberapa kegiatan K3 diidentifikasi,
berbagai resiko dihindari dan pekerjaan
yang cocok untuk keselamatan kerja
dilakukan sesuai dengan petunjuk.
1.5. Peralatan-peralatan keamanan individu
yang cocok diseleksi , digunakan dan
dipelihara.

2. Melakukan kegiatan brooding 2.1. Temperatur dimonitor, dan dicatat


secara teliti sesuai dengan instruksi
supervisor.
2.2. Anak unggas ditempatkan pada
kandang sesuai dengan instruksi kerja
dan ditangani secara hati-hati.
2.3. Temperatur kandang diatur sesuai
dengan instruksi supervisor dan
aktivitas anak unggas diamati.
2.4. Perubahan-perubahan yang ada dicatat
dan dilaporkan.
2.5. Anak unggas yang mati dan cacat
disingkirkan dan ditangani sesuai
petunjuk operasi dan etika kenyamanan
unggas, serta dicatat sesuai dengan
petunjuk.
2.6. Luasan brooding dilebarkan sesuai

19
dengan pertumbuhan anak unggas
berdasarkan aturan kerja yang ada
untuk mencapai kepadatan yang
optimal dan menghindari kondisi yang
terlalu padat.
2.7. Pengurangan cahaya terhadap anak
unggas dilakukan secara bertahap
sesuai dengan petunjuk kerja.

3. Mengatur kandang 3.1. Semua sisa-sisa pakan dan kotoran


serta sampah disingkirkan dan dibuang
sesuai dengan ketentuan kebersihan
lingkungan hidup.
3.2. Alat bantu, mesin dan peralatan lain
dibersihkan, dirawat dan disimpan
sesuai dengan prosedur kerja
perusahaan.
3.3. Kebersihan dan keamanan area
dipertahankan selama kerja.
3.4. Seluruh kegiatan kerja dan hasilnya
dicatat dan dilaporkan kepada
supervisor sesuai dengan prosedur kerja
perusahaan.

Batasan Variabel :
Batasan Variabel ini menjelaskan beberapa hal dimana unjuk kerja dan kebutuhan pengetahuan
untuk standar ini akan diuji. Ruang lingkup variabel yang akan dipilih dan kebutuhan pengujian
tergantung pada situasi kerja yang ada.
Sistem dan prosedur K3 yang diperlukan dalam standar ini adalah:
 Sistem dan prosedur penanganan unggas yang sehat, yang meliputi pencegahan infeksi
zoonosis.
 Sistem dan prosedur untuk melindungi dari gas dan debu organik.
 Sistem dan prosedur penanganan keamanan secara manual.
 Seleksi penggunaan dan perawatan pakaian dan peralatan pelindung yang sesuai.
 Sistem dan prosedur keamanan untuk mencegah bahaya kerja di kandang.
 Pakan memungkinkan didistribusikan dengan tangan atau ember.
 Berat ember yang berisi pakan tidak boleh melebihi standar K3.
Peralatan keamanan yang sesuai:
 Peralatan ini meliputi sepatu bood, topi, overall, glove, kaca mata pelindung, pelindung
rambut, masker dan pelindung dari sinar matahari
Informasi yang harus dicatat dan dilaporkan:
 Kondisi unggas saat datang dan setelah 1 jam.
 Tanggal, waktu dan periode kegiatan serta temperatur, kelembaban dan kecepatan
angin dalam kandang.
 Angka kematian harus dicatat secara teliti untuk melengkapi informasi tentang
transportasi dan penetasan, higine telur, penempatan peralatan awal dan reaksi vaksin.
Situasi yang diamati:
 Operator harus peka terhadap situasi yang merusak kenyamanan unggas, diantaranya
meliputi: angin kencang, lingkungan terlalu panas, terlalu dingin, kekurangan pakan,
kekurangan minum, keracunan obat.
Kebutuhan pokok yang diperlukan:

20
 Kecukupan gas, air panas, peralatan brooding yang harus dipersiapkan sebelum anak
unggas datang.
Pengurangan cahaya dan suhu:
 Pengurangan cahaya dan suhu harian dilakukan secara bertahap sesuai dengan umur
anak unggas untuk menghindari perubahan cahaya dan suhu yang tiba-tiba.
Menciptakan suasana kandang yang bersih dan aman:
 Pekerjaan ini meliputi kebersihan umum dari sisa-sisa pakan, sampah, peralatan-
peralatan dan mesin, merapikan peralatan dan mesin setelah digunakan dan membuang
sisa-sisa pakan dan kotoran dari tempat kerja dengan cepat dan efisien.
Prosedur kerja yang diterapkan:
 Prosedur kerja didasarkan pada prinsip dan praktek teknik budidaya unggas dan juga
instruksi superviser baik tulis maupun lisan, program produksi budidaya unggas,
prosedur kerja standar perusahaan, spesifikasi, jadwal perawatn rutin, catatan kerja,
label produk dan lembar data keamanan material, spesifikasi servise produsen
peralatan, peraturan kerja, pembuangan kotoran/limbah, petunjuk daur ulang dan
prosedur K3.

Panduan Penilaian :
Kompetensi dalam brooding unggas membutuhkan pengujiaj bahwa temperatur indukan
dipertahankan pada suhu yang cocok dan bahwa area brooding selalu dalam keadaan higienis
dan aman.
Ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan brooding unggas harus dapat
ditransfer kepada lingkungan kerja yang berbeda, misalnya dengan tipe kandang berbeda atau
tipe dan jenis unggas yang berbeda.
Pengetahuan spesifik yang dibutuhkan untuk menerapkan standar ini adalah pengetahuan dan
pemahaman dasar budidaya unggas agar dapat mentransfer ketrampilan pada jenis pekerjaan
lain atau kejadian-kejadian yang tidak direncanakan. Kebutuhan pengetahuan untuk standar
kompetensi ini adalah:
 Hubungan antara tingkah laku unggas dan suhu brooding
 Pengaruh kualitas dan tebal litter terhadap aktifitas unggas dan atau produktifitas.
 Pengaruh pakan, air minum dan luas alas kandang terhadap keseragaman pertumbuhan
dan selanjutnya terhadap performans flok.
 Seberapa jauh pengaruh vaksin hidup respiratoris terhadap tingkah laku unggas dan
bagaimana cara menanganinya.
 Usaha untuk memaksimalkan higinis dan kenyamanan unggas
 Pengawasan lingkungan dan kode-kode untuk aplikasi praktis perusahaan
 Organisasi produksi budidaya unggas dan perencanaan manajemen
 Manajemen praktis dan upaya untuk mengurangi suara berisik, bau busuk dan bahan
ceceran dari pelaksanaan produksi.
 Prosedur yang berhubungan dengan manajemen limbah dan lingkungan, dan kesehatan
serta kenyamanan unggas.
 Peraturan K3 yang sesuai, beberapa aturan dan etika kerja.
Ketrampilan spesifik yang dibutuhkan untuk standard kerja: Untuk mencapai kriteria
performans yang distandarkan, dibutuhkan beberapa ketrampilan pendukung diantaranya:
 Mengenali dengan mudah jenis-jenis pakan
 Mengamati, mengidenfifikasi dan peka terhadap keadaan lingkungan serta K3
 Melaksanakan kegiatan pemeliharaan higinis rutin yang diperlukan oleh perusahaan
atau unit manajer atau unit yang membutuhkan.
 Monitoring dan mencatat suhu, waktu, kelembaban dan nomer unggas.
Menangani brooding anak unggas sesuai dengan kode etik kenyamanan unggas.

21
Level Kompetensi
Kompetensi Kunci Level Kompetensi
Mengumpulkan informasi 1
Menginformasikan ide dan informasi 1
Merencanakan dan mengatur kegiatan 1
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
Menggunakan konsep dan teknik matematik 1
Memecahkan persoalan 1
Menggunakan teknologi 1

22
4

Kode Unit:
NAK.TU.02.006.01
Judul Unit :
Membesarkan unggas
Uraian Unit :
Unit standar kompetensi ini berlaku untuk semua jenis dan tipe unggas dalam kondisi
pemeliharaan intensif. Disamping itu juga berlaku untuk tujuan pemeliharaan baik pada unggas
bibit maupun unggas komersial produksi konsumsi. Unit ini meliputi pengaturan lingkungan
kandang yang optimal bagi unggas, pengamatan unggas secara teratur serta pengaturan keluar –
masuknya unggas secara tepat dan efisien. Pada akhir pekerjaan dari unit ini dilakukan evaluasi
dan pengencekan ulang untuk memastikan bahwa pekerjaan telah dilakukan secara benar sesuai
dengan prosedur kerja.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Mengatur kondisi lingkungan yang 1.1. Lingkungan yang optimal dipersiapkan dan
optimal bagi unggas. disediakan secara benar dan aman bagi
unggas dengan melihat tanda-tanda tingkah
laku unggas.
1.2. Laju pertumbuhan dan keseragaman ukuran
tubuh unggas digunakan sebagai patokan
dalam mengrontrol kondisi kandang yang
optimal.
1.3. Sistem ventilasi, penghangat dan pendingin
ruang kandang dicek agar fungsinya dapat
berjalan sesuai dengan spesifikasi peralatan
yang bersangkutan.
1.4. Bahaya yang disebabkan oleh perubahan
lingkungan eksternal dihindari dan/atau
diatasi sesuai dengan instruksi kerja /
supervisor untuk memperkecil pengaruhnya
terhadap produksi dan mencegah kematian
unggas dalam flok.
1.5. Informasi kondisi lingkungan pada setiap flok
dicatat sebagaimana yang dibutuhkan dalam
suatu lembar catatan untuk setiap flok.

2. Mengamati unggas secara teratur. 2.1. Mengamati keseluruhan unggas secara hati-
hati dan teratur dilakukan untuk setiap flok
untuk mengetahui kesehatan unggas dalam
flok dan menyingkirkan unggas mati serta
mengecek peralatan yang digunakan.
2.2. Situasi yang tidak normal dideteksi, dicatat
dan dilaporkan secepatnya.
2.3. Kesehatan unggas yang tidak normal atau
kehilangan unggas segera diidentifikasi dan
segera dilaporkan.
3. Melaksanakan praktek budidaya 3.1. Unggas ditangani dengan baik sesuai dengan
unggas secara baik. dasar-dasar ilmu budidaya unggas sesuai
dengan kode etik kenyamanan unggas yang
sesuai.

23
3.2. Berbagai teknik pelaksanaan pemeliharaan
digunakan sesuai dengan tujuan aspek
produksi dan tingkah laku unggas.
3.3. Unggas diamati secara kontinyu untuk tingkah
laku dan kondisinya, serta berbagai
penyesuaian lingkungan dibuat sesuai dengan
keperluan.

Batasan Variabel :
Unit ini terutama ditujukan untuk menggambarkan kompetensi-kompetensi yang meliputi
sistem budidaya unggas yang baik dan dapat diterapkan untuk semua jenis unggas.
Lingkungan yang optimal meliputi:
 Pengamatan tingkah laku unggas dalam responnya terhadap temperatur sekitarnya.
 Pengujian tingkah laku unggas dalam responnya terhadap perubahan angin musiman
dan variasi arah angin.
 Pengukuran respon laju pertumbuhan dan membandingkan dengan hasil yang
diharapkan.
 Pengukuran keseragaman unggas dalam flok dan hubungannya dengan pakan yang
diberikan.
Pencatatan data lingkungan meliputi:
 Data temperatur lingkungan
 Temperatur dalam kandang
 Kalibrasi terhadap termometer yang digunakan apabila diperlukan.
Aspek produksi dari tingkah laku unggas meliputi:
 Mengganti alas kandang.
 Pengamatan mengenai respon terhadap intensitas cahaya.
 Penyebaran dan distribusi sinar.
Persyaratan lingkungan yang optimal
Meliputi berbagai aspek mulai dari suhu dan kelembaban kandang dan alas kandang, kepadatan
unggas dalam flok, frekuensi pemberian pakan, jenis pakan dan jarak tempat pakan dalam
kandang.
Kriterian yang digunakan dalam seleksi.
Dapat meliputi jenis unggas, jenis kelamin, kondisi dan identifikasi tanda pada kaki atau sayap.
Pemeliharaan rekording untuk setiap unit kegiatan diperlukan untuk melaksanakan prosedur
manajemen yang efisien dan memungkinkan untuk melakukan pembandingan terhadap
performans flok dengan standar unit industri.

Panduan Penilaian :
 Kemapunan menjalankan usaha budidaya unggas secara baik meliputi ketrampilan
individu karyawan dalam mengidentifikasi perubahan kesehatan dan penampilan
unggas, dan bertindak sebaik mungkin sesuai dengan standar kerja bersama-sama dan
dalam menangani unggas yang menjadi tanggung jawabnya.
 Mempertahankan kondisi lingkungan meliputi kenyamanan, pengamatan dan
kemampuan penyesuaian secara bertahap yang diperoleh sesuai dengan pengalaman
sebagai karyawan dalam kandang.
 Outcome kunci: keseragaman flok maksimum dan laju pertumbuhan diperoleh melalui
implementasi yang benar dari pengawasan lingkungan, pemberian pakan dan kontrol
terhadap penyakit.
 Memperhatikan K3 yang berpengaruh terhadap performans unit ini: Melakukan
identifikasi bahaya Kecelakaan, pengujian resiko serta pengukuran kontrol resiko. Hal ini
meliputi:

24
 Keselamatan sistem dan prosedur penanganan unggas.
 Pencegahan terkenanya infeksi zoonosis.
 Sistem dan prosedur untuk menghindari pencemaran gas dan debu organik.
 Manual keamanan sistem dan prosedur penanganan unggas.
 Seleksi, penggunaan dan perawatan pakaian dan peralatan pelindung yang sesuai.
Komponen penting dalam unit ini meliputi pengawasan untuk mempertahankan sinar yang
cukup selama bekerja dalam kandang. Karyawan harus selalu dalam keadaan aman meskipun
tiba-tiba keadaannya gelap selama pekerjaan berlangsung.

Holistik outcome
 Performans flok yang dapat diprediksi (kestabilan kondisi) harus dipertahankan untuk
menjamin tercapainya kebutuhan produksi bagi karyawan.
 Kebutuhan K3 harus dipenuhi untuk semua karyawan dan kebutuhan kenyamanan harus
terpenuhi untuk unggas yang ada.

Kebutuhan pengetahuan dan ketrampilan


a. Pengetahuan kerja dasar mengenai:
 Mekanika aliran udara (airflow)
 Pertukaran udara
 Kebutuhan udara sehubungan dengan kepadatan kandang
 Tipe kandang dan ventilasi
 Tingkah laku unggas
 Kemampuan untuk meningkatkan praktek higienis dan kenyamanan kerja.
b. Kemampuan yang diperlukan:
 Mengatur fentilasi kandang sesuai dengan kondisi lingkungan yang diperlukan.
 Mengatasi bahaya mendadak apabila terjadi gangguan.
 Mengawasi pakan.
 Program perawatan dan mengatur kontinyuitas perlengkapan air dan fentilasi.
 Mendeteksi beberapa penyimpangan , seperti: gejala penyakit dan rekording.
 Melakukan kalibrasi peralatan yang digunakan di kandang.
 Melengkapi kartu catatan yang diperlukan dan interpretasinya.
Melakukan aktivitas higienis rutin yang diperlukan oleh manajer unit atau sesuai dengan
kebutuhan.

Level Kompetensi
Kompetensi Kunci Level Kompetensi
Mengumpulkan informasi 1
Menginformasikan ide dan informasi 1
Merencanakan dan mengatur kegiatan 3
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
Menggunakan konsep dan teknik matematik 2
Memecahkan persoalan 1
Menggunakan teknologi 1

25
5

Kode Unit:
NAK.TU.02.007.01
Judul Unit :
Menangani kotoran dan alas kandang

Uraian Unit :

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja


1. Mempersiapkan peralatan 1.1. Peralatan yang digunakan untuk kerja
diidentifikasi
1.2. Peralatan yang telah diidentifikasi
dipersiapkan sesuai jumlah dan posisi yang
memungkinkan kerja secara efisien.
1.3. Perlatan diperiksan fungsinya, dan apabila
terjadi ketidak normalan fungsi dilaporkan,
serta apabila mungkin dilakukan perbaikan
seperlunya.
1.4. Kemungkinan bahanya kerja diidentifikasi dan
dimungkinkan untuk dicari teknik yang lebih
aman.

2. Melakukan penanganan kotoran dan 2.1. Pengumpulan kotoran dilakukan sesuai


alas kandang dengan prosedur.
2.2. Kotoran atau alas kandang ditempatkan pada
tempat yang telah disediakan.
2.3. Kotoran dimasukkan dlam alat angkut sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan
2.4. Kotoran dan alas kandang dibuang dengan
memperhatikan kenyamanan lingkungan

3. Melakukan persiapan pemeriksanaan 3.1. Lembar isian pekerjaan diisi dan dilaporkan
kepada atasan untuk tujuan pemeriksaan
pekerjaan
3.2. Beberapa penyimpangan didiskusikan dengan
tim kerja dan dilaporkan kepada atasan

Batasan Variabel :
Batasan Variabel dalam pekerjaan ini menjelaskan beberapa hal dimana unjuk kerja dan
kebutuhan pengetahuan untuk standar ini akan diuji. Ruang lingkup Batasan Variabel yang akan
dipilih dan kebutuhan pengujian tergantung pada situasi kerja yang ada pada perusahaan.
Sistem dan prosedur K3 yang diperlukan dalam standar ini adalah
 Sistem dan prosedur untuk melindungi bahaya gas dan debu organik
 Sistem dan prosedur penanganan keamanan secara manual
 Seleksi penggunaan dan peralatan apkaian serta peralatan pelindung yang sesuai
 Sistem dan prosedur keamanan untuk mencegah bahaya kerja di kandang
 Berat beban peralatan dan muatannya tidak boleh melebihi standar K3
Peralatan keamanan yang sesuai:
 Peralatan ini meliputi sepatu boot, topi, overall, sarung tangan, kaca mata pelindung,

26
pelindung rambut, masker dan sistem pelindung terhadap gas organik
Informasi yang harus dicatat dan dilaporkan:
 Kondisi kotoran atau alas kandang
 Tanggal, waktu, temperatur , kelembaban, kecepatan angin dan periode kegiatan dalam
kandang
 Keberadaan unggas mati yang tertinggal
 Keberadaan telur yang pecah pada alas kandang
 Keberadan pakan dan air minum yang tercecer/tumpah
Situasi yang harus diamati:
 Karyawan harus peka terhadap kondisi kotoran atau alas kandang yang mengganggu
kesehatan unggas, misalnya: bau yang menyengat akrena kandungan amoniak yang
tinggi, suhu dan kelembaban kandang yang terlalu tinggi.
Kebutuhan pokok yang diperlukan:
 Sejumlah peralatan dan pendukungnya yang diperlukan untuk membersihkan dan
menjaga higienis kandang
Prosedur kerja yang diterapkan:
Prosedur kerja didasarkan pada prinsip dan praktek teknik pekerjaan yang standar dan juga
instruksi supervisor baik tulis maupun lisan, progam produksi budidaya unggas, prosedur kerja
standar perusahaan, catatan kerja, peraturan kerja, pembuangan kotoran/limbah, petunjuk daur
ulang dan prosedur K3 LH.

Panduan Penilaian :
Kompetensi dalam pembersihan kotoran dan alas kandang membutuhkan pengujian yang
berpatokan bahwa kebersihan dan higienies kandang berpengaruh terhadap efisiensi produksi
unggas dan kesehatan kerja.
Pengetahuan dan ketrampilan unit kompetensi ini harus dapat ditransfer kepada tenaga kerja
yang lain agar diperoleh keseragaman kemampuan kerja.
Pengetahuan yang diperlukan:
 Sifat-sifat alas kandang yang baik dan yang harus sudah diganti
 Karakteristik alas kandang atau kotoran pada unggas ayng sehat dan sakit
 Pengaruh kondisi alas kandang dengan kesehatan unggas
 Usaha untuk memaksimalkan higienis dan kenyamanan unggas
 Pengawasan lingkungan dan tata cara aplikasi praktis perusahaan
 Bahaya gas yang ditimbulkan oleh alas kandang dan debu organik
 Upaya untuk mengurangi bahaya K3
 Prosedur yang berhubungan dengan manajemen limbah dan lingkungan, kesehatan
serta kenyamanan unggas.
Ketrampilan yang diperlukan:
 Mengenali dengan mudah kotoran unggas sehat dan sakit
 Mengamati dan mengenali serta menginterpretasikan kondisi kandang yang sehat
 Mengenali dengan mudah alas kandang yang sudah waktunya diganti
 Melaksanakan kegiatan pengumpulan kotoran dan alas kandang serta melkukan
pembuangan sesuai dengan prosedur perusahaan
 Mengamati, mengidentifikasi, dan peka terhadap keadaan lingkungan serta K3
 Memonitor dan mencatat suhu, waktu, kelembaban dan kondisi kandang

27
Level Kompetensi
Kompetensi Kunci Level Kompetensi
Mengumpulkan informasi 1
Menginformasikan ide dan informasi 1
Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
Menggunakan konsep dan teknik matematik 1
Memecahkan persoalan 1
Menggunakan teknologi 2

28
6.

Kode Unit:
NAK.TU.02.008.01
Judul Unit :
Memindahkan, menghitung ketubuhan dan memberikan pakan unggas

Uraian Unit :
Mampu memindahkan, menghitung dan memberi pakan unggas sesuai kebutuhan

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja


1. Mempersiapkan peralatan yang akan 1.1. Peralatan yang akan digunakan untuk
digunakan untuk memindahkan, memindahkan, menghitung dan memberi
menghitung dan memberi pakan pakan unggas diidentifikasi
unggas 1.2. Diskusi dilakukan dengan karyawan lain yang
terkait untuk menjamin kerja yang bagus
selama proses produksi
1.3. Peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk memindahkan, menghitung dan
memberi pakan unggas diseleksi, dicek dan
dilakukan perbaikan apabila diperlukan
1.4. Kegiatan K3 diedentifikassi, pekerjaan
dilakukan sessuai petunjuk
1.5. Peralatan keamanan individu yang dibutuhkan
diseleksi, digunakan dan dipelihara
2. Memindahkan pakan unggas 2.1. Pakan unggas yang baru datang dimonitor
dan dicatat secara teliti sesuai dengan
instruksi supervisor.
2.2. Pakan unggas dipindahkan secara hati-hati ke
tempat yang sesuai dengan instruksi
supervisor
3. Menghitung pakan unggas 3.1. Pakan unggas yang akan diberikan dihitung
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
petunjuk supervisor
4. Memberi pakan unggas 4.1. Pakan unggas diberikan sesuai dengan
kebutuhan
4.2. Pakan diletakkan di tempat pakan sesuai
dengan petunjuk supervisor

Batasan variabel :
Kompetensi dalam memindahkan, menghitung kebutuhan dan memberikan pakan unggas ini
membutuhkan pengujian bahwa pakan yang diberikan pada sekelompok unggas harus
memenuhi kebutuhan serta tempat pakan tidak boleh kosong.
Ketrampilan dan pengetahuan kompetensi ini harus dapat ditransfer kepada lingkungan kerja
dengan jenis unggas dan tujuan produksi yang berbeda.
Ruang lingkup variabel yang akan dipilih dan kebutuhan pengujian tergantung dari situasi yang
ada.
Sistem dan prosedur K3 yang diperlukan dalam standar ini adalah:
 Sistem dan prosedur penanganan unggas yang sehat, yang meliputi pencegahan infeksi
zoonosis.

29
 Sistem dan prosedur untuk melindungi diri dari bahaya gas, asap dan debu
 Seleksi penggunaan dan perawatan pakaian dan peralatan pelindung yang sesuai.
 Sistem dan prosedur keamanan untuk mencegah bahaya kerja di kandang.
 Sistem dan prosedur terhadap bahaya kebakaran
 Sistem dan prosedur untuk menangani bahaya kerja secara darurat.

Peralatan keamanan yang sesuai:


 Peralatan ini meliputi peralatan dasar pakaian kerja di kandang atau farm seperti sepatu
boot, topi, helm, overall, glove, kaca mata pelindung, pelindung rambut, masker dan
pelindung dari kilatan listrik atau sinar matahari.

Informasi yang harus dicatat:


 Keadaan pakan dan minum dalam tempatnya pada saat pertama diamati
 Kondisi peralatan serta kelengkapannya
 Fungsi peralatan yang ada harus dicatat secara teliti serta kemungkinan alternatif
pemecahannya apabila terjadi penyimpangan.
 Jumlah pakan, minum atau kebutuhan sanitasi yang diperlukan pada saat pelaksanaan
pekerjaan.
 Jumlah pakan, minum bahan sanitasi yang diberikan menggunakan peralatan otomatis
atau manual.

Situasi yang diamati:


 Keadaan tempat pakan serta pakan yang ada di dalamnya
 Keadaan tempat minum serta air minum yang ada di dalamnya
 Kondisi lingkungan di sekitar tempat pakan dan minum
 Kondisi keteraturan yang ada di sekitar kandang.

Kebutuhan pokok yang diperlukan:


 Kecukupan pakan, air minum (termasuk yang telah mengandung obat-obatan atau
vitamin).
 Ember untuk memindahkan pakan dari kontainer kepada tempat pakan.
 Kalkulator untuk menghitung jumlah kebutuhan pakan.

Prosedur kerja yang diterapkan:


 Prosedur kerja didasarkan pada prinsip dan praktek teknik budidaya unggas yang
standar dan juga instruksi superviser baik tulis maupun lisan, program produksi
budidaya unggas, prosedur kerja standar perusahaan, spesifikasi, jadwal peralatan rutin,
catatan kerja, label produk dan lembar data keamanan material, spesifikasi servis
produsen perlatan, peraturan kerja, pembuangan kotoran/limbah, petunjuk daur ulang
dan prosedur K3.

Panduan Penilaian :
Ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memindahkan, menghitung kebutuhan
dan memberikan pakan unggas harus dapat ditransfer kepada lingkungan kerja yang berbeda,
misalnya dengan tipe kandang berbeda atau tipe dan jenis unggas yang lain.
Pengetahuan spesifik yang dibutuhkan untuk menerapkan standar ini adalah pengetahuan dan
pemahaman dasar budidaya unggas agar dapat mentransfer ketrampilan pada jenis pekerjaan
lain atau kejadian-kejadian yang tidak direncanakan. Kebutuhan pengetahuan untuk standar
kompetensi ini adalah:
 Hubungan antara ketersediaan pakan dengan tingkah laku unggas serta kaitannya
dengan kemampuan produksi

30
 Kebutuhan (jumlah) pakan unggas pada setiap jenis dan umur unggas secara individu
dan dalam suatu flok.
 Hubungan antara jumlah dan kualitas pakan yang diberikan terhadap tingkat
pertumbuhan dan produksi unggas dalam flok atau kandang.
 Organisasi produksi budidaya unggas dan perencanaan manajemen
 Manajemen praktis dan upaya untuk mengurangi suara berisik, bau busuk dan bahan
ceceran dari pelaksanaan produksi.
 Prosedur yang berhubungan dengan manajemen limbah dan lingkungan, dan kesehatan
serta kenyamanan unggas
 Peraturan K3 yang sesuai, beberapa aturan dan etika kerja.

Ketrampilan spesifik yang dibutuhkan untuk standar kerja: Untuk mencapai kriteria performans
(unjuk kerja) yang distandarkan, dibutuhkan beberapa ketrampilan pendukung diantaranya:
 Mengenali dengan mudah umur unggas serta memprediksi jumlah kebutuhan pakan
yang harus disediakan
 Menentukan mudah jenis dan kebutuhan pakan yang harus disediakan atau diberikan
kepada unggas.
 Mengidentifikasi, mengamati dan peka terhadap keadaan lingkungan serta K3
 Melaksanakan kegiatan pemeliharaan higinis rutin yang diperlukan oleh perusahaan
atau unit manajer atau unit yang membutuhkan.
 Muatan ember atau karung pakan tidak boleh melebihi ketentuan standar kode etik
kerja.

Level Kompetensi
Kompetensi Kunci Level Unjuk Kerja
Mengumpulkan informasi 2
Menginformasikan ide dan informasi 2
Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
Menggunakan konsep dan teknik matematik 2
Memecahkan persoalan 3
Menggunakan teknologi 1

31
7.

Kode Unit:
NAK.TU.02.009.01
Judul Unit :
Melakukan sanitasi kandang dan persiapan kedatangan anak unggas

Uraian Unit :
Unit ini berkaitan dengan pelaksanaan sanitasi kandang dan persiapan kedatangan anak unggas
pada semua jenis unggas pada skala pemeliharaan komersial. Keberhasilan pelaksanaan ini
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemeliharaan dan pertumbuhan dan kesehatan
unggas.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Membersihkan kandang 1.1. Peralatan untuk membersihkan kandang
diidentifikasi
1.2. Kotoran, alas kandang dan benda-benda lain
yang tidak diperlukan disingkirkan
2. Fumigasi 2.1. Peralatan dan bahan-bahan untuk fumigasi
diidentifikasi
2.2. Peralatan dan bahan-bahan untuk fumigasi
dipersiapkan
2.3. Fumigasi dilakukan
3. Mempersiapkan kandang 3.1. Alas dan dinding kandang dipersiapkan
sesuai dengan kebutuhan
3.2. Temperatur kandang diatur sedemikian rupa
sesuai dengan kebutuhan
3.3. Tempat pakan dan minum dipersiapkan sesuai
kebutuhan
4. Mempersiapkan brooder 4.1. Brooder diidentifikasi
4.2. Brooder dipasang ditempat yang dikehendaki
4.3. Brooder dioperasikan dengan memperhatikan
kondisi kenyamanan anak unggas

Batasan variabel :
Standar ini menguji kemampuan karyawan melakukan sanitasi kandang dan persiapan
kedatangan anak unggas. Ruang lingkup variabel yang akan dipilih dan kebutuhan pengujian
tergantung dari situasi yang ada.
Sistem dan prosedur K3 yang diperlukan dalam standar ini adalah:
 Sistem dan prosedur untuk melindungi diri dari bahaya gas, asap dan debu
 Sistem dan prosedur untuk menghindari bahaya cekaman, kejutan maupun bahaya
kontak listrik
 Seleksi penggunaan dan perawatan pakaian dan peralatan pelindung yang sesuai.
 Sistem dan prosedur keamanan untuk mencegah bahaya kerja di kandang.
 Sistem dan prosedur terhadap bahaya kebakaran
 Sistem dan prosedur untuk menangani bahaya kerja secara darurat.

Peralatan keamanan yang sesuai:


 Peralatan ini meliputi peralatan dasar pakaian kerja di kandang atau farm seperti sepatu
boot, topi, helm, overall, glove, kaca mata pelindung, pelindung rambut, masker dan
pelindung dari kilatan listrik atau sinar matahari, pemadam kebakaran serta alat deteksi
aliran listrik.

32
Informasi yang harus dicatat:
 Fungsi peralatan yang ada harus dicatat secara teliti serta kemungkinan alternatif
pemecahannya apabila terjadi penyimpangan.
 Kondisi kandang setelah dilakukan fumigasi dan sanitasi
 Kondisi kandang sehubungan dengan temperatur dan kelembaban
 Kondisi dan fungsi brooder

Situasi yang diamati:


 Keadaan fungsi dari peralatan yang sedang beroperasi (normal tidaknya)
 Keadaan fungsi dan susunan dari peralatan yang diperlukan
 Keadaan sebelum dan sesudah dipersiapkan untuk kedatangan anak unggas

Kebutuhan pokok yang diperlukan:


 Kebutuhan pokok dalam standar ini adalah bahan brooder, minyak atau gas pembakar
sebagai sumber panas, peralatan pembersih kandang dari kotoran dan alas kandang,
bahan fumigasi dan desinfektan, sprayer.

Prosedur kerja yang diterapkan:


 Prosedur kerja dalam unit ini didasarkan pada prinsip dan praktek teknik kerja budidaya
unggas secara umum dan juga instruksi superviser baik tulis maupun lisan, program
produksi budidaya unggas, prosedur kerja standar perusahaan, spesifikasi, jadwal
peralatan rutin, peraturan kerja, pembuangan kotoran/limbah, petunjuk daur ulang dan
prosedur K3.

Panduan Penilaian :
Kompetensi dalam melakukan sanitasi kandang dan mempersiapkan kedatangan anak unggas
membutuhkan pengujian bahwa kondisi kandang harus sesuai dengan kebutuhan unggas kecil
atau anak unggas serta suhu, kelembaban dan kecepatan angin. Kondisi lingkungan kandang
juga harus dipertahankan higienis dan aman.
Ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan sanitasi kandang dan
mempersiapkan kedatangan anak unggas harus dapat ditransfer kepada lingkungan kerja yang
berbeda, misalnya tidak memperhitungkan tipe unggas, atau jenis unggas.
Pengetahuan spesifik yang dibutuhkan untuk menerapkan standar ini adalah pengetahuan dan
pemahaman dasar budidaya unggas agar dapat mentransfer ketrampilan pada jenis pekerjaan
lain atau kondisi serta kejadian-kejadian yang tidak direncanakan. Kebutuhan pengetahuan
untuk standar kompetensi ini adalah:
 Dasar-dasar sanitasi kandang
 Manajemen perkandangan
 Manajemen indukan (brooder)
 Usaha untuk memaksimalkan higinis dan kenyamanan unggas
 Manajemen dan pertumbuhan anak unggas
 Hubungan antara kondisi lingkungan dengan tingkat pertumbuhan unggas
 Organisasi produksi budidaya unggas dan manajemen perusahaan
 Pengawasan lingkungan dan peraturan-peraturan untuk aplikasi praktis perusahaan
 Manajemen praktis dan upaya untuk mengurangi suara berisik, bau busuk dan bahan
cecerandari pelaksanaan produksi
 Prosedur yang berhubungan dengan manajemen limbah dan lingkungan, dan kesehatan
serta kenyamanan unggas
 Peraturan K3 yang sesuai, beberapa aturan dan etika kerja.

33
Ketrampilan spesifik yang dibutuhkan untuk standar kerja: Untuk mencapai unjuk kerja yang
distandarkan, dibutuhkan beberapa ketrampilan pendukung diantaranya:
 Menangani kotoran dan bahan sisa atau alas kandang secara benar
 Menangani daur ulang perusahaan
 Mengoperasikan peralatan untuk tujuan fumigasi dan sanitasi kandang
 Mengatur kandang untuk tujuan pemeliharaan anak unggas dan unggas kecil
 Mengenai dengan mudah kondisi dan situasi kandang yang cocok untuk pemeliharaan
anak unggas dan unggas kecil.
 Mengatur dan mengoperasikan brooder atau indukan untuk anak unggas
 Melaksanakan kegiatan pemeliharaan higinis rutin yang diperlukan oleh perusahaan
atau unit manajer atau unit yang membutuhkan.

Level Kompetensi
Kompetensi Kunci Level Unjuk Kerja
Mengumpulkan informasi 1
Menginformasikan ide dan informasi 1
Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
Menggunakan konsep dan teknik matematik 2
Memecahkan persoalan 2
Menggunakan teknologi 2

34
8

Kode Unit:
NAK.TU.02.017.01
Judul Unit : Mengawasi dan Mencegah Penyakit

Uraian Unit : Unit kompetensi ini meliputi pengawasan rutin dan melakukan pendugaan
berbagai penyakit unggas untuk mencegah terjadinya penyakit klinis, serta menangani dan
melakukan pencegahan penyakit.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja


1. Melakukan pencegahan rutin dan 1.1. Pencegahan rutin dan atau pengawasan
kegiatan diagnosis untuk mencegah penyakit dipersiapkan dengan aman dan tepat
penyakit unggas. serta dicatat sesuai dengan instruksi kode
kesehatan dan kesejahteraan unggas menurut
aturan yang sesuai.
1.2. Unggas sakit hati-hati dihancurkan dan unggas
mati dimusnahkan sesuai dengan standar
kesehatan industri dan etika kesehatan
unggas.
1.3. Unggas yang mati ditangani sesuai dengan
petunjuk yang telah ditetapkan.
1.4. Sampel bangkai untuk pengujian laboratorium
diambil dan dikemas sesuai kebutuhan, yang
meliputi darah dan jaringan sesuai dengan
petunjuk praktis dan etika kesehatan unggas.

2. Menangani dan melakukan 2.1. Vaksin dan bahan-bahan kimia yang sesuai
pencegahan penyakit untuk kerja disimpan dan dilabel pada kondisi
yang terkontrol atau beku.
2.2. Vaksin hidup dan mati disimpan secara terpisah
untuk meningkatkan dan mempertahankan
efisiensi penggunaan vaksin.
2.3. Hanya obatr-obatan yang terdaftar saja yang
digunakan dalam farm
3. Melaporkan kegiatan 3.1. Berbagai kegiatan dicatat dalam buku/format
yang sudah ditetapkan
3.2. Kemungkinan kondisi yang tidak normal
dikonsultasikan kepada atasan yang
berwenang.
3.3. Pengecekan kembali isian pencatan dilakukan
3.4. Format yang sudah dicek kebenarannya
dilaporkan kepada atasan yang berwenang

Batasan Variabel :
Pencegahan penyakit pada unggas yang sehat harus dilakukan secara rutin.
Kegiatan ini meliputi:
 Vaksinasi
 Pemberian obat dalam air minum
 Penambahan obat yang diperlukan dalam pakan
Variabel lain:

35
 Sampel yang dibutuhkan untuk diagnosis penyakit dapat berbeda
 Koleksi sampel sering hanya merupakan instruksi lisan dari atasan
 Jadwal dan pelaksanaan vaksinasi yang tepat sangat penting untuk mencegah
mewabahnya penyakit secara tidak terkontrol
 Perubahan jenis vaksin dan cara penyimpanan harus diperhatikan

Panduan Penilaian :
 Penyakit dicegah dan keadaan flok dimonitor dengan post mortem
 Melakukan program pencegahan penyakit yang disebabkan oleh organisme target.
 Kemampuan unggas berjalan secara normal di atas lantai digunakan sebagai panduan
untuk memonitor kesehatan unggas.
Kegiatan K3 yang berpengaruh terhadap performan unit ini:: Melakukan identifikasi bahaya
Kecelakaan, pengujian resiko serta pengukuran kontrol resiko. Hal ini meliputi:
 Keselamatan sistem dan prosedur penanganan unggas.
 Pencegahan terkenanya infeksi zoonosis.
 Sistem dan prosedur untuk menghindari pencemaran gas dan debu organik.
 Manual keamanan sistem dan prosedur penanganan unggas.
 Seleksi, penggunaan dan perawatan pakaian dan peralatan pelindung yang sesuai.
 Sistem dan prosedur keamanan untuk penyimpanan, penanganan, dan transportasi
bahan-bahan kimia berbahaya.
 Vaksin mati mungkin dapat menyebabkan reaksi jaringan pada manusia jika mengenai
kulit pekerja.

Pengetahuan dasar yang dibutuhkan:


 Tipe vaksin dan cara kerjanya
 Anatomi unggas dan prosedur post mortem
 Perubahan-perubahan yang terjadi selama unggas terkena penyakit
 Pemberian obat
 Pengetahuan membaca laporan penyakit
 Pengetahuan peralatan higienis, seperti: spet, jarum.
 Penyakit unggas eksotik
 Upaya meningkatkan praktek higienis dan kenyamanan unggas
Ketrampilan yang duiperlukan:
 Berinteraksi dengan unggas
 Mengenali vaksin hidup dan mati
 Memonitor higin dan peralatan vaksinasi
 Melengkapi catatan kematian unggas serta memberikan informasi kondisi abnormal
dalam kandang atau farm
 Merawat peralatan vaksinasi.

Level Kompetensi
Kompetensi Kunci Level Kompetensi
Mengumpulkan informasi 1
Menginformasikan ide dan informasi 1
Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
Menggunakan konsep dan teknik matematik 1
Memecahkan persoalan 2
Menggunakan teknologi 2
9.

36
Kode Unit:
NAK.TU.02.031.01
Judul Unit :
Mengawasi sistem manajemen budidaya unggas

Uraian Unit : Unit kompetensi ini meliputi kegiatan pengawasan manajemen budidaya unggas
yang berlaku pada berbagai macam dan jenis unggas serta tujuan produksi dalam budidaya
unggas intensif. Unit kompetensi ini meliputi pengawasan dan analisis data produksi untuk
memaksimalkan kemampuan kerja kelompok, mengawasi perkandangan unggas yang sesuai,
menangani kotoran dan alas kandang serta merencanakan siklus unggas. Pada akhir pekerjaan
dilakukan tabulasi dan analisis data serta melakukan kemungkinan perencanaan lebih lanjut.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja


1. Mengawasi dan menganalisis data 1.1. Data produksi yang penting diidentifikasi dan
produksi untuk memaksimalkan dianalisis untuk dibandingkan antara
kemampuan kerja kelompok. kemampuan kerja kelompok yang ditangani
dengan kemampuan kerja total dan standar
industri.
1.2. Beberapa keputusan penting untuk
meningkatkan produksi keseluruhan dan
keuntungan dilakukan sesuai dengan hasil
analisis data.
1.3. Keputusan yang telah ditetapkan diterapkan
kepada karyawan untuk dilaksanakan sesuai
dengan instruksi yang telah ditetapkan.
1.4. Peningkatan kemampuan karyawan dicatat
dan dianalisis untuk menentukan
perencanaan berikutnya.

2. Melakukan seleksi sistem 2.1. Kebutuhan perkandangan diperhitungkan


perkandangan yang cocok untuk sesuai standard industri dan sesuai dengan
unggas kebutuhan ruang.
2.2. Aspek fisik dan lingkungan untuk kenyamanan
unggas diidentifikasi.
2.3. Konstruksi alternatif dan sistem peralatan
dievaluasi dan pilihan yang paling optimal
diseleksi.
2.4. Beberapa permasalahan konstruksi dan
kapasitas didiskusikan dengan manajer unit.
3. Memeriksa kotoran, pengelolaan alas 3.1. Komposisi dan karakter limbah unggas diuji.
kandang dan sistem pembuangan 3.2. Penyimpanan dan sistem penempatan
unggas mati. kotoran unggas diidentifikasi, diuraikan dan
dievaluasi.
3.3. Sistem penempatan alternatif dievaluasi dan
sistem yang diberlakukan oleh perusahaan
diseleksi

Batasan Variabel :
Kebutuhan perkandangan meliputi:
 Kepadatan

37
 Jarak tempat pakan
 Keleluasaan udara
 Keleluasaan unggas
 Jumlah tempat bertelur (petelur)
 Pasok air minum
 Waktu pemberian pakan
 Intensitas cahaya

Panduan Penilaian :
 Tenaga pada level ini diharapkan memiliki pengetahuan mengenai industri yang
nantinya akan menerima laporan dari karyawan dibawah pengawasannya dan mampu
mengambil keputusan serta bertindak secara efektif sehubungan dengan informasi-
informasi yang diterima berkaitan dengan produksi, sistem budidaya unggas dan
hubungan kemanusiaan.
 Tenaga pada level ini harus sensitif terhadap lingkungan dan aktif mempromosikan dan
membentuk program kerja kepada publik.
Outcome kunci: pengelolaan unggas dan karyawan berpengaruh terhadap kestabilan industri.
Kegiatan K3 yang berpengaruh terhadap unit kemampuan kerja ini: identifikasi bahaya
kecelakaan yang sesuai, pengujian kecelakaan dan antisipasi pengawasan kecelakaan.
Hal ini meliputi:
 Mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan dan program K3.
 Menempatkan tenaga yang sesuai untuk mengawasi dan melaporkan isue K3
Pengetahuan yang diperlukan:
 Perhitungan ekonomis sistem produksi unggas
 Auditing sistem a unggas
 Kode etik kenyamanan, praktek dan prosedur pemeliharaan unggas
 Mampu membedakan sistem produksi unggas pedaging dan petelur
 Kemampuan meningkatkan praktek higienis dan kesadaran K3 dan LH
Ketrampilan yang diperlukan:
 Melakukan interpretasi, pembetulan dan tindakan pencegahan bahaya kerja
 Melatih tenaga kerja dan menanggapi umpan balik
 Menyiapkan, mengimplementasikan dan melakukan tindakan terhadap jadwal audit
 Melakukan perhitungan penenmpatan tenaga kerja
Melakukan kegiatan menjaga higienis secara rutin sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Level Kompetensi
Kompetensi Kunci Level Kompetensi
Mengumpulkan informasi 2
Menginformasikan ide dan informasi 1
Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
Menggunakan konsep dan teknik matematik 3
Memecahkan persoalan 2
Menggunakan teknologi 2

10.

38
Kode Unit:
NAK.TU.02.034.01
Judul Unit :
Mengawasi program kesehatan dalam flok

Uraian Unit :
Unit ini berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan unggas dalam flok, dan oleh karenanya
membahas strategi pengamatan kesehatan unggas dalam flok, pelaksanaan program vaksinasi
serta mengawasi unggas sakit yang berada dalam unit karantina.
Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Strategi mengamati kesehatan flok 1.1. Kemampuan flok dimonitor berdasarkan
analisis catatan flok untuk mengetahui
penyimpangan dari keadaan normall
1.2. Komponen program kesehataan flok
diidentifikasi dan diuji
1.3. Program kesehatan flok diawasi dan
keputusan untuk memecahkan masalah
diterapkan sesuai dengan ketentuan
perusahaan
1.4. Keadaan penyakit dan pengaruhnyaa
terhadap perusahaan dikenali, dicatat dan
dilaporkan
2. Melakukan program vaksinasi 2.1. Program vaksinasi direncaanakan dan
dilaksanakan dengan menghindarkan stress
dalam flok
2.2. Kebutuhan-kebutuhan higienis diamati
2.3. Vaksin dan obet-obatan dipesan dan disimpan
sesuai dengan rekomendasi pabrik
3. Mengawasi unit karantina unggas 3.1. Proogram unit karantina direncaanakan,
dicatat dan diterapkan
3.2. Tenaga medis dihubungi dan diajak diskusi
sesuai dengan kebutuhan
3.3. Tindakan pencegahan penyakit dilakukan
sesuai dengan kondisi yang ada

4. Menginterpretasikan hasil pengujian 4.1. Sampel darah dikirim ke laaboratorium untuk


darah pengujian
4.2. Hasil pengujian darah diinterpretasi dengan
tenaga professional

Batasan Variabel :
Tenaga kerja setingkat operator tidak diperlukan untuk melakukan diagnosis atau melakukan
perlakuan pengawasan terhadap penyakit tertentu, namun diharuskan memiliki kemampuan
untuk melaporkan gejala-gejala penyakit secara akurat dan melakukan pemberian vaksi atau
obat. Atau pada level yang lebih tinggi, diharuskan melakukan pengawasan pelaksanaan
vaksinasi dan program pengawasan penyakit sebagaimana instruksi dari manajer atau ketentuan
perusahaan.

Kegiatan K3 yang berpengaruh terhadap unjuk kerja unit ini: Melakukan identifikasi bahaya K3
yang sesuai, pengujian resiko dan pengukuran pengawasan resiko. Hal ini meliputi:

39
 Sistem dan prosedur penanganan unggas secara aman, termasuk antisipasi terhaadap
zoonosis
 Sistem dan prosedur secara aman untuk penanganan atau kerja manual
 Sistem dan prosedur yang aman untuk menangani produk kesehatan unggas seperti
jarum suntik, spet dan pisau bedah
 Seleksi, penggunaan dan mempertahankan pakaian dan peralatan personal yang sesuai.

Outcome holistic
 Unggas harus terlindungi dari ancaman penyakit yang tidak diharapkan

Tambahan pengetahuan:
 Vaksin yang dibutuhkan dapat bervariasi antara perusahaan
 Jenis vaksin dapat berubah sesuai dengan dosis, cara pemberian dan teknik pemberian
 Umur unggas divaksin dapat bervariasi tergantung pada jenis penyakit yang berbahaya
pada suatu farm

Panduan Penilaian :
Pengetahuan dasar yang dibutuhkan:
 Anatomi unggas
 Virus unggas, fungi dan bakteri patogen
 Respon antibodi dan fungsi sistem imun
 Higinis vaksinasi dan hal-hal yang berkaitan dengannya
 Metode ELISA
 Teknik isolasi virus
 Detail label termasuk nomor batch
 Kebutuhan untuk memaksimalkan praktek higinis dan kenyamanan

Ketrampilan yang diperlukan:


 Memesan, menyimpan dan menghitung jumlah dosis dan melakukan vaksinasi serta
mencatat aktifitas kerja.
 Mengumpulkan sampel darah dan mengirim ke laboratorium
 Mengaudit unit higin dan kebutuhan karantina dan bertindak secara benar apabila ada
penyimpangan.
 Merubah/memperbaiki prosedur vaksinasi sesuai dengan dosis yang digunakan.
 Mempertahankan higinis dan penyimpanan vaksin secara aman dan efektif sesuai
dengan kebutuhan perusahaan atau unit manajer.

Level Kompetensi
Kompetensi Kunci Level Unjuk Kerja
Mengumpulkan informasi 2
Menginformasikan ide dan informasi 2
Merencanakan dan mengatur kegiatan 3
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1
Menggunakan konsep dan teknik matematik 2
Memecahkan persoalan 2
Menggunakan teknologi 1

40
11.

Kode Unit:
NAK.TU.02.047.01

Judul Unit :
Mengelola Hasil Panenan daging dan telur unggas
Uraian Unit :
Petugas unit harus mampu mendemonstarsikan kemampuan dalam mengelola hasil unggas
yaitu daging atau telur sedemikain rupa sehingga pendapatan dapat maksimum dan
berkelanjutan.
Sub kompentensi Kriteria Unjuk Kerja
1. Memelihara kualitas daging atau telur 1.1. Bobot badan dipertahankan dalam
unggas kisaran bobot tanpa banyak lemak
abdominal
1.2. Berat telur bobot dan ketebalan
kerabang telur dipertahankan
1.3. Prosedur higinitas untuk pencegahan
terhadap masuknya infeksi ditetapkan
berdasarkan standar industri
1.4. Penyebab buruknya kualitas daging/
telur ditelusuri
1.5. Penyebab buruknya kualitas daging/
telur diatasi
2. Proses pengepakan 2.1. Produk dipilah sesuai grade
2.2. Produk dikemas sesuai standar
2.3. Pelabelan produk
3. Proses penyimpanan produk 3.1. Alat penyimpanan dipersiapkan
3.2. Produk disimpan sesuai standar
penyimpanan.
3.3. Resiko - resiko kerusakan
diminimalkan

Batasan Variabel
Mengelola panenan daging dan telur unggas
Batasan variabel ini menjelaskan beberapa hal dimana unjuk kerja dan kebutuhan
pengetahuan untuk standar ini diuji sistem dan prosedur mengelola panen daging dan telur
unggas adalah :
 Standar kualitas produk sesuai SNI
 Standar berat sesuai kehendak konsumen
 Standar harga
 Standar pengepakan sesuai dengan K3
 Proses penyimpanan
 Sistem/prosedur pemilihan produk
 Prosedur penyembelihan

Peralatan dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan ini :


 Timbangan
 Tempat penyimpanan

41
 Alat pengepakan
 Alat uji kualitas
 Alat penyebelihan

Panduan Penilaian
Kompentensi dalam menentukan pengelolaan hasil panenan membutuhkan pengujian nilai
Produk ada tidaknya kerusakan produk, kemungkinan adanya microorganisme dalam produk.
Pengetahuan yang harus dimiliki :
 Pengetahuan tentang cara penyembelihan
 Pengetahuan kesukaan konsumen
 Pengetahuan tentang bahan pengepakan
 Pengetahuan prosedur penyimpanan

Ketrampilan yang dimiliki :


 Ketrampilan pembersihan produk
 Ketrampilan penimbangan
 Ketrampilan pengepakan

Level Kompetensi
Kompetensi Kunci Level Unjuk Kerja
Mengumpulkan informasi 1
Menginformasikan ide dan informasi 1
Merencanakan dan mengatur kegiatan 2
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
Menggunakan konsep dan teknik matematik 1
Memecahkan persoalan 2
Menggunakan teknologi 2

42

Anda mungkin juga menyukai